Anda di halaman 1dari 5

Naskah Drama Musikal

Cast:
Amita – Firdha Nurul Ilmi
Ayah Amita – Muhammad Dayyan Febryan
Tante Amita – Yeni Septian Ramadhani
Ibu Amita – Wa Ode Sitti Harmeliawati
Aulia (teman amita) – Izaura Alkayla Ajie
Karina (teman amita) – Arizcha Ayu Nur Fadila

HAJAT.
Skenario By La Ode Asdy Ramadi Gafar

Kisah seorang anak yang terlalu ditekan oleh kedua orang tuanya yang
dimana si anak harus menjadi anak yang sesuai ayahnya. Firdha adalah
seorang siswi SMA yang akan beranjak menuju penguruan tinggi tempat
dimana cita-cita di tentukan. Firdha memiliki cita-cita dari kecil yaitu
menjadi musisi dan penyanyi yang hebat. Firdha sudah dari dulu bertekad
untuk mengejar cita-citanya. Akan tetapi, hal tersebut di bentak oleh
ayahnya yang dimana ayahnya memiliki visinya dimana sang ayah ingin
firdha menjadi dokter. Hal itulah yang menyebabkan firdha makin terbawa
mental yang dimana kedua orang tuanya terus bertengkar lantaran berbeda
komitmen mengenai masa depan anaknya tersebut. Ibu firdha sudah lama
sekali meninggal dunia yang dimana ibu firdha adalah seorang penyanyi
yang membuat senyuman orang-orang terbuka, hal tersebutlah yang turun ke
firdha yang selalu menginspirasi ibunya. Namun, tidak pada ayahnya
lantaran ayahnya selalu kesal kepada ibunya yang selalu bergerak sendiri
tanpa pikir tentang kesehatannya sendiri, karena inilah sang ayah tidak
mau firdha menjadi penyanyi dan menjauhi kesalahan yang ibunya lakukan.
Bahwa sang ayah beranggapan meninggalnya istrinya itu karena bernyanyi
yang sehingga sang ayah marah besar pada hal itu.

SCENE INT, dalam kelas


Pada dalam kelas amita terus menatap kertas yang berisi tentang formulir
penguruan tinggi, amita nampak bingung temannya aulia dan karina melihat
amita dan langsung menegurnya.

Karina: hei mita kok bengong gitu mukanya? (menegur amita)


Amita: ini ul, aku bingung mo isi apa?
Aulia: (melihat kertas tersebut) loh bukannya kamu mau jadi penyanyi?
Amita: tapi kan ayahku ingin aku jadi dokter ul
Karina: kamu yakinin aja ke ayahmu
Amita: tapi ul
Aulia: aku yakin kamu pasti bisa mita
play Naura - Berani Bermimpi karina dan aulia bernyanyi
Karina:
Beranilah kita semua bermimpi
Sekarang saatnya kau saatnya menjalanin

Aulia:
Kejar kejar semua tanpa berhenti
Percaya selalu pada diri sendiri
Karina:
Gagal hal biasa, jangan berhenti
Kau akan tahu kemana bahagia membawamu

Together:
Kita bisa menari di atas pelangi
Kita bisa mendaki gunung tertinggi
Satu yang pasti beranilah bermimpi
Dan kamu akan tahu nanti
Saat cita-cita kau genggam pasti

Bel masuk berbunyi… amita yang pasti untuk menyakini ayahnya

SCENE INT, rumah amita


Amita tiba dirumah, dia langsung mencari ayahnya yang sibuk mengurus
pekerjaannya

Amita: eh ayah
Ayah Amita: hmmm (mengangguk kepala sembari sibuk)
Amita: ini yah guruku ingin tau cita-cita para siswa dan ini harus
persetujuan dari ortu
Ayah Amita: ya apalagi isi aja dokter disitu
Amita: tapi kan yah amita ingin jadi penyanyi
Ayah Amita: amitaa… jadi dokter itu lebih terjamin loh
Amita: tapi yah
Ayah Amita: ah udah sana ayah masih kerja, pokoknya kamu jadi dokter
Amita: okee yah (amita sedih lantaran sang ayah tetap tidak
menyetujuinya)

SCENE INT, kamar amita


amita yang sedih karena sang ayah tidak menyetujui sambil menatap foto
almarhum ibunya

