Anda di halaman 1dari 38

BAHAN NON LOGAM

1. Pemahaman Bahan Non Logam


2. Bahan Kapur
3. Bahan Bata merah
4. Bahan Genteng
5. Bahan Plastik / Polymer
6. Bahan Cat
7. Bahan Bitumen / Aspal
SIFAT-SIFAT KAPUR
 Mempunyai sifat plastis yang baik
(tidak getas)
 Sebagai mortar pada plesteran tembok
 Dapat mengeras dengan cepat
 Mudah pengerjaannya
 Rekatan yang baik antara batu atau
bata
Manfaat dari kapur :
 Sebagai bahan perekat pada acian
 Sebagai bahan perekat pada plesteran
 Sebagai bahan perekat pada mortar
 Sebagai bahan tambah pada campuran
beton
 Sebagai batuan jika berbentuk batu
kapur
 Sebagai bahan pemutih
Pembuatan
 Bahan dasar kapur berupa berupa batu kapur yang
mengandung kalsium karbonat (CaCO3)
 Batu kapur dipanaskan dengan suhu 980 celsius
karbon dioksida (CO2) keluar tertinggal kapurnya
(CaO) kapur tohor (quicklime)
 Ditambahkan air menghasilkan kapur padam atau
kalsium hidroksida (Ca(OH)2) slaked lime atau
hydrated lime
 Proses penambahan air ini disebut slaking
 Bila kalsium hidrat dicampur air akan diperoleh
mortar kapur
 Mortar ini di udara terbuka menyerap karbon
dioksida (CO2) dengan proses kimia menghasilkan
CaCO3 bersifat keras dan tidak larut dalam air
KAPUR

Proses terjadinya kapur secara kimia

 CaCO3 ------------------------------ CaO + CO2

 CaO + H2O --------------------- Ca (OH)2 + panas

 Ca (OH)2 +CO2 -------------CaCO3 +H2O


KAPUR
Klsifikasi batu kapur
 Kapur tohor (CaO) : hasil pembakaran batu alam

 Kapur padam (Ca(OH)2) : hasil pemadaman


kapur tohor dengan air dan membentuk hidrat

 Kapur udara : kapur padam apabila dicampur


dengan air beberapa saat akan mengeras di
udara karena pengikatan karbon dioksida

 Kapur hidrolis : kapur padam yang apabila


diaduk dengan air beberapa saat dapat
mengeras di air atau udara
BATA MERAH
 Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa
tanpa campuran bahan lain, dibakar pada suhu tinggi
hingga tidak hancur lagi bila direndam dalam air.
 Batu bata yang baik merupakan campuran antara
pasir (silika) dan tanah liat (alumina).
 Campuran sebaiknya sedikit mengandung kapur
berguna untuk membantu perekatan dan membuat
campuran bersifat plastis dan terlalu banyak tanah
liat kembang susut besar selama pengeringan dan
pembakaran.
 Dalam campuran bata sebaiknya sedikit mengandung
kapur yang berguna untuk membantu proses
pelelehan pasir saat pembakaran dan merekatkan
butir-butir tanah.
 Batu bata yang baik berbentuk empat
persegipanjang, bersudut siku-siku, tajam dan
permukaannya rata.
BATA MERAH

PERSYARATAN BATA MERAH:


 Bentuk persegi panjang, bersudut siku-siku, dan tajam,
permukaan rata, tidak retak-retak
 Ukuran standar
190 x 90 x 65 mm
190 x 140 x 65 mm
230 x 110 x 55 mm
 Kelas bata merah kelas 25; 50; 100; 150; 200; 250.
 Bata merah tidak boleh mengandung garam tidak boleh
mengandung garam lebih besar 50% menutupi
permukaan
BATA MERAH

PENGUJIAN BATA :
 Uji kenampakan, bentuk dan ukuran :
permukaan rata, bersudut siku-siku dan sesuai
standar.
 Uji kuat tekan : potong bata mejadi dua,
kemudian ditumpuk berlawanan dan diisi spasi
mortar 1:3.
 Uji kandungan garam : merendam sebagaian batu
bata, bila luas permukaan bata yang tertutup
bercak putih lebih dari 50% sebaiknya bata tidak
dipakai.
 Uji serapan air : hasil serapan airnya kurang dari
20% bata dianggap baik.
 Uji bunyi : dua bata dibenturkan bila suaranya
nyaring bata dianggap baik.
 Uji kekerasan : dengan menggoreskan kuku pada
permukaan batu bata.
GENTENG
Jenis-Jenis Genteng :
 Genteng Keramik : penutup atap dibuat tanah
liat dengan atau tanpa bahan tambahan lain.
 Genteng Beton : penutup atap : dibuat
campuran semen, agregat halus, air dan
sering ditambah dengan : kapur, trass, pigmen
dan bahan pembamtu lain.
 Genteng Kaca : penutup atap dibuat dari kaca
dengan atau tanpa dicampur dengan bahan
tambahan.
 Genteng Bambu : penutup atap dibuat dari
bambu dengan panjang minimum satu ruas.
GENTENG
Genteng Keramik:
 Genteng lengkung : penampang berbentuk
gelombang, tidak simetris dan tidak
mempunyai bagian rata.
 Genteng lengkung rata : penapang tengah rata
dan tepi-tepi melengkung.
 Genteng rata : genteng dengan permukaan
yang rata, tepi yang satu beralur dan tepi yang
lainnya berlidah biasanya dibuat dengan
mesin kempa atau press.
GENTENG
Persyaratan genteng keramik:
 Tingkat mutu : mutu I, II, III, IV dan V.
 Ukuran genteng keramik

Uraian Ukuran (mm) Keterangan


Kecil Sedang Besar Jarak reng

Panjang 200 250 333 penyimpangan

Lebar 200 250 200 < 6 mm

J. Penutup Min.40 Min.50 Min.67 Memanjang

Min.40 Min.40 Min.40 Melintang

Kait: tinggi 10 10 10

panjang 30 30 30

lebar 10 10 10
GENTENG
 Pandangan luar
Mutu Syarat Pandangan Luar
I Harus mempunyai permukaan tanpa cacat
Kerapatan baik ( rapi dan tidak tempias)
Warna sama untuk seluruh model (seragam)
Suara nyaring (jika diadu pada dua genteng)
II Harus mempunyai suara utuh
Kerapatan pada pemasangan baik
III Cacat-cacat hanya sedikit
Sedikit retak rambut
Kerapatan pada pemasangan cukup baik
IV Cacat-cacat tidak terlalu besar
Sedikit retak-retak
Kerapatan pada pemasangan cukup baik
V Terdapat cacat-cacat dan retak-retak tetapi masih
dapat dipakai
GENTENG
 Persyaratan ketetapan bentuk genteng keramik
Mutu Ukuran Syarat kelengkungan memanjang maks. (%)
Lengkung Lengkung Rata
Cekung Rata

I 200 4 3 2,5
250 4 3 2,5
333 5 3,3 3
II 200 4 4 3
250 5 4 3
333 6 4,5 4
III 200 6 5 4
250 6 5 4
300 7 5,5 5
IV 200 7 6 5
250 7 6 5
333 8 7 6
V 200 8 7 6
250 8 7 6
GENTENG
 Persyaratan kuat lentur genteng keramik
Mutu Beban lentur minimum (kg)
Rata-Rata Beban Terendah
(Dari Minimum 6 benda uji) (Dari semua benda uji)

I 150 110

II 120 90

III 80 60

IV 50 35

V 30 25
Persyaratan Genteng Beton
 Bentuk dan Ukuran
 Tebal genteng tidak boleh dari 8 mm
 Tebal minimum pada overlap 6 mm
 Tebal / tinggi kait minimum 12 mm
 Lebar kait minimum 20 mm
 Pandangan Luar
 Permukaan atas yang mulus
 Tidak terdapat retak
 Bentuknya seragam
 Daya Serap Air
 Daya serap air dari 10 benda uji 10% dari
berat genteng.
Persyaratan Genteng Beton
 Mutu dan Kuat Lentur Minimum
Tingkat Mutu Kuat Lentur Rata-Rata dari Kuat Lentur Masing-
10 Genteng Yang Diuji (kg) Masing Genteng,
Minimum

I 150 120
II 80 60

 Kerapatan Air
 Tidak ada tetesan air dari bagian bawah
genteng
 Genteng dibolehkan basah, tapi tidak
menetes
Persyaratan Genteng Kaca
 Bahan
Genteng kaca harus dibuat dari kaca putih
bening, putih buram atau warna, dengan tebal
minimum 2 mm.
 Ukuran
Ukuran genteng kaca sesuai dengan ukuran
genteng keramik, dengan toleransi panjang dan
lebar 1,5 mm
Persyaratan Genteng Bambu
 Bahan
Bambu yang digunakan harus tua, lurus,
berwarna kuning jernih, hitam atau hijau tua,
berserat padat, bambu harus diawetkan.
 Ukuran
Diameter bambu lebih besar 70 mm, diameter
bambu yang telungkup boleh 70 mm atau lebih
kecil 40 mm.
Plastik Secara Teknik dibagi menjadi 2 yaitu:
 Termoplastik
 Akrilik (Acrilyc) → Tidak mudah pecah
karena benturan, kelembaban maupun zat
asam, kuat tariknya 45-70 Mpa, tidak lunak
sampau suhu 80 celcius. Plastik ini banyak
dipakai sebagaipengganti kaca pada pintu
dan jendela rumah, jendela mobil dan
pesawat.
 Selulosa asetat (cellulosa acetate) → plastik
ini mudah patah pada suhu rendah, dan
mudah rusak akibat asam kuat, asam alkali,
ether dan hidrokarbon. Plastik ini sering
digunakan sebagai isolasi listrik, tempat
fitting lampu atau plat pintu.
Plastik Secara Teknik dibagi menjadi 2 yaitu:
 Termoplastik
 Selulosa Nitart (Cellulose Nitrate) → Plastik
ini liat, kuat dan tidak mudah pecah. Plastik
ini biasa dipakai untuk alat tulis, pulpen dan
lainnya.
 Polivinil Klorida (Polyvinyl chloride) →
Bahan ini hasil dari vinyl dan asetat. Plastik
ini bahan pipa air, isolasi listrik, lapisan
lantai, bahan cat emulsi.
 Polivinil asetat (polyvinyl acetate, PVA) →
Bahan ini merupakan polimerisasi dari vinil
asetat. Sifat-sifat dan penggunaan sama
dengan polivinil klhorida.
Plastik Secara Teknik dibagi menjadi 2 yaitu:
 Termoseting
 Phenol formal dehyde resin. Phenol → asam
karbolik diperoleh dari hasil pembakaran
destilasi arang, dan benzene. Bila phenol dan
formaldehyde bereaksi satu sama lain, akan
berbentuk suatu resin/damar disebut phenol
formaldehyde.
 Urea formaldehyde. Urea yang diperoleh
dengan cara pemanasan dan memampatkan
suatu campuran cairan karbon dioksid dari
kalsium sianamid (calcium cyanmide).
Pemakaian untuk perekat kayu, tempat
lampu listrik, reflektor
Plastik Secara Teknik dibagi menjadi 2 yaitu:
 Termoseting
 Melamine-formaldehyde. Melamine berasal
dari kalsium-karbid. Bahan bersifat sebagai
isolator. Banyak digunakan sebagai isolator
listrik dan kekuatan yang baik dan tahan air.
Bahan ini sebagai sebagai isolasi listrik,
pengganti kaca dan sebagainya.
 Polyester. Cara ini diperoleh dengan cara
kondensasi antara dialcohol dan diacid.
Bahan ini mempunyai sifat isolasi listrik dan
mempunyai kekuatan yang baik.
Cara Pembuatan Plastik
 Penuangan
Bahan telah leleh dicetak kedalam suatu
cetakan. Cetakan dapat dibuat dari kayu, seng,
plaster/mortar atau baja. Plastik yang
biasanya dicetak adalah plastik jenis selulosa
asetat dan selulosa nitrat.
 Pencetakan
Plastik dapat dicetak sampai menjadi hasil
akhir dengan cara : pencetakan, cetakan
transfer, cetakan suntikan, ekstrusi.
 Laminasi
Proses laminasi dilakukan dengan cara
termoseting.
Sifat-Sifat Plastik :
 Dapat dicetak dengan berbagai ukuran
 Mudah dikerjakan/dibentuk (disayat, dilubangi).
 Tahan terhadap cuaca maupun karat.
 Ringan mempunyai berat jenis rendah.
 Sulit dimakan bubuk atau jamur
 Memerlukan biaya perawatan rendah.
 Pengantar listrik yang jelek baik sebagai isolator.
 Menyerap suara dan panas dengan baik.
 Menahan lembab, minyak maupun vaselin yang
baik.
 Mudah pemasangannya.
 Mempunyai sifat kaca yang baik.
 Tersedia dalam berbagai ukuran
Pemakaian Plastik.
 Pelapis lantai → ubin termoplastik vinil, ubin
PVC, lantai polivinil asetat, lantai emulsi.
 Sebagai atap → atap dibuat dari phenolic-resin-
bonded ditulangi dengan resin polister resin
akrilic biasanya sebagai pengganti genteng
kaca.
 Pipa → umumnya dipakai sebagai pipa
penyaluran air minum, pipa sanitasi maupun
industri. Pipa polythylene dan PVC merupakan
jenis yang paling banyak digunakan.
Aspal → Material berwarna hitam atau coklat
tua, pada team peratur ruang berbentuk padat
sampai agak padat.
Jenis Aspal :
 Aspal Alam :
 Aspal Gunung (rock asphalt) → contoh
aspal pulau buton.
 Aspal Danau (lake asphalt) → contoh aspal
Bermudez, Trinidad.
 Aspal buatan :
 Aspal Minyak → hasil penyulingan minyak
bumi.
 Tar → hasil penyulingan batu bara.
Aspal Minyak (Petroleum aspal)
 Aspal keras / panas (asphalt cement, AC)
adalah aspal yang digunakan dalam keadaan
cair dan panas. Aspal ini berbentuk padat
pada keadaan penyimpanan (temperatur
ruang).
 Aspal dingin / Cair (Cut back asphalt) adalah
aspal yang digunakan dalam keadaan cair dan
dingin.
 Aspal emulsi (emulsion asphalt) adalah aspal
yang disediakan dalam bentuk emulsi. Aspal
emulsi dan cutback umumnya digunakan pada
campuran dingin atau pada penyemprotan
dingin.
Aspal Buton
Aspal yang terdapat di pulau buton. Aspal ini
merupakan campuran antara bitumen dengan
bahan mineral linnya dalam bentuk batuan.
Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton
dibedakan B10, B13, B20, B25 dan B30.
Fungsi Aspal :
 Sebagai bahan pengikat → memberikan
ikatan yang kuat antara aspal dan agregat.
 Sebagai bahan pengisi → mengisi rongga
antara butir-butir agregat dan pori-pori yang
ada dari agregat itu sendiri.
Sifat Aspal :
 Daya tahan (durability) → kemampuan aspal
mempertahanakan sifat asalnya akibat
pengaruh cuaca selama masa pelayanan jalan.
 Adhesi dan Kohesi
Adhesia adalah kemapuan aspal untuk
mengikat agregat sehingga diperoleh ikatan
yang baik antara agregat dan aspal. Kohesi
adalah kemampuan aspal untuk tetap
mempertahankan agregat tetap di tempatnya
setelah terjadi pengikatan.
 Kepekaan terhadap temperatur
Aspal adalah bersifat termoplastis →
mengeras bila suhu berkuarang dan melunak
bila suhu naik.
Pemeriksaan Aspal :
 Pemeriksaan Aspal Keras
 Pemeriksaan penetrasi
 Pemeriksaan titik lembek
 Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar
cleveland open cup
 Pemeriksaan penurunan berat aspal (thick
film test).
 Kelarutan aspal dalam karbon tetraklorida
 Daktilitas
 Berat jenis aspal keras
 Viskositas kinematik
Cat dan Vernis
Untuk melindungi kayu, logam dan permukaan
diplester dari korosi, cuaca, kelembaban,
pembusukan dan kenampakan yang lebih baik.
Sifat-Sifat Cat :
 Harganya murah
 Mempunyai kemampuan yang besar untuk
menutup bagian yang di cat.
 Mudah dikerjakan dan tidak membahayakan
pelaksanaan.
 Dapat mengering dalam waktu yang cukup
singkat.
 Lapisan cat harus keras dan kuat, serta dapat
melindungi permukaan yang di cat.
 Lapisan cat harus tidak menampakan adanya
retak-retak.
 Sebaiknya tahan terhadap api maupun cuaca.
Komposisi Cat
 Bahan Dasar → suatu zat yang padat yang sangat
lembut. Sebagai bahan dasar seperti timah putih,
timah merah, seng putih, karat besi, titanium
putih, sebuk aluminium atau lithophone.
 Bahan pengisi (filler) → berfungsi sebagai bahan
pengisi. Dan biasanya terbuat dari : barium ulfat,
silica, sebuk kapur, aluminium silikat, pipsum,
magnium silikat.
 Minyak Cat (vehicle atau carrier) → suatu cairan yang
membawa campuran padat menjadi mencair. Bahan
minyak cat linseed oil, poppy oil, nut oil, dan tung oil.
 Pengering (drier) → bahan ini bila ditambahkan
mempercepat proses pengeringan. Biasanya dipakai
litharge dan oksida mangaan.
Komposisi Cat
 Tiner (solvent) → untuk menambah keenceran
cat. Biasanya dipakai bahan terpentin.
 Zat pewarna (colouring pigment) pemberi
warna dasar cat.
Menghilangkan Cat Lama :
 Bakar cat lama dengan semburan api dari
lampu atau api, kemudian dikupas.
 Campuran panas dari sabun, potash dan
kapur tohor, kemudian disapukan di tempat
cat lama.
 Suatu pasta darcampuran 2 bagian kapur
tohor dan 1 bagian soda, kemudian disapukan
pada permukaan cat lama.
Menghilangkan Cat Lama :
 Larutan kaustik soda ditambah air, kemudian
disapukan pada permukaan cat lama.
 Zat nafta (naphtha) yitu suatu jenis minyak
yang mudah terbakar yang diperoleh dari
arang atau tambang minyak.
Macam-Macam Cat :
 Cat aluminium → cat ini dibuat dengan
melarutkan serbuk lembut aluminium didalam
vernis yang cepat atau lambat mengering. Cat
ini banyak dipakai untuk mengecat logam,
kayu, pipa air panas, tangki gas, tiang-tiang di
pantai, tangki penyimpnan minyak, radiator.
Macam-Macam Cat :
Kebaikan-kebaikan cat aluminium :
 Mempunyai sifat tahan cuaca dan kedap air
yang baik.
 Karena warnanya terang menjadikan benda
yang di cat mudah dilihat pada kegelapan.
 Mempunyai ketahanan yang baik terhadap
listrik.
 Melindungi permukaan baja/besi dari
korosi/karat.
 Mempunyai luas bidang cat yang luas.
 Mempunyai kemampuan mengembalikan
panas yang besar.
 Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap
air laut.
Macam-Macam Cat :
 Cat Anti Korosi → Cat anti korosi untuk
mencegah permukaan bajadari bahaya karat
jika terkena asam, zat kimia atau asap.
Bahan dasar dari : timah merah, oksida seng,
oksida besi, kotoran seng, seng chromate.
 Cat asbestos → untuk menutup bocoran pada
atap logam, pipa air dan sebaginya. Cat ini
tahan gas dan zat asam.
 Cat Bitumen → bitumen yang dilarutkan pada
minyak pelarut.
 Cat perungu (bronze paint → baik untuk
mengecat radiator.
Macam-Macam Cat :
 Cat selulose → Cat selulose diabuat dari selulose,
nitro-cotton dan photographic film.
 Cat casein → hasil penyaringan dadih susu (milk curd).
Cat ini tidak tembus cahaya.
 Cat semen (cement paint) berbentuk bubuk. Dapat
berupa semen putih atau berwarna.
 Cat enemmel → Campuran antara vernis dengan timah
putih atau seng putih.
 Cat emulsi → terdiri dari serat sintesa (sinthetic resin)
seperti polyvinyl acetate.

Anda mungkin juga menyukai