Anda di halaman 1dari 18

SPESIFIKASI TEKNIS

Skpd : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Nama Kegiatan : Normalisasi saluran pembuang pengendalian banjir
Nama Pekerjaan : Pembangunan Saluran Pembuang Kali Ciherang
(NORMALISASI)
Lokasi Kegiatan : Kecamatan Karang Bahagia - Sukakarya , Kabupaten
Bekasi
Pagu Anggaran : Rp. 5.421.185.315
Nilai Hps : Rp. 4.578.715.188
Waktu Pelaksanaan : 40 ( Empat Puluh) Hari Kalender
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2020

URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS


I. Spesifikasi Bahan Konstruksi

Bahan material yang digunakan untuk pekerjaan ini terdiri dari :

Uraian Bahan
No Spesifikasi
Material
Semen harus dari tipe I dan memenuhi
persyaratan SNI 2049-2015 atau ASTM C
150. Semen harus berasal dari satu merek
dagang, seperti Semen Padang, Indocement,
Holcim, atau Gresik.
1. Semen Semen harus didatangkan dalam sak yang
utuh/tidak pecah, tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada sak.
Semen harus dalam keadaan fresh (belum
mulai mengeras).

Agregat Halus tidak boleh mengandung


bahan-bahan anorganik, asam, alkali dan
bahan lain yang merusak.
• Pasir harus terdiri dari butir-butir
yang tajam, kuat dan bersudut.
• Bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur, tanah lempung dan
sebagainya, jumlah kandungan bahan
2. Pasir/ Agregat Halus ini maksimal 5% dan tidak
mengandung garam.
• Mempunyai variasi besar butir
(gradasi) yang baik dengan ditunjukan
dengan nilai Modulus halus butir
antara 1,50-3,80.Pasir harus dalam
keadaan “jenuh kering muka”.
• Agregat kasar berupa batu pecah
(split) yang mempunyai susunan
gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat (tidak
porous), dengan tekstur permukaan
kasar, butir-butirnya tajam, kuat dan
bersudut.
• Dimensi maksimum dari agregat kasar
3. Batu Split/ Agregat tidak lebih dari 4 cm dan tidak lebih
Kasar besar dari 3/4 jarak bersih antar baja
tulangan atau jarak baja tulangan
dengan cetakan dan tidak boleh lebih
besar dari 1/3 tebal plat.
• Kadar lumpur tidak boleh melebihi
dari 1% berat kering dan tidak boleh
mengandung garam.

• Tidak mengandung lumpur atau benda


melayang lainnya lebih dari 2
gram/liter.
• Tidak mengandung garam-garam yang
dapat merusak beton (asam, zat
organik lainnya) lebih dari 15
4. Air gram/liter.
• Tidak mengandung khlorida (Cl)
lebih dari 0,5 gram/liter.
• Tidak mengandung senyawa sulfat
lebih dari 1 gram/liter.

• baja tulangan polos harus dari baja


mutu BjTP-24 dengan tegangan leleh
minimal 2400 kg/cm2 (fy 240 Mpa),
dan memenuhi ketentuan SNI 07-
2052-2002. Diameter yang digunakan
harus sesuai ketentuan dalam Gambar
5. Baja Tulangan Kerja.
• baja tulangan berulir harus dari mutu
BjTS-40 dengan tegangan leleh
minimal 4000kg/cm2 (fy = 400 Mpa),
dan memenuhi ketentuan SNI 07-
2052-2002. Diameter yang digunakan
harus sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.
- pelat t=6mm grade ss400
- besi profil unp grade ss400
- besi profil iwf grade ss400
- roller besar grade sc49/sc45c
- roller kecil grade sc49/sc45c
- pin as grade sc49/sc45c
- as drat dia 2" grade sc49/sc45c
6. Pintu air - rubber seal grade p.30
- as penghubung grade sc49/sc45c
- plate strip t=5mm sus 304
- pipa dia 1" dan dia 3” grade sc49/sc45c
- cequer plate t=4,5mm grade ss400
- besi siku grade ss400
- kayu kamper grade a
- behel 8mm
- sling 8mm
besi polos/ulir yang terbuat dari materi
wirerod dengan mutu Tp-40.
7. Besi wire mesh wiremesh rol/gulungan yang berukuran
2,1 x 5,4 m yang berdiameter 8 mm.

Multiplek tebal 9 mm, kayu 5/7 kelas II, ,


8. Papan Proyek Frame allumunium L.10.10.1, Banner
plastik ukuran 0,6 x 0,8 m2, Paku campuran
5 cm dan Paku 7 cm, Cat kayu

9. cat - Cat Dasar 1 Layer Epoxy


- Cat Finish 2 Layer Polyulitrane
II. Ruang Lingkup, Pedoman Standar dan Persyaratan Teknis, Proses/Kegiatan,
Metode Pelaksanaan Pekerjaan, Syarat Pengujian dan Pembayaran
No URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME
1. Papan Nama Proyek bh
1,00
2. Sewa Direksikeet ls
1,00
3. K3 ls
1,00
4. Mobilisasi dan Demobilisasi Berat ls
1,00
5. Pengukuran / uitzet / MCO m1
5.500,00
6. Pek. Galian Perataan Mekanik - Long Arm m3 80.811,60

7. Sewa Ponton ls
2,00
8. Bongkar Pasang Ponton ttk
4,00
9. Pek. Perbaikan pintu 3 ls
1,00
10. Pek. Perbaikan AS Drat pintu 4 ls
1,00
11. Pek. Perbaikan penggantian plat belakang pintu 5 ls
1,00
12. Pek. Perbaikan penggantian plat belakang pintu 6 ls
1,00
13. Pek. Perbaikan penggantian Satu set pintu 8 ls
1,00
14. Pek. Perbaikan penggantian tangga ls
1,00
15. Pek. Perbaikan penggantian railling pipa ls
1,00
16. Pek. Perbaikan penggantian 2 pintu intake ls
1,00
17. Pek. Skot balok m3
2,88
18. Pek. Wiremesh m8 kg
435,36
19. Pek. Pengecoran oprit jembatan m3
15,98
20. Pek. Pengecatan m2
1.333,00
(1) PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Papan Nama Proyek

1. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini berisi informasi kepada masyarakat yang merupakan salah satu
upaya memberi sosialisasi tentang kegiatan membangun dan pemanfaatan
pekerjaan konstruksi sesuai ketentuan

2. Pedoman Standar
Tidak ada

3. Persyaratan Teknis
a) Bahan Bangunan Konstruksi
• Multiplek tebal 9 mm, Tiang kayu 5/7 kelas II, tinggi 3 m', Frame
allumunium L.10.10.1, Banner plastik ukuran 0,6 x 0,8 m2, Paku
campuran 5 cm dan Paku 7 cm, Cat kayu
b) Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan
Peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan
kebutuhan lapangan minimal :
• Palu/martil, gergaji kayu
c) Metode Pelaksanaan
papan nama proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan
kegiatan. papan nama proyek ini dibuat dari triplek 9 mm dengan ukuran 0,6
x 0,8 m2 ditopang kayu setara meranti dengan tinggi 3 m dari permukaan
tanah, dan ditempel banner berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang
akan dilaksanakan, antara lain:
(1) Nama Kegiatan
(2) Pekerjaan Yang Harus Dilaksanakan
(3) Biaya Pekerjaan/ Nilai Kontrak
(4) Sumber Dana
(5) Jangka Waktu
(6) Nama Penyedia Jasa

B. Direksi keet
1. Ruang Lingkup
Sewa Direksikeet ialah penyediaan kantor lapangan untuk dipergunakan
oleh direksi selama pelaksanaan pekerjaan, alat komunikasi serta gudang
untuk menyimpan bahan dan peralatannya.

2. Pedoman Standar
• Tidak Ada
3. Persyaratan Teknis

a) Bahan Bangunan Konstruksi


• Tidak ada
b) Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan
• Tidak Ada
c) Metode Pelaksanaan
(1) kontraktor harus menyediakan kantor lapangan untuk dipergunakan
oleh direksi selama pelaksanaan pekerjaan, alat komunikasi serta
gudang untuk menyimpan bahan dan peralatannya.
(2) lokasi gudang dan kantor lapangan akan ditentukan oleh direksi.
(3) syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi untuk gudang dan kantor
lapangan adalah penyediaan sarana sanitasi air bersih, sambungan
listrik, alat pemadam api dan kotak pertolongan pertama.
(4) pemeliharaan, kebersihan dan keamanan gudang dan kantor lapangan
merupakan tanggung jawab kontraktor.
(5) tempat kosong untuk parkir kendaraan proyek harus disediakan di
sekitar kantor lapangan.

C. Kesehatan dan keselamatan kerja K3

1. Ruang Lingkup
K3 meliputi semua item pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan,
pelaksana kegiatan Harus Memikirkan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.
Memakai Alat Pengaman Dalam Pekerjaan Merupakan Hal Yang Harus
Dilaksanakan Oleh Setiap Pekerja Dalam Melakukan Aktivitas.
2. Pedoman Standar
Permen PUPR No 21/PRT/M/2019 tentang pedoman sistem manajemen
keselamatan konstruksi

3. Persyaratan Teknis
a) Bahan Bangunan Konstruksi
• Tidak ada

b) Peralatan K3 Konstruksi
• Sepatu Karet ( Sepatu Boot), Masker (Respirator), Sarung Tangan, Sepatu
Pelindung, Helm pelindung, Kacamata Pelindung, Pengukur suhu badan,
tempat cuci tangan.

c) Metode Pelaksanaan
• Sebelum memulai Pekerjaan pelaksana Harus Memikirkan Kesehatan
Dan Keselamatan Kerja. Memakai Alat Pengaman Dalam Pekerjaan
Merupakan Hal Yang Harus Dilaksanakan Oleh Setiap Pekerja Dalam
Melakukan Aktivitas. Adapun Alat Pengaman Diri K3 Yang Dipakai
Seperti Sepatu Karet (Sepatu Boot), Masker (Respirator), Sarung
Tangan, Sepatu Pelindung, Helm pelindung, Kacamata Pelindung, Serta
Alat Alat Pengaman Lainnya Yang Menunjang Keberlangsungan
Pekerjaan Tersebut. Dalam masa pandemi covid ini disediakan alat
pengukur suhu badan, tempat cuci tangan setelah bekerja atau saat
beristrahat agar para pekerja selalu mematuhi protokol kesehatan yang
sedang terjadi di wilayah tersebut (sebagaimana terlampir dalam
keselamatan konstruksi pada pekerjaan konstruksi dalam Spesifikasi
Teknis)

D. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat


1. Ruang Lingkup
Mobilisasi dan demobilisasi proyek adalah kegiatan mendatangkan ke lokasi
(mobilisasi) dan mengembalikan (demobilisasi) alat-alat proyek sesuai
spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang dengan menggunakan alat
angkutan darat (trailer / truck besar/lowbed/flatbed) atau alat angkut air
(ponton). Contoh aplikasi mobilisasi dan demobilisasi proyek adalah pekerjaan
konstruksi.
2. Pedoman Standar
• Tidak Ada
3. Persyaratan Teknis

a) Bahan Bangunan Konstruksi


• Tidak ada

b) Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan


• Flatbed Truck (alat angkut excavator) kap. 10 ton , Landasan Balok
kayu

c) Metode Pelaksanaan
Cakupan kegiatan mobilisasi dan demobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak
ini akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan,
sebagaimana disyaratkan di bagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak, secara
umum harus memenuhi ketentuan berikut:

1) • Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu


pekerjaan konstruksi maka ketepatan waktu mobilisasi sangat penting
untuk dijadwalkan dengan baik.
2) • Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal
7 hari setelah mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
3) • Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan
pelaksanaan. Peralatan tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan
di jaga sehingga dapat dipergunakan pada waktunya tanpa ada kendala
yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi kerusakan pada alat
yang akan digunakan.
4) • Demobilisasi alat akan dilakukan setelah semua pekerjaan selesai.

(2) PEKERJAAN NORMALISASI

A. Pengukuran / uitzet

1. Ruang Lingkup
Pengukuran bertujuan untuk menentukan titik lokasi awal dan titik akhir serta
kondisi level kontur existing lokasi pekerjaan, agar tidak ada kesalahan lokasi
dan sesuai dengan perencanaan.
2. Pedoman Standar
• Tidak Ada
3. Persyaratan Teknis
a) Bahan Bangunan Konstruksi
• Rambu, patok, pilox

b) Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan


• Theodolite, meteran Panjang(rol), meteran pendek (saku), bodem
c) Metode Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, terlebih dahulu akan dilakukan
Pengukuran Awal (MC 0%) dan setelah pekerjaan selesai akan
dilaksanakan Pengukuran Akhir (MC 100%). Pelaksanaan Pengukuran
Mutual Chek (MC) dilaksanakan bersama tim Pengukuran Mutual Chek
dan berpedoman pada titik refferensi / Bench Mark (BM) yang telah
disetujui dan gambar kontrak. Pekerjaan dilaksanakan dengan
menggunakan alat ukur theodolite meteran Panjang(rol),rambu ukur.

B. Pek. Galian Perataan Mekanik


1. Ruang Lingkup
Meliputi pekerjaan galian perataan mekanik merupakan pekerjaan
pengangkatan lumpur / tanah / sampah /gulma dengan menggunakan
alat excavator.
2. Pedoman Standar
• Tidak Ada
3. Persyaratan Teknis
a) Bahan Bangunan Konstruksi
• minyak pelumas, dexlite (bahan bakar)
b) Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan
• Excavator Long Arm setara: Sk220 LC, Sk 250 LC, PC 200
LC, CXC 200 LC, PC 210 LC, EXC 210 LC
Ukuran bucket 0,4-0,6 m3
Panjang Arm 12m - 21m

c) Metode Pelaksanaan
Menyiapkan peralatan excavator sesuai dengan Spesifikasi RAB
• Pengukuran profil dan pasang patok.
• Melaksanakan penggalian menggunakan excavator sesuai dengan
dimensi dan elevasi gambar rencana.
• Material hasil galian ditempatkan pada lokasi yang tidak
mengganggu pekerjaan lainnya dan juga galian itu sendiri atau di
buang keluar sesuai yang tercantum dalam RAB.
• Melakukan pengukuran hasil pekerjaan untuk monitoring volume
dilakukan bersama-sama dengan Direksi dan Konsultan, mutual
check dilakukan bersama-sama dengan direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan dan dituangkan dalam
gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan.
• Seluruh material yang telah digali dalam batas volume yang telah
ditentukan, dan apabila tidak bisa dibuang secara langsung , maka
untuk sementara dapat diletakan didaerah sekitar saluran/ tanggul
sungai.
• Penempatan sampah apung tersebut jangan sampai menggangu
sekitarnya.
• Walapupun ditempatkan sementara, sampah apung tidak dibenarkan
berada pada tempat tersebut sampai 1 ( satu hari ).
• Seluruh hasil material bekas sampah apung harus dibuang dan
tempat bekas penempatan sementara, ditinggalkan dalam keadaan
rapih dan bersih.
• Alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sampah apung
adalah Dump Truk dengan kapasitas muat sesuai Analisa RAB atau
bila kondisi jalan / area yang tidak memungkinkan bisa
menggunakan kendaraan kecil dengan seijin pengawas lapangan.
• Pelaksana harus melaporkan kepada Direksi setiap kali akan
mengadakan pengangkutan sampah apung keluar proyek, serta harus
mencatat berapa m3 volume dari material yang telah diangkut setiap
ada pekerjaan pengangkutan.
C. Ponton (sewa,bongkar pasang)

1. Ruang Lingkup
ponton sebagai landasan excavator yang berada di tengah sungai dalam
proses pengerukan lumpur ini dapat dibuat sendiri atau sewa kepada
vendor yang menyediakan alat ini

2. Pedoman Standar
• Tidak Ada

3. Persyaratan Teknis
a) Bahan Bangunan Konstruksi
• Tidak Ada

b) Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan


• Alat bantu berupa kunci-kunci set lengkap, obeng, tang, kakatua,
linggis, Flatbed Truck (alat angkut excavator) kap. 10 ton , Landasan
Balok kayu.

c) Metode Pelaksanaan
• Penyedia wajib meneliti ukuran-ukuran dilapangan dan melaporkan
segala sesuatu kepada Direksi.
• Ponton excavator merupakan ponton yang digunakan untuk
mengangkut excavator dalam melakukan pengerukan lumpur atau
sampah di perairan baik sungai, tambak maupun di lepas pantai (posisi
excavator berada ditengah diatas ponton). Ponton ini didesain khusus
untuk excavator dengan memperhitungkan beban dan bahan yang
terbuat dari plat dengan pertimbangan kuat, tahan lama dan aman bagi
lingkungan.
Bila dalam proses pekerjaan pengerukan lumpur/sampah pada tengah
sungai ini mengalamai kendala, seperti ada jembatan permanen
(beton), pipa listrik/air yang mellintang sungai, maka ponton ini dapat
dibongkar pasang agar proses pekerjaan normalisasi sungai tidak
bersifat destruktif (merusak) bangunan yang ada.

(3) PEKERJAAN PERBAIKAN PINTU BENDUNG CARINGIN

D. Pekerjaan Pintu Air

1. Ruang Lingkup
• Pekerjaan ini meliputi pengadaan, perbaikan, pemasangan dan
pengecatan pintu air.

2. Pedoman Standar

• Tidak Ada
3. Persyaratan Teknis
a) Bahan Bangunan Konstruksi
- Pelat T=6mm Grade SS400
- besi profil unp grade ss400
- besi profil iwf grade ss400
- roller besar grade sc49/sc45c
- roller kecil grade sc49/sc45c
- pin as grade sc49/sc45c
- as drat dia 2" grade sc49/sc45c
- rubber seal grade p.30
- as penghubung grade sc49/sc45c
- plate strip t=5mm sus 304
- pipa dia 1" dan dia 3” grade sc49/sc45c
- cequer plate t=4,5mm grade ss400
- besi siku grade ss400
- cat dasar 1 layer epoxy
- cat finish 2 layer polyulitrane
- kayu kamper grade a
- Behel 8mm
- Sling 8mm

b) Peralatan Konstruksi
- Mesin Las
- Mesin bubut
- Bor listrik
- Mesin gerinda
- gergaji besi
- palu
- amplas
- compressor
- kuas

c) Metode Pelaksanaan

Pembuatan Pintu Besi Plat Baja T. 6 mm Rangkap,


Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembuatan pintu besi kontraktor
pelaksana terlebih dahulu mengajukan request kepada Direksi
pekerjaan untuk mendapat persetujuan serta arahan. Pelaksanaan
pekerjaan pembuatan pintu besi plat baja T. 6 mm mencakup
pengadaan dan pemasangan, dimana material pintu baja ini di buat di
bengkel yang yang ditunjuk oleh pemborong dan telah mendapat
persetujuan dari Direksi pekerjaan. Pekerjaan Pintu mencakup
pengadaan dan pemasangan. Adapun masing-masing kebutuhan pintu
untuk pembangunan bendung antara lain: Bahan untuk Pintu akan
dipasang setelah terlebih dahulu dibuat dibengkel/pabrik tempat
pembuatan pintu yang disetujui oleh pihak Direksi. Dimensi dari pintu
air yang diperlukan ditunjukkan pada gambar. Untuk pintu gambar-
gambar” atau sesuai dengan petunjuk dan arahan direksi. Pintu plat
baja yang direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan
pemasangannya, hanya oleh suatu pabrik yang sudah disetujui dan
namanya tercantum dalam daftar yang telah disetujui oleh pemilik
proyek/ Direksi, pembuatan pintu-pintu. Pembuatan dan pengadaan
pintu akan dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak oleh Penyedia jasa
Utama, yang akan bertanggung jawab atas pemesanan dan
administrasinya. Penyedia jasa dalam penawarannya akan
menyertakan Sub-Kontrak yang akan membuat pintu berikut
spesifikasi teknis dan material sesuai dengan penawarannya.
Dalam lampiran analisa harga pintu akan dibedakan antara :

• harga pengadaan dan pembuatan pintu,


• harga pengepakan dan pengangkutan dari pabrik sampai ke lokasi
dan harga pemasangan.
Penyedia jasa akan memilih Pabrik yang mempunyai peralatan dan kemampuan
serta bersedia membantu Direksi dalam hal pengujian dan pemeriksaan terhadap
bahan/material yang digunakan dan terhadap hasil akhir pekerjaan. Sebelum
pembuatan pintu dimulai, maka Penyedia jasa akan menyiapkan Gambar
Pabrikan (shop drawing) dan diperiksakan kepada direksi pekerjaan guna
mendapatkan persetujuan. Pekerjaan pintu ini akan dipesan oleh penyedia jasa
15 (lima belas) s/d 30 hari sebelum pemasangan atau sesuai dengan petunjuk dan
arahan Direksi Pekerjaan. Pengukuran pekerjaan Pemasangan,
Pintu diukur menurut Pintu yang terangkai atau terpasang sesuai dengan
konstruksi bangunan yang dibuat berdasarkan gambar rencana.

TAHAPAN PEKERJAAN MELIPUTI PENGADAAN, PERBAIKAN,


PEMASANGAN DAN PENGECATAN PINTU AIR.
I. Tahapan Pelaksanaan
Pekerjaan Perbaikan dan Penggantian Pintu air meliputi :
1. Perbaikan Penggantian Pintu 3
2. Perbaikan Joint As Drat Pintu 4
3. Perbaikan Penggantian Plate Belakang Pintu 5
4. Perbaikan Penggantian Plate Belakang Pintu 6
5. Perbaikan Penggantian Pintu Satu Set Pintu 8
6. Perbaikan Penggantian 2 Tangga
7. Perbaikan Pengecatan
8. Perbaikan 2 Pintu Intake
9. Pengecoran
II. Tahapan Persiapan
1. Pembuatan Shop drawing
2. Peralatan Kerja, Air Kerja dan Listrik Kerja
3. Box Porlat Dan ChainBlock 5 Ton 2
4. Keamanan Proyek
III. Tahapan Pekerjaan
1. Fabrikasi Di Workshop
• Pengadaan Material ( Besi profil IWF, Besi profil UNP, Besi
siku, Besi plate, dll )
• Pemotongan Material
• Seting
• Pengelasan
• Finishing dan Pengecatan
2. Pembongkaran
• Pembongkaran Pintu Air menggunakan ChainBlock 5 Ton 2, dan
di bagi menjadi 2 bagian.
• Pembongkaran dan penggantian Kayu Penahan Air (Skot Balok)
menggunakan Kayu Kamper.
• Pembongkaran Tangga.
3. Erections / Pemasangan
• Pemasangan Pintu Air menggunakan ChainBlock 5 Ton 2
• Pemasangan Tangga
4. Pengecoran oprit jembatan (ready mix)
Pelaksanaan pengecoran dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan pembesian, pengecoran dimulai dari pondasi
satu dan dilanjut kepondasi berikutnya. Penuangan spesi
beton ke pondasi beton dengan menggunakan selang cor dan
dalam pelaksanaan ini kami menggunakan beton ready mix.
Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai
berikut :

- Sebagai persiapan lokasi pengecoran dibersihkan dari


sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah lainnya.
- Alat-alat pelindung diri bagi para pekerja seperti helm, sepatu
safety dan lainnya harus digunakan untuk mencegah adanya
resiko kecelakaan kerja saat pengecoran.
- Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran
bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan
pengecoran sebelumnya (jika ada) telah disiram dengan
calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air.
- Penuangan ready mix dari truck molen di bantu dengan alat
selang cor kemudian dituang langsung ke tempat bekisting.
Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak terlalu jauh 10-
20cm agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang
berat dengan pasta beton, (segregasi)
- Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu
dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan
sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak
terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau
penutup (shutter) kecuali penutup dari beton.
- Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi
teknis dan apabila telah selesai dapat dilanjutkan dengan
pengukuran kuantitas kerja guna dituangkan dalam sertifikat
pembayaran.
5. Pengecatan
Pekerjaan pengecetan ini dilakukan sesuai gambar dab RAB/BOQ
setiap pintu.
• Pembersihan Area Pengecatan
• Pengecatan Dasar Dengan Menggunakan Epoxy 1 Layer
• Pengecatan Finish Dengan Menggunakan Cat Polyurethane 2 Layer
III. Lampiran K3
Jenis/tipe pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan risiko terkait
keselamatan konstruksi pada pekerjaan konstruksi
PENILAIAN RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO

JENIS BAHAYA (TIPE

PERSYARATAN
KECELAKAAN)

PEMENUHAN
PERATURAN

NILAI RISIKO (F x

NILAI RISIKO (F x
KEPARAHAN (A)

TINGKAT RISIKO

KEPARAHAN (A)

TINGKAT RISIKO
KEMUNGKINAN

KEMUNGKINAN
Page 1
IDENTIFIKASI BAHAYA (SKENARIO PENGENDALIAN PENGENDALIAN
NO URAIAN PEKERJAAN KETERANGAN
BAHAYA) AWAL

(TR)
LANJUTAN

(TR)
(F)

(F)
A)

A)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
• Terluka/memar akibat terkena alat
bantu
1 Papan Nama Proyek • Terluka/tergores saat proses kerja
• Terjatuh/terpeleset
• Terjangkit virus Covid – 19

• Terluka/memar akibat terkena alat


yang penepatan alat tidak sesuai
2 Sewa Direksikeet
tempatnya
• Terjangkit virus Covid – 19

• Kecelakaan lalu lintas


• Terkena material/alat •
3 K3
Terjatuh/terpeleset
• Terjangkit virus Covid – 19

• Kecelakaan lalu lintas


• Tertimpa material/alat
Mobilisasi dan Demobilisasi
4 • Terluka/tergores saat proses
Berat
kerja
• Terjangkit virus Covid – 19

• Kecelakaan lalu lintas


• Terjatuh pada saat proses
pemasangan
5 Pengukuran / uitzet / MCO • Tertimpa material/alat
• Terluka/tergores saat proses
kerja
• Terjangkit virus Covid – 19

• Kecelakaan lalu lintas


• Terjatuh dari kendaraan
• Terlindas kendaraan
Pekerjaan Galian Perataan
6 • Tertimpa alat berat
Mekanik
• Kerusakan sarana dan
prasarana umum
• Terjangkit virus Covid – 19

• Kecelakaan lalu lintas


• Terjatuh dari kendaraan
• Terlindas kendaraan
Pekerjaan Bongkar Pasang
7 • Tertimpa alat berat
Ponton
• Kerusakan sarana dan
prasarana umum
• Terjangkit virus Covid – 19

• Terkena debu Agregat


• Kecelakaan lalu lintas
• Terlindas kendaraan
Pekerjaan pengecoran ready • Kerusakan sarana dan prasarana
8
mix umum
• Terluka terkena material
• Tertimpa alat
• Terjangkit virus Covid – 19
• Terjatuh saat pekerjaan
• Terkena debu Agregat
• Terluka terkena material
Pekerjaan pintu air • Tertimpa alat berat
9 (Perbaikan, pemasangan dan • Tersengat listrik
pengecatan pintu air) • Terhirup bahan kimia cat
• Kerusakan sarana dan prasarana
umum
• Terjangkit virus Covid – 19
I. SYARAT KUALIFIKASI
3.1 SYARAT KUALIFIKASI PENYEDIA
1. Memiliki Ijin usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku.
2. Memiliki Sertifikat Sub Bidang SI001 Pelaksanaan Konstruksi Jasa Air, Pelabuhan,
Dam dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya.
3. Memiliki kemampuan dasar (KD) dengan nilai KD sama dengan 3x NPT (nilai
pengalaman tertinggi dalam 15 tahun terakhir) untuk kualifikasi usaha menengah,
pengalaman pekerjaan sesuai sub bidang klasifikasi / layanan SBU yang
diisyaratkan.
4. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP) dan telah memenuhi kewajiban
perpajak an (SPT Tahunan) tahun pajak 2019
5. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
6. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak
untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan
pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengarnbil cuti diluar tanggungan Negara;
7. Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, balk dl lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dan 3 (tiga) tahun;
8. Minimal 1 (satu) orang Tenaga Ahli Tetap bersertifikat Ahli (SKA) sesuai dengan
Subklasifikasi SBU yang diisyaratkan dibuktikan dengan melampirkan Bukti Setor
Potongan Pajak PPH pasal 21 ;
9. Memiliki sisa kemampuan nyata (SKN) dengan menyampaikan laporan keuangan
tahun 2019 yang telah di audit oleh kantor akuntan publik, melampirkan Rekening
Koran Perusahaan dimulai saat pengumuman Tender sampai dengan jadwal
klarifikasi minimal 10 % dari nilai HPS ;

4.1 SPESIFIKASI PERALATAN MINIMAL

No Fasilitas/Peralatan Jumlah Kapasitas Minimum


1. Dump Truck 1 5-7 m3
2. Concrete Mixer 1 6-8 m3
3. Concrete Vibrator 1 5HP/25lt
4. Alat ukur sudut dan 1 Setara T2
beda tinggi
5. Ponton 2 8x9 m
6. Excavator 4 Long Arm setara (Sk220
LC, Sk 250 LC, PC 200 LC,
CXC 200 LC, PC 210 LC,
EXC 210 LC)
1. Surat Izin Layak Operasi Excavator

2. Ketentuan khusus penetapan harga bahan dan upah:


Penetapan upah kerja harus mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa Barat
Nomor : 561/75/yanbangsos/2019 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota
didaerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2020. Dalam lampiran keputusan tersebut
dinyatakan besaran Upah Minimum jenis usaha konstruksi di Kabupaten Bekasi
sebesar Rp 4.498.961/bulan atau Rp 149.965/hari per 8 jam.

II. SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI/PERSONIL MANAJERIAL

Penyedia memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan


pekerjaan, yaitu :

Untuk Pekerjaan Kualifikasi menengah dan besar


Jabatan dalam pekerjaan Pengalaman Kerja Sertifikat Kompetensi
No
yang akan dilaksanakan (tahun) kerja
1 Manajer Pelaksana/proyek Minimal 3 tahun Memiliki SKA 602
(Ahli Muda
Manajemen
kontruksi/proyek )
2 Manajer Teknik Minimal 2 tahun Memiliki SKA 211
(Ahli Muda SDA)
3 Petugas K3/Ahli K3 Minimal 3 tahun Memiliki SKA 603
(Ahli Muda K3
Konstruksi)
4 Manajer keuangan Minimal 3 tahun -

Bekasi, 13 Oktober 2020


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SIGIT BUDI SANTOSA, ST, MM


NIP. 197210252002121004

Anda mungkin juga menyukai