Anda di halaman 1dari 19

Lampiran Instrumen Penilaian

1) Penilaian Apektif (mengukur KI.1 dan KI.2 berupa lembar observasi)


No Aspek Yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrument
1. Religius Pengamatan Awal dan Akhir Lembar Observasi
Pembelajaran
2. Kreatif Pengamatan Porses Pembelajaran Lembar Observasi
3. Kerjasama Pengamatan Porses Pembelajaran Lembar Observasi
4 Mandiri Pengamatan Porses Pembelajaran Lembar Observasi
5. Bernalar Kritis Pengamatan Porses Pembelajaran Lembar Observasi

No Nama Aspek Yang Dinilai


Jumlah Skor Predikat/
Peserta Religius Kreatif Kerjasama Mandiri Bernalar
Skor Sikap Kode Nilai
Didik Kritis
1. Irma
2.
dst

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


ASPEK INDIKATOR NILAI
Peserta didik berdoa dan memberikan salam di awal pembelajaran 50
Religius
Peserta didik berdoa dan memberikan salam di akhir pembelajaran 50
Total 100
Peserta didik memiliki rasa ingin tahu 25
Peserta didik tertarik dalam mengerjakan tugas 25
Kreatif
Peserta didik berani dalam mengambil resiko 25
Peserta didik tidak mudah putus asa 25
Total 100
Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok 25
Kerjasama Peserta didik bersedia melaksanakan tugas sesuai kesepakatan 25
Peserta didik membantu temannya dalam satu kelompok yang 25
mengalami kesulitan
Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok 25
Total 100
Peserta didik mampu memecahkan masalah 25
Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah 25
Mandiri
Peserta didik mampu mengambil keputusan 25
Peserta didik bertanggung jawab 25
Total 100
Peserta didik mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan 25
Peserta didik mampu mengungkapkan fakta yang dibutuhkan dalam 25
Bernalar menyelesaikan suatu masalah
Kritis Peserta didik mampu memilih argmen yang logis, relevan dan akurat 25
Peserta didik dapat mempertimbangkan kredibilitas (kepercayaan) 25
sumber informasi yang diperoleh
Total 100
Skor Total 500

Catatan:
Kode Nilai/ Predikat, dengan KKM =
72 81 – 100 = Sangat Baik (SB)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
72 – 80 = Baik (B) Nilai =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100
60 – 71 = Cukup (C)
Dibawah 60 = Kurang (K)
PENILAIAN RANAH PSIKOMOTRORIK
RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA
ASPEK INDIKATOR NILAI
Penggunaan tata bahasa yang baik dan benar 25
Kesesuaian respon Jawaban yang relevan dengan pertanyaan 25
dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi 25
Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari 25
Total 100
Keterlibatan anggota kelompok 25
Aktif bertanya dan menanggapi 25
Aktifitas Diskusi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis 25
Memperlihatkan dengan seksama saat berdiskusi 25
Total 100
Dipresentasikan dengan percaya diri 25
Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik 25
Kemampuan
Manajemen waktu presentasi dengan baik 25
Presentasi
Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam presentasi 25
(kerjasama yang baik)
Total 100
Skor Total 500

No Nama Aspek Yang Dinilai


Jumlah Skor Predikat/
Peserta Kesesuaian respon Aktifitas Kemampuan
Skor Sikap Kode Nilai
Didik dengan pertanyaan Diskusi Presentasi
1. Irma
dst
Catatan:
Kode Nilai/ Predikat, dengan KKM =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
72 81 – 100 = Sangat Baik (SB) Nilai =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100
72 – 80 = Baik (B)
60 – 71 = Cukup (C)
Dibawah 60 = Kurang (K)

PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN/ KOGNITIF


1) ASESMEN DIAGNOSTIK
 ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
1) Apa kabar hari ini?
2) Apa harapan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini

(asesmen ini pada bagian pendahuluan untuk meningkatkan Kompetensi Social

Emosional (KSE) peserta didik)

 ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF


Jenis Soal: Essay
1) Apakah kalian masih ingat bagaimana mencari Mr
2) Apa kalian masih ingat bagaimana menentukan jumlah mol

(asesmen ini pada bagian pendahuluan untuk mengetahui konsep prasayarat peserta

didik)

2) ASESMENT FORMATIF
Jenis Soal : Essay

PERTANYAAN

1. Bagaimana massa kertas sebelum dibakar dan setelah dibakar menjadi abu?
Apakah massanya berbeda ataulkah sama?
2. Apakah reaksi pembakaran kertas disertai dengan pengurangan massa?
3. Bagaimana berat paku yang berkarat dengan paku awal sebelum terjadinya
perkaratan? Adakah perbedaan massa ataukah berbeda?
4. Apakah reaksi perkaratan besi disertai dengan penambahan massa?
5. Bagaimana jika kita mereaksikan larutan cuka dan soda kue ke dalam
wadah tertutup? Apakah massanya berbeda ataukah sama?
6. Dari beberapa reaksi tersebut, reaksi manakah yang dapat membuktikan
hukum lavoiser
Jawaban:

Masssa kertas pada saat dibakar sama dengan massa hasil pembakarannya yaitu:
Arang, CO2 dan H2O dalam keadaan gas. (Dalam Keadaan tertutup)

Proses perkaratan besi terjadi karena besi bereaksi dengan oksigen membentuk
persamaan reaksi berikut:

4 Fe + 3 O2 2Fe2O3

Menurut hukum kekekalan massa “LAvoiser” bahwa massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama. Oleh karena itu jika Fe tepat bereaksi dengan O 2
dalam artian seluruh logam Fe telah mengalami perkaratan maka massa Fe dalam
Fe2O3 adalah sama dengan massa Fe sebelum berkarat

Begitupula denga larutan cuka dan soda kue dalam keadaan tertutup, menunjukkan
hukum lavoiser