Anda di halaman 1dari 1

Halo Semuanya

Kenalkan saya Nyoman Adhi Tri Indranatha mahasiswa SI Jurusan Geografi lingkungan. Masa SMA
adalah masa dimana kita berexplorasi dan mencari jati diri itulah yang saya pikirkan saat mendengar kata
SMA namun yang terjadi berbeda covid datang dan mewarnai masa sma saya selama 1,5 tahun tidak ada
kegiatan belajar mengajar secara langsung, hanya bertemu teman secara online, keinginan saya untuk
mencoba banyak hal seakan hilang. Awal masa SMA diwarnai dengan pembelajaran daring yang sangat
menjenuhkan tidak ada canda tawa dengan teman saat jam kosong pergi ke kantin dan bercanda bersama,
membuat saya sangat jenuh, ditengah kejenuhan itu saya mencoba untuk bergabung dengan Club Sains
Geografi dan Kebumian, awalnya iseng akhirnya keterusan mungkin itu kalimat yang tepat untuk
menggambarkan pengalaman saya di Club ini. Bertemu denga Pembina yang asik dan sekaligus seorang
praktisi di bidang geosains membuat saya semakin tertarik untuk mendalami bidang ini. Lomba lomba
geografi mulai saya ikuti diawali lomba tingkat provinsi yang diadakan oleh Universitas Pendidikan
Ganesha, Hingga Olimpiade Sains Nasional bidang Geografi Tahun 2021 dan 2022.
Masa SMA seakan tidak terlepas dari dispensasi akibat kegiatan perlombaan yang saya ikuti yang
awalnya iseng menjadi keterusan. Walau penuh dengan dispensasi saya mendapat sejumlah pengalaman
baru yang diberikan oleh Pembina club, mulai dari berkesempatan mengenal dan diperkenalkan langsung
alat alat cuaca di kantor BMKG andara Ngurah rai, Berkunjuang ke museum geologi batur dan dijelaskan
secara langsung bagaimana pembentukan pulau bali dan sejarah letusan gunung batur purba hingga
terbentuknya kaldera batur, selain itu saya diperkenal kan tentang bagaimana penggunaan teodolit untuk
mengukur suatu objek dan sejumlah alat yang digunakan oleh pembina saya saat di lapangan. Semua
pengalaman ini Bagai remahan kecil saat pada akhirnya saya mendapatkan medali perunggu pada
Olimpiade Sains Nasional Bidang Geografi tahun 2022 dan seolah menutup masa sma saya dengan indah.
Masa SMA pasca OSN menjadi sebuah tantangan baru tersendiri mulai dari persiapan UTBK hingga
mengejar tugas yang sempat ditunda, namun pikiran saya bahwa saya tidak akan lagi menyentuh buku
olimpiade pasca OSN ternyata salah saat undangan Pelatnas 1 datang, saya kembali mengulang materi
OSN, kembali Latihan soal karena saya sadar para peserta Pelatnas 1 adalah 30 siswa sma terbaik di
bidang geografi pada tahun itu dan saya ingin saya tidak tertinggal dari orang orang hebat ini. 3 Minggu
pelatnas berlalu keluh kesah dan lelah dilalui walau saya gagal untuk menuju ke pelatnas 2 namun saya
mendapat sejumlah pengalaman yang menjadi pelajaran ke depannya.
Sejumlah Pengalaman di masa sma adalah kenangan indah yang tidak akan pernah terulang, 1,5 tahun
sma di masa covid dan 1,5 tahun secara offline, mengajarkan saya akan kekuatan ketahanan dan
solidaritas. Meski terpisah jarak dan teknologi menjadi jembatan, semangat belajar dan semangat
persaudaraan tetap hadir. Sebagai mahasiswa sekarang, melihat ke masa lalu ini membawa keinginan kuat
untuk merayakan kembali momen-momen sekolah tanpa batasan pandemic dan masa masa ini ditutup
dengan momen kelulusan yang menjadi akhir kisah masa SMA dan pembuka awal ke kisah baru
perguruan tinggi

Anda mungkin juga menyukai