Anda di halaman 1dari 21

«Nama_Paket» 2023

SPESIFIKASI TEKNIS

I. UMUM
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
Kegiatan : Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai Pada
Wilayah Sungai Lintas Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : Pembangunan Bangunan Perkuatan Tebing
Pekerjaan : Pembangunan Bangunan Perkuatan Tebing Batang
Maligi Kabupaten Pasaman Barat
Lokasi : Kabupaten Pasaman Barat
Nilai Pagu : Rp 169.572.729,00,-
Nilai HPS : Rp 169.560.834,99
Instansi Pelaksana : Dinas Sumber Daya Air Dan Bina Konstruksi Provinsi
Sumatera Barat
Sumber Pendanaan : APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2023

II. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


A. MAKSUD

i. Spesifikasi Teknis ini merupakan arahan/petunjuk bagi Penyedia Jasa sesuai


dengan persyaratan yang diharapkan oleh Pengguna Jasa.
ii. Dengan ini diharapkan Penyedia Jasa dapat melaksanakan tanggung jawabnya
untuk memberikan barang/jasa yang memenuhi persyaratan teknis sesuai
Spesifikasi Teknis ini.

B. TUJUAN
Adapun tujuan adalah untuk mendapatkan hasil pekerjaan fisik konstruksi yang baik
berdasarkan Spesifikasi Teknis dan ketentuan yang berlaku.

C. SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya Kegiatan pada pekerjaan


Pembangunan Bangunan Perkuatan Tebing Batang Maligi Kabupaten Pasaman Barat.

III. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa adalah Dinas Sumber Daya Air Dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera
Barat, Jalan Khatib Sulaiman No. 106, Padang.
Spesifikasi Teknis

1
«Nama_Paket» 2023

IV. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan pada pekerjaan , pekerjaan terdiri dari:
dari :
I. UMUM
II. PEKERJAAN KONSTRUKSI

V. PERSYARATAN PENYEDIA KONSTRUKSI

Memiliki Surat Izin sebagai berikut:


a) Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Kualifikasi Usaha Kecil
b) Sertifikat Badan Usaha (SBU)
Klasifikasi : Bangunan Sipil
- Sub Klasifikasi : SI001 (Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan,
Dam dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya)
c) Persyaratan Kualifikasi Perusahaan lainnya akan ditentukan dalam Dokumen
Pengadaan.

VI. TENAGA PERSONEL YANG DIPERLUKAN DALAM PELAKSANAAN


Dalam pelaksanaan Pekerjaan , Personel yang dibutuhkan meliputi Personel
Manajerial dan Tenaga Pendukung.
Untuk kebutuhan minimal Personel Manajerial sebagai berikut :

Pengalaman Profesi Keahlian


Jabatan Pendidikan Jumlah (Org)
Kerja Yang diperlukan

SKT Bidang
Pelaksana - D3 Tek. Sipil 1
SDA
Petugas
SMA/SMK
Keselamatan - Sertifikat K3 1
sederajat
Konstruksi

Untuk kebutuhan minimal tenaga Pendukung sebagai berikut :


Profesi
Pengalaman
Jabatan Pendidikan Keahlian Yang Jumlah (Org)
Kerja
diperlukan
SMA/SMK
Juru Ukur - 1
sederajat
Engineer - D3 Tek. Sipil 1
SMA/SMK
Juru gambar - 1
sederajat
SMA/SMK
Logistik - 1
sederajat
Spesifikasi Teknis

Keterangan :
Personel melampirkan :
a. Surat Pernyataan Kesedian Untuk Ditugaskan
b. Surat Keterangan Pengalaman Kerja/ Referensi Kerja
c. Ijazah yang telah dilegalisir
2
«Nama_Paket» 2023

d. Curiculum Vitae (Daftar Riwayat Hidup)


e. SKA/SKT (Surat Keterampilan) sesuai tabel diatas yang diakreditasi oleh LPJK
(No. Registrasi, Nama dan Klasifikasi harus jelas) serta Sertifikat telah
mengikuti pelatihan K3 bagi petugas K3
f. KTP

VII. DAFTAR PERALATAN

Kebutuhan peralatan untuk pelaksanaan adalah :

Peralatan Utama

Nama / Jenis Peralatan Kapasitas Alat Jumlah Peralatan (Unit)

Exavator PC.200 1
Molen Concrete 0.35 M3 2

Peralatan Pendukung

Nama / Jenis Peralatan Kapasitas Alat Jumlah Peralatan (Unit)

Pick Up - 1
Theodolite 1
Waterpass 1
Pompa Air Engine 50 L/s 2
Dump Truck (6 m3) 1

Evaluasi Bukti Peralatan utama dilakukan melalui ketentuan yang tertuang dalam Surat
Edaran menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 22/SE/M/2020
Tanggal 21 Oktober 2020 Tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen
Penawaran Pengadaan Jasa Konstrusi Sesuai Peraturan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.

VIII. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Dalam pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan konstruksi harus memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam Spesifikasi Umum dan Teknis yang terlampir
pada Dokumen tender dan ketentuan lainnya akan diatur dalam Surat Perjanjian
Pekerjaan (Kontrak).
Spesifikasi Teknis

b. Penyedia Jasa yang berdomisili di luar Provinsi Sumatera Barat, harus membuka
rekening pada Bank kantor cabang di Sumatera Barat untuk proses pembayaran.
c. Jaminan Pelaksanaan : Dikeluarkan oleh Bank kantor cabang Sumatera Barat
d. Jaminan Uang Muka : Dikeluarkan oleh Bank kantor cabang Sumatera
Barat/Asuransi (Berkantor Cabang di Sumatera Barat)

3
«Nama_Paket» 2023

e. Jaminan Pemeliharaan : Dikeluarkan oleh Bank kantor cabang Sumatera


Barat/Asuransi (Berkantor Cabang di Sumatera Barat)
f. Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian : Perhitungan besaran iuran BPJS
Ketenagakerjaan pada item pekerjaan Fasilitasi K3 mengacu kepada Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 44 tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi
Pekerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Sektor
Usaha Jasa Kontruksi Pasal 8,9 dan 10.

IX. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi pekerjaan Pembangunan Bangunan Perkuatan Tebing Batang Maligi Kabupaten
Pasaman Barat Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai Pada Wilayah
Sungai Lintas Kabupaten/Kota
X. SUMBER PENDANAAN DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini dianggarkan biaya sebesar Rp. 169.572.729,00,-


termasuk PPN. Sumber dananya berasal dari APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun
Anggaran 2023.
Jangka waktu pelaksanaan Pembangunan Bangunan Perkuatan Tebing Batang
Maligi Kabupaten Pasaman Barat yaitu selama 60 hari kalender, terhitung sejak
ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Jasa Konstruksi.

XI. DAN LAIN-LAIN

A. Ketentuan Umum

1. Penyedia Jasa harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak
cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan oleh
Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan
oleh Penyedia Jasa, Penyedia Jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada
Pengguna Jasa, sekurang-kurangnya 14 hari sebelum Pengguna Jasa menetapkan
setuju atau tidak.
3. Dalam hal Pengguna Jasa menyimpulkan bahwa standar yang diajukan Penyedia Jasa
tidak menjamin secara substansi sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan,
maka Penyedia Jasa harus tetap memenuhi ketentuan standar yang disyaratkan dalam
dokumen kontrak.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi para
calon penawar untuk dapat menyusun penawaran realistis dan kompetitif, sesuai
dengan kebutuhan Pengguna Jasa tanpa catatan atau persyaratan lain dalam
penawaran mereka. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi harus
mensyaratkan bahwa semua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan
baru, belum digunakan, dari tipe/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan dan
termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang
Spesifikasi Teknis

digunakan.
5. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional (SNI, SII,
SKSNI, dsb) dan Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) yang dikeluarkan Oleh
Departemen Kimpraswil untuk barang, bahan dan jasa / pengerjaan / fabrikasi dari
edisi atau revisi terakhir, atau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

4
«Nama_Paket» 2023

Rakyat No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan


Bidang Pekerjaan Umum atau Standar Internasional (ISO,DSB) /Standar Negara Asing
(ASTM, dsb) serta padanannya (ekuivalennya) yang secara substansi sama atau lebih
tinggi dari Standar Nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang,
bahan dan Pengerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum ada, maka dapat digunakan
Standar Internasional atau Standar Negara Asing.
6. Standar satuan pada ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan
penggunaan Standar satuan ukuran lainnya, dapat digunakan sepanjang hal tersebut
tidak dapat dielakkan.
7. Spesifikasi dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada:
1) Lingkup Pekerjaan, termasuk ketentuan angka 6 diatas
2) Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk dalam kontrak
3) Spesifikasi Umum:
a) Peraturan serta undang-undang terkait beserta turunannya seperti
- Lingkungan Hidup
- Keselamatan Kerja
- Jasa Konstruksi
- Tenaga Kerja
- Perda Terkait dsb.
b) Dokumen Acuan (berupa standar-standar) dengan memperhatikan
ketentuan tersebut pada angka 5 dan 6 diatas.
c) Alinyemen dan Survei
d) Hari Kerja dan Jam Kerja
e) Gangguan dan Keadaan Darurat
f) Pengendalian lingkungan
4) Spesifikasi Khusus:
a) Lapangan
b) Bangunan / Desain / Pengerjaan Spesifikasi
c) Bangunan-bangunan Umum dan Fasilitas-fasilitas publik
d) Perancah
e) Pengaturan Lalulintas
f) Pengendalian Lingkup Pekerjaan

5) Spesifikasi Untuk Masing-masing Mata Pekerjaan


a. Apabila salah satu bagian Pekerjaan menggunakan dasar standar pengerjaan
atau standar pabrikasi tertentu dengan beberapa perubahan, maka pertama
harus mencantumkan ketentuan sebagai berikut:
PERUBAHAN
Perubahan ini didasarkan pada standar-standar nasional (SNI, SII, SKSNI, dsb)
dan Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) yang dikeluarkan Oleh
Departemen Kimpraswil untuk barang, bahan dan jasa / pengerjaan / fabrikasi
dari edisi atau revisi terakhir, atau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia nomor 1 tahun 2023 tanggal 7 Januari
2023 tentang pedoman penyusunan perkiraan biaya pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Standar Internasional
(ISO, DSB) /Standar Negara Asing (ASTM, dsb) serta padanannya
(ekuivalennya) yang secara substansi sama atau lebih tinggi dari Standar
Spesifikasi Teknis

Nasional yang disyaratkan.


Perubahan-perubahan dari ketentuan dasar tersebut dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
i.) Kata-kata yang merupakan tambahan dari standar dan merupakan
bagian dari spesifikasi, akan ditampilkan dalam huruf Kursif (Italic);

5
«Nama_Paket» 2023

ii.) Kata-kata yang akan dihapus dari standar dan bukan merupakan bagian
dari spesifikasi, akan ditampilkan dalam huruf yang dicoret
(Strike out) sehingga kata-kata/kalimat asli dari standar yang digunakan
masih dapat dibaca.
b. Lingkup pekerjaan
c. Dokumen acuan (standar-standar) yang digunakan
d. Uraian ketentuan-ketentuan untuk mata pekerjaan yang bersangkutan, apabila
tidak digunakan standar tertentu
8. Dalam penawaran dan pelaksanaan pekerjaan, penyedia harus mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
1) Penyedia harus menggunakan analisa sesuai dengan yang telah dicantumkan
dalam spesifikasi teknis ini.
2) Penggunaan analisa yang berbeda dalam penawaran harus melalui pembuktian
dan dasar yang kuat serta yang disetujui oleh Pokja Pemilihan.
3) Penggunaan analisa yang berbeda dalam pelaksanaan pekerjaan harus melalui
pembuktian dan dasar yang kuat yang disetujui oleh Pengguna Jasa.

B. Identifikasi Bahaya

F = Kekerapan
A = Keparahan
FxA = Nilai Resiko
TR = Tingkat Resiko

JENIS/TIPE
NO IDENTIFIKASI BAHAYA F A FxA TR
PEKERJAAN

Tingkat resiko tertinggi

TINGKAT
NO
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA RESIKO
Beton k.225, Menggunakan Kecelakaan akibat kelalaian
1 4
Molen dalam tahap pengecoran.

XII. METODE PELAKSANAAN


A. BAGIAN I UMUM

1. UITZET/PENGUKURAN ULANG

Pekerjaan pengukuran tersebut dimaksud dalam rangka menentukan arah trase


sungai/saluran juga mengukur potongan memanjang dan potongan melintang
sungai/saluran, elevasi dasar sungai, elevasi tanggul sungai, serta elevasi bangunan air
misalnya : jembatan dan jalan inspeksi, gorong-gorong, stop lock, dan lain-lain.
Atas persetujuan Direksi, penyedia jasa harus memberikan data pengukuran sebanyak
Spesifikasi Teknis

kepada Direksi dalam rangkap 6 (enam), semua data yang ada dalam form usulan yang
memberi detail lokasi dan elevasi tiap-tiap titik tetap yang dipakai atau dibangun atau
dibuat oleh penyedia jasa.

6
«Nama_Paket» 2023

Metoda pengukuran dipakai atas persetujuan Direksi. Buku-buku lapangan dan tabel data
tersedia dan dirawat dengan baik guna pemeriksaan, pengecekan oleh Direksi apabila
diperintahkan.
Ketinggian dalam pengukuran harus selalu dalam batas-batas keseksamaan sebagai
berikut:
a. Titik tampang lintang, boleh terletak kurang dari 25 m, dari posisi yang ditentukan baik
dalam arah vertikal maupun horizontal.
b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik petak atau dibawa
kembali ke titik persamaan.
c. Patok-patok yang menunjukan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus dipasang tidak
melewati 2,5 mm dari titik tinggi yang benar.
d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar khusus kurang dari
20 mm terhadap posisi yang benar titik untuk bangunan harus terletak tidak lebih dari
2,5 mm dari kedudukan yang sebenarnya.
e. Kecuali pada pekerjaan pemasangan baja, dan peralatan yang memerlukan ketelitian
yang lebih tinggi.

Analisa yg digunakan berdasarkan lebar potongan melintang pengukuran yang ditentukan


sesuai KAK : - lebar penampang melintang ≤ 25 m, atau mencakup bantaran sungai dan
tebing kiri-kanan
Pembayaran

Biaya Uizet/pengukuran Ulang diperhitungkan dalam harga satuan m’ dari panjang


memanjang pengukuran.

2. DOKUMENTASI, PENGGAMBARAN, PENCETAKAN DAN SCANNING


LAPORAN/ADMINISTRASI

Penyedia jasa diwajibkan membuat semua bentuk dokumen administrasi, Penyedia jasa
diwajibkan menyiapkan gambar Shop Drawing (MC.0) gambar addendum (jika ada),
Asbuilt Drawing (MC.100) dan keperluan lain selama berlangsungnya proyek. diantaranya
RMK, Time/Re Schedule, Addendum, Laporan Harian, Laporan Mingguan, Back Up
Termin, , dll dan diserahkan kepada Direksi dalam bentuk hard copy, soft copy dan hasil
scan dalam format pdf sebelum Penyerahan pertama dilaksanakan hard copy diserahkan
sebanyak 6 (Enam) rangkap, gambar-gambar dan laporan diserahkan sebelum
penyerahan pekerjaan Ke-I (satu) / PHO.

A. FOTO DOKUMENTASI
- Penyedia jasa diwajibkan mengambil foto dokumentasi setiap pekerjaan yang
akan dilaksanakan. Dengan pengambilan foto :
Sebelum dilaksanakan (0%), sedang dilaksanakan (50%) dan selesai
dilaksanakan (100%) dengan arah dan posisi yang sama. Foto-foto tersebut
disusun dengan menampilkan kondisi 0%, 50% dan 100% setiap item dan bagian
pekerjaan serta dicetak pada kertas foto / inkjet paper ukuran A4 sebanyak 6
(enam) rangkap dan diserahkan kepada Direksi sebelum Penyerahan pertama
dilaksanakan
- Dalam pengambilan foto dokumentasi penyedia jasa diwajibkan memakai
Spesifikasi Teknis

kamera digital/SLR dan menyerahkan file-file foto berbentuk CD kepada Direksi


Setiap pengambilan hasil prestasi pekerjaan

B. PENGGAMBARAN
1. Gambar untuk keperluan kontrak
a. Gambar kontrak merupakan gambar yang dapat dijadikan referensi

7
«Nama_Paket» 2023

b. Gambar untuk pelaksanaan pekerjaan didasarkan atas pengukuran MC.0 yang


dibuat oleh Penyedia Jasa dan diketahui / disetujui oleh Direksi
c. Gambar-gambar konstruksi dibuat dan diukur oleh penyedia jasa yang diawasi
langsung oleh direksi dan harus mendapat persetujuan dari direksi terlebih
dahulu sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
2. Gambar-gambar yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa
Penyedia jasa sebelum melaksanakan kegiatan harus menyerahkan kepada
direksi, gambar rencana pelaksanaan / gambar konstruksi dan penyedia jasa
harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar yang disetujui oleh direksi,
tanpa ada tambahan pembayaran apapun. Jika Penyedia Jasa Konstruksi
memperkirakan bahwa perubahan-perubahan tersebut akan menambah
tanggung jawab penyedia jasa menurut kontrak , maka penyedia jasa harus
menyampaikan pernyataan tertulis kepada direksi dalam waktu 7 ( tujuh ) hari
setelah menerima perubahan-perubahan tersebut dan harus menentukan hal-hal
khusus yang dirasakan memberatkan. Direksi akan mempertimbangkan masalah
tersebut.
3. Persetujuan atas gambar
Pemeriksaan atau pertimbangan tentang usulan-usulan, gambar-gambar atau
dokumen atau direksi yang diserahkan oleh penyedia jasa untuk memperoleh
persetujuan direksi maupun persetujuan yang berkenaan dengan hal tesebut, baik
dengan atau tanpa perubahan-perubahan, tidak boleh dibebaskan penyedia jasa
dari suatu tanggung jawab atas kekurangan yang dibebankan kepada penyedia
jasa sesuai ketentuan kontrak. Sekiranya terdapat gambar-gambar yang tidak
sesuai dengan persyaratan-persyaratan kontrak setelah persetujuan diberikan
oleh direksi terhadap gambar-gambar yang diserahkan terdahulu, maka berbagai
perubahan dan tambahan yang dianggap perlu oleh direksi harus dilakukan
penyedia jasa dan pekerjaan tersebut harus dilaksanakan penyedia jasa tanpa
ada tambahan pembayaran.
4. Gambar Asbuilt Drawing
Gambar asbuilt drawing dibuat apabila pekerjaan sudah selesai 100 % ( sebelum
serah terima pertama ). Untuk mendapatkan ukuran dan elevasinya perlu
dilakukan pengukuran terakhir yang mengambil bentuk kondisi lapangan yang
sesungguhnya dan telah siap dilaksanakan. Gambar asbuilt drawing dibuat
rangkap 6 ( Enam) semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan
gambar-gambar tersebut diatas secara proporsional sudah harus dimasukkan
dalam harga satuan pekerjaan yang dilaksanakan.
Pembayaran
Pembayaran Pekerjaan Dokumentasi, Penggambaran, Pencetakan dan Scanning
Laporan/Administrasi harga satuan lump sum.(Ls).

3. KESELAMATAN KERJA (K-3)


Penyedia Jasa diwajibkan memberi jaminan kesehatan dan keamanan serta keselamatan
bagi para karyawan dan pekerja-pekerja. Biaya perawatan menjadi beban penyedia jasa.
Penyedia Jasa berkewajiban membayar Asuransi Tenaga Kerja sesuai peraturan yang
Spesifikasi Teknis

berlaku. Penyedia Jasa berkewajiban mematuhi semua peraturan-peraturan dan


ketentuan-ketentuan dalam undang-undang perburuhan dan sosial yang berlaku di
Indonesia. Penyedia wajib menyediakan keperluan peralatan pelindung diri dan ketentuan
yang harus dipenuhi agar meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, antara lain:

a. Fasilitas Pendukung dan Umum


8
«Nama_Paket» 2023

b. Penyiapan RK3
c. Sosialisasi dan Promosi K3
d. Personel K3
e. Fasilitas Sarana Kesehatan
f. Asuransi Ketenagakerjaan
g. Lain-lain Terkait Pengendalian Resiko K3
Pembayaran
Pembayaran pada item pekerjaan ini diperhitungkan dalam harga satuan lump sum (Ls).
B. BAGIAN II PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. PENGGALIAN 1M3 TANAH BIASA SEDALAM S.D 1M

Pekerjaan galian biasa merupakan pekerjaan menggali yang menggunakan peralatan


sederhana sebagaimana yang tertuang dalam gambar konstruksi, hasil galian dibuang ke
tempat yang tidak mengganggu lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan bekas
galian harus dirapikan.
Metode Kerja Galian Tanah Biasa dilaksanakan dengan langkah berikut :
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana pelaksanaan pekerjaan galian kepada Direksi
sebelum pekerjaan dilaksanakan. Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-
garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai
dengan petunjuk Direksi. Penyedia Jasa Konstruksi harus merapikan semua galian sesuai
garis-garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau petunjuk Direksi.
Bila galian berikut perapiannya telah selesai dikerjakan, Direksi harus diberitahu untuk
melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Sebelum diperiksa dan disetujui Direksi, galian
tidak diperkenankan ditimbun kembali. Penyedia Jasa Konstruksi boleh melanjutkan
pekerjaan tahap berikutnya setelah mendapat ijin tertulis dari Direksi/Konsultan
Pengawas.
Semua akibat penggalian atau kelebihan penggalian yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi untuk tujuan dan alasan tertentu kecuali atas perintah Direksi adalah menjadi
beban Penyedia Jasa Konstruksi. Jika diperlukan untuk mengatasi semua akibat
penggalian dan kelebihan galian tersebut, diisi dengan tanah yang dirapikan, pasir, kerikil
atau beton atau bahan lain yang ditetapkan oleh Direksi atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.
Besarnya volume hasil galian diukur sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang tercantum
pada gambar tanpa memperhitungkan kelebihan volume yang dikerjakan.

Analisa yang digunakan:

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.7500
2 Mandor L.04 OH 0.0250
Spesifikasi Teknis

Pengukuran dan Pembayaran


Pembayaran pekerjaan galian tanah diperhitungkan dalam harga satuan m3

2. TIMBUNAN TANAH ATAU URUGAN TANAH KEMBALI (MANUAL)

9
«Nama_Paket» 2023

Pekerjaan timbunan dibelakang pasangan dilaksanakan pada bagian yang dibutuhkan,


sesuai petunjuk direksi dengan memakai bahan hasil galian yang telah mendapat
persetujuan direksi.
Pekerjaan timbunan dilakukan sesuai garis dan batas yang tertera pada gambar atau
atas perintah Direksi. Bahan-bahan untuk timbunan tidak boleh mengandung material
berupa, abu, alang-alang sisa akar, gumpalan dan material lain yang dapat membusuk
kecuali ditentukan lain oleh direksi.

Analisa yang digunakan:

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.100
2 Mandor L.04 OH 0.010

Pengukuran dan Pembayaran


Untuk pengukuran dan pembayaran dihitung berdasarkan volume yang sudah
dikerjakan dengan ukuran per m

3. TIMBUNAN TANAH DIDATANGKAN (MANUAL)

Pemotongan dan Penutupan Kepala Tiang Sheet-pile beton


Bagian atas sheet-pile akan dirangkai oleh balok beton, seperti gambar. Agar kepala
sheet-pile dapat menyatu dengan baik dengan balok pengikat, dibeberapa bagian diberi
shear conector, seperti terlihat dalam gambar

Analisa yang digunakan:

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.7143
2 Mandor L.04 OH 0.0714
B Bahan
Spesifikasi Teknis

C Peralatan
1 Alat Bantu E.47 Ls 1.0000

Pengukuran dan Pembayaran

10
«Nama_Paket» 2023

Untuk pengukuran dan pembayaran dihitung berdasarkan volume yang sudah


dikerjakan dengan ukuran per Bh

4. Pekerjaan ini dilakukan secara manual menggunakan Paving Block warna


Hexagonal 20 x 20 cm T = 8 cm

Pekerjaan ini dilakukan secara manual menggunakan Paving Block warna Hexagonal
20 x 20 cm T = 8 cm sebelum memasang paving block lokasi di haruskan bersih dari
sampah dan harus dalam keadaan datar, pekerjaan dimulai dengan mendatarkan pasir
beton sebagai alas paving block dan di lanjutkan dengan menyusun satu persatu sesuai
dengan gambar rencana pekerjaan

Analisa yang digunakan:

No. Uraian Kode Satuan Koefisien


1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.5
2 Tukang L.02 OH 0.5
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.05
4 Mandor L.04 OH 0.0013
B Bahan
1 Paving Block Hexagonal 20 x 20 cm T = 8 cm M.15 M2 1.01
2 Pasir Beton M.14.a M2 0.08
Pengukuran dan Pembayaran
Untuk pengukuran dan pembayaran dihitung berdasarkan volume yang sudah
dikerjakan dengan ukuran per m2

5. PEKERJAAN BETON
Pekerjaan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik ini mencakup pembuatan seluruh
struktur beton, yaitu beton K-125, K-175 Mutu beton yang digunakan pada masing-masing
bagian konstruksi haruslah seperti yang terdapat dalam gambar kontrak.
Metode Pelaksanaan dan Syarat Bahan yang digunakan dalam Pekerjaan Beton adalah
sebagai berikut :
Takaran Beton yang digunakan harus sesuai dengan Job Mix Formula (JMF) dengan
menggunakan bahan/material uji sesuai dengan yang digunakan di lapangan.

a. Bahan Beton
1. Semen
Semen yang dipergunakan untuk pekerjaan beton haruslah tipe semen Portland
Type PCC dari hasil produksi dalam negeri.
2. Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi syarat-syarat yang diberikan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI).
3. Air
Spesifikasi Teknis

Air yang digunakan dalam campuran, perawatan atau pemakaian lainnya harus air
tawar dan bersih.
b. Pencampuran

11
«Nama_Paket» 2023

1. Proporsi material dan berat penakaran harus sesuai dengan takaran pada Job Mix
Formula (JMF) yang dilaksanakan.
2. Pencampuran beton dilaksanakan dengan mengikuti jenis item pekerjaan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
3. Bahan beton harus dicampur dengan mesin pengaduk untuk menjamin campuran
yang merata dari material.
4. Pelaksanaan pencampuran bahan beton secara manual dilakukan pada
wadah/tempat khusus untuk menjamin campuran yang merata dari material serta
bersih dari kotoran.
5. Perbandingan Campuran
Beton harus mengandung semen, agregat bergradasi baik dan air yang
dicampurkan bersama-sama untuk menghasilkan kekuatan yang diharapkan.
Beton diklasifikasikan berdasarkan kekuatan tekanan pada umur 28 hari.
c. Pengecoran
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh tulangan sudah dirakit dan
ditempatkan pada lokasi pengecoran. Bekisting harus dilumuri dengan minyak
bekisting agar mudah dibuka Kembali.
2. Tidak diperkenankan melakukan pengecoran bila persiapan besi tulangan dan
bagian-bagian yang ditanam, cetakan dan perancah belum diperiksa dan disetujui
Direksi secara tertulis.
3. Dalam pengecoran beton bertulang, harus dijaga jangan sampai terjadi pemisahan
butiran. Apabila bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih
dahulu lapisan selimut beton setebal 3 cm, dengan spesi yang sama dengan yang
dibutuhkan oleh beton di atasnya.
4. Pengecoran beton harus dilakukan tanpa henti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui atau sampai pekerjaan selesai.
5. Pengecoran tidak boleh dilaksanakan pada saat hujan, dan semua material serta
peralatan pengecoran harus tetap terlindungi.
6. Adukan beton harus tercampur rata tanpa adanya pemisahan butiran hingga
penempatan dan penanganannya mudah dilakukan.
7. Adukan beton dicor lapis demi lapis pada ketebalan tertentu, berurutan mulai dari
bawah agar lapisan yang baru dapat menyatu dengan lapisan dibawahnya.
8. Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih dari yang ditentukan
oleh Direksi, kelebihan ini harus segera dibuang.
9. Semua pengecoran harus selesai dalam waktu 60 menit setelah keluar dari mesin
pengaduk, kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi.
10. Pengecoran tidak boleh dilaksanakan di dalam atau pada aliran air. Air yang
mengumpul selama pengecoran harus segera dibuang.
11. Jika pelaksanaan pengecoran dihentikan, lokasi sambungan harus ditempatkan
pada posisi yang benar secara vertikal maupun horizontal, dengan permukaan
dibuat kasar atau bergerigi untuk menahan gesekan dan membentuk ikatan
sambungan beton berikutnya.
12. Beton tidak boleh diangkut dengan peluncur atau dijatuhkan dari gerobak lebih
tinggi dari 1,5 meter kecuali jika diizinkan oleh Direksi untuk menjatuhkan ketempat
penampungan sementara dan kemudian diambil lagi dengan sekop sebelum
dicorkan.
Spesifikasi Teknis

d. Penakaran beton
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan alat penakar/dolak yang disetujui
Direksi dan harus memelihara serta mengoperasi peralatan seperti yang diperlukan
agar secara tepat mengontrol dan menentukan jumlah dari masing-masing bahan-
bahan yang dicampurkan, sesuai dengan petunjuk Direksi. Peralatan harus mampu

12
«Nama_Paket» 2023

memproduksi beton sebanyak (1) satu hingga (5) lima meter kubik atau lebih per jam
secara keseluruhan dengan mencampurkan agregat, semen, dan air menjadi suatu
campuran yang merata tanpa pemisahan-pemisahan.
e. Mesin pengaduk beton
Alat pencampur beton tidak boleh dibebani volume yang melebihi kapasitas yang
maksimum, atau dioperasikan melebihi kecepatan yang dianjurkan pabrik
pembuatnya. Alat tersebut dapat menghasilkan beton dengan kekentalan dan warna
yang merata secara menerus dan disetujui Direksi.
Semua peralatan pencampur harus selalu dibersihkan sebelum melakukan
pekerjaan.

f. Pemeriksaan Benda Uji


Pengujian mutu material beton dapat dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi pada
laboratorium yang memiliki peralatan sesuai standart dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Pemeriksaan benda uji beton yang dicor selama pekerjaan berlangsung
harus dilaksanakan Penyedia Jasa Konstruksi di laboratorium. Semua biaya-biaya
yang timbul adalah menjadi beban Penyedia Jasa Konstruksi.
Pengujian mengenai beton selama pekerjaan berlangsung harus dilaksanakan
sebagai berikut:
(a) Slump Test:
Dilakukan setiap pelaksanaan pengecoran dengan volume setiap 5 m3.
(b) Pengujian kuat tekan beton
Selama pencetakan dan pengecoran beton secara menerus untuk setiap 5 m3
pekerjaan beton harus diambil tidak kurang dari dua contoh benda uji kuat tekan
beton. Benda uji kuat tekan beton berbentuk kubus ukuran 15 cm x 15 cm x 15
cm atau silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm dari tiap contoh-contoh
yang diambil, pengujian dilaksanakan pada umur 7 hari dan pada umur 28 hari.

Analisa yang digunakan:


Beton k.125, Menggunakan Molen

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1.000
2 Tukang L.02 OH 0.250
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.025
4 Mandor L.04 OH 0.100

B Bahan
1 Semen Portland M.15 kg 276
2 Pasir Beton M.14.a kg 828
3 Kerikil M.12 kg 1,012
Spesifikasi Teknis

4 Air Liter 215

C Peralatan
1 Molen kapasitas 0,3 m3 E.29.b Sewa-hari 0.2500

13
«Nama_Paket» 2023

Beton k.175, Menggunakan Molen:

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1.000
2 Tukang L.02 OH 0.250
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.025
4 Mandor L.04 OH 0.100

B Bahan
1 Semen Portland M.15 kg 326
2 Pasir Beton M.14.a kg 760
3 Kerikil M.12 kg 1,029
4 Air Liter 215

C Peralatan
1 Molen kapasitas 0,3 m3 E.29.b Sewa-hari 0.2500

Beton k.225, Menggunakan Molen:

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1.000
2 Tukang L.02 OH 0.250
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.025
4 Mandor L.04 OH 0.050

B Bahan
1 Semen Portland M.15 kg 371
2 Pasir Beton M.14.a kg 698
3 Kerikil M.12 kg 1,047
4 Air Liter 215

C Peralatan
1 Molen kapasitas 0,3 m3 E.29.b Sewa-hari 0.238

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pekerjaan beton berdasarkan yang sudah terpasang.
Spesifikasi Teknis

Pembayaran pekerjaan beton dibuat dalam satuan per m3.

6. PASANGAN BATU DENGAN MORTAR TIPE N (MOLEN) BEDA TINGGI > 2 S.D 3 M'

14
«Nama_Paket» 2023

Pasangan batu dengan mortar dibuat berdasarkan bentuk dan dimensi yang disesuaikan
dengan gambar dan kondisi lapangan. Metode kerja untuk pekerjaan pasangan batu
adalah:

• Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 4 PP dan diaduk


menjadi mortar oleh pekerja dengan bantuan molen.
• Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang.
• Pembuatan profil tiap jarak 10 m kecuali pada tempat-tempat tertentu sesuai
petunjuk Direksi.
• Pemasangan lubang-lubang pembuang (suling-suling) untuk mengurangi tekanan
air yang terbuat dari pipa PVC (sesuai gambar) dan pada ujung pipa PVC yang
tertanam di tanah dibungkus dengan ijuk dan di luar sisi ijuk dipasang kerikil yang
berfungsi sebagai saringan air sehingga tidak terjadi penggerusan tanah pada
bagian dalam tanggul atau pasangan batu.

Syarat Bahan yang digunakan dalam pekerjaan Pasangan Batu Mortar Tipe N yaitu :
• Batu untuk Pasangan
Batu yang digunakan berukuran hampir sama antara satu dengan yang lain agar
tidak ada rongga yang besar diantara batu-batu tersebut. Batu yang
digunakan harus bersih dari kotoran dan sisa mortar lama, keras tanpa bagian yang
tipis atau retak dengan bentuk yang rata, lancip atau lonjong dan saling mengunci
apabila dipasang.
• Pemasangan
Batu tersebut dibasahi secukupnya sebelum dipasang dan harus ditempatkan
dengan tangan sedemikian rupa sehingga tiap-tiap batu dikelilingi oleh mortar
semen seluruhnya melekat satu sama lain. Batu harus disesuaikan dengan
ukurannya, tiap-tiap batu harus terselubung didalam mortar.
• Mortar Semen Untuk Perekat
Pasangan batu berdasarkan persyaratan campuran semen dan pasir digunakan
mortar semen yang digunakan adalah sebagai perekat dan harus sesuai dengan
tipe pasangan batu yang digunakan, kemudian perbandingan semen dan pasir
adalah 1 bagian semen portland berbanding empat bagian pasir ( 1 : 4 )
• Kebutuhan Bahan untuk camp 1 : 4
Pasangan batu kali yang dipakai adalah dengan menggunakan perbandingan camp
1:4

Analisa yang digunakan:


Pasangan Batu dengan Mortar Tipe N (setara camp. 1 PC : 4 PP) - Molen:

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 2.0275
2 Tukang L.02 OH 0.6758
3 Mandor L.04 OH 0.2028
Spesifikasi Teknis

B Bahan
1 Batu Kali/Batu Belah M.05 m3 1.20
2 Pasir Pasang M.14.b m3 0.520
3 Semen Portland M.15 kg 163

15
«Nama_Paket» 2023

C Peralatan
1 Molen Kapsitas 0.3 m3 E.29.b Sewa-hari 0.0760

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pekerjaan pasangan batu kali berdasarkan yang sudah terpasang.
Pembayaran pasangan batu dibuat dalam satuan per m3.

7. 1 M2 BEKISTING KOLOM BETON BIASA DENGAN MULTIFLEX 12 ATAU 18 MM (2X


PEMAKAIAN)

Pekerjaan bekisting merupakan pekerjaan pembuatan cetakan beton yang sesuai


dengan bentuk dan dimensi rencana.

a. Metode Pelaksanaan untuk pekerjaan bekisting adalah :


• Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu dan multiplek dengan sambungan
kedap terhadap adukan dan cukup kokoh untuk mempertahankan posisi yang
diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan.
• Bekisting dan perancah harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat
dibongkar tanpa merusak beton.
• Bekisting harus digunakan untuk membatasi dan membentuk beton sesuai dengan
keinginan. Bekisting dibuat cukup kuat sesuai dengan ukuran-ukuran yang ada di
dalam gambar-gambar. Bekisting harus diperkuat dan ditopang agar mampu
menahan berat sendiri adukan beton, getaran beton, beban konstruksi, angin dan
tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk.
• Penyedia Jasa Konstruksi harus melengkapi request dengan gambar bekisting
sesuai dengan ketentuan di atas, untuk mendapatkan persetujuan Direksi sebelum
memulai pekerjaan.
• Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bebas dari sampah,
paku, alur-alur, belahan, atau cacat-cacat lainnya. Mengisi celah-celah
sambungan bekisting harus berhati-hati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar
sanggup mengembang dibawah pengaruh kelembaban beton tanpa menimbulkan
perubahan bentuk cetakan, celah-celah harus diisi secukupnya untuk mencegah
hilangnya air semen dengan tidak menggunakan kertas.
• Pembuatan lubang bagian dalam bekisting untuk pemeriksaan, dan pembuangan
air dapat dilakukan, untuk itu bekisting dapat dibuat sedemikian rupa hingga dapat
dengan mudah ditutup sebelum pengecoran dimulai.
• Sebelum pengecoran beton, semua baut-baut harus dipasang pada posisinya,
semua yang diperlukan dan alat-alat lain untuk menutup lobang harus dipasang
pada bekisting. Tidak diperbolehkan membuat lubang didalam beton tanpa
persetujuan Direksi.
• Minyak Bekisting harus digunakan pada bekisting sebelum tulangan dipasang dan
harus berhati-hati mencegah minyak bekisting jangan sampai mengenai besi
tulangan.
Spesifikasi Teknis

• Bila bekisting beton dibuat dan disiapkan untuk pengecoran, maka harus diperiksa
oleh Direksi. Tidak diperkenankan pengecoran bila bekisting belum disetujui
Direksi.
• Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan kepada Direksi, sekurang-
kurangnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum bekisting siap untuk diperiksa.

16
«Nama_Paket» 2023

• Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggungjawab bahwa pembongkaran


bekisting pada waktu umur beton telah mencukupi. Meskipun demikian, bekisting
tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Direksi dan waktu pembongkaran
bekisting harus mengacu pada waktu minimum seperti yang tersebut dalam tabel
di bawah ini :

Waktu Standard
Lokasi untuk Persentase
Pembongkaran
Sisi dalam Gelagar, balok, rangka 14 hari 80 %
Pelat lantai 14 hari 70 %
Dinding 1 hari 25 %
Kolom 2 hari 40 %
Sisi balok dan semen permukaan 1 hari 25 %
vertikal
Sambungan-sambungan harus dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan
pembongkaran bekisting tanpa harus memukul dengan palu dan tanpa merusak
permukaan beton.
• Untuk bekisting yang berasal dari triplek atau kayu/multiplek dapat digunakan
paling banyak untuk 2 (dua) kali pengecoran.
Analisa yang digunakan:

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.330
2 Tukang L.02 OH 0.330
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.033
4 Mandor L.04 OH 0.033

B Bahan

1 Multipleks 12 mm M.39.c Lembar 0.203


2 Kaso 5/7 cm M.37.b m3 0.009
3 Paku 5 cm dan 7 cm M.71.b kg 0.25
Spesifikasi Teknis

4 Minyak Bekisting M.129 Liter 0.20

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pekerjaan bekisting berdasarkan yang terpasang di lapangan.
Pembayaran pekerjaan bekisting dibuat dalam satuan per M2.

