Anda di halaman 1dari 10

Nama : Adek Mutia Septi

NIM :PO7124322059
RESUME EVIDANCE BASED DALAM ASUHAN KEHAMILAN

Pengertian Evidence Based Practice.


 Praktik klinik merupakan tentang membuat pilihan dengan beberapa pertanyaan, untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi tentang pasien.
 Pada awal tahun 1990-an, David Sackett dan teman sejawatnya di Universitas McMaster,
Ontario, Kanada, menciptakan istilah evidence-based medicine (EBM) yang artinya
mengintegrasikan keahlian klinis individu dengan bukti klinis eksternal terbaik yang
tersedia dari penelitian yang sistematis untuk mencapai manajemen pasien sebaik
mungkin. Mereka kemudian menyempurnakan definisinya dengan memperhatikan juga
nilai pasien. Jadi Evidence Based Medicine (EBM) adalah usaha meningkatkan mutu
informasi yang dijadikan dasar pengambilan keputusan pelayanan kesehatan, EBM
membantu praktisi untuk menghindari kelebihan informasi, tetapi pada saat yang
sama mencari dan menerapkan informasi yang paling berguna.
 Evidence-based practice ialah suatu strategi dalam memperoleh pengetahuan dan
keterampilan untuk dapat meningkatkan tingkah laku yang positif dengan
menggabungkan bukti penelitian terbaik sehingga evidence-based practice dapat
diterapkan ke dalam praktik keperawatan dan membuat suatu keputusan perawatan
kesehatan yang lebih baik (Bostwick, 2013. Bloom et al., 2009. Azmoude, Elham et al.,
2017).

Beberapa unsur penting pendekatan Evidence-based practice

1. Mengenali ketidakpastian dalam pengetahuan klinik.

2. Menggunakan informasi penelitian untuk mengurangi kepastian.

3. Membedakan bukti yang kuat dan yang lemah.

4. Mengukur dan mengkomunikasikan ketidakpastian dengan probabilitas.


B. Tujuan Evidence-based practice

Menurut Hapsari (2011) tujuan evidence-based practice ialah memberikan data pada
perawat praktisi berdasarkan bukti ilmiah agar dapat memberikan perawatan secara efektif
dengan menggunakan hasil penelitian yang terbaik, menyelesaikan masalah yang ada pada
pemberian pelayanan kepada pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan
keperawatan, jaminan standar kualitas dan memicu inovasi.

Evidence-based practice bertujuan untuk mencapai suatu peningkatan pada perawatan


pasien, konsistensi perawatan pasien, hasil perawatan pasien dan pengendalian biaya. Penerapan
evidence-based practice sangat penting bagi perawat dalam berkomunikasi secara efektif dengan
pasien dan tim kesehatan dalam pengambilan keputusan dan rencana perawatan yang akan
diberikan, menerapkan evidence-based practice dipelayanan kesehatan dapat menurunkan angka
kematian, angka kesakitan dan kesalahan medis (Melnyk, Fineout-Overholt et al.,2012).

C. Langkah-Langkah Penerapan Evidence-based practice

Ada tujuh langkah dalam proses evidence-based practice menurut Melnyk & Overholt (2011)
yaitu :

1. Menumbuhkan semangat penyelidikan


2. Menanyakan pertanyaan klinik dengan menggunakan format PICO/PICOT
3. Mencari dan mengumpulkan bukti-bukti (artikel penelitian) yang paling relevan dengan
PICO/PICOT
4. Melakukan penilaian kritis terhadap bukti-bukti (artikel penelitian).
5. Mengintegrasikan bukti-bukti (artikel penelitian) terbaik dengan salah satu ahli di klinik
serta memperhatikan keinginan dan manfaatnya bagi pasien dalam membuat keputusan
atau perubahan
6. Mengevaluasi outcome dari perubahan yang telah diputuskan berdasarkan bukti-bukti
7. Menyebarluaskan hasil dari evidence-based practice.
D. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Evidence-based practice
Menurut Yates (2012) keuntungan dari evidence-based practice ialah membantu perawat
atau mahasiswa dalam membuat keputusan klinis dilahan praktek berdasarkan pengalaman
pribadi atau orang lain serta biaya yang digunakan dalam implementasi evidence-based practice
tidak banyak, sedangkan kerugian dari evidence-based practice adalah waktu yang digunakan
lebih banyak dan kerja yang ekstra dalam mengambil keputusan klinis. Perawat atau mahasiswa
akan lebih banyak pekerjaan dalam menentukan intervensi yang akan diberikan pada pasien.

E. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Evidence-based practice

Menurut Ligita (2012) dan Tilson, et al., (2011) perawat atau tenaga kesehatan lainnya
harus memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasien dengan menilai keadaan sekitar atau
lingkungan pasien, kondisi pasien dan tujuan klinis yang akan diberikan kepada pasien sebelum
membuat keputusan klinis yang terbaik dan tenaga kesehatan harus mengacu pada hasil-hasil
penelitian terkini dan terbaik yaitu dengan cara meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan
tersebut adapun faktor-faktor yang mendukung dalam penerapan evidence-based practice di
lahan praktik yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku.

Menurut Shi, Chesworth, Law, Haynes dan MacDermid (2014) perilaku penggunaan
evidence-based practice mengacu pada apakah tenaga kesehatan dapat menerapkan pengetahuan
tentang evidence-based practice untuk masalah klinis dilahan praktek. Perilaku penggunaan
evidence-based practice mengacu pada kinerja para praktisi dari kegiatan instrumental yang
terkait dengan evidence-based practice seperti mencari dan mendapatkan bukti kualitas yang
lebih tinggi dalam praktik mereka sendiri.

❖ Ketidaknyamanan yang Mungkin Dirasakan Saat Trimester Pertama

1. Kelelahan Pada Kehamilan

Pada trimester pertama, tubuh Ibu akan menghasilkan banyak progesteron yang bertindak
sebagai obat penenang, suplai darah akan meningkat, denyut jantung bertambah 10-15 kali per
menit, serta masih banyak lagi hal lain yang akan terjadi, maka tidak heran jika tubuh Ibu akan
menjadi sangat lelah. Namun jangan khawatir, setelah plasenta si Kecil terbentuk pada akhir
bulan ketiga, Ibu akan memiliki lebih banyak energi.

Tips untuk mengatasi kelelahan pada kehamilan:

● Beristirahat sebanyak mungkin


● Minumlah cukup air dan cemilan bergizi jika Ibu akan tertidur sampai waktu makan
● Cobalah berolahraga untuk meningkatkan energi, tetapi tanyakan kepada dokter terlebih
dahulu sebelum Ibu memulai program olahraga baru

2. Mual Pada Trimester Pertama

Morning sickness atau mual muntah saat hamil bukan hanya terjadi pada pagi hari saja,
tetapi juga di siang, sore atau malam hari. Namun rasa mual ini terjadi karena adanya kenaikan
kadar estrogen di dalam tubuh dan akan mempengaruhi 50-90% Ibu hamil.

Tips menghadapi mual pada trimester pertama:

● Jika merasa mual, Ibu bisa makan kerupuk, sereal, buah-buahan atau minum teh jahe
untuk menenangkan perut
● Hindarilah makanan berminyak atau makanan dengan citarasa dan aroma yang kuat

● Jika muntah, ingatlah untuk rehidrasi dengan cairan


● Segera hubungi dokter kandungan jika Ibu mual dan muntah secara parah

3. Sering Buang Air Kecil

Saat ukuran rahim Ibu membesar, hal itu akan memberi tekanan lebih pada kandung
kemih, sehingga Ibu akan lebih sering mengalami buang air kecil.

Tips menghadapi sering buang air kecil pada trimester pertama:

● Hentikan minum cairan beberapa jam sebelum tidur


● Kurangi minuman berkarbonasi, jeruk, dan kafein, untuk mengurangi iritasi pada
kandung kemih

4. Konstipasi Trimester Pertama

Masalah trimester pertama ini disebabkan oleh hormon yang digunakan tubuh selama
kehamilan, yang juga akan memperlambat saluran usus Ibu.
Tips untuk meredakan sembelit pada trimester pertama:

● Minumlah banyak air dan makan makanan tinggi serat


● Lakukan olahraga secara teratur agar tubuh Ibu tetap berenergi. Namun pastikan untuk
berkonsultasi dengan dokter kandungan Ibu sebelum memulai program olahraga baru

5. Nyeri Payudara

Hal ini terjadi karena tubuh Ibu memproduksi hormon secara berlebih.

Tips untuk meredakan nyeri pada payudara di trimester pertama:

1. Kenakan bra pendukung atau sports bra, bahkan di malam hari jika perlu
2. Pastikan Ibu mengubah ukuran bra sesuai kebutuhan

6. Pusing dan Sakit Kepala Pada Trimester Pertama

Peningkatan pasokan darah dan kadar hormon dapat menyebabkan pusing serta sakit
kepala selama beberapa bulan pertama kehamilan. Namun ketika tubuh Ibu terbiasa dengan
kadar hormon, sakit kepala akan mereda.

Tips untuk meringankan pusing dan sakit kepala pada trimester pertama:

● Untuk sakit kepala karena sinus, kompres hangat ke bagian depan dan samping pada
wajah atau dahi Ibu
● Untuk sakit kepala tegang, coba kompres dingin di belakang leher Ibu

● Cobalah untuk rileks, dan pastikan untuk ngemil sepanjang hari untuk menjaga kadar
gula darah Ibu stabil
● Tanyakan kepada dokter kandungan Ibu mengenai obat pereda sakit kepala yang aman
untuk dikonsumsi, seperti Tylenol

❖ Ketidaknyamanan yang Mungkin Dirasakan Saat Trimester Kedua

1. Sakit Perut Bagian Bawah

Pada kehamilan trimester 2, ibu mungkin akan mengalami kram atau nyeri di perut
bagian bawah. Hal itu terjadi karena rahim ibu yang membesar selama kehamilan memberi
tekanan pada otot dan ligamen di sekitarnya. Selain itu, otot ligamen bundar ibu juga akan sering
mengalami kram saat meregang. Saat hal itu terjadi, ibu mungkin akan merasakan nyeri tumpul
di perut bagian bawah, atau nyeri yang tajam seperti ditusuk.

Kram ringan adalah hal yang normal dan mungkin juga bisa disebabkan oleh sembelit
atau hubungan intim. Cara untuk mengatasi keluhan kehamilan ini bisa dengan mandi air hangat,
melakukan latihan relaksasi, atau menempelkan botol air panas yang dibungkus handuk di perut
bagian bawah

2. Sakit Punggung

Berat badan yang semakin bertambah memasuki trimester 2 kehamilan ini akan mulai
memberi tekanan pada punggung ibu, sehingga membuatnya terasa pegal dan sakit. Oleh karena
itu, ibu hamil disarankan untuk duduk dengan tegak dan menggunakan kursi yang memiliki
penyangga punggung yang baik untuk mengurangi tekanan pada punggung.

Tidur miring dengan bantal terselip di antara kedua kaki juga bisa membantu meredakan
keluhan kehamilan yang satu ini. Apabila rasa sakit pada punggung sangat tidak nyaman,
mintalah suami untuk memijat bagian tubuh tersebut, atau manjakan diri ibu dengan
mendapatkan pijat kehamilan.

3. Gusi Berdarah

Sekitar sebagian dari wanita hamil mengalami gusi yang bengkak dan terasa lembut pada
kehamilan trimester kedua. Perubahan hormon mengirimkan lebih banyak darah ke gusi ibu,
sehingga membuatnya menjadi lebih sensitif dan mudah berdarah. Namun, tidak perlu khawatir,
gusi ibu akan kembali normal setelah melahirkan.

Sementara itu, ibu bisa menggunakan sikat gigi yang lebih lembut dan menggosok gigi
secara perlahan, tapi jangan pernah mengurangi kebersihan gigi. Penelitian menunjukan bahwa
wanita hamil dengan penyakit gusi lebih berisiko mengalami persalinan prematur dan
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.

4. Kontraksi Braxton-Hicks

Pada kehamilan trimester 2, ibu mungkin juga akan mengalami otot-otot di rahim
menegang selama satu atau dua menit. Hal itu bukanlah kontraksi atau tanda persalinan yang
sebenarnya, tapi gejala kehamilan yang normal yang disebut kontraksi Braxton-Hicks. Gejala
tersebut bisa muncul dan hilang kapan saja dan lebih sering menyebabkan ketidaknyamanan
daripada rasa sakit. Seks, olahraga intens, dehidrasi, kandung kemih yang penuh, atau bahkan
seseorang yang menyentuh perut ibu bisa memicu kontraksi Braxton-Hicks.

Apabila ibu mengalami keluhan kehamilan ini, coba minum teh herbal yang hangat, atau
minum lebih banyak air, dan mandi air hangat untuk membantu ibu merasa lebih rileks.
5. Hidung Tersumbat dan Mimisan

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan selaput lendir
yang melapisi hidung ibu membengkak, sehingga bisa menyebabkan hidung tersumbat dan
membuat ibu mendengkur di malam hari. Hal itu juga bisa membuat ibu mudah mengalami
mimisan.

Cara mengatasi hidung tersumbat bisa dengan menggunakan dekongestan, tetapi


tanyakan terlebih dahulu pada dokter kandungan sebelum menggunakannya. Ibu juga bisa coba
menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara dalam ruangan. Sedangkan untuk
menghentikan mimisan, tegakkan kepala dan tekan lubang hidung selama beberapa menit hingga
perdarahan berhenti.

6. Keputihan

Keluarnya keputihan yang berwarna putih susu yang tipis adalah normal di trimester 2
kehamilan. Ibu hamil bisa menggunakan panty liner agar lebih nyaman. Namun, bila keputihan
berbau tidak sedap, berwarna hijau atau kuning, dan berdarah, segera bicarakan pada dokter.

7. Pusing

Saat rahim ibu semakin berkembang selama trimester kedua, hal itu bisa menekan
pembuluh darah dan terkadang menyebabkan ibu merasa pusing. Penyebab lainnya adalah gula
darah rendah atau perubahan hormon selama kehamilan.

Cara untuk mengatasi keluhan kehamilan ini, ibu disarankan untuk tidak berdiri terlalu
lama. Bangunlah secara perlahan dari posisi duduk atau saat ingin bangun dari tempat tidur.
Konsumsi makanan dan camilan secara teratur untuk menjaga kadar gula darah, serta kenakan
pakaian yang longgar dan hindari mandi dengan air panas.

8. Kram Kaki

Ibu hamil mungkin akan merasa otot-otot di kaki berkontraksi dan kram selama trimester
2. Keluhan yang satu ini biasanya terjadi pada malam hari. Tidak jelas apa yang menjadi
penyebabnya.

Namun, ibu bisa mencoba meregangkan otot kaki sebelum tidur, berolahraga secara rutin,
makan makanan yang kaya akan magnesium (kacang-kacangan dan biji-bijian), dan banyak
minum air untuk mengatasi kram kaki saat hamil.

9. Perubahan pada Kulit

Perubahan hormonal selama kehamilan merangsang peningkatan melanin di kulit.


Akibatnya, ibu hamil mungkin akan memiliki bercak cokelat di wajah atau melasma. Ibu
mungkin juga akan melihat garis gelap di perut atau linea nigra.

Perubahan pada kulit tersebut sebenarnya bisa membaik setelah melahirkan. Namun,
paparan sinar matahari bisa memperburuk masalah tersebut. Karena itu, ibu dianjurkan untuk
menggunakan tabir surya setiap kali akan keluar rumah.
10. Heartburn

Keluhan heartburn atau nyeri ulu hati ini disebabkan oleh tubuh ibu yang membuat lebih
banyak hormon yang disebut progesteron. Hormon ini melemaskan otot-otot tertentu, termasuk
cincin otot di esofagus bagian bawah yang biasanya menahan makanan dan asam di perut, dan
otot yang memindahkan makanan yang dicerna melalui usus. Untuk mengatasi heartburn,
cobalah untuk makan dengan porsi kecil tapi lebih sering sepanjang hari dan hindari makanan
berminyak, pedas, dan asam.

❖ Ketidaknyamanan yang Mungkin Dirasakan Saat Trimester Ketiga

1. Insomnia

Kesulitan tidur alias insomnia kerap dialami wanita selama kehamilan. Namun, pada
sebagian wanita, gangguan tidur akan lebih parah terjadi di kehamilan trimester tiga. Hal tersebut
utamanya disebabkan oleh perut yang sudah sangat membuncit, sehingga sulit untuk berganti
posisi tidur. Alasan lainnya adalah pengaruh hormon estrogen dan janin yang aktif bergerak saat
Mama beristirahat.

Bumil yang mengalami insomnia dapat bermeditasi atau menyetel musik sebelum tidur
untuk menenangkan pikiran. Mendapatkan pijatan ringan dengan essential
oil, seperti chamomile, lavender, atau kayu cendana juga bisa bikin rileks.

2. Kontraksi Braxton Hicks


Memasuki trimester akhir, ibu hamil umumnya akan lebih sering mengalami kontraksi.
Kontraksi ini berupa rasa kencang di sekitar perut yang terjadi selama beberapa saat. Apabila
kontraksi hanya terjadi sementara, tidak sampai ganggu aktivitas, dan tidak disertai keluarnya
darah, itu adalah normal. Kontraksi yang seperti ini dinamakan Braxton hicks alias kontraksi
palsu.

Untuk mengatasinya, Mama hanya perlu beristirahat sejenak dan mengatur napas
panjang. Bila perlu, ambil posisi berbaring dan miring ke kiri. Posisi ini akan membuat aliran
darah ke rahim dan janin lebih lancar. Kontraksi pun lebih cepat berlalu.

3. Kaki Bengkak
Besarnya ukuran rahim saat hamil tua bisa membentuk “bendungan” pembuluh darah di
pangkal paha. Bendungan ini menyebabkan aliran darah balik dari kaki ke jantung sedikit
terhambat. Alhasil, terjadilah kaki bengkak.

Untuk mengatasi keluhan saat hamil tua yang satu ini, Mama bisa menyangga kaki saat
duduk. Mama perlu memposisikan kaki lebih tinggi dari jantung ketika berbaring. Posisi ini akan
membantu memperbaiki aliran darah balik ke jantung, sehingga bengkak dapat
berkurang. Gunakan alas kaki yang terbuka dan tidak memiliki hak guna menghindari tekanan
berlebih pada kaki. Meski umumnya terjadi secara normal, kaki bengkak saat hamil bisa menjadi
tanda bahaya, yaitu jika terdapat protein pada urine. Bila hal itu terjadi, Mama wajib segera
memeriksakan diri ke dokter atau klinik dengan fasilitas penunjang yang lengkap.

4. Depresi
Depresi dapat terjadi sejak trimester pertama. Namun, sebagian besar bumil lebih berat
mengalaminya di trimester ketiga, bahkan bisa berlanjut pasca melahirkan. Perasaan sedih,
cemas, atau takut berlebihan menjelang waktu persalinan sangat dipengaruhi fluktuasi
hormonal.

Untuk mengurangi depresi, cobalah untuk mengelolanya dengan bermeditasi dan


melakukan yoga prenatal. Mama juga bisa membaca buku motivasi yang membuat hati nyaman
atau mendengar musik agar rileks. Jika diperlukan, Mama juga dapat berkonsultasi dengan
psikolog untuk mengurai dan mengatasi depresi yang dirasakan.

