Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA

ACUAN KERJA
(TERM OF REFFERENCE)




PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Gedung Kelas Baru MTsN 1 Bireuen








KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR W I L A Y A H KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI ACEH
BANDA ACEH





TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFFERENCE)
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Gedung Kelas Baru MTsN 1 Bireuen


A. Latar Belakang

Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah melakukan


berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan mutu Madrasah. Kebijakan peningkatan
mutu pendidikan Islam khususnya pendidikan madrasah harus didukung dengan penguatan
regulasi, penataan kelembagaan, penganggaran dan pembiayaan pendidikan, tata kelola dan
pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan.

Salah satu implementasi Program Peningkatan Mutu Madrasah difokuskan Pada Peningkatan
Sarana dan Prasarana Madrasah. Hal ini sejalan dengan Visi dan Misi Rencana Strategis
(Renstra) Pendidikan Islam Kementerian Agama 2020-2024, yaitu Peningkatan Mutu
Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan Madrasah. Sehingga ikhtiar menciptakan pendidikan
madrasah berkualitas, unggul dan berkarakter dapat terwujud dengan baik sesuai harapan
masyarakat.

Peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan madrasah melalui upaya pemenuhan standar
sarana dan prasarana pendidikan madrasah tentu membutuhkan pengelolaan dan pendanaan
dengan memanfaatkan berbagai skema pembiayaan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Salah satunya adalah program Peningkatan Sarana Prasarana Madrasah yang bersumber dari
anggaran melalui Pembiayaan SBSN.

Untuk melakukan efisiensi dan optimalisasi anggaran program peningkatan sarana prasarana
madrasah yang bersumber dari pembiayaan SBSN maka dipandang perlu adanya
perencanaan yang sistematis dan tepat guna pada kegiatan tersebut di atas, dengan harapan
didapat hasil pelaksanaan yang matang serta memenuhi persyaratan dan kaidah-kaidah teknis
dan dapat diaplikasikan di lapangan sebagai bagian dari kegiatan pembangunan sarana
prasarana Pendidikan yang berkualitas untuk mendukung Pendidikan yang lebih baik bagi
masyarakat dan juga sebagai acuan bagi satuan kerja Pelaksana proyek untuk menghitung
estimasi anggaran dan perencanaan pembangunan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) adalah salah satu lembaga pendidikan madrasah yang
ada di Aceh dengan program pendidikan selama tiga tahun. Tujuan Pendidikan di MTsN
adalah memberikan bekal kemampuan pada siswa dalam mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi anggota masyarakat, warga Negara, serta mempersiapkan siswa untuk
melanjutkan jenjang berikutnya. Dalam rangka mewujudkan tujuan Pendidikan secara
maksimal maka diperlukan proses pembelajaran yang kondusif dengan melibatkan semua
komponen pembelajaran secara optimal. Salah satu komponen penting yang menjadikan
proses pembelajaran menjadi lancar dan kondusif adalah ruang kelas. Ruang kelas sebagai
tempat belajar melakukan aktivitas pembelajaran memiliki peranan yang strategis dalam
rangka menciptakan suasana dan rasa belajar bagi para siswa. Keberadaannya membawa
dampak yang lebih luas seperti, rasa aman, rasa memiliki, ketenangan dan hal-hal positif
lainnya. Pentingnya keberadaan ruang kelas sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan
proses pembelajaran. Madrasah Ibtidaiyah Negeri di bawah naungan Kementerian Agama
Kabupaten Bireuen. Hingga saat ini ada peningkatan rombel pada Madrasah Tsanawiyah
Negeri, salah satunya Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Bireuen. Sehinga upaya untuk
memaksimalkan daya tampung siswa, maka perlu adanya penambahan Ruang Kelas Belajar/
RKB.
Berdasarkan penjelasan sebagaimana tersebut di atas, maka disusun Kerangka Acuan Kerja
(KAK) Peningkatan Sarana Prasarana Madrasah Melalui SBSN Tahun Anggaran 2022 untuk
digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam mengimplementasikan program peningkatan
sarana dan prasarana Madrasah yang dibiayai melalui SBSN.

B. Maksud dan Tujuan

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Kontraktor Pelaksana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan dilapangan.
2. Dengan adanya Kerangka Acuan Kerja ini diharapkan Kontraktor Pelaksana dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai KAK ini.
3. Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah Pembangunan Gedung Kelas Baru MTsN 1
Bireuen menjadi sarana pendukung pelayanan pendidikan yang maksimal.
4. Diharapkan Kontraktor Pelaksana dapat memberi tanggapan secara global mengingat
pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat.

C. Sasaran

Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan tersedianya ruang kelas baru sehingga proses
belajar mengajar dapat terlaksana secara efektif.


D. Kegiatan Pelaksanaan

1. Lingkup Kegiatan/Pekerjaan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana adalah berpedoman
pada Rencana Anggaran Biaya serta ketentuan dan peraturan lainnya yang berlaku di
Indonesia menyangkut dengan Pelaksanaan Teknis Pekerjaan , diantaranya :

a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
c. Pekerjaan Beton Bertulang
d. Pekerjaan Dinding
e. Pekerjaan Lantai
f. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela dan Ventilasi
g. Pekerjaan Atap
h. Pekerjaan Plafond
i. Pekerjaan Eksterior
j. Pekerjaan Sanitasi
k. Pekerjaan Instalasi Listrik
l. Pekerjaan Pengecatan

2. Lokasi Kegiatan.
Lokasi pekerjaan Pembangunan Gedung Kelas Baru MTsN 1 Bireuen : JL. Medan-Banda
Aceh Kecamatan Gandapura, Kel Kuede Lapang. Bireuen Aceh 24356.
3. Jangka Waktu Pelaksanaan.
Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan Pembangunan Gedung
Kelas Baru MTsN 1 Bireuen ini selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender.


4. Kualifikasi Perusahaan
Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Surat Izin Jasa Usaha Kontruksi (SIUJK) yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang yang masih berlaku dan memiliki Sertifikat
Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi sebagai berikut :
a. BG 007 (Jasa Pekerjaan Kontruksi Bangunan Pendidikan);
b. Kualifikasi Perusahaan Kecil;
c. Pengalaman Pekerjaan Paling Kurang 1 Pekerjaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun
Terakhir, Baik Di lingkungan Pemerintah maupun Swasta termasuk Pengalaman Sub
Kontrak, kecuali bagi pelaku Usaha yang baru berdiri kurang dari 3 Tahun;
d. Memiliki Tenaga Terampil/Teknis;
e. Memiliki Peralatan Utama yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan;
f. Memiliki NPWP, Surat Keterangan Terdaftar(SKT), Pengukuhan Kena Pajak (PKP) dan
telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahun 2021).

5. Personel Manajerial.
Untuk melaksanakan tujuannya, kontraktor pelaksana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi lingkup proyek maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan. Adapun Tenaga ahli yang diperlukan untuk Pekerjaan ini adalah :

Jumlah Pengalaman Sertifikat Keahlian/
No Personil Keterangan
(Min) (Min/Thn) Keterampilan (Min)
1. Pelaksana Bangunan 1 0 Pelaksana Bangunan SKT TS 051
Gedung
2. Ahli K3 Konstruksi 1 0 Sertifikat pelatihan
petugas K3 Kontruksi
/surat keterangan
telah mengikuti
pelatihan dari
instansi pelaksana

6. Peralatan yang digunakan


Untuk melaksanakan tujuannya, kontraktor pelaksana harus menyediakan Peralatan kerja
sebagai Alat pendukung pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Peralatan Minimal yang diperlukan yaitu :

No. Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Keterangan


1 Excavator 0,9 M3 1 Unit Milik Sendiri/Sewa
2 Dump Truk 4 m3 3 Unit Milik Sendiri/Sewa
3 Mobil Mixer Ready Mix 5 m3 3 Unit Milik Sendiri/Sewa
4 Bar Cutter/Bar Banding 30 – 42 mm 1 Unit Milik Sendiri/Sewa
a. Kepala Vibrator
mm(38/445 - 40/500)

5 Concrete Vibrator 2 Unit Milik Sendiri/Sewa
b. Frekuensi getaran
VPM (3000 – 9300)



6 Genset 1 Unit Milik Sendiri/Sewa
Minimal 2800 watt



7. Rencana Keselamatan Kerja/Manajemen K3
Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) dalam pelaksanaan pekerjaan agar tenaga kerja selalu menggunakan perlengkapan
keselamatan kerja, seluruh tenaga kerja/pekerja agar diasuransikan/dijaminkan
keselamatannya pada Asuransi Penjamin Keselamatan Kerja.

Dalam pelaksanaan pekerjaan, kemungkinan terjadinya resiko kerja bisa saja terjadi bahkan
dalam kondisi pandemic covid-19 saat ini, oleh sebab itu Penyedia jasa wajib memberikan
antisipasi resiko tersebut dengan manajemen K3 (terlampir).


8. Pelaporan.

Hasil dari produk pekerjaan akan disusun dalam bentuk buku laporan yang terdiri dari:
1. MC – Nol
2. Back Up Data Awal
3. Shop Drawing
4. Laporan Harian
5. Laporan Mingguan
6. Laporan Bulanan
7. Progress
8. MC - Akhir
9. Back up data Akhir
10. Asbuilt Drawing
11. Berkas Kelengkapan PHO
12. Foto visual
13. Jaminan pemeliharaan dan
14. Laporan yang lain yang dipersyaratkan

Masing-masing laporan dibuat dalam 4 rangkap yang kemudian diserahkan kepada pemberi
tugas, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam bentuk Hard Copy dan Soft Copy.

9. TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR PELAKSANA


A. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab secara profesional atas pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

B. Secara umum tanggung jawab Kontraktor Pelaksana adalah sebagai berikut :

1. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Pejabat


PembuatKomitmen (PPK);

2. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan


pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak, dimana waktu pelaksanaan
pekerjaan dihitung sejak diterbitkanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);
3. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan dan segala pekerjaan yang tercantum didalam
Kontrak;

4. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan


pelaksanaan yang dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen;
5. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak, dimana setiap hari keterlambatan akan dikenakan
denda sesuai ketentuan Kontrak;

6. Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan


tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan di lokasi pekerjaan.


10. SUMBER PENDANAAN
Sumber Anggaran Untuk melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Gedung Kelas Baru
MTsN 1 Bireuen pada DIPA Satker Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
(299177) dengan Dipa Nomor DIPA- 025.04.2.299177/2022 Tanggal 17 November 2021
dengan kode akun kegiatan 025.04.DF.2129.RBI.002.051.D.533111 (Prasarana Madrasah
yang ditingkatkan) dengan sumber pembiayaan SBSN.


11. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Kontraktor Pelaksana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal terlaksananya
Pembangunan Gedung Kelas Baru MTsN 1 Bireuen.

12. P E N U T U P
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Kontraktor Pelaksana
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Kontraktor Pelaksana agar segera menyusun
program kerja dalam hal penyeleaian pekerjaan.
C. Kontraktor wajib membuat Surat Pernyataan Tidak Akan Menuntut apabila anggaran
kegiatan ini dibatalkan atau akibat kebijakan pemerintah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai