Anda di halaman 1dari 106

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA


Jalan T. Tambusai Komp. Pemda Km. 4 Pasir Pangaraian 28557
Website: www.rokanhulu.go.id
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

SPESIFIKASI TEKNIS

PROGRAM
Program Pengelolaan Pendidikan

KEGIATAN
Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar

PEKERJAAN
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan
Ruang Perpustakaan Beserta Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN

LOKASI
Kec. Kepenuhan - Kab. Rokan Hulu

Sumber Dana
DAK 2023
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan
Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotanya
SDNEGERI 010 KEPENUHAN

BAB.I GAMBARAN UMUM

A. UMUM
Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar
Pekerjaan : Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS
dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
Lokasi : Kec. Kepenuhan- Kabupaten Rokan Hulu
Nilai Pagu : Rp. 447.217.000 (Empat Ratus Empat Puluh Tujuh Juta
Dua Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah)
Nilai HPS : Rp. 447.135.558,21 (Empat Ratus Empat Puluh Tujuh Juta
Seratus Tiga Puluh Lima Ribu Lima Ratus Lima Puluh
Delpan Rupiah Dua Puluh Satu Sen)
Sumber Dana : DAK - 2023

B. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Maksud dari pengadaan pekerjaan konstruksi ini adalah dalam rangka
melakukan Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan
Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotanya SDNEGERI 010
KEPENUHAN
b. Tujuan
Tujuan dari pengadaan pekerjaan konstruksi ini adalah agar penyediaan
gedung sarana pendidikan SD Negeri 010 Kepenuhan dapat menampung dan
memadai serta maksimal.

C. NAMA DAN ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA


Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga.

D. LINGKUP KERJA
Penyedia melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan rincian pekerjaan yang
tercantum dalam Bill of Quantity (BQ) yang terlampir.

E. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu Pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi 150 (Seratus lima
Puluh) hari kalender terhitung sejak penandatanganan kontrak dan masa
pemeliharaan selama 180 hari kalender setelah serah terima pertama dilakukan.

F. PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA KONSTRUKSI


Memiliki Surat Izin sebagai berikut :
1. Akte Pendirian / Akte Perubahan Perusahaan
2. Sertifikat Badan Usaha (SBU)
3. SBU BG 007 (Konturuksi Bangunan Pendidikan) atau SBU BG006, KLBI
41016 (Konstruksi Gedung Pendidikan)

G.PERSYARATAN TEKNIS PENYEDIA KONSTRUKSI


Persyaratan Teknis Terdiri Dari :

a. Personil Yang Diperlukan Dalam Pelaksanaan


Untuk mencapai hasil yang diharapkan, maka Penyedia Pelaksana harus
menyediakan tenaga ahli/terampil dalam suatu Struktur Organisasi Penyedia
Pelaksana untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup kerja yang
tercantum dalam spesifikasi teknis ini yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi
Tugas
Daftar Personil Inti/Tenaga Ahli/Teknis/Terampil yang diperlukan untuk pekerjaan
yang dimaksud antara lain yaitu :

Pengalaman
Pendidikan Sertifikat, Ijazah,
No Jabatan Jumlah Kerja Ket
Minimal CV
(Tahun)
1. Pelaksana 1 SLTA / 3 Tahun - SKT
Sederajat Pelaksana
Bangunan
(TA.022)
- Ijazah
- Curiculum
Vitae (CV)
2. Petugas/ 1 SLTA / 1 Tahun - Sertifikat K3
Ahli K3 Sederajat - Ijazah
- Curiculum Vite
(CV)

G. Peralatan Minimal Yang Diperlukan

No Jenis Alat Jumlah Keterangan


1 Mobil Pickup 1 Unit Melampirkan Bukti Kepemilikan / Sewa
2 Pompa Air 1 Unit Melampirkan Bukti Kepemilikan
3 Pemotong 1 Unit Melampirkan Bukti Kepemilikan
Keramik
4 Tangki Air 1 Unit Melampirkan Bukti Kepemilikan

H. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Dalam pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan konstruksi harus memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
yang terlampir pada Dokumen Pengadaan dan ketentuan lainnya akan diatur
dalam Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).

b. Kontraktor Pelaksana harus membuat laporan pekerjaan antara lain :


1. Request Form Work (Izin Pelaksanaan Pekerjaan);
2. Request Material (Izin Menggunakan Bahan dan Sampel);
3. Laporan Harian Pelaksanaan,;
4. Laporan Mingguan Pelaksanaan;
5. Laporan Bulanan Pelaksanaan;
6. Shop Drawing;
7. As built Drawing;
8. Back-Up Data Pekerjaan;
9. Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan;
10. Jumlah dan spesifikasi barang / alat yang ditawarkan tidak kurang dan
sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini.

I. Penutup
Demikianlah spesifikasi teknis pekerjaan Ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Pasir Pengaraian, 12 Juni 2023


Dibuat Oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)

YUSMAR, S.Pd
NIP. 19840301 200903 1 002
Spesifikasi Teknis
Umum

SPESIFIKASI TEKNIS
( UMUM )

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan


Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotanya SDNEGERI 010
KEPENUHAN
TA 2023

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

1.1. UMUM
Pengadaan segala bahan-bahan, tenaga kerja, peralatan kerja dan alat-alat bantu untuk
penyelesaian seluruh Pekerjaan Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan
Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
dengan tahapan pekerjaan sebagai berikut :

PEMBANGUNAN RUANG GURU BESERTA PERABOTNYA


A PEKERJAAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
I PENYELENGGARA K3
B PEKERJAAN BANGUNAN RUANG GURU
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
II PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
III PEKERJAAN STRUKTUR
IV PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
V PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
VI PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP
VII PEKERJAAN ORNAMEN KOLOM SELASAR
VIII PEKERJAAN LANTAI
IX PEKERJAAN ELEKTRICAL
X PEKERJAAN PLAFOND
XI PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG
XII PEKERJAAN PENGECATAN
XIII PEKERJAAN FINISHING
C PEKERJAAN MEUBILER
I MEUBILER

PEMBANGUNAN RUANG PERPUSTAKAAN BESERTA PERABOTNYA


A PEKERJAAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
I PENYELENGGARA K3
B PEKERJAAN BANGUNAN PERPUSTAKAAN
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
II PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
III PEKERJAAN STRUKTUR
Spesifikasi Teknis
Umum

IV PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA


V PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
VI PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP
VII PEKERJAAN ORNAMEN KOLOM SELASAR
VIII PEKERJAAN LANTAI
IX PEKERJAAN ELEKTRICAL
X PEKERJAAN PLAFOND
XI PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG
XII PEKERJAAN PENGECATAN
XIII PEKERJAAN FINISHING
C PEKERJAAN MEUBILER
I MEUBILER

PEMBANGUNAN RUANG UKS BESERTA PERABOTNYA


A PEKERJAAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
I PENYELENGGARA K3
B PEKERJAAN BANGUNAN UKS
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
II PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
III PEKERJAAN STRUKTUR
IV PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
V PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
VI PEKERJAAN RABAT
VII PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP
VIII PEKERJAAN ORNAMEN KOLOM SELASAR
IX PEKERJAAN LANTAI
X PEKERJAAN ELEKTRICAL
XI PEKERJAAN PLAFOND
XII PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG
XIII PEKERJAAN PENGECATAN
XIV PEKERJAAN FINISHING

Selengkapnya Uraian Lingkup Pekerjaan tercantum dalam dokumen Spesifikasi Teknis


Khusus, dan apabila ada perubahan akan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.

1.2. KEWAJIBAN PENYEDIA


Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang
UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotanya SDNEGERI 010
KEPENUHAN, penyedia harus mempersiapkan :

1) Menyediakan segala material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan;


2) Menyediakan Tenaga Kerja, Tenaga Ahli, dan Peralatan Kerja termasuk alat-alat
berat yang
Spesifikasi Teknis
Umum

memadai baik dalam jumlah dan kualifikasi sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan;
3) Mempersiapkan sarana-sarana penunjang pekerjaan dan segala sesuatu yang
termasuk dalam
lingkup pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan dan Gambar;
4) Perincian pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan pada Dokumen Gambar
Rencana dan Detail-Detail, BQ (Bill of Quantity) dan SPESIFIKASI (Rencana Kerja
dan Syarat).

PASAL 2
PERATURAN-PERATURAN

Kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasiini, maka Peraturan–peraturan tersebut di bawah ini
berlaku mengikat dan penyedia di anggap telah mengetahui dan memahaminya termasuk
apabila ada segala perubahan dan tambahannya yang berlaku sampai masa di terbitkan
Spesifikasi ini. sebagai berikut :
1) Perpres No.12 Tahun 2021.
2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 28/PRT/M/2016
3) Peraturan Umum Tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
VoorwaardenVoor de Uitvoering Bij Aanneming Van Openbare Werkwn (AV) 1941.
4) Peraturan Pembebanan Bangunan Indonesia (PBBI)
5) Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan Bangunan (PUBB–NI .3)
6) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI–NI . 5)
7) Peraturan Ukuran Kayu bangunan (SKSNI S-05-1990-F).
8) Peraturan Pengawetan Kayu (SKBI 3.6.53.1967).
9) Peraturan Pencegahan Rayap (SKSNI T-05-1990-F).
10) Peraturan SNI Beton untuk Bangunan Gedung 2002 (03-2847-2002).
11) Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung(SNI 03-2847-2002).
12) Peraturan Pembuatan campuran beton (SNI T-15-1990-03).
13) Peraturan Portland Cement (SII 0013-81).
14) Peraturan Baja tulang beton (SII 01236-84).
15) Peraturan Kawat Pengikat beton (SNI 0040-87-A).
16) Peraturan Bata merah (SII 0021-78).
17) ASTM C144 untuk aggregate, C150 untuk portlan cement
18) Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh instansi Pemerintah setempat,
yang berhubungan dengan permasalahan bangunan.

Apabila penjelasan dalam Spesifikasi ini belum lengkap maka penyedia wajib untuk mengikuti
sebagaimana ketentuan dan peraturan yang tercantum dalam pasal 2.(1) sampai dengan
pasal 2 (35)
Spesifikasi Teknis
Umum

PASAL 3
PERSYARATAN BAHAN-BAHAN
3.1. AIR
1) Air yang di pergunakan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan
organis atau lainnya yang dapat merusak beton dan tulangan beton. PH air antara 7 – 8
2) Air yang di pergunakan untuk adukan beton konstruksi harus menurut, sesuai dengan SNI-
T-15-1990-03 serta PUBI-9 standard untuk air agregat.

3.2. URUGAN TANAH


Tanah yang dipergunakan untuk pekerjaan timbunan harus bersih dari tanah humus maupun
akar kayu serta rumput, bebas sampah dan bebas dari bahan-bahan organis.

3.3. PASIR ATAU AGREGAT HALUS


1) Pasir yang dipergunakan dapat berupa pasir alam hasil dari desintegrasi alami batuan atau
dapat berupa hasil dari pemecahan batu dari alat mekanis.
2) Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat halus
harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan.
3) Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat
kering) yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan
0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka agregat halus harus dicuci.
4) Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali
dengan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui.

3.4. KERIKIL ATAU AGREGAT KASAR


1) Agregat kasar untuk beton berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-
batuan yang diperoleh dari pemecahan batu dan atau batu alam sungai. Agregat kasar
(maks 15 mm)
2) Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat yang
mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih tersebut
tidak melampaui 20 % dari berat agregat seluruhnya.Butir-butir Agregat kasar harus
bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik
matahari dan hujan.
3) Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (ditentukan terhadap berat
kering yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan
0.063 mm). Apabila kadar lumpur > 1 %, maka aregat kasar harus dicuci.
4) Agregat kasar tidak boleh mengadung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat
yang reaktif alkali.
Spesifikasi Teknis
Umum

5) Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak terkecil antara
bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat atau tiga perempat dari jarak
bersih minimum diantara batang-batang atau bekas-bekas tulangan.
6) Penyimpangan dari pembatasan ini diizinkan apabila menurut penilain konsultan Pengawas
ahli cara-cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak
terjadinya sarang-sarang kerikil. Antara agregat halus dan agregat kasar penyimpanannya
dilakukan terpisah. Jika tempat dasar selalu basah pada musim hujan, maka sebaiknya
penempatannya harus didasari alas papan.

3.5. SEMEN
1) Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi (Semen Type I), berat dan
volumenya tidak kurang dari ketentuan yang tercantum pada zak semen. Pada umumnya
tidak terjadi pembatuan atau bongkah-bongkah kecil.
2) Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis-jenis semen yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam NI.8
3) Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran isi atau berat.
Ukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 2,5 %.
4) Semen harus ditempatkan/disimpan dalam gudang tertutup, di tempat yang kering tidak
menjadi lembab, tidak mudah rusak dan sedapatnya tidak bercampur dengan bahan-bahan
lain. Semen yang sudah tersimpan lama dan diragukan mutunya, sebelum dipakai harus
diperiksa dahulu kepada konsultan Pengawas.

3.6. BAJA TULANGAN


1) Baja tulangan untuk penulangan beton yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran,
lemak, kulit giling, karat lepas dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat
beton terhadap baja tulangan.
2) Diameter baja tulangan yang digunakan harus sesuai dengan diameter yang ditentukan
dalam gambar-gambar rencana atau gambar detail.
3) Baja tulangan tidak boleh disimpan/ditumpuk langsung diatas tanah, tetapi di beri alas/
ganjal berupa balok-balok. Penimbunan di tempat terbuka dalam waktu lama harus di
hindarkan.
3.7. KAYU
1) Kayu/papan yang digunakan harus memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam
Peraturan Konstruksi kayu Indonesia ( PKKI – 1973 NI. 5 )
2) Ukuran-ukuran kayu yang tercantum dalam gambar rencana dan detail adalah ukuran
terpasang.
3.8. BATU BATA
1) Mutu bata yang digunakan adalah batu bata lokal dari jenis kelas I menurut NI 10 dengan
bentuk standard batu bata tidak menampakkan adanya retak–retak yang merugikan. Bata
merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, dibakar pada suhu
Spesifikasi Teknis
Umum

cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam dalam air. Ukuran batu bata yang lebih kecil
dari ½ bata tidak dibolehkan.
2) Tumpukan batu bata berada diatas tanah yang rata dan tumpukan harus rapi, sehingga
tidak mudah pecah atau patah. Batu bata dihindarkan dari pembebanan barang–barang
yang berat dan sebaiknya ditutup terpal plastic sehingga terjaga dari panas dan hujan

3.9. BAHAN-BAHAN LAINNYA


1) Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini akan
ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
2) Semua bahan-bahan yang dimasukkan untuk dipakai harus di tunjukan terlebih dahulu
kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa guna mendapatkan izin pemakaiannya.
3) Semua bahan-bahan bangunan yang tidak di tunjukkan kepada konsultan Pengawas atau
ditolak oleh konsultan Pengawas, tidak dibenarkan pemakainnya dan harus dibawa keluar
lokasi proyek.
4) Pemakaian bahan-bahan yang tidak sesuai dengan yang ditentukan harus dibongkar dan
kerugian yang ditimbulkannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia.
5) Tidak tersedianya bahan-bahan bangunan yang akan dipakai di pasaran dengan ini
dinyatakan tidak dapat sebagai alasan tertundanya pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 4
PEKERJAAN PENDAHULUAN
4.1. UMUM
1) Daerah kerja seperti yang ditunjukkan di gambar rencana harus dibersihkan dari semua
benda-benda yang akan menghambat pembangunan seperti : pepohonan, sampah-
sampah, tonggak-tonggak, humus, lumpur, lubang-lubang, seperti sumur dan lain-lain.
2) Pemasangan papan bouwplank dilaksanakan pada jarak 2,00 meter dari bangunan yang
paling pinggir, pemasangan papan bouwplank harus benar - benar kuat dan menggunakan
alat pengukur waterpass.
3) Penyedia Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
Pengukuran batas-batas lahan dan Garis sempadan dengan pemasangan patok-patok
yang sah dan dinyatakan dalam Berita Acara.
5) Kebenaran pengukuran vertikal maupun horizontal sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penyedia. Apabila terjadi kesalahan pengukuran, maka penyedia harus segera memperbaiki
dan sepenuhnya beban biaya ditanggung oleh penyedia.
6) Penyedia di haruskan membuat pagar sementara untuk menjaga Keamanan proyek selama
proses konstruksi. Pagar baru boleh dibongkar setelah mendapat persetujuan dari
konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis
Umum

4.2. DIREKSI KEET DAN GUDANG KERJA


1) Uraian Pekerjaan
Penyedia harus membangun, menyediakan, memasang, memelihara, membersihkan,
menjaga, dan pada saat selesainya Kontrak harus memindahkan atau membuang semua
bangunan kantor darurat, gudang-gudang penyimpanan, barak-barak pekerja dan work
shop (los kerja) yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan pelaksanaan proyek.
2) Ketentuan Umum Kantor Lapangan ( Direksi Keet )
a) Penyedia harus mentaati semua peraturan-peraturan Nasional maupun Daerah.
b) Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sesuai dengan Lokasi Umum dan Denah
Lapangan yang telah disetujui dan merupakan bagian dari Program Mobilisasi seperti
dirinci dalam Pasal 4.2.(5).(b), dimana penempatannya harus diusahakan sedekat
mungkin dengan daerah kerja (site) dan telah mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
c) Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan.
d) Bangunan yang dibuat harus mempunyai kekuatan struktural yang baik, tahan cuaca,
dan elevasi lantai yang lebih tinggi dari tanah di sekitarnya.
e) Bangunan untuk penyimpanan bahan harus diberi bahan pelindung yang cocok
sehingga bahan-bahan yang disimpan tidak akan mengalami kerusakan.
f) Sesuai pilihan Penyedia, bangunan dapat dibuat di tempat atau dirakit dari komponen-
komponen pra-fabrikasi.
g) Kantor lapangan dan gudang sementara harus didirikan diatas pondasi yang mantap
dan dilengkapi dengan penghubung dengan untuk pelayanan utilitas.
h) Bahan, peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk bangunan dapat baru atau
bekas pakai, tetapi dengan syarat harus dapat berfungsi, cocok dengan maksud
pemakaiannya dan tidak bertentangan dengan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku.
i) Lahan untuk kantor lapangan dan semacamnya harus ditimbun dan diratakan sehingga
layak untuk ditempati bangunan, bebas dari genangan air, dan dilengkapi minimum
dengan jalan masuk dari kerikil serta tempat parkir.
j) Penyedia harus menyediakan alat pemadam kebakaran dan kebutuhan P3K yang
memadai di seluruh barak, kantor, gudang dan bengkel.
k) Penyedia harus menyediakan akomodasi dan fasilitas kantor yang cocok dan
memenuhi kebutuhan proyek sesuai Seksi dari Spesifikasi ini. Seperti ; sarana WC dan
fasilitas ibadah.
3) Ukuran
Ukuran kantor Lapangan dan fasilitasnya sesuai untuk kebutuhan umum Penyedia,
pemberi tugas, konsultan Pengawas dan harus menyediakan sebuah ruangan yang
digunakan untuk rapat kemajuan pekerjaan.
4) Bangunan Fasilitas Pendukung
a) Work shop dan Gudang Penyedia
Spesifikasi Teknis
Umum

Penyedia harus menyediakan work shop di lapangan yang diberi perlengkapan yang
memadai serta dilengkapi dengan daya listrik, sehingga dapat digunakan untuk
memperbaiki peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan. Gudang
material serta tempat penyimpanan bahan pokok material seperti pasir, kerikil, besi
beton, batu bata dan sebagainya dibuat sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan.
Khusus gudang semen, lantai terbuat dari dari beton rabat, bebas dari kelembaban
udara.
b) Penjagaan untuk Keamanan
Penyedia harus menyelenggarakan penjagaan siang dan malam termasuk alat-alat
tanda bahaya bila diperlukan selama berlangsungnya pekerjaan.
c) Los-los Pekerja dan Bedeng Pekerja.
i) Penyedia diharuskan membuat los-los pekerja yang mampu menampung aktivitas
pekerjaan, antara lain los tukang kayu, los fabrikasi pembesian dan lain-lain yang
dianggap perlu dengan persetujuan konsultan Pengawas.
ii) Pekerja tidak diperkenankan untuk bertempat tinggal di lokasi los pekerja. Bedeng
pekerja dibuat oleh penyedia dengan material semi permanent. Kebutuhan MCK
pekerja dibuat dengan perbandingan 1 unit untuk 25 pekerja.
d) Penyediaan Sarana Air dan Listrik Kerja.
Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia dengan membuat sumur pompa di tapak
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, lumpur, minyak dan
bahan kimia lainnya yang merusak. Listrik untuk bekerja harus disediakan penyedia dan
diperoleh dari penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik. Kebutuhan Kva
disesuaikan dengan aktivitas pekerjaan atas persetujuan MK. Segala biaya atas
pemakaian daya listrik dan air adalah beban penyedia.
e) Penyediaan alat pemadam kebakaran.
Selama pembangunan berlangsung penyedia harus menyediakan alat pemadam
kebakaran Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka semua peralatan
yang tercantum pada pasal 4.3 (6).(f) menjadi milik pemberi tugas.
f) Jalan Sementara
Apabila di lapangan belum terdapat sarana akses sementara, maka penyedia harus
menyediakan perkerasan jalan.