Amita: kapan ya aku bisa jadi seperti ibu, andai ibu tidak cepat pergi,
ibu pasti mendampingiku
Tante amita menlihat amita yang sedang bersedih di kamarnya, lekas masuk
ke kamar amita
Tante Amita: amita kok kamu nangis (sambil menghapus air mata amita)
Amita: gapapa kok bi cuman kangen ibu aja (mencoba senyum)
Tante Amita: karena ayahmu ya?
Amita: iyaa bi, ayah masih saja tidak setuju dengan cita-citaku
Tante Amita: bibi punya lagu untuk amita

Play Cherrybelle - Brand New Day ver mellow nenek amita bernyanyi
Tante amita:

coba sejenak kau renungkan ini


langkahkan kaki dan mantapkan hati
yakinlah semua kan baik saja
jadikan hidupmu lebih indah

Tante Amita: apalagi yang inggris itu?


Amita:
someday you’ll find out that you are brighter than the star
just be strong, just be brave and be sure, yes you can
kaulah bintang hidupmu

Tante Amita & Amita:


lupakanlah semua yang lalu, kita sambut yang baru
janganlah kau ragu tuk maju, kejar semua impianmu
hadapi semua rintangan, kuatkanlah tekadnya
gapailah semua anganmu, yakinkanlah dirimu, it’s a brand new day

Tante Amita: gitu dong yang semangat, amita kamu pasti bakal jadi
penyanyi yang hebat seperti Ibumu
Amita: terimakasih ya bibi, bibi emang yang terbaik

SCENE INT, rumah amita


Amita akhirnya yakin dan tetap menulis formulir tersebut untuk menjadi
penyanyi

Amita: aku isi aja deh, urusan ayah belakangan aja


Tante Amita: amita bibi balik dulu ya
Amita: eh iya bi (menghampiri sang bibi)

Ketika amita menghampiri sang bibi, ayahnya melihat formulir masa depan
amita yang tetap ingin jadi penyanyi

Amita: hati-hati ya bi
Sesudah amita pamit kepada bibinya, ia melihat sang ayah memegang
formulir tersebut.

Amita: a-ayah
Ayah amita: amita, ayah sudah berapa kali bilang, kamu itu harus jadi
dokter
Amita: tapi ayah amita gamau jadi dokter, amita ingin jadi penyanyi
Ayah amita: amita kamu ini anak ayah-
Amita: amita ingin jadi seperti bunda (memotong bicara sang ayah)
Ayah amita: amita (tegas) pokoknya ayah gamau, ayah gamau kamu menjadi
seperti dia
Amita: kenapa yah? Kenapa?
Ayah amita: ini demi kamu nak, demi kesehatan kamu
Amita: amita bisa jaga diri kok yah
Ayah amita: amita amita amita kamu kenapa melawan mulu sih, pokoknya
kamu jadi dokter.
Amita: aku ingin jadi seperti bunda yah
Ayah amita: AMITAA!!! (nada yang tegas, dengan tangan yang hampir
memukuli anaknya)

Amita melihat itu takut, sang ayah akhirnya meninggalkan amita…

Play Erie Susan – Muara Kasih Bunda

Amita:
Bunda
Engkaulah muara kasih dan sayang
Apapun pasti kau lakukan
Demi anakmu yang tersayang

Bunda
Tak pernah kau berharap budi balasan
Atas apa yang kau lakukan
Untuk diriku yang kau sayang

Saat diriku dekat dalam sentuhan


Peluk kasihmu dan sayang
Saat ku jauh dari jangkauan
Doa mu kau sertakan

Amita menangis tersedu-sedu karena semangatnya dalam mengejar impiannya


patah.

Play Timang-timang – Anang & Krisdayanti


Saat tangisan amita terus mengalir sang bunda datang dengan angan-angan
muslihat amita dan bernyanyi

timang-timang anakku sayang


jangan menangis, bapak di sini
timang-timang, anakku sayang
jangan menangis, bunda bernyanyi

Jujur lakumu, jujur ucapmu


menjalani hidup
cantik jiwamu, cantik parasmu
kala kau tersenyum

timang-timang, anakku sayang


cepatlah tidur, janganlah nakal
timang-timang, anakku sayang
mimpi yang indah, nyenyakkan tidurmu

Bunda amita: mimpi indah ya nakku (mencium amita)

Amita pun tertidur lepas, ketika melihat itu sang ayah mengambil
formulir masa depan amita dan menandatangani formulir tersebut, yang
artinya sang ayah setuju pada masa depan amita.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai