Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PULVIS DAN PULVERES SERBUK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata kuliah Pengantar Ilmu Farmasi

OLEH :
MUHIDDIN

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
2008/2009
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, kami panjatkan ke khadirat Allah SWT yang Maha


Pemurah, hanya atas ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Semoga shalawat serta salam senantiasa dicurahkan kepada Rasulullah saw.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Farmasi yang dibebankan kepada penulis pada semester ini,
adapun judul makalahnya adalah mengenai bahasan “Pulvis dan Pulveres
Serbuk”
Selesainya penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak baik berupa moril maupun materil yang tidak ternilai
harganya.
Akhir kata, penulis berharap semoga kehadiran makalah ini dapat diterima
dan tujuan penyusunan pun terpenuhi.
Karena menyadari keterbatasannya dalam pengetahuan dan kemampuan,
dengan kerendahan hati, penulis memohon saran serta kritik untuk perbaikan
selanjutnya.

Sumedang, Pebruari 2009

Penyusun
PULVIS DAN PULVERES SERBUK

Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih yang diserbukkan. Pada
pembuatan serbuk kasar, terutama simplisia nabati, digerus lebih dahulu sampai
derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 500 C.
Serbuk obat yang mengandung bagian yang mudah menguap dikeringkan
dengan bantuan kapur tohor atau bahan pengering lainnya yang cocok. Setelah itu
diserbuk denagn jalan digiling,ditumbuk dan digerus sampai diperoleh yang
mempunyai derajat halus sesuai yang tertentu pada pengayak dan derajat halus
serbuk.

A. Derajat Halus Serbuk


Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika
derajat halus serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua serbuk dapat melalui
pengayak dengan nomor tersebut. Jika dinyatakan dengan 2 nomor
dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor
terendah dan tidak lebih dai 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi.
Sebagai contoh serbuk 22/60, dimaksudkan bahwa serbuk dapat melalui
pengayak nomor 22 seluruhnya, dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak
nomor 60.
Nomor pengayak menunjukkan jumlah-jumlah tiap 2,54 cm dihitung searah
dengan panjang kawat.
Yang dimaksud dengan :
Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)
Serbuk kasar adalah serbuk (10/60)
Serbuk agak kasar adalah serbuk (22/60)
Serbuk agak halus adalah serbuk (44/65)
Serbuk halus adalah serbuk (85)
Serbuk sangat halus adalah serbuk (120)
Serbuk sangat halus adala serbuk (200/300)
Tabel nomor pengayakan
Nomor lebar nominal Garis tengah Perbandingan Penyimpangan
Pengayakan lubang (mm) nominal kawat kira-kira jumlah rata-rata maksimum
(mm) luas lubang terhadap (%)
pengayak (%)
5 3,350 1,730 43 3,200
8 2,000 1,175 40 3,300
10 1,680 0,860 44 3,300
22 0,710 0,445 38 3,900
25 0,600 0,416 35 4,200
30 0,500 0,347 35 4,400
36 0,420 0,286 35 4,500
44 0,355 0,222 38 4,800
60 0,250 0,173 35 5,200
85 0,180 0,119 36 5,600
100 0,150 0,104 35 6,300
120 0,125 0,087 35 6,500
150 0,105 0,064 39 7,000
170 0,090 0,059 36 7,300
200 0,075 0,052 35 8,100
300 0,053 0,032 39 9,100

Untuk pembuatan serbuk atau serbuk bagi, F.I.III memberi petunjuk


digunakan zat dengan derajat halus sebagai berikut :
Serbuk sangat halus (120); carbo adsorben, Acidum Boricum, Sulfur
precipitatum, Magnesii Oxydum, Talcum.
Serbuk halus (100); Digitalis Folia, Saccharose, Ipecacuanae Radix,
Cinchonae Cortex, Opii Pulv, Zinci Oxydum, Tannalbin, kaolin.
Obat serbuk kasar, terutama simplisia nabati, digerus lebih dahulu sampai
derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 500C,
seperti :
Foeniculi Fructus (44)
Anisi Fructus (44)
Belladonnae Folia atau Herba (100)
Caryophylli (44)
Digitalis Folia (100)
Ipecacuanhae Radix (100)
Zingiberis Rhizoma (100)
Cinnamomi Cortex (100)
Cinchonae Cortex (100)
Myrrhae (44)
Opii pulvis (100)
Sapo Medicatus (60)
Senna Folia (100)
Strammonii Folia/Herba (100)
Strychnii Semen (100)
Valerianae radix (100)

Untuk simplisia nabati, tidak boleh menggunakan bagian pertama yang


terayak, tetapi harus terayak habis, dan dicampur homogen, karena zat
berkhasiat tidak terbagi rata pada semua bagian simplisia.
Sebagai contoh daun kering yang digerus halus dan diayak,maka muka
daun yang akan terayak dulu, setelah itu baru urat daun dapat terayak, serbuk
secale cornuti dibuat dan tidak boleh disimpan lebih dari satu tahu.

B. Pulveres/Serbuk Bagi
Serbuk bagi adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang
sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang lain
yang cocok.
Bila dokter menulis serbuk bagi, dapat ditulis dengan cara, yaitu :
1. ditulis jumlah obat untuk seluruh dan lalu dibagi menjadi beberapa
bungkus:
R/acidi Acetylosalicylici 10
fac.pulv.divide in partes
aequalis no XX
2. Ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuk dan membuat berapa
bungkus :
R/acidi Acetylosalicylici 0,5
m.f.pulv, dtd.no.20
Pada cara kesatu ditimbang 10 gram Asetosal digerus lalu dibagi menjadi
20 serbuk. Pada cara kedua ditimbang 20 x 0,5 gram Asetosal, digerus, lalu
dibagi menjadi 20.
Bila dokter lupa menulis atau keliru menulis d.t.d, akan segera diketahui
mengenai besarnya dosis yang menyimpang dari dosis biasa, apa lebih besar
atau lebih kecil.
Supaya dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk sering ditambahkan zat
tambahan yang brekhasiat neutral atau indiferen, seperti Saccharum lactis,
Saccharum album, sampai berta serbuk tiap bungkusnya 500 mg.
Penggunaan Sachharum album ada keuntungannya sebagai korigen rasa,
tetapi serbuk akan mudah basah karena higroskopis.
Serbuk yang diberikan pada penderita diabetes tidak boleh digunakan
Saccharum album sebagai zat tambahan, tetapi digunakan Mannitum atau
Saccharum Lactis.
Serbuk yang harus dibagi tanpa penimbangan untuk menjamin pembagian
yang sama maka pembagian dilakukan paling banyak hanya 20 bungkus,
maka serbuk dibagi dalam beberapa bagian. Dengan cara penimbangan dan
tiap bagian dibagi paling banyak menjadi 20 bungkus.
Penyimpangan berta masing-masing serbuk terhadap yang lain adalah
paling besar 10%. Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen. Bagi serbuk
yang mengandung zat yang higroskopis serbuk dibungkus dalam kertas
berlilin dan diserahkan dalam pot dengan tutup dengan sekrup.
Pada serbuk yang mengandung minyak atsiri/eteris tidak digunakan kertas
parafin, sebab minyak eterisnya akan terserap, tetapi dengan kertas perkamen
kemudian dilapis lagi dengan kertas logam (kertas perak). Keseragaman
bobot dilakukan sebagai berikut : timbang isi dari 20 bungkus dan hitung
bobot rata-rata.
Penyimpangan antara penimbangan, satu per satu terhadap bobot isi rata-
rata tidak lebih dari 15% dari tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk
tiap 18 bungkus yang lain.
Cara Pembuatan
Serbuk diracik dengan cara mencampur satu per satu, sedikit demi sedikit
dan dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit kemudian diayak, biasanya
menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur lagi.
Cara mencampur obat-obatan dan bahan-bahan tambahan harus cermat
dan di bawah ini disusun petunjuk yang perlu diperhatikan :
1. jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam mortir dalam keadaan tidak
encer, untuk mencegah sebagian obat tertinggal dalam pori-pori dinding
mortir. Cara yang baik adalah : pilihlah mortir yang halus masukkan dulu
kira-kira sama bagian serbuk yang lain, digerus sendirian baru dimasukkan
dan digerus bersama obat yang berkhasiat keras. Setelah itu dimasukkan
bagain serbuk yang lain sedikit demi sedikit sambil diaduk dan digerus.
Untuk mencampurkan tersebut sebaiknya digunakan bagian serbuk yang lain
yang mempunyai warna berlainan dan kontras dengan warna obat yang
berkhasiat keras tersebut. Bila semua serbuk berwarna putih berilah zat
warna, biasanya Carmijn.
2. bila bagian-bagian serbuk mempunyai BJ yang berlainan,masukkan dulu
serbuk yang BJ-nya besar baru kemudian masukkan bagian serbuk yang BJ-
nya lebih rendah dan diaduk.
Sebagai contoh :
R/Magnesii Oxydi 5
Bismuth.Subcarbonas 5
Saccharum Lactis 5
m.f.pulv
s.t.d.d.cp.
Masukkan Bismuth Subcarbonas dulu dalam mortir, gerus sambil diaduk,
ditambahkan Mangesii Oxydum sedikit demi sedikit setelah itu dimasukkan
Saccharum lactis. Magnesii Oxydum adalag serbuk yang sangat ringan.
3. jangan menggerus bahan-bahan serbuk dalam jumlah banyak sekali hal ini
untuk menghindari agar jangan sampai ada bagian serbuk yang belum halus.
Karena dengan menggerus akan banyak terjadi kristal kasar menjadi halus.
Bial menggerus serbuk secara banyak, akan terjadi serbuk halus yang
banyak pula, tetapi ada bagian-bagian kasar yang terlepas dan tidak ikut
tergerus dengan baik.
Maka itu lebih baik bagian-bagian serbuk digerus masing-masing dalam
mortir sampai halus baru dicampur.
4. Dalam membuat serbuk lebih baik bila bahan-bahan baku serbuk kering.
Maka itu untuk menggerus halus serbuk kristal lebih baik menggunakan
mortir panas. Hal ini khususnya untuk menggerus Kalii Bromidum, natrii
Chloridum dan sebagainya.
Memanaskan mortir dilakukan sebagai berikut :
Tuangi mortir dan stamper dengan air panas, biarkan beberapa menit sampai
dingding luar mortir terasa panas, setelah itu air panas dituangkan keluar dan
keringkan dengan serbet bersih.
Jangan menggunakan mortir panas untuk bahan-bahan yang mudah
menguap, atau rusak pada pemanasan seperti :
Ammonii Carbonas, Salol, Natrii Bicarbonas, Ammonii Chloridum dan
peroksida seperti Magnesii Peroxyde.
Contoh resep :