PASAL 5
PEKERJAAN TANAH

5.1. UMUM
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, pengurugan , pembuangan atau penumpukan tanah
atau batu atau bahan lain dari lokasi proyek atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian
dari pekerjaan dalam Kontrak ini. Pekerjaan tanah ini dilakukan sebelum memulai pekerjaan
struktur atas. Penyedia bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan tanah yang terdiri dari :
Spesifikasi Teknis
Umum

1) Urugan Tanah dan Pemadatan.


2) Galian Tanah dan Pembuangan Tanah
Penyedia harus mengajukan metoda pelaksanaan Pekerjaan Tanah kepada pihak
konsultan Pengawas untuk disetujui.

5.2. URUGAN TANAH DAN PEMADATAN


1) Uraian
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah
atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan urugan, untuk urugan kembali galian
pipa atau struktur dan untuk urugan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi
timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang
disyaratkan atau disetujui oleh konsultan Pengawas. Urugan tanah yang dicakup oleh
ketentuan dalam pasal 5.2 ini harus dibagi menjadi tiga jenis, yaitu urugan biasa, urugan
pilihan dan urugan pilihan di atas tanah rawa.
a) Urugan Biasa
Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan biasa harus terdiri dari bahan galian tanah
biasa atau bahan galian batu yang didatangkan dari luar lokasi proyek dan disetujui oleh
konsultan MK sebagai bahan yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan
permanen seperti yang diuraikan dalam Pasal 5.2.(1) dari Spesifikasi ini
b) Urugan pilihan
Digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung
tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan
yang plastis sulit dipadatkan dengan baik. Urugan pilihan dapat juga digunakan untuk
stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran urugan jika diperlukan lereng yang lebih
curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan urugan lainnya dimana
kekuatan urugan adalah faktor yang kritis.
c) Urugan pilihan di atas tanah rawa
Digunakan untuk melintasi daerah yang rendah dan selalu tergenang oleh air, tidak
dapat dialirkan atau dikeringkan dengan cara yang diatur dalam Spesifikasi
ini.Pekerjaan ini juga mencakup urugan batu dengan manual atau dengan derek,
dikerjakan sesuai dengan Spesifikasi ini dan sangat mendekati garis dan ketinggian
yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh konsultan
pengawas.
d) Pekerjaan ini juga mencakup urugan batu dengan manual atau dengan derek,
dikerjakan sesuai dengan Spesifikasi ini dan sangat mendekati garis dan ketinggian
yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh konsultan
Pengawas.
2) Pekerjaan Pasal Lain Yang Berkaitan :
a) Transportasi dan Penanganan :
b) Bahan dan Penyimpanan :
c) Penyiapan Jalan Kerja :
Spesifikasi Teknis
Umum

d) Beton :
e) Pasangan Batu :
3) Toleransi Dimensi
a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau lebih rendah
2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.
b) Seluruh permukaan akhir urugan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki
kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas. Permukaan
akhir lereng urugan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan.
c) Urugan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau
dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

5.3. GALIAN TANAH


1) Uraian
a) Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang
diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.
b) Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan, untuk
formasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur
lainnya, untuk pembuangan bahan yang tak terpakai dan tanah humus, untuk
pekerjaan stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk galian bahan
konstruksi dan pembuangan sisa bahan galian, untuk pengupasan dan
pembuangan bahan perkerasan beraspal pada perkerasan lama, dan umumnya
untuk pembentukan profil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan
memenuhi garis, ketinggian dan penampang melintang yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh konsultan Pengawas.
c) Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Seksi ini berlaku untuk semua
jenis galian yang dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan pekerjaan galian
dapat berupa :
i) Galian Biasa
ii) Galian Batu
iii) Galian Struktur
d) Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai
galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian
perkerasan beraspal
e) Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik
atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang menurut konsultan Pengawas
adalah tidak praktis menggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau
pemboran. Galian ini tidak termasuk galian yang menurut konsultan Pengawas
dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan
berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto maksimum sebesar 180 PK (Tenaga
Kuda).
Spesifikasi Teknis
Umum

f) Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan
yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setiap galian yang
didefinisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Batu tidak dapat dimasukkan dalam
Galian Struktur. Galian Struktur terbatas untuk galian tembok beton penahan tanah,
dan struktur pemikul beban lainnya selain yang disebut dalam Spesifikasi ini
Pekerjaan galian struktur mencakup : penimbunan kembali dengan bahan yang
disetujui oleh konsultan Pengawas; pembuangan bahan galian yang tidak terpakai;
semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong;
pembuatan tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya.

2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini


a) Transportasi dan Penanganan.
b) Pemeliharaan dan Pengaturan Lalu Lintas
c) Rekayasa Lapangan
d) Bahan dan Penyimpanan
e) Timbunan
f) Penyiapan Badan Jalan
g) Beton
h) Pasangan Batu

3) Toleransi Dimensi
a) Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian perkerasan beraspal
tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari yang ditentukan dalam Gambar atau yang
diperintahkan oleh konsultan Pengawas pada setiap titik, sedangkan untuk galian
perkerasan beraspal tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang disyaratkan.
b) Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran air
permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk menjamin
pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.

4) Pengajuan Kesiapan Kerja dan Pencatatan


a) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut Seksi ini, sebelum memulai
pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan kepada konsultan Pengawas, gambar detil
penampang melintang yang menunjukkan elevasi tanah asli sebelum operasi
pembersihan dan pembongkaran, atau penggalian dilaksanakan.
b) Penyedia harus menyerahkan kepada konsultan Pengawas gambar detil seluruh struktur
sementara yang diusulkan atau yang diperintahkan untuk digunakan, seperti penyokong
(shoring), pengaku (bracing), cofferdam, dan dinding penahan rembesan (cut-off wall),
dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari konsultan Pengawas
sebelum melaksanakan pekerjaan galian yang akan dilindungi oleh struktur sementara
yang diusulkan.
Spesifikasi Teknis
Umum

c) Penyedia harus memberitahu konsultan Pengawas untuk setiap galian untuk tanah dasar,
formasi atau pondasi yang telah selesai dikerjakan, dan bahan landasan atau bahan
lainnya tidak boleh dihampar sebelum kedalaman galian, sifat dan kekerasan bahan
pondasi disetujui terlebih dahulu oleh konsultan Pengawas
d) Penyedia harus menyerahkan kepada konsultan Pengawas suatu catatan tertulis tentang
lokasi, kondisi dan kuantitas perkerasan beraspal yang akan dikupas atau digali.
Pencatatan pengukuran harus dilakukan setelah seluruh bahan perkerasan beraspal telah
dikupas atau digali.

5) Pengamanan Pekerjaan Galian


a) Penyedia harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin keselamatan pekerja,
yang melaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan yang ada di sekitar lokasi
galian.
b) Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian yang stabil dan mampu
menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahankan sepanjang
waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang
bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, Penyedia
harus menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan
dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut. Untuk menjaga
stabilitas lereng galian dan keamanan pekerja maka galian tanah yang lebih dari 5 meter
harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 meter atau sebagaimana yang
diperintahkan konsultan Pengawas.
c) Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya tidak
diijinkan berada atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian parit untuk gorong-
gorong pipa atau galian pondasi untuk struktur, terkecuali bilamana pipa atau struktur
lainnya yang telah terpasang dalam galian dan galian tersebut telah ditimbun kembali
dengan bahan yang disetujui konsultan Pengawas dan telah dipadatkan.
d) Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut-off wall) atau cara lainnya untuk mengalihkan
air di daerah galian harus dirancang sebagaimana mestinya dan cukup kuat untuk
menjamin bahwa keruntuhan mendadak yang dapat membanjiri tempat kerja dengan
cepat, tidak akan terjadi.
e) Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi galian, dimana
kepala mereka, yang meskipun hanya kadang-kadang saja, berada di bawah permukaan
tanah, maka Penyedia harus menempatkan seorang pengawas keamanan di lokasi kerja
yang tugasnya hanya memantau keamanan dan kemajuan. Sepanjang waktu penggalian,
peralatan galian cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia
pada tempat kerja galian.
f) Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang
cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian
terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun lokasi bahu jalan harus diberi rambu
tambahan pada malam hari berupa drum yang dicat putih (atau yang sejenis) beserta
Spesifikasi Teknis
Umum

lampu merah atau kuning guna menjamin keselamatan para pengguna jalan, sesuai
dengan yang diperintahkan konsultan Pengawas.
g) Ketentuan yang disyaratkan dalam Pemeliharaan dan Pengaturan Lalu Lintas harus
diterapkan pada seluruh galian di Daerah Milik Jalan.

6) Jadwal Kerja
a) Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi harus dibatasi sepadan dengan
pemeliharaan permukaan galian agar tetap dalam kondisi yang mulus (sound), dengan
mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman akibat hujan dan gangguan
dari operasi pekerjaan berikutnya.
b) Galian saluran atau galian lainnya yang memotong jalan harus dilakukan dengan
pelaksanaan setengah badan jalan sehingga jalan tetap terbuka untuk lalu lintas pada
setiap saat.
c) Bilamana lalu lintas pada jalan terganggu karena peledakan atau operasi-operasi
pekerjaan lainnya, Penyedia harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu atas jadwal
gangguan tersebut dari pihak yang berwenang dan juga dari konsultan Pengawas.
d) Kecuali diperintahkan lain oleh konsultan Pengawas, maka setiap galian perkerasan
beraspal harus ditutup kembali dengan campuran aspal pada hari yang sama sehingga
dapat dibuka untuk lalu lintas.

7) Kondisi Tempat Kerja


a) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Penyedia harus menyediakan semua
bahan, perlengkapan dan pekerja yang diperlukan untuk pengeringan (pemompaan),
pengalihan saluran air dan pembuatan drainase sementara, dinding penahan rembesan
(cut-off wall) dan cofferdam. Pompa siap pakai di lapangan harus senantiasa dipelihara
sepanjang waktu untuk menjamin bahwa tak akan terjadi gangguan dalam pengeringan
dengan pompa.
b) Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama atau tempat lain dimana
air atau tanah rembesan (seepage) mungkin sudah tercemari, maka Penyedia harus
senantiasa memelihara tempat kerja dengan memasok air bersih yang akan digunakan
oleh pekerja sebagai air cuci, bersama-sama dengan sabun dan desinfektan yang
memadai.
8) Perbaikan Pekerjaan Galian Yang Tidak Memenuhi Ketentuan :
Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia dan harus diperbaiki oleh Penyedia sebagai berikut :
a) Lokasi galian dengan garis dan ketinggian akhir yang melebihi garis dan ketinggian yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan konsultan Pengawas
harus digali lebih lanjut sampai memenuhi toleransi yang disyaratkan.
b) Lokasi dengan penggalian yang melebihi garis dan ketinggian yangd itunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh konsultan Pengawas, atau lokasi
yang mengalami kerusakan atau menjadi lembek, harus ditimbun kembali dengan bahan
Spesifikasi Teknis
Umum

timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat sebagaimana yang diperintahkan konsultan
Pengawas.
c) Lokasi galian perkerasan beraspal dengan dimensi dan kedalaman yang melebihi yang
telah ditetapkan oleh konsultan Pengawas, harus diperbaiki dengan menggunakan
bahan-bahan yang sesuai dengan kondisi perkerasan lama sampai mencapai elevasi
rancangan.
9) Utilitas Bawah Tanah
a) Penyedia harus bertanggung jawab untuk memperoleh informasi tentang keberadaan dan
lokasi utilitas bawah tanah dan untuk memperoleh dan membayar setiap ijin atau
wewenang lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan galian yang diperlukan dalam
Kontrak.
b) Penyedia harus bertanggungjawab untuk menjaga dan melindungi setiap utilitas bawah
tanah yang masih berfungsi seperti pipa, kabel, atau saluran bawah tanah lainnya atau
struktur yang mungkin dijumpai dan untuk memperbaiki setiap kerusakan yang timbul
akibat operasi kegiatannya.

10) Restribusi Untuk Bahan Galian


Bilamana bahan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat, agregat untuk campuran aspal
atau beton atau bahan lainnya diperoleh dari galian sumber bahan di luar daerah milik jalan,
Penyedia harus melakukan pengaturan yang diperlukan dan membayar konsesi dan restribusi
kepada pemilik tanah maupun pihak yang berwenang untuk ijin menggali dan mengangkut
bahan-bahan tersebut.

11) Penggunaan dan Pembuangan Bahan Galian


a) Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas-batas dan
lingkup proyek bilamana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi
timbunan atau penimbunan kembali.
b) Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut (peat),
sejumlah besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang menurut
pendapat konsultan Pengawas, akan menyulitkan pemadatan bahan di atasnya atau
yang mengakibatkan setiap kegagalan atau penurunan (settlement) yang tidak
dikehendaki, harus diklasifikasikan sebagai bahan yang tidak memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan permanen.
c) Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian yang tidak
disetujui oleh konsultan Pengawas untuk digunakan sebagai bahan timbunan, harus
dibuang dan diratakan oleh Penyedia di luar Daerah Milik Jalan (DMJ) seperti yang
diperintahkan konsultan Pengawas.
d) Penyedia harus bertanggungjawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang
diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak
memenuhi syarat untuk bahan timbunan, juga termasuk pengangkutan hasil galian ke
tempat pembuangan akhir.
Spesifikasi Teknis
Umum

12) Pengembalian Bentuk dan Pembuangan Pekerjaan Sementara


a) Kecuali diperintahkan lain oleh konsultan Pengawas, semua struktur sementara seperti
cofferdam atau penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) harusdibongkar oleh
Penyedia setelah struktur permanen atau pekerjaan lainnya selesai. Pembongkaran harus
dilakukan sedemikian sehingga tidak mengganggu atau merusak struktur atau formasi
yang telah selesai.
b) Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milik Penyedia atau
bila memenuhi syarat dan disetujui oleh konsultan Pengawas, dapat dipergunakan untuk
pekerjaan permanen dan dibayar menurut Mata Pembayaran yang relevan sesuai dengan
yang terdapat dalam Daftar Penawaran.
c) Setiap bahan galian yang sementara waktu diijinkan untuk ditempatkan dalam saluran air
harus dibuang seluruhnya setelah pekerjaan berakhir sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu saluran air.
d) Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh Penyedia
harus ditinggalkan dalam suatu kondisi yang rata dan rapi dengan tepi dan lereng yang
stabil dan saluran drainase yang memadai.

13) Prosedur Penggalian


a) Prosedur Umum
i) Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh konsultan Pengawas .
ii) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.
iii) Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi
dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat konsultan
Pengawas tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya
dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat,
sebagaimana yang diperintahkan konsultan Pengawas.
iv) Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis
formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan
maupun bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan
tersebut harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan
merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak
boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm
harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara
menimbun kembali dengan bahan yang disetujui konsultan Pengawas dan
dipadatkan.
Spesifikasi Teknis
Umum

PASAL 6
PEKERJAAN PONDASI DAN STRUKTUR

6.1. PEKERJAAN BETON


6.1.1. UMUM
1) Uraian
a) Pekerjaan yang disyaratkan dalam Seksi ini harus mencakup pelaksanaan
seluruh struktur beton, termasuk tulangan, struktur pracetak dan komposit, sesuai
dengan Spesifikasi dan sesuai dengan garis, elevasi, kelandaian dan dimensi
yang ditunjukkan dalam Gambar, dan sebagaimana yang ditentukan oleh
konsultan Pengawas.
b) Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoran
beton, pemeliharaan pondasi, pengadaan lantai kerja, pemompaan atau tindakan
lain untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering.
c) Mutu beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan
dalam Kontrak haruslah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau Seksi lain
yang berhubungan dengan Spesifikasi ini, atau sebagaimana diperintahkan oleh
konsultan Pengawas.
d) Syarat dari SNI Beton Thn 2002 harus diterapkan sepenuhnya pada semua
pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam Kontrak ini, kecuali bila terdapat
pertentangan dengan ketentuan dalam Spesifikasi lainnya, dalam hal ini
ketentuan dalam Spesifikasi ini yang harus dipakai.
e) Sebelum memulai pekerjaan beton, penyedia terlebih dahulu membuat shop
drawing yang berhubungan dengan pekerjaan seperti ukuran-ukuran bangunan
dan detail penulangan dan sambungan-sambungannya lengkap dengan detail
dan ukuran dan lain-lain dan mendapat persetujuan pihak konsultan Pengawas
2) Penerbitan Detil Pelaksanaan
Detil pelaksanaan untuk pekerjaan beton yang tidak disertakan dalam Dokumen
Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh penyedia setelah peninjauan
rancangan awal telah selesai dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi
ini.

3) Pekerjaan pasal Yang Berkaitan :


a) Pemeliharaan dan Pengaturan Lalu Lintas
b) Pasangan batu dengan mortar
c) Timbunan
d) Baja Tulangan
e) Adukan Semen
Spesifikasi Teknis
Umum

4) Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil
akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan di bawah ini.

5) Toleransi
a) Toleransi Dimensi :
i) Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m. = + 5 mm
ii) Panjang keseluruhan lebih dari 6 m = + 15 mm
iii) Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, atau antara kepala jembatan = -
0 dan + 10 mm
b) Toleransi Bentuk :
i) Persegi (selisih dalam panjang diagonal) = 10 mm
ii) Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari garis yang dimaksud) untuk
panjang s/d 3 m = 12 mm
iii) Kelurusan atau lengkungan panjang 3 m-6 m = 15 mm
iv) Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 m = 20 mm

c) Toleransi Kedudukan (dari titik patokan) :


i) Kedudukan kolom pra-cetak dari rencana ± 10 mm
ii) Kedudukan permukaan horizontal dari rencana ± 10 mm
iii) Kedudukan permukaan vertikal dari rencana ± 20 mm
d) Toleransi Alinyemen Vertikal :
Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding ± 10 mm
e) Toleransi Ketinggian (elevasi) :
i) Puncak lantai kerja di bawah pondasi ± 10 mm
ii) Puncak lantai kerja di bawah pelat injak ± 10 mm
iii) Puncak kolom, tembok kepala, balok melintang ± 10 mm
f) Toleransi Alinyemen Horisontal : 10 mm dalam 4 m panjang mendatar.
g) Toleransi untuk Penutup / Selimut Beton Tulangan :
i) Selimut beton sampai 3 cm = 0 dan + 5 cm
ii) Selimut beton 3 cm - 5 cm = 0 dan + 10 cm
iii) Selimut beton 5 cm - 10 cm = +/- 10 cm

6) Pengajuan Kesiapan Kerja


a) Penyedia harus mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak
digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang
disyaratkan dalam Pasal 6.1.2. dari Spesifikasi ini.
b) Penyedia harus mengirimkan rancangan campuran untuk masing-masing mutu
beton yang diusulkan untuk digunakan paling lama 30 (tiga puluh ) hari
sebelum pekerjaan pengecoran beton dimulai.
Spesifikasi Teknis
Umum

c) Penyedia harus segera menyerahkan secara tertulis hasil dari seluruh


pengujian pengendalian mutu yang disyaratkan sedemikian hingga data
tersebut selalu tersedia atau bila diperlukan oleh Direksi Pekerjaan. Pengujian
kuat tekan beton yang harus dilaksanakan minimum meliputi pengujian kuat
tekan beton yang berumur 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari setelah tanggal
pencampuran.
d) Penyedia harus mengirim Gambar detil untuk seluruh perancah ( scafolding)
yang akan digunakan, dan harus memperoleh persetujuan dari konsultan
Pengawas sebelum pekerjaan perancah dimulai.
e) Penyedia harus memberitahu konsultan Pengawas secara tertulis paling sedikit
24 jam sebelum tanggal rencana mulai melakukan pencampuran atau
pengecoran setiap jenis beton, seperti yang disyaratkan dalam Pasal 6.1.4.(1)
di bawah.

7) Penyimpanan dan Perlindungan Bahan.


Untuk penyimpanan semen, Penyedia harus menyediakan tempat yang tahan cuaca
yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih tinggi dari tanah di
sekitarnya dan ditutup dengan lembar polyethylene (plastik). Sepanjang waktu,
tumpukan kantung semen harus ditutup dengan lembar plastik.

8) Kondisi Tempat Kerja


Penyedia harus menjaga temperatur semua bahan, terutama agregat kasar, dengan
temperatur pada tingkat yang serendah mungkin dan harus dijaga agar selalu di
bawah 30oC sepanjang waktu pengecoran. Sebagai tambahan, Penyedia tidak boleh
melakukan pengecoran bilamana :
a) Tingkat penguapan melampaui 1,0 kg / m2 / jam.
b) Lengas nisbi dari udara kurang dari 40 %.
c) Tidak diijinkan oleh konsultan Pengawas, selama turun hujan atau bila udara
penuh debu atau tercemar.

9) Perbaikan Atas Pekerjaan Beton Yang Tidak Memenuhi Ketentuan


a) Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi criteria toleransi yang
disyaratkan, atau yang tidak memiliki permukaan akhir yang memenuhi
ketentuan, atau yang tidak memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan,
harus mengikuti petunjuk yang diperintahkan oleh konsultan Pengawas dan
dapat meliputi :
i) Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum
dikerjakan;
ii) Tambahan perawatan pada bagian struktur yang hasil pengujiannya
gagal;
Spesifikasi Teknis
Umum

iii) Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh dan penggantian bagian


pekerjaan yang dipandang tidak memenuhi ketentuan;
b) Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam mutu pekerjaan beton atau adanya
keraguan dari data pengujian yang ada, konsultan Pengawas dapat meminta
Penyedia melakukan pengujian tambahan yang diperlukan untuk menjamin
bahwa mutu pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat dinilai dengan adil. Biaya
pengujian tambahan tersebut haruslah menjadi tanggung jawab Penyedia.

6.1.2 BAHAN
1) Semen
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen Portland
yang memenuhi AASHTO M85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV. Terkecuali
diperkenankan oleh konsultan Pengawas, bahan tambahan (aditif) yang dapat
menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak boleh digunakan.
b) Terkecuali diperkenankan oleh konsultan Pengawas, hanya satu merk semen
portland yang dapat digunakan di dalam proyek.

2) A i r
a) Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak,
garam, asam, basa, gula atau organik. Air akan diuji sesuai dengan; dan harus
memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26. Air yang diketahui dapat diminum
dapat digunakan tanpa pengujian.
b) Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air
seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan
pengujian kuat tekan mortar semen + pasir dengan memakai air yang diusulkan
dan dengan memakai air suling atau minum.
c) Air yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortardengan air
tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan mortar dengan
air suling atau minum pada periode perawatan yang sama.

3) Ketentuan Gradasi Agregat


a) Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan,
tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut tidak perlu
ditolak bila Penyedia dapat menunjukkan dengan pengujian bahwa beton yang
dihasilkan memenuhi sifat-sifat campuran yang yang disyaratkan.
b) Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak
lebih dari ¾ dari jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan
dengan acuan, atau celah-celah lainnya di mana beton harus dicor.
Spesifikasi Teknis
Umum

4) Sifat-sifat Agregat
a) Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih, keras,
kuat yang diperoleh dengan pemecahan batu (rock) atau berangkal (boulder),
atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir sungai.
b) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya

6.1.3 PENCAMPURAN DAN PENAKARAN


Dalam menentukan campuran beton, terutama gradasi agregat dan kekentalannya perlu
diperhatikan pula peruntukan beton tersebut dan ukuran potongan beton yang akan dicor,
agar beton dapat dipadatkan dengan baik, dan tidak terjadi pemisahan agregat.
Beton juga harus diperhitungkan untuk tidak mengalami pengendapan selama
pengangkutan dan pengecorannya. Beton yang mudah mengendap tidak diperkenankan
dipergunakan. Ukuran maksimum agregat untuk beton struktur adalah 2 cm. Untuk
struktur-struktur dengan penampang tipis, ukuran agregat maksimum yang dipakai adalah
1 cm, sedangkan untuk struktur yang memiliki ukuran penampang dan jarak antar
tulangan yang besar, ukuran agregat yang dapat dipakai adalah 4 cm. Perbandingan air
semen yang dipakai adalah sesuai dengan ketentuan SNI Beton untuk Bangunan
Gedung 2002 ( SNI 03-2847-2002 ), tergantung dari jenis struktur dan cara
pengecorannya.
1) Campuran Percobaan
a) Dalam melakukan pencampuran beton, baik semen, agregat, maupun air
harus dicampur dengan perbandingan berat. Apabila akan dilakukan dengan
perbandingan volume, Penyedia harus mengajukan metoda dan alat penakar
kepada Konsultan pengawas untuk disetujui. Adukan beton dibuat dengan
menggunakan alat pengaduk mesin (bacthmixer), type dan kapasitasnya
harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
b) Metoda pengadukan, kecepatan pengadukan harus disesuaikan dengan
rekomendasi dari pabrik pembuat mesin tersebut. Kapasitas mesin pengaduk
tidak boleh dilampaui. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah
semua bahan berada dalam mesin pengaduk. Mesin pengaduk yang sudah
tidak dipakai dalam waktu 30 menit harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum
digunakan untuk menghindarinya adanya kotoran beton yang sudah
mengeras dalam mesin pengaduk.
c) Penyedia harus menentukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan
dengan membuat dan menguji campuran percobaan, dengan disaksikan oleh
konsultan Pengawas, yang menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang
sama seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan.
d) Campuran percobaan tersebut dapat diterima asalkan memenuhi ketentuan
sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam Pasal 6.1.3.(5) di bawah.
Spesifikasi Teknis
Umum

2) Ketentuan Sifat-sifat Campuran


a) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat tekan
dan "slump" yang dibutuhkan seperti yang disyaratkan
b) Beton yang tidak memenuhi ketentuan "slump" umumnya tidak boleh
digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila konsultan Pengawas dalam
beberapa hal menyetujui penggunaannya dalam kuantitas kecil untuk bagian
tertentu dengan pembebanan ringan. Kelecakan (workability) dan tekstur
campuran harus sedemikian rupa sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan
tanpa membentuk rongga atau celah atau gelembung udara atau gelembung
air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat pembongkaran acuan diperoleh
permukaan yang rata, halus dan padat.
c) Bilamana pengujian beton berumur 7 hari menghasilkan kuat beton di bawah
kekuatan yang disyaratkan, maka Penyedia tidak diperkenankan mengecor
beton lebih lanjut sampai penyebab dari hasil yang rendah tersebut dapat
diketahui dengan pasti dan sampai telah diambil tindakan-tindakan yang
menjamin bahwa produksi beton memenuhi ketentuan yang disyaratkan
dalam Spesifikasi. Kuat tekan beton berumur 28 hari yang tidak memenuhi
ketentuan yang disyaratkan harus dipandang tidak sebagai pekerjaan yang
tidak dapat diterima dan pekerjaan tersebut harus diperbaiki sebagaimana
disyaratkan.
d) Konsultan Pengawas dapat pula menghentikan pekerjaan dan/atau
memerintahkan Penyedia mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan
mutu campuran atas dasar hasil pengujian kuat tekan beton berumur 3 hari.
Dalam keadaan demikian, Penyedia harus segera menghentikan pengecoran
beton yang dipertanyakan tetapi dapat memilih menunggu sampai hasil
pengujian kuat tekan beton berumur 7 hari diperoleh, sebelum menerapkan
tindakan perbaikan, pada waktu tersebut konsultan Pengawas akan menelaah
kedua hasil pengujian yang berumur 3 hari dan 7 hari, dan dapat segera
memerintahkan tindakan perbaikan yang dipandang perlu.
e) Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat
mencakup pembongkaran dan penggantian seluruh beton tidak boleh
berdasarkan pada hasil pengujian kuat tekan beton berumur 3 hari saja,
terkecuali bila Penyedia dan konsultan Pengawas keduanya sepakat dengan
perbaikan tersebut.

3) Penyesuaian Campuran
a) Penyesuaian Sifat Kelecakan (Workability)
Bilamana sulit memperoleh sifat kelecakan beton dengan proporsi yang
semula dirancang oleh konsultan Pengawas, maka Penyedia akan melakukan
perubahan pada berat agregat sebagaimana diperlukan, asalkan dalam hal
apapun kadar semen yang semula dirancang tidak berubah, juga rasio
Spesifikasi Teknis
Umum

air/semen yang telah ditentukan berdasarkan pengujian kuat tekan yang


menghasilkan kuat tekan yang memenuhi, tidak dinaikkan. Pengadukan
kembali beton yang telah dicampur dengan cara menambah air atau oleh cara
lain tidak akan diperkenankan. Bahan tambah (aditif) untuk meningkatkan sifat
kelecakan hanya diijinkan bila secara khusus telah disetujui oleh konsultan
Pengawas.
b) Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan atau disetujui,
kadar semen harus ditingkatkan sebagaimana diperintahkan oleh konsultan
Pengawas.
c) Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru
Perubahan sumber bahan atau karakteristik bahan tidak boleh dilakukan
tanpa pemberitahuan tertulis kepada konsultan Pengawas dan bahan baru
tidak boleh digunakan sampai konsultan Pengawas menerima bahan tersebut
secara tertulis dan menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil
pengujian campuran percobaan baru yang dilakukan oleh Penyedia.
4) Penakaran Agregat
a) Seluruh komponen beton harus ditakar menurut beratnya. Bila digunakan
semen kemasan dalam zak, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga
kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau
kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat harus diukur beratnya secara
terpisah. Ukuran setiap Penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat
pencampur.
b) Sebelum penakaran, agregat harus dibasahi sampai jenuh dan dipertahankan
dalam kondisi lembab, pada kadar yang mendekati keadaan jenuh-kering
permukaan, dengan menyemprot tumpukan agregat dengan air secara
berkala. Pada saat penakaran, agregat harus telah dibasahi paling sedikit 12
jam sebelumnya untuk menjamin pengaliran yang memadai dari tumpukan
agregat.
5) Pencampuran
a) Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis
dan ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata
dari seluruh bahan.
b) Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur
yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan
dalam setiap penakaran.
c) Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen yang
telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.
d) Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan
Spesifikasi Teknis
Umum

sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu


pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ m3 atau kurang haruslah 1,5
menit; untuk mesin yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk
tiap penambahan 0,5 m3.
e) Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, konsultan
Pengawas dapat menyetujui pencampuran beton dengan cara manual,
sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran
beton dengan cara manual harus dibatasi pada beton non-struktural.

6.1.4 PELAKSANAAN PENGECORAN

1) Penyiapan Tempat Kerja


a) Penyedia harus membongkar struktur lama yang akan diganti dengan beton
yang baru atau yang harus dibongkar untuk dapat memungkinkan pelaksanaan
pekerjaan beton yang baru. Pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai
dengan syarat yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.
b) Penyedia harus menggali atau menimbun kembali pondasi atau formasi untuk
pekerjaan beton sesuai dengan garis yang ditunjukkan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh konsultan Pengawas sesuai ketentuan
dari Spesifikasi ini, dan harus membersihkan dan menggaru tempat di sekeliling
pekerjaan beton yang cukup luas sehingga dapat menjamin dicapainya seluruh
sudut pekerjaan. Jalan kerja yang stabil juga harus disediakan jika diperlukan
untuk menjamin bahwa seluruh sudut pekerjaan dapat diperiksa dengan mudah
dan aman.
c) Seluruh telapak pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus
dijaga agar senatiasa kering dan beton tidak boleh dicor di atas tanah yang
berlumpur atau bersampah atau di dalam air. Atas persetujuan konsultan
Pengawas, beton dapat dicor di dalam air dengan cara dan peralatan khusus
untuk menutup kebocoran seperti pada dasar sumuran atau cofferdam.
d) Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus
sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.
e) Bila disyaratkan atau diperlukan oleh konsultan Pengawas, bahan landasan
untuk pekerjaan beton harus dihampar sesuai dengan ketentuan dari
Spesifikasi ini.
f) Konsultan Pengawas akan memeriksa seluruh galian yang disiapkan untuk
pondasi sebelum menyetujui pemasangan acuan atau baja tulangan atau
pengecoran beton dan dapat meminta Penyedia untuk melaksanakan pengujian
penetrasi ke dalaman tanah keras, pengujian kepadatan atau penyelidikan
lainnya untuk memastikan cukup tidaknya daya dukung dari tanah di bawah
pondasi. Bilamana dijumpai kondisi tanah dasar pondasi yang tidak memenuhi
Spesifikasi Teknis
Umum

ketentuan, Penyedia dapat diperintahkan untuk mengubah dimensi atau ke


dalaman dari pondasi dan/atau menggali dan mengganti bahan di tempat yang
lunak, memadatkan tanah pondasi atau melakukan tindakan stabilisasi lainnya
sebagaimana yang diperintahkan oleh konsultan Pengawas.

2) Acuan
a) Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh konsultan Pengawas, harus dibentuk
dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas secara
manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas
harus dibuang sebelum pengecoran beton.
b) Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan
yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan dan perawatan. Acuan untuk dinding beton ekspos
terbuat dari multiplek tebal 9 mm.
c) Kayu yang tidak diserut permukaannya dapat digunakan untuk permukaan akhir
struktur yang tidak terekspos, tetapi kayu yang diserut dengan tebal yang
merata harus digunakan untuk permukaan beton yang terekspos. Seluruh
sudut-sudut tajam Acuan harus dibulatkan.
d) Acuan yang terbuat dari pasangan bata atau batako harus memenuhi
spesifikasi bahan dan pemasangan yang disyaratkan.

3) Pengecoran
a) Penyedia harus memberitahukan konsultan Pengawas secara tertulis paling
sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan
pengecoran beton bilamana pengecoran beton telah ditunda lebih dari 24 jam.
Pemberitahuan harus meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan
tanggal serta waktu pencampuran beton. Konsultan Pengawas akan memberi
tanda terima atas pemberitahuan tersebut dan akan memeriksa acuan, dan
tulangan dan dapat mengeluarkan persetujuan tertulis maupun tidak untuk
memulai pelaksanaan pekerjaan seperti yang direncanakan. Penyedia tidak
boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari
konsultan Pengawas.
b) Tidak bertentangan dengan diterbitkannya suatu persetujuan untuk memulai
pengecoran, pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bilamana konsultan
Pengawas atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran
dan pengecoran secara keseluruhan.
c) Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air
atau diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan
bekas.
d) Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak dicor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran,
Spesifikasi Teknis
Umum

atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana yang dapat diperintahkan
oleh konsultan Pengawas berdasarkan pengamatan karakteristik waktu
pengerasan (setting time) semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan
tambah (aditif) untuk memperlambat proses pengerasan (retarder) yang
disetujui oleh Pengawas.
e) Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai.
f) Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel
kasar dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat
mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah
pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal
pengecoran.
g) Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang rumit
dan penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan-lapisan
horisontal dengan tebal tidak melampuai 15 cm. Untuk dinding beton, tinggi
pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling struktur.
h) Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari
150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air. Bilamana beton dicor di
dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48 jam setelah
pengecoran, maka beton harus dicor dengan metode Tremi atau metode drop-
bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus digunakan untuk tujuan
ini harus disetujui terlebih dahulu oleh konsultan Pengawas. Tremi harus kedap
air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga memungkinkan pengaliran
beton. Tremi harus selalu diisi penuh selama pengecoran. Bilamana aliran
beton terhambat maka Tremi harus ditarik sedikit dan diisi penuh terlebih
dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan. Baik Tremi atau Drop-Bottom-Bucket
harus mengalirkan campuran beton di bawah permukaan beton yang telah dicor
sebelumnya.
i) Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu
dengan campuran beton yang baru.
j) Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan
dicor, harus terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang
lepas dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaat sebelum
pengecoran beton baru ini, bidang-bidang kontak beton lama harus disapu
dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai dengan betonnya.
k) Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton
dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
l) Selimut Beton (tahu beton)
Spesifikasi Teknis
Umum

Pemasangan dengan menggunakan pelindung beton (beton decking) sesuai


dengan gambar.

4) Konsolidasi (pemadatan)
a) Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar
yang telah disetujui. Bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh
konsultan MK, penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan
alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai.
Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari
satu titik ke titik lain di dalam cetakan.
b) Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan
bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi
tanpa pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan
gelembung udara terisi.
c) Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada
agregat.
d) Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-
kurangnya 5000 putaran per menit dengan berat efektif 0,25 kg, dan boleh
diletakkan di atas acuan supaya dapat menghasilkan getaran yang merata.
e) Alat penggetar mekanis yang digerakkan dari dalam harus dari jenis pulsating
(berdenyut) dan harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000
putaran per menit apabila digunakan pada beton yang mempunyai slump 2,5
cm atau kurang, dengan radius daerah penggetaran tidak kurang dari 45 cm.
f) Setiap alat penggetar mekanis dari dalam harus dimasukkan ke dalam beton
basah secara vertikal sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai ke
dasar beton yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh
kedalaman pada bagian tersebut. Alat penggetar kemudian harus ditarik pelan-
pelan dan dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm jaraknya.
Alat penggetar tidak boleh berada pada suatu titik lebih dari 30 detik, juga tidak
boleh digunakan untuk memindah campuran beton ke lokasi lain, serta tidak
boleh menyentuh tulangan beton.

6.1.6 PENGENDALIAN MUTU DI LAPANGAN


1) Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)
Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh konsultan
Pengawas, harus dilaksanakan pada setiap takaran beton yang dihasilkan, dan
pengujian harus dianggap belum dikerjakan terkecuali disaksikan oleh konsultan
Pengawas atau wakilnya.
Spesifikasi Teknis
Umum

2) Pengujian Kuat Tekan


a) Penyedia harus melaksanakan tidak kurang dari satu pengujian kuat tekan
untuk setiap 60 meter kubik beton yang dicor dan dalam segala hal tidak kurang
dari satu pengujian untuk setiap mutu beton dan untuk setiap jenis komponen
struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran. Setiap pengujian harus
minimum harus mencakup empat benda uji, yang pertama harus diuji
pembebanan kuat tekan sesudah 3 hari, yang kedua sesudah 7 hari, yang
ketiga sesudah 14 hari dan yang keempat sesudah 28 hari.
b) Bilamana kuantitas total suatu mutu beton dalam Kontrak melebihi 40 meter
kubik dan frekuensi pengujian yang ditetapkan pada butir (a) di atas hanya
menyediakan kurang dari lima pengujian untuk suatu mutu beton tertentu, maka
pengujian harus dilaksanakan dengan mengambil contoh paling sedikit lima
buah dari takaran yang dipilih secara acak (random).
c) Pada pengujian kuat tekan beton tidak boleh lebih dari 1 (satu) harga diantara
20 harga (5%) hasil pengujian, terjadi kurang dari σ’bk .
d) Tidak boleh satupun harga pengujian kuat tekan beton rata-rata dari 4 sampel
kubus berturut-turut kurang dari σ’bm,4 ≥ (σ’bk + 0.8225 S)
e) Setelah diperoleh 20 hasil pengujian kuat tekan ( misalnya 4 sampel kelompok
pertama hingga 4 sampel kelompok kelima) dan dihitung harga rata-rata σbm
dan standar deviasi S maka harus dipenuhi : σ’bk ≥ (σbm + 1.645 S)
f) Dalam hal pengedalian di lapangan pengujian kuat tekan dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil (misal 4 sampel dari 5 kelompok) dengan
menggunakan grafik kontrol (control chart) yang terdiri dari garis terendah
hingga garis tertinggi berturut-turut adalah garis batas spesifikasi, batas control
dan garis tengah. Batas Spesifikasi adalah garis yang menunjukkan kuat
tekan karaketeristik yang dipersyaratkan. Batas Kontrol adalah kuat tekan
karakteristik dalam kelompok (σ’bk,n = σ’bk + K.S), sedangkan Garis Tengah
adalah garis yang menunjukkan kuat tekan rata-rata.
g) Apabila hasil pengujian kuat tekan rata-rata kelompok σ’bm,n <σ’bk,n (sekali)
maka penyedia harus melakukan upaya untuk memperbaiki mutu beton, bila
hasil pengujian kuat tekan kelompok rata-rata berikutnya σ’bm,n <σ’bk,n (kedua
kali) maka berarti penyedia tidak mampu mencapai σ’bk yang dipersyaratkan,
dan pekerjaan beton yang sudah dilakukan harus ditolak.

3) Pengujian Tambahan
Penyedia harus melaksanakan pengujian tambahan yang diperlukan untuk
menentukan mutu bahan atau campuran atau pekerjaan beton akhir, sebagaimana
yang diperintahkan oleh konsultan Pengawas. Pengujian tambahan tersebut meliputi
:
a) Pengujian yang tidak merusak menggunakan "sclerometer" atau perangkat
penguji lainnya
Spesifikasi Teknis
Umum

b) Pengujian pembebanan struktur atau bagian struktur yang dipertanyakan;


c) Pengambilan dan pengujian benda uji inti (core) beton;
d) Pengujian lainnya sebagaimana ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

6.2. BAJA TULANGAN


6.2.1 UMUM
1) Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan
sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh konsultan Pengawas.
2) Penerbitan Detil Pelaksanaan
Detail pelaksanaan untuk baja tulangan yang tidak termasuk dalam Dokumen
Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh staf Teknis Kegiatan
setelah peninjauan kembali rancangan awal telah selesai menurut Spesifikasi
ini.
3) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini
a) Rekayasa Lapangan
b) Beton
PASAL 7
PEKERJAAN PASANGAN BATA

7.1. UMUM
1) Uraian
a) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan serta material
bantu lainnya. Pekerjaan terkait lainnya dengan pekerjaan kolom/ ring balok praktis,
plesteran dan acian pada pekerjaan plesteran.
b) Sebelum memulai pekerjaan , penyedia harus menyerahkan contoh material untuk
mendapat persetujuan dari konsultan Pengawas.
c) Penyedia harus membuat shop drawing yang memperlihatkan lokasi pemasangan
dinding bata dan lay out penempatan angkur, dan kolom praktir/ balok praktis.
d) Perencanaan skedul bahan harus diatur untuk mencegah kekosongan material
yang dapat menyebabkan keterlambatan pemasangan.

7.2. PERSYARATAN BAHAN DAN PELAKSANAAN


1) Bahan bata kelas I, terbahkar matang, tidak keropos, bata pecah tidak boleh lebih dari 5%
dari total pengunaan.
2) Adukan seperti yang dijelaskan pada spesifikasi adukan pasangan bata dan plesteran.
3) Besi angkur dia 6 – 8 mm - 50 cm dipasang vertikal dan horizontal untuk perkuatan
kedudukan pasangan bata.
Spesifikasi Teknis
Umum

4) Penyedia harus memperhatikan keadaan struktur yang akan mendukung atau mendapat
pembebanan pasangan bata. Bila Struktur tersebut belum sempurna/ belum boleh
dibebani, maka pasangan bata harus di tunda dahulu sampai mendapat izin persetujuan
dari konsultan Pengawas.
5) Beton Kolom Praktis dan Kolom Praktis
a) Ukuran 11 x 11 xm dengan mutu dan kekuatan beton K 125 atau sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan beton. Penulangan minimal 4 dia 10 mm dengan sengkang
dia 6 mm – 20 cm.
b) Setiap bidang maksimal 12 m2 harus diberi bingkai kolom praktis dan ring praktis
dengan jarak kolom praktis maks 4 m.
c) Ring praktis dipasang diatas bidang bukaan pintu dan jendela > 90 cm
6) Pekerjaan Adukan Pasangan Bata
a) Pasangan bata kedap air memakai adukan 1 PC : 2 psr.
b) Pasangan bata non kedap air memakai adukan 1 PC : 4 psr atau seperti yang
ditunjukkan dalams pesifikasi pekerjaan plesteran.

PASAL 8
PEKERJAAN PLESTERAN
8.1. UMUM
1) Uraian
a) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja dan peralatan bantu untuk
pelaksanaan pekerjaan plesteran sesuai dengan gambar rencana.
b) Khusus untuk tenaga kerja plesteran di syaratkan tenaga ahli yang spesial dalam
bidang plesteran. Penyedia diharuskan membuat contoh hasil pekerjaan plesteran
dengan ukuran 2 x 1,5 m2 sebagai pedoman hasil plesteran yang disyaratkan
dalam spesifikasi ini.
c) Konsultan Pengawas berhak untuk meminta penyedia untuk memperbaiki,
mengganti apabila hasil pekerjaan plesteran tidak sesuai dengan contoh pekerjaan
jadi.

8.2 PERSYARATAN BAHAN DAN PELAKSANAAN.


1) Semen yang digunakan sama dengan jenis semen yang disetujui untuk pekerjaan
pasangan bata dan pekerjaan beton. Pasir pasang harus bebas dari lumpur dan bahan
organik. Pasir harus di ayak dengan ketentuan garadasi ukuran berkisar 1,2 mm (pasir
halus) sampai 1,5 mm-2 mm. (pasir kasar)
2) Air yang digunakan tidak mengandung minyak, garam atau basa. Penyedia harus
mengajukan contoh air yang dilengkapi hasil analisa lab untuk mendapat persetujuan
konsultan Pengawas.
3) Pemakaian bahan aditive plesteran tidak diizinkan , kecuali atas persetujuan konsultan
Pengawas.
Spesifikasi Teknis
Umum

4) Campuran Adukan
a) Plesteran biasa memakai campuran 1 pc : 4 pasir pasang
b) Plesteran kedap air memakai campuran 1 pc : 2 pasir pasang
c) Skim coat atau acian memakai campuran pc dan air secukupnya.

PASAL 9
PEKERJAAN KAYU

9.1 UMUM
1) Meliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerajaan
pasangan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan Spesifikasi.

9.2 PERSYARATAN BAHAN DAN PELAKSANAAN.

1) Sebelum pelaksaanaan pekerjaan Pekerjaan Pasang Pintu Panel maupun pintu triplek
dan Lisplank kayu penyedia harus menyerahkan sampel kayu yang akan dipakai kepada
konsultan pengawas. Semua bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan untuk
konstruksi kayu berhak ditolak oleh Direksi dan bahan tersebut harus segera disingkirkan
dari lokasi kerja. Dan penyedia harus segera mengganti bahan tersebut, segala biaya
yang timbul karena hal tersebut menjadi tanggungan penyedia sepenuhnya.
2) Kayu yang dipakai harus berkualitas baik, harus betul-betul kering, tidak gubal, lurus,
tidak cacat/bermata kayu dan cacat lainnya yang mempengaruhi kekuatan kayu.
3) Ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar kerja merupakan ukuran terpasang.
4) Lokasi penyambungan dan jenis penyambungan harus sesuai dengan Peraturan
Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI - NI.5-1984) sehingga tidak timbul momen torsi pada
lokasi penyambungan yang akan mengurangi kekuatan dari konstruksi tersebut.
5) Pada waktu erection (pemasangan) penyedia harus sudah memikirkan pengamanan dan
alat-alat bantu yang cukup untuk menghindari kerusakan bahan-bahan akan dipasanh
dan menghindari resiko kecelakaan kerja.
6) Plafond kayu sambung salam, ukiran singep dan lisplank yang sudah terpasang harus
difinishing cat sesuai petunjuk pengecatan.
Spesifikasi Teknis
Umum

PASAL 10
PEKERJAAN LANTAI
10.1. UMUM
1) Uraian
a) Meliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untuk
pekerjaan pasangan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan Spesifikasi
b) Bahan lantai adalah Grass blok atau sesuai yang tertera pada gambar dengan warna
dan motif yang sesuai dengan gambar atau sesuai dengan persetujuan konsultan
pengawas.

10.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1) Sebelum pemasangan, contoh bahan terlebih dahulu harus disetujui oleh Direksi.
Semua grass blok yang dipakai harus bebas dari, cacat, retak dan pecah.
2) Lantai yang akan dipasang terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan sampah.
3) Pemasangan harus rapi. Setiap pekerjaan yang tidak memenuhi kriteria tersebut
harus dibongkar dan diperbaiki. Semua biaya yang dikeluarkan menjadi tanggungan
penyedia.
4) Setiap kerusakan yang timbul akibat pekerjaan tersebut harus diperbaiki dengan
biaya ditanggung penyedia.
5) Aturan yang tidak tercantum dalam Spesifikasi ini mengacu pada standard peraturan
yang berlaku dan aturan yang ditetapkan atau disetujui oleh Konsultan Pengawas.

PASAL 11
PEKERJAAN LUAR BANGUNAN

11.1. UMUM
1) Uraian
a) Meliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untuk
pekerjaan pasangan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan Spesifikasi
b) ACP (Aluminium Composite Panel) dengan warna dan motif sesuai dengan gambar
atau ditentukan kemudian.
c) Huruf Acrilic dengan warna dan motif sesuai dengan gambar atau ditentukan
kemudian.
d) Apabila terjadi kerusakan-kerusakan pada waktu pemasangan. Maka harus diperbaiki
(dibongkar) dan menjadi tanggungan penyedia.
Spesifikasi Teknis
Umum

PASAL 12
ADMINISTRASI PROYEK

1) Laporan Proyek
a) Penyedia harus membuat Laporan fisik proyek berupa : Laporan Harian, Laporan
Mingguan & Laporan Bulanan dikumpulkan pada setiap akhir bulan.
b) Konsultan Pengawas akan memeriksa kebenaran laporan yang dibuat penyedia.
2) Dokumentasi Foto Proyek
a) Foto proyek diambil pada awal proyek sampai akhir pekerjaan dinyatakan selesai 100%
b) Tahapan pengambilan dokumen rekaman proyek diatur sedemikian rupa sehingga point-
point pekerjaan penting tidak terlewatkan.
c) Pengambilan photo rekaman proyek juga dilakukan setiap bulannya sebagai lampiran
kelengkapan administrasi pada saat pengajuan laporan bulanan.
d) Photo yang diambil harus menggambarkan kegiatan pelaksanaan pada saat : 0% , 30% ,
60% , 80% dan 100%.

PASAL 13
SERAH TERIMA PEKERJAAN

13.1. UMUM
Pekerjaan seluruhnya harus sudah diserahkan secara lengkap dan baik kepada Direksi
Teknis atau Pemberi Tugas sebagaimana tercantum didalam surat perjanjian pekerjaan ini.

13.2. LINGKUP PEKERJAAN


1) Penyerahan pertama pekerjaan tahap I dapat diajukan oleh penyedia apabila terbukti
pekerjaan fisik telah mencapai bobot 100 % berdasarkan hasil pemeriksaan pekerjaan fisik
oleh Pihak Direksi dan Konsultan Pengawas.
2) Penyerahan kedua pekerjaan tahap I dapat diajukan oleh penyedia apabila masa
pemeliharaan selesai dan telah diperiksa dan diteliti oleh Pihak Direksi dan Konsultan
Pengawas.
3) Serah Terima Pertama dan Kedua pekerjaan dapat dilaksanakan apabila semua prosedur
Persyaratan Teknis dan Administrasi telah dipenuhi oleh penyedia berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang berlaku didalam kontrak dan bestek.

PASAL 14
PENUTUP

1) Semua syarat-syarat yang tercantum didalam spesifikasi teknis umum ini harus dilaksanakan
dengan baik dan benar oleh penyedia serta mengikuti petunjuk-petunjuk Teknis dari Direksi
Teknis Kegiatan dan konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis
Umum

2) Semua ketentuan–ketentuan yang belum tertuang dalam spesifikasi teknis umum ini akan
diatur pada waktu Aanweijzing, Petunjuk Teknis lainnya yang dianggap perlu, akan dijelaskan
oleh Direksi Teknis Kegiatan pada saat mulai pelaksanaan dan sedang berlangsung kegiatan
pekerjaan.
3) Walaupun spesifikasi teknis umum ini tidak lengkap dicantumkan satu persatu mengenai
bahan dan lain-lain, tapi tercantum dalam Aanweijzing, maka pekerjaan tersebut harus
dikerjakan dan bukan merupakan pekerjaan tambahan.

Pasir Pengaraian, 12 Juni 2023

Dibuat Oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)

YUSMAR, S.Pd
NIP. 19840301 200903 1 002
Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS
(KHUSUS)
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan
Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotanya SDNEGERI 010
KEPENUHAN
2023

Pasal I
DATA TEKNIS PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan
Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotanya SDNEGERI
010 KEPENUHAN
Lokasi : Kec. Kepenuhan – Kab. Rokan Hulu
Jenis Konstruksi : Pembangunan Gedung
Material Konstruksi : Beton Bertulang K-175
Jenis Pondasi : Pondasi Tapak dan Menerus
Dinding : Pasangan 1/2 Bata
Atap : Rangka Kayu + Atap Seng Warna
Lantai : Keramik Tile, Guiding Block, Warning Block
Plafond : Poly Vinyl Chloride (PVC), Rangka Metal Furing
Ornamen : Handrail
Finishing : Cat Air Eksterior, Cat Interior

PASAL II
PENYELENGGARAAN K3 DAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
1. Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Tanda Pengenal Izin Kerja (Instruksi
Dasar K3)

 Perhatikan dan patuhi semua petunjuk dan instruksi K3 yang ada ( termasuk semua
rambu, spanduk dan poster K3, petunjuk evakuasi, instruksi kerja dan manual peralatan).
Segera tanyakan jika anda merasa ragu dan belum memahami instruksi dan petunujk K3
yang ada.
 Anda diharuskan selalu menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD) minimum yaitu, Safety
Helmet, dan Safety Shoes serta seragam selama anda berada dilokasi kerja.
 Anda diharus menggunakan alat keselamatan kerja selama dilokasi kerja.
 Dilarang melakukan tindakan yang tidak terpuji dilokasi kerja.
 Jangan memindahkan alat pengaman bangunan kecuali seizin penanggung jawab K3.
 Jangan membuang bahan berbahaya dilokasi kerja.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

 Segera laporkan ke Safety Officer jika anda menemukan kondisi yang tidak aman atau
berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
 Dilarang menggunakan alat yang dapat mengganggu konsentrasi anda selama kerja.
 Jangan memaksakan diri bekerja jika kondisi anda kurang sehat

2. Sosialisasi dan Promosi K3


 Papan Informasi K3 tujuannya ialah memberikan informasi kepada pekerja agar mentaati
peraturan yang ada dan jika terdapat pelanggaran terhadap pemanfaatan ruangnya
dapat dikenakan sanksi.

3. Alat Pelindung Diri (APD)


Alat Pelindung Diri (APD) terdiri dari minimal beberapa item beriku :
 Helm fungsinya untuk melindungi kepala pekerja supaya bisa terhindar dari kejatuhan
barang dan lain dan meminimalisir cedera yang akan menerpa pekerja tersebut.
 Pelindung Mata fungsinya untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia
berbahaya, pertikel-pertikel yang melayang di udara, percikan benda-benda kecil, panas,
radiasi gelombang elektromagnetik dll.
 Masker berfungsi untuk menyaring udara yang akan dihirup pada saat bekerja sehingga
tidak membahayakan pernafasan.
 Sarung Tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam dan
mencfegah cidera saat sedang bekerja.
 Safety Shoes berfungsi sebagai pelindung telapak kaki dari bahaya benda tajam yang tak
terlihat oleh mata karena posisi benda tajam tersebut ada yang tak kelihatan oleh mata.
 Rompi Keselamatan yang terbuat dari bahan polyester yang dirancang khususs serta
dilengkapi dengan reflector atau pemantul cahaya dan dapat digunakan pada siang atau
malam hari yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kontak kecelakaan pada pekerja.
 Pelindung Jatuh, alat ini berfungsi untuk mengurangi kekuatan tekanan maksimal dalam
menahan tubuh pekerja saat jatuh.

4. Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan


 Peralatan P3K adalah sarana yang harus disediakan ditempat kerja tujuannya adalah
sebagai langkah mengantisipasi dan penangan dini cedera atau luka yang bisa terjadi
secara tiba-tiba dan penangannya harus cepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

5. Rambu-Rambu
 Rambu Petunjuk digunakan untuk memendu pengguna jalan saat melakukan perjalanan
atau untuk memberi informasi lain kepada pengguna jalan, ciri-cirinya adalah warna
dasar hijau, warna garis tepi putih, arna lambang putih dan warna huruf atau angka putih.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

 Rambu Larangan berfungsi untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh
pekerja, ciri-cirinya warna dasar putih, warna garis tepi merah, warna lambang hitam,
warna huruf dan angka hitam dan warna kata-kata merah.
 Rambu Peringantan digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya
ditempat kerja dan menginformasikan tentang sifat bahaya dengan ciri-ciri, warna dasar
kuning, warna garis tepi hitam, warna lambang hitam, dan warna huruf dan anka hitam.
 Rambu Informasi fungsinya untuk memberikan perintah, petunjuk, larangan maupun
peringatan kepada para pekerja.
 Jalur Evakuasi adalah jalur khusus yang menghubungkan semua area ke area yang
aman ( titik kumpul ) fungsinya untuk mengevakuasi para pekerja ketempat aman
apabila di dalam sebuah pekerjaan terjadi hal-hal yang tak di inginkan.

PASAL III
PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 Pembersihan Lokasi
1) Lingkup Pekerjaan
a) Adalah pekerjaan pembersihan material-material eksisting yang ada dalam lokasi kerja
seperti semak belukar, pepohonan, sampah-sampah yang dapat mengganggu tahapan
konstruksi.
b) Termasuk pembersihan akhir, yaitu seluruh area kerja telah bersih dari sisa material, yang
tidak ada dalam kontrak seperti pembongkaran bangunan sementara dan fasilitas
penunjang kecuali ada ketentuan lain dari konsultan Pengawas.
2) Metoda Pelaksanaan
a) Sebelum memulai pekerjaan pembersihan lokasi, penyedia harus memberitahukan rencana
kerja secara tertulis kepada Konsultan Pengawas yang telah ditunjuk.
b) Pembersihan Lokasi dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan batas-batas yang ditetapkan
didalam gambar kerja.
c) Sampah-sampah atau material yang tidak diperlukan harus dibuang atau dipindahkan dari
lokasi kerja.

2 Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank.

1) Lingkup Pekerjaan
Penyediaan peralatan pengukuran yang diperlukan, tenaga dan alat Bantu untuk menentukan
titik-titik pengukuran dan pelaksanaan pengukuran setiap memulai item pekerjaan baru atau
sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana.
2) Metoda Pelaksanaan

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

a) Penetapan titik dan ketinggian elevasi dilakukan oleh penyedia di lapangan dengan alat
teropong theodolit dan water pass yang sudah di tera kebenarannya terlebih dahulu.
b) Penentuan Titik Duga (BM)
i) Penentuan titik duga atau Bench Mark dilakukan bersama-sama dengan konsultan
Pengawas yang selanjutnya titik ini harus ditetapkan permanen, tidak berubah-ubah
dengan penampang 20x20 cm, diberi tanda yang jelas, dijaga keutuhannya.
ii) BM tersebut harus tetap terpancang sampai akhir proyek dan merupakan itik dasar
pengukuran elevasi setiap item pekerjaan.
iii) Jumlah BM minimal 4 bh dan lokasi pemasangan BM harus mendapat persetujuan dari
pihak Konsultan Pengawas sebelum dilaksanakan.
c) Pemasangan Papan Bouwplank
i) Papan bouwplank klas III ukuran 20/2 harus dipasang pada patok-patok kayu 5/7
dengan jarak 180 - 200 cm.
ii) Ketinggian permukaan atas papan bouwplank sekurang-kurangnya sama dengan
elevasi lantai I ( +/- 0.000) atau apabila di hendaki lain harus mendapat persetujuan dari
konsultan Pengawas.
iii) Pemasangan papan bowplank harus water pass dan siku, benar-benar tertanam
didalam tanah.

3 Pembuatan Papan Nama Kegiatan.


Adalah papan nama berukuran 1.00 x 0.80 m’ yang dipasang pada jalan lingkungan yang
berada di dekat lokasi pekerjaan. Papan nama kegiatan mencantumkan identitas pekerjaan
seperti : Nama pekerjaan, Nama–nama Rekanan terkait, Jangka Waktu Pekerjaan, dan lain – lain
yang dianggap perlu.

4 Pekerjaan Pagar Pembatas


1) Lingkup Pekerjaan
a) Dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus memperhatikan jalan dan tanah milik
yang berdekatan atau tanah milik atau kepentingan pemilik atau penghuni di luar batas
lahan.
b) Kontraktor harus membangun dan memelihara pagar sementara untuk mencegah
pelanggaran oleh pekerja dan pihak lain yang tidak berkepentingan. Kontraktor harus
sepenuhnya bertanggung jawab untuk memperbaiki sebaik-baiknya pada setiap kehilangan
atau kerusakan yang disebabkan oleh pelanggaran masuk tanpa ijin tersebut.Metoda
Pelaksanaan

2) Material
a) Pagar terbuat dari Plastik hitam setinggi 200 cm yang dipasang pada rangka kayu/kaso atau
kayu dolken yang ditanam dengan pondai setempat.
b) Pagar dipasang sekeliling lahan.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

c) Pagar dilengkapi dengan gerbang yang dapat dibuka-tutup serta dilengkapi dengan kunci
pengaman.

PASAL IV
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

1. Pekerjaan Galian Tanah pondasi


Leber dan kedalam Pekerjaan ini tertuang dalam dokumen gambar teknis
2. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah pondasi
Urugan Pasir ini yang mana pasir ini bersih dari campuran tanah dan ketebalan
urugan hanya 5 cm

PASAL V
PEKERJAAN STRUKTUR
5.1 Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton biasa, beton bertulang
dengan penulangannya termasuk bekisting dan perancah. Finishing dan pekerjaan-pekerjaan
ain sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan:
- Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
- Bahan-bahan dan penyimpanan
- Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
- Pengukuran dan papan bangunan
5,2 Bahan
1. Agregat
 Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan
halus, berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam atau
kerikil dan pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus dicuci.
 Ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang
bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan
cetakan(acuan).
 Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir
seluruh partikel lolos saringan4,75mm.
 Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organic dan jika
dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian kandungan
organic menggunakan standar SNI 03-2816.1-1992. Setiap agregat yang gagal
pada Test warna, harus ditolak.
 Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus diambil dari
sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah
akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi pasir yang ada tidak memenuhi
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lempung tidak boleh lebih dari 3%


perbandingan berat.

2. Semen
 Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus sesuai
dengan SK SNI T-151991, Kontraktor harus menyediakan contoh semen apabila
diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Kontraktor di lapangan
dan dari pabrik. Portland Cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus
memenuhi persyaratan teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement Telah
mengeras, Maka tidak boleh dipakai untuk campuran.
 Penyimpanannya harus dilaksanakan pada tempat yang tidak lembab dan tidak
terkena air (diberi lapisan pada bahagian bawah nya dengan bahan yang kedap
air), dan penumpukannya harus sesuai dengan urut-urutan pengiriman.
 Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter. Semen yang rusak atau
tercampur apapun tidak boleh dipakai.
3. Air
 Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat bahan adukan
harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi standard SK SNIT-15
1991.
4. Zat Tambahan
Ditiadakan

5. Tulangan (khusus untuk beton bertulang)


 Tulangan baja untuk beton harus batang besi beton polos TS 24 dan besi beton ulir
TS 35 dan TS 40, wire-meshulir M-8 menggunakan tipe dengan electrically
weldedwire-mesh, dan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam ASTM A185, sesuai
dengan SK SNIT-151991 seperti ditunjukan dalam gambar-gambar.
 Kontraktor harus menyediakan contoht ulangan dari gudang dilapangan,j ika
dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang- batang
baja yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokan lagi
untuk dipakai tanpa persetujuan Direksi.
 Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara yang memenuhi
persyaratan, sehingga bebas dari kontaminasi langsung denganudara/ tanah
lembab, aspal, Lie (minyak) dan gemuk.
 Besi untuk tulangan beton ni penyimpanannya harus dikelompokkan berdasarkan
ukuran masing-masing, dan harus memenuhi persyaratan dalam SK-SNI-T15
1991-03 yang dinyatakan dengan mutu fy240 MPa, sesuai dengan keterangan
pada gambar perencanaan.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

 Untuk pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran
garis tengah minimal 1mm.

6. Bekisting
 Bekisting harus berbahan dasar kayu minimal kelas kuat III
 Dalam kondisi kering udara, tanpa cacat dan dapat menjamin kekokohan structural
selama proses pengecorandan perawatan beton.
 Bekisting untuk beton terbuat dari jenis reng ukuran 5x5 cm diperkuat dengan
papan tebal 2 cm dan balok 5x7 cm yang mengikuti bentuk struktur dan pada sisi
dalam nya dilapisi seng plat BJLS 22 atau terbuat dari plat baja sesuai dimensi
struktur, ataup lywood 9 mm, terkecuali dipersyaratkan lain oleh Direksi Direksi
Teknik. Sebelum pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar
perencanaan bekisting secara lengkap untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Direksi Teknik.

5.3. Metode Pelaksanaan


1. Bekisting
 Bekisting harus ibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton
dan untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan Kontraktor harus
menyerahkan rencana-rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus
membuat contoh-contoh bekisting untuk mendapat pengesahan Direksi.
 Penyangga-penyangga harus diberi Jarak antara yang dapat mencegah defleksi
bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat,
sehingga dapat mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran.
Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan didalam bekisting untuk
memudahkan pembersihan bekisting.
 Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran
yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar, cara
pendukungan yang akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang
membentang pada seluruh lebar dari permuka anke permukaan beton tidak
dibenarkan.

2. Baja Tulangan
 Kontraktor harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam
gambar dans pesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai
dalam pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada
Kontraktor harus diperiksa dan diteliti.
 Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan
bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh
tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan


disetujui oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan SK SNI T-15
1991 kecuali jika ditentukan lain atau Diperintah kan oleh Direksi. Bentuk-bentuk
tulangan baja harus sesuai dengan gambar, Tidak boleh menyambung tulangan
tanpa persetujuan Direksi.
 Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan bajad engan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa
tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Dalam
keadaan apapun, penulangan dilarang terletak langsung diatas acuan/cetakan.
 Penulangan harus segera dibersihkan sebelum penggunaan, untuk menjamin
kondisi pengikatan yang baik.
 Penyambungan batang baja penulangan harus disesuai kan dengan SK SNIT-15
199103 dan diuraikan lebih lanjut di bawah ini :
 Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti
dinyatakan dalam gambar. Penyambungan batang baja, kecuali apabila ditunjuk
kanlain pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa persetujuan Direksi Teknik.
Setiap penyambungan demikian yang disetujui harus selang-seling sejauh
mungkin dan ditetapkan pada titik tegangan tarik minimum.
 Apabila sambungan bertindih (lappedsplice) disetujui, panjang tindihan harus 40
kali diameterdan batang-batang harus dilengkapi dengan kait.
 Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada gambar
atau diizinkan secara tertulis oleh Direksi Teknik.
 Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap kedalam beton.
 Jarak antara penulanganang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang atau
ukuran maksimum agregat kasar ditambah 10 mm, dengan minimal 30 mm, yang
mana lebih besar.
 Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang, penulangan
lapis atas diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan dengan ruang bebas
/jarak vertical minimum 25 mm.
 Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga selimut beton
minimum menutupi pinggir luar penulangan, diberikan pada Tabel 5.35.4 untuk
beberapa macam kondisi.

5.4 Mengawasi dan Mencampur Bahan Beton


 Kontraktor harus mencampur dengan hati-hati bahan-bahan dari tiap kelas beton
dengan perbandingan berdasar ukuran volume. Air harus ditambahkan pada bahan
batuan, pasir dan semen didalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus
menurut jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh.
Alat pengukuran air harus menunjukan banyaknya air yang diperlukan dan
direncana agar segara otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialir kan
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

kedalam campuran dan kemudian bahan- bahan beton seluruhnya benar-benar


tercampur. Beton pra campur boleh digunakan dengan persetujuan Direksi lebih
dahulu. Apabila pencampuran beton dengan mutu 17 MPa diijinkan dengan tenaga
manusia, maka semen, batuan dan pasir harus dicampur diatas lantai kayu yang
rapat. Bahan-bahan harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan
sedikitnya tiga kali sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton mencapai
warna dan kekentalan yangsama/merata.
 Kontraktor harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-
bahan untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk
mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahan
ditempatkan.

5.5 Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton


 Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai ditempat penuangan,
beton masih mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi
dan tidak terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan
tempat adukan. Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan
yang direncanakan, sebelum pekerjaan pembetonan dimulai.
 Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari1,50 meter,
ketebalan beton dalam ruangan tidak boleh lebih dari 1m, untuk setiap kali
pengecoran.
 Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ketempat sambungan cor
yang direncanakan sebelumnya. Kontraktor harus mengingat pemadatan dari
beton adalah pekerjaan penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air
dengan kepadatan maksimum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian
mesin penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetar
nyatulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai
pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

PASAL VI
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1.0 UMUM

1.1 INSTRUKSI UMUM


1.1.1 Pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan sebagaimana disebutkan dalam
Dokumen Kontrak.

1.2 PENGALAMAN
1.2.1 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang memiliki tempat produksi
dan peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih. Pelaksana telah
dikenal dan memiliki pengalaman,

1.3 1.4 LINGKUP PEKERJAAN


1.3.1 Pek. Pasang Daun Pintu Utama + Acc
1.3.2 Pek. Pasang Daun Pintu Panil + Acc

2.0 PEKERJAAN TERALI PINTU DAN JENDELA

2.1 LINGKUP PEKERJAAN


2.1.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, pengadaan, penyimpanan dan
pengamanan bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna
2.1.2. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan daun pintu dan daun jendela, bovenlight dan
pekerjaan kusen lainnya sesuai tertera pada gambar

2.2. PERSYARATAN BAHAN


2.2.1 Semua material yang digunakan dalam perakitan ini menggunkan kayu
berkualitas baik dan kering.
2.2.2 Daun Pintu yang di gunakan adalah kayu kelas kuat II
2.2.3 Bentuk dan ukuran disesuaikan terhadap shop dwaring yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas

2.3. SHOP DRAWING DAN CONTOH


2.3.1 Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan
dilapangan
2.3.2 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusu yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

2.3.3 Gambar kerja harus menunjukkan semua denah, potongan, material finishing
dan warna serta ukuran penuh detail untuk difabrikasi, perakitan, pemasangan
dan penguatan angkur.
2.3.4 Detail ukuran penuh harus menunjuukan dan menjelaskan perangkat yang
terkait dan ketebalan, konstruksi dan finishing, area yag akan di-seal, tipe dan
penggunaan sealant, gaskets, toleransi fabrikasi dan pemasangan
2.3.5 Gambar kerja harus benar-benar menunjukkan detail dari desain dan konstruksi
atas semua bagian pemasangan dan material
2.3.6 Shop drawing sebelum pelaksanaan harus mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan Pengawas
2.3.7 Kontraktor harus menyerahkan contoh material yang akan digunakan. Contoh
bahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK

2.4. FABRIKASI
2.5.1 Untuk alasan kepraktisan, pemasangan dan perakitan dilaksanakan di bengkel
kerja sehingga siap dipasang di lokasi pekerjaan.
2.5.2 Lakukan pengukuran lapangan dan ketinggian untuk memastikan atau
melengkapi hal-hal yang tertera pada Gambar sehingga sesuai dengan tata letak
dan pemasangan pekerjaan yang pas.
2.5.3 Lakukan koordinasi mengenai toleransi atas dimensi terhadap elemen bangunan
yang berada disekitarnya dan lakukan konfirmasi sebelum pekerjaan dimulai.
2.5.4 Komponen penguat/pengencang harus dibuat tidak terlihat, dengan memiliki
kekuatan yang ditentukan, dan difabrikasi dari bahan yang ditentukan.
2.5.5 Kusen dibuat dengan profil sebagaimana disetujui dan tertera dalam gambar
kerja dengan lebar sesuai detail. Kusen dirakit dengan memperhatikan penetrasi
dan pengencang mekanis.
2.5.6 Sediakan daun pintu dengan penahan yang terbuat dari neoprene atau gasket
PVC.
2.5.7 Sediakan coakan, plat pelindung dan spasi untuk menguatkan pengencang saat
pemasangan hardware.
2.5.8 Sediakan untuk menerima pemasangan engsel dan alat pengantung lainnya.

2.5. PELAKSANAAN
2.5.1. INSPEKSI
2.6.1.1. Lakukan pengecekan struktural dan pekerjaan yang terkait dimana
kusen dipasang. Lakukan verifikasi dimensi, ketinggian lantai, jarak
bebas antara kusen dan rangka struktur.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

2.6.1.2. Sebelum melanjutkan, berikan konfirmasi bahwa kondisi tempat


pemasangan telah sesuai. Dengan dimulainya pekerjaan pemasangan
berarti kondisi telah diterima.
2.6.1.3. Tidak dibenarkan melakukan fabrikasi supaya sesuai dengan jadwal
pabrik pembuat dan sebelum pengukuran di lokasi pemasangan telah
diverifikasi. Ganti item yang tidak sesuai tanpa penambahan biaya
kepada Pemberi Tugas.
2.6.2. PEMASANGAN
2.6.2.1. Sediakan pengencang yang diperlukan untuk pemasangan. Gunakan
angkur/baut dan siku pendukung dari bahan yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuatnya.
2.6.2.2. Bila perlu lakukan pengeboran untuk memasang kusen ini.
2.6.2.3. Biaya perbaikan dinding yang rusak akibat pengeboran tersebut
merupakan tanggungan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan ini.
2.6.2.4. Sediakan spasi pada bagian atas atau bawah sehingga
memungkinkan terjadinya pergerakan. Perangkat untuk perakitan
kusen untuk pemasangan kusen harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga kusen dapat terpasang dengan benar dan pas. Setelah
pengaturan, semua perangkat pengencang ke dinding dipasang
dengan kokoh supaya kusen tidak bergerak.
2.6.2.5. Sambungan harus dipasang dengan rapi dan tepat sehingga rata,
bebas dari distorsi, gelombang, tekukan, puntiran, dan cacat lainnya
yang mempengaruhi tampilan dan kemampuan kusen tersebut.
Hindari terjadinya cacat pada finishing.
2.6.3. PERAPIHAN
2.6.3.1. Kontraktor wajib merapihkan kembali akibat-akibat dari pembobokan,
pemasangan dan lain-lain yang berkaitan terhadap bagian-bagian
dinding, lantai dan langit-langit yang berdekatan dengan pekerjaan
tersebut
Besi Hollow yang sudah dipasang harus dilindungi dari benturan atau kerusakan akibat pekerjaan lain
serta memperhatikan dan menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

PASAL VII
PEKERJAAN DINDING

1.0 UMUM

1.1 INSTRUKSI UMUM


1.1.1 Pekerjaan pada bagian ini dilakukan sesuai dengan persyaratan dalam Dokumen
Kontrak.
1.1.2 Lakukan pemeriksaan menyeluruh atas gambar, spesifikasi dan lokasi
pekerjaan, untuk menentukan lingkup, batasan, bahan material, kondisi yang
dihadapi sehubungan dengan pekerjaan lain yang harus benar-benar memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.

1.2 LINGKUP PEKERJAAN


1.2.1 Pek. Pasang Dinding 1/2 Bata 1;4
1.2.2 Pek. Plasteran Dinding 1;4
1.2.3 Pek. Pasang Grabbar Stainless KM
1.2.4 Pek. Pasang Handrail Stainless 2"
1.2.5 Pek. Pasang Plakat Batu Granit 20/30

1.3 PENGUJIAN
1.3.1 Sebuah perusahaan inspeksi dan pengujian yang independen akan ditunjuk dan
dibayar oleh kontraktor untuk melaksanakan serangkaian pengujian berikut.
1.3.2 Sampling dan pengujian adukan semen, satu kali dilakukan pada saat memulai
pekerjaan dan berikutnya pada interval yang diminta oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas selama pekerjaan
berlangsung, sesuai dengan persyaratan Peraturan Beton Indonesia.
1.3.3 Serahkan hasil pengujian atas unit pekerjaan dinding tersebut untuk mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas
sebelum melaksanakan pembelian.
1.3.4 Peralatan dan biaya untuk pengujian disediakan oleh Pemborong.
1.3.5 Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian
bila hal ini dianggap perlu.

1.4 PENYERAHAN CONTOH BAHAN


1.4.1 Serahkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas
contoh dari pasangan bata dan material lainnya yang digunakan dalam
pekerjaan ini. Penyerehan dilakukan sebelum pembelian.
1.4.2 Serahkan laporan pengujian yang mengkonfirmasikan bahwa dinding bata
sesuai spesifikasi.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

1.5 MOCK-UP
1.5.1 Membuat dinding contoh setinggi 1525 mm dan sepanjang 2440 mm yang
menunjukkan konstruksi tipikal sebagaimana dimaksud untuk mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
Tempatkan mock-up dilokasi yang ditunjuk Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Konsultan Pengawas. Bongkar dinding yang tidak disetujui dan buat
ulang hingga mendapat persetujuan sebelum dilanjutkan dengan konstruksi.
Dinding mock-up yang disetujui akan menjadi bagian dari konstruksi yang
dilaksanakan.

1.6 PENYIMPANAN, PENGIRIMAN DAN PENANGANAN


1.6.1 Lakukan koordinasi pengiriman sehingga sesuai dengan jadwal konstruksi, dan
lakukan pengaturan pembongkaran dilokasi pekerjaan untuk kemudian disimpan.
Jangan membebani bagian bangunan manapun yang melebihi batas aman
desain pembebanan.
1.6.2 Lindungi struktur dan pekerjaan lain selama pengiriman, penyimpanan,
penanganan dan pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding ini.
1.6.3 Harus tersedia peralatan yang aman dan memadai untuk melaksanakan
pekerjaan ini. Hoisting, perancah (scaffolding), perkakas, lokasi pembuatan, dan
perlengkapan lain yang diperlukan sehingga penyelesaian pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan sesuai.
1.6.4 Kirim dan simpan blok dinding diatas landasan pada lokasi pekerjaan. Simpan
jauh dari jalanan dan area parkir. Jika tidak segera digunakan, maka harus
ditutup dengan terpal atau lembar polyethylene (terpal plastik) setebal 6 mm
yang bagain ujungnya diberi pemberat. Blok dinding harus terlindung dari
bitumen, beton, mortar, dan material lainnya yang mungkin dapat menyebabkan
noda.
1.6.5 Pasir harus disimpan diatas landasan, dengan demikian masuknya material
asing dapat dicegah, dan harus dilindungi dengan penutup yang tahan air.
1.6.6 Dengan persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, bahan semen PC
dalam kondisi utuh, tidak cacat, disegel dan berlabel pabrik, bertuliskan type dan
tingkatannya.
1.6.7 Bahan harus diletakkan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung,
bersih.
1.6.8 Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan.

1.7 STANDAR
1.7.1 Semua pekerjaan dinding beton harus sesuai dengan peraturan Beton Indonesia
dan AASHTO.
1.7.2 Semua pekerjaan dinding bata harus sesuai dengan standar yang berlaku.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

1.7.3 Dinding harus mampu menahan api dan menahan penyebaran api, sesuai
dengan standar.

1.8 KOORDINASI
1.8.1 Sebelum memulai pekerjaan pasangan bata, kontraktor harus sudah berdiskusi
dan berunding dengan para pekerja, kontraktor pekerjaan lain, suplier-suplier,
dan pihak yang terkait untuk dapat memastikan bahwa semua pipa-pipa, conduit
(sparing), saluran air (drain), selubung (sleeve), baut, penggantung (hanger),
pintu dan jendela fixing-lugs atau landasan kayu atau bahan apapun lainnya
yang dibutuhkan untuk dipasang pada pekerjaan pasangan bata tersebut, pada
saat pelaksanaan pekerjaan sudah ditentukan dan disiapkan untuknya.

2.0 PRODUK

2.1 MATERIAL
2.1.1 UNIT DINDING BATA
2.1.1.1 Batu bata berkualitas spesial, bata dibakar hingga matang, memiliki sisi
yang presisi.
2.1.1.2 Sekalipun demikian, ada persyaratan inspeksi visual, dimana unit harus
bebas dari pemukaan yang melengkung, permukaan yang retak akibat
pembuatan ataupun cacat/rusak. Unit yang demikian harus disisihkan
untuk pemasangan yang diekspos, dan hanya dapat digunakan pada
lokasi yang tidak terlihat.
2.1.1.3 Perbandingan lubang dan kepadatan: harus terdapat agregat khusus
dan perbandingan lubang dan kepadatan blok yang diperlukan untuk
ketebalan unit yang ditentukan sehingga memenuhi persyaratan
tahanan api.
2.1.1.4 Bentuk khusus: ujung biasa, setengah lingkaran, bingkai jendela, lintel,
bull nose, dan bentuk lain yang diminta harus dimanufaktur.
Pemotongan unit hanya boleh dilakukan bila bentuk khusus tidak
tersedia.
2.1.2 SEMEN: sesuai dengan AASHATO M85 sebagaimana tercantum dalam
Pekerjaan Beton.
2.1.3 AGREGAT: dicuci, bersih, kuat, berbutir, alami, partikel berukuran dari halus
hingga kasar, bebas dari zat beracun, dan harus sesuai dengan AASHATO T21.
2.1.4 AIR: bersih, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak beraroma, bebas dari
kotoran, dan harus sesuai dengan AASHATO T26.
2.1.5 Mortar adalah campuran antara agregat halus atau agregat kasar dengan bahan
pengikat seperti semen. Lalu dengan makin berkembangnya teknologi, pada
mortar ditambahkan pula bahan filler sebagai pengisi dan additive. Mortar itu
adalah bahan bangunan berupa material yang bisa digunakan untuk mlester,
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

ngaci, masang bata, masang keramik dll.


2.1.5.1 Perbandingan semen:pasir = 1:2
Untuk dinding yang bisa terkena/tersentuh air dan/atau yang tercantum
dalam gambar atau ditentukan dalam Spesifikasi.
2.1.5.2 Perbandingan semen:pasir = 1:4
Untuk dinding di atas peil tanah dan tidak terkena air.
2.1.6 Pasangan Dinding Dengan Tulangan: Harus tersedia pendukung lateral yang
vertical yang terbuat dari batang baja yang terpasang di dalamnya sesuai dengan
standar yang terkait.

2.2 ADUKAN MORTAL


2.2.1 Semua material untuk pembuatan segala adukan/mortar harus diukur dalam
kotak pengukur sehingga untuk tipe unit dan kondisi penggunaan tertentu,
proporsi material harus akurat, baik karakter spesifikasinya maupun perbandingan
spesifikasinya, dan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat unit dinding.
2.2.2 Bila tidak terdapat rekomendasi dari pabrik pembuatnya, maka tipe mortar adalah
sesuai ketentuan berikut:
2.2.2.1 Perbandingan semen : pasir = 1 : 2-4
2.2.2.2 Perbandingan semen : pasir dengan semen plastis = 1:3-4
2.2.3 Pencampuran material harus dilaksanakan ditempat yang memang diperuntukkan
untuk keperluan itu, yaitu landasan papan.
2.2.4 Material mortar dicampur dengan menggunakan pengaduk mekanis bermesin yang
telah mendapat persetujuan, sebagaimana dipergunakan untuk pembuatan
adukan beton. Pengadukan dilakukan secara kering, lalu ditambahkan dengan
air.
2.2.5 Jangan mencampur mortar yang berbeda tipe dengan menggunakan mesin
pengaduk (mixer) yang sama, kecuali bila mixer telah terlebih dahulu dibersihkan
secara menyeluruh.
2.2.6 Adukan harus dipakai maksimal dalam waktu satu (1) jam setelah
pencampuran/pengadukan/pembuatan.
2.2.7 Semua tempat, landasan, peralatan harus dicuci sebelum pencampuran berikutnya.

3.0 PELAKSANAAN

3.1 PEMBAHASAN
3.1.1 Semua batu bata harus direndam dalam air bersih sebelum dipasang dan bagian
atas dinding-dinding yang sudah terpasang harus dibasahi dengan air bersih
sebelum pekerjaan dimulai lagi
3.1.2 Semua Pekerjaan Pasangan Bata harus dicegah terjadinya pengeringan untuk
jangka waktu paling sedikit 48 jam setelah dilaksanakan dengan ditutup atau
dengan cara lain untuk mencegah pengeringan.
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

3.2 PASANGAN DINDING BATA


3.2.1 Pekerjaan pasangan dinding bata dilaksanakan dengan ketebalan ½ (setengah)
batu bata dan 1 (satu) batu bata, merujuk pada Jadwal/Rencana Pekerjaan
Pasangan Dinding pada gambar untuk lokasi dan tipe unit yang ditetapkan.
3.2.2 PENGERJAAN
3.2.2.1 Dinding dibangun dengan tegak, rata, dan lurus.
3.2.2.2 Atur lapisan pasangan dan plesteran sehingga diperoleh lapisan
pasangan dengan ketinggian yang tepat, dan plesteran yang menerus
pada Bagian atas dan Bagian bawah bukaan, dengan pemotongan bata
seminimal mungkin.
3.2.2.3 Permukaan dinding harus bebas dari cipratan mortar, noda, retak,
pinggiran dan sudut yang tidak rata, dan segala hal yang dapat
mempengaruhi tampilan finishing-nya.
3.2.2.4 Bersamaan dengan kemajuan pekerjaan, garis pasak yang ada harus
disingkirkan, dan lubang yang ada harus didempul. Bersihkan tempat
pembuatan adukan sebelum adukan mengeras.
3.2.2.5 Pemasangan dinding pada satu bagian tidak boleh diteruskan bila
telah mencapai ketinggian maksimum 900 mm (13 lapisan bata).
Pasangan bata disusun berundak. Jika pekerjaan terhenti pada arah
horizontal, setiap pengakhiran disusun berundak. Penghentian
berbentuk gigi (zigzag) tidak diijinkan. Selesaikan arah pasangan
sebelum mencapai ketinggian 1200 mm.
3.2.2.6 Dinding pasangan bata dibuat 20 mm di bawah struktur, kecuali bila
disebutkan berbeda.
3.2.2.7 Penyangga (Bracing): harus ada penyangga sementara untuk unit
dinding sampai waktu yang ditentukan sehingga dinding mampu
menahan beban lateral secara permanen pada tempatnya.
3.2.2.8 Bullnose: bilamana pinggiran dinding beton ditonjolkan pada area yang
dihuni atau diekspos atau dicat pada pekerjaan finishing, maka
dipergunakan unit bullnose tunggal atau ganda sebagaimana
diperlukan sesuai lokasi yang ditetapkan.
3.2.3 TOLERANSI
3.2.3.1 Dinding dibangun pada dimensi yang benar, tegak, rata, lurus, dan
sesuai dengan ketinggian lapisan pasangan.
- Lebar sambungan : 2 mm.
- Ukuran bukaan : hingga 6 mm dari dimensi yang ditentukan.
3.2.4 DINDING PEMIKUL BEBAN
3.2.4.1 Setidaknya 400 mm dari 100% dinding berada di bawah tahanan untuk
intel, ditambah 200 mm pada setiap sisi penahan. Merujuk pada detail
yang terdapat pada Gambar Struktur sebagaiman ditetapkan.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

3.3 PLESTERAN
3.3.1 Plesteran setebal 10 mm, dengan ketinggian dan lebar yang seragam sepanjang
permukaan dinding.
3.3.2 Garis vertikal selang-seling antar lapisan pasangan, sampai mencapai ketinggian
yang diinginkan. Garis tengah (as) merujuk pada garis tengah pasangan di
bawahnya.
3.3.3 Plesteran dipasang penuh menutup seluruh permukaan dinding, kemudian
diratakan hingga didapat permukaan yang rata, halus, lurus dan padat.
Pleseteran jangan diketuk-ketuk hingga plesteran mengering. Bilamana perlu
dilakukan penyesuaian setelah plesteran mulai mengering, maka plesteran harus
dibongkar dan diganti dengan yang baru.
3.3.4 Bila plesteran cukup kuat (tekan dengan ibu jari), maka nat vertikal dan horizontal
yang akan diekspos dibuat cekung dengan menggunakan joiner berdiameter 20
mm yang tidak menimbulkan noda. Pastikan sudut dan pertemuan antar nat
vertikal dan horizontal rapi dan lurus, bebas dari plesteran yang mengering.
Plesteran ditekan secukupnya pada kedua sisi sambungan sehingga pasangan
dapat rata. Buang kelebihan plesteran dengan menggunkan trowel, bagian muka
dari pasangan bata harus bersih dan bebas dari lelehan plesteran yang
mempengaruhi tampilan. Dinding pasangan bata yang rencananya akan dilapisi
dengan penutup keramik atau penutup batuan lainnya, natnya harus dibuat rata.

3.3.5 Demikian pula halnya bila dinding akan dipasang peredam udara/penahan
embun ataupun material finishing lainnya, kecuali dicat atau pelapisan cat tipis,
maka nat harus dibuat rata.
3.3.6 Permukaan bidang pekerjaan yang akan diplester terlebih dahulu diinspeksi
sehingga bebas dari segala cacat. Berikan konfirmasi bahwa kondisi telah
memuaskan sebelum memulai pekerjaan. Pekerjaan dapat dimulai apabila
permukaan dan kondisi telah dapat diterima terlebih dahulu.

3.4 TULANGAN DAN ANGKUR PADA PASANGAN DINDING


3.4.1 Tulangan harus dipasang dalam plesteran dan dibuat bertumpuk setidaknya 150
mm pada semua sambungan. Sudut dan sambungan T yang dibuat prafabrikasi
harus digunakan untuk membentuk tulangan yang menerus pada sudut dan untuk
pengangkuran dari dinding dan partisi yang bersebelahan. Tulangan harus
berakhir pada setiap sisi perpanjangan sambungan dan harus menerus melalui
nat.
3.4.2 Lapisan bata kedua selalui diawali dengan memasag tulangan menerus, demikian
seterusnya hingga dicapai ketinggian dinding atau partisi yang ditentukan.
Plesteran yang paling atas harus diberi tulangan. Pada lapisan pertama dan
kedua diatas bukaan harus diberi tulangan tambahan. Tulangan tersebut

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

ditambah 600 mm pada setiap sisi dibawah bukaan.


3.4.3 Dinding harus diberi tulangan setiap lapisan horizontal bila ketebalan dinding
dikurangi dengan kotak fixture, tulangan harus ditambah setidaknya 600 mm pada
kedua sisi kotak fixture.
3.4.4 Bila terdapat kolom pada pasangan dinding dan bila dinding melewati depan atau
belakang kolom, atau keduanya, maka pada setiap block joint harus dipasang
tulang dinding. Tulangan keluar dari dinding menembus kolom. Bila
memungkinkan, perpanjangan tulangan pada setiap sisi kolom tidak kurang dari
600 mm.
3.4.5 Sambungan dinding T dipasang secara vertikal pada bagian beton struktur setinggi
400 mm dari as ke as.
3.4.6 Peralatan yang menempel di dinding: pasangan dinding bata harus diperkuat untuk
menopang peralatan, komponen bangunan, dan kelengkapan lainnya yang
menempel pada dinding. Sesuaikan dengan beban dan tipe pekuata yang
dibutuhkan.
3.4.7 Dimana diperlukan dinding penahan api, maka digunakan blok beton yang mampu
menahan api dengan ketebalan yang dipersyaratkan untuk ketahan api sesuai
spesifikasi.

3.5 PASANGAN DINDING YANG DISIAPKAN UNTUK PEKERJAAN LAIN


3.5.1 Pemotongan dan penambalan: semua pemotongan, pemasangan, dan
penambalan dilaksanakan pada pasangan dinding yang menerima pekerjaan dari
bagian lain. Item yang dipasok oleh bagian lain tersebut harus dipasang dengan
rata, pas, rapi, dan kuat.
3.5.2 Pengepasan: bata dipotong rapi dengan rata, siku dan bebas dari pinggiran yang
tidak rata. Penggunaan gergaji bata.
3.5.3 Pintu masuk: pintu masuk harus dipasang rata muka dengan finishing akhir dinding.
3.5.4 Bukaan untuk pekerjaan elektrikal dan mekanikal: tentukan lokasi dan ukuran
bukaan yang dibuat pada pasangan dinding, untuk ventilasi, plumbing (pipa),
fixture elektrical, ducting, kotak dan item lainnya.
3.5.5 Konduit dan pemipaan dibuat melewati lubang pada dinding. Kotak fixture dan
bukaan dibuat pada tempat yang ditentukan dan di-finishing rapi. Konduit atau
pemipaan tidak bo;eh diletakan secar horizontal pada pasangan dinding.
Pemsangan kusen pintu dan jendela
3.5.6 Kusen harus dipasang tegak, siku pada lokasi yang benar sesuai rencana kusen
dan daun pintu /jendela, termasuk pengangkuran ke plat lantai, serta bracing dan
spreader sementara yang berfungsi menjaga kusen terpasang dengan benar
pada dinding.
3.5.7 Angkur anatara kusen logam dan dinding harus dipasang dengan kuat, celah yang
terjadi diantar kusen logam dan dinding harus di-grouting.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

3.6 PASANG GRABBAR STAINLESS KM


3.6.1 Grabbar merupakan pegangan yang terbuat dari stainless yang dipasang pada
tempat krusial.
3.6.2 Grabbar yang dipasang terbuat dari bahan stainless dengan diameter 1” dengan
panjang 60 cm
3.6.3 Grabbar dipasang dengan menggunakan skrupp fixer pada dinding dan diperkuat
dengan sealent

3.7 PASANG HANDRAIL STAINLESS


3.7.1 Handrail merupakan pegangan yang terbuat dari stainless yang dipasang pada
tempat krusial sebagai pembatu bagi penyandang difable
3.7.2 Handrail yang dipasang terbuat dari bahan stainless dengan diameter 2” dengan
3.7.3 Handrail dipasang dengan menggunakan skrupp fixer pada dinding dan diperkuat

3.8 PEMBERSIHAN
3.8.1 Sejalan dengan kemajuan pekerjaan dan penyelesaian pekerjaan, lokasi pekerjaan
harus dibersihkan dari sampah dan puing.

PASAL VIII
PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP

1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi:
 Pemasangan Rangka Kayu
 Pemasangan Papan Listplank
 Pemasangan Atap Seng Warna
 Pemasangan Rabung dan Bola – Bola Atap.

2. Bahan Material:
Bahan – bahan utama dari pekerjaan ini adalah :
 Bahan untuk rangka atap adalah Kayu berkualitas baik.
 Bahan untuk listplank adalah Papan 2/20 cm dan anak 10 cm berkualitas baik dan
kering.
 Bahan utama atap yaitu Atap seng warna berkualitas
 Bahan rabung dan bola – bola atap terbuat dari bahan yang sejenis dengan atap.
3. Pelaksanaan:
 Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjuk kan kepada Pengawas/ Direksi
mendapatkan persetujuan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

 Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti


harus disetujui Direksi. yang didasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
 Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak diperkenankan
untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Direksi
 Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, maka
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi.
 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan ditempat itu, sebelum kelainan/perbedaan tersebut
terselesaikan.
 Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

PASAL IX
PEKERJAAN LANTAI

1.0 UMUM

1.1 INSTRUKSI UMUM


1.1.1 Pekerjaan pada Bagian harus sesuai sebagaimana dipersyaratkan dalam
Dokumen Kontrak.

1.2 PENGALAMAN
1.2.1 Pekerjaan ini dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki tempat pembuatan
dan peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih. Perusahaan telah
dikenal dan memiliki pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan
sejenis

1.3 LINGKUP PEKERJAAN


1.3.1 Pekerjaan Keramik Lantai
1.3.2 Pekerjaan Guiding Block
1.3.3 Pekerjaan Warning Block

1.4 PEMASANGAN
1.4.1 Struktur lantai untuk penutup yang menggunakan keramik, homogenius, harus
kaku dan mampu menahan beban, serta memenuhi persyaratan. Lendutan
maksimum yang diijinkan adalah L/360 dan harus sama sepanjang bentangan.
1.4.2 Pada plat beton yang akan dilapisi dengan bahan penutup (keramik, batuan, dll.)
tidak boleh digunakan sealar atau curing compounds. Bila demikian, plat beton
harus ditutup dan dibasahi minimum selama tujuh (7) hari. Biarkan beton matang
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

sampai 28 hari pada suhu 700F (210C) sebelum pemasangan penutup lantai
dilaksanakan. Area yang lantainya akan difinishing dengan penutup lantai harus
diberi plesteran setebal 1/8” (3 mm) pada 10’ (3m). Plesteran harus rata, dan
harus terdapat bukaan saluran air sebagaimana diperlukan. Area yang perlu
didempul, ditambal, atau diratakan harus dipersiapkan oleh Kontraktor Umum
dengan menggunakan material mortar atau setara lainnya yang disetujui
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas dengan tebal plesteran sesuai
dengan instruksi pabrik pembuat atau setara yang disetujui. Compound
berbahan dasar PVC atau aspal tidak diijinkan. Permukaan yang tidak ditutup
harus dibiarkan dalam keadaan bersih, bebas debu, plesteran, sealant atau
kompon, dan minyak. Segala kotoran harus dibersihkan oleh Kontaktor yang
memasang material tersebut.
1.4.3 Penutup lantai dan grouting tidak boleh dianggap sebagai penahan waterproof
dan tidak dapat dijadikan sebagai pengganti membran waterproofing.
1.4.4 Plat beton yang mengkerut atau dengan retak rambut harus dilapisi dengan
membran anti patah yang disetujui.

2.0 PEKERJAAN LANTAI KERAMIK

2.1 LINGKUP PEKERJAAN


2.1.1 Pekerjaan ini meliputi pekerjaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik.
2.1.2 Pekerjaan lantai Keramik Tile ini pada area toilet, janitor dan tempat wudhu
meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas

2.2 BAHAN
2.2.1 Keramik ukuran 40 x 40 cm. Keramiksebagaimana tertera pada gambar.
Perletakan, tipe dan pola sebagaimana tertera pada gambar.
2.2.2 Semua tile harus memiliki permukaan yang datar, rata, serta bebas dari cacat,
tidak retak ataupun bebas dari cacat lainnya. Harus memiliki kunci pemasangan
(keyed) pada permukaan sebaliknya. Tile harus mendapat persetujuan Pemberi
Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas terlebih dahulu.
2.2.3 Adukan perekat tile: gunaka plesteran PC dengan pasir atau sebaliknya detujui
Pemberi Tugas / Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas.
2.2.4 Pengisi nat tile: gunakan tile grout untuk mengisi nat dengan warna yang
disetujui Pemberi Tugas / Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

2.3 PENYERAHAN CONTOH PEKERJAAN


2.3.1 Serahkan contoh untuk mendapat persetujuan dari setiap keping yang ditentukan
dengan ukuran 400 mm x 400 mm. Contoh tersebut harus dilengkapi dengan
pengenal berupa warna, nomor kode, nama pabrik pembuat, nama pekerjaan,
dan lokasi pekerjaan.
2.3.2 Contoh tile ditempel pada plywood setebal 13 mm dengan sambungan yang
digrouting, untuk menggambarkan pemasangan.
2.3.3 Serahkan tiga (3) salinan dari petunjuk pemeliharaan untuk disertakan dalam
Buku Tunjuk Pemeliharaan Pemberi Tugas.
2.3.4 Dari setiap material yang ditetapkan, lengkap dengan finishing masing – masing,
cadagan disediakan 2%.
2.3.5 Material cadangan dikirim dalam kemasan yang tertutup dengan ditempel label.
Cadangan diserahkan kepada Pemberi Tugas sebagaiman diminta.
2.3.6 Material cadangan harus berasal dari produksi yang sama untuk material yang
digunakan di lokasi pekerjaan.

2.4 PELAKSANAAN
2.4.1 INSPEKSI
2.4.1.1 Periksa lantai dari kondisi yang tidak sempurna yang mungkin
mengakibatkan hasil pemasangan dan ikatan pemasangan yang tidak
diinginkan. Bila permukaan bidang tidak memungkinkan untuk
dipasang tile, maka plesteran dibuat sedemikian rupa hingga
diperoleh ketebalan yang memadai. Bila diperlukan adanya bidang
miring atau perbedaan ketinggian, maka ketebalan adukan harus
sesuai dengan yang ditentukan.
2.4.1.2 Periksa permukaan beton dan bata sehingga variasi kelembapan,
pemekaran dan toleransi telah sesuai. Pemeriksaan dilakukan pada
tempat yang ditentukan pada setiap area yang seluas 6m2 dan setiap
tepi 3 m panjang dengan toleransi 3 mm.
2.4.1.3 Pastikan kondisi lingkungan dan permukaan belakangnya bahwa telah
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
2.4.1.4 Pekerjaan yang cacat akibat pemasangan pada permukaan yang tidak
sempurna akan dianggap sebagai tanggug jawab dari pelaksana
pekerjaan ini.

2.4.2 PEMASANGAN
2.4.2.1 Keping keramik tile dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat.
2.4.2.2 Keping harus dipasang pada dasar adukan perekat tile setebal
minimal 3 mm atau sebagaimana disetujui.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

2.4.2.3 Pekerjaan diatur sedemikian rupa sehingga ditentukan bagian


tengahnya. Keping yang digunakan ukurannya tidak boleh kurang dari
setengahnya.
2.4.2.4 Pasang permukaan pada permukaan vertikal dengan sambunga yang
siku da rata. Lebat nat 3 mm, baik horizontal maupun vertikal.pola
pemasangan adalah sesuai dengan gambar.
2.4.2.5 Pasang keping sebanyak mungkin dalam satu waktu pelaksanaan,
sebelum adukan mengeras. Bersihkan bagian belakang tile dan
lepaskan lapisan adukan yang tekah mengering sebelum keping
dipasang kembali.
2.4.2.6 Permukaan belakang diberi cat dasar dengan material dan metode
yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat material.
2.4.2.7 Keping dipasang dengan pas dan kuat pada lapisan adukan perekat.
Benang dan pasak harus digunakan untuk memberi jarak yang tepat,
apabila tidak diguknakan spacer. Pasang semua permukaan sehingga
memiliki permukaan yang rata. Semua tile dipukul perlahan pada saat
adukan masih lembek.
2.4.2.8 Control joint dipasang mengelilingi pinggiran area yang dipasang
dengan tile, dan bila tile menempel pada permukaan lain yang keras.
Control joint diisi dengan sealant yang disetujui. Lebarnya adalah 9
mm.
2.4.2.9 Lepaskan mortar atau perekat dari sambunga dan muka keramik.
Grouting dengan maksimal hingga kedasar sambungan. Bersihkan
sisa grouting dan lalu poles.
2.4.2.10 Pada sudut –sudut internal, dimana keping bertemu dengan keping,
maka keping dan grouting harus berada pada permukaan yang rata.
Hal ini dilakukan sebelum memulai pekerjaan pada bagian yang
saling bertemu untuk memastikan bahwa lubang disudut telah terisi
dengan sempurna.
Pastikan keping dipotong secara tepat dan presisi, untuk perangkat listrik dan
aksesori toilet.

PASAL X
PEKERJAAN PLAFOND

1. UMUM
1.01 Lingkup Pekerjaan
A. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

B. Pekerjaan plafond ini dikerjakan meliputi area sesuai yang tertera dalam gambar
perencanaan dan disetujui oleh Direksi Pengawas/ Management Konstruksi (MK).

1.02. Persyaratan Bahan


A. Polyvinyl Chloride di singkat dengan PVC tebal 8 mm).
B. Untuk rangka plafond menggunakan Metal Furring sesuai dengan yang tertera pada
gambar.
C. Penggantung menggunakan rangka furing, dipasang dengan modul 60x60 cm
D. Pola pemasangan: Sesuai dengan yang ditunjukkan gambar Interior.
E. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam
PUBI 82 pasal 38, memenuhi SII.0404 - 81 dan NI-5.

1.03. Syarat Pemasangan


A. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas/ Management
Konstruksi (MK).

B. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi Pengawas/ Management Konstruksi (MK).

C. Ukuran dari material / bahan yang dipasang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar dari produk yang telah disetujui Direksi Pengawas/ Management Konstruksi
(MK).Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

D. Pada pekerjaan langit - langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.

E. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletak diatas


langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.

F. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan


perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak
tercantum digambar rencana langit-langit harus diteliti terlebih dahulu pada gambar-
gambar instalasi yang lain (Elektrikal, AC dan lain-lain). Untuk detail pemasangan harus
konsultasi dengan Direksi Pengawas/ Management Konstruksi (MK).

G. Pola pemasangan plafond PVC sesuai yang ditunjukkan dalam gambar perencanaan.

H. Pemasangan PVC pada rangka dgn galvanize "self tapping screw" berjarak 30 cm.

I. Pada sambungan PVC digunakan list profil pengisi sesuai rekomendasi pabrik.

J. Pada bagian tepi langit-langit dipasang list bentuk profil ukuran sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar, dari bahan PVC sesuai yang disyaratkan.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

K. Setelah seluruh rangka plafond dipasang seluruh permukaan rangka rata, lurus dan di
waterpass (tidak bergelombang).

1.03. Syarat Pemeliharaan

A. Perbaikan

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/ cacat/ kena noda. Perbaikan
dilaksanakan sesuai pengarahan Konsultan Perencanaan dan tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan
Pemakai ruang pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib
memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas
Lapangan/ Management Konstruksi (MK). Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.

B. Pengamanan

Pemborong wajib mengadakan pelindungan/ pengamanan terhadap hasil pekerjaan


plafond yang sudah terpasang. Untuk itu Pemborong harus mengadakan koordinasi
dengan pihak pekerjaan finishing lainnya, dengan pengarahan Pengawas Lapangan
/ Management Konstruksi (MK).agar pekerjaan plafond yang telah dilaksanakan
tidak terganggu atau rusak. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi
tanggung jawab Pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik.

1.03. Syarat Penerimaan

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi sebagai berikut:

A. Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standart toleransi pemasangan


permukaan: penurunan maximum 1 mm untuk luasan 1 m x 2 m pada titik tengah.

B. Hasil pekerjaan plafond yang dipasang harus rapih, rata untuk permukaan tidak
terdapat flek/kotor/gompal dan retak-retak pada permukaan.

C. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar


perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diberikan oleh Konsultan
Perencanaan.

PASAL XI
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG

1.0 UMUM

1.1 INSTRUKSI UMUM


1.1.1 Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan sebagaimana
disebutkan dalam Dokumen Kontrak.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

1.1.2 Semua kunci dan alat penggantung dipasok sesuai dengan Gambar dan
sebagaimana ditetapkan.

1.2 PENGALAMAN
1.2.1 Pekerjaan ini dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki tempat pembuatan
dan peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih. Perusahaan telah
dikenal dan memiliki pengalaman yang cukup

1.3 LINGKUP PEKERJAAN


1.3.1 Pekerjaan kusen dan daun pintu Pek. Pasang Kunci Pintu 2 Putar
1.3.2 Pek. Pasang Handel Pintu
1.3.3 Pek. Pasang Engsel Pintu 4"
1.3.4 Pek. Pasang Grendel Pintu
1.3.5 Pek. Pasang Engsel Jendela 3"
1.3.6 Pek. Pasang Handel Jendela
1.3.7 Pek. Pasang Kait Angin Jendela

1.4 PENYERAHAN CONTOH PEKERJAAN


1.4.1 Serahkan enam (6) salinan dari Rencana Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung
yang lengkap, daftar dari seluruh kunci dan alat penggantung, memberikan
katalog sebagai rujukan, nomor tipe, finishing, lokasi dari setiap item yang
diidentifikasi pada pintu.
1.4.2 Serahkan untuk pelaksana pekerjaan yang dibutuhkan, template yang diperlukan
untuk pemasangan segala kunci dan alat penggantung.
1.4.3 Segera setelah diumum pengawasan sebagai mendapatkan Kontrak, dan
sebelum memesan kunci dan alat penggantung, harus diserahkan potongan dari
bagian, ilustrasi atau contoh dari item yang diajukan untuk proyek ini, sebagai
berikut:
1.4.3.1 Kunci Tanam 2 Slagg
1.4.3.2 Handel
1.4.3.3 Gerendel
1.4.3.4 Kait Angin
1.4.4 Serahkan untuk mendapat persetujuan, satu contoh dari setiap komponen kunci
dan alat penggantung yang ditentukan. Barang contoh tersebut akan disimpan
hingga proyek selesai. Setiap contoh diberi label pengenal yang mencantum
pengawasan nomor artikel untuk contoh spesifikasi yang dapat diaplikasikan,
merek, dan lokasi bangunan, tanggal dan nomor katalog. Contoh dipasang pada
panel pintu yang diwakilinya.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

1.4.5 Kunci dan alat penggantung tidak boleh dipesan dari pabrik pembuatnya sampai
contoh tersebut mendapat persetujuan. Material dan finishing kunci dan alat
penggantung harus benar-benar sama dengan contoh yang disetujui.
1.4.6 Sebelum penyelesaian pekerjaan, pabrik pembuat menyerahkan daftar bagian,
instruksi untuk closer pintu, lockset pintu, pegangan pintu, perangkat pintu
darurat, dan perangkat pintu keluar.
1.4.7 Perawatan
1.4.7.1 Staf Pemberi Tugas yang bertugas memelihara diberi pengarahan
singkat mengenai cara perawatan yang tepat dari kunci dan alat
penggantung, seperti lubrikasi dari lockset, pengaturan closer pintu,
pembersihan, dan perawatan secara umum.

1.5 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


1.5.1 Kunci dan alat penggantung yang telah difinishing dibungkus secara terpisah
dalam keadaan terlepas untuk setiap jenis. Identitas harus berkaitan dengan
Rencana Pekerjaan kunci dan alat penggantung. Setiap bungkus diberi label
yang mencantupengawasan nomor pabrik pembuat, tipe, ukuran, dan dalam
setiap bungkus disertakan sekrup, kunci, baut, dan pengencang yang dibutuhkan
untuk pemasangan yang sesuai.
1.5.2 Semua item dari kunci dan alat penggantung dikirim dalam kemasan asli ke
lokasi pekerjaan atau pelaksana pekerjaan yang berhubungan. Setiap item diberi
tanda yang jelas.
1.5.3 Sediakan tanda terima yang ditandatangani untuk kunci dan alat penggantung
yang dikirim.
1.5.4 Bungkus pada knob, handle, pelat dorong atau tarik: kertas yang dilapisi perekat
dari tipe yang mudah dilepas tanpa merusak finishing dari kunci dan alat
penggantung.
1.5.5 Semua anak kunci termasuk cadangan duplikatnya harus dilengkapi dengan
tanda pengenal yang terbuat dari plat aluminium berukuran 3 x 6 cm dan tebal 1
mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel pada setiap anak
kunci.

2.0 PRODUK
2.1 UMUM
2.1.1 Semua kunci dan alat penggantung dan harus sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan yang dicantumkan pengawasan pada gambar. Kunci dan alat
penggantung adalah produk-produk bermutu tinggi, misalnya Dekson atau
setara, warna stainless steel atau warna polish chrome plated untuk hinges dan
handle.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

2.1.2 Kunci dan alat pengantung harus mencerminkan penggunaan dan kualitas dari
proyek, penggunaan dan pemeliharaan fasilitas bangunan, mencegah akses
bagi yang tidak berwenang, memungkinkan dan mengarahkan pintu jalan keluar
darurat, perlindungan dan membatasi penyebaran api, asap, dan sumber bahaya
lainnya, melindungi pintu dan permukaannya, serta menghasilkan cita rasa
estetika yang diinginkan.
2.1.3 Rencana pekerjaan kunci dan alat penggantung harus diperiksa dan diverifikasi
secara seksama terhadap gambar yang ada untuk memastikan bahwa kunci dan
alat penggantung yang terdaftar dapat digunakan sebagaimana ditentukan.
Informasikan Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsuktan Pengawas atas
segala rekomendasi mengenai kualitas, kuantitas, penggunaan atau fungsi dari
kunci dan alat penggantung yang dipilih, sebelum menyerahkan Dokumen
Tender.
2.1.4 Rencana pekerjaan kunci dan alat penggantung merupakan pedoman untuk
lokasi dan tipe dari kunci dan alat penggantung yang akan digunakan dan tidak
semata-mata daftar yang mutlak mengenai kuantitas atau kualitas yang
diperlukan untuk penyelesaian keseluruhan proyek. Sub Kontraktor ini harus
melengkapi, untuk kepentingan review, sebuah jadwal terpisah yang dibuat
berdasar penilaiannya sendiri atas persyaratan yang ada.
2.1.5 Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kunci dan alat
penggantung yang dipilih akan berfungsi dengan memuaskan dan dengan
memadai, serta sesuai dengan segala ketentuan dan peratauran yang berlaku
dari instansi terkait yang berwenang.
2.1.6 Kunci dan alat penggantung yang tidak dapat berfungsi dengan semestinya, baik
dengan alasan pemilihan yang tidak tepat maupun cara pemasangan yang tidak
sesuai, harus diganti dengan kunci dan alat penggantung yang benar dan tepat
dengan pembebanan biaya pada Kontraktor. Hal tersebut termasuk segala biaya
perbaikan dan pemasangan.
2.1.7 Sub Kontraktor kunci dan alat penggantung dan wakil dari pabrik pembuat harus
melakukan kunjungan ke lokasi pekerjaan selama pemasangan kunci dan alat
penggantung dan bertanggung jawab atas pelaksanaan perbaikan, serta harus
memberikan pernyataan tertulis pada saat pekerjaan selesai.
2.1.8 Setiap item kunci dan alat penggantung dari tipe yang sama harus memiliki
desain yang sama serta dihasilkan oleh pabrik pembuat yang sama.
2.1.9 Pada permukaan kunci dan alat penggantung tidak boleh mengekspos nama
pabrik pembuat dan merek.
2.1.10 Finishing kunci dan alat penggantung: oleh pabrik pembuat sesuai yang
disetujui, untuk pemakaian yang heavy duty, pengerjaan yang baik, dengan
finishing sebagaimana terdaftar.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

2.2 KUNCI TANAM 2 X SLAGG


2.2.1 mempunyai selubung yang terbuat dari baja, diselesaikan dengan bahan bahan
polish chrome plated. Baut dan pegangan (lever) terbuat dari bahan polish
sepuhan krom. Setiap kunci harus mempunyai 3 (tiga) unit anak-kunci yang
dilapisi nikel.

2.3 ENGSEL, PEGANGAN PINTU DAN AKSESORI


2.3.1 Engsel-engsel tipe Butt (Butt Hinges) harus dengan mutu standar lokal yang
baik, terbuat dari bahan lokal standar dengan mutu baik.
2.3.2 Setiap pintu harus mempunyai 3 (tiga) unit engsel. Engsel piano atau tipe engsel
yang tersembunyi (concealed hinges) untuk sambungan (joinery) harus terbuat
dari stainless steel (polish chrome plated).

2.4 ANAK KUNCI


2.4.1 Lockset harus dibuat master key dan factory register system. Pengaturan akhir
anak kunci harus disetujui oleh Pemberi Tugas. Serahkan anak kunci permanen,
grandmaster dan masterkey langsung kepada Pemberi Tugas dengan pos
tercatat.
2.4.2 Pintu dan kabinet yang dikunci dengan anak kunci harus dibuat anak kunci yang
berbeda, anak kunci yang serupa, anak kunci serupa dalam satu kelompok,
master-key, grandmaster-key, great-great-grandmaster-key, sebagaimana
diperintahkan.
2.4.3 Pada semua lockset harus ada silindernya. Lockset dibuat dua (2) anak kunci
dan dengan nomor kode anak kunci yang dicap pada busur anak kunci dan
muka dari silinder. Factory master-key dan grandmaster-key semua silinder.
Buat master-key atas semua kunci. Serahkan grandmaster-key dan master-key
untuk setiap kelompok master-key dalam jumlah yang ditentukan Pemberi
Tugas.
2.4.4 Harus diperoleh persetujuan tertulis mengenai layout sistem kunci untuk
menentukan urutan penguncian.

2.5 GERENDEL
2.5.1 Semua gerendel yang digunakan harus tipe mortise: style dan finishing akan
ditentukan kemudian.

3.0 PELAKSANAAN

3.1 KOORDINASI
3.1.1 Sebelum pengiriman kunci dan alat penggantung, lakukan pengecekan terlebih
dahulu pada Gambar untuk kunci dan alat penggantung mengenai persyaratan.
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

Lakukan verifikasi atas arah bukaan pintu, periksa gambar kerja, daftar pintu dan
kusen, dan rekomendasi tertulis jika perlu direvisi. Pastikan kunci dan alat
penggantung yang diperlukan untuk proyek ini dikirim lebih awal.
3.1.2 Kepada pabrik pembuat pintu dan kusen logam harus diserahkan informasi dan
template yang lengkap, yang diperlukan untuk penguatan pada saat
pemasangan kunci dan alat penggantung.

3.2 PEMASANGAN
3.2.1 Material serta finishing sekrup harus sesuai dengan kunci dan alat penggantung
yang akan dipasang. Sekrup jangan dipukul hingga masuk seluruhnya, mulai
dengan memukul sehingga sekrup masuk sedikit, sebagai permulaan dari
pemasangan sekrup, kemudian sekrup tersebut diputar.
3.2.2 Apabila ada sekrup yang rusak pada saat pencocokan/pengepasan (fixings),
maka sekrup tersebut harus ditarik kembali dan diganti.
3.2.3 Engsel pintu dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu
dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan
warna engselnya. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan
menurut beban berat daun pintu. Tiap engsel dapat memikul maksimal 30 kg
beban. Digunakan engsel tipe ball-bearing.
3.2.4 Semua kunci-kunci terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi minimal 100 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Pemberi
Tugas/Konsultan Perencana /Konsultan MK.
3.2.5 Seluruh rangkaian kunci-kunci harus tercakup dalam satu sistem Masterkey.
Biaya untuk Masterkey harus sudah termasuk dalam Penawaran.
3.2.6 Kontraktor harus membuat daftar perlengkapan pintu untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan MK.
3.2.7 Penggunaan perlengkapan pintu (engsel, kunci, door closer, door stop, dll)
disesuaikan dengan jenis/tipe pintunya serta lokasi ruangnya.

3.3 KETINGGIAN TEMPELAN


3.3.1 Kunci dan alat penggantung harus ditempel pada jarak yang tertentu dari muka
lantai yang difinishing, diukur ke bagian tengah dari kunci dan alat penggantung,
kecuali bila disebutkan berbeda dalam gambar atau bila ditetapkan lain oleh
pabrik pembuat.
3.3.1.1.1 Engsel atas 280 mm dari kepala pintu ke atas
3.3.1.1.2 Engsel bawah 320 mm dari muka lantai ke dasar engsel
3.3.1.1.3 Engsel tengah ditengah-tengah bagian atas dan bawah dari engsel
3.3.1.1.4 Locksets, Gerendel 1000 mm
3.3.1.1.5 Mortise Night Latches 1450 mm
3.3.1.1.6 Blank Strike1450 mm
Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

3.3.1.1.7 Blank Fronts1450 mm

3.4 PENGENDALIAN MUTU LAPANGAN


3.4.1 Pastikan setiap kotak terdiri dari semua kunci dan alat penggantung yang
terdaftar untuk pembuka pintu. Jika kunci dan alat penggantung tidak lengkap,
maka Kontraktor Pelaksana yang melakukan pemasangan bertanggung jawab
untuk menanggung biaya penggantian yang timbul.
3.4.2 Kunci dan alat penggantung harus diinspeksi setelah pemasangan oleh wakil
supplier kunci dan alat penggantung, yang akan memberikan pernyataan tertulis
bahwa semua kunci dan alat penggantung telah dipasok dan dipasang sesuai
spsifikasi dan rekomendasi dari pabrik pembuat kunci dan alat penggantung
serta telah berfungsi dengan baik.

PASAL XII
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

3.2.1 Lingkup pekerjaan ini termasuk penggantian, pengadaan dan pemasangan semua
material, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain untuk pemasangan, pengetesan,
commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh instalasi listrik seperti
dipersyaratkan dalam buku ini dan seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar
perencanaan listrik. Dalam Pekerjaan ini harus termasuk sertifikat pabrik dari
peralatan yang akan dipakai dan pekerjaan-pekerjaan kecil lain yang berhubungan
dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci didalam buku ini
tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi dan operasi
sistem distribusi listrik.

3.2.2 Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
BQ, spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar perencanaan,
dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan
atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada
pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya.

2.0 PERSYARATAN TEKNIS PENUNJANG INSTALASI

6.1 Rigid Conduit.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

6.2 Rigid conduit yang dipasang secara exposed menggunakan Rigid Steel Conduit (RSC)
type thickwall dengan ketebalan minimum 2 mm dan conduit-conduit yang ditanam
didalam tembok atau beton menggunakan High Impact Conduit.
6.3 Conduit dan sparing harus mempunyai ukuran diameter dalam sebesar 1,5 kali dari
total diameter luar kabel yang dilindunginya dan ukuran minimum sebesar 3/4". Oleh
karena itu, kontraktor sebelum memasang conduit harus re-konfirmasi dahulu terhadap
kabel yang akan dilindunginya.
6.4 Ujung ujung conduit harus dihaluskan dan diberi tules agar tidak merusak isolasi kabel.
6.5 Conduit untuk keperluan instalasi satu dengan instalasi lainnya harus dibedakan
dengan cara dicat finish dengan warna yang berbeda sebagai berikut :
6.5.1 Instalasi listrik : warna hitam,
6.5.2 Instalasi fire alarm : warna merah,
6.5.3 Instalasi tata suara : warna putih,
6.5.4 Instalasi telepon : warna kuning,
6.6 Pemakaian conduit disini dimaksudkan untuk finishing seluruh instalasi daya, instalasi
penerangan dan instalasi lainnya. Oleh karena itu pemasangannya harus dilakukan
serapi mungkin dan dikoordinasikan dengan pekerjaan Finishing Arsitektur.
6.7 Pemasangan pipa conduit atau sparing tidak boleh merusak atau mengganggu
instalasi utilitas lainnya.
6.8 Dalam hal jalur pipa conduit pada gambar diperkirakan tidak mungkin lagi untuk
dilaksanakan, maka Kontraktor wajib mencari jalur lain sehingga pelaksanaan
mudah dan tidak mengganggu utilitas lain, tetapi tetap harus sesuai dengan
persyaratan.
6.9 Pertemuan antara pipa sparing yang muncul dari dalam dinding dengan pipa conduit
diatas plafond harus menggunakan doos dan diantara doos tersebut dipasang flexible
conduit.Pemasangan flexible conduit tersebut harus dilakukan dengan cara klem.
6.10 Setiap sparing maupun conduit maximum hanya dapat diisi dengan 1 (satu) kabel
berinti banyak atau satu pasang kabel untuk phasa, netral dan grounding, baik untuk
kabel daya maupun untuk kabel lain.

PASAL XIII
PEKERJAAN TEMPAT CUCI TANGAN

A. UMUM:
Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan ini termasuk Pemasangan ½ Bata.
2. Plasteran
3. Pemasangan Kran
4. Pemasangan Pipa 1/2”

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

PASAL XIV
PEKERJAAN PENGECATAN
A. Umum:
Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan-bahan, biaya, peralatandanalat-
alatbantuyangdiperlukandalampelaksanaanpekerjaan
ini,hinggadapattercapaihasilpekerjaanyangbermutubaikdansempurna.
2. Pengecatankayudindingdandilakukanpadabagian luardandalam serta
padaseluruhdetailyang disebutkan/ ditunjukkandalamgambar.
3. Semua permukaan dinding beton yang tampak(exposed) seperti
tercantumdalamGambarKerja
4. Pekerjaanseksilain yangberkaitan
 Pekerjaanplesterandanacian

B. Bahan:
Bahan :
 Cat tembok keksterior:
Bahan dasar dari resin emulsi acrylic kualitas baik, yang cocok untuk pemakaian
eksterior, dengan formula anti weather Technology, Warna tahan lama dengan colour
protect, tahan terhadap lumut dan jamur serta tahan kelupas dan anti kapus.
Produkex-Niipon Paint atau setara.
 Lapisan Pertama:
 Cat dasar jenis Alkali Penetrating Primer (EASYPRIME).setara
dengan wall sealer 5400 produk Nippon Paint
 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
 Ketebalan lapisan 25–40 micron atau daya sebar perliter 13–15 m2.
 Tunggu selama minimum 24jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya
 Warna bening ( transparan).
 Lapisan Kedua dan Ketiga:
 Cat jenis Exterior Emulsion Paint formula anti weather
Technology
 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller
 Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar perliter 11-17 m2
perlapis
 Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam
 Warna ditentukan kemudian

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

 Cat tembok interior:


Bahan dasar resin kopolimervinyl acrilik yang berkualitas tinggi dari jenis
cat tembok interior setara vinilex fresh NipponPaint. atau setara.
 Lapisan Pertama:
 Cat dasar jenis Alkali Penetrating Primer (EASY PRIME).
 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller
 Ketebalan lapisan 25–40 micron atau daya sebar perliter 13–15 m2
 Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya
 Warna bening (transparan).
 Lapisan Kedua danKetiga:
 Cat jenis Interior jotun Pain atau setara.
 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
 Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar perliter 11-17 m2
perlapis.
 Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
 Warna ditentukan kemudian.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4

C. Pelaksanaan
1. Pekerjaan Finishing Tembok
 Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak,lubang
danpecah-pecah).
 Pengecatan didapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan.
 Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak, minyak
dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
 Seluruh bidang dinding yang retak atau tidak rata diplamur dahulu sebelum dilapis
dengan cat dasar, bahan plamur dengan cat yang digunakan
 Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi serta jika seluruh
pekerjaan instalasi didalamnya telah selesai dengan sempurna
 Sebelum bahan dikirim ke lokas pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan/mengirimkan
contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi. Selanjutnya akan
diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan. Direksi akan
menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender
setelah contoh bahan diserahkan
 Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

 Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standard untuk
pemeriksaan/penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat
pekerjaan
 Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan-percobaan bahan dan
warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan Perencana dan
Direksi. Pengerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh
pabrik yang bersangkutan
 Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak terdapat noda-noda
pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari
pekerjaan-pekerjaan lain
 Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan, Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa ada nya tambahan
biaya
 Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/ berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu
pekerjaan yang baik dan sempurna

3. Pekerjaan Finishing kayu


4. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat
didalam bangunan utama, termasuk daun pintu, panil-panil lis-lis,railing kayu, pekerjaan
interior. serta bagian-bagian lain yang ditentukaan dalam gambar.
 Semua permukaan kayu yang hendak dicat, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran
yang mungkin melekat.
 Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh
permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada
permukaan kayu tersebut.
 Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan
dempul kayu secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
 Permukaan kayu yang telah diplamur dengan dempul tersebut, dihaluskan dengan
amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.
 Permukaan kayu selanjutnya dicat menggunakan meni.
 Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kwas, dilakukan lapis, sedemikan
rupa sehingga bidang kayu tertutup sempurna dengan lapisan menie.
 Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat dengan sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus
dan rata.

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
Spesifikasi Teknis

PASAL XIV
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam spesifikasi teknis umum dan spesifikasi teknis khusus ini
akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek ini merupakan kesatuan pekerjaan yang ditawar dan
wajib dilaksanakan dengan sempurna keseluruhannya oleh Penyedia.

Pasir Pengaraian, 12 Juni 2023

Dibuat Oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)

YUSMAR, S.Pd
NIP. 19840301 200903 1 002

Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta
Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
DAK - 2023
SPESIFIKASI ALAT DAN BAHAN

Program : Program Pengelolaan Pendidikan


Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar
Pekerjaan : Pembangunan Ruang Guru, Pembangunan Ruang UKS dan Pembangunan Ruang Perpustakaan Beserta Perabotanya SDNEGERI 010 KEPENUHAN
Lokasi : Kec. Kepenuhan, Kab. Rokan Hulu

No Uraian Pekerjaan Bahan Alat Spesifikasi


a b c d e

A PENYELENGGARAAN K3 DAN KESELAMATAN 1 Hand Sanitaizer 1 Alat Pelindung Diri (APD) 1 Sesuai Permen PUPR No. 21/PRT/M/2019,kesehatan kerja dan lingkungan
KONSTRUKSI 2 Sabun Cuci Tangan 2 Alat Pelindung Kerja (APK) (k3l) dan instruksi menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 02
3 Air Bersih 3 Kotak P3K + Isi Lengkap /IN/M/2020
4 Kran/tempat cuci tangan
5 Papan Imformasi K3 2 Papan Imformasi K3 Dibuat Dari Baliho Berukuran Panjang 100 Cm dan Tinggi
80 cm

B PEKERJAAN KONTRUKSI
1 Papan Imformasi Kegiatan 1 Baliho Imformasi Proyek 1 Gergaji 1 Baliho Dicetak Dengan Bahan Yang Tahan
2 Kayu 5/7 2 Palu 2 Hasil Cetakan Harus Jelas dan Tidak Buram
3 Paku 3 Cangkul 3 Rangka Kayu Tulangan Harus Terpasang dan Tertanam Kuat

2 Pek. Beton 1 Semen 1 Concrete Mixer 1 Portland Cement Type 1 Bekualitas Baik
2 Pasir 2 Gerobak Sorong 2 Pasir Tidak Mengandung Lumpur > 4% Terhadap Berat
3 Kerikil 3 Cangkul 3 Kerikil Tidak Mengandung Lumpur > 4% Terhadap Berat
4 Sekop

3 Pek. Pembesian Tulangan 1 Besi Beton Polos 1 Gunting Besi Bar Cutter 1 Besi Beton memenuhi standart SNI
2 Kawat Ikat 2 Kunci Besi / Bar Bender 2 Memiliki Dimensi / Ukuran Dengan Toleransi Sesuai Dengan Peraturan Yang
3 Gegep Ada

4 Pek. Bekisting 1 Balok Kayu 3/5 1 Palu 1 Balok Kayu dan Papan Kayu Klass II Berkualitas Baik
2 Papan 2/20 2 Gergaji
3 Plywood 9 mm 3 Unting
4 Paku 4 Siku
5 Paku Triplek 5 Benang
6 Minyak Bekisting

5 Pek. Pasangan Dinding 1/2 Bata Camp 1 : 4 1 Batu Bata 1 Benang 1 Batu Bata Merah Ukuran 16 x 8 x 4
2 Semen 2 Sendok Semen 2 Portland Cement Type 1 Bekualitas Baik
3 Pasir Pasang 3 Ember 3 Pasir Tidak Mengandung Lumpur > 4% Terhadap Berat
4 Kawat Saringan
6 Pek. Pasangan Dinding 1 Bata Camp 1 : 3 1 Batu Bata 1 Benang 1 Batu Bata Merah Ukuran 16 x 8 x 4
2 Semen 2 Sendok Semen 2 Portland Cement Type 1 Bekualitas Baik
3 Pasir Pasang 3 Ember 3 Pasir Tidak Mengandung Lumpur > 4% Terhadap Berat
4 Kawat Saringan

7 Pek. Plesteran Dinding 1 Pasir Pasang 1 Ruskam 1 Portland Cement Type 1 Bekualitas Baik
2 Semen 2 Sendok Semen 2 Pasir Tidak Mengandung Lumpur > 4% Terhadap Berat
3 Ember
4 Kawat Saringan

8 Pek. Rangka dan Penutup Atap 1 Rangka Balok Kayu 5/10 1 Paku 1 Rangka Balok Kayu Kelas II Berkualitas Baik
2 Gording Kayu 5/7 2 Paku Atap 2 Rangka Gording Balok Kayu 5/7 Kayu Kelas II Berkualitas Baik
3 Listplank Papan 2/25 + 2/10 3 Palu 3 Papan Listplank Papan Berukuran 2/25 + Anak 2/10 Berkualitas Baik
4 Atap Seng Gelombang Warna 3 Benang 4 Atap Seng Gelombang Warna BJLS 2.0 K
5 Rabung Atap
6 Bola - Bola Atap

9 Pek. Lantai Keramik 40 x 40 cm 1 Keramik 40 x 40 cm 1 Alat Pemotong Granit 1 Keramik 40 x 40 Berkualitas Baik
2 Semen 2 Gerinda Potong 2 Portland Cement Type 1 Bekualitas Baik
3 Pasir Pasang 3 Waterpass 3 Pasir Tidak Mengandung Lumpur > 4% Terhadap Berat
4 Tepung Keramik 4 Palu Karet
5 Sekop

10 Pek. Pas Warning & Guiding Block 1 Warning Block 1 Alat Pemotong Granit 1 Warning dan Guiding Block Berkualitas Baik dan Tidak Mudah Pecah
2 Guiding Block 2 Gerinda Potong 2 Portland Cement Type 1 Bekualitas Baik
3 Waterpass 3 Pasir Tidak Mengandung Lumpur > 4% Terhadap Berat
4 Palu Karet
5 Sekop

11 Pek. Pas Plafond PVC + Rangka + List 1 Furing 1 Mesin Bor 1 Metal Furing Berkualitas Baik
2 Plafond PVC 2 Mata Bor 2 Plafond PVC dengan Ketebalan 8 mm
3 Sekrup 3 Gunting Seng
4 List Sudut 4 Cutter
5 List Sambungan
12 Pek. Alat - Alat Penggantung 1 Kunci Tanam 2 x Putar 1 Mesin Bor 1 Kunci Tanam 2 x Putar Berkualitas Baik
2 Engsel Pintu 2 Mesin Ketam 2 Engsel Pintu Berukuran 4 Inchi
3 Grendel Pintu 3 Obeng 3 Grendel Pintu Berukuran 4 Inchi
4 Engsel Jendela 4 Sekrup 4 Engsel Jendela Berukuran 3 Inchi
5 Grendel Jendela 5 Grendel Jendela Berukuran 2 Inchi
6 Hak Angin Jendela 6 Hak Angin Jendela Berkualitas Baik

13 Pek. Elektrikal 1 Kabel Listrik 1 Peralatan Instalasi Listrik 1 Kabel Satandar PLN
2 Pipa Isolasi Standar PLN 2 Pipa Isolasi Berkualitas Baik
3 Stop Kontal 3 Stop Kontak Berkualitas Baik
4 Sakelar Tunggal 4 Sakelar Berkualitas Baik
5 Sakelar Ganda 5 Lampu LED Plafond Berukuran 4 Inch
6 Lampu LED 4 Inch Plafond

14 Pek. Sanitasi 1 Wastafel 1 Lem Pipa 1 Wastef Berbahan Keramik Bermutu Baik
2 Kran air 2 Seal Tape 2 Kran Air Biasa
3 Pipa PVC 1/2 Inchi 3 Pipa PVC
4 Pipa PVC 2 Inchi

15 Pek. Pas Handrail 1 Railling Besi Staniless 1 Trafo Las 1 Pipa Stainless Dengan Ukuran 2"
2 Sekrup 2 Mesin Grinda Potong 2 Pipa Stainless Memilki Kwalitas dan Mutu Yang Baik
3 Mesin Bor
4 Mata Bor

16 Pek. Cat Tembok Exterior dan Interior 1 Cat Air Eksterior dan Interior 1 Kuas Roll 1 Cat Air Exterior dan Interior
2 Alkali 2 Kuas Biasa 2 Alkali Dengan Kualitas Setara
3 Amplas 3 Bak Cat

17 Pek. Cat Minyak 1 Cat Minyak 1 Kuas Biasa 1 Bahan Cat Minyak Memiliki Kualitas Yang Baik
2 Thiner 2 Ember 2 Adukan Cat Minyak dan Thinner Tidak Terlalu Encer

Pasir Pengaraian, 12 Juni 2023


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

YUSMAR, S.Pd
NIP. 19840301 200903 1 002

Anda mungkin juga menyukai