Anda di halaman 1dari 62

Focus Group Discussion

Penyusunan Kajian Roadmap Transformasi


Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA


2023
Tujuan FGD Tahap 1
Penyusunan Kajian Roadmap Transformasi Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

KONDISI YANG DITUJU


Membahas kondisi yang dituju berdasarkan
hasil benchmark, referensi framework,
KEBUTUHAN serta harapan dari perwakilan K/L/PD atas
konsep transformasi digital pengadaan
Membahas hasil kajian
barang/jasa pemerintah
atas kondisi eksisting,
sistem pengadaan, dan
kebutuhan transformasi 4
digital pengadaan
barang/jasa pemerintah
3
USULAN KONSEP
2 Mendiskusikan usulan konsep
transformasi digital pengadaan
barang/jasa pemerintah yang
1 BENCHMARK
berisi area dan sub-area sesuai
kebutuhan, hasil benchmark,
Memaparkan hasil benchmark dan analisis dan kondisi yang dituju
terhadap referensi framework transformasi
digital di berbagai organisasi
Agenda FGD Tahap 1
Penyusunan Kajian Roadmap Transformasi Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

No Kegiatan Waktu Durasi Keterangan

1 Pembukaan FGD 09.00 – 09.20 20’ Sambutan

2 Pendahuluan dari Tim Pelaksana 09.20 – 09.35 15’ Penjelasan Pekerjaan oleh IAPI

3 Pembahasan Hasil Kajian atas Kebutuhan 09.35 – 10.30 55’ Kebutuhan sesuai Renstra LKPP

4 Pembahasan Hasil Benchmark 10.30 – 11.30 60’ Hasil Benchmark dan Referensi Berbagai Org.

ISHOMA 11.30 – 13.30

5 Pembahasan Usulan Konsep 13.30 – 14.00 30’ Penjelasan Awal atas Usulan Konsep

6 Pembahasan Kondisi yang Dituju 14.00 – 15.30 90’ Kondisi yang Dituju sesuai Masukan Peserta FGD

7 Finalisasi Konsep Transformasi Digital 15.30 – 16.30 60’ Validasi Usulan Konsep Transformasi Digital

8 Penutupan FGD 16.30 – 17.00 30’ Penutup dan Dokumentasi


Peserta FGD Tahap 1
Penyusunan Kajian Roadmap Transformasi Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Internal LKPP Eksternal LKPP

No Perwakilan No Instansi Jabatan

Kedeputian Bidang Pengembangan Strategi dan Plt. Deputi Bidang Pemantauan,


1
Kebijakan Evaluasi, dan Pengendalian
1 Kementerian PPN/Bappenas Pembangunan
Kedeputian Bidang Transformasi Pengadaan
2 (Koordinator Forum Satu Data
Digital
Indonesia tingkat Pusat)
Kedeputian Bidang Pengembangan dan
3 2 Kementerian Kominfo Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Pembinaan SDM
Kedeputian Bidang Hukum dan Penyelesaian Asisten Deputi Perumusan Kebijakan
4 3 Kementerian PANRB
Sanggah dan Koordinasi Penerapan SPBE

4 Kementerian PUPR Direktur Jenderal Bina Konstruksi

Direktur Jenderal Bina Keuangan


5 Kementerian Dalam Negeri
Daerah

6 Kementerian Keuangan Direktur Jenderal Anggaran


Latar Belakang Pekerjaan

Penyusunan Kajian Roadmap Transformasi


Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perubahan Perpres No. 93 Tahun 2022 tentang LKPP
LKPP menyelenggarakan fungsi penyusunan dan perumusan strategi serta
penentuan kebijakan di bidang transformasi pengadaan barang/jasa
Pemerintah secara digital

LKPP mengubah Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan Pengembangan


Sistem Informasi menjadi Deputi Bidang Transformasi Pengadaan
Digital

Pasal 15: Perumusan strategi serta penentuan kebijakan di bidang


transformasi pengadaan barang/jasa Pemerintah secara digital serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa
Pemerintah

Kajian Penyusunan Roadmap Transformasi Digital Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah diperlukan untuk menghasilkan strategi
implementasi transformasi pengadaan barang/jasa Pemerintah secara
digital

Menghasilkan Grand Design dan Roadmap untuk mendukung


Transformasi Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Kajian Awal LKPP
Roadmap Pengembangan
Sistem Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Tahun 2022-2024

Disusun pada tahun 2022 oleh Direktorat


Pengembangan Strategi dan Kebijakan
Pengadaan Umum LKPP dengan pendampingan
narasumber dari Universitas Gunadarma

Disampaikan oleh Antonius


Lambok Sihombing,
Direktorat Pengembangan
Strategi dan Kebijakan
Pengadaan Umum LKPP di
8th Conference of the Asia
Pacific Public Electronic
Procurement Network yang
diselenggarakan oleh ADB
pada tanggal 6 Desember
2022
Transformasi Digital tidak terbatas pada aspek Teknologi
Kebutuhan Kajian Lanjutan

Sistem
Pengadaan Grand Design
Area for Transformasi Digital
dan Konsep Transformasi Improvement
Surrounding Digital yang akan
System Diimplementasikan
di Indonesia

Portofolio Inisiatif
Kondisi, Strategis
Identifikasi
Kebutuhan,
dan Analisis
Harapan, &
Gap
Tantangan
Hasil
Benchmark Roadmap
Best Practice Transformasi Digital
Maksud dan Tujuan Pekerjaan
Maksud

Memberikan arahan dalam implementasi transformasi pengadaan


barang/jasa Pemerintah secara digital

Tujuan
a. Melakukan kajian sistem pengadaan dan sistem terkait lainnya
(surrounding system).
b. Melakukan kajian kondisi, kebutuhan, harapan, dan tantangan
kedepannya dalam melakukan transformasi digital pengadaan
barang/jasa pemerintah.
c. Melakukan kajian best practices yang berlaku umum dan perlu
diperhatikan dalam melakukan transformasi digital pengadaan.
d. Mengembangkan Grand Design Transformasi Digital Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
e. Menghasilkan portofolio inisiatif strategis yang dituangkan dalam
bentuk Roadmap Transformasi Digital Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sesuai hasil kajian dan Grand Design.
Tahapan Pekerjaan
Tahap 1 – Kajian Konsep Transformasi Tahap 2 – Pengembangan Grand Tahap 3 - Penyusunan Roadmap
Tahap

Digital Pengadaan Barang/Jasa Design Transformasi Digital Pengadaan Transformasi Digital Pengadaan
Pemerintah Barang/Jasa Pemerintah Barang/Jasa Pemerintah

▪ Mengidentifikasi dan mengumpulkan data yang ▪ Menghasilkan usulan target state pengadaan ▪ Menyusun kerangka roadmap serta mengembangkan
diperlukan; barang/jasa pemerintah secara digital; roadmap sesuai hasil kajian;
▪ Melakukan kajian sistem pengadaan dan sistem ▪ Mengidentifikasi dan menganalisis gap dari segi ▪ Menyusun portofolio inisiatif strategis berdasarkan
terkait lainnya (surrounding system); strategi dan kebijakan, proses operasional, konsep dan grand design Transformasi Digital
▪ Melakukan kajian kondisi, kebutuhan, harapan, dan organisasi dan SDM, serta teknologi pengadaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
tantangan kedepannya dalam melakukan pemerintah saat ini; ▪ Menyusun rencana aksi yang dapat dijalankan sesuai
transformasi digital Pengadaan Barang/Jasa ▪ Mengidentifikasi area for improvement yang dapat skala prioritas implementasi inisiatif;
Pemerintah; mendukung transformasi digital Pengadaan ▪ Menyusun Roadmap Transformasi Digital Pengadaan
Aktivitas

▪ Melakukan kajian best practices yang berlaku umum Barang/Jasa Pemerintah; dan Barang/Jasa Pemerintah sesuai konsep dan grand
dan perlu diperhatikan dalam melakukan transformasi ▪ Mengembangkan Grand Design Transformasi design;
digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; ▪ Melakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk
▪ Menghasilkan usulan Konsep Transformasi Digital ▪ Melakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk mendiskusikan rancangan akhir Roadmap
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sesuai hasil mendiskusikan Grand Design Transformasi Digital Transformasi Digital Pengadaan Barang/Jasa
kajian; Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan Pemerintah; dan
▪ Melakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk ▪ Memfinalisasi Grand Design Transformasi Digital ▪ Memfinalisasi Roadmap Transformasi Digital
mendiskusikan Konsep Transformasi Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Laporan Pendahuluan : Laporan Antara : Laporan Akhir :


Laporan

1. Hasil Kajian 1. Hasil Identifikasi dan Analisis Gap 1. Portofolio inisiatif strategis
2. Konsep Transformasi Digital Pengadaan 2. Area for Improvement 2. Rencana aksi dan prioritisasi
Barang/Jasa Pemerintah 3. Hasil Pelaksanaan FGD Tahap 2 3. Roadmap Transformasi Digital Pengadaan
3. Hasil Pelaksanaan FGD Tahap 1 4. Final Grand Design Transformasi Digital 4. Hasil Pelaksanaan FGD Tahap 3
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 5. Final Roadmap Transformasi Digital Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Kondisi, Kebutuhan,
Harapan, dan Tantangan

Penyusunan Kajian Roadmap Transformasi


Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perkembangan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

• Pengadaan Melaksanakan
transparan dan pengembangan, • Perpres Nomor 17
kompetitif • Sertifikasi perumusan dan • Bela Pengadaan Tahun 2023
• Memperkuat Nasional penetapan kebijakan • Toko Daring • Pembentukan
institusi dan • Training pengadaan • Integrasi Deputi Bidang
pelaksana barang/jasa Perpajakan Transformasi
pengadaan Penguatan pemerintah • Perizinan Usaha Pengadaan Digital
Kapasitas
Reformasi Pelaksana Pembentukan Integrasi Inovasi Transformasi
Pengadaan LKPP E-Catalogue Pengadaan Pengadaan Digital
Pengadaan
2000 2005 2008 2012 2018 2020 2023

2005 2008 2010 2013 2018 2021

Sistem e- Sistem e- Perpres Nomor 54 SIRUP Perpres Nomor 16 Perpres Nomor 12


procurement procurement Tahun 2010 Tahun 2018 Tahun 2021
• E-procurement • Pemanfaatan • Unit Layanan • Prosedur
untuk pengumuman E-tendering skala Pengadaan pengadaan
• E-tendering versi nasional • Program pelatihan • Unit Kerja
awal pelaksana Pengadaan
pengadaan Barang/Jasa
• Pemanfaatan e-
procurement

Sumber: LKPP
Visi, Misi, dan Tujuan LKPP Tahun 2020-2024

VISI LKPP
Tahun
2020-2024

MISI LKPP
Tahun
2020-2024
Menerapkan kebijakan pengadaan Mengembangkan proses bisnis
yang responsif dan mendorong pengadaan berbasis elektronik
Meningkatkan akuntabilitas PBJ
kemandirian bangsa sesuai dan pengelolaan SDM pengadaan
dengan kemajuan teknologi yang adaptif

Tujuan LKPP Tahun 2020-2024


Terwujudnya Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berkeadilan melalui Meningkatnya Kualitas Tata Kelola
Optimalisasi Penerapan Tata Kelola Pengadaan Internal LKPP
Persentase Penggunaan Persentase Nilai Jumlah K/L/PD dengan Indeks Kualitas Nilai RB, Nilai AKIP,
Produk Dalam Negeri Transaksi UMKM tata kelola ”BAIK” Kebijakan PBJ Opini BPK (WTP), dan Nilai IKM

Sumber: LKPP
Peran LKPP dalam Agenda Pembangunan RPJMN IV
Meningkatkan partisipasi UMKM khususnya Usaha
Mikro dan Usaha Kecil sebagai Penyedia dalam PBJ Mengembangkan sistem informasi pengadaan yang
dengan strategi perumusan kebijakan, peningkatan memberikan kemudahan berusaha (ease of doing
kapasitas UMKM, pengembangan sistem informasi, business) bagi pelaku usaha barang/jasa
dan peningkatan jumlah kontrak katalog lokal/sektoral
PN 1 - Memperkuat Ketahanan
Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas dan Berkeadilan
Merekomendasikan kebijakan PBJ dalam rangka
Meningkatkan penggunaan PDN dalam PBJ dengan
kerjasama internasional yang dapat meningkatkan
strategi perumusan kebijakan, peningkatan jumlah PDN
peran pelaku usaha nasional dan meningkatkan
pada e-katalog, pengembangan sistem informasi
kapasitas pelaku usaha dalam negeri untuk terlibat
serta peningkatan kapasitas pengelola pengadaan
dalam PBJ nasional maupun internasional.

Mengembangkan Sistem Pengadaan Secara Elektronik


Meningkatkan maturitas UKPBJ minimal level 3 untuk
(SPSE) Terpusat dalam rangka mendukung Sistem
menuju UKPBJ sebagai center of excellence dalam
Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) dan Satu Data
PBJ
Indonesia (SDI) yang terintegrasi
PN 7 - Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan Transformasi
Pelayanan Publik
Pemenuhan jumlah jabatan fungsional pengelola
Mengintegrasikan sistem informasi pengadaan pengadaan sesuai dengan kebutuhan K/L/PD dan
dengan sistem informasi K/L/PD lain pembentukan fungsi penyelesaian permasalahan
pengadaan secara mandiri di K/L/PD

Sumber: LKPP
Sasaran Strategis LKPP Tahun 2020-2024
Sasaran Strategis Indikator Sasaran Strategis 2020 2021 2022 2023 2024

Persentase penggunaan produk


dalam negeri dalam proses 40% 45% 50% 52,5% 55%
pengadaan barang/jasa
Meningkatnya pemerataan
ekonomi untuk mendorong Persentase nilai transaksi UMKM
kemandirian bangsa melalui terhadap Rencana Umum 25% 30% 40% 45% 50%
optimalisasi penerapan tata kelola Pengadaan
pengadaan

Indeks kualitas kebijakan PBJ Cukup Cukup Sedang Sedang Baik

Meningkatnya kualitas penerapan


Indeks tata kelola pengadaan Kurang Cukup Cukup Baik Baik
tata kelola pengadaan

Meningkatnya kualitas penerapan


Nilai RB BB BB BB BB A
reformasi birokrasi

Meningkatnya akuntabilitas kinerja Nilai AKIP Baik Baik Baik Baik Sangat Baik
dan akuntabilitas keuangan Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP
Meningkatnya kualitas layanan
Nilai IKM Baik Baik Baik Baik Sangat Baik
LKPP kepada publik

Sumber: LKPP
Pencapaian Indikator SS terkait Pemerataan Ekonomi
Persentase penggunaan
PDN dalam proses PBJ TA Keberhasilan tercapainya indikator ini didukung oleh:
2022 sebesar 84% • Monitoring PBJ setiap bulan dan disusun laporan
evaluasi kinerja PBJ setiap triwulan
Nilai PDN dalam Pengadaan
Pemerintah: Rp430,65 T • Kajian metode evaluasi pencapaian PDN dalam PBJP
Nilai Total Transaksi Pengadaan • Peningkatan kualitas Sistem Informasi Perencanaan
Pemerintah: Rp512,83 T Pengadaan yang mendorong PDN
(Data E-Tendering, E-Purchasing, • Tagging PDN dalam E-Katalog dan pembekuan produk
non E-Tendering, non E-Purchasing, impor dengan fungsi substitusi dengan PDN
& Bela Pengadaan)

Persentase Transaksi
UMKM terhadap RUP TA Keberhasilan tercapainya indikator ini didukung oleh:
2022 sebesar 41,5% • Monitoring PBJ setiap bulan dan disusun laporan
evaluasi kinerja PBJ setiap triwulan
Nilai Transaksi UMKM:
Rp281,96 T • Kajian metode evaluasi peran serta UMKK dalam PBJP
Nilai RUP TA 2022: • Tagging Produk UMKK dalam E-Katalog
Rp679,39 T
• Mengutamakan UMKK sebagai pilihan awal saat proses
(Data E-Tendering, E-Purchasing, & seleksi E-Purchasing
pengadaan langsung)

Sumber: Laporan Kinerja LKPP Tahun 2022


Pencapaian Indikator SS terkait Kebijakan & Tata Kelola
Keberhasilan tercapainya indikator ini didukung oleh:
• Asistensi oleh LAN sebagai pengampu pengukuran IKK
• Benchmarking terkait efektivitas pengumpulan bukti dukung dengan
Kementerian Keuangan
• Knowledge sharing terkait pengukuran IKK dengan narasumber dari LAN
• Diskusi pengisian instrumen dan pengumpulan bukti dukung dengan unit
kerja di LKPP

Pencapaian untuk Variabel 1 Pencapaian untuk Variabel 3


Jumlah K/L/PD yang memanfaatkan sistem pengadaan MK-UKPBJ mengukur tingkat kematangan UKPBJ
yaitu 96 terhadap total 624 K/L/PD (15,38%) terhadap 4 domain yaitu Kelembagaan, SDM, Proses
• Indikator 1 – Mengumumkan RUP pada SIRUP dan Sistem Informasi. Tingkat kematangan ini terdiri
• Indikator 2 – Menggunakan Pemilihan melalui E- dari 5 level yaitu: Inisiasi, Esensi, Proaktif, Strategis
Tendering, e-Seleksi, Tender Cepat, e-Purchasing dan Unggul.
• Indikator 3 – Mencatatkan proses pemilihan diluar
mekanisme elektronik pada sistem Terdapat 182 dari 617 UKPBJ (29,5%) yang telah
• Indikator 4 – Mencatatkan kontrak dan serah terima mencapai Maturitas Minimal Level 3 (Proaktif)
pada sistem
Pencapaian untuk Variabel 4
Pencapaian untuk Variabel 2 Terdapat 89 dari 630 K/L/PD (14,13%) yang mampu
Terdapat 55 dari 615 K/L/PD (8,94%) dengan tingkat menyelesaikan permasalahan pengadaan secara
keterisian formasi JF PPBJ Minimal 60% mandiri

Variabel 1 Variabel 2 Variabel 3 Variabel 4 Keberhasilan tercapainya indikator ini didukung oleh:
% K/L/PD yang % Pemenuhan % Jumlah % K/L/PD yang • Setiap Unit Organisasi pengampu capaian ITKP memiliki komitmen yang tinggi dalam
memanfaatkan Kualifikasi dan UKPBJ dengan
mampu melaksanakan perubahan-perubahan serta inovasi
menyelesaikan
Sistem Kompetensi Maturitas min. permasalahan • Serangkaian strategi dan aktivitas dalam lingkup proses, SDM, dan juga teknologi
Pengadaan SDM PBJ Level 3 secara mandiri
informasi
Sumber: Laporan Kinerja LKPP Tahun 2022
Pencapaian Indikator SS terkait Akuntabilitas
Peningkatan nilai RB didukung langkah LKPP antara lain:
• Penguatan dan penajaman program reformasi birokrasi di tingkat Lembaga dan Uker
• Optimalisasi peran agen perubahan dalam budaya kinerja cepat, adaptif, dan dinamis
• Kolaborasi dengan Instansi Pemerintah terkait dalam penyusunan kebijakan
• Peningkatan penerapan SPBE di lingkungan LKPP
• Optimalisasi implementasi pelayanan publik
• Peningkatan kualitas Zona Integritas Unit Kerja yang Strategis

Efisiensi penggunaan sumber daya dari sisi teknologi :


• Aplikasi SiREMON untuk Pemantauan dan Evaluasi • Aplikasi KEPO PBJP untuk menyimpan dan berbagi
Kinerja pengetahuan PBJP
• Aplikasi e-office untuk kegiatan internal pegawai • Aplikasi Dashboard untuk monitoring kegiatan
LKPP prioritas LKPP
• Aplikasi PPID untuk pendokumentasian dan • Aplikasi SIUKPBJ untuk verifikasi bukti dukung dan
pelayanan informasi kepada publik monitoring nilai kematangan UKPBJP
• Aplikasi SiRUP mengakses secara langsung data • Aplikasi Bisa Pengadaan dalam mempromosikan
dan/atau Pengadaan Barang/Jasa Pelaku Usaha seluruh Indonesia ke K/L/PD
• Aplikasi LPSE untuk mengoperasikan sistem e- • Aplikasi LOKAL untuk kebutuhan proses pelayanan
procurement (SPSE) pemberian keterangan ahli
• Aplikasi E-Katalog untuk belanja online komoditas • Aplikasi e-Pengaduan untuk menyampaikan
yang dibutuhkan pemerintah pengaduan bagi Penyedia atau Masyarakat
• Aplikasi Bela Pengadaan melalui kerja sama • Aplikasi SIPRAJA untuk penginformasian peraturan
dengan e-marketplace perundang-undangan di bidang PBJP
• Aplikasi Toko Daring sebagai platform yang
mempertemukan UMKM dan pemerintah
Sumber: Laporan Kinerja LKPP Tahun 2022
Realisasi Indikator Prioritas Nasional:
Produk yang Masuk E-Catalogue dan Katalog Lokal/Sektoral
Prioritas Nasional 1
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Data per September 2023
Berkeadilan

Lesson Learned dari capaian kinerja:


• Perlunya panduan terkait penentuan
harga terbaik supaya PPK dapat
mempertanggungjawabkan transaksi
yang dilakukan agar terhindar dari
kerugian Negara
• Perlunya peningkatan dan
maintenance secara berkala untuk
Aplikasi E-Katalog serta dilakukan
peningkatan kapasitas dari Inisiatif yang telah dilakukan LKPP antara lain:
Pengguna Aplikasi E-Katalog • Penyederhanaan proses dari 8 tahapan menjadi 2 tahapan pada Triwulan I tahun 2022
• Pengembangan New Platform • Penyesuaian target Pengembangan Produk yang Masuk E-Katalog menjadi 1 juta produk
E-Katalog diperlukan untuk di tahun 2022
mempermudah Penyedia dalam • Penerbitan Keputusan Kepala LKPP Tentang Tim Pelaksana dan Monitoring Percepatan
penggunaannya Implementasi Katalog Elektronik Lokal Pada Pemerintah Daerah
• Monitoring dan evaluasi harga • Memberikan penetapan persetujuan kepada seluruh PD atas Katalog Elektronik Lokal
produk yang tayang perlu dilakukan • Memberikan penetapan persetujuan kepada seluruh K/L atas Katalog Elektronik Sektoral
secara rutin agar Penyedia tidak • Pencapaian Produk yang Tersedia dalam E-Katalog tahun 2022 yaitu lebih dari 2.2 juta produk
menjual produk yang lebih mahal • Peningkatan performa aplikasi E-Katalog
dari harga diluar E-Katalog • Peningkatan integrasi TKDN dan KBLI di dalam aplikasi Katalog Elektronik
Sumber: Laporan Kinerja LKPP Tahun 2022
Realisasi Indikator Prioritas Nasional:
SPSE Terpusat
Prioritas Nasional 7 Inisiatif yang telah dilakukan LKPP antara lain:
Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik • Kerja sama dengan K/L/PD, pihak BUMN dan pihak-pihak yang terkait
dalam dukungan pengembangan dan perbaikan sistem SPSE Terpusat
• Audit keamanan informasi dan penetration testing yang dilakukan oleh
BSSN, BUMN dan ahli sistem keamanan informasi
• Perpindahan Infrastruktur secara bertahap dari Data Center yang ada di
LKPP ke Pusat Data Nasional (Kemenkominfo)
• FGD dengan pakar ahli pada bidang IT untuk meningkatkan kapasitas
bidang IT pada SDM di Direktorat Pengembangan SPSE

LPSE diarahkan untuk menggunakan SPSE Terpusat sebagai


sistem informasi untuk:
• Pemilihan Penyedia (E-Tendering serta non-elektronik)
• Pelaksanaan Kontrak (e-Kontrak)
• Serah Terima Pekerjaan (e-Kontrak)
• Pengelolaan Penyedia.
Sumber: Laporan Kinerja LKPP Tahun 2022
Sistem Pengadaan Saat Ini

Sumber: LKPP
Layanan Sistem Aplikasi
No. Aplikasi Nama Deskripsi Situs

1 Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan SIRUP Menyampaikan Paket Rencana Umum Pengadaan untuk https://sirup.lkpp.go.id
seluruh K/L/PD
2 Aplikasi Monitoring‐Evaluasi Lokal AMEL Monitoring perencanaan, persiapan, pemilihan, https://lpse.go.id/eproc4/amel
pelaksanaan kontrak, serah terima hingga pembayaran
3 Sistem Pengadaan Secara Elektronik SPSE Sistem Pengadaan Secara Elektronik https://spse.lkpp.go.id/eproc4

4 Sistem Pengadaan Secara Elektronik SPSE ICB Sistem Pengadaan Secara Elektronik untuk International https://spseicb.lkpp.go.id/spsei
International Competitive Bidding Competitive Bidding cb/
5 Sistem Informasi Kinerja Penyedia SIKaP Aplikasi database penyedia seluruh Indonesia dalam https://sikap.lkpp.go.id.
memenuhi pengadaan barang dan jasa pemerintah
6 Portal Pengadaan Nasional INAPROC Platform Pengadaan Nasional https://inaproc.id/

7 Agregasi Data Penyedia ADP Fungsi Agregasi ADP Inaproc (Single Sign On) https://inaproc.lkpp.go.id/agreg
asi2/
8 Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) LPSE Support Fungsi ticketing permasalahan pada aplikasi SPSE dan https://lpse‐support.lkpp.go.id/
Support pendukungnya
9 Toko Daring Toko Daring Pengadaan barang/jasa pemerintah melalui https://
Penyelenggaraan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik tokodaring.lkpp.go.id
(PPMSE) yang berbentuk marketplace dan ritel daring
10 Bela Pengadaan Bela Fungsi belanja langsung kepada UMK yang tergabung https://
Pengadaan dalam Marketplace yang sudah terintegrasi belapengadaan.lkpp.go.id/
11 Katalog Elektronik & ePurchasing E-Katalog Fungsi Penayangan produk dalam Katalog Elektronik dan https://e‐katalog.lkpp.go.id
Pendaftaran Produk untuk tayang dalam Katalog Elektronik
Integrasi dengan Surrounding System
Integrasi SPSE
• Aplikasi PPSDM (Data Sertifikasi PBJ)
• Aplikasi SIKAP (Data Penyedia, Penilaian
Penyedia, KBKI/KBLI, dll)
• Aplikasi SIRUP (Data RUP)
• Aplikasi Inaproc (Daftar Hitam, Aplikasi
eProc lainnya)
• Aplikasi Apendo/Spamkodok
(Upload/Download Dok Penawaran)
• Aplikasi DCE (Data Warehouse)
• Aplikasi KMS (BSSN)
• Aplikasi AMS (BSSN)

Integrasi SIKAP
• Aplikasi SPSE (Data Pengalaman
Tender/non Tender)
• Aplikasi DCE (Data Warehouse)
• Aplikasi DJP, Kementerian Keuangan
(Pemeriksaan NPWP, KSWP)
• Aplikasi OSS, Kementerian Investasi/
BKPM (NIB)
Sistem Dalam Proses Integrasi • Aplikasi SIMPAN, Kementerian PUPR
• Aplikasi SPSE dengan BSSN terkait e-Sign (Tanda Tangan Digital dan Stempel Elektronik) dan (Data SBU, Perhitungan SKP)
KMS (Kunci untuk Encrypt/Decrypt Dok. Penawaran)
• Aplikasi BPS (KBKI, KBLI)
• Aplikasi SIKaP dengan Ditjen AHU, Kementerian Hukum & HAM terkait Data Pemilik Manfaat.
• Aplikasi SIKaP dengan Penjaminan Online terkait Bank Garansi dan Pembuatan Bank Garansi untuk Pelaku Usaha.
• Aplikasi SIKaP dengan Bank Mandiri terkait Bank Garansi
Sumber: LKPP
Rencana Pengembangan Sistem Pengadaan
Roadmap Pengembangan Sistem PBJP Tahun 2022-2024*
Domain Layanan di Tahun 2022 • MarketPlace
• Data Warehouse • Manajemen dan Penilaian Vendor
• Data Mart • SDM Layanan Pengadaan
• Layanan Referensi Pengadaan • SDM Pengadaan Barang dan Jasa
• SPSE Terintegrasi • Virtualisasi, Docker, Kubernetes
• eKatalog • Unified Access Management

Domain Layanan di Tahun 2023 • Sistem Pelaporan Pengadaan


• Data Publisher • Analisis Fraud Berbasis AI
• Data Statistik • Sistem Peringatan Dini Pengadaan
• Layanan Rekomendasi Pengadaan • Kamus Kompetensi Pengadaan
• Layanan SIRUP Terintegrasi • Knowledge Management
• Layanan Digitalisasi Dokumen • Sertifikasi Daring
Pengadaan • CI/CD Dev Ops
• Big Data • Infrastruktur untuk Komputasi Kinerja
• Analytic/Visualization Tinggi
• SPSE dengan Microservice dan • Tanda Tangan Digital
Scalability • Scalable Storage

Domain Layanan di Tahun 2024 • Penjejakan Analisis Penyedia


Disampaikan oleh Perwakilan dari Direktorat Pengembangan Strategi dan Kebijakan • Referensi Skema Data Pengadaan • Pengadaan berbasis Blockchain
Pengadaan Umum LKPP di 8th Conference of the Asia Pacific Public Electronic • API Publisher • Sistem Publikasi Blacklist
Procurement Network yang diselenggarakan oleh ADB pada tanggal 6 Desember 2022 • Service Composition • Mobile Learning System
• Layanan Arsip Elektronis Dokumen • Dashboard Kondisi Pengadaan
Pengadaan K/L/PD
*Sumber: Direktorat Pengembangan Strategi dan • Layanan Arsip dan Bukti Pengadaan • Konsultasi PBJ
Kebijakan Pengadaan Umum LKPP (2022) dengan • SPSE Terkolaborasi antar K/L/PD • Infrastruktur Blockchain
pendampingan narasumber dari Universitas Gunadarma • Super Apps – SPSE • Security Component
Adaptasi di Era Industri 4.0

Key Insight .
Applied AI
Inovasi Cloud & Edge Computing
Potensi Teknologi Pergeseran Teknologi digital telah merubah
Data Big Data Analytics perilaku dan juga menyebabkan
Kebutuhan,
Peluang, dan disrupsi bagi seluruh organisasi.
Digital-Trust Technology
Risiko
Quantum Computing Transformasi Digital menjadi
Model Bisnis
Baru Virtual Reality karakteristik era industri 4.0 dengan
orkestrasi berbagai teknologi serta
pemberdayaan digital talent & data.

Fenomena ini berpotensi Gelombang disrupsi mendukung


menghasilkan dampak masif dan penciptaan teknologi dan inovasi
menjadi tantangan bagi LKPP yang terus bertumbuh dengan
layanan berkualitas

Transformasi digital pengadaan


barang/jasa pemerintah menjadi
Perumusan kebijakan harus relevan dengan Solusi berbasis teknologi yang adaptif
sangat penting mendorong
memerhatikan pergeseran kebutuhan dan terhadap perubahan juga menjadi bagian
kemandirian bangsa sesuai dengan
perkembangan yang terjadi enabler dari kebijakan yang dirumuskan
kemajuan teknologi
Perkembangan Teknologi dan Risiko

Transaksi antara para pihak perlu dipermudah dengan alur proses yang efektif

Proses pelaporan yang lebih efektif dan terintegrasi antar sistem

Pengembangan pusat data diperlukan untuk dilakukan big data analytics

Kebutuhan Data SPSE menjadi very important information yang dapat digunakan dalam
proses pengambilan kebijakan
Teknologi
LKPP perlu melakukan Pengembangan digital workplace juga diperlukan untuk mendukung
pengembangan dan modernisasi perubahan pola kerja ASN kedepannya
platform pengadaan termasuk
SPSE dan Sistem Pendukung
Lainnya sesuai perkembangan Risiko siber dan fraud yang perlu dimitigasi untuk menciptakan trust
teknologi dan risiko terkini
Tren Risiko operasional untuk memastikan layanan yang tangguh dan adaptif
Risiko Risiko atas kapasitas dan variasi teknologi yang dikelola oleh LKPP

Risiko atas perubahan kebutuhan yang semakin cepat dan dinamis

Inovasi dan perkembangan teknologi dengan berbagai tren risiko tersebut perlu ditindaklanjuti dengan transformasi digital
pengadaan barang/jasa pemerintah yang responsif dan mendorong kemandirian bangsa sesuai dengan kemajuan teknologi
Peran Strategis LKPP di Era Digital

LKPP secara berkelanjutan telah merespon berbagai dinamika terkait digitalisasi pengadaan barang/jasa
pemerintah sebagai bentuk upaya LKPP dalam memahami perubahan kebutuhan yang cepat dan dinamis

Transformasi dan optimalisasi Pengembangan Perekonomian Nasional dan Daerah


pengadaan perlu dilakukan dalam
rangka mengembalikan peran Percepatan Peningkatan Produk Dalam Negeri dan Produk
penting pengadaan barang/jasa UMKK sangat dipengaruhi oleh keberhasilan integrasi
proses bisnis lintas sektor Mendorong perbaikan
layanan baik dari sisi
Proses bisnis yang terintegrasi, konsolidasi data dan platform aplikasi,
pengelolaan infrastruktur teknologi informasi komunikasi infrastruktur maupun
secara terpadu dapat mendukung upaya transformasi operasionalisasi layanan
digital PBJP
Inovasi Kolaborasi

Peningkatan Pelayanan Publik & Percepatan Proses PBJP

LPSE merupakan perpanjangan tangan dari LKPP dalam


penyelenggaraan sistem pengadaan di K/L/PD sehingga Mengembangkan sistem
Konektivitas dapat dimonitor secara terpusat yang dapat memfasilitasi
para pelaku pengadaan
Penerapan tata kelola LPSE menjadi hal yang sangat secara continue dan
strategis dalam rangka mewujudkan kualitas layanan berkesinambungan
Fokus Transformasi yang bermutu, kesediaan kapasitas yang memadai, dan
keamanan informasi yang terjaga
Digital PBJP
RUU Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Salah satu ruang lingkup dalam Rancangan Undang-Undang tentang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yaitu
terkait Transformasi Digital Pengadaan, yang mengatur hal sbb:

Sistem Pengadaan Standardisasi Data Integrasi Data


Digital Pengadaan Pengadaan
Sistem untuk penyelenggaraan Data sistem pengadaan digital Integrasi terhadap data
pengadaan dan wajib digunakan berupa data identitas dan pengadaan, data perpajakan
oleh Pengguna dan transaksi distandarisasi melalui penyedia, data penganggaran,
Penyelenggara Pengadaan klasifikasi, kodefikasi, dan data pemilik manfaat
penentuan nomenklatur, dan penyedia untuk mewujudkan
pemenuhan standar data ketersediaan data

Tujuan Pengadaan
Barang dan Penggunaan Pertumbuhan Daya Saing Peran Serta Keikutsertaan Pemanfaatan Perlindungan Mendukung
Jasa sesuai Produk Dalam Industri Pelaku Usaha UMK dan Industri Hasil Hak Kekayaan Pembangunan
nilai manfaat Negeri Nasional Nasional Koperasi Kreatif Penelitian Intelektual Berkelanjutan

Pengembangan Perekonomian Nasional dan Daerah Peningkatan Pelayanan Publik & Percepatan Proses PBJP
Aspek Strategis Pendukung Transformasi Digital
➢ Dalam transformasi digital, aspek teknologi bukan satu-satunya aspek yang perlu mendapat perhatian, tetapi
harus diselenggarakan secara bersama-sama dengan regulasi, birokrasi, model operasional, struktur
organisasi, dan SDM digital.

➢ Karakteristik transformasi digital yaitu multidimensional yang mendorong adanya pendekatan multi-perspektif
yang komprehensif, kontekstual, dan sistemik. Beberapa poin yang menjadi enabler dalam menyukseskan
upaya transformasi digital, yakni:
Tata Kelola dan Kepemimpinan, SDM,
Strategi Teknologi
Organisasi dan Budaya

Sumber: McKinsey Center for Government, Digital by Default:


A Guide to Transforming Government

➢ Aspek penting dalam transformasi digital berkenaan dengan penggunaan data yaitu adanya integrasi data
dalam memutuskan suatu kebijakan, data-driven policy atau data-driven public sector.
➢ Data-driven public sector menurut OECD dapat mendorong tiga peluang manfaat, yaitu:

Memahami masalah dan Meningkatkan efisiensi perencanaan


Meningkatkan kapasitas pemerintah
mengidentifikasi pihak yang dan pemanfaatan waktu, finansial,
untuk bertindak cepat
membutuhkan SDM, dan material
Transformasi Digital Pengadaan Pemerintah

Social Sustainability Kualitas Tata Kelola LKPP


(PDN dan UMKM) (Good Governance)

Sasaran Visi
Strategis
Transformasi Digital
Pengadaan Pemerintah
Peran
Misi
LKPP

Regulasi, Proses
Kebijakan, Bisnis dan
dan Strategi Prosedur

Pengorganisasian Teknologi dan


dan Pengelolaan Pengelolaan
SDM Data
Kebutuhan Transformasi Digital Pengadaan Pemerintah
Social Sustainability Kualitas Tata Kelola LKPP
(PDN dan UMKM) (Good Governance)

Menuju Proses Pengambilan Keputusan dan


Peningkatan penggunaan Produk Dalam
Kebijakan Pengadaan berbasis Data
Negeri dalam PBJ

Peningkatan Kehandalan Proses


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Peningkatan Partisipasi Perusahaan
Nasional yang Berkualitas
Pengorganisasian yang adaptif terhadap
kebutuhan didukung dengan SDM digital
Peningkatan Kemudahan Akses Pasar untuk
Produk UMKK
Peningkatan Akses dan Transaksi Lintas
Aplikasi untuk Integrasi Lebih Luas

Peningkatan Pemanfaatan Digital


Peningkatan Sistem Pengawasan dan
Marketplace Pemerintah
Pengendalian bagi Publik
Harapan terhadap Transformasi Digital Pengadaan Pemerintah
sebagai Upaya Penyempurnaan Kinerja LKPP
Sasaran
Harapan terhadap Transformasi Digital
Strategis
1 Meningkatnya Transformasi digital diharapkan dapat mendukung upaya LKPP dalam
pemerataan ekonomi Transformasi digital diharapkan dapat mendukung upaya LKPP dalam
meningkatkan keterlibatan UMKK dalam PBJP, yaitu:
meningkatkan penggunaan PDN dalam PBJP, diantaranya:
untuk mendorong • Meningkatkan jumlah produk UMKK dan mendorong UMKK menjadi
• Meningkatkan jumlah produk dalam negeri dalam Katalog
kemandirian bangsa • Meningkatkan sosialisasi pemanfaatan PDN oleh K/L/PD
penyedia dalam Katalog dan Toko Daring
melalui optimalisasi • Meningkatkan sosialisasi pemanfaatan produk UMKK oleh K/L/PD
• Mengawasi produk impor pada E-Katalog
penerapan tata kelola • Mengawasi produk berlabel UMKK pada E-Katalog
• Monitoring capaian penggunaan PDN oleh K/L/PD
pengadaan • Monitoring capaian penggunaan produk UMKK oleh K/L/PD

2 Meningkatnya
Peningkatan maturitas khususnya Pengembangan sistem layanan Peningkatan komitmen pimpinan Peningkatan kualitas sistem
kualitas penerapan
variabel Sistem Informasi ke Level yang progresif serta sesuai K/L/Pemda terhadap peningkatan informasi pelaksanaan PBJ melalui
tata kelola Strategis dan Unggul kebutuhan stakeholders kapabilitas SDM UKPBJ transformasi digital pengadaan
pengadaan
3
Meningkatnya Mendorong peran serta pimpinan Melakukan penyusunan Mekanisme Memperkuat peran agen perubahan Menyempurnakan sistem informasi
kualitas penerapan Unit Organisasi untuk terlibat dalam Kerja di Lingkungan LKPP selaras LKPP dalam upaya transformasi pelayanan kepegawaian terutama
reformasi birokrasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dengan upaya transformasi digital digital terkait reformasi birokrasi pada aspek integrasi data

4 Meningkatnya
Adanya kebijakan yang adaptif Perlunya mekanisme pengukuran Awareness pegawai atas upaya Implementasi serta pengembangan
akuntabilitas kinerja
menyikapi dinamisme dalam kinerja sampai dengan eselon 3 transformasi digital dalam sistem informasi untuk menunjang
dan akuntabilitas meningkatkan akuntabilitas kinerja untuk mempermudah monev meningkatkan akuntabilitas kinerja tata kelola terintegrasi
keuangan
5
Meningkatnya Membangun Unit Layanan Meningkatkan kualitas layanan Meningkatkan pelatihan untuk Memberikan kemudahan akses
kualitas layanan Penanganan Pengaduan, Masukan, terutama unsur kecepatan sejalan meningkatkan kompetensi yang siap informasi pada setiap layanan publik
LKPP kepada publik Saran secara terpadu dengan upaya transformasi digital mendukung transformasi digital LKPP
Tantangan Transformasi Digital Pengadaan

Perbedaan versi aplikasi yang sulit sehingga


Keamanan sistem dan data aplikasi pengadaan
menimbulkan challenge dan kesulitan saat extract data

Tingkat korupsi dalam pengadaan pemerintah yang


Meningkatnya kebutuhan barang/jasa yang kompleks
cukup tinggi

Tingkat partisipasi perusahaan nasional dalam Tidak ada sistem yang mendukung proses pengecekan
pengadaan pemerintah jaminan

Keterbatasan SDM dan anggaran di LKPP untuk Terdapat beberapa hal yang perlu diotomasi seperti
mengembangkan aplikasi pengadaan evaluasi dan validasi informasi
Benchmark Transformasi
Digital dari Negara Lain

Penyusunan Kajian Roadmap Transformasi


Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Benchmark Best Practice terhadap Kebutuhan
1
Peningkatan penggunaan Produk Dalam
Negeri dalam PBJ
Brazil
2
Peningkatan Partisipasi Perusahaan
Nasional yang Berkualitas

Peningkatan Kemudahan Akses Pasar


3 United Kingdom
untuk Produk UMKK
4
Peningkatan Pemanfaatan Digital
Marketplace Pemerintah Singapura
5
Menuju Proses Pengambilan Keputusan Benchmark Transformasi
dan Kebijakan Pengadaan berbasis Data Digital dari Negara Lain
6 Korea Selatan
Peningkatan Kehandalan Proses
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
7
Pengorganisasian yang adaptif terhadap
kebutuhan didukung dengan SDM digital India
8
Peningkatan Akses dan Transaksi Lintas
Aplikasi untuk Integrasi Lebih Luas

Peningkatan Sistem Pengawasan dan


9 Georgia
Pengendalian bagi Publik
1
Peningkatan penggunaan Produk Dalam Negeri dalam PBJ

Target Kebijakan dan Fungsionalitas Sistem Mendorong Inklusivitas – Korea Selatan

Fokus pengadaan publik di Korea Selatan adalah mendukung dan melindungi kelompok ekonomi yang masuk
kedalam sasaran. Kebijakan dan fungsionalitas sistem e-procurement diarahkan untuk mendukung
pencapaian hal tersebut.

Procurement agency dimaksimalkan untuk menggunakan produk yang dihasilkan oleh targeted groups dalam
anggaran belanjanya dan sistem e-Shopping Mall memberikan filter yang dapat menunjukkan flag untuk
mempermudah buyer dalam menemukan produk dari targeted groups.

Peningkatan Jumlah Produk secara Berkelanjutan – United Kingdom

Crown Commercial Service (CCS) di UK memiliki visi untuk menjadi pilihan utama bagi pemerintah dalam
pengadaan barang/jasa, memberikan nilai tambah, dengan pelayanan terbaik.

CCS memiliki departemen khusus yang mengumpulkan informasi terkait kebutuhan user kedepannya dan
mencari vendor terbaik untuk berkontrak dengan CCS.

CCS terus meningkatkan jumlah perusahaan nasional yang berkontrak dengan variasi produk yang semakin
lengkap sesuai kebutuhan user yang sudah teridentifikasi.
2
Peningkatan Partisipasi Perusahaan Nasional yang Berkualitas

Sistem Notifikasi untuk Supplier – United Kingdom dan India

➢ Pengadaan bernilai tinggi di UK harus dipublikasikan melalui sistem dengan fitur “The UK Find a Tender”
➢ Layanan pengadaan di UK juga mengirimkan email secara berkala kepada supplier yang sudah registrasi

➢ NIC memiliki Indian National Procurement Dashboard yang mengkonsolidasikan semua informasi tender
termasuk pengumuman, update dan award sehingga memudahkan dalam proses monitoring

Transparansi dan Integrasi antara Pemerintah dan Penyedia – United Kingdom

➢ Kapabilitas digital dan ketersediaan data menjadi target Crown Commercial Service untuk memastikan
integrasi data antar sistem pemerintah dapat dijalankan
➢ Penyedia akan menggunakan satu portal pengadaan untuk mengikuti seluruh pengadaan di berbagai
departemen dan data yang di-upload akan tersimpan di evidence locker sehingga bisa diakses oleh seluruh
penyelenggara pengadaan
➢ Sistem juga menyediakan fitur notifikasi yang memberitahu penyedia potensi paket pengadaan yang dapat
diikuti khususnya bagi UMK yang tidak terbiasa mengawasi pengumuman pengadaan publik.
➢ Penandatanganan kontrak secara digital juga diterapkan agar proses lebih cepat dan mudah
3
Peningkatan Kemudahan Akses Pasar untuk Produk UMKK

Partisipasi Small and Medium Enterprises (SME) yang Tinggi – United Kingdom

Melalui CCS (Crown Commercial Services), partisipasi SME atau UMK di UK cukup tinggi, dimana 75% dari
supplier yang memiliki agreement di CCS adalah SME, dengan kontribusi 13% dari total pengadaan publik di
UK. Supplier dibayar tepat waktu sehingga membantu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di UK.

Terdapat 8 inisiatif dalam SME Action Plan yaitu:


CCS memiliki SME Action Plan untuk 1. SME Champion dan Board Sponsor
memberikan kesempatan yang setara kepada Menanamkan program terkait SME di organisasi dengan dukungan board
UMK. Komitmen yang diberikan pemerintah 2. SME Working Group
kepada UMK diantaranya: Pembentukan tim lintas bidang untuk menjalankan program terkait SME
• Pembayaran secara tepat waktu, dengan 3. Simplifikasi Proses Pengadaan di CCS
target 90% tagihan dibayarkan dalam 5 hari Meninjau kembali barrier bagi SME yang ada di CCS untuk penyempurnaan
4. Peningkatan Pendekatan dan Akses ke Pasar
• Menambah visibilitas tender dan kontrak
Pendekatan sebelum dan sesudah berkontrak dengan penerapan SRM
yang dipublikasikan di fitur pencari kontrak
5. Struktur Kontrak
eksisting Mempertimbangkan kemudahan bagi SME dalam berkontrak
• Menghilangkan barrier yang dapat menjadi 6. Digitisasi
penghalang bagi UMK dalam proses Pengembangan sistem yang memudahkan SME dalam bertransaksi
pengadaan 7. Sistem yang Lebih Baik
• Pengukuran kesuksesan program dengan Implementasi fitur SSO, central identification index, dan evidence locker
monitoring pembelanjaan ke UMK per 8. Kolaborasi dengan Pengguna
departemen Dibentuk tim khusus untuk menerima masukan dari pengguna
4
Peningkatan Pemanfaatan Digital Marketplace Pemerintah

Pembatasan Pengadaan Non-Elektronik – Korea Selatan


➢ Seluruh pengadaan publik di Korea Selatan diarahkan untuk melalui KONEPS (Korea ON-line E-Procurement
System)

➢ Pembatasan ini dapat meningkatkan pemanfaatan e-procurement dan menambah jumlah vendor terdaftar

Kontrak Jangka Panjang dalam Bentuk Katalog – United Kingdom dan Korea Selatan
➢ Melalui CCS (Crown Commercial Services), pemerintah memaksimalkan pemanfaatan framework agreements
melalui e-catalog dengan target peningkatan hingga 15% atas nilai pembelanjaan tahunan

➢ CCS digunakan sebagai layanan pengadaan terpusat bagi seluruh departemen di pemerintah UK

➢ Semua produk yang terdaftar di e-Shopping Mall merupakan hasil tender terbuka dan terdaftar berdasarkan
ketentuan kontrak dengan pemerintah.

➢ Proses ini diterapkan untuk memastikan bahwa barang/jasa yang ada di e-catalog telah memenuhi persyaratan
teknis dan menghindari barang yang tidak berkualitas.
5
Menuju Proses Pengambilan Keputusan dan Kebijakan Pengadaan berbasis Data

Data sebagai Aset untuk Digunakan Pihak yang Berkepentingan – Singapura

Pemerintah Singapura memperlakukan data sebagai aset pemerintah dan Arsitektur Data Pemerintah (GDA)
saat ini beroperasi berdasarkan prinsip berbagi data untuk digunakan pihak yang berkepentingan.

Untuk membentuk budaya berbasis data di • Pemimpin dalam organisasi memiliki


pemerintah, Singapura menerapkan pada peranan kunci dalam memastikan
kedua metode baik secara bottom-up dan top- keberhasilan penerapan budaya
down berbasis data
• Top-down dilakukan dengan regulasi terkait • Pemimpin organisasi juga harus
pemanfaatan data dan Arsitektur Data meng-komunikasikan manfaat data
Pemerintah (GDA) yang harus diikuti. bagi organisasi dan karyawan
• Bottom-up yaitu lembaga yang berambisi • Pemimpin organisasi perlu
menjadi pemimpin dalam mendorong menunjukkan kegunaan data
Strategi Data Pemerintah Singapura akan dengan menggunakan data dalam
dikembangkan menjadi lembaga yang unggul pengambilan keputusan
dan diberi peluang untuk membangun • Data dilihat sebagai aset, dan silo
kemitraan dengan lembaga lainnya. data dalam organisasi harus
• Lembaga “Champions” ini kemudian berbagi dihilangkan untuk memastikan tim Arsitektur Data
pengetahuan dan best practice melalui berbagi data dan bekerja secara Pemerintah
workshop dan platform kolaboratif online kolaboratif untuk memanfaatkannya. (Singapura)
seperti Data Professionals@Workplace
6
Peningkatan Kehandalan Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Open Innovation Platform (OIP) untuk Menghasilkan Proses yang Lebih Baik – Singapura

Pemerintah Singapura melalui Infocomm Media Development Authority (IMDA) sejak tahun 2018 telah
mengembangkan Open Innovation Platform (OIP). Hingga saat ini OIP berhasil meningkatkan kualitas
pengadaan dan mendukung percepatan inovasi.

Tahapan OIP dalam mendukung inovasi:


Instansi pemerintah sangat tertarik untuk
menerapkan teknologi baru, namun 1 User mendefinisikan kebutuhan, tujuan, dan parameternya
menghadapi dua hambatan utama: dengan lebih baik yang dituangkan dalam problem statement
• Akses yang terbatas ke penyedia
teknologi yang mampu Agile 2 OPI kemudian mengumumkan problem statement kepada lebih
• Kurangnya pengetahuan ketika memulai dari 9,500 solution provider untuk mengajukan proposal
proyek terkait inovasi Outcome-Based 3 Seluruh jenis perusahaan di berbagai sektor dapat
berpartisipasi memberikan solusi atas problem statement
Atas hambatan ini maka dipilih produk yang Prototype
sudah tersedia di pasar, dimana seharusnya 4 IMDA mengevaluasi seluruh proposal yang masuk untuk
bisa dilakukan inovasi sesuai kebutuhan Innovation menentukan perusahaan yang akan membuat prototype

Dengan OIP, user 5 Setelah prototype diterima user, dilanjutkan ke pengadaan


“OIP has been successful in growing a dapat menentukan hingga penandatanganan kontrak
vibrant open innovation ecosystem in apakah solusi yang
diusulkan cocok
Singapore, matching tech solutions to real sebelum user
Contoh Pemanfaatan OIP di Singapura
• Maritime and Port Authority, optimalisasi mooring buoys di Marina South
world industry challenges.“ menegosiasikan
Pier dengan menunjuk start-up dengan inovasi terbaik
Edwin Low, Director of Innovation & Technology Ecosystem at IMDA kontrak lebih lanjut
7
Pengorganisasian yang adaptif terhadap kebutuhan didukung dengan SDM digital

Koordinasi dan Budaya Kerja Sama – Brazil

Pada tahun 2018, Pemerintah Brazil telah mengeluarkan Brazilian Strategy for Digital Transformation. Strategi
tersebut merupakan bentuk kesediaan Pemerintah Federal untuk mengelola perubahan digital dalam
mendorong perekonomian dan pembangunan sosial di Brazil.

Strategi ini dijalankan melalui kerja sama beberapa kelompok kerja dan sub-kelompok antar kementerian yang
didedikasikan untuk topik-topik tertentu dan berfokus pada pertukaran pengetahuan dan pengembangan
sinergi di antara inisiatif-inisiatif publik yang menargetkan digitalisasi.

Brazil memiliki Sistem Administrasi Sumber


Kapasitas dan Kemampuan Digital masih menjadi fokus pengembangan Brazil dalam beberapa
Daya Teknologi Informasi yang menyatukan
tahun mendatang, khususnya untuk pegawai pemerintah yang sudah berada di level senior. Hal
lebih dari 200 instansi pemerintah federal.
ini sejalan dengan rekomendasi OECD yaitu:
Sistem ini mempunyai peran utama yaitu:
• Mempromosikan integrasi dan koordinasi
“Tantangan transformasi digital yang dihadapi sektor publik juga meningkatkan kebutuhan untuk
antar program, proyek dan kegiatan
mengembangkan keterampilan digital dan kesadaran digital di kalangan pimpinan, pengambil
pemerintah
keputusan, dan pelaksana kebijakan.”
• Mendorong pengembangan,
standardisasi, integrasi, interoperabilitas,
Keterampilan utama yang dibutuhkan di era digital adalah analisis data, dan digital skills tidak
normalisasi layanan produksi dan
lagi dilihat sebagai kemampuan teknikal saja namun juga menjadi aset fundamental bagi seluruh
penyebaran informasi
pegawai. Organisasi perlu menempatkan Chief Information Officer (CIO) pada jajaran atas
• Menentukan kebijakan strategis untuk
dengan fungsi strategis
pengelolaan IT pemerintah.
8
Peningkatan Akses dan Transaksi Lintas Aplikasi untuk Integrasi Lebih Luas

System Coverage dan Integrasi adalah Kunci – Korea Selatan dan Georgia
➢ KONEPS (e-procurement) terintegrasi dengan 140 sistem pemerintah lainnya. Sistem tersebut telah
menerapkan mekanisme pendaftaran satu kali dan digunakan untuk proses tender, kontrak, inspeksi,
hingga pembayaran.

Korea Selatan ➢ Semua dokumen dan transaksi yang terkait dengan proses pengadaan dapat diakses antar sistem secara
online untuk menyediakan pelayanan terpadu satu atap, termasuk untuk pengumpulan data terkait
kualifikasi peserta tender secara otomatis, laporan pengiriman, e-Invoicing, dan pembayaran elektronik
secara real-time.

➢ Sistem pengadaan terintegrasi dengan registrasi perusahaan, perpajakan, dan keuangan untuk
mendukung validasi data supplier dan pembayaran.

➢ Untuk perusahaan nasional, sistem akan melengkapi secara otomatis kolom data yang dipilih dengan
Georgia memvalidasi pengguna sesuai kartu identitas.
9
Peningkatan Sistem Pengawasan dan Pengendalian bagi Publik

Portal Pengadaan Publik untuk Meningkatkan Akses Informasi – Georgia

➢ E-Library yang berisi dokumentasi pendukung, termasuk Ketentuan, Peraturan, Rencana Strategis, Analisis
dan Laporan Sistem, serta FAQ terkait penggunaan sistem dan layanan.
➢ Data dan laporan yang sesuai dengan Standar Data Kontrak Terbuka (OCDS) dikumpulkan melalui sistem Georgia
sehingga setiap pengguna dapat mengakses semua data dan mengunduh untuk dilakukan analisis.

Pengawasan secara Real-Time dapat Menunjukkan Potensi Risiko – Georgia

➢ Departemen Monitoring meninjau seluruh aktivitas pengadaan dalam e-procurement untuk seluruh metode
pengadaan secara real-time berdasarkan faktor risiko.
➢ Potensi risiko atau masalah yang ditandai untuk ditinjau (flagged) mencakup nilai total yang tinggi, nilai
kontrak yang melebihi anggaran, dan pemberian kontrak berulang kepada pemasok yang sama.
➢ Departemen Monitoring bertugas untuk mengevaluasi dan memproses kepatuhan. Apabila diperlukan dapat
meminta klarifikasi dari penyelenggara pengadaan atau mengajukan permintaan penyelidikan ke badan
penyelesaian sengketa.
Summary Hasil Benchmark atas Kebutuhan
Kebutuhan Benchmark

1
Peningkatan penggunaan Produk Dalam Target Kebijakan dan Fungsionalitas Peningkatan Jumlah Produk secara
Negeri dalam PBJ Sistem Mendorong Inklusivitas Berkelanjutan
Peningkatan Partisipasi Perusahaan 2 Sistem Notifikasi untuk Transparansi dan Integrasi antara
Nasional yang Berkualitas Supplier Pemerintah dan Penyedia
Peningkatan Kemudahan Akses Pasar 3
Partisipasi Small and Medium Enterprises (SME) yang Tinggi
untuk Produk UMKK
Peningkatan Pemanfaatan Digital 4 Kontrak Jangka Panjang
Pembatasan Pengadaan Non-
Marketplace Pemerintah Elektronik dalam Bentuk Katalog
Menuju Proses Pengambilan Keputusan 5
Data sebagai Aset untuk Digunakan Pihak yang Berkepentingan
dan Kebijakan Pengadaan berbasis Data
Peningkatan Kehandalan Proses 6
Open Innovation Platform (OIP) untuk Proses yang Lebih Baik
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pengorganisasian yang adaptif terhadap 7
Koordinasi dan Budaya Kerja Sama
kebutuhan didukung dengan SDM digital
Peningkatan Akses dan Transaksi Lintas 8
System Coverage dan Integrasi adalah Kunci
Aplikasi untuk Integrasi Lebih Luas
Peningkatan Sistem Pengawasan dan 9 Portal Pengadaan Publik untuk Pengawasan secara Real-Time
Pengendalian bagi Publik Meningkatkan Akses Informasi dapat Menunjukkan Potensi Risiko
Best Practice dan Konsep
Transformasi Digital

Penyusunan Kajian Roadmap Transformasi


Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Benchmark Konsep Transformasi Digital (1/10)
OECD Digital Government Policy Framework
1 Digital by Design, yaitu mengatur dan memanfaatkan teknologi digital untuk meninjau
dan melakukan business process re-engineering, menyederhanakan prosedur, dan
menciptakan channel komunikasi baru dengan keterlibatan seluruh stakeholders
2 Data-Driven, yaitu melihat data sebagai aset strategis dan menetapkan tata kelola,
mekanisme akses, mekanisme berbagi, dan mekanisme penggunaan kembali untuk
pengambilan keputusan dan penyampaian layanan yang lebih baik
3 Government as a Platform, yaitu mempersiapkan platform, standar, dan layanan untuk
membantu unit kerja pengadaan untuk fokus pada kebutuhan pengguna dalam hal
design dan delivery
4 Open by Default, yaitu memudahkan akses publik terhadap data pemerintah dan
proses pembuatan peraturan perundang-undangan terkini dengan menjaga
keseimbangan dengan kepentingan nasional
5 User Driven, yaitu sesuai dengan peran sentral untuk kebutuhan pengguna dalam
membentuk proses, layanan, dan kebijakan; dan dengan mengadopsi mekanisme
inklusif yang memungkinkan hal ini terjadi
6 Proactiveness, yaitu mengantisipasi kebutuhan orang dan meresponsnya dengan
cepat, menghindari kebutuhan akan data yang rumit dan proses pengiriman layanan

Mapping dengan Usulan Konsep


Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
Strategy Procedures Management Management
2. Data-Driven
4. Open by Default
1. Digital by Design 6. Proactiveness 3. Government as a
5. User Driven
Platform
Benchmark Konsep Transformasi Digital (2/10)
ISM-INDIA Digital Procurement Framework
(Based on Strategy& Research)
1 New Procurement Value Proposition, yaitu fungsi strategis sebagai profit center yang
dengan pemahaman yang baik terkait kebutuhan dan kondisi pasar serta mampu
memanfaatkan data yang dimiliki untuk proses pengadaan yang lebih berkualitas.
2 Digital Category and Service Procurement, yaitu penyesuaian kategori terhadap tren
digital dan penerapan bentuk kontrak inovatif dengan mempertimbangkan teknologi
terkini, kondisi pasar, dan perkembangan supplier.
3 Digital Supply Chain and Supplier Management, yaitu supply chain yang terintegrasi
secara digital dengan mempertimbangkan risiko dan manajemen kinerja. Kemudian juga
diterapkan mekanisme yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
4 Innovative Procurement Data Utilization, yaitu pemanfaatan data untuk melakukan
analisis prediktif atas kondisi pasar dan pemetaan penyedia dengan struktur data yang
sudah distandarisasi dan dapat digunakan antar sistem.
5 Digital Processes and Tools, seperti digitisasi proses purchase-to-pay, business
process outsourcing dan shared service center dengan pemanfaatan tools digital terkini
sesuai kebutuhan organisasi.
6 Organization and Capabilities, yaitu peningkatan kapabilitas digital SDM termasuk
penerapan budaya kerja digital yang mendorong transparansi.

Mapping dengan Usulan Konsep


Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
Strategy Procedures Management Management
1. New Procurement Value 3. Digital Supply Chain and
Proposition 5. Digital Processes and 6. Organization and Supplier Management
2. Digital Category and Tools Capabilities 4. Innovative Procurement
service procurement Data Utilization
Benchmark Konsep Transformasi Digital (3/10)
Harvard Business Review
The Digital Transformation of Business 1 New Business Scenarios, yaitu mendukung model bisnis baru yang lebih inovatif
termasuk jenis layanan yang disediakan.
New Business Scenarios
2 Business Process Transformation, yaitu optimalisasi proses operasional yang lebih
tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Business Process Transformation 3 Business Agility, yaitu pendekatan pasar yang lebih cepat dan lebih efektif untuk
mengikuti perkembangan tren di pasar.

4 Innovation, yaitu dengan pemanfaatan big data dan data analytics untuk mendukung
Business Agility organisasi berinovasi.

Innovation

Mapping dengan Usulan Konsep


Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
Strategy Procedures Management Management

Business Process
New Business Scenarios Business Agility Innovation
Transformation
Benchmark Konsep Transformasi Digital (4/10)
Bain & Company Transformation Framework
1 Digital Strategy, yaitu penentuan strategi digital untuk mendukung target bisnis
organisasi ditengah ketidakpastian yang terjadi di pasar.

2 Business Model, yaitu pekerjaan atau layanan utama yang disediakan oleh organisasi
dengan memahami kebutuhan dasar dari pengguna.

3 Enablers, yaitu pendukung transformasi di organisasi termasuk aspek data, teknologi,


dan model operasional serta ketersediaan SDM yang capable untuk mendukung
transformasi digital.

4 Orchestration, yaitu manajemen perubahan selama proses transformasi termasuk


implementasi model bisnis inovatif sesuai kebutuhan dan tren di pasar.

Mapping dengan Usulan Konsep


Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
Strategy Procedures Management Management

Digital Strategy Business Model Enablers Orchestration


Benchmark Konsep Transformasi Digital (5/10)
McKinsey Transformation Index
Performance, yaitu 1 6 Operating Model, yaitu
perbandingan kondisi model yang berpusat pada
kinerja finansial dan customer dengan cara
operasional organisasi kerja baru dan desain
terhadap best-in-class organisasi yang adaptif
Organizational Health, 2 7 New Businesses, yaitu
yaitu budaya transformatif organisasi berinovasi dan
yang mendorong perubahan membangun serta
dan membangun kompetensi membeli bisnis baru untuk
yang diperlukan mendorong pertumbuhan
Talent and Capabilities, 3 8 Big Strategic Moves,
yaitu secara signifikan yaitu menjalankan langkah
meningkatkan kompetensi besar dan strategis untuk
SDM serta merekrut talent mempertahankan
terbaik untuk percepatan keunggulan kompetitifnya
Customer Experience, 4 9 Analytics, yaitu advanced
yaitu organisasi telah analytics dalam
berkomitmen untuk pengambilan keputusan
memberikan customer untuk menghasilkan value
experience yang terbaik Mapping dengan Usulan Konsep yang lebih besar & terukur
ESG, yaitu implementasi 5 10 Digital and Technology,
Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
kriteria lingkungan, sosial, Strategy Procedures Management Management yaitu infrastruktur dan
dan governance dalam Customer Experience arsitektur teknologi yang
tujuan, strategi, dan ESG Performance Organizational Health Analytics tepat untuk mendukung
budaya kerja organisasi New Businesses Operating Model Talent & Capabilities Digital and Technology kebutuhan organisasi
Big Strategic Moves
Benchmark Konsep Transformasi Digital (6/10)
The Hackett Group Digital Acceleration Framework

1 Digital Strategy, yaitu strategi digital dengan


mempertimbangkan visi, strategi, dan objektif organisasi
termasuk strategi di level fungsi pengadaan yang
diselaraskan dengan strategi organisasi.
2 Digital Business Capabilities, yaitu pendekatan secara
digital, SDM dan pengorganisasian secara digital,
optimisasi layanan secara digital, dan pemanfaatan
ekosistem digital.
3 Digital Transformation Enablers, yaitu pendukung
transformasi digital dalam aspek IT dan teknologi serta
kapabilitas dalam melakukan eksekusi rencana
transformasi digital.

Mapping dengan Usulan Konsep


Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
Strategy Procedures Management Management

Digital Business Digital Business Digital Transformation


Digital Strategy
Capabilities Capabilities Enablers
Benchmark Konsep Transformasi Digital (7/10)
Kearney Digital Transformation in Procurement Playbook
1 Leadership, yaitu dukungan manajemen dalam hal penyelarasan dan perubahan terkait
Leadership transformasi digital termasuk dukungan dari stakeholders terkait atas proses bisnis baru

2 Capabilities, yaitu peningkatan kapabilitas SDM untuk memahami teknologi terkini


dengan rencana pengembangan yang berkelanjutan.
Capabilities
3 Agility, yaitu perubahan proses dimana akan banyak proses yang dipersingkat dan
agile terhadap kebutuhan perubahan dari teknologi yang digunakan.
Agility
4 Process, yaitu cara kerja baru yang dikembangkan dan didukung oleh organisasi
seperti training, pembagian peran yang baru, dan manajemen perubahan yang tepat.

Process

Mapping dengan Usulan Konsep


Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
Strategy Procedures Management Management

Leadership Process Capabilities Agility


Benchmark Konsep Transformasi Digital (8/10)
Global Center for Digital Business Transformation
Digital Business Agility
1 Hyperawareness, yaitu kemampuan organisasi untuk mendeteksi tren terkini
dan menanggapi dengan tepat.

2 Informed Decision Making, yaitu kemampuan organisasi untuk mengambil


keputusan sesuai evidence yang cukup secara cepat dan kolaboratif.

3 Fast Execution, yaitu kemampuan organisasi untuk secara cepat


menerjemahkan keputusan menjadi rencana aksi.

Mapping dengan Usulan Konsep


Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
Strategy Procedures Management Management

Hyperawareness Informed Decision Making Fast Execution Fast Execution


Benchmark Konsep Transformasi Digital (9/10)
Procurement 4.0: factors influencing the 1 Procedures and Processes, yaitu pengadaan sebagai fungsi dan network node
digitisation of procurement and supply chains yang strategis dan inovatif untuk mendukung penciptaan model bisnis, produk,
Florian Bienhaus and Abubaker Haddud dan layanan baru dengan pemanfaatan AI, Big Data, dan IoT
University of Liverpool 2 Organisational Structure and Culture, yaitu penugasan baru dengan
pembagian peran dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan kebutuhan
Procedures and Processes transformasi digital termasuk penyesuaian budaya kerja
3 Organisational Environment, yaitu digital strategy dimana seluruh data yang
Organisational Structure and Culture dikelola dalam lingkungan organisasi akan dikumpulkan, dianalisis, dan diproses
dalam fungsi pengadaan untuk menghasilkan insight
Organisational Environment
4 Leadership Style, yaitu manajemen memiliki fungsi esensial untuk mendukung
Leadership Style kreativitas dan inovasi. Gaya kepemimpinan ini perlu ditentukan sebagai pola
pikir dan pola umum yang berlaku
Employee 5 Employee, yaitu memiliki SDM yang cukup dan capable untuk mendukung
transformasi digital termasuk rencana training yang akan diadakan
Tools and Technology
6 Tools and Technology, yaitu termasuk platform pengadaan, cloud-based ERP,
user interface yang mudah digunakan, pemanfaatan media sosial, RFID dan
sensor pintar, cybersecurity, dan predictive analytical tools & algorithms
Mapping dengan Usulan Konsep
Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
Business Process Management Journal Strategy Procedures Management Management
Volume 24 Issue 4 (June 2018) Organisational Structure and
Dirujuk 374 Kali (Data Google Scholar) Culture
Leadership Style Procedures and Processes Tools and Technology
Di-download 16.008 kali (Data Emerald Insight) Organisational Environment
Employee
Benchmark Konsep Transformasi Digital (10/10)
Dynamic capabilities for digital procurement
transformation: a systematic literature review
Silke Herold, Jonas Heller and Frank Rozemeijer
Maastricht University
1 Internal & External Triggers, seperti kompleksitas supply base,
sistem internal yang terpisah, pola kerja, dan target kinerja
organisasi serta regulasi yang berlaku
2 Digital Sensing, yaitu digital scouting (SDM yang berwawasan
digital), digital scenario planning (memahami tren dan risiko digital),
dan digital mindset crafting (menumbuhkan pola piker digital)
3 Digital Seizing, yaitu balancing opsi digitalisasi (augmentasi,
otomasi, dan otonomisasi) serta meningkatkan agility organisasi
secara lebih strategis
4 Digital Reconfiguring, yaitu meningkatkan kematangan digital,
melakukan redesign struktur organisasi internal, dan menciptakan
ekosistem yang mendukung inovasi

Mapping dengan Usulan Konsep


Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools, Data
International Journal of Physical Distribution & Logistics Strategy Procedures Management Management
Management Volume 53 Issue 4 (June 2023)
Di-download 3.292 kali (Data Emerald Insight) Internal & External Triggers Digital Reconfiguring Digital Sensing Digital Seizing
Usulan Konsep
Transformasi Digital

Penyusunan Kajian Roadmap Transformasi


Digital Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Summary Benchmark Konsep Transformasi Digital (1/2)
Mapping dengan Mapping dengan Mapping dengan Mapping dengan
No. Referensi Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools,
Strategy Procedures Management Data Management
1. OECD Digital Government Policy Framework 4. Open by Default 1. Digital by Design 6. Proactiveness 2. Data-Driven
5. User Driven 3. Government as a
Platform
2. ISM-INDIA Digital Procurement Framework 1. New Procurement 5. Digital Processes and 6. Organization and 3. Digital Supply Chain
Value Proposition Tools Capabilities and Supplier
2. Digital Category and Management
service procurement 4. Innovative
Procurement Data
Utilization
3. Harvard Business Review New Business Scenarios Business Process Business Agility Innovation
The Digital Transformation of Business Transformation

4. Bain & Company Transformation Framework Digital Strategy Business Model Enablers Orchestration

5. McKinsey Transformation Index Customer Experience Performance Organizational Health Analytics


ESG Operating Model Talent & Capabilities Digital and Technology
New Businesses
Big Strategic Moves
Summary Benchmark Konsep Transformasi Digital (2/2)
Mapping dengan Mapping dengan Mapping dengan Mapping dengan
No. Referensi Regulations, Policy, Business Process, Organizations, HR Technology, Tools,
Strategy Procedures Management Data Management
6. The Hackett Group Digital Acceleration Digital Strategy Digital Business Digital Business Digital Transformation
Framework Capabilities Capabilities Enablers
7. Kearney Digital Transformation in Leadership Process Capabilities Agility
Procurement Playbook
8. Global Center for Digital Business Hyperawareness Informed Decision Making Fast Execution Fast Execution
Transformation
Digital Business Agility
9. Procurement 4.0: factors influencing the Leadership Style Procedures and Organisational Structure Tools and Technology
digitisation of procurement and supply chains Processes and Culture
Organisational
Environment
Employee
10. Dynamic capabilities for digital procurement Internal & External Digital Reconfiguring Digital Sensing Digital Seizing
transformation: a systematic literature review Triggers
Usulan Konsep Transformasi Digital

Sub Area:
Sub Area:
• Keterbukaan Akses
Strategi Digitalisasi Model • Proses Bisnis Digital
• Value Driver
Transformasi Digital Operasional • Customer Experience
• Sustainability

AREAS

Teknologi Sub Area:


Sub Area: Organisasi Adaptif
Pendukung • Pengelolaan Data Terpusat
• Adaptivitas Organisasi dan SDM Digital
Transformasi Digital • Integrasi Sistem
• Kapabilitas SDM Digital
• Pemanfaatan Teknologi
TERIMA KASIH

Hubungi kami

Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia iapi_pusat


HP: +62 853 2200 5700

Gedung Wijaya Graha Puri Blok H 33,


Jl. Wijaya II No.2, Jakarta Selatan, 12160 www.iapi-indonesia.org dppiapi

Anda mungkin juga menyukai