HIDROGEOLOGI
Penulis:
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
Yudhi Listiawan, ST., MT
Bayu Nugraha, ST
Dr. M. Sapari Dwi Hadian, ST., MT
Editor: Adirasa
Perancang Sampul: Nurul Musyafak
Layouter: Fitri Yanti
iv
RINGKASAN
Modul ini terdiri dari 4 materi inti yang terbagi kedalam beberapa
sub-materi. Mahasiswa mempelajari keseluruhan materi ini beserta
sub-sub materi yang ada di dalamnya. Pemahaman setiap materi
pada modul ini diperlukan untuk memahami Hidrogeologi secara
lebih aplikatif. Modul ini dilengkapi dengan latihan atau evaluasi
pembelajaran yang menjadi parameter ukur tingkat penguasaan
mahasiswa setelah mempelajari materi dalam modul ini.
Dalam mempelajari modul pembelajaran ini, mahasiswa diharap
kan dapat menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar,
sehingga dapat memahami dengan baik materi yang disampaikan.
Demi pentingnya menambah wawasan, peserta diharapkan dapat
membaca terlebih dahulu dasar-dasar geologi dan hidrogeologi dan
sifat fisika-kimia air tanah.
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan
adalah dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh asisten
dosen/fasilitator, diskusi, tanya jawab, praktik lapangan dan metode
pembelajaran lainnya yang menunjang proses pembelajaran.
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan
alat bantu/media pembelajaran tertentu, yaitu: lcd/proyektor, laptop,
white board dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta
modul dan/atau bahan ajar lainnya, dan peralatan praktikum lainnya.
v
DAFTAR ISI
vi
Modul Praktikum Hidrogeologi
D..TEORI............................................................................................... 34
E.. KEBUTUHAN PERLENGKAPAN........................................................ 37
F..PROSEDUR....................................................................................... 40
G..LAMPIRAN........................................................................................ 41
H..ACUAN.............................................................................................. 43
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Modul Praktikum Hidrogeologi
Gambar 23.. Sumur Gali Sumur Bor Dalam (Sumber: Buku Belajar dari
. Lapangan 1 (Kumpulan Sarana Air Minum dan Sanitasi
. Pedesaan), 2011)..................................................................... 96
Gambar 24.. Ilustrasi Pengeboran Sumur Pantek (youtube.com)............. 97
Gambar 25.. Sumur Bor Dalam (Sumber: Buku Belajar dari Lapangan 1
. (Kumpulan Sarana Air Minum dan Sanitasi Pedesaan),
.2011)........................................................................................ 98
Gambar 26.. A. Alat sampling untuk sumur gali, B. Alat Sampling
. untuk sumur bor (bailer) (SNI 6989.58:2008)......................... 104
Gambar 27.. Water Level Meter (Solinst.com)............................................. 105
Gambar 28.. Ilustrasi Perhitungan Tinggi Muka Air Pada Sumur
. (Bor, Pantek, atau Gali)........................................................... 106
Gambar 29.. Alat ukur/Instrument pengukuran nilai EC, TDS, pH,
. dan Suhu Air............................................................................ 107
Gambar 30.. Diagram Piper (1944)............................................................... 110
Gambar 31.. Potentiometric surface dari sebuah akuifer tertekan
. (Todd, 1959 dalam Kodoatie, 2012)........................................ 111
Gambar 32.. Muka airtanah yang terperangkap karena kondisi geologi
. (Todd, 2005)............................................................................. 112
Gambar 33.. Peta yang menunjukkan konstruksi peta pola aliran air
. tanah di daerah dengan adanya air permukaan. A. Danau
. muka air dengan dua aliran air mengalir ke dalamnya
. dan satu aliran air mengalir keluar darinya. B. Danau
. bertengger yang melalui seepage, mengisi ulang
. muka air tanah. (Fetter, 2001)................................................. 113
Gambar 34.. Metode Three Point Problem dalam Pembuatan Flownet
. (Todd, 2005)............................................................................. 114
Gambar 35.. Rekonstruksi kontur muka airtanah berdasarkan 3 titik
.pengamatan............................................................................ 115
Gambar 36.. Arah Aliran Air Tanah............................................................... 116
ix
DAFTAR TABEL
x
Modul Praktikum Hidrogeologi
xi
PENDAHULUAN
Jadwal Praktikum
1
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
Penilaian
2
MODUL
1
KARAKTERISTIK
AKUIFER
3
1.1. PERMEABILITAS (1.A)
A. LATAR BELAKANG
Hidrogeologi dapat dikaji melalui sisi kualitatif dan kuantitatif.
Hidrogeologi kualitatif berupa penilaian yang mengarah pada mutu
dan kualitas. Sementara hidrogeologi kuantitatif mencakup penilaian
berdasarkan pada jumlah tertentu serta erat kaitannya dengan angka–
angka. Istilah kuantitatif dalam kelimuan hidrogeologi dapat mengacu
pada kajian geometri, dimensi, parameter, ataupun karakteristik
suatu akuifer (Ruchiyat S, 1999). Salah satu fokus dari hidrogeologi
kuantitatif yaitu pada aliran air, terlepas dari arah aliran ataupun
media aliran itu sendiri. Hidrolika airtanah, bagian dari hidrogeologi
kuantitatif, membahas mengenai perilaku aliran airtanah dan faktor–
faktor yang mempengaruhinya. Salah satu parameter hidrolik akuifer
yaitu permeabilitas.
Dalam bidang hidrogeologi, permeabilitas menjadi acuan
seberapa baik batuan untuk menyimpan dan mengalirkan airtanah.
Salah satu bentuk aplikatif yaitu studi mengenai zona resapan
airtanah yang memiliki kaitan yang erat dengan permeabilitas.
Disisi lain, kontaminasi airtanah juga bisa dikontrol oleh adanya
permeabilitas batuan. Oleh karena itu, materi mengenai hidrolika
airtanah, khususnya permeabilitas, perlu dipelajari untuk kepentingan
ilmu hidrogeologi di waktu mendatang.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum mengenai permeabilitas ini yaitu:
a. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari permeabilitas,
b. Mahasiswa dapat memahami langkah–langkah pengujian uji
permeabilitas menggunakan alat permeameter dengan metode
falling head.
c. Mahasiswa dapat mengolah data dan mencari nilai permeabilitas
batuan ataupun tanah.
4
C. SILABUS PRAKTIKUM
Metoda Durasi
Parameter
Materi Sub Materi Penjelasan Metoda Pembelajaran Evaluasi Pembelajaran
Keberhasilan
Pembelajaran (Menit)
Permeabilitas Pengertian permeabilitas, Praktikan dapat Penjelasan mengenai Evaluasi Lembar 15 Praktikan memahami
Hukum Darcy, Distribusi memahami konsep awal konep permeabilitas. Kerja Siswa dan konsep Darcy dan
permeabilitas dalam permeabilitas. Praktik permeabilitas.
akufer, Jenis pengukuran
permeabilitas
5
Modul Praktikum Hidrogeologi
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
D. TEORI
a) Permeabilitas
b) Hukum Darcy
Q=
Q = Debit (cm3/s)
K = permeabilitas (cm/s)
A = Luas penampang batuan (cm2)
= gradien hidrolik
6
Modul Praktikum Hidrogeologi
Gambar 1. Visualisasi eksperimen yang dilakukan oleh Henry Darcy (Uliana, 2001, 2012)
q=K
q = kecepatan Darcy/Darcyan velocity
7
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
d) Pengukuran permeabilitas
8
Modul Praktikum Hidrogeologi
E. KEBUTUHAN PERLENGKAPAN
Perlengkapan yang dibutuhkan dalam uji permebilitas
menggunakan permeameter (metode falling head) yaitu:
Alat Gambar
9
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
Sampel Uji
Tabung Uji
Air
10
Modul Praktikum Hidrogeologi
Stopwatch
F. PROSEDUR
Prosedur pelaksanaan uji permeabilitas menggunakan alat
permeameter dan metode falling head adalah sebagai berikut:
1. Persiapkan sampel batuan dengan bentuk silinder seukuran atau
kurang dari tabung uji sampel permeabilitas (≤ 2.5 inch).
2. Ukur dimensi sampel uji seperti diameter (d) dan tinggi sampel
(L).
3. Apabila diameter sampel uji kurang dari diameter tabung uji
sampel permeabilitas, maka diperlukan material kedap air antara
sampel uji dan tabung uji sehingga air mengalir hanya melewati
sampel uji.
4. Setelah sampel uji sudah dimasukkan ke dalam tabung uji, maka
pasang tabung uji pada alat permeameter.
5. Persiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
6. Masukkan air pada tabung buret, biarkan air turun hingga masuk
ke dalam tabung uji dan memenuhi pori–pori batuan.
11
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
k= (ASTM D5084–03)
12
Modul Praktikum Hidrogeologi
G. LAMPIRAN
Lembar pengamatan uji permeabilitas dengan alat permeameter
dan metode falling head.
H. ACUAN
1. ASTM (American Standard Test Method) No D5084-03 (Falling
Head Test)
2. Ruchiyat, S, Arismunandar, dan Wahyudin, 1999, Penyelidikan
Hidrogeologi Cekungan Airtanah Balikpapan, Kalimantan Timur,
Direktorat Geologi Tata Lingkungan.
13
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
14
1.2. PUMPING TEST (1.A)
A. LATAR BELAKANG
Dalam pemetaan hidrogeologi, pemahaman menganai kualitas
dan kuantitas airtanah menjadi informasi yang penting untuk
didapatkan. Kualitas airtanah bisa didapatkan dengan menguji
sampel air di laboratorium. Sedangkan untuk mengetahui kuantitas
dapat ditentukan berdasarkan uji pemompaan (pumping test).
Uji pemompaan (pumping test) biasanya dilakukan dengan dua
metode, yaitu uji pemompaan bertahap (Step drawdown test) dan uji
pemompaan debit konstan (Long term constant rate test).
Dalam praktikum ini, akan dibahas fungsi uji pompa (pumping
test ) untuk mendapatkan parameter-parameter hidrolik dari suatu
akuifer (K, T, S, Sc). Perlu diketahui pula, fungsi lain dari uji pompa
adalah untuk mengetahui berapa banyak air yang bisa diambil dari
suatu sumur (discharge ratio of the well), jenis pompa yang akan
digunakan, dan untuk menghitung biaya pemompaan.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah:
1. Praktikan dapat membedakan dan menentukan jenis pumping
test yang akan dilakukan.
2. Praktikan dapat melakukan prosedur pumping test sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Praktikan dapat mengolah data hasil pumping test serta
mendapatkan nilai permeabilitas dan transmisivitas.
15
16
C. SILABUS PRAKTIKUM
Metoda Durasi
Metoda Parameter
Materi Sub Materi Penjelasan Evaluasi Pembelajaran
Pembelajaran Keberhasilan
Pembelajaran (Menit)
Teori Pumping Test Debit Praktikan dapat Penjelasan Evaluasi 20 Praktikan mampu
Pumping Konstan dan Debit membedakan dan mengenai jenis Lembar Kerja membedakan dan
Test Bertingkat. menentukan jenis pumping test dan Siswa dan Praktik menentukan jenis
Pumping Test untuk pumping test yang akan perbedaannya. pumping test yang akan
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
Pengolahan data Praktikan dapat mengolah Penjelasan Praktik pengolahan 20 Praktikan mampu
pumping test akuifer data hasil pumping test pengolahan data data pumping test mengolah data dan
tertekan, akuifer bocor, serta mendapatkan sesuai dengan jenis membuat laporan
dan akuifer bebas. nilai permeabilitas dan pumping test yang hasil pengolahan data
transmisivitas. digunakan. pumping test.
Praktik Akuisisi Data Praktikan dapat Penjelasan Praktik pengambilan 50 Praktikan dapat
Pumping mengambil data uji langsung prosedur data di lapangan mengambil data uji
Test pemompaan langsung di uji pemompaan di pemompaan langsung
lapangan lapangan di lapangan dengan
baik dan benar.
Modul Praktikum Hidrogeologi
D. TEORI
Prinsip tes pemompaan adalah bahwa jika kita memompa air
dari sumur dan mengukur debit sumur, drawdown di sumur, jarak
piezometer yang diketahui dari sumur, kita dapat mensubstitusi
pengukuran ini menjadi persamaan aliran sumur yang sesuai dan
dapat menghitung karakteristik hidraulik akuifer.
Studi awal sebelum melakukan uji pemompaan adalah dengan
mendapatkan/mengumpulkan data-data geologi dan hidrogeologi.
Kemudian menentukan lokasi sumur yang akan diuji. Jika kita diberi
kebebasan untuk memilih lokasi sumur tersebut, hal-hal berikut ini
harus diingat:
- Kondisi hidrogeologis tidak boleh berubah dalam jarak pendek
dan harus mewakili daerah yang sedang dipertimbangkan, atau
setidaknya sebagian besar darinya.
- Lokasi tidak boleh berada di dekat rel kereta api atau jalan raya
di mana kereta api yang melintas atau lalu lintas padat dapat
menghasilkan fluktuasi yang terukur pada hydraulic head akuifer
tertekan.
- Lokasi tidak boleh berada di sekitar sumur luahan yang ada.
- Air yang dipompa harus dibuang dengan cara bagaimanapun
agar mencegah kembalinya air ke akuifer.
- Gradien permukaan air dan permukaan piezometrik harus rendah.
- Tenaga kerja dan peralatan harus dapat mencapai lokasi dengan
mudah.
17
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
18
Modul Praktikum Hidrogeologi
Ep = BQ/Sw x 100 %
Tabel 4. Harga Koefisien Kehilangan Tinggi Tekan Pada Sumur (Well Loss)
19
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
Fd (hari/m3) Kelas
0,1-0,5 Baik
0,5-1 Sedang
>1 Jelek
Prinsip uji pemompaan adalah jika kita memompa air dari sumur
dan mengukur debit sumur dan drawdown dalam sumur dan di
dalam piezometer yang diketahui jaraknya dari sumur, kita dapat
memasukkan data hasil pengukuran ini pada persamaan aliran sumur
yang sesuai, sehingga dapat menghitung karakteristik hidrolik dari
akuifer.
20
Modul Praktikum Hidrogeologi
Jacob’s method
Neuman-Witherspoon’s method
21
Mochamad Nursiyam Barkah, ST., MT
22
Modul Praktikum Hidrogeologi
123