Anda di halaman 1dari 2

Rasulullah membuat satu perumpamaan yang sangat menakjubkan yang berhubungan dengan

pelajaran, berisi dorongan dan motivasi bagi kita untuk selalu mempelajari Al-Quran dan untuk
memperbanyak berjalan ke masjid dengan maksud mempelajari Al-Quran. Karena disana ada
kedamaian dan ketentraman serta melepaskan diri dari ketertarikan hati terhadap kesibukan
dunia. beliau juga menerangkan bahwa mempelajari satu ayat dari kitab Allah, maka hal itu lebih
baik dari dunia dan isinya.

Rasulullah mengibaratkan pahala orang yang mempelajari Al-Quran dengan unta, karena unta
merupakan kebanggaan dan harta simpanan termahal bagi bangsa Arab, pada permulaan islam.
Dimana ia tidak dimiliki, melainkan oleh para hartawan saja. Dan Rasulullah hendak mengajak
para sahabat untuk meraih harta dunia yang lebih mahal daripada unta. Agar mereka
mempunyai simpanan kebaikan yang lebih baik dari seekor unta disisi Allah. Yaitu dengan cara
mempelajari Al-Quran.

Keutamaan dan pahala mempelajari al Qur’an tidaklah sebanding dengan seekor atau dua ekor
unta, bahkan dengan kerajaan seluas tujuh benua sekalipun. Karena semua itu pasti akan
ditinggalkan, jika bukan hari ini tentu hari esok saat maut menjemput semuanya terpaksa harus
berpisah. Sebaliknya,
pahala membaca satu ayat Al Qur’an akan bermanfaat untuk selama-lamanya.

Dalam urusan keduniaan, kita dapat saksikan bahwa orang orang yang diberi satu rupiah tanpa
beban tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar
disimpannya tetapi kelak akan diambil lagi, karena ia hanya dibebani amanah tanpa mendapat
manfaat sedikitpun. Mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu yang fana dengan sesuatu
yang abadi. Ketika seseorang sedang diam atau bergerak, hendaknya selalu berfikir apakah ia
sedang berbuat sesuatu yang hasilnya sementara dan sia-sia atau sesuatu yang hasilnya kekal
dan bermanfaat? Betapa rugi jika kita gunakan waktu hanya untuk menghasilkan bencana yang
abadi/dosa.

Dorongan Mengajarkan Al-Qur’an

Al Qur’an adalah buku petunjuk hidup manusia. Al Qur’an diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk
yang membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Inilah pentingnya Al-Qur’an itu sebagai
pedoman hidup. Olehnya mengembalikan ummat
kepada pedoman hidupnya adalah sebuah keniscayaan. Tidak akan pernah jaya umat ini jika
mereka jauh dari Al-Qur’an.

Umat Islam mempunyai kewajiban setelah mempelajari Al qur’an


untuk mengajarkan kembali pada orang lain terutama pada keluarga sendiri. Sebagaimana yang
disebutkan dalam Al-Quran:

"Hai orang -orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang
diperintahkan”. (QS. 66 : 6).

Ayat tersebut adalah penegasan bahwa orang tua mempunyai kewajiban untuk membina,
membimbing, dan mendidik anaknya, bukan hanya sukses di dunia tapi yang lebih tinggi lagi
adalah terjauh dari azab api neraka. Dengan cara
mengajarkan Al Qur’an pada anak. Apabila amanah ini dilaksanakan dengan baik, maka yang
mendapat manfaatnya adalah orang tua, selain anak itu sendiri. Begitu berbahagianya seorang
anak, manakala mendapat orang tua yang amanah,yang berusaha membimbingnya ke arah
yang benar.

Dalam suatu riwayat disebutkan :


“Didiklah anak -anakmu dengan tiga perkara:mencintai nabi, mencintai keluarga nabi dan
membaca Al-Qur’an”
(HR. Thabrani)

Hadits Tentang Keutamaan Mempelajari Al-Quran

Dari Usman bin Affan r.a. ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:


‫َخ ْيُر ُك ْم َم ْن َت َع َّلَم اْلُقْر آَن َو َع َّلَم ُه‬

“orang terbaik dari kamu ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR al-
Bukhari)

Penjelasan:
Kitab Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa dan semua manusia dan
penjelasan-penjelasan dari petunjuk itu. Maka tidak mungkin seorang muslim mampu membaca
dan memahami kandungan isinya, melainkan harus mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.
Untuk itu, mempelajari Al-Qur’an, baik mengenai bacaanya secara benar sesuai dengan ilmu
tajwid maupun mengkaji kandungan isinya hukumnya wajib bagi setiap pribadi seorang muslim.

Anda mungkin juga menyukai