5. Kesulitan Bernapas
Gangguan pada pernapasan bisa menjadi masalah ibu hamil di trimester 3. Hal ini
disebabkan oleh pembesaran rahim. Saat rahim membesar, hanya ada sedikit ruang bagi paru-
paru untuk mengembang, sehingga menyulitkan Mama untuk bernapas.
Keluhan saat hamil tua tersebut bisa diatasi dengan meninggikan sedikit kepala dan bahu
dengan lebih banyak bantal ketika berbaring atau istirahat.

6. Kram Otot
Kram otot merupakan keluhan yang kerap dialami saat hamil 9 bulan. Kondisi ini
utamanya terjadi di pagi hari, saat baru bangun tidur. Kram otot terjadi akibat aliran darah yang
terhambat karena penekanan rahim. Selain itu, keluhan ini juga dilatari oleh stres otot akibat
membawa beban berat (janin).
Untuk membantu mengurangi kram otot saat hamil tua, bumil harus minum air putih
setidaknya 8 gelas sehari. Ibu hamil juga perlu melakukan olahraga ringan secara rutin dan
gerakan peregangan di area kaki. Hal ini penting agar otot-otot yang tegang bisa kembali rileks
sehingga frekuensi kram berkurang.

7. Nyeri Tulang Belakang


Janin yang terus membesar membuat berat badan Mama bertambah. Kondisi ini bisa
membuat tulang belakang kewalahan dalam memberi topangan. Akibatnya, ibu hamil akan
merasa pegal dan terkadang nyeri.
Untuk membantu meredakannya, gunakan bantal hangat yang ditempelkan di area
punggung yang terasa nyeri. Selain itu, usahakan memilih tempat duduk yang bisa menyangga
tulang belakang dengan baik.

8. Sering Buang Air Besar


Ini juga merupakan keluhan saat hamil tua yang kerap terjadi. Jika Mama sering buang
air besar di trimester ketiga, Mama tak sendirian. Masalah sering buang air besar ini terjadi
karena berbagai faktor. Misalnya, perubahan hormon dan perubahan pola makan.

9. Rasa Terbakar di Dada (Heartburn)


Kondisi ini disebabkan oleh adanya aliran balik asam lambung ke kerongkongan.
Selain karena lambung yang tertekan oleh rahim, heartburn juga bisa terjadi akibat pengaruh
hormon kehamilan. Risiko terjadinya heartburn lebih tinggi bila Mama gemar mengonsumsi
makanan yang digoreng, pedas, serta asam.
Untuk mencegahnya, ibu hamil wajib menghindari makanan maupun minuman yang bisa
menjadi pemicu keluhan ini. Mama juga perlu makan tepat waktu, dengan porsi lebih kecil tapi
sering.

Massage Trimester 1

Ibu hamil sering mengalami sakit kepala

Cara mengatasinya menerapkan massage pada Titik refleksi atau titik akupresur. Ketika titik
refleksi ini disentuh atau dipijat, rangsangannya dapat membantu melepaskan ketegangan otot
dan meningkatkan sirkulasi darah, sehingga bisa menimbulkan efek menenangkan dalam tubuh
dan meringankan rasa sakit di kepala.

Massage Trimester 2

Kram perut bagian bawah

Cara mengatasinya menerapkan massage pijat prenatal ialah pijat yang dilakukan pada para Ibu
di masa-masa kehamilan terutama trimester 2. Seperti pijat pada umumnya, pijatan ini bertujuan
meningkatkan sirkulasi darah, menghilangkan rasa pegal pada otot-otot tubuh, dan membuatnya
lebih rileks.

Massage Trimester 3

Rasa terbakar didada, kesulitan bernafas, insomnia, nyeri punggung bagian belakang, dapat
menerapkan massage prenatal dan senam hamil

Anda mungkin juga menyukai