17
«Nama_Paket» 2023

8. PEMBESIAN DENGAN BESI ULIR / POLOS

Pekerjaan pembesian dilaksanakan bersamaan / beriringan dengan pekerjaan bekisting,


dilaksanakan sesuai gambar kerja dan petunjuk direksi, diawali dengan pekerjaan
memotong dan membentuk tulangan dengan berpedoman pada gambar kerja yang sudah
disetujui oleh Direksi.
• Pembengkokan dilakukan dengan menggunakan kunci penekuk yang sesuai dengan
ukuran diameter besi tulangan. Setelah semua kebutuhan penulangan telah terpenuhi
sesuai dengan bentuk dan ukuran masing-masing maka dilanjutkan dengan merangkai
besi yang dilakukan diatas / dalam bekisting.

a. Metoda Pelaksanaan pekerjaan pembesian sebagai berikut:

• Pemeriksaan diameter, panjang dan bentuk tulangan sebelum baja tulangan


tersebut terpasang.
• Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun
tulangan geser sesuai dengan pada gambar kerja.
• Pengikatan besi dengan kawat beton dilakukan sampai semua pertemuan/titik
simpul terikat dengan baik dan kokoh sehingga tidak bergeser sewaktu kegiatan
pengecoran.
• Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran, sambungan lewatan
dan panjang penjangkaran sesuai yang direncanakan.
• Pengecekan tulangan terpasang agar sesuai dengan gambar rencana.

b. Syarat Bahan pekerjaan pembesian

• Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan memenuhi
PBI-71, NI-2, SII 0136 dan SNI 07.
• Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan
kotoran, Lumpur, oil, cat, karat, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekat dengan beton.
• Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser waktu operasi pengecoran
• Besi tulangan ulir maupun besi polos, harus sesuai dengan ketentuan standard,
dalam Spesifikasi Umum dan table berikut ini :
Batang Bulat
Uraian Batang Bulat Biasa
Berulir

Tensile strength, kg/mm2 49 - 63 49 - 63


Pemanjangan % 14 atau lebih 16 atau lebih
Yield Point kg / cm2 2400 atau lebih 2400 atau lebih

Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama


disetiap bagian besi tulangan itu. Diameter rata-rata besi tulangan yang digunakan
di lokasi pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) persen
diameter yang telah ditentukan besi tulangan harus bersih dari serpihan, minyak,
Spesifikasi Teknis

kotoran dan cat-cat pembuatannya.


Tekukan besi tidak boleh retak dan apabila pada saat pembengkokan terjadi
keretakan pada tekukan, maka besi harus diganti. Sambungan besi / overlap ujung
sambungan besi harus paling sedikit 40 x diameter besi.

18
«Nama_Paket» 2023

Selama pemotongan, pembengkokan, serta perangkaian, besi tulangan yang telah


rangkai sebelum pengecoran harus terlindungi dari pengaruh cuaca sampai saat
pengecoran.

Analisa yang digunakan:


Pembesian kolom,balok,ring balk dan sloff untuk besi Ø ≤ 12 mm

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1.600
2 Tukang L.02 OH 1.600
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.160
4 Mandor L.04 OH 0.160

B Bahan
1 Besi Beton M.55.d kg 105
2 Kawat Beton M.67 kg 2.8

Pembesian kolom,balok,ring balk dan sloff untuk besi Ø > 12 mm

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.160
2 Tukang L.02 OH 0.080
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.008
4 Mandor L.04 OH 0.016

B Bahan
1 Besi Beton M.55.d kg 105
2 Kawat Beton M.67 kg 2.8

C Peralatan
1 Cutter Besi Beton Hari 0.040
Spesifikasi Teknis

2 Bender Besi Beton Hari 0.040

Pengukuran dan pembayaran

19
«Nama_Paket» 2023

Pengukuran untuk pekerjaan Pembesian berdasarkan yang terpasang di lapangan.


Pembayaran pekerjaan Pembesian dibuat dalam satuan per kg

9. PENGADAAN DAN PEMASANGAN ELASTIC FILLER


Joint filler harus dipasang pada sambungan pasangan sesuai dengan gambar rencana.
Joint filler harus berbentuk dan ukuran sebagaimana tertera pada gambar rencana
Uraian kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan

No. Uraian Kode Satuan Koefisien


1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.03278
2 Tukang L.02 OH 0.01639
3 Mandor L.04 OH 0.00328

B Bahan
1 Spon Karet Tebal 10 mm M.140 kg 890.4

C Peralatan
1 Alat Bantu Ls 1

Pengukuran dan pembayaran


Pembayaran dilakukan sesuai dengan pekerjaan yang sudah dilaksanakan dihitung dalam
satuan per m2 .

10. Penetrasi Tiang Pancang Kayu atau Dolken dia. 8-12 cm

Dolken/Wooden Pile digunakan untuk mencegah agar pondasi konstruksi /foot tidak turun
atau bergeser. Wooden Pile dipasang sesuai dengan yang ditunjukan pada gambar dan
dipasang sebelum pengecoran pondasi foot dan masuk kedalam foot. Wooden Pile harus
berkualitas baik, keras dan tahan terhadap kelapukan.

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.0750
2 Tukang L.02 OH 0.0250
3 Mandor L.04 OH 0.0080

B Bahan
Spesifikasi Teknis

1 Kayu Dolken Dia.8 - 12 cm M.28.b m 1.0000

C Peralatan
1 Palu Godam EE LS 1.0000

20
«Nama_Paket» 2023

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pekerjaan ini berdasarkan pada pekerjaan yang sudah terpasang.
Pembayaran dihitung dengan satuan M’.

XIII. KELUARAN
Berdasarkan Spesifikasi Teknis, keluaran yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa
adalah terlaksananya .

XIV. LAPORAN
Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan pekerjaan yang harus diserahkan
oleh Penyedia Jasa adalah sebagai berikut :
a. Rencana Mutu Kontrak (Program Mutu)
b. Schedulle dan Re-Schedulle (jika ada)
c. Shop Drawing
d. MC-0
e. Laporan Mingguan
f. Addendum beserta gambar dan backup data (jika ada)
g. Asbuild Drawing
h. MC - 100
i. Job Mix Formula (sesuai spesifikasi teknis)
j. Foto Dokumentasi
k. Backup Data Termyn

Dokumen diserahkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy (file asli dan hasil scan)

XV. PENUTUP
Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat untuk dapat dijadikan pedoman dalam kegiatan
pekerjaan Pembangunan Bangunan Perkuatan Tebing Batang Maligi Kabupaten
Pasaman Barat

Padang, Februari 2023


Kuasa Pengguna Anggaran

ttd

Rahmad Yuhendra.,ST,M.Sc
NIP. 19780716.200801.1.001
Spesifikasi Teknis

21

Anda mungkin juga menyukai