R/Kalii Bromid. 0,250


Ephedrini HCl 0,050
Luminal 0,030
m.f.pulv.dtd. No.XXX
s.3.d.d.p

R/Natrii Bicarb. 0,200


Ammonii Carbonas 0,200
Luminal 0,030
s.3.d.d.p

5. Cara mencampur Camphora dalam serbuk dilakukan sebagai berikut :


Larutkan Camphora dengan Spiritus ortior dalam mortir sampai cukup larut,
jangan berlebihan, setelah itu diaduk dengan bahan lain misalkan Saccharum
lactis sampai Spiritus fortiornya menguap. Pada waktu mengaduk jangan
ditekan untuk menghindari Camphora menggumpal kembali.
Pada pembuatan serbuk Camphora untuk pemakaian luar dapat digunakan
eter sebagai penggantiu Spiritus fortior.

R/Camphora 2 R/Camphora 2
Acetosal 3 Naphtholium 1
Phenacetin 2 Talcum ad 100
Coffeine 0,5 m.f.pulv.adsp
m.f.pulv.No. X S.u.e
s.t.d.d.p.I

6. Cara mencampurkan Stibii Pentasulfidum dilakukan sebagai berikut :


Dimasukkan serbuk lain dalam mortir,misalkan Saccharum Lactis sebagian
lalu dimasukkan serbuk Stibii pentasulfidum dan tambahkan Saccharum
lactis sisanya atau serbuk lain, baru diaduk dan digerus tanpa ditekan.
Dikerjakan demikian untuk menghindari serbuk Stibii pentasulfidum
melekat dan memberi warna merah pada dinding atau dasar mortir.
Pencampuran ini dalam cukup waktua hingga memperoleh serbuk yang
homogen yang terlihat pada pengadukan tidak ada warna yang lebih tua.

R/Codeini hydroclhloridi 0,015


Stibii Pentasulfidi 0,020
Extaract.Hyoscyami 0,100
Sacch. Lactis 0,300
m.f.pulv.d.t.d. No.XII
s.t.dd.p
7. Serbuk dengan ekstrak kental
Dalam mortir panas ekstrak kental dienderkan dengan cairan penyari,
misalnya Spiritus dilutus atau spiritus lainnya secukupnya dan diserbukkan
dengan pertolongan zat tambahan yang cocok, misalkan Saccharum lactis
atau Amylum Oryzae, Contoh resep :
R/Extrac. Belladon. Spiss. 0,020
Luminal 0,020
Papaverin. HCl 0,030
m.f.pulv.d.t.d. No.XII
s.3.dd.p
Macam cairan yang digunakan untuk mengencerkan ekstrak kental :
Etanol encer (70%): Extractum belladonnae (F.I)
Extractum Hyoscyami (F.I).
Extractum valerianae
Etanol 90% : Extractum Cannabis Indicae.
Pemanasan mortir dilakukan dengan jala :
Mortir dan stamper yang digunakan dituangi dengan air panas sampai
dinding mortir luar terasa panas, air dibuang dikeringkan dengan serbet,
setelah itu campuran ekstrak dan serbuk yang masih basah dimasukkan,
diaduk dan yang melekat pada dinding mortir dilepas dengan spatel sampai
serbuk menjadi kering dan homogen. Bila mortir sudah menjadi dingin baru
ditambahkan serbuk-serbuk yang lain. Ini untuk menjaga jangan sampai
serbuk lain yang tidak tahan pemanasan rusak. Biasanya digunakan
Saccharum Lactis. Dapat pula dipakai Saccharum album, Kali Sulfas, Calcii
Carbonas, Amylum, Liquiritiae Radicis pulverata dan lainnya.
Banyaknya Sacharum lactis yang digunakan ialah 5-10 X : Ekstractum
spissum.

8. Serbuk dengan Tinctura atau Extractum Liquidum


Tinctura dan Extractum liquidum diuapkan pelarutnya di atas penangas
air hingga hampir kering lalu dserbukkan dengan pertolongan bahan
tambahan yang cocok, biasanya digunakan Saccharum Lactis bila untuk obat
dalam. Supaya serbuk yang dipakai pengering tidak menjadi keras, maka
masa selalu dilepas dengan spatel dari dinding mortir.
Bila kandungan xat berkhasiat tidak mudah menguap atau rusak dan
jumlahnya kecil, maka digunakan mortir panas dan dikeringkan dengan
penambahan Saccharum lactis.
Bila jumlah ekstrak cair atau tingtur banyak maka diuapkan dulu di atas
penangas air, diaduk dan bila cairan tinggal sedikit ditambahkan Saccharum
lactis dan masa selalu dilepas dengan spatel agar serbuk pengering tidak
melekat dinding mortir.
Tinctura yang sering dibuat secara tersebut diatas adalah Ratanhiae
Tinctura, Opii Tinctura, Gentianae Tinctura dan StrophantiTinctura. Bial
zat yang berkhasiat pada pemanasan di atas penangas air mudah menguap
atau rusak (terurai) oleh pemanasan dapat dilakukan sebagai berikut :
a. isi tingtur diketahui secara kualitatif dan kuantitatif. Disini diambil isi
zat berkhasiat saja. Misalkan pada Opiie Benzoica Tinctura, Camphorae
Solutio Spirituosa dan Iodii Tinctura.
b. tingtura tidak dapat digantikan dengan isi zat berkhasiatnya. Disini
tingtur diuapkan dengan pemanasan serendah mungkin. Dapat
dilakukan sebagai berikut :dalam cawan yang berisi Saccharum lactis
dipanasi di atas penangas air dan teteskan tingtur sambil diaduk, tetes
demi tetes penambahan tetes setelah tingtura sampai menjadi kering.
Dengan cara ini dilakukan pada Opii Aromatica Tinctura, valerianae
Tinctura.
Serbuk dengan Nitroglicerin Solutio Spirituosa karena jumlah Solutio
tersebut kecil dapat mudah dikeringkan dengan penambahan campuran
serbuk yang lain.
Contoh resep :
R/Digitalis Tinctur 1,5 R/Opii Aromatica Tinct, gtt XX
Diuretini 3 Tannalbini 0,500
Coffeine 0,45 Nitr.Bismuth.Basic 0,3
m.f.pulv.No.XV m.f.pulv.d.t.d.No. X
S.m.et vesp.p s.t.d.d.p.pulv.I
R/Nitroglyucerin.Sol.Spir 0,050
Aminophyllini 0,100
Papaverin. HCl 0,040
m.f.pulv.d.t.d. No.X
s.t.d.d.p
Membuat serbuk dengan ekstrak cair dapat dilakukan seperti pada
tingtur. Pada Rhamni Purshianae Extractum Liq. Dapat diketahui sisa
keringnya kira-kira 25%. Jadi disini jkumlah Rhamnii Purshianae
Extractum Liquidum diganti dengan 25% Rhamni Purshianae Extractum
Siccum.
Ekstrak cair mengandung Glycerin tidak dapat diuapkan seperti
Cinchonae Extractum dan Hammamelidis Extractum. Juga diketahui
sisa kering dari Hydrastis Extractum Liquidum, yaitu 20%. Jadi diganti
dengan Hydratis Extractum siccum 20%.
Contoh Resep :
R/Rhamni Pursh.Extract. 0,300
Radix Rhei Pulv 0,200
Kalii Sulfas exsicc 0,200
m.f.pulv.d.t.d. No.X
s.vesp.pulv.I

