Anda di halaman 1dari 77

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

SPESIFIKASI BAHAN / MATERIAL, PERALATAN DAN TENAGA TEKNIS

1. BAHAN / MATERIAL UTAMA

JENIS BAHAN / MEREK


No SPESIFIKASI
MATERIAL PRODUK
1. Galian C Diambil dari penambangan Tanpa merek
( batu belah, Batu resmi yang memiliki izin resmi Produk Lokal
pecah /split, pemerintah,
pasir urug, pasir Diameter material batu belah
beton) antara 20 s.d 40 cm
Diameter batu pecah antara 2
s.d 7 cm
Pasir beton harus sesuai
syarat
Dan diajukan terlebihdalu
kepada pengawas/direksi
2. Tanah Urug (tanah Diambil dari penambangan Tanpa merek
domato) resmi yang memiliki izin resmi Produk Lokal
pemerintah,
Merupakan jenis tanah yang
mengandung kalsium dan
kapur, bukan tanah
lembek/tanah liat. Tanah
bebas dari bahan organic
seperti akar atau potongan
tumbuhan, dan juha bebas
dari puing bekas bongkaran
serta sampah plastik.
3. Bata Merah Standar Lokal , lebar 12 cm Tanpa merek
tebal minimal 4,5 cm, panjang Produk Lokal
minimal 19 cm ( pengajuan
material harus disetujui oleh
Pengawas )

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

4. Semen Portland Harus memakai mutu yang 1. Semen Conch


(PC/SP) terbaik dari satu jenis merk PT. Conch North
atas persetujuan Sulawesi Cement
Manajemen Konstruksi dan Kemasan 50 kg -
harus memenuhi NI-8. TKDN 84,92 %
Semen yang telah Kemasan curah -
mengeras sebagian / TKDN 85,53%
seluruhnya tidak
dibenarkan untuk 2. Semen Tonasa
digunakan. PT. Semen Tonasa
Kemasan 50 kg –
TKDN 84,83%
Kemasan Curah-
TKDN 96,70%

3. Semen Tiga roda


PT. Indocement
Tunggal Prakarsa,
Tbk.
Kemasan Bag 50%-
TKDN 81,35%
Kemasan Curah-
TKDN 89,38%

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

5. Besi Beton Digunakan kelas baja tulangan 1. Krakatau Stell (KS)


Polos/Ulir BJTP 280 (fy 280 Mpa) dan PT. Krakatau Baja
BJTS 420B (fy 420 Mpa) Konstruksi
dengan kode warna merah KS BJTS 420B -
pada ujung besi. Besi harus TKDN 52,81%
bersih dari lapisan minyak / KS BJTP 280-TKDN
lemak dan bebas dari cacat 52,81%
seperti serpih-serpih. 2. Lautan Stell (LS)
Penampang besi harus bulat PT. Lautan Steel
serta memenuhi persyaratan Indonesia
NI-2 (PBI 1971) Bila LS BJTS 420B -
dipandang perlu Kontraktor TKDN 52,81%
diwajibkan untuk memeriksa LS BJTP 280 Polos-
mutu besi beton ke TKDN 53,22%
laboratorium pemeriksaan 3. Master Stell (MS)
bahan yang resmi dan sah PT. The Master Stell
atas biaya Kontraktor. Manufactory
MS BJTS 420B -
TKDN 51,47%
MS BJTP 280 Polos
TKDN 51,47%

6. Keramik Keramik Lantai Interior 60x60 1. Roman Granit


Glossy PT. Satyaraya
Keramik Lantai Keramindoindah
Eksterior/Teras - 60x60 Mate Lantai
Plint - 10x60 cm 30x30 ,60x60, TKDN
Step Nosing - 30x60 cm 69,62%
Keramik lantai kamar mandi, Dinding
toilet - 30x30 cm mate 30x60 TKDN 41,00%
(keramik dinding kamar mandi,
dapur dan toilet)

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

7. Plafond Plafond Interior papan - A-Plus Gypsum


(pengecualian gypsum PT. APLUS PACIFIC
semua Produk ukuran 9x1200x2400 mm - Papan gypsum
Gypsum Board Semen Compound 9x1200x2400 –
TKDN dibawah Plafond Exterior ( selasar dan TKDN 31,23%
40%) tirisan) - Moistureshield / - Semen Compound
Tahan Cuaca/ Water resistant TKDN 25,52%
- A-Plus Indogyps
Waterresistant
TKDN 41,93
- Knauf Gypsum
Indonesia
- 9x1200x2400 -TKDN
31,40%
- Knauf Moistureshield
9x1200x2400 –
TKDN 26,17%
8. Galvalum Rangka Atap Baja ringan -
Kencana Truss
Baja Ringan Rangka Plafond Hollow PT. Sunrise Stell
Hollow Galvalum Galvalum. ( penyedia Bahan baku)
Komposi aluminium sebesar TKDN PT. Sunrise Stell
55% dan Zink sebesar 42- 50,56%
45%. PT. Kepuh Kencana
C.Truss 75x75 panjang 6 m Arum
Hollow 4x4 pjg 4 m (pencetak)
Hollow 2x4 pjg 2 m TKDN 60.31 %

9. Semen Skim Coat Untuk pekerjaan Acian dinding 1. APLUS 113


( bahan acian) dan struktur setelah PT. APLUS PACIFIC
pelesteran. - Compund Aplus 113
Mengurangi resiko crack TKDN 70,05%
dinding, dan mempercepat
waktu tunggu pengecatan.

4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

10. CAT BETON Cat Berbahan PT. Propan Raya


BERBAHAN dasar filler, dispersion TKDN 55.03 %
DASAR AIR polymer, dan pigmen dalam
air. Memiliki daya
kekentalan yang tinggi
sehingga dapat diencerkan
dengan 30% air.
Tidak mengandung logam
berat dan ramah lingkungan.
Cat untuk Eksterior harus
dilengkapi dengan cat dasar
anti alkali, dan memiliki
ketahanan terhadap air dan
cuaca termasuk lembab
11. Multipleks / Kayu Ukuran lembar 122x244 mm. ALBASIA
Lapis ketebalan yang antara 4 mm, PT. Albasia Prima
6 mm, 9 mm, 10 mm, 12 mm, Lestari
15 mm, dan 18 mm. TKDN 66.65 %
Material harus berkualitas
baik, tidak basah, pecah atau
terkontaminasi material lain.
12. ATAP 1. Atap Utama : 1. Ecospand 0,3 mm
ZIngcalum Metal Corugated PT. Kepuh
Ukuran lebar Efektif 68 cm Kencana Arum
Tebal 0,3 mm TKDN 61,32 %
Panjang yang digunakan
adlh 6 m. 2. Polycarbonte
Warna Coklat Solarlite
Galvalum AS100,G550 PT. Impack
2. Atap Canopy Selasar : Pratama Industri
Lembar Polycarbonat hitam TKDN --
tebal 4 mm x 11,8 m per roll

13. Aluminium 1. Kusen Aluminium 1. Alexindo


Ukuran 3” PT. Aluminium
2. Profil Pintu Extrusion
3. Profil Jendela Indonesia
tebal 1,8 mm TKDN 60,71%

5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

14. Kaca 1. Kaca Clear tebal 8 mm 1. Indoflot kaca


2. Kaca Clear tebal 5 mm lembar polos
PT. Asahimas
TKDN 62,89%

15. Sealent 1. Berbahan dasar air, tidak 1. Marx Waterbase (


meninggalkan noda nonacid)
Non TKDN
19. Plat Strip Besi 1. Plat strip untuk railing 1. Krakatau Posco
Hollow Besi tangga dan balkon PT. Krakatau
Expanded Mesh ukuran 5 mm x 5 cm Posco
2. Hollow besi untuk tangga TKDN 43,13%
beton akses maintanace 2. Hollow besi
ukuran 40x40x2mm PT. Perjuangan
3. Hollow besi untuk Stell
Rangka Gerbang ukuran TKDN 61,01%
40x40x2 mm 3. Expanded Metal
4. Expanded Shee type PT. Sukses
50105 tebal 3 mm Expamet
TKDN 68,60%
20. Kawat Jaring ( 1. Pagar BRC Hotdip 1. PT. Intan
Pagar BRC) Galvanizes Metalindo
Ukuran T.150 cm TKDN 53,08%
Lebar 240 cm
Diameter 6 mm
21. Pipa PVC 1. Pipa PVC AW dia. ½”, 2”, (RUCIKA)
3”, 4” Panjang 4 m. PT. Wahana Duta
Material baru, bukan bekas Jaya Rucika
pakai. TKDN 89,80 %

6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

22. Fixture / Sanitair 1. Keran Biasa 1. Keran - Onda non


2. Keran Leher Angsa TKDN
3. Stop Keran 2. Keran Leher Angsa
4. Floor Drain – Onda non TKDN
5. Roof Drain 3. Stop Keran – Toto
6. Kloset Duduk E277 non TKDN
7. Hand Shower 4. Floor Drain / Roof
8. Shower Spray Drain Staineless
9. Kithen Sink 1 lubang Stell – Toto – Non
10. Pompa Booster TKDN
11. Torent/Tangki Air Stainless 5. Kloset duduk – Toto
Stell 1000 Liter – Non TKDN
12. Radar Otomatis 6. Kithcen Sink –
13. Septiktank Biotank Royal single bowl
Kapasitas 1 M3 – non TKDN
7. Hand Shower
Onda/Lokal brand
– Non TKDN
8. Shower Spray –
Onda/Local Brand
– Non TKDN
9. Pompa Booster –
Simizhu – Non
TKDN
10. Torent/Tangki
Stainless Stell
1000 liter – Profil –
Non TKDN
11. Septiktank –
Biotank kapastias
1 m3/ 1000 liter
Non TKDN

7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

23. KABEL Menggunakan kabel baru 1. SUPREME


dengan bahan serat . PT. Kabelindo Murni
Dimensi : Tbk.
1. Kabel Kontak dan saklar TKDN 97.42 %
= 3x2.5 mm NYM
2. Kabel Lampu = 2x2.5
mm NYM
3. Kabel AC = 3x2.5 mm
NYM

LAMPU/ 1. Downlight LED Adjustable 1. Philips ( PT. Signify


SAKLAR/ STOP 15 Watt, Boddy warna Commercial
KONTAK putih, 38d 30000 k – warna Indonesia
DAN lampu warm white TKDN 36.27%
AKSESORIS 2. LED Strip 5050 pita IP30 2. PT. Panasonic
menggunakan cover Gobel Life Solutuon
aluminium V tutup acrylic Manufacturing
putih Indonesia
3. Stop Kontak / Saklar Ganda TKDN 20.83%

3. PERALATAN UTAMA

JENIS
No KAPASITAS JUMLAH
ALAT/PERALATAN

Molen/ Concreate Mixer


1 Minimal 50kg 1 Unit
In site

2 Mesin Vibrator Concrete Minimal 1 PK 1 Unit

Kekuatan 3,2 Kw
dan
3 Stamper Kodok 1 Unit
Mesin penggerak
minimal 5 HP

4 Genset ( portable generator) Minimal 3000 Watt 1 Unit

Mesin Potong besi ( cutting Continues Ratting


5. 1 Unit
wheel ) Input 2000 Watt

8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

Mesin survey Penyipat Akurasi minimal 5


6 2 unit
Datar/Total Station detik

4. PERALATAN PELENGKAP
- Sekop , Pacul, Ember cor, Gerobak dorong, jidar, cetok, dan peralatan
penunjang lainya.

5. TENAGA TEKNIS

No Tingkat Jabatan dalam pekerjaan Pengalaman Sertifikat


Pendidikan yang akan dilaksanakan kerja Kompetensi
/ Ijazah professional Kerja
(tahun)
1 Minimal S1 Pelaksana 2 Pelaksana
Bangunan
Gedung/
Pekerjaan
Gedung
TA 022
2 Minimal Petugas K3 - Sertifikat K3
SMK/SLTA Konstruksi

9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

BAB I
SYARAT - SYARAT UMUM
1.1 Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik - baiknya seluruh seluk beluk
pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
gambar Metode Pelaksanaan beserta uraian pekerjaan dan persyaratan
Metode Pelaksanaan seperti yang diuraikan didalam buku ini. Bila terdapat
ke-tidak jelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencanaan atau
Manajemen Konstruksi (KONSULTAN PENGAWAS/ MK) untuk
mendapatkan penyelesaian.
1.2 Lingkup Pekerjaan
Penyelesaian tenaga kerja, bahan - bahan dan alat - alat kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan,
mengawasi, dan memelihara bahan - bahan, alat kerja maupun hasil
pekerjaan selama masa Metode Pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
1.3 Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib
memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian
masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan
yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasi yang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal - hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan
memudahkan kerja dilokasi dapat tercapai.
1.4 Gambar-Gambar Dokumen
Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar -
gambar yang ada dalam buku uraian pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang
terjadi akibat keadaan dilokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal
tersebut kepada Perencana / Manajemen Konstruksi secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan Metode Pelaksanaan dilokasi setelah Manajemen
Konstruksi berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Ketentuan
tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu Metode Pelaksanaan.
1) Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam
keadaan selesai/terpasang.
2) Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan
dijadikan pegangan Kontraktor wajib berunding terlebih dahulu
dengan Perencana. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting,
Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu

10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

semua ukuran yang tercantum seperti peil - peil, ketinggian, lebar


ketebalan, luas penampang dan lain - lainnya sebelum memulai
pekerjaan.
3) Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran -
ukuran yang tercantum didalam gambar Metode Pelaksanaan tanpa
sepengetahuan Manajemen Konstruksi.
4) Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing - masing dua
salinan, segala gambar - gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita -
berita perubahan dan gambar - gambar Metode Pelaksanaan yang
telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen - dokumen ini harus
dapat dilihat Manajemen Konstruksi dan Direksi setiap saat sampai
dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen -
dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.
1.5 Gambar-Gambar Metode Pelaksanaan & Contoh-Contoh
1) Gambar - gambar Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan ( shop
drawing ) adalah gambar - gambar, diagram, ilustrasi jadwal, brosur
atau data yang disiapkan Kontraktor atau sub Kontraktor, supplier
atau produsen yang menjelaskan bahan - bahan atau sebagian
pekerjaan.
2) Contoh - contoh adalah benda - benda yang disediakan Kontraktor
untuk menunjukan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan
dipakai oleh Manajemen Konstruksi untuk menilai dahulu.
3) Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan
menyerahkan dengan segera semua gambar - gambar Metode
Pelaksanaan dan contoh - contoh yang diisyaratkan dalam Dokumen
Kontrak atau oleh Manajemen Konstruksi.
Gambar - gambar Metode Pelaksanaan dan contoh - contoh harus
diberi tanda - tanda sebagaimana ditentukan Manajemen Konstruksi.
Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap
perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal - hal demikian.
4) Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar - gambar Metode
Pelaksanaan atau contoh - contoh dianggap Kontraktor telah meneliti
dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan
Dokumen Kontrak.
5) Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana akan memeriksa
dan menolak atau menyetujui gambar - gambar Metode Pelaksanaan
atau contoh - contoh dalam waktu sesingkat - singkatnya, sehingga
tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan
syarat - syarat keindahan.
6) Kontraktor akan melakukan perbaikan - perbaikan yang diminta
Konsultan Manajemen Konstruksi dan menyerahkan kembali segala
gambar - gambar Metode Pelaksanaan dan contoh - contoh sampai
disetujui.
11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

7) Persetujuan Manajemen Konstruksi terhadap gambar - gambar


Metode Pelaksanaan dan contoh - contoh tidak membebaskan
Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Manajemen Konstruksi.
8) Semua pekerjaan yang memerlukan gambar - gambar Metode
Pelaksanaan atau contoh - contoh yang harus disetujui Konsultan
Manajemen Konstruksi, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada
persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
9) Gambar - gambar Metode Pelaksanaan atau contoh - contoh harus
dikirimkan Manajemen Konstruksi dalam dua salinan, Konsultan
Manajemen Konstruksi akan memeriksa dan mencantumkan tanda -
tanda “ Telah Diperiksa Tanpa Perubahan “ atau “ Telah Diperiksa
Dengan Perubahan “ atau “ Ditolak “.
Satu salinan ditahan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi untuk
arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Sub Kontraktor
atau yang bersangkutan lainnya.
10) Sebutan Katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan
apabila menurut Konsultan Manajemen Konstruksi hal - hal yang
sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut sudah
jelas dan tidak perlu dirubah.
Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk
masing -masing jenis dan diperlukan sama seperti butir diatas.
11) Contoh - contoh yang disebutkan dalam Spesfikasi Teknis harus
dikirimkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.
12) Biaya pengiriman gambar - gambar Metode Pelaksanaan, contoh -
contoh, katalog - katalog kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
dan Perencanaan menjadi tanggungan Kontraktor.
1.6 Jaminan Kualitas
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Manajemen
Konstruksi, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan
adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor
menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari
cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila
diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti - bukti mengenai hal - hal
tersebut pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi,
bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan
tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
1.7 Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan
Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik / merk dari suatu
jenis bahan / komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang
sesuai dengan yang ditentukan.

12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

1.8 Contoh-Contoh
1) Contoh - contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau
wakilnya harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh -
contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa,
sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah
yang akan dipakai dalam Metode Pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh - contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi
Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak sesuai
dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.
2) Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang - barang contoh ( sample
) dari material yang akan dipakai / dipasang, untuk mendapatkan
persetujuan Manajemen Konstruksi.
3) Barang - barang contoh ( sample ) tertentu harus dilampiri dengan
tanda bukti / sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang -
barang / material - material tersebut.
4) Untuk barang - barang dan material yang akan didatangkan ke site
(melalui pemesanan), maka Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
Brochure, katalogue, gambar kerja atau shop drawing dan sample,
yang dianggap perlu oleh Perencana / Manajemen Konstruksi dan
harus mendapatkan persetujuan Perencana / Manajemen Konstruksi.
1.9 Subtitusi
1) Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama
pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk
pengganti yang setara, disertai data - data yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum
pemesanan.
2) Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk - produk yang
tidak disebutkan nama pabriknya didalam Spesifikasi Teknis,
Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik
yang menghasilkannya katalog dan selanjutnya menguraikan data -
data yang menunjukan secara benar bahwa produk - produk yang
dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi
proyek untuk mendapatkan persetujuan dari pemilik / Perencana /
Manajemen Konstruksi.
1.10 Material Dan Tenaga Kerja
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
baru.Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan
setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana
latihan khusus bagi pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus
melaksanakannya.
13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

1.11 Komponen Produk Dalam Negeri


Seluruh peralatan material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
diproduksi didalam negeri sehingga mengurangi emisi karbon yang
dihasilkan dalam perjalanan atau pengiriman material, nilai tingkat
komponen dalam negeri minimal 40% dan didetailkan berdasarkan merek
material yang ditentukan oleh perencana.

1.12 Klausal Disebutkan KembalI


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal - klausal yang disebutkan
kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut
tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya.
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap
Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai
bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan lain - lain untuk segala “
Claim “ atau tuntutan terhadap hak -hak asasi manusia.
1.13 Koordinasi Pekerjaan
1) Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari
seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir
lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan yang lainnya
dapat dihindarkan.
Melokalisasi / memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk
menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat
persetujuan dari Konsultan / Manajemen Konstruksi.
2) Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan
syarat - syarat Metode Pelaksanaan, gambar - gambar dan instruksi -
instruksi tertulis dari Manajemen Konstruksi.
3) Manajemen Konstruksi berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan
oleh Kontraktor pada setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian
Manajemen Konstruksi dalam pengontrolan terhadap kekeliruan -
kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak
berarti Kontraktor bebas dari tanggung jawab.
4) Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat - syarat Metode
Pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar atau instruksi tertulis dari
Manajemen Konstruksi harus diperbaiki atau dibongkar. Semua biaya
yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab Kontraktor
1.14 Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda Dan Pekerjaan
1) Perlindungan terhadap milik umum :
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari
alat - alat mesin, bahan - bahan bangunan dan sebagainya serta
memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun
pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

2) Orang - orang yang tidak berkepentingan :


Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan
memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah
kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga
3) Perlindungan terhadap bangunan yang ada :
Selama masa - masa Metode Pelaksanaan kontrak, Kontraktor
bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang
ada, utilitas, jalan - jalan, saluran - saluran pembuangan dan
sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan - kerusakan sejenis
yang disebabkan operasi - operasi Kontraktor, dalam arti kata yang
luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima
oleh Pemberi Tugas.
4) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama
Metode Pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.
Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor, atas
kehilangan atau kerusakan bahan - bahan bangunan atau peralatan
atau pekerjaan yang sedang dalam Metode Pelaksanaan.
5) Kesejahteraan Keamanan dan Pertolongan Pertama :
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas
kesejahteraan dan tindakan pengaman yang layak untuk melindungi
para pekerja dan tamu yang akan datang kelokasi. Fasilitas dan
tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan
Undang - Undang yang berlaku pada waktu itu.
Dilokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang
cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai.
6) Gangguan pada tetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan,
hendaknya dilaksanakan pada waktu sebagainya Pemberi Tugas
akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan, yang mungkin ia
keluarkan.
1.15 Peraturan Hak Patent
Kontraktor harus melindungi Pemilik ( owner ) terhadap semua “ claim “
atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam
hubungan dengan merk dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua
material dan peralatan yang digunakan dalam proyek ini.
1.16 Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam
sempadan

15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

( batas ) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi
Tugas.
1.17 Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan
1) Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan ini, berlaku dan mengikat
ketentuan - ketentuan yang ada di dalam Peraturan Konstruksi di
Republik Indonesia antara lain :
a. Peraturan Beton bertulang Indonesia 1971 : NI – 2
b. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 : NI – 5
c. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 : NI – 8
d. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis
yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.
e. Semen Portland harus memenuhi NI – 8, SII 0013-81 dan ASTM C
1500-78A
f. Pengendalian seluruh pekerjaan Beton harus sesuai dengan
persyaratan : PBI 1971 (NI -2), PUBI 1982 dan (NI-8).
g. Standar dari Bahan Waterproofing mengikuti prosedur yang
ditentukan oleh pabrik dan standar-standar lainnya seperti : NI-3,
ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.
h. Pengendalian pekerjaan Keramik harus sesuai dengan peraturan
ASTM, NI – 19, PUBI 1982 Pasal 31 dan SII-0023-81
i. Pengendalian pekerjaan Gypsumboard/ papan gypsum harus
sesuai standard ASTM C 1396, metal frame sesuai standard AS
1397, aplikasi sistem sesuai standard ASTM C 840.
j. Pengendalian seluruh pekerjaan Karpet harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM-D-2859 dan ASTM-E-648 dan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dari Pabrik.
k. Mutu dan Kualitas Kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan
dalam NI-5 (PKKI Tahun 1961), PUBI 82 Pasal 37 dan memenuhi
persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.
l. Pengendalian Seluruh pekerjaan Cat, harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dari Pabrik yang bersangkutan dan memenuhi
persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.
m. Bahan Cat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 533, BS NI.3900 : 1970 / 1971,
AS. K-41. Serta mengikuti ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
n. Peraturan AVE (Algemene Voorchriften voor Electrische
Sterkstroom Instalaties) / Norma N 2004 Belanda mengenai
Instalasi Listrik.
o. Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

p. Peraturan Perburuhan di Indonesia dan peraturan tentang


keselamatan tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Departemen
Tenaga Kerjaan Republic Indonesia.
q. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
r. Serta mengikat juga semua Peraturan-Peraturan Teknis yang ada
relevansinya dengan pekerjaan ini.

2) Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku


dan mengikat pula.
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah
disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar - gambar
detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan /
disetujui Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat - syarat Pekerjaan.
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penunjukan.
e. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan
Kontraktor.
f. Surat Perintah Kerja ( SPK )
g. Surat Penawaran beserta lampiran - lampirannya.
h. Jadwal Metode Pelaksanaan ( Tentative Time Schedule ) yang
telah disetujui.
i. Kontrak / Surat Perjanjian Pemborongan.
1.18 Shop Drawing
1) Harus selalu dibuat gambar Metode Pelaksanaan dari semua
komponen struktur berdasarkan disain yang ada dan harus
dimintakan persetujuan tertulis dari Manajemen Konstruksi.
2) Gambar Metode Pelaksanaan ini harus memberikan semua data -
data yang diperlukan termasuk keterangan produk bahan, keterangan
pemasangan, data - data tertulis, dan hal - hal lain yang diperlukan.
3) Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan -
kesalahan detailing fabrikasi dan ketepatan penyetelan / pemasangan
semua bagian konstruksi baja.
4) Semua bahan untuk pekerjaan baja difabrikasikan di workshop,
kecuali atas persetujuan Manajemen Konstruksi.
5) Semua baut, baik yang dikerjakan di workshop maupun dilapangan
harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk
tepat pada lubang baut tersebut.
6) Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada
waktu pemasangan yang diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian
Kontraktor, harus dilakukan atas biaya Kontraktor.

17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

7) Keragu - raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan


spesifikasi harus ditanyakan kepada Manajemen Konstruksi /
Perencana.
8) Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar - gambar “ As Built
Drawing “ sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan
secara kenyataan. Untuk kebutuhan pemeriksaan dikemudian hari.
Gambar - gambar tersebut diserahkan kepada Manajemen
Konstruksi.
1.19 Jadwal Pelaskanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib membuat
jadwal pelaksanaan yang rinci, mengacu pada jadwal pelaksanaan
yang diajukan dalam dokumen penawaran tender.
2. Jadwal pelaksanaan ini harus mengidentifikasi lintasan kritis item
pekerjaan, sehingga dapat diantisipasi keterlambatan pekerjaan.
3. Lintasan kritis pekerjaan yang wajid ditentukan dalam jadwal pekerjaan
ini adalah pada fase struktur, arsitektur dan fase pekerjaan mekanikal
elektrikal.
4. Jadwal pelaksanaan tersebut harus dibahas dalam rapat Pra Konstruksi
bersama semua pihak terkait dan disepakati bersama sebagai alat
kendali pekerjaan.
1.20 Metode Pekerjaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib membuat
metode pelaksanaan pekerjaan yang rinci. Mengacu pada metode
pelaksanaan pekerjaan yang diajukan dalam dokumen penawaran
tender.
2. Metode pelaksanaan ini harus sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam dokumen tender ( KAK, DED, BOW, RKS).
3. Metode pelaksanaan tersebut harus dibahas dalam rapat pra
konstruksi bersama semua pihak terkait dan disepakati bersama
sebagai alat kendali pekerjaan.

18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

BAB II
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PASAL 1 Pekerjaan Pengukuran & Persiapan
1.1 Persiapan Tapak Proyek dan Kantor Direksi
1) Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari sisa-sisa bongkaran
bangunan lama dan pembongkaran pondasi bangunan lama.
2) Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap
bersih dan rata.
3) Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bongkaran
harus dikeluarkan dari tapak proyek, dan tidak dibenarkan untuk
ditimbun di luar pagar proyek meskipun untuk sementara.
4) Kontraktor wajib menyediakan kantor direksi yang berfungsi sebagai
tempat konsultasi / rapat lapangan bersama konsultan dan pemberi
tugas,
5). Kontraktor wajib mencetak semua gambar bestek berukuran A3 dan
ditempel didinding proyek serta disediakan dalam 1 bundel untuk
bahan konsultan pengawas dan pemberi tugas dalam menginspeksi
pekerjaan.
6) Biaya pembuatkan Kantor Direksi dibebankan pada kontraktor.
7) Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor wajin memasang plang
papan proyek dilokasi proyek.
8) Kontraktor dapat membuat pagar proyek untuk mengamankan bahan
dan peralatan kontraktor yang ada diarea pekerjaan.
9) Pagar proyek tidak boleh menghalangi lalulintas dan kepentingan
umum disekitar lokasi pekerjaan.

1.2 Pengukuran Tapak Kembali


1) Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-
keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-
batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
2) Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada
Perencana / Manajemen Konstruksi untuk dimintakan keputusannya.
4) Kontraktor harus menyediakan waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencana /
Manajemen Konstruksi selama Metode Pelaksanaan proyek.
5) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil
yang disetujui oleh Perencana / Manajemen Konstruksi.
6) Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan
Kontraktor.

19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

1.3 Tugu Patokan Dasar (Bench Mark)


1) Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Perencana/MK
2) Pada pekerjaan ini, yang menjadi acuan adalah sudut lahan yang
berbatasan dengan tetangga dimana bangunan menempel.
1.4 Papan Dasar Metode Pelaksanaan (Bouwplank)
1) Papan dasar Metode Pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau,
tertancap di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-
ubah, berjarak maksimum 2m satu sama lain.
2) Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya,
kecuali dikehendaki lain oleh Perencana / Manajemen Konstruksi.
3) Setelah selesai pemasangan papan dasar Metode Pelaksanaan,
Kontraktor harus melaporkan kepada Perencana / Manajemen
Konstruksi.
4) Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk
tanggungan Kontraktor.
1.5 Pekerjaan Penyediaan Air & Daya Listrik Untuk Bekerja
1) Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat
sumur pompa di tapak proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih,
bebas dari debu, bebas dari Lumpur, minyak dan bahan bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan Perencana / Manajemen Konstruksi.
2) Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan,
dengan daya yang disesuaikan dengan kebutuhab pekerjaan.
Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik diperkenankan
untuk penggunaan sementara atas persetujuan Manajemen
Konstruksi. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Direksi
Lapangan.
3) Segala biaya atas pemakaian daya listrik dan air di atas adalah beban
Kontraktor.
1.6 Pekerjaan Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran
1) Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan
tabung alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) ex.Yamato
lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-kurangnya minimal
1 tabung berkapasitas 6 kg yang ditempatkan di direksi kit.
2) Apabila Metode Pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka
alat pemadam kebakaran tersebut menjadi hak milik Pemberi Tugas
dan ditempatkan didalam area bangunan.
1.7 Drainage Tapak
Kontraktor harus mengatur limpasan air dari lokasi proyek agar tidak keluar
area dan mengotori lingkungan sekitar.

20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

1.8 Limbah Proyek


Kontraktor harus menyediakan area pembuangan limbah sementara baik
limbah padt, limbah cair dan limbah B3.
Limbah padat berupa bekas kayu bekisting, potongan besi, aluminium,
seng, gypsum, kardus bekas pembungkus material, bata dan material
padat lainya dikumpulkan disatu area dan disusun rapih.
Limbah cair berupa air bekas air siraman semen, limbah pencucian
kendaraan, dan limbah cair lainya harus dibuatkan lubang sampit agar tidak
keluar ke area lingkungan sekitar. Setelah proyek selesai, lubang tersebut
ditutup dengan tanah dan dipadatkan.
Limbah B3 berupa limbah berbaya yang mencemari lingkungan seperti sisa
cat, ember bekas cat, ember bekas proyek, kaleng cat, plastic pembungkus
material, sisa oli, dan material berbahaya lainya harus ditempatkan dalam
wadah khusus yang kering dan tidak berpotensi terjadi genangan air.
Semua limbah tersebut harus dikeluarkan dari area proyek,, tidak
diperkankan ditimbun atau dibakar diarea proyek.

BAB III
SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELATAMAN KERJA ( SMKK)

A. Perlengkapan Keamanan, Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)


1. Kontraktor juga wajib menyediakan rambu-rambu K3 sesuai dengan
ketetapan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kontra ktor juga wajib menyediakan Tenaga K3 yang bertugas
menjamin keselamatan dan Kesehatan kerja selama masa pelaksanan
pekerjaan.
3. Kontraktor melalui tenaga ahli K3 wajib menyediakan RKK ( Rencana
Keselamattan Konstruksi) serta idektifikasi resiko bahaya ditiap item
pekerjaan serta cara pengendaliannya dan dibahas dalam rapat pra
konstruksi serta disepakai bersama semua pihak sebagai alat kendali
pekerjaan.
4. Tenaga K3 wajib melakukan Induksi K3 (pengarahan K3) kepada
semua tenaga kerja konstruksi setiap minggu sekali diwaktu pagi hari
dan wajib mengambil daftar hadir dan dokumentasi.
5. Biaya Tenaga Ahli K3 dibebankan pada kontraktor
6. Semua pekerja diwajibkan untuk mematuhi prosedur K3 yang sudah
ditetapkan oleh petuhas K3 seperti memakai Alat Pelindung Diri (APD),
unuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat bekerja. APD yang
digunakan oleh pekerja haus sesuai dengan SOP yang sudah
ditetaplan.

21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

A. Perlengkapan Keamanan, Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)


Perlengkapan dan Peralatan penunjang Program K3, meliputi :
1) Pemasangan Bendera K3, bendera Republik Indonesia dan Bendera
Perusahaan.
2) Pemasangan Sign Board K3, yang berisi antaralain slogan-slogan yang
mengingatkan perlunya bekerja dengan sehat dan selamat.
3) Sarana peralatan yang melekat pada orang atau disebut perlengkapan
perlindungan diri (APD) antaralain :
- Perlindungan kepala (Safety Helmet ) harus memiliki material yang
keras, kuat dan tahan terhadap benturan, memiliki system
suspense didalam helem yang bertindak sebagai penahan
goncangan.
Kontraktir menyediakan Untuk pekerja berwarna kuning, untuk
Manajemen berwarna putih, K3 berwarna merah, utk MEP
berwarna Biru, dan untuk tamu berwarna Merah muda.
- Perlindungan pernafasan ( safety masker), terbuat dari bahan serat
halus, kuat dan dapat menyaring partikel debu halus dari semen
dan debu material. Masker sekali pakai harus disiapkan secara
kontinyu diarea proyek.
- Perlingdungan kulit tangan safety gloves), ,terbut dari material serat
kain yang kuat, tahan terhadap sobekan, terdiri dari dua jenis yaitu
sarung tangan biasa dan sarung tangan pengelasan, masing-
masing harus disediakan diarea proyek sesuai kebutuhan.
- Perlindungan Kaki (Safery Shoes), terdiri dari boot palstik untuk
pekerja dan boot kulit untuk manajemen dan direksi proyek.
- Perlindungan Mata dan wajah ( safety Glasses / Googles),
digunakan pada item pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan
resiko bahaya pada mata dan wajah.
- Romp kerja, terbuat dari bahan kain jaring berwarna mencolok agar
mudah dilihat dalam kondisi siang atau malamhari.
Untuk pekerja berwarna oranye, untuk manajemen berwarna hijau
menyala, untuk K3 berwarna merah, dan untuk tamu berwarna hijau
menyala.
4) Sarana peralatan lingkungan berupa :
- Tabung Pemadam kebakaran ABC Powder minimal 6 Kg
- Kotak P3K yang berisi obat-obatan pertolongan pertama pada
kecelakaan lengkap,
- Pagar Pengaman
- Pemeliharaan jalan dan sirkulasi menuju dan dari proyek ke jalan
raya.
- Jaring pengaman dinding yang berbatasan dengan tetangga agar
tidak kejatuhan material proyek
- Tangga akses sementara menuju lantai 2
22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

5) Rambu-Rambu peringatan antaralain :


- Rambu petunjuk ( digunakan pada area yang berhubungan dengan
instruksi penggunaan ala tantaralain diatas APAR, diatas Genset,
dan diatas pompa air)
- Rambu larangan digunakan untuk penanda area yang berpotensi
bahaya antaralain ( larangan merokok dan menyalakan api diarea
mudah terbakar, larangan bekerjaan menggunakan listrik diarea
terbuka, dilarang mengangkat material besi diarea dekat kabel
tegangan tinggi PLN, dilarang membawa alcohol dan Sajam diarea
proyek, dll)
- Rambu Kewajiban digunakan untuk mengingatkan kewajiban
menggunakan APD dan pendanda area wajib APD.
- Rambu Peringatan digunakan untuk menandai area atau beda
berbahaya seperti Peringatan Area tepi lantai mudah terjatuh,
peringatan area rawan kejatuhan material, dll.
- Rambu Lalulintas kendaraan keluar masuk proyek, dipasang pada
jalur pintu masuk keluar proyek agar masyarakat sekitar menjadi
waspada dan hati-hati jika mendekati area proyek.
- Rambu area bahaya dipasang pada area yang beresiko tinggi yaitu
pada area radius bahaya tersengat listrik PLN, Area bahaya
kejatuhan puing dll.
- Rambu Titik kumpul dipasang pada area terbuka dan jauh dari area
bahaya, area tersebut harus dekat dengan area jalan untuk evukasi
kondisi darurat.
- Rambu Area timbunan sampah, ditempatkan pada area yang tidak
mengganggu sirklulasi proyek, dan wajib dipisah antara sampah
organic, sampah anorganik dan sampah B3. Diangkut secara
berkala tiap minggu.
6) Asuransi dan perijinan harus diurus oleh kontraktor sebelum memulai
pekerjaan dan bukti setoran diserahkan pada pengawas dan direksi
proyek.

23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1 Pekerjaan Tanah


1) Sebelum memulai pekerjaan pasangan bouwplank, Pemborong harus
yakin bahwa semua permukaan tanah, baik tanah datar maupun garis
transis yang tercantum dalam gambar adalah benar.
2) Jika belum merasa yakin terhadap kebenaran keadaan permukaan
tanah, Pemborong harus melaporkan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas dan Direksi untuk selanjutnya diselesaikan
bersama.
1.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “pekerjaan
tanah” seperti tertera pada gambar rencana dan spesifikasi ini, termasuk
tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a. Pembongkaran pondasi lama
b. Pembersihan lahan dari puing-puing bangunan lama
c. Pengurugan dan pemadatan
d. Pembuatan Bouwplank
e. Pengukuran dan penggambaran kembali
1.2 Bahan / Material
Untuk pemasangan bouwplank menggunakan bahan :
a. Kayu jenis papan, tebal 3 cm.
b. Kaso 5/7.
1.3 Metode Pelaksanaan
1) Pembersihan persiapan daerah yang akan dikerjakan.
a. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan.
Sampah yang tertanam dan material lain yang tidak diinginkan
berada dalam daerah yang akan dikerjakan, harus dihilangkan,
atau dibuang dengan cara-cara yang disetujui oleh Manajemen
Konstruksi. Semua sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-
rumput dan sebagainya, harus dihilangkan sampai kedalaman
0,5 m di bawah tanah dasar / permukaan.
b. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang
telah ada maupun terhadap urugan yang baru. Tanah urugan
harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang
dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
c. Pembuatan dan pemasangan papan dasar Metode
Pelaksanaan (bouwplank) termasuk pekerjaan Kontraktor dan
harus dibuat dari kayu jenis meranti atau setaraf dengan tiang
dari kaso atau dolken dengan jarak 2 meter satu sama lain.

24
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan sipat


datar (waterpass).
d. Segala pekerjaan pengukuran. persiapan termasuk tanggungan
Kontraktor.
e. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa
Metode Pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman.
- Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan
penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan
dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil tanah, letak
batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera
kebenarannya oleh Konsultan Pengawas.
- Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan
keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan
kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
- Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan
dengan alat-alat waterpass / teodolith.
- Kontraktor harus menyediakan teodolith / waterpass beserta
petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemerikasaan
Konsultan Pengawas.
- Pengukur sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara
azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-
bagian kecil yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
f. Pada papan dasar Metode Pelaksanaan (bouwplank) harus
dibuat tanda-tanda yang menyatakan as-as dan atau level / peil-
peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika
terkena air / hujan.
2) Pekerjaan Galian
a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan.
b. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar
setiap galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-
bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-
lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan
sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
c. Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada
waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus
disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan
dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya
air pada dasar galian.
d. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding
tepi galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding
penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

e. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah


pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali
dengan lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang
sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat dijamin
bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan
galian,setelah mencapai jumlah tertentu harus segera
disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang
dianggap perlu dan atas petunjuk Konsultan Manajemen
Konstruksi.
g. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan
tanah dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug. Metode
Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan
lubang-lubang galian yang terletak di dalam garis bangunan
harus diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi
serta dipadatkan sampai mencapai 95% kepadatan maksimum
yang dibuktikan dengan test lab.
h. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali
ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga
yang mungkin ditemui di lapangan harus dilindungi dari
kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus
direparasi / diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya sendiri.
i. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat
pekerjaan Kontraktor, Kontraktor harus segera mengganti
kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang
yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor.
j. Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan
di bawah tanah dan teletak di dalam lapangan pekerjaan harus
dipindahkan keluar lapangan ke tempat yang disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi atas tanggungan Kontraktor.
3) Pekerjaan Urugan dan Pemadatan
Yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan pengurugan dan
pemadatan tanah dengan syarat khusus dimana tanah hasil urugan
ini akan dipergunakan sebagai pemikul beban.
b. Bila akan ada penimbunan tanah, terlebih dahulu harus
dilakukan pengupasan lapisan atas tanah (stripping) minimal
setebal 30 cm dengan tujuan untuk menghilangkan lapisan
rumput, sisa-sisa akar tanaman, tanah humus dan benda-benda
lainnya yang dapat mengganggu kekuatan tanah.
c. Pemborong harus selalu menyediakan pompa air untuk
menghindari genangan air dan lumpur di tempat kerja.
d. Tanah urug harus bebas dari kotoran. Hasil dari pengurugan
harus padat dan mencapai peil yang dibutuhkan.
26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

e. Tanah Urug bukan dari tanah jenis plastis yang lengkett, tanah
harus tidak jenuh air, ketika dilakukan pemadatan dengan
stamper, maka tanah tidak bergerak/labil pada area lainya.
f. Tanah yang akan diurug harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas atau direksi, kontraktor
wajib mengajukan persetujuan material disertai sampel tanah.
Jika diperlukan, konsultan pengawas akan meninjau lokasi kuari
tempat pengambilan tanah atau melalukan uji laboratorium.
g. Galian dan urugan (cut & fill) pada tapak harus dilakukan
secermat mungkin untuk menghindari adanya pekerjaan
ulangan.
h. Urugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum
lapisan 30 cm dan setiap lapis dipadatkan secara mekanis,
dengan menggunakan Stamper.
i. Setelah seluruh pengurugan selesai, hasil pengurugan harus
berada dalam kondisi baik, padat dan stabil. Apabila hasil
urugan belum baik, maka pengurugan harus diulang sampai
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi.
j. Urugan dengan tenaga manusia hanya dapat dilakukan untuk
daerah - daerah urugan yang tidak akan menerima beban besar.
Pemadatan dilakukan dengan stamper. Pemadatan dilakukan
pada setiap lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm.
k. Kepadatan yang disyaratkan untuk kosntruksi tanah urug adalah
:
• Lapisan tanah lebih dari 30 cm di bawah permukaan sub
grade, harus mencapai 90% dari kepadatan (kering)
maksimum.
• Lapisan tanah kurang dari 30 cm di bawah permukaan sub
grade, tanah dasar tanpa kolusi dan tanah dasar berkolusi
dengan indeks plastis kurang dari 25 cm, harus mencapai
100% kepadatan (kering) maksimum.
• Tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis sama dengan
atau lebih besar dari 25 cm, terlebih dahulu harus diturunkan
indeks plastisnya.
• Selama pemadatan berlangsung, kadar air harus dijaga
agar tidak lebih besar dari 2% kadar air optimum.
4) Pekerjaan Urugan Pasir
a. Urugan Pasir
• Bahan urugan pasir adalah pasir urug atau pasang sesuai
dengan kebutuhan.

27
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

• Pasir urug harus bebas dari kotoran dan biji-bijian yang


dapat tumbuh.
• Urugan pasir digunakan untuk menguatkan lapisan tanah
dibawah pondasi dan lantai.
• Pemadatan pasir urug menggunakan handpress atau
stamper dan dengan penyiraman secukupnya.
• Pengukuran ketebalan pasir yang dilakukan setelah pasir
direndam air dan dipadatkan.
5) Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan Pondasi
a. Penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan dasar,
tanda peil lantai serta sumbu dinding dan kolom disetujui
Konsultan Pengawas dan Direksi.
b. Semua pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan sesuai
dengan gambar kerja dan tanah kelebihannya harus digunakan
untuk urugan kembali atau untuk mengurug site dan peilnya
belum sesuai dengan peil rencana atau dibuang.
c. Pemborong bertanggung jawab penuh, bilamana pekerjaan
galian tersebut melalui atau mengganggu jaringan instalasi yang
ada dibawah tanah, dengan membuat perlindungan atau saluran
sementara.
d. Pemborong harus menjaga hasil galian dari longsoran,
genangan air dan hal - hal lain yang dapat merusak hasil galian.
e. Setelah galian disetujui Konsultan Pengawas dan Direksi,
pekerjaan pondasi segera dapat dimulai.
f. Pemborong harus dapat menjaga keutuhan bangunan yang
sudah ada apabila didekat bangunan tersebut diadakan
penggalian.
g. Urugan tanah pondasi dipadatkan per 20cm.
h. Muka tanah dibawah pondasi dipadatkan menggunakan
stamper.
6) Galian Tanah Lebih dan Galian Salah
a. Apabila kedalaman tanah galian melebihi dari yang ditentukan
atau galian tanah yang tidak pada tempatnya, maka Pemborong
wajib mengurug kelebihan atau kesalahan galian tersebut
dengan bahan yang sesuai dengan syarat pengisian bahan
pondasi atau sesuai dengan spesifikasi pondasi sampai batas
kedalaman atau keadaan yang dikehendaki.

28
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

PASAL 2 Pekerjaan Beton Non Struktural


2.1 Lingkup Pekerjaan
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.
2). Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, lantai beton
untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton
dan pekerjaan bekisting / acuan, dan semua pekerjaan beton yang
bukan struktur, seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
2.2 Persyaratan Bahan
1). Semen Portland :
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas
persetujuan Manajemen Konstruksi dan harus memenuhi NI-8.
Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya tidak
dibenarkan untuk digunakan.
2). Pasir Beton :
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari
bahan-bahan organis, lumpur dan sebagainya; dan harus memenuhi
komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
3). Koral Beton / Split :
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI
1971. Penyimpanan / penimbunan pasir dan koral beton harus
dipisahkan satu sama lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
4). Air :
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis / bahan
lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu Manajemen Konstruksi dapat minta
kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium
pemerikasaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
5). Besi Beton :
Digunakan kelas baja tulangan BJTP 280 (fy 280 Mpa) dan BJTS
420B (fy 420 Mpa) dengan kode warna merah pada ujung besi. Besi
harus bersih dari lapisan minyak / lemak dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi
persyaratan NI-2 (PBI 1971) Bila dipandang perlu Kontraktor
diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
(a). Peraturan-peraturan / standard setempat yang biasa dipakai.
(b). Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI-2
29
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

(c). Peraturan-peraturan Kayu Indonesia 1961, NI-5.


(d). Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI-8.
(e). Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
(f). Ketentuan-ketentuan umum untuk Metode Pelaksanaan
Pemborongan Pekerjaan Umum (AV). No 9 tanggal 28 Mei 1941
dan Tambahan Lembaran Negara No.1457.
(g). Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun
tertulis yang diberikan Perencana / Owner.
(h). Standar Normalisasi Jerman (DIN).
(i). American Society for Testing and Material (ASTM) A615 M &
A706 M.
(j). American Concrete Institute (ACI).
(k). SNI 2052:2017

2.3 Syarat-Syarat Metode Pelaksanaan


1). Mutu beton :
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah K-
225 (Fc = 19.3 MPa) dan harus Memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam PBI-1971.
2). Pembesian
(a). Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang
(ring), persyaratannya harus sesuai PBI-1971.
(b). Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus
disesuaikan dengan gambar konstruksi.
(c). Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar
besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan
harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan
memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI-
1971.
2.4 Pengecoran Beton
1). Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan
penulangan dan penempatan penahan jarak.
2). Pengecoran beton structural harus dilakukan dengan menggunakan
alat mixer beton (molen), dan sebaik mungkin dengan menggunakan
alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus
dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-
sarang koral / split yang dapat memperlemah konstruksi.
2.5 Pekerjaan Acuan / Bekisting
1). Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran
yang telah ditetapkan / yang diperlukan dalam gambar.
30
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

2).
Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan, sehingga
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya
selama pengecoran dilakukan.
3). Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari
kotoran-kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah / lumpur dan
sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah
dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
4). Kawat pengikat besi beton / rangka adalah dari baja lunak dan tidak
disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40
mm. Kawat pengikat besi beton / rangka harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).
5). Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan harus diperhatikan.
2.6 Kontraktor Dan Kualifikasi Pelaksana / Kontraktor
1). Pelaksana / Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan
pekerjaannya sampai dengan saat-saat penyerahan (selesai).
2). Pekerjaan harus dilakukan tenaga-tenaga ahli pada bidangnya.
Pelaksana / Kontraktor harus berkualifikasi, minimum STM 3 (tiga)
tahun pengalaman kerja dan harus mempunyai sertifikat keterampilan
kerja.
3). Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada
uraian dan syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-
gambar atau peraturan yang berlaku baik dalam negeri maupun luar
negeri.
4). Kontraktor mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun kemudian
dengan pemilik, baik mengenai hal-hal pembayaran maupun hal
teknis dan non teknis lainnya.
5). Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap
saat diperlukan untuk dapat berdiskusi dan dapat memutuskan
masalah administratif
2.7 Syarat-Syarat Pengiriman Dan Penyimpanan Bahan
1). Bahan baru didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh
dan tidak bercacat. Bebarapa bahan tersebut harus masih di dalam
kotak / kemasan aslinya yang masih bersegel dan berlebel pabriknya.
2). Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering,
tidak lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan pabrik.
3). Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya.
4). Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama
pengiriman dan penyimpanan. Bila ada kerusakan, Kontraktor wajib
mengganti atas beban Kontraktor.
31
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

2.8 Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan


1). Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama
3 x 24 jam setelah pengecoran.
2). Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan-pekerjaan lain.
3). Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4). Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih
(sesuai ketentuan dalam PBI-1971). Satu hari setelah pengecoran
harus dilakukan pencuringan.

PASAL 3 Pekerjaan Logam Non Struktural

3.1 Lingkup Pekerjaan


Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar,
dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini meliputi antara lain :
• Baja Canal C truss ( baja ringan ) C.75x75
• Hollow besi 40x40x2 mm, 20x40x2mm,
• Baja Fasade
• Aluminium backup plat
• Aluminium Composit panel
3.2 Persyaratan Bahan
a) disesuaikan dengan kebutuhan
3.3 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Besi
1) Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan.
2) Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti sekrup, baut, mur, paku
metal, fittings yang akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari
besi yang digalvanisasi.
3) Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan
material lain, dengan mengikuti semua petunjuk gambar rencana
secara seksama.
4) Kontraktor diminta untuk menyiapkan shop drawing / gambar kerja
untuk pekerjaan-pekerjaan tetentu dengan petunjuk Manajemen
Konstruksi / Pemberi Tugas.
5) Berkas-berkas pekerjaan harus dikikir sampai halus dan rata
permukaan
6) Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi
kesalahan pemasangan.
7) Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan las sesuai gambar.
32
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

8) Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi, tanpa


menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya. Pengelasan
harus menjamin pengakhiran yang rata dari cairan elektroda tersebut.
Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih dan bebas dari
kotoran, cat minyak dan karat.
9) Perhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan
dijamin tidak akan berputar atau membengkok. Setelah pengelasan,
sisa-sisa / kerak las harus dibersihkan dengan baik (wire, brush,
ampelas). Cacat pada pengelasan harus dipotong dan dilas kembali
atas tanggung jawab Kontraktor.
10) Untuk pekerjaan tertentu yang membutuhkan hasil yang optimal harus
dibuat mock up yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi dan
diketahui oleh user.

PASAL 4 Pekerjaan Kayu Non Struktural


4.1 Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar,
dengan hasil yang baik dan rapi.
Antara lain :
• Pintu solid
• Fasade Kayu
• Plafond Kayu
• Pekerjaan kayu halus pada umumnya
4.2 Standard
SNI 03 – 0675 - 1989, Spesifikasi ukuran kusen, pintu kayu, jendela kayu,
daun pintu kayu untuk bangunan rumah dan gedung.
4.3 Persyaratan Bahan
1). Jenis kayu yang dipakai :
(a). Kayu Interior : Solid kelas A kering oven 90% SNI Standard di
tiap-tiap lapisan atau bagian.
(b). Kayu Exterior : Solid kelas A kering oven 90 %
(c). Kayu plywood, yang diawetkan, Kelas Kuat I-II Kelas Awet I,
mutu A, kecuali dinyatakan lain dalam Buku Syarat-syarat
Teknis dan yang dinyatakan dalam gambar.
(d). Harus benar-benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing-
masing.
(e). Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa
putih kayu, pecah-pecah, mata kayu, melintang basah dan
lapuk.
(f). Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi
syarat PKKI. Untuk kayu Kamper Kalimantan, kelembaban tidak
dibenarkan melebihi 12 %.
33
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

(g). Semua kayu yang dipasang / dipakai ialah yang disetujui oleh
Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas.
(h). Seluruh kayu harus diawetkan dengan bahan pengawetan
sistem pengeringan dengan oven.
2). Bidang Panel dan Pintu :
(a). Bahan yang digunakan untuk bidang panel, kecuali ditentukan
lain adalah Plywood. Jenis Plywood yang digunakan adalah
Teak Plywood, dengan muka berkualitas baik untuk bidang
tampak. Tiap lembar plywood yang dipakai harus mempunyai
tanda / cap dari pabrik yang dikenal.
(b). Semua perekat berupa paku, sekrup, baut, kawat dan lain-
lainnya harus digalvanisasikan sesuai dengan NI-5.
(c). Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan,
harus diletakkan di satu tempat / ruangan yang kering dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
harus dilindungi dari kerusakan.
3). Syarat - syarat Metode Pelaksanaan
(a). Semua proses pemotongan dan pembuatan dikerjakan dengan
mesin, kecuali untuk detail tertentu atas persetujuan Manajemen
Konstruksi / Pemberi Tugas.
(b). Semua pengikat berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus
digalvanisasi sesuai dengan HI-5. Tidak diperkenankan
pengerjaan di tempat pemasangan.
(c). Pengukuran keadaan lapangan diperlukan sebelum memulai
pekerjaan untuk mendapatkan ketetapan pemasangan di
lapangan.
(d). Rangka kayu untuk langit-langit dibuat sesuai pola dari langit-
langit yang telah direncanakan dalam gambar, dengan
memperhatikan letak dan bentuk armature lampu yang akan
terpasang pada langit-langit dan lain-lain yang terpasang.
(e). Rangka kayu yang akan dipasang bahan finishing harus
diperhalus, rata dan waterpass.
(f). Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak
melampaui toleransi kerataan 0,5 cm untuk setiap 2m².
(g). Pekerjaan Kayu Halus
• Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi
(sudah diketam halus dan siap difinish). Kontraktor wajib
menyerahkan shop drawing dan contoh jadi untuk bagian
detail tertentu pada Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas
untuk mendapatkan persetujuan.
• Semua bahan yang digunakan proses pengerjaannya harus
menggunakan mesin tanpa kecuali dan tidak diperkenankan
mengerjakannya di tempat pemasangan.
34
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

• Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan


cara memaku atau cara lainnya yang disetujui Manajemen
Konstruksi / Pemberi Tugas.
• Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus diberi
dempul atau sejenisnya yang telah disetujui Manajemen
Konstruksi / Pemberi Tugas.
• Hindari terlalu banyak pemakuan pada permukaan kayu.
• Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus
sedemikian rupa sehingga siap menerima finish.
Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk
memberi lapisan dempul atau sejenisnya, kecuali
disyaratkan lain oleh Owner / Perencana.
• Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus
mengajukan terlebih dahulu baik kualitas maupun jenisnya
kepada Owner untuk mendapatkan persetujuan.
• Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat
persetujuan dari Owner. Jika ada yang tidak memenuhi
syarat, maka Kontraktor harus mengganti atas tanggung
jawabnya.

PASAL 5 Pekerjaan Pasangan Bata Merah


5.1 Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya
pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2) Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
5.2 Standard
1) Standar Lokal , lebar 12 cm tebal minimal 4,5 cm, panjang minimal 19
cm ( pengajuan material harus disetujui oleh Pengawas )
5.3 Bahan / Produk
1) Bata Merah
Batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Batu bata harus baru, dan terbuat dari campuran tanah liat yang
dibakar dan mencapai kematangan sesuai standar dan disetujui
Pengawas.
b. Bilamana terdapat bahan yang tidak dapat sesuai Standar
tersebut di atas maka Direksi dapat menentukan jenis-jenis lain
yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan-persyaratan yang
ditentukan.

35
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

c. Mempunyai sifat kondisi rendah, sifat isolasi suara dan penetrasi


air yang rendah.
d. Seluruh permukaan datar / rata tidak melengkung, tanpa
cacat/berlubang ataupun mengandung kotoran, sudut-sudutnya
tidak tumpul.
e. Ukuran seragam dengan standar nominal.
f. Mutu setaraf produksi/lokal dengan persetujuan Direksi.
2) Bahan untuk adukan, plesteran dan acian
Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan
harus memenuhi ketentuan seperti untuk bahan campuran beton
dalam buku RKS ini ataupun dalam SK SNI T15199103.

5.4 Metode Pelaksanaan


1) Pasangan Bata Merah
a. Dinding harus dipasang/didirikan dengan ketebalan dan
ketinggian sesuai gambar rencana.
b. Masing-masing bata merah dipasang dengan nat/jarak : 1 cm,
diberi dasar adukan pengikat dengan baik.
c. Pemasangan dinding tidak boleh diteruskan di satu bagian
setinggi lebih dari 1 meter.
d. Tidak diperbolehkan memakai potongan bata merah untuk
bagianbagian dinding kecuali untuk bagian dinding yang
terpaksa harus menggunakan potongan, potongan yang
diperbolehkan untuk maksud tersebut tidak boleh lebih kecil dari
1/2 bata merah.

PASAL 6 Pekerjaan Plesteran


6.1 Lingkup Pekerjaan
1) Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan
alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2) Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding
bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar.
6.2 Standard
- SNI 03-6862-2002, spesifikasi perawatan, pemasangan dinding bata
dan plesteran.
- SNI 03-6882-2002, spesifikasi mortar untuk pekerjaan pasangan.
6.3 Persyaratan Bahan
1) Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk
seluruh pekerjaan)
2) Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
36
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

3)Air harus memenuhi NI-3 pasal 10


4)Penggunaan adukan plesteran :
(a) Adukan 1 pc : 3 pasir dipakai untuk plesteran rapat air.
(b) Adukan 1 pc : 5 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding
lainnya.
(c ) Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.
6.4 Syarat-Syarat Metode Pelaksanaan
1) Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana /
Manajemen Konstruksi, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan
Syarat Pekerjaan ini.
2) Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang
beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana
/ Manajemen Konstruksi sesuai Uraian Syarat Pekerjaan yang tertulis
dalam buku ini.
3) Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk
dalam gambar arsitektur terutama dalam gambar detail dan gambar
potongan mengenai ukuran tebal / tinggi / peil dan bentuk profilnya.
4) Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam
volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu
bata di bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari
permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai toilet dan
daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1 pc : 3 pasir.
b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily Bond,
dengan perbandingan 1 pc : 1 Daily Bond.
c. Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 pc : 5
pasir.
d. Plesteran halus (acian) dipakai campuran pc dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan
sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar), untuk adukan
plesteran finishing harus ditambah dengan additive plamix
dengan dosis 200 - 250 gram plamix untuk setiap 40 Kg semen.
e. Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan
belum mengering.
diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat
tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit
terutama untuk adukan kedap air.

37
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

5) Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai


pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh
bangunan.
6) Untuk Beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari
sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan
semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus
tertutup aduk plester.
7) Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang
akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas
permukaan plesteran).
8) Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada
permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath)
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya.
9) Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak
dan menggunakan keping-keping playwood setebal 9 mm untuk
patokan keratan bidang.
10) Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding /
kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang
diminta gambar. Tebal plesteran minimum 2,5 cm, jika ketebalan
melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan
yang diijinkan perencana / Manajemen Konstruksi.
11) Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu
dalam satu bidang datar, harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar
0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam
gambar
12) Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung
atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika
melebihi, kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya
atas tanggungan Kontraktor.
13) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari
terik panas matahari langsung dengan bahan - bahan penutup yang
bisa mencegah penguapan air secara cepat.
14) Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Perencana / Manajemen Konstruksi dengan biaya
atas tanggungan Kontraktor.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus
selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali
setiap hari.

38
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

15) Selama pemasangan dinding batu bata / beton bertulang belum finish,
Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-
kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.
16) Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

PASAL 7 Pekerjaan Keramik & Granit Tile


7.1 Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan Metode
Pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
2) Pasangan ubin keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
7.2 Standard
1) PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI
- 3).
2) ANSI : American National Standard Institute
3) TCA : Tile Council of America, USA.
TCA 137.1 - Recommended Standard Spesification for
Ceramik Tile.
7.3 Persyaratan Bahan
1) Lantai interior yang digunakan :
Ukuran : 60x60 cm
Warna/type : Ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas II
Finishing Permukaan : Glossy/ Polish
Bahan pengisi : Semen khusus Nat warna senada
dengan keramik/granit tile
Bahan perekat : Spesi 1 pc : 4 pasir
Produk : Roman
2) Lantai eksterior yang digunakan :
Ukuran : 60x60 cm
Warna/type : Ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas II
Finishing Permukaan : Mate / Unpolish
Bahan pengisi : Semen khusus Nat warna senada
dengan keramik/granit tile
Bahan perekat : Spesi 1 pc : 4 pasir
Produk : Roman
3) Lantai interior Toilet yang digunakan :
Ukuran : 30 x 30 cm
Warna/type : Ditentukan kemudian
39
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

Kualitas : Kelas II
Finishing Permukaan : Polos / bertekstur
Bahan pengisi : Semen khusus Nat warna senada
dengan keramik/granit tile
Bahan perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir
Produk : Produksi Indonesia dengan TKDN
Minimal Roman
4) Dinding interior toilet yang digunakan :
Bahan : Granit tile
Ukuran : 30x60 cm
Warna/type : Ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas II
Finishing Permukaan : Polos / motif
Bahan pengisi : Semen khusus Nat warna senada
dengan keramik/granit tile
Bahan perekat : Spesi 1 pc : 4 pasir
Produk : Produksi Indonesia dengan TKDN
Minimal Roman
5) Skirting/plint lantai yang digunakan :
Ukuran : 10x60 cm
Warna/type : sama dengan warna lantai
Kualitas : Kelas II
Finishing Permukaan : Polish
Bahan pengisi : Semen khusus Nat warna senada
dengan keramik/granit tile
Bahan perekat : Spesi 1 pc : 4 pasir
Produk : Produksi Indonesia dengan TKDN
Minimal Roman
6) Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya kepada Manajemen Konstruksi /
Pemberi tugas disertai dokumen pengajuan material.

7.4 Syarat-Syarat Metode Pelaksanaan


1) Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing mengenai pola keramik dan Granit tile.
2) Keramik / Granit tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak
retak, cacat dan bernoda.
3) Adukan pasangan / pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 4 pasir
pasang dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau
dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.
4) Bahan keramik dan Granit tile sebelum dipasang harus direndam
dalam air bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.

40
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

5)Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang


permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan
memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras.
6) Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik dan lantai
Homogeneous harus sesuai gambar detail atau sesuai petunjuk
Perencana. Perhatikan luban g instalasi dan drainase / bak kontrol
sebelum pekerjaan dimulai.
7) Jarak antara unit-unit pemasangan keramik dan homogenenous tile
satu sama lain (siar-siar), harus sama lebarnya, maksimum 3 mm,
yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan
sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk
sudut sikut yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
8) Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari
bahan seperti yang telah diisyaratkan di atas.
9) Pemotongan unit-unit keramik dan Granit tile harus menggunakan alat
pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
10) Keramik dan Granit tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari
segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul
bersih.
11) Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan / beban
selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari
pekerjaan lain. Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat
retak-retak, tidak ada lubang dan celah celah yang terjadi pada
permukaan lantai, harus ditutup dengan adukan semen pasir (tasram)
sampai rata terhadap permukaan sekelilingnya.
7.5 Pemasangan Ubin Keramik Dan Granit tile
1) Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar,ubin, dan Granit tile
harus dibasahi. Pakai benang untuk menentukan lay out, yang telah
ditentukan dan pasang sebaris ubin atau homogeneous guna jadi
patokan untuk pemasangan selanjutnya.
2) Kecuali ditentukan lain, pemasangan ubin dan Granit tile harus
dimulai dari bawah dan dilanjutkan ke bagian atas.
3) Pada pemasangan tile, tempelkan di bagian belakang tile adukan dan
ratakan, kemudian ubin yang telah diberi adukan ini ditekankan ke
plesteran dasar. Kemudian permukaan ubin dipukul perlahan-lahan
hingga mortar perekat menutupi penuh bagian belakang ubin dan
sebagian adukan tertekan keluar dari tepi ubin.
4) Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) harus
dibuang / dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak
merusakkan permukaan tile. Mortar yang mengotori permukaan tile
harus dibuang dengan kain lap basah.
5) Pemasangan tile grout (pengisian naad) harus sesuai dengan
ketentuan pabrik.
41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

6)
Semua step nozing menggunakan ex pabrikan dengan ukuran dan
material yang disesuai dengan gambar.
7.6 Pemasangan Tile Untuk Lantai Dan Dinding
1) Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar dan ubin harus
dibasahi. Pakai benang untuk menentukan lay out ubin, yang telah
ditentukan dan pasang sebaris ubin guna jadi patokan untuk
pemasangan selanjutnya.
2) Kecuali ditentukan lain, pemasangan ubin harus dimulai dari bawah
dan dilanjutkan ke bagian atas.
3) Pada pemasangan tile, tempelkan di bagian belakang tile adukan dan
ratakan, kemudian ubin yang telah diberi adukan ini ditekankan ke
plesteran dasar. Kemudian permukaan ubin dipukul perlahan-lahan
hingga mortar perekat menutupi penuh bagian belakang ubin dan
sebagian adukan tertekan keluar dari tepi ubin.
4) Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile dengan
ketinggian lebih dari ketentuan berikut :
* 1,2 m - 1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm.
* 0,7 m - 0,9 m, untuk tile tinggi 90 - 120 mm.
* Max 1,8 m, untuk semi porcelain tile.
5) Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) harus
dibuang / dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak
merusakkan permukaan tile. Mortar yang mengotori permukaan tile
harus dibuang dengan kain lap basah.
6) Pemasangan tile grant (pengisian naad) harus sesuai dengan
ketentuan pabrik.

PASAL 8 Pekerjaan Kusen, Pintu & Jendela


8.1 Lingkup Pekerjaan
1). Menyediakan tenaga Kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2). Meliputi pekerjaan kusen pintu dan kusen jendela seperti yang
dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.
3) pekerjaan yang berhubungan; pekerjaan sealent, pekerjaan pintu dan
jendela rangka alumunium, pekerjaan kaca dan cermin.
8.2 Persyaratan Bahan
Kusen alumunium yang digunakan;
1) Kusen Aluminium yang digunakan :
• Bahan : Alumenium Framing Sesuai Standart SNI dengan bahan
baku aluminium menggunakan Alloy 6063 dengan T5 ukuran 1,5 x
4 inchi, tebal 1,15 – 1,2 mm
• Bentuk : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/Konsultan
• Pengawas
42
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

• Warna Profil : Hitam/Coklat Tua (contoh warna diajukan Kontraktor).


• Nilai Deformasi Diijinkan Maksimal 2mm
• Produk : Produksi dalam negeri dengan TKDN Minimal 50% :
Alexindo
2) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan
syaratsyarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan -
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
3) Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan
dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
4) Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
5) Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi
warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada
waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain- lain, profil
harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan
warna yang sama.
6) Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk
jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai
berikut :
• Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
• Untuk diagonal 2 mm.
Kaca dan cermin yang digunaka;
1). Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat
tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik tembus
cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan
pengambangan (Float glass).
2). Toleransi lebar dan panjang : Ukuran panjang dan lebar tidak boleh
melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
3). Kesikuan : Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus
mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi
kesikuan maximum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
4). Cacat-cacat.
• Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai
ketentuan dari pabrik.
• Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang
yang berisi gas yang terdapat pada kaca).
• Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang
dapat mengganggu pemandangan.

43
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

•Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca,


baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
• Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang
dan lebar ke arah luar / masuk).
• Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang
adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang
adalah permukaan kaca yang berobah dan mengganggu
pandangan.
• Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan
(scratch).
• Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
• Mutu kaca lembaran yang digunakan AA.
• Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh
melampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik.
5). Bahan kaca :
(a). Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI
1982.
(b) Bahan untuk cermin menggunakan : Clear float glass, tebal
sesuaikan dengan gambar (t=5 mm)
(c) Di satu permukaannya dilapisi (Chemical Deposited Silver).
(d) Permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun
bercak-bercak lainnya.
(e) Produksi : ex. Asahimas, Mulia, Saint Gobain, or equal.
6). Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat
pemotongan, harus digurinda / dihaluskan, hingga membentuk
tembereng.
8.3 Syarat-Syarat Metode Pelaksanaan
Alumuniumn;
1) Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti
gambar- gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang
dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan
profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain.
2) Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan
dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan
petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas.
3) Semua frame/ kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran
dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
4) Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi
untuk menghindarkan penempelan debu besi pada

44
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat


yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan
pada permukaannya.
5) Pengelasan dibenarkan menggunakan non –activated gas (argon)
dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh
mata.
6) Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus
rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar.
7) Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel
plate setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
8) Penyekrupan harus dipasang tidak terlih at dari luar dengan
sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair
line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat
kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2 . Celah antara kaca
dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant.
9) Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi oleh
kemungkinankemungkinan sebagai berikut :
• Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
• Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain- lain.
10) Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
11) Untuk sistem partisi, Harus mampu moveable dipasang tanpa
harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun
langit- langit.
12) Mempunyai accessories yang mampu mendukung
kemungkinan diatas.
13) Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana
kusen aluminium akankontak dengan besi, tembaga
ataulainnyamaka permukaan metal yang bersangkutan harus
diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
14) Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding
adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton
ringan/grout.
15) Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar
diperhatikan sebelum rangka kusen terpasang . Permukaan
bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat
pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
16) Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara
terutama pada ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan
mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau
bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan
double door.
45
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

17) Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding


agar diberi sealant supaya kedap air dan kedap suara.
18) Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing
untuk penahan air hujan.
Kaca dan cermin;
1). Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk
gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam buku ini.
2). Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
3). Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh
Manajemen Konstruksi / Perencana.
4). Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda
tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari
potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.
5). Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan
menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.
6). Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10
mm masuk ke dalam alur kaca pada kusen.
7). Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang
lunak dengan menggunakan cairan pembersih kaca.
8). Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain
tanpa melalui kusen, harus diisi dengan lem silikon.Warna
transparant cara pemasangan dan persiapan-persiapan
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.

PASAL 9 Pekerjaan Alat Penggantung Dan Pengunci


9.1 Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan -bahan,
perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
2) Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium
dan daun jendela aluminium seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan
dalam detail gambar.
3) Pekerjaan yang berhubungan
• Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium
• Pekerjaan Pintu Kayu
9.2 Persyaratan Bahan

1) Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan


yang tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan
atau penggantian 'hardware' akibat dan pemilihan merek, Kontraktor
46
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

wajib melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan


Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2) Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat
aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal
ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.
9.3 Bahan/Produk
Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.
1) Semua pintu menggunakan peralatan kunci kualitas baik, bahan
stainless steel / bebas dan anti karat.
2) Untuk pintu-pintu aluminium (unit hunian) dan pintu-pintu besi pada
ruang panel yang dipakai adalah kunci "mortise lock set" berbahan
stainless steel atau logam anti karat.
3) Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun
pintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk
Konsultan PENGAWAS.
Pekerjaan Engsel.
1) Untuk pintu-pintu aluminium pada umumnya menggunakan engsel
pintu kualitas baik, dipasang sekurang-kurangnya 2 buah untuk setiap
daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang
sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu.
2) Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panel menggunakan engsel
lantai (floor hinge) double action, kualitas baik dipasang dengan baik
pada lantai sehingga terjamin kekuatan dan kerapihannya, dipasang
sesuai dengan gambar untuk itu.
3) Untuk j endela digunakan engsel kualitas baik.
4) Untuk pintu-pintu aluminium menggunakan engsel kualitas baik
disertai pada posisi single action.
5) Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus untuk
keperluan masing-masing pintu.
9.4 Pelaksanaan
1) Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel
bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel
tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
2) Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan
lantai.
3) Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
4) Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
5) Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan. Didalam shop drawing harus jelas
dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
47
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum


tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai
dengan Standar Spesifikasi pabrik.
6) Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
Pengawas.

PASAL 10 Pekerjaan Plafond


10.1 Persyaratan
Pemasangan plafond boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang
terdapat di dalam plafon ( kabel - kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat-
alat penggantung dan penguat plafond ) siap dan selesai dikerjakan.
10.2 Lingkup Pekerjaan
1). Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan pemasangan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
2). Pemasangan plafond pada ruang seperti yang
ditunjukan/disyaratkan dalam detail gambar. Meliputi pekerjaan
plafond dengan finishing:
- Gypsum board 9 mm, ukuran dan type sesuai gambar.
Kemampuan api, kedap suara, dan bebas asbestor.
- Rangka plafond menggunakan besi hollow galvanis uk 4x4 cm
- List plafond menggunakan list gypsum ukuran 3x3 cm
- Fibersemen Board 6 mm
10.3 Standard
SNI 03-6384-2000, spesifikasi panel/ papan gypsum.
10.4 Persyaratan Bahan
- Bahan Rangka :
1. Gypsum board dan Calsiboard menggunakan rangka plafond
dibuat dari metal furring/Galvalum , modul 600x600mm.
- Penutup Plafond :
1. Gypsum board tebal 9 mm yang bermutu baik produk dalam
negeri, merk yang disetujui pangawas. Bahan yang digunakan
harus sesuai persyaratan dan yang telah disetujui pengawas
dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.
Produk yang digunakan ex. Knauf, Armstrong, or equal.
5. Fibersmen 6 mm produk Kalsiboard, GRC, Jayaboard atau setara.
- Bahan Finishing :
Finishing plafond gypsum-board adalah cat interior emulsion. (lihat
persyaratan pekerjaan pengecatan).

48
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

10.4 Metode Pelaksanaan


1) Penggantung plafon harus dibuat sedemikian rupa sehingga
diperoleh bidang plafon yang rata, datar dan tidak melengkung.
2) Pemasangan plafon harus rata, sambungan-sambungan harus rapi
dan kuat.
3) Kontraktor bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin
terjadi terhadap:
• Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian
partisi yang harus disangga oleh rangka plafon.
• Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksanaan /
kontrol
• Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnanya alat-alat
penggantung, sehingga plafon menjadi bergelombang
karenanya.
• Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance
pada plafon luifel diluar bangunan.
• Untuk itu harus ada koordinasi antara kontraktor dan sub
kontraktor serta persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
4) Pekerjaan plafond Gypsum Board.
a. Lingkup pekerjaan meliputi,
Penyediaan bahan plafond gypsum board dan konstruksi
penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada
tempat-tempat yang tercantum pada gambar .
b. Rangka plafond,
Kecuali pada gambar tertulis lain, rangka plafond dibuat dari C
channel dan Metal furing saling dikaitkan dengan modul
600x1200mm.
c. Pemasangan lembaran Gypsum Board,
Bahan penutup plafond menggunakan gypsumboard ukuran
1200x2400 tebal 12 mm dipasangkan pada konstruksi rangka
hollow kemudian dicompound fin cat AEP. Dipasang sesuai
dengan gambar
d. Bahan lembaran Gypsum Board
1. Spesifikasi bahan
- Material : water felted mineral fibre
- Tebal : minimal 9 mm
- RH : 95 %
- Suhu maks : 40 0C
- Acc.values : NRC 0.5-0.6
CAC 35-39
b. Production : ex. Aplus, Knauf, Jayaboard
7) Pekerjaan plafond Fibersemen.
a. Lingkup pekerjaan meliputi,
49
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

Penyediaan bahan Fibersemen dan konstruksi penggantungnya,


penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat-tempat yang
tercantum pada gambar.
b. Rangka plafond,
Kecuali pada gambar tertulis lain, rangka plafond dibuat dari C
channel dan metal furring saling dikaitkan dengan modul
600x1200mm.
c. Pemasangan lembaran Fibersemen,
Bahan penutup plafond menggunakan kalsiboard ukuran
1200x2400 tebal 6 mm dipasangkan pada konstruksi rangka
hollow kemudian dicompound fin cat AEP. Dipasang sesuai
dengan gambar .
Produk yang digunakan: ex Kalsiboard, Knauf , Jaya Board,
Shunda Plafond or equal.

PASAL 11 Pekerjaan Pengecatan


11.1 Lingkup Pekerjaan
1). Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
2). Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
3). Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak
disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai
dengan petunjuk Konsultan Perencana.
Standar :
- SNI 03-2407-2002, tata cara pengecatan kayu untuk rumah
dan gedung.
- SNI 03-2410-1994, tata cara pengecatan dinding , tembok
dengan cat emulsi.
- SNI 03-2408-1921, tata cara pengecatan logam.
11.2 Standar Pengerjaan (Mock Up)
1). Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang
diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan
warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang
akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Manajemen
Konstruksi.
2). Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Manajemen
Konstruksi dan Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai
standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
11.3 Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan
1) Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan
jenis cat pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan
pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas

50
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar
s/d lapisan akhir).
2) Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut
telah disetujui secara tertulis oleh Manajemen Konstruksi dan
Perencana, barulah Kontraktor melanjutkan dengan pembuatan mock
up seperti tercantum pada 11.2) di atas.
3) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan, untuk
kemudian diteruskan kepada Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap
warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus
tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada
di dalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan,
oleh Pemberi Tugas.
4) Pekerjaan Cat Dinding
(a). Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan
seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang
ditentukan gambar.
(b). Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus
luar, jenis weathershield, weather coat
(c). Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis
Acrylic Emulsion dengan lapisan dasar Color Binder, Warna
ditentukan Perencana.
(d). Plamur yang digunakan adalah plamur tembok
(e). Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul
kering, tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta
persetujuan kepada Owner.
(f). Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari
plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin
sampai membentuk bidang yang rata.
(g). Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi
kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul.
Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller.
(h). Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis
alkali resistence sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga)
lapis Acrylic Emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer (tambahkan 20 % air).
- Lapis II kental.
- Lapis III encer.
(i). Untuk warna-warna dan jenis, Kontraktor diharuskan
menggunakan kaleng-kaleng dengan percampuran (batch
number) yang sama.

51
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

(j).Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan


bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang
dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran
5) Pekerjaan langit-langit
1) Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-
langit calcium silicate/GRC, pelat beton atau bagian-bagian lain
yang ditentukan gambar.
2) Cat yang digunakan sama dengan cat bagian dalam bangunan
untuk plafond bagian dalam dan cat luar bangunan untuk
plafond bagian luar. Warna putih atau ditentukan perencana
setelah melakukan percobaan pengecatan.
3) Plamur yang digunakan adalah plamur kayu kualitas baik.
4) Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan
dinding kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer
pada pengecatan langit-langit ini.
5) Untuk Pekerjaan cat semprot bertekstur, dipakai juga Gypsum
Spray dengan finish cat emulsi kualitas baik.
6) Sambungan-sambungan multiplex harus diberi flexible sealant
agar tidak terlihat sebagai retakan sesudah dicat.
11.4 produk
1) Exterior wall paint : weathershield, weather coat :
▪ Propan , Nipon, Dulux
2) Interior wall paint : Acrylic :
▪ Propan, Nipon, Dulux
3) Wood paint : Synthetic enamel, Oil paint
▪ Propan, Nipon, Dulux
4) Iron paint : Synthetic enamel, Oil paint
▪ Propan, Nipon, Dulux
PASAL 12 Pekerjaan Sanitair
12.1 Umum
1) Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakainnya / operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan wastafel, urinal, kloset, kran,
perlengkapan kloset, floor drain, clean out dan metal sink.
2) Persetujuan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada
Perencana / Manajemen Konstruksi beserta persyaratan /
ketentuan pabrik untuk mndapatkan persetujuan. Bahan yang
tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
52
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan,


pengganti harus disetujui Perencana / Manajemen Konstruksi
berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
12.2 Bahan / Produk
1. Untuk kloset jongkok memakai bahan porselen, warna putih, biru
muda, kuning muda (disesuaikan dengan persetujuan owner),
kualitas baik.
2. Untuk kloset duduk memakai bahan porselen warna putih, merk
dengan kualitas baik.
3. Kitchen Zinc dari bahan stainless steel tipe single bowl merk local
kualitas baik.
4. Floor drain bahan steel yang dilapisi verchroom ex. Local kualitas
baik. 2.5. Kran air bahan stainless steel ex. Local kualitas baik.
12.3 Metode Pelaksanaan
1) Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
2) Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan
gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka
Kontraktor harus segera melaporkannya kepada perencana /
Manajemen Konstruksi.
3) Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila
ada kelainan / perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
4) Selama Metode Pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian /
pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
5) Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / menganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa Metode Pelaksanaan dan masa
garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan
oleh tindakan Pemilik
6) Pekerjaan Wastafel
a. Wastafel yang digunakan adalah dengan segala aksesorisnya
seperti tercantum dalam brosurnya
b. Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang
telah diseleksi baik tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Manajemen
Konstruksi.
c. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan
gambar untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari produsennya
dalam brosur. Pemasangan harus baik, rapi, waterpass dan
dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan penyambungan
instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
53
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

7) Pekerjaan Kloset
a. Kloset duduk dan jongkok berikut segala kelengkapannya harus
terpasang semua. Warna dan jenis akan ditentukan Perencana
kemudian.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Manajemen Konstruksi
c. Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua tebal 3 cm
dan telah dicelup dalam larutan pengawet tahan air, dibentuk
seperti dasar kloset. Kloset disekrupkan pada papan tersebut
dengan sekrup kuningan.
d. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian
sesuai gambar, water pass. Semua noda-noda harus
dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.
8) Pekerjaan kran
a. Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah dengan
kualitas terbaik dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan
keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur
alat-alat saintair. Keran-keran tembok dipakai yang berleher
panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang
menempel pada dinding. Keran-keran yang dipasang di
halaman harus mempunyai ulir, sink di pantry disambung
dengan pipa leher angsa (extension)
b. Stop kran yang dapat digunakan dari bahan kuningan dengan
putaran berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai
gambar untuk itu.
9) Pekerjaan Metal Sink
a. Metal sink yang digunakan minimal 1 mm, bahan stailess steel,
seperti ditunjuk dalam gambar.
b. Metal sink yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik sehingga tidak ada bagian yang cacat dan direkatkan
dengan kuat pada dasarnya sesuai dengan gambar untuk itu.
c. Setelah metal sink terpasang, letak ketinggian pemasangan
sesuai dengan gambar untuk itu, baik water passnya dan bebas
dari kebocoran-kebocoran air.

PASAL 13 Pekerjaan Atap


13.1 Lingkup Pekerjaan
1) pekerjaan rangka atap baja ringan canal C75.75 dan reng 40.45
2) Pekerjaan Penutup Atap menggunakan Metal Zingalume
corrugated tebal 0,3 mm

54
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

13.2 Bahan / Produk


Rangka Atap
• Deskripsi : rangka atap baja ringan canal C75x75
dan reng 40.45
Pekerjaan Penutup Atap Metal
• Deskripsi : Penutup Atap menggunakan Metal
Zingalume corrugated tebal 0,3 mm
• Warna : Coklat Tua/ Ditentukan oleh perencana
13.3 Persyaratan Pelaksanaan
1) Koordinasi Kerja: Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti
gambar, uraian dan persyaratan pekerjaan, spesifikasi serta
patunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Diperlukan koordinasi
kerja dengan disiplin lain terutama yang bersangkutan dengan
pekerjaan pemasangan, baik jadwal pekerjaan maupun posisi
meletakkan peralatan ditempat.
2) Pemasangan Bahan: Semua peralatan sebelum dan sesudah
dipasang harus disetujui Direksi/Konsultan Pengawas dan
dijaga dari kerusakan atau hilang sebelum masa penyerahan
tiba. Pada saat pemasangan peralatan, perhatikan semua
ukuran, peil, pola dan syarat lain untuk pemasangan pada
rangka atap. Peralatan harus dipasang dengan rapi sesuai
dengan pola yang tertera pada gambar. Pemasangan rangka
atap harus dilakukan dengan hati-hati. Sambungan antar pipa
menggunakan sambungan las. Setelah rangka atap selesai
dipasang kemudian dipasang gording sesuai gambar kerja yang
dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap spandek.

55
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

BAB V
PEKERJAAN BETON

PASAL 1 Umum

1) Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat-syarat


pelaksanaan beton secara umum menjadi kesatuan dalam bagian buku
persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan
teknis ini, maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan standard di
bawah ini :
• Sni-03-1750-1990 : agregat beton, mutu dan cara uji.
• Sni 03-2461-1991 : spesifikasi agregat ringan untuk beton.
• Sni 03-6861.1-2002 : spesifikasi bahan bangunan. Bagian a: bahan
bangunan bukan logam
• Sni-03-6880-2002 : spesifikasi beton struktural
• Sni-2496-2008: spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung
udara untuk beton
• Sni-03-2834-2000 : tata cara pembuatan campuran beton normal
• Sni 2847-2013 : persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung
• Sni-1726-2012 : tata cara perencanaan gempa untuk gedung dan non
gedung
• Sni-03-1972-2008 : cara uji slumb beton.
• Sni-03-6815-2002 : tata cara mengevaluasi hasil uji kekuatan beton
• Sni-2458-2008: tata cara pengambilan contoh uji beton segar
• Sni 4817-2008 : spesifikasi lembaran bagan penutup untuk perawatan
beton
• Sni-15-2049-2015: semen portland
• Sni 8140-2016 : persyaratan beton struktural untuk rumah tinggal
2) Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan
kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis ini, gambar rencana,
dan instruksu-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas. Semua
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan harus dibongkar dan diganti
atas biaya Kontraktor sendiri.
3) Semua material harus dalam keadaan baru dengan kualitas yang terbaik
sesuai persyaratan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas, dan Konsultan
Pengawas berhak untuk meminta diadakan pengujian bahan-bahan
tersebut dan Kontraktor bertanggung jawab atas segala biayanya.
4) Semua material yang tidak disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas dalam waktu 2 x 24 jam harus dikeluarkan dari
Proyek.

PASAL 2 Lingkup Pekerjaan

1) Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan


beton sesuai dengan gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah,
pengujian, dan peralatan pembantu.

56
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

2) Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan


bagian-bagian dari pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.
3) Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton,
penyelesaian dan pemeliharaan beton dan semua jenis pekerjaan yang
menunjang pekerjaan beton.

PASAL 3 Material Semen

1) Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai


dengan persyaratan standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau ASTM
C-150 dan produksi dari satu merk.
2) Kontraktor harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang
menyebutkan type, kualitas dari semen yang digunakan dan
“Manufacturer’s Test Certificate” yang menyatakan memenuhi persyaratan
tersebut diatas.
3) Kontraktor harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik
untuk mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang menggumpal,
sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena air/lembab tidak diijinkan
untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek.
4) Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.

PASAL 4 Agregat Kasar

1) Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan spesifikasi
sesuai SNI dan mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
2) Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk kubus. Bila ada butir
yang pipih maka jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume dan tidak boleh
mengalami pembubukan hingga melebihi 50% kehilangan berat menurut
test mesin Los Angeles Abration (LAA).
3) Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau substansi
yang merusak beton dan mempunyai gradasi sebagai berikut :

Saringan Ukuran % Lewat Saringan


1” 25,00 mm 100
3/4” 20,00 mm 90 – 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
No. 4 4,76 mm 0- 1

PASAL 5 Agregat Halus


1) Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari pemecah
batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan tidak
mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang merusak beton.
2) Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri dari
partikel-partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi seperti
tabel berikut :
Saringan Ukuran % Lewat Saringan
3/8” 9,50 mm 100
No. 4 4,76 mm 90 – 100
No. 8 2,38 mm 80 – 100
57
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

No. 16 1,19 mm 50 – 85
No. 30 0,19 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
No. 100 0,149 mm 5 - 10
No. 200 0,074 mm 0- 5

PASAL 6 Air
1) Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau
garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan.

PASAL 7 Baja Tulangan


1) Baja Tulangan yang digunakan untuk tulangan utama Fy 420 Mpa dan tul
sengkang Fy 280 Mpa.
2) Pemberi tugas atau Direksi/Konsultan Pengawas jika diperlukan akan
melakukan pengujian test tarik-putus dan “Bending” untuk setiap 10 ton
baja tulangan, atas biaya Kontraktor.

PASAL 8 Bahan Pencampur


1) Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
2) Apabila akan digunakan bahan pencampur, Kontraktor harus
mengadakan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari
penambahan bahan pencampur (Admixture) tersebut. Hasil “Crushing test”
dari Laboratorium yang berwenang terhadap kubus kubus beton yang
berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas
untuk dimintakan persetujuannya.
Contoh yang harus disediakan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh
material : koral, split pasir, besi beton, PC untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
2) Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan dipakai
sebagai standart / pedoman untuk memeriksa / menerima material yang
dikirim oleh Pemborong ke lapangan.
3) Pemborong diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-
contoh yang telah disetujui Konsultan Pengawas.

PASAL 9 Mutu Beton


1) Mutu beton untuk konstruksi bangunan ini adalah K-250.
2) Slump ( Kekentalan Beton ) untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian
dengan standar ASTM C-143 adalah sebagai berikut :
Jenis Konstruksi Slump maks. (mm) Slump min. (mm)
Kaki Dan Dinding Pondasi 100 50
Pelat lantai 120 50
Pelat Di Atas Tanah 120 100

3) Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi, maka
harga tersebut di atas dapat dinaikkan sebesar 50% dengan catatan tidak
melebihi 150 mm dan harus di-back up dengan percobaan adukan beton
(trial mix).
58
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

PASAL 10 Percobaan Pendahuluan ( Trial Mix )


1) Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang diminta, Kontraktor harus
mengadakan percobaan di Laboratorium yang “Independent” yang ditunjuk
oleh Pemberi Tugas, sebagai persiapan dari percobaan pendahuluan di
lapangan sampai didapatkan suatu perbandingan tertentu untuk mutu
beton yang akan digunakan (Job Mix Design).
2) Setiap ada perubahan dari jenis bahan yang digunakan, Kontraktor harus
mengadakan percobaan di Laboratorium untuk mendapatkan mutu beton
yang diperlukan (Job Mix Design.
3) Benda uji yang dibuat dan prosedur dalam percobaan ini harus mengikuti
ketentuan-ketentuan dalam PBI NI-2 1971.
4) Bila hasil percobaan dilaboratorium dan slump test belum menunjukkan
mutu yang tidak sesuai dengan permintaan, maka pekerjaan beton tidak
boleh dilaksanakan.
5) Hasil percobaan pendahuluan di lapangan harus sesuai dengan hasil
percobaan di laboratorium.

PASAL 11 Pengadukan dan Peralatannya


1) Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah
takaran dari masing-masing bahan pembentukan beton dengan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
2) Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari
material-material harus dengan persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi/ Pengawas dan seluruh operasi harus dikontrol dan
diawasi terus-menerus oleh seorang inspektor yang berpengalaman
dan bertanggung jawab.
3) Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Batch Mixer
atau Portable Continous Mixer). Mesin pengaduk harus benar- benar
kosong sebelum menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya dan
harus dicuci bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.
4) Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5
menit sesudah semua bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus
ditambah, bila kapasitas mesin lebih besar dari 1,5 m3 dan Konsultan
Pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika ternyata
pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan
adukan dengan kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton yang
dihasilkan harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dalam setiap
adukan.
5) Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang ditentukan.
Air harus dituang terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama
pengadukan. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang
berlebihan yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan
konsistensi beton yang dikehendaki.

PASAL 12 Persiapan Pengecoran


1) Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus
bersih dan bebas dari kotoran dan bagian beton yang terlepas.
Bagianbagian yang akan ditanam dalam beton sudah harus terpasang
59
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

(pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan perlengkapan- perlengkapan


lain).
2) Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton
harus dibasahi dengan air sampai jenuh dan tulangan harus terpasang
dengan baik. Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar
terlebih dahulu dan kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang lepas.
3) Sesaat sebelum beton dicor, maka bidang-bidang pada beton lama
tersebut harus disapu dengan bonding agent dengan aturan sesuai pabrik
pembuatnya.
4) Kontraktor harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai
ijin pengecoran diberikan oleh Konsultan Pengawas.

PASAL 13 Pengangkutan dan Pengecoran

1) Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga


waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam atau
tidak terjadi perbedaan pengikatan yang mencolok anatara beton yang
sudah dicor dan yang akan dicor.
2) Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang
ditentukan, maka harus dipakai bahan penghambat pengikatan (retarder)
dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
3) Kontraktor harus memberitahu Konsultan Pengawas selambat-
lambatnya 2 (dua) hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
4) Persetujuan untuk melaksanakan pengecoran beton berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan baja tulangan serta bukti
bahwa Kontraktor akan dapat melaksanakan pengecoran tanpa tanpa
gangguan.
5) Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada
semen dan agregat telah melalui 1,5 jam dan waktu ini dapat berkuran, bila
Konsultan Pengawas menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.
6) Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindarkan
terjadinya pemisahan material (segregation) dan perubahan letak tulangan.
Cara penuangan dengan alat-alat pembantu seperti talang, pipa, chute dan
sebagainya harus mendapat perstujuan Konsultan Pengawas dan alat-alat
tersebut harus selalu bersih dan bebas dari sisa-sisa beton pengeras.
7) Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5
meter. Bila memungkinkan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh
adukan dengan pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru dituang.
8) Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami
“initiual set” atau yang telah mengeras dalam batas dimana beton akan
menjadi plastis karena getaran.
9) Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah
harus diberi lantai dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan
dengan baik dan mencegah penyerapan air semen oleh tanah.
10) Bila pengecoran beton harus berhenti sementara sedang beton sudah
menjasi keras dan tidak berubah bentuk, maka bagian tersebut harus
dibersihkan dari lapisan air semen dan partikel-partikel yang terlepas
sampai suatu kedalaman yang cukup, sehingga didapat beton yang padat.

60
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

Segera setelah pemberhentian pengecoran, adukan yang lekat dengan


tulangan dan cetakan harus dibersihkan.
11) Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari dan apabila diperkirakan
pengecoran dari suatu bagian tidak dapat diselesaikan pada siang hari,
maka sebaiknya tidak dilaksanakan, kesuali atas persetujuan Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas dapat dilaksanakan pada malam hari
dengan sistem penerangan sudah disiapkan dan memenuhi syarat.

PASAL 14 Pemadatan Beton

1) Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan guna


pengangkutan dan penuangan beton dengan kekentalan secukupnya agar
didapat beton yang cukup padat tanpa perlu penggetaran yang berlebihan.
2) Pemadatan beton seluruhnya harus dilaksanakan dengan
“Mechanical Vibrator” dan
3) dioperasikan oleh seorang yang berpengalaman. Penggetaran dilakukan
secukupnya agar tidak mengakibatkan “over vibration” dan tidak
diperkenankan melakukan penggetaran dengan maksud untuk
mengalirkan beton.
4) Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan
alat penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian
beton dan pemadatan yang baik. Alat penggetar tidak boleh menyentuh
tulangan-tulangan, terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton
yan telah mulai mengeras.

PASAL 15 Sambungan Konstruksi ( Construction Joints )


1) Rencana atau schedul pengecoran harus disiapkan untuk penyelesaian
satu konstruksi secara menyeluruh, termasuk persetujuan letak
“construction joints”. Dalam keadaan tertentu dan mendesak,
Direksi/Konsultan Pengawas dapat merubah letak “construction joints”
tersebut.
2) Permukaan “construction joints” harus bersih dan dibuat kasar dengan
mengupas seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang
padat.
3) “Construction Joints” harus diusahakan berbentuk garis miring. Sedapat
mungkin dihindarkan adanya “construction joints” tegak, kalaupun
diperlukan maka harus dimintakan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4) Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan
diberi lapisan “Grout/bonding agent” segera sebelum beton dituang.

PASAL 16 Baja Tulangan


1) Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macam
kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain yang akan merusak mutu beton.
2) Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan
pemasangan harus sesuai dengan persyaratan dalam SNI 2052-2017.
Selimut beton harus mempunyai ketetapan sebagai berikut :
• Beton tanpa cetakan, berhubungan langsung dengan tanah 40 mm
• Beton dengan cetakan berhubungan langsung dengan tanah 50 mm
61
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

• Balok dan kolom tidak berhubungan langsung dengan tanah 40 mm

PASAL 17 Benda-benda yang tertanam dalam beton


1) Penempatan saluran/pemipaan, sleeve harus sedemikian rupa,
sehingga tidak mengurangi kekuatan adukan encer dengan
memperhatikan PBI-1971, NI-2 pasal 5.7.
2) Tidak diperkenankan menanam saluran-saluran/pipa kebagian struktur
beton bila ditunjukkan pada gambar.
3) Apabila pemasangan terhalang oleh baja tulangan yang terpasang, maka
Kontraktor harus segera mengadakan konsultasi dengan Konsultan /
Pengawas.
4) Baja tulangan tidak diperkenankan untuk digeser maupun dibengkokkan
untuk memudahkan pemasangan tanpa seijin Konsultan /Pengawas.

PASAL 18 Benda-benda yang ditanam dalam beton

1) Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton, seperti angkur,
kait dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan beton, harus
sudah terpasang sebelum pengecoran beton dilakukan.
2) Bagian atau peralatan tersebut harus tertambat kuat pada posisinya agar
tidak tergeser pada saat pengecoran beton.
3) Kontraktor utama harus memberitahukan kepada pihak lain untuk
melakukan pekerjaan tersebut sebelum pengecoran dilakukan.
4) Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada
benda atau peralatan yang akan ditanam dalam beton tidak diisi pada saat
pengecoran, harus ditutup dengan bahan atau ukuran sesuai kebutuhan
yang mudah dilepas setelah pelaksanaan pengecoran.

PASAL 19 Cacat-cacat pekerjaan

1) Bila penyelesaian pekerjaan, bahan atau keahlian dalam setiap bagian


pekerjaan ternyata tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan
persyaratan teknis, maka bagian tersebut harus digolongkan sebagai cacat
pekerjaan.
2) Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti
sesuai dengan yang dikehendaki. Seluruh pembongkaran dan pemulihan
pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta seluruh biaya yang timbul
seluruhnya ditanggung oleh Kontraktor.

PASAL 20 Pengujian beton


1) Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan dalam PBI NI-2
1971 dalam minimum memenuhi persyaratan seperti tersebut dalam ayat
berikut.
2) Untuk setiap jenis beton harus dibuat suatu pengujian, yang dikerjakan
dalam satu hari dengan volume sampai dengan volume sampai dengan
jumlah 5 m3.
3) Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 (empat) buah benda uji berbentuk
kubus ukuran 15x15x15 cm atau silinder. Satu benda uji akan diuji pada
62
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

umur 7 (tujuh) hari dan hasilnya segera dilaporkan kepada Konsultan


Manajemen Konstruksi/Pengawas, sedang 3 (tiga) benda uji lainnya akan
diuji pada umur 28 hari. Hasil pengujian adalah hasil rata-rata dari ketiga
spesimen tersebut. Batas
4) kekuatan beton rata-rata harus sama atau lebih dari kekuatan karakteristik
300 kg/cm2 untuk mutu beton K-300 (sloof dan pile cap,plat, kolom,balok),
tidak boleh ada satu benda uji yang hasil pengujian kurang dari kekuatan
beton karakteristik tersebut.

5) Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi yang ditinggal
dilapangan, dibiarkan mengalami proses perawatan yang sama dengan
keadaan sebenarnya.

PASAL 21 Suhu

1) Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh melebihi 32° C. Bila suhu yang di
taruh berada diantara 27° dan 32° C.

2) Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat
mengakibatkan suhu beton melebihi 32° C, maka Kontraktor harus
mengambil langkah-langkah yang efektif, misalnya mendinginkan agregat
atau melakukan pengecoran pada malam hari.

PASAL 22 Beton ready mixed


1) Bilamana beton yang digunakan adalah berupa beton ready mixed, maka
beton tersebut harus didapatkan dari sumber yang disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konatruksi/Pengawas, dengan takaran, adukan serta cara
pengiriman/pengangkutan yang memenuhi syarat-syarat yang tercantum
pada ASTM C94-78a.
2) Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang
telah diuji di Laboratorium serta secara konsisten harus dikontrol
bersamasama oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dan
Supplier beton ready mixed. Kekuatan beton minimum yang dapat diterima
adalah berdasarkan hasil pengujian yang diadakan di Laboratorium.
3) Syarat-syarat Beton Ready Mixed :
• Temperatur beton ready mixed sebelum dicorkan tidak boleh lebih dari
30° C.
• Penambahan additive dalam proses pembuatan beton ready mixed harus
sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat additive tersebut dan dengan
persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas. Bilamana
diperlukan dua atau lebih jenis bahan additive, maka pelaksanaannya
harus dikerjakan secara terpisah. Dalam pelaksanaannya harus sesuai
dengan ACI 212.2R-71 dan ACI 212.1R63.
• Setelah temperatur di dalam beton mencapai malsimum, maka
permukaan beton harus ditutupi dengan kanvas atau bahan penyekat
lainnya, untuk mempertahankan panas sedemikian rupa, sehingga tidak
timbul perbedaan panas yang mencolok antara bagian dalam dan luar
atau penurunan temperatur yang mendadak dibagian dalam beton.

63
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

Selanjutnya sesudah bahan penutup tersebut di atas dibuka, permukaan


beton tetap harus dilindungi terhadap pengertian yang mendadak.

PASAL 23 Pemeliharaan beton ( curing beton )

1) Untuk mencegah pengeringan bidang bidang beton. Selama paling dua


minggu beton harus dibasahi terus menerus , antara lain dengan
menutupinya dengan karung karung basah
2) Pada pelat pelat atap pembasahan terus menerus ini harus dilakukan
dengan merendamnya (menggenanginya) dengan air. Pada hari hari
pertama sesudah selesai pengecoran , proses pengerasan tidak boleh
diganggu Sangat dilarang untuk mempergunakan lantai yang belum cukup
mengeras sebagai tempat penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan
untuk mengangkut bahanbahan yang berat.
3) Perawatan dengan uap bertekanan tinggi , uap bertekanan udara luar,
pemanasan atau proses-proses lainuntuk mempersingkat waktu
pengerasan dapat dipakai. Cara-cara ini harus disetujui terlebih dahulu
oleh Pengawas Ahli.

64
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

PASAL 1 Pekerjaan Sistem Catu Daya Dan Distribusi Listrik

1.1 Umum
Pekerjaan sistem catu daya dan distribusi listrik meliputi pengadaan semua
bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan
selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh
sistem catu daya dan distribusi listrik dapat beroperasi dengan baik dan benar.
1.2 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan sistem catu daya dan distribusi listrik :
1) Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama tegangan
rendah (PUTR), panel kapasitor, panel-panel sub-distribusi (PSD), panel-
panel penerangan/daya dan panel-panel tegangan rendah lainnya sesuai
dengan gambar perancangan.
2) Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan
rendah 0,6/1 kV lengkap dengan cable fitting dan paralatan bantu lainnya
(sesuai gambar perancangan):
• Dari PUTR menuju P.KWH, Unit Hunian, menggunakan kabel
tegangan rendah jenis NYY, NYM dengan ukuran sesuai gambar
perancangan.
• Dari PUTR menuju ke panel-panel pompa, hydrant dan panel-panel
daya lainnya, menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYY, FRC.
• Dari P.KWH menuju ke panel unit hunian dan panel -panel lainnya,
menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYY dan NYM.
3) Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pembumian lengkap
dengan kotak kontrol, elektroda pembumian dan peralatan bantu lainnya.
4) Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini
agar dapat beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol,
peralatan bantu rak kabel dan peralatan bantu lainnya).
1.3 Koordinasi
1) Adalah bukan tujuan spesifikasi teknik ini atau gambar -gambar
perancangan untuk menggambarkan secara detail tentang semua masalah
dari peralatan-peralatan dan sambungan-sambungannya. Kontraktor harus
melengkapi dan memasang seluruh peralatan- peralatan bantu yang
dibutuhkan.
2) Gambar-gambar perancangan hanya menunjukkan secara umum tentang
posisi dari peralatan-peralatan, pengkabelannya dan lain-lain. Kontraktor
harus mengadakan perubahan -perubahan yang diperlukan yang
disesuaikan dengan keadaan bangunan sebenarnya, tanpa tambahan
biaya.

65
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

3) Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi teknik tapi tidak ditunjukkan
pada gambar perancangan atau sebaliknya, harus dilengkapi dan
dipasang.
1.4 Standar Dan Peraturan
1) Sebagai dasar perancangan digunakan standar dan peraturan yang
berlaku :
• Pertimbangan-pertimbangan Pra Rancangan Teknik Elektrikal.
• Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), SNI 04-0225-
2000. c . Standar Industri Indonesia (SII) .
• Standar PLN dalam wilayah daerah setempat.
• Standar negara lain yang berlaku di Indonesia seperti : IEC VDE, DIN,
NEMA, JIS, NFPA, dan lain-lain.
• Peraturan - Peraturan lain yang terkait.
1.5 Gambar Kerja Dan Petunjuk Instalasi
Kontraktor harus mengirimkan, sebelum instalasi di pasang hal -hal sebagai
berikut :
1) Gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan secara detail tentang
pemasangan (instalasi) peralatan-peralatan serta hubunganhubungannya
dengan pekerjaan lain.
2) Gambar – gambar kerja yang menunjjukkan posisi - posisi elevasi,
pengkabelan serta detail-detail pemasangan peralatan pada posisinya atau
pada ruangannya.
3) Prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik pembuat peralatan.
4) Brosur-brosur katalog yang lengkap tentang ukuran -ukuran peralatan
, cara -cara pemasangan dan persyaratannya, serta diagram
pengkabelannya dari peralatan-peralatan utamanya.
5) Kontraktor juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian bagian
tertentu yang dianggap perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
1.6 Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi
1) Kontraktor diharuskan membuat dan menyerahkan gambar - gambar
instalasi terpasang (as built drawing) yang telah disetujui Konsultan
Pengawas/MK, kepadaPemberi tugas sebanyak 3 set yang terdiri dari 1 set
transparan dan 2 set cetak biru. Bila pekerjaan telah selesai dan paling
lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.
2) Kontraktor juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi
dan perawatan dari seluruh instalasi, dan peralatan kepada Pemilik paling
lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.
3) Kontraktor bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk
Pemilik, sampai yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/
mengoperasikan seluruh sistem dengan baik.
1.7 Masa Pemeliharaan dan Garansi
1) Setelah serah terima kedua Kontraktor/Supplier harus memberikan garansi
terhadap peralatan-peralatan yang dipasang serta mengadakan
66
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

pemeliharaan/ service selama masa yang ditentukan yaitu Garansi selama


1 tahun
2) Pemeliharaan selama 6 bulan
3) Selama masa pemeliharaan Kontraktor diwajibkan
4) Menyelesaikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan pekerjaan
5) Memelihara dan merawat peralatan yang dipasang secara berkala sesuai
dengan persyaratan pabrik.
6) Melatih operator yang ditugaskan oleh Pemilik, sehingga petugas tersebut
mahir dalam menjalankan dan merawat peralatan-peralatan yang
dipasang.
1.8 Pendidikan dan Pelatihan
Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan
perawatan lengkap dengan 3 copy operating/maintenance dan repair manual,
segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.
1.9 Persyaratan Bahan/Material
1) Umum
Semua material yang dipasok dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah beriklim tropis. Material-
material harus dari produk dengan kualitas baik dan produksi terbaru. Untuk
material-material, maka Kontrktor harus menjamin bahwa barang tersebut
adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/agen/pabrik.
2) Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib mengisi
daftar material yang menyebutkan : merk, tipe, kelas lengkap dengan
brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu tender. Table daftar material ini
diutamakan untuk komponen-komponen berupa barang-barang produksi.
3) Penyebutan Merk/Produk
Apabila pada spesifikasi teknik ini pada gambar disebutkan beberapa merk
tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen
tertentu terutama untuk material-material listrik utama , maka kontraktor wajib
melakukan didalam taraf penawarannya material yang dalam tarafmutu/pabrik
yang disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek berjalan, terjadi bahwa material
yang disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang
di akibatkan oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima oleh Konsultan
Pengawas/MK, Konsultan Perancang dan Pemilik, maka dapat dipikirkan
penggantian merk/tipe dengan suatu sanksi tertentu kepada Kontraktor.

PASAL 2 Pekerjaan Panel Tegangan Rendah


2.1 Lingkup pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pernasangan, penyambungan,
pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan, semua ijin-ijin yang terkait
dengan pekerjaan kelistrikan, tenaga teknisi dan tenaga ahli.
67
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam


gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.
2.2 Type dan Macam
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen
yang harus ada seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang
dimaksud untuk beroperasi pada tegangan 220/380 V, 3 fasa, 4 kawat, 50 Hz
dan Solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standar PUIL, IEC, VDE/DIN,
BS, NEC dan peraturan lain yang terkait.
Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (metal
enclosed), column/wall mounting atau free standing untuk pasangan dalam
(indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada : 3. Panel-
panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi tercantum
dalam gambar perancangan sebagai panel yang masuk dalam lingkup
pekerjaan.
2.3 Konstruksi
1) Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh
petugas, misalnya seperti pengoperasian pemutus tenaga (MCCB),
pemutus tenaga mini (MCB), pemasangan kembali indikatorindikator,
pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.
2) Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan
untuk pemasangan peralatan -peralatan atau penyambungan
penyambungan.
3) Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus
dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat
kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas/operator.
4) Panel harus dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan
diberi penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standar, sehingga
dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan masingmasing
terpisah satu dengan yang lain dengan alat pemisah.
5) Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan mini circuit breaker
(MCB) dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity) sekurang-
kurangnya 4,5 simetris.
6) Circuit Breaker lainnya harus dari tipe Moulded Case Circuits Breaker
(MCCB) atau No Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada
gambar perancangan dengan breaking capacity seperti ditunj ukkan dalam
gambar perancangan.
7) Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari tipe automatic trip
dengan kombinasi thermal dan instantaneous magnetic unit. MCCB utama
dari setiap panel daya (power panel) harus dilengkapi dengan
8) Busbar utama dalam panel harus dipasang mendatar dibagian bawah/atas
dan mempunyai kemampuan hantaran arus terus menerus sekurang
kurangnya sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari rating ampere frame
pemutus tenaga utama.
68
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

PASAL 3 Pekerjaan Kabel Daya Tegangan Rendah


3.1 Lingkup pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan,
pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan, semua ijin-ijin yang terkait
dengan pekerjaan kelistrikan, tenaga teknisi dan tenaga ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam
gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.
3.2 Tipe dan Macam
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam
ukuran dan tipe yang sesuai dengan gambar perancangan (NYA, NYM, NYY,
NYFGbY, 0,6/1 kV) kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan standar
SII atau SPLN.
3.3 Pemasangan dan Instalasi
Bahan;
1) Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
peraturan PUIL 2000 dan LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus
jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya.
2) Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara
dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan
penampang lebih kecil 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control.
3) Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari tipe :
4) Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan konduit uPCV high
impact. Untuk kabel distribusi NYY, NYFGbY, dan penerangan luar/jalan
dengan menggunakan kabel NYFGbY.

PASAL 4 Pekerjaan Sistem Penerangan


4.1 Umum
Pekerjaan sistem penerangan meliputi pengadaan semua bahan,
peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian, perbaikan selama
masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem
penerangan dapat beroperasi dengan baik dan benar.
4.2 Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem
penerangan sesuai dengan gambar perancangan:
Lampu dan Armatur
1) Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan,
seperti yang tertera pada gambar-gambar perancangan. Semua
armatur lampu harus mempunyai terminal pembumian (grounding).
2) Semua lampu fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus
dikompensasi dengan "power factor correction capasitor" yang cukup
kuat terhadap kenaikan suhu dan beban mekanis dari louver.

69
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

3) Reflector terutama untuk ruangan kantor harus memakai bahan


tertentu, sehingga diperoleh derajat pemantulan yang sangat tinggi.
4) Kotak tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block
harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang
ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis
komponen lampu itu sendiri.
5) Ventilasi di dalam kotak harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel
dalam kotak harus diberikan saluran atau klem-klemn tersendiri,
sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor.
6) Kotak terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, diproses anti
korosi proses "posphating", dicat dasar tahan karat, kemudian di finish
dengan cat akhir dengan powder coating warna putih.
7) Kotak terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert
harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia serta cover dari
clear polycarbonate harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas
kimia.
8) Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai
ketebalan minimum 0,7 mm.
Kabel lnstalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak
harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM,
NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode warna
insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut fasa
R : merah fasa S : kuning fasa T : hitam netral : biru pembumian : hijau/kuning.

Pipa Instalasi Pelindung Kabel


Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit uPVC
high impact. Pipa, elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories lainnya
harus sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25
mm.
Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak
sambung (T-Junction box) dan armatur lampu.
Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan
pipa konduit uPVC, high impact conduit-heavy gauge, sekurangkurangnya
diameter 19 - 25 mm.

Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable
tray yang terbuat dari plat mild steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0
mm, dan difinish hot dip galvanis dilapisi oleh zinchromate harus tahan terhadap
bahan kimia dan gas kimia.

70
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

Demikian pula untuk rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel NYM
untuk penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet steel dengan
ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan difinish hot dip galvanized.

4.3 Pengujian
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK
dan disahkan oleh lembaga yang berwenang meliputi :
1) Pengujian tahanan isolasi
2) Pengujian kekuatan tegangan impuls
3) Pengujian kenaikan suhu
4) Pengujian kontinyuitas.

PASAL 5 Pekerjaan Kotak Kontak Dan Saklar


5.1 Umum
Pekerjaan sistem kotak kontak dan saklar meliputi pengadaan semua
bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan
selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh
sistem kotak kontak dapat beroperasi dengan baik dan benar.
5.2 Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem kotak
kontak dan saklar sesuai dengan gambar perancangan yaitu :
1) Kotak Kontak Biasa. Kotak kontak dinding yang dipakai adalah kotak
kontak industrial 1 fasa + N + E, rating 250 V AC, 16 A, untuk pemasangan
di dinding/kolom. Kotak kontak industrial yang dipakai adalah kotak kontak
industrial 1 fasa dengan 3 pin, untuk pemasangan pada dinding/kolom
dengan ketinggian 150 cm di atas lantai dan harus mempunyai terminal
fasa, netral dan pembumian.
2) Isolating Switches / cam switch atau rotary switch. Isolating switches harus
dipasang pada panel dan dilengkapi dengan lampu indicator. Rating
isolating switch harus Iebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada feeder di
panelnya. Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 V AC, 3 fasa 415 V.
Saklar harus dipasang pada kotak.
3) Kotak untuk Saklar dan Kotak Kontak. Kotak harus dari bahan baja atau
moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang dari 3 5 mm. Kotak dari
metal harus mempunyai terminal pembumian, saklar atau kotak kontak
dinding terpasang pada kotaknya harus menggunakan baud, pemasangan
dengan cara yang mengembang tidak diperbolehkan.
4) Pemasangan Stop Kontak dan Saklar. Stop Kontak dan Saklar dipasang
ditanam didinding (inbow) yang penempatannya ditunjukkan dalam gambar
rencana. Stop Kontak dan Saklar dipasang pada jarak 150 cm dari lantai
jadi.
5) Kabel Instalasi. Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi
kotak kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau
71
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

lebih (NYA, NYM, NYY). Kabel harus mempunyai penampang minimal dari
2,5 mm2 kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000
sebagai berikut :
fasa R : merah
fasa S : kuning
fasa T : hitam
netral : biru
pembumian : hijau/kuning
6) Pipa Instalasi Pelindung Kabel
• Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit
uPVC high impact. Pipa, elbow, socket, kotak sambung, clamp dan
accessories lainnya harus sesuai yang satu dengan Iainnya, yaitu
tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm.
• Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak
sambung (T-Junction box) dan armatur lampu.
• Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan
pipa konduit uPVC, high impact conduit-heavy gauge, sekurang-
kurangnya diameter 19 - 25 mm.
7) Rak Kabel. Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan
jenis cable tray yang terbuat dari plat mild steel dengan ketebalan
sekurang- kurangnya 2,0 mm, dan difinish hot dip galvanis dilapisi oleh
zinchromate harus tahan terhadap bahan kimia dan gas kimia. Demikian
pula untuk rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel NYY dan NYM
untuk penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet steel dengan
ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan difinish hot dip
galvanized.
5.3 Pengujian
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK
dan disahkan oleh lembaga yang berwenang meliputi :
1) Pengujian tahanan isolasi
2) Pengujian kekuatan tegangan impuls
3) Pengujian kenaikan suhu
4) Pengujian kontinyuitas.

PASAL 6 Pekerjaan Penangkal Petir


6.1 Umum
Pekerjaan sistem proteksi petir meliputi pengadaan semua bahan,
peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama
masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem
proteksi petir dapat beroperasi dengan baik dan benar.

72
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

6.2 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi penyediaan, pengujian dan perbaikan selama masa
pemeliharaan dari sistem proteksi petir yang lengkap sesuai dengan spesifikasi
teknik ini, serta pengurusan ijin dari badan yang berwenang (Departemen
Tenaga Kerja).
6.3 Referensi
Pekerjaan harus dilakukan mengikuti standar dan peraturan yang berlaku
dari Jawatan Keselamatan Kerja atau standar/peraturan yang dikeluarkan dari
pabrik.
6.4 Material
Material yang digunakan dalam sistem proteksi petir harus dalam
keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksudkan serta disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK.
Daftar material, katalog dan shop drawing harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas/MK sebelum dilakukan pemasangan. Material atau alat-
alat yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknik ini akan ditolak. Sistem proteksi
petir yang dipakai adalah Sistem non radio aktif atau elektrostatik atau EF sistem
dengan radius 80 m.
Komponen - komponen yang dipakai adalah sebagai berikut :
a. Terminasi Udara :
Terminal udara khusus untuk sistem proteksi petir eksternal atau EF
sistem radius 80 meter, yang dimaksudkan untuk menetralisir awan
bermuatan disekitar bangunan gedung dan menangkap sambaran
petir bila terjadi petir.
b. Penghantar / konduktor penyalur :
Terdiri dari dua macam, yaitu penghantar horizontal yang
menghubungkan secara listrik antara terminal udara dan penghantar
/ konduktor penyalur vertikal (down conductor) yang menghubungkan
secara listrik antara terminal udara dan elektroda pembumian.
Proteksi petir ini harus menjamin dapat mentransfer dengan aman
energi kilat dari "terminal udara" ke bumi. Untuk sistem tersebut
digunakan jenis kabel yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat terminal udara.
c. Sistem Pembumian:
Terminal pembumian, terletak di dalam bak kontrol yang dilengkapi
dengan elektroda pembumian, bak kontrol diperlukan untuk pengujian
tahanan pembumian secara berkala
d. Elektroda Pembumian :
Elektroda pembumian, terbuat dari Copper Rod pejal dengan
diameter tidak kurang dari 20 mm dan panjang sekurang – kurangnya
6.000 mm dan harus dimasukan ke dalam tanah secara vertikal dan
harus diperoleh tahanan pembumian setinggi – tingginya 5 Ohm.

73
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

6.5 Pemasangan dan Pelaksanaan


1) Cara-cara pemasangan penangkal petir sistem ini harus sesuai dengan
petunjuk-petunjuk dan spesifikasi pabrik.
2) Batang proteksi dipasang pada atap bangunan dengan memakai baut
angker atau klem. Pemasangan harus cukup kuat untuk menahan gaya-
gaya mekanis pada saat timbulnya sambaran petir.
3) Pemegang konduktor/klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan
konduktor untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.
a. Sambungan - sambungan :
Sambungan yang diperlukan haruslah menjamin kontak yang baik
dan tidak mudah terlepas. Sambungan sedapat mungkin mengurangi
kerugian-kerugian tipis akibat adanya sambungan .
b. Pelindung mekanis
Penghantar pembumian harus dilindungi terhadap kerusakan
mekanis dengan pipa uPVC tipe high impact.
6.6 Pengujian
Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem proteksi petir yang dipasang,
maka harus diadakan pengujian terhadap instalasi sistem maupun
pembumiannya.
Pengujian yang harus dilakukan :
• Pengujian tahanan pembumian.
• Ukuran tahanan dari pembumian dengan menggunakan metoda standar.
• Pengujian kontinyuitas.
6.7 Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan
digunakan/dipasang, yaitu paling tidak penghantar dan elektroda pembumian
yang diminta dalam persyaratan. Semua biaya berkenaan dengan penyerahan
dan pengembalian contoh-contoh bahan ini adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
6.8 Pemeriksaan
1) Sistem proteksi petir akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas/MK untuk
memastikan dipenuhinya spesifikasi teknis ini. Semua bagian dari
instalasi ini harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas terlebih dahulu
sebelum ditutup atau tersembunyi.
2) Setiap bagian yang tidak sesuai dengan syarat - syarat spesifikasi teknis
dan gambar-gambar harus seaera diganti, tanpa biaya tambahan pada
Pemilik Proyek.
6.9 Surat ljin
1) Kontraktor harus mempunyai SPJT — Surat Penanggung Jawab Teknik
golongan C yang dikeluarkanoleh Assosiasi Kontraktor AKLI (Asosiasi
Kontraktor Listrik Indonesia).

74
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

2) Kontraktor harus sudah berpengalaman di dalam pemasangan


proteksi petir ini, dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyek
yang sudah pernah dikerjakan
6.10 Daftar Bahan/Material
1) Untuk semua bahan/material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib
mengisi daftar bahan/material yang menyebutkan merk, tipe, kelas
lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu tender.
2) Tabel daftar bahan/material ini diutamakan untuk komponen-
komponen yang berupa barang-barang produksi.
3) Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan
beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari bahan
/ material atau komponen tertentu terutama untuk bahan- bahan/material-
material listrik utama, maka Kontraktor wajib melakukan didalam
penawarannya material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.
4) Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang
disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor,
yang diakibatkan oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima
Pemilik, Konsultan Pengawas/MK dan Konsultan Perancang, maka dapat
dipertimbangkan penggantian merk/tipe dengan suatu sangksi tertentu
kepada Kontraktor.

PASAL 7 Pekerjaan Sistem Pembumian


7.1 Bangunan Gedung
1) Seluruh bagian-bagian besi dalam bangunan harus dibumikan
(grounded) secara baik, dengan cars menghubungkannya kepada bare
copper conductor pembumian yang telah tersedia, yaitu semua frame
konstruksi bangunan baja dan peralatan logam lainnya.
2) Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak (pintu-pintu)
dilakukan dengan pita tembaga fleksibel (braided copper wire), yang
harus dilindungi dari gangguan mekanis.
3) Semua sambungan-sambungan pada sistem pembumian harus
dilakukan dengan baut dari campuran tembaga. Elektroda pembumian
terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan harus ditanam sekurang-
kurangnya sedalam 6 m, sehingga dapat diperoleh tahanan pembumian
setinggi-tingginya 2 Ohm.
7.2 Peralatan Logam Lainnya
1) Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan logam (panel- panel,
housing peralatan, rak kabel, pintu-pintu besi, tangki-tangki logam dan
lain-lain) harus dihubungkan pada elektroda pembumian baik secara
terpadu atau secara terpisah (individual).
2) Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan
harus ditanam sekurang-kurangnya sedalam 6 m, sehingga dapat
diperoleh tahanan pembumian setinggi-tingginya 2 Ohm. Untuk
75
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

peralatan-peralatan yang terletak di lantai atas, dapat dibuat hubungan


pembumian terpadu, yaitu dengan mengikuti standar- standar yang
berlaku dalam PUIL 2000.
3) Ketentuan-ketentuan yang harus diikut antara lain sebagai berikut :
Penampang Konduktor daya Penampang
Konduktor pembumian (mm2)
<= 10 mm2 6 mm2
16 mm2 10 mm2
35 mm2 16 mm2
70 mm2 50 mm2
120 mm2 70 mm2
> = 150 mm2 95 m

PASAL 8 Masa Pemeliharaan Dan Jaminan


1) Masa pemeliharaan untuk seluruh Alat Set yang di supply dan dipasang
adalah selama 3 (tiga) bulan, terhitung sejak penyerahan pekerjaan untuk
yang pertama kalinya. Dalam masa pemeliharaan ini segala kerusakan
peralatan yang mungkin timbul menjadi tanggung jawab penuh dari
Pemborong yang bersangkutan.
2) Jaminan (garansi) untuk seluruh Instalasi Generating Set yang dipasang
adalah selama 12 (dua belas) bulan, terhitung sejak penyerahan
pekerjaan untuk yang kedua kalinya. Selama masa jaminan, segala
kerusakan peralatan mungkin timbul, Pemborong wajib memperbaiki dan
suku cadang yang diperlukan akan dibayar oleh Pemberi Tugas.

PASAL 9 Lain-Lain
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan dalam Spesifikasi ini, harus dilengkapi oleh
Pemborong, sehingga instalasi dapat bekerja dengan baik dan dapat
dipertanggung jawabkan tanpa tambahan biaya.
Pemborong harus meminta ijin-ijin yang mugkin diperlukan untuk
pemasangan Diesel Generating Set dengan biaya dari Pemborong. Equipment
yang disupply harus dilengkapi Factory test report.
Untuk Keaslian equipment, harus dilengkapi sertificate of origin for engine
and alternator from same country.

PASAL 10 Pengujian/ testing


Ketentuan Umum
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga
mencapai hasil baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan LMK, PLN dan

76
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Rumah Dinas Tipe C Permanen Dan Pembangunan
Halaman (Termasuk Pagar, Paving, Dan Fasilitas Lain) Rumah Dinas Tipe C Permanen

pabrik. Bilamana diperlukan bahan-bahan instalasi atau peralatan dapat diminta


oleh Direksi untuk diuji ke Laboratorium atas tanggungan biaya Pemborong.
Tahap Pengujian
Pengujian Instalasi Kabel Feeder. Semua kabel Feeder harus ditest
isolasinya sehingga memenuhi persyaratan LMK dan PLN. Tahanan tanah harus
diuji sehingga memenuhi persyaratan PLN atau lebih kecil 0,5 Ohm. Dan
pengujian lainnya yang disyaratkan oleh PLN. Semua pengujian harus
disaksikan oleh Direksi dengan dibuat laporan tertulis.
Testing dari pada Sistim Instalasi Listrik
1) Pada waktu instalasi telah selesai, sistim listrik yang dipasang harus ditest
dan mendapat pengesahan dari PLN (sampai dengan goodkeur oleh PLN).
2) Instalasi listrik penerangan maupun tenaga siap terpasang.
3) Siapkan alat-alat ukur, merger 0,6/l KV.
4) Pengukuran Untuk Instalasi Penerangan.
5) M.C.B ( Mini Circuit Breaker ) di panel dalam posisi off.
6) Pengukuran dilakukan setiap group maupun phase serta arde.
7) Untuk pengukuran instalasi penerangan tahanan kawat (sesuai PUIL 1987,
pasal 251).
8) Setiap menunjukan hasil pengukuran tahanan kawat dibuatkan daftar.
9) Diwaktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari PLN maupun genset
tidak boleh dimasukkan.
10) PengetesanTerhadap Armature/Lampu Penerangan. Jangka waktu
pengetesan 7 x 24 jam. Lampu dinyalakan secara terus-menerus.
Pengujian dapat dilakukan secara random dan secara keseluruhan.
11) Pengukuran Untuk Instalasi Tenaga.
12) Hubungan ke equipment (alat) diputuskan dengan mematikan switch untuk
alat itu.
13) Kontaktor maupun MCB untuk alat itu dalam posisi off.
14) Pengukuran dilakukan setiap phase, serta arde.
15) Untuk pengukuran instalasi tenaga, tahanan kawat (sesuai PUIL 1987
pasal 251).
16) Setiap penunjukan hasil pengukuran tahanan kawat dibuatkan daftar.
17) Diwaktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari PLN maupun genset
tidak boleh dimasukan. Pengukuran Arde Induk. Pemantekan pipa arde
selesai dikerjakan serta kabel arde sudah ditanam. Setiap alat ukur khusus
untuk mengukur tahanan kawat dari arde. Hasil pengukuran dari pada
tahanan kawat dari pada arde harus (sesuai PUIL 2000 pasal 330 B.L).

Dirjen Bea dan Cukai Konsultan Perencana


Sulbagtara CV. ASMARA 1618

Bambang Sigid Budiono Andhyka Hendra Asmara,S.T


Pejabat Pembuat Komitmen Direktur
77

Anda mungkin juga menyukai