Anda di halaman 1dari 91

BAHAN BANGUNAN

SEMEN
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dari bahan


bangunan dari semen untuk bahan konstruksi.

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis dari


Bahan Bangunan Penutup Atap.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis dari
Bahan Bangunan lantai bangunan.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis dari
Bahan Bangunan untuk pasangan dinding.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis dari
Bahan Bangunan exterior untuk drainase .
PENDAHULUAN

Semen adalah bahan perekat hidrolis yang biasa digunakan


sebagai bahan bangunan
Semen merupakan komponen utama dalam pembangunan
infrastruktur seperti gedung, jalan tol, pelabuhan, bandara,
jembatan dan berbabagai infrastruktur lain. Indonesia yang
merupakan negara yang sedang berkembang dimana
pembangunan infrakstuktur dari tahun ketahun semakin
meningkat, maka seiring dengan itu kebutuhan akan semen
akan terus meningkat.
Bbeberapa produsen semen di indonesia, antara lain : Semen
Indonesia Group (Semen Gersik, Semen Padang dan Semen
Tonasa) dan Semen Baturaja yang merupakan perusahaan
milik negara (BUMN) serta perusahaan swasta yaitu :
Indocement, Holcim Indonesia, Semen Bosowa, Semen
Kupang, Laparz semen.
PENDAHULUAN

Bahan penyusun semen


a. Batu kapur merupakan penyusun unsur utama semen
yang mengandung CaO
b. Tanah liat sebagai sumber SiO2, Al2O3, Fe2O3
Bahan tambahan:
c. Pasir kwarsa atau batu silika, sebagai penambah SiO2
d. Pasir atau bijih besi, sebagai penambah Fe2O3
Jenis Semen Portland
Tipe 1 Penggunaan umum tanpa syarat khusus

Tipe 2 Digunakan bila ada gangguan sulfat yang sedang serta panas
hidrasi sedang
Tipe 3 Pengerasan cepat/perkembangan kekuatan awal tinggi

Tipe 4 Penggunaan yang panas hidrasi rendah

Tipe 5 Digunakan bila ada gangguan sulfat tinggi/semen tahan sulfat


PROSES PEMBUATAN SEMEN

Secara umum, pembuatan semen adalah sebagai berikut:


Secara umum proses produksi semen terdiri dari beberapa tahapan :

1. Tahap penambangan bahan mentah (quarr y). Bahan dasar semen


adalah batu kapur, tanah liat, pasir besi dan pasir silica. Bahan-
bahan ini ditambang dengan menggunakan alat-alat berat kemudian
dikirim ke pabrik semen.
2. Bahan mentah ini diteliti di laboratorium, kemudian dicampur
dengan propor si yang tepat dan dimulai tahap penggilingan awal
bahan mentah dengan mesin penghancur sehingga berbentuk serbuk .
3. Bahan kemudian dipanaskan di preheater
4. Pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk
kristal klinker
5. Kristal klinker ini kemudian didinginkan di cooler dengan bantuan
angin. Panas dari proses pendinginan ini di alirkan lagi
ke preheater untuk menghemat energi
6. Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar
yang ber sisi bola-bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang
halus.
7. Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat
penampungan semen mirip tangki minyak per tamina)
8. Dari silo ini semen dipak dan dijual ke konsumen
BAHAN BANGUNAN SEMEN
PENUTUP ATAP
GENTENG BETON/SEMEN

Jenis genteng dengan bahan dasar Semen Portland (PC), agregat halus, air,
dengan atau tanpa kapur/trass, pigmen dan bahan pembantu lainnya :
dicetak sesuai bentuk yang dirancang untuk produk tersebut .Standar
normalisasi untuk genteng beton/semen, sesuai SII-0447-88.
SYARAT MUTU

Bentuk genteng dibuat sesuai dengan


persetujuan antara pembeli dan pabrik pembuat,
yaitu :
Tebal minimum 8 mm, kecuali pada bagian
penumpangan tebalnya minimal 6 mm.
Kaitan genteng mempunyai panjang minimal 30
cm, pegangan 38 mm dan tinggi 9 mm.
Penumpangan tepi mempunyai lebar minimal 25
mm, yang dilengkapi dengan paling sedikit
sebuah alur air dengan kedalaman minimal 3.
SYARAT MUTU

Beban lentur - Genteng beton harus mampu


menahan beban lentur minimum seperti tabel
berikut:
Tingkat mutu Beban lentur rata2 dari 10 Beban lentur masing2
genteng yang diuji minimal (kgf) genteng minimal (kgf)
I 200 120
II 150 135
II 100 90
SYARAT MUTU

Pandangan luar - Genteng harus mempunyai


permukaan atas yang mulus tidak terdapat retak
atau cacat lain yang mempengaruhi sifat
pemakaian dan bentuknya harus seragam bagi
tiap jenis. Tepi-tepinya tidak boleh mudah
direpihkan dengan tangan. Setiap genteng harus
diberi tanda/merk pabrik .
Ketahanan terhadap perembesan air (rapat air) -
Setiap genteng tidak boleh terjadi tetesan air
dari bagian bawahnya. Dalam hal genteng
menjadi basah tetapi tidak terdapat tetesan air,
maka dinyatakan tahan terhadap perembesan
air.
SYARAT MUTU

Daya serap air - Daya serap air rata-rata dari


10 contoh uji tidak boleh lebih dari 10 persen
Kekuatan lentur - Genteng harus mampu
menahan beban lentur minimum seperti daftar
berikut :

Tingkat Beban lentur rata-rata dari 10 genteng yang Beban lentur masing-masing genteng
diuji (min) dalam kg (min) dalam kg
I 150 120
II 80 60
TEKNIK PEMASANGAN
TEKNIK PEMASANGAN
TEKNIK PEMASANGAN
KEUNTUNGAN
MESIN PEMBUAT GENTENG
JENIS - JENIS GENTENG

GENTENG BETON TIARA


GENTENG BETON IJUK
LEMBARAN GENTENG ASBES SEMEN
GENTENG
1. GENTENG BETON TIARA
1. GENTENG BETON TIARA

DATA TEKNIS
Bahan dasarnya Semen pasir, Zat warna, bahan
kimia lain
Ukuran 425 x 330 mm
Berat 4400 gram
Sudut Atap Min 12.5 dianjurkan
menggunakan almunium foil
Kontruksi Standar Kaso 5/7 setiap jarak 50 cm
Kebutuhan Standar 9-10 genteng untuk tiap 1 m2
Komponen Pelengkap Apex , Starter, Stepridge
Standar Mutu SII 0447-81
Pemasangan Dengan Paku
2. GENTENG BETON IJUK
DEFINISI

Genteng beton ijuk - Bahan Bangunan yang dibuat dari semen,


ijuk dan pasir yang dibentuk sedemikian rupa dan berukuran
tertentu, sehingga dapat digunakan untuk atap. Ijuk yang
digunakan dalam bentuk potongan dengan panjang serat 1
sampai 2 cm dan jumlah pemakaiannya umumnya 2 % dari
berat semen.
SYARAT MUTU

Syarat konstruksi / ukuran :

Ukuran panjang dan lebar genteng beton ijuk


sesuai dengan persetujuan antara pembeli dan
pabrik pembuat.

Tebal dari genteng beton ijuk tidak boleh kurang


dari 8 mm, kecuali pada bagian penumpangan
(interlocking) tebal tidak kurang dari 6 mm.
SYARAT MUTU

Genteng beton ijuk harus mempunyai penumpangan tepi yang


sudutnya tidak kurang dari 180 , dan dilengkapi dengan
paling sedikit sebuah alur air yang dalamnya tidak kurang
dari 5 mm.
Genteng beton ijuk mempunyai kaitan yang akan berkait pada
reng, lebar tidak kurang dari 20 mm dan tinggi tidak kurang
dari12 mm yang tercetak pada permukaan bawah dari
genteng ijuk.
SYARAT MUTU

Syarat mutu genteng beton ijuk :


Persyaratan
No Jenis uji Satuan
Mutu I Mutu II
Mulus Mulus
Tidak retak Tidak retak
1. Pandangan luar
Tidak cacat Tidak cacat
Tidak mudah direpihkan Tidak mudah direpihkan
2 Beban lentur
2.1 Rata-rata dari 10 buah genteng kg Min. 100 Min. 80
2.2 Masing-masing genteng Kg Min. 80 Min. 60
3 Daya serap air
3.1 Rata rata dari 10 buah genteng % Maks. 12 Maks. 12
4 Perembesan air - Tidak merembes Tidak merembes
3. LEMBARAN GENTENG ASBES SEMEN
DEFINISI

Asbes Semen adalah nama umum dari


bahanbangunan yang terbuat terutama
dari semen portland, air, serat asbes, serat
sellulosa dan serat serat lain dengan atau
tanpa bahan pengisi.
Asbes Semen adalah Bahan bangunan
yang dibuat terutama dari semen Portland,
air dan serat asbes atau serat lain
dibentuk menjadi lembaran yang
menyerupai susunan beberapa buah
daungenteng, pada umumnya digunakan
untuk penutup atau sebagai bahan
Bangunan lain.
SYARAT

Persyaratan pengerjaan lembaran asbes


semen untuk dinding. Dipersiapkan
tempat penerimaan yang terhindar dari
kegiatan lain.Tumpukan lembaran
ditempatkan jauh dari lalulintas
kendaraan atau kesibukan kerja dan
terlindung dari kemungkinan kerusakan
lainnya. Bahan bangunan hams sesuai
dengan Sll No.249/M/3/1987 dan
254/M/3/1987.
SYARAT

Sebelum memulai pekerjaan pemasangan


lembaran asbes semen, debu yang ada pada
lembaran asbes semen akibat gesekan
terlebih dahulu dibersihkan. Hindari adanya
pemahatan / pemotongan / pelubangan
lembaran asbes semen yang telah terpasang.
Pada penyimpanan lembaran asbes semen,
agar tumpukan menggunakan bantalan yang
rata, diantara lembaran dihindari adanya
batu, puing dan potongan kayu.
TATA CARA PEMASANGAN LEMBAR ASBES

Tata cara pengerjaan lembaran asbes untuk penutup atap


pada bangunan (sesuai SNI 03 -2840-1992). Tata cara ini
dimaksudkan agar masyarakat terhindar dari dampak negatif
dalam pemasangan asbes akibat debu. Tetapi sebelum
melakukan pengerjaan pemasangan harus diperhatikan
dahulu tempat penyimpanannya harus jauh dari tempat
kesibukan kerja.
TATA CARA PEMASANGAN LEMBAR ASBES

Bahan yang digunakan pun (lembaran asbes) harus sesuai


dengan SNI no 249/M/3/1987 CARA PEMOTONGANNYA : beri
tanda yang jelas bagian lembaran asbes yang akan dipotong,
kemudian letakkan bagian pada bidang yang datar dan basahi
lembaran asbes yang akan dipotong, potong dengan gergaji /
pisau.
4. GENTENG BETON PRESS
BAHAN BANGUNAN SEMEN
PENUTUP LANTAI
Ubin teraso: Ubin yang terbuat dari semen portland atau
semen sejenisnya, air, batu teraso dan pasir, dengan atau
tanpa bahan pengisi dan atau bahan pewarna, dicetak bentuk
lempengan dan dipergunakan untuk penutup lantai atau
penutup dinding.
1.DEFINISI UBIN TERASO

Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm)


20 20 2
25 25 2,4
30 30 2,6
40 40 3
50 50 4

Ukuran teraso yang tersedia di pasaran


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
UBIN TERASO
Kelebihan
Pemolesan dan pemasangan baik, seperti marmer
Kuat, karena keras

Kekurangan
Tidak banyak pilihan warna
Mudah pudar dan kusam
Pemasangan yang sulit
UBIN SEMEN

Ubin semen - unsur bangunan yang dibuat dari semen


portland atau semen sejenisnya, air dan pasir, dengan atau
tanpa bahan pengisi dan atau bahan pewarna, dicetak
berbentuk lempengan dan dipergunakan untuk penutup lantai
atau penutup dinding
Ukuran
Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm)
20 20 3
30 30 3
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
UBIN SEMEN
Kelebihan:
Instalasi mudah dan cepat
Perawatan mudah
Mudah menggantikan yang rusak

Kekurangan
Kurang populer karena dianggap kuno
Harga ubin bermutu lebih mahal dari keramik

37
KLASIFIKASI UBIN BERDASARKAN
WARNA

Ubin semen kelapa


Ubin semen kelabu
Ubin semen berwarna satu
Ubin semen bercorak, berbunga teratur
Ubin marblon dengan bunga warna tidak teratur
KLASIFIKASI BERDASARKAN
CORAK DAN BENTUK
Ubin miring
Ubin salur tegak
Ubirata
Ubin rusuk n salur diagonal
Ubin petak/ubin wafel
Ubin babat/ubin mozaik
Ubin bergurat
Ubin parket/ubin bergurat seperti kayu
APLIKASI (TERASO)

Pemasangan ampir sama dengan tegel, tapi pengisi


sambungan menggunakan semen putih, setelah dipasang
teraso dipoles agar licin

40
APLIKASI

Aplikasi/penggunaan ubin didasarkan pada corak , bentuk,dan


relief permukaan. Untuk relief yang permukaan nya timbul,
biasanya digunakan pada lantai kamar mandi, atau daerah
yang biasa terkena air agar lantai tidak licin. Sedangkan
untuk lantai yang relief nya rata polos,atau yang mempunyai
corak biasanya digunakan untuk bagian rumah yang lain
seperti teras rumah, dapur, ruang tamu, dan bagian rumah
lainnya kecuali kamar mandi.
Untuk pemilihan corak dan warna dapat disesuaikan dengan
keinginan masing-masing.

41
APLIKASI

Wafel karena beralur maka cocok digunakan di WC


Wafel karena kasar maka cocok digunakan di selasar da
kamar mandi
Wafel karena halus maka cocok digunakan di teras

42
APLIKASI

Untuk pemasangan dibutuhkan pasir pasang dan semen


SYARAT MUTU

Pandangan luar - Ubin harus padat,keras, kering, bidang


permukaan tidak cacat, dan nyaring suaranya bila diketuk
dengan benda keras.
Lapisan atas/kepala ubin harus rata dan datar
Lapisan atau/kepala ubin bila dibasahi tidak boleh
menampakkan retak-retak rambut
Ketahanan aus lapisan atas/kepala
TABEL KUAT LENTUR UBIN SEMEN

Mutu Tingkat Kuat Lentur Rata Rata Kuat Lentur Masaing


( kg/cm2 ) Masing minimum (
kg/cm2
I 35 31
II 30 27
III 25 22
TABEL KETAHANAN AUS UBIN SEMEN

Ketahanan Aus Ubin Semen

Mutu Tingkat Ausan Rata Ausan Masing-


Habisnya
Rata Masing
Lapisan Atas
Maksimum Maksimum
Pada Menit Ke
(mm/menit) (mm/menit)

I Lebih Dari 15 0,100 0,100


Lebih Dari 8
II 0,130 0,145

Lebih Dari
III 0,160 0,175
SYARAT MUTU TERASSO (PANDANGAN LUAR)

Ubin harus padat, keras, kering, bidang permukaannya tidak


cacat dan nyaring suaranya bila diketuk dengan benda keras
Lapisan atas/kepala ubin harus rata dan datar
Lapisan atas/kepala ubin bila dibasahi tidak boleh
menampakan retak-retak rambut
Ubin-ubin yang sejenis/sekelompok atau sebentuk , warnanya
harus sama rata
SYARAT MUTU TERASSO (PANDANGAN LUAR)

Ubin harus punya tepi dan rusuk yang cukup tajam dan tidak
cacat Lapisan atas/kepala ubin harus rata dan datar
Ubin-ubin akhiran atau tepi (plint), rusuk membulat atau
menyerong harus mulus dan lurus serta bagian yang akan
tampak harus sesuai dengan lapisan kepala ubin
Tebal lapisan atas/kepala tidak kurang dari 5 mm
Pada bidang patahan tidak menunjukkan adanya pemisah
antara lapisan-lapisan
UBIN YANG BERBENTUK BUJURSANGKAR HARUS
BERUKURAN SEPERTI PADA TABEL BERIKUT

Ukuran Rusuk (cm) Tebal Minimum (cm)


20 x 20 2,0
25 x 25 2,4
30 x 30 2,6
40 x 40 3,0
50 x 50 4,0

Catatan: Ubin yang berbentuk segi banyak atau ubin yang berukuran
lain diperbolehkan atas persetujuan antara pembeli dan penjual

Penyimpangan ukuran rusuk tidak melebihi 0,5 persen (0,5%)

Toleransi kesikuan, persimpangan kesikuan ubin teraso antara sisi


satu dengan lainnya tidak boleh lebih dari 0,5%
TABEL KUAT LENTUR UBIN TERASO

Mutu Tingkat Kuat Lentur Rata Rata Kuat Lentur Masing


Minimum( kgf/cm2 ) Masing Minimum(
kgf/cm2 )

I 35 31
II 30 27
III 25 22
KETENTUAN KETAHANAN AUS LAPISAN
ATAS/KEPALA SEPERTI PADA TABEL BERIKUT :

Mutu Tingkat Ketahanan Aus Lapisan Atas/Kepala (mm/menit)


Habisnya Keausan Rata- Keausan
Lapisan Atas rata, Maksimum Masing-masing,
Pada Menit Ke Maksimum
I Lebih dari 15 0.100 0,110
II Lebih dari 8 0,130 0,145

III Lebih dari 8 0,160 0,175


SEJARAH PEMBUATAN

Teknik pembuatan tegel (cement floor tile) diperkenalkan


oleh bangsa Belanda kepada masyarakat Yogyakarta pada
awal abad ke-20. Tak lama kemudian tegel mulai banyak
digunakan, termasuk untuk menghiasi lantai Kraton
Yogyakarta dan berbagai bangunan kuno lainnya. Setelah
sempat tergeser oleh ubin keramik; tegel kini kembali
diminati, terutama untuk memberikan nuansa klasik pada
bangunan bergaya retro.
SEJARAH PEMBUATAN

Selama berpuluh-puluh tahun, teknik pembuatan tegel tidak


banyak berubah. Tegel nyaris bisa disamakan dengan
kerajinan buatan tangan karena proses produksinya hanya
melibatkan mesin sederhana dan masih sangat
mengandalkan keahlian pembuatnya. Namun hasilnya
memang sangat cantik dan memiliki kelas tersendiri. Tak
heran, tegel kini banyak menghiasi hotel-hotel butik dan kafe.
SEJARAH PEMBUATAN

Meski ada yang polos, tegel biasanya memiliki motif yang


cantik; seperti bunga, daun, batik, bentuk-bentuk geometris,
hingga bentuk-bentuk dekorativ yang tersusun dari beberapa
ubin.
PROSES PRODUKSI UBIN SEMEN BIASA
(TABEL BAHAN)

Semen PC 0,23 sak


Pasir Pasang 0,05m3

Tabel perbandingan bahan penyusun

55
PROSES PRODUKSI UBIN SEMEN BIASA

Pada proses pembuatan ubin semen beton harus


menyediakan macam-macam bahan pembuatanya,antara lain:
semen portland atau semen sejenisnya, air, batu teraso dan
pasir, dengan atau tanpa bahan pengisi dan atau bahan
pewarna setelah itu adukan yang dibuat, dicetak bentuk
lempengan.setelah selesai di cetak ubin setengah jadi
tersebut dipanaskan atau di oven.setelah selesai ubin
tersebut dapat dipergunakan untuk penutup lantai atau
penutup dinding.

56
PROSES PRODUKSI UBIN SEMEN TERASO

Ubin teraso dibuat seperti pembuatan ubin semen biasa,


hanya saja pada adukanya ditambah batu teraso,sebagai
komponen lain ubin ini yang mempunyai fungsi tersendiri.

57
PROSES PRODUKSI UBIN SEMEN TERASO
(PERBANDINGAN BAHAN)
Semen PC 0,22 sak
Pasir Pasang 0,05m3
Semen Putih 1kg

58
ALAT ALAT

59
60
PROSES PEMASANGAN :

Setelah
flooring dan
Aplikasikan sudah semi-
adukan kering,
seperti taburkan
Aduk semen biasanya semen
dan pasir kering / di
dengan aci
perbandingan
Bersihkan dan 1:3
basahi
permukaan
lantai yang
hendak
difloor/semen
;Tujuannya
agar adukan
semen
merekat
dengan baik
UBIN
BERGURAT
UBIN
WAFEL/PETAK
UBIN MOZAIK
TERASSO

65
66
BAHAN BANGUNAN SEMEN
BATA BETON

BATA BETON
KARAWANG DAN
BATA BETON
PEJAL
BATA BETON KERAWANG

1. DEFINISI
2. KLASIFIKASI
3. SYARAT MUTU
DEFINISI

Bata beton karawang (roster) adalah


suatu unsure bahan bangunan
dibuat dari semen portland, agregat
dan air yang mempunyai luas lubang
lebih besar dari 35 % luas
permukaan datarnya digunakan
sebagai lubang angin.
KLASIFIKASI
Nilai rata-rata kuat tekan bata beton
karawang dibagi dalam 2 kelas yaitu
:
BBK 10
BBK 20
SYARAT MUTU
Tampak luar - Bentuk bagian muka dan belakang
tidak boleh cacat. Rusuk-rusuknya harus siku satu
terhadap yang lainnya, tidak mudah direpihkan .
Bentuk - Bentuk bata beton karawang dapat
dibuat dengan persetujuan antara konsumen dan
produsen.
Ukuran dan Toleransi - Ukuran tebal bata beton
karawang minimal 10 cm. Selisih ukuran terbesar
dan terkecil panjang, lebar dan tebal maksimum 1
% terhadap nilai rata rata.
Penyerapan air - Penyerapan air rata-rata
dari 5 buah contoh yang diuji tidak boleh
lebih dari 25 %.
Kuat Tekan - Besarnya kuat tekan bruto
minimum yang diijinkan seperti
tercantum pada tabel berikut.
Kuat tekan bruto minimum, N/mm
Rata- rata terhadap 5
Kelas
buah BBK Masing-masing

BBK 20 20 18
BBK 10 10 8
SYARAT MUTU
Syarat mutu menurut standar BS 6073 1981
Bobot isi : 650 Kg/m3 dikeringkan pada suhu
105 C 700 Kg/m3 dalam kelembaban 5%
Tahan Api : Tembok yang menahan beban,
tahan api jam setiap 25mm Celcon
Tembok tidak menahan beban tahan api 1 jam
setiap 25 mm Celcon
STANDAR UKURAN 590 X 440 mm 590 X 190 mm

Tebal (mm) 75 100 125 150 75 100 125 150

Blok / m3 51.4 38.5 30.8 25.7 118.9 89 71.4 59.5

M2 Tembok/m3 13.33 10 8 6.67 13.33 10 8 6.67


SYARAT MUTU
Kuat Tekan : Rata-rata 3,65 newton/mm 2 atau kurang lebih 36
Kg/cm 2 . Dengan panjang 590mm dan tebal 100mm dapat
memikul 20 ton
Isolasi suara : Tercapai dengan dua dinding setebal @100mm
jarak kosong 75mm. Atau dengan dinding tunggal 215mm
diplester 13mm kedua bidangnnya
Konduktivitas panas : K = 0.18 W/M C pada kelembaban 3%
BATA BETON PEJAL
1.DEFINISI
2.KLASIFIKASI
3.SYARAT MUTU
DEFINISI
Bata beton ialah suatu jenis unsur bangunan berbentuk bata
yang dibuat dari campuran bahan perekat hidrolis atau
sejenisnya, air dan agregat, dengan atau tanpa bahan
tambahan lainnya yang tidak merugikan sifat beton itu.
Dalam pengertian ini, tercakup jenis-jenis bata bangunan
yang terbuat dari tanah stabilisasi kapur atau semen (lime
stabilized bricks or soil cement bricks), bata kapur-tras, dan
bata semen portland-pasir/agregat
Bata beton pejal adalah bata beton yang
memiliki penampang pejal 75% atau lebih
dari luas penampang seluruhnya, dan
memiliki volume pejal lebih dari 75% volume
seluruhnya.
KLASIFIKASI
Bata beton pejal, dibedakan menurut kuat tekannya
sebagai berikut :
1.Bata beton pejal Mutu B 25,
Bata beton pejal yang kuat tekannya tidak kurang dari
25 kg/cm2
2.Bata beton pejal Mutu B 40,
Bata beton pejal yang kuat tekannya tidak kurang dari
40 kg/cm2
3.Bata beton pejal Mutu B 70,
Bata beton pejal yang kuat tekannya tidak kurang dari
70 kg/cm2
4.Bata beton pejal Mutu B 100,
Bata beton pejal yang kuat tekannya tidak kurang dari
100 kg/cm2
SYARAT MUTU
Pandangan luar - Bata beton pejal harus tidak
terdapat retak-retak dan cacat, rusuk-rusuknya siku
satu terhadap yang lain, dan sudut rusuknya tidak
boleh mudah direpihkan dengan kekuatan jari tangan
Dimensi dan toleransinya -Dimensi bata beton pejal
ialah seperti tertera pada tabel berikut ini :
Jenis Bata Ukuran nominal toleransi *)
beton pejal Panjang (mm) Lebar (mm) Tebal (mm)
Besar 400 3 200 3 100 2
Sedang 300 3 150 3 100 2
Kecil 200 3 100 2 80 2
Syarat-syarat fisis Syarat fisi seperti tabel
berikut :
2
Bata beton Kuat tekan minimum, ( kg/cm ) Persyaratan air
pejal Mutu Rata-rata dari 5 buah bata Masing-masing maksimum (% volume)
B 25 25 21 -
B 40 40 35 -
B 70 70 65 35
B 100 100 90 25
PENGENALAN BATA BETON
ALTERNATIF
Bata ringan/Beton Aerasi/Hebel/AAC
Teknologi material bahan bangunan berkembang terus, salah
satunya beton ringan aerasi (Aerated Lightweight
Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated
Concrete/ AAC). Sebutan lainnya Autoclaved Concrete,
Cellular Concrete, Porous Concrete, di Inggris disebut Aircrete
and Thermalite.
Beton ringan AAC ini pertama kali dikembangkan
di Swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif
material bangunan untuk mengurangi
penggundulan hutan. Beton ringan AAC ini
kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel
di Jerman di tahun 1943. Di Indonesia sendiri
beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995,
saat didirikannya PT Hebel Indonesia di
Karawang Timur, Jawa Barat
PROSES PEMBUATAN
Adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen,
kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta
sebagai bahan pengembang (pengisi udara
secara kimiawi). Setelah adonan tercampur
sempurna, nantinya akan mengembang selama
7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam
adonan tadi, selain berfungsi sebagai
pengembang ia berperan dalam mempengaruhi
kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini
berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat,
tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan
beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.
Adonan beton aerasi yang masih mentah ini,
kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau
diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di
dalam autoclave chamber sekitar 183 derajat
celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses
pengeringan atau pematangan.
Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum,
air, dan alumunium pasta, terjadi reaksi kimia. Bubuk
alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada
di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk
hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-
gelembung udara di dalam campuran beton tadi.
Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya
menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir
proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan
terlepas ke atmosfir dan langsung digantikan oleh udara.
Nah, rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang
membuat beton ini menjadi ringan.
PROSES PEMBUATAN
Biaya Pasangan Dinding
Bata ringan dijual per m3 sudah diatas
Rp650.000. Untuk material dinding ukuran yang
lazim adalah 2060cm dengan ketebalan 7cm
dan 10 cm atau lebih. Bila memilih bata ringan
Hebel ketebalan 10cm berarti 1m 3 terdiri dari 83
bata ringan @Rp7850 per bata.
1m2 dinding membutuhkan 8,5 bata atau senilai
Rp66.725 per m 2
Tidak ekonomis, untuk material dinding
PROSES PEMBUATAN
Sifatnya yang Lunak

Calon pemakai harus menyadari, sifatnya yang


lunak, mudah dikorek oleh benda keras,
misalnya obeng, serutan. Kelunakan ini
merupakan keunggulan sekaligus kelemahan
yang patut dicermati. Dinding bata ringan tidak
bisa diperlakukan sama dengan dinding batubata
biasa, dalam banyak hal, seperti menggantung
beban. Bahkan menggantung lukisan pun perlu
penanganan khusus, misalnya dengan
mengunakan pisher

Anda mungkin juga menyukai