9. Gula berminyak = Elaeosacchara adalah campuran 2 gram Saccharum lactis


dengan 1 tetes minyak eteris, yang sering digunakan adalah Oleum Anisi,
Oleum Foeniculi, dan Oleum Menthae piperitae.
Gula berminyak tidak boleh disimpan sebagai persediaan dan dikemas
dengan kertas parafin, sebab minyak eterisnya akan diserap.
Gula berminyak harus dibuat dengan tetes minyak eteris penuh tidak
pecahan, bila dalam hitungan diperoleh pecahan, dibuat dengan bilangan
tetes penuh, sisa gula berminyak disisihkan (disimpan).
10. Campuran Serbuk yang menjadi basah atau mencair
Air basah disini ialah menyerap air atau keluar air kristalnya,
menyerap air disini disebabkan oleh karena campuran serbuk itu lebih
hogroskopis dari masing-masing serbuk/kristal.
Selain tersebut campuran serbuk dapat menyebabkan turunnya titik
lebur campuran serbuk tersebut dibandingkan titik lebur masing-masing
serbuk
Keluarnya air kristal dapat terjadi karena membentuk :
a. Senyawa garam rangkap yang mengandung air kristal lebih sedikit
dibandingkan jumlah air kristal masing-masing zat, seperti:
MgSO4 7H2O + Na2SO4 10 H2O  Na2SO4.MgSO4 4 H2O + 13 H2O
2 MgCO3 6H2) + CaCl2 6H2)  CaCl2 2 MgCl2 12 H2O + 6 H2O
Perbandingan berat senyawa yang kering dengan senyawa yang
mengandung ari kristal ialah :
Alumini et kalii Sulfas dengan myang eksikates (kering) adalah 100:67
Ferrosi Sulfas dengan yang eksikate adalah 100:67
Magnesii Sulfas dengan yang eksikates adalah 100:67
Natrii Carbonas dengan yang eksikates adalah 100:50
Natrii Sulfas dengan yang eksikates adalah 100:50
b. Terjadinya senyawa baru dengan air kristal yang lebih sedikit,misalkan:
R/magnesii Sulf. 200
Natrii Bicarbonas 50
MgSO4 7H2O + 2 NaHCO3  Na2SO4 + MgCO3 + CO2 + 8H2O
c. Penurunan tekanan uap relatif
Basahnya serbuk dapat pula disebabkan campuran serbuk tersebut lebih
higroskopis.
Higroskopis serbuk adalah tergantung dari tekanan uap dari larutan
jenuh zat tersebut. Bila tekanan uapnta lebih kecil dia akan menyerap
air dari udara.
Bila tekanan uap relatif suatu campuran turun dibawah tekanan uap
normal/atmosfer, maka campuran serbuk itu akan menjadi basah.
Tekanan uap dari larutan jenuh adalah :
NaBr 200 0,61
KBr, 250 0,78
NH4Cl, 200 0,79
NaBr +NH4Cl 200 0,55
NaBr + KBr 250 0,56
NaBr + KBr + NH4Br 250 0,53
Derajat kelembaban rata-rata dari udara di Indonesia adalah = 0,80
Bila dua zat obat yang dicampur akan mencair, maka untuk
mencegahnya dilakukan seprti berikut, masing-masing zat yang
dicampur dengan serbuk neutral lain dulu setelah itu baru dicampur.
Sebagai serbuk netral digunakan Saccharum lactis, Liquiritiae, radix,
Bolus alba pulvis, dan Amylum kering.
Untuk serbuk tidak terbagi, misalnya bedak peristiwa mencair akan
lebih menguntungkan, sebagai contoh :
R/mentholi 2,5
Camphora 1,0
Talc ad 100
m.d.d.pulv.adspers.
campuran menthol dan camphor, gerus setelah mencair tambahkan
Talcum sedikit demi sedikit sehingga diperoleh serbuk kering dan
tambahkan sisa Talcum ad homogen.
11. Sering dalam resep serbuk obat ditambah dengan tablet
Bila tersedia zat aktif yang ada dalam tablet, sebaiknya diganti zat aktif
yang sesuai, bila tidak, tablet digerus dahulu, diayak lalu dicampurkan
dengan serbuk lain.
bila jumlah tablet adalah pecahan, maka dibuat pengenceran dulu yang
mudah dibagi, baru ditimbang dalam perbandingan. Sebagai contoh tablet
CTM beratnya 200 mg, diperlukan 1/6 tablet. Ambil 1 tablet gerus dan
tambahkan Saccharum Lactis ad berat campuran 600 mg. Untuk mengambil
1/6 tablet, ditimbang campuran tersebut 100 mg.
Diingat bahwa tablet CTM 4 mg, dimaksud kadar CTM adalah 4 mg,
sedangkan berat tablet adalah lebih dari 4 mg, sisanya adalah bahan
tambahan, seperti bahan pengisi, pengikat dan pelicin.
Serbuk tidak dibagi, adalah serbuk baik untuk pemakaian dalam maupun
pemakaian luar.
Untuk pemakaian dalam ialah : serbuk perut atau serbuk pencahar, untuk
pemakaian luar adalah serbuk tabur, serbuk luka, serbuk isap, serbuk gigi.
Cara mencampurkan serbuk tidak trebagi biasanya digunakan kotak panci
aluminium tertutup untuk mencampur serbuk, didalamnya terdapat 3 bola
besi yang bial kotak digerakkan akan bergerak dan mencampur serbuk.
Penentuan dosis maksimal dalam serbuk tidak terbagi biasanya dengan
sendok teh. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut :
R/papaverini Hydroclhlorid 1,5
Magnersii Subcarb
Natrii Bicarb.
Bismuthi Subnitr aa 9,5
m.d.s.3.d.d.Cth
Pro:sidin (dewasa)
Berat serbuk total adalah 30 gram, buat serbuk tanpa obat berdosis maksimal
disini tanpa papaverin HCl, ditimbang camouran serbuk tersebut sebanyak 1
sendok teh. Ternyata beratnya 2 gram, jadi seluruh serbuk ada 30/2 x
sendok teh = 15 sendok teh.
1,5
Jadi setiap sendok teh mengandung x1g  0,1g Papaverin HCl.
15
Sedangkan dosis maksimal Papaverin HCl untuk dewasa adalah 200 mg/600
mg. Jadi tidak melebihi.

Ketentuan :
Serbuk tak dapat terbagi bila ada atau air kristal harus dihilangkan maka
harus diganti dengan Saccharum lactis sama beratnya, sedangkan pada
serbuk bagi tidak perlu, karena tidak ada pengaruh pada dosis.
C. SERBUK TABUR (Pulveres adspersorii)
Serbuk tabur harus bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat
luar.
Talc, kaolin dan bahan mineral lainnya yang digunakan untuk serbuk tabur
harus memenuhi syarat bebas dari bakteri Clostaradium tetani dan
Clostaradium walchii, serta Bacillus anthracis. Cara sterilisasi ialah dengan
cara pemanasan kering pada suhu 1500 selama 1 jam, serbuk tabur tidak boleh
digunakan untuk luka terbuka.
Dalam pembuatan selalu dilakukan obat-oabta yang berkhasiat
dicampurkan dengan talk atau Bolus alba, tetapi tidak dengan Oxydii Zincici
dan zat lain yang sama.
Serbuk yang mengandung lemak harus diayak dengan pengayak nomor
44. cara membuat serbuk tabur yang mengandung :
a. Adeps Lanae, Vaselinum, Plumbi Oxydi Emplastrum ialah dengan
melarutkan zat tersebut dalam Aether atau aceton, lalu ditambahkan
sebagian talk diaduk sampai Aether atau aceton menguap, setelah itu
ditambahkan bahan lainnya.
b. Paraffinum liquidum dan oleum ricini dicampur dengan sama banyaknya
talk lalu ditambahkan sedikit demi sedikit dan diaduk, sambil yang
melekat pada dinding mortir dilepas dengan spatel atau kertas film dan
diaduk;
c. Ichtyol diencerkan dulu dengan Aether cum spiritu lalu dikeringkan
dengan talk, yaitu sambil diaduk dibiarkan Aether cum Spiritunya
menguap lalu ditambahkan sisa talk dan serbuk lainnya, sambil yang
melekat pada dinding mortir dilepas dengan spatel atau dengan kertas
film;
d. Minyak-minyak eteris dan formaldehyde solutio dicampur terakhir
dengan cara, memasukkan zat tersebut dalam mortir lalu ditambahkan
campuran serbuk yang telah diayak sedikit demi sedikit.
Aturan Pembuatan Serbuk tabur :
a. Serbuk tabur tanpa mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan no.
100;
b. Serbuk tabur yang mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan no.
44;
c. Seluruh serbuk harus terayak semuanya yang tertinggal diayakan
dihaluskan lagi sampai seluruhnya terayak.
Bagian zat yang berlemak dibasahi lagi dengan eter lalu diaduk dengan serbuk
yang telah terayak. Juga untuk serbuk yang mengandung Ichtyol dilakukan
seperti tersebut diatas.
Setelah semua serbuk terayak dicampurkan dan diaduk lagi. Jangan
digunakan serbuk sebelum tercampur homogen seluruhnya.
Untuk serbuk gigi kadang digunakan carminum, agar xat warna tersebut
merata, maka sambil digerus ditetesi Aether cum spiritu.
Contoh resep :
R/Ol. Ricini Prinsip :
Acid.Salicyl aa 1 -Ol.Ricini dikeringkan dengan talk
Sulf.Praecip. aa 10
Zinc.Oxyd 2,5 Acid.Ssalycyl dialrutkan dalam eter
Acid.boric 2,5 dikeringkan dengan talk
Talc.ad 100 - Zink Oksida diayak dulu
Ol.Rosarum gtt. V
m.d.s.pulv.adspers.

R/Sol Formaldehidi 5 Prinsip


Calcii Carbonas 5 -Sol.Formaldehydum keringkan
Magnesii Carbonas 10 dengan talk.
Magnesii Stearat 2
Talc. 100
m.d.s. Pulvis Formaldehydi Compositus

Anda mungkin juga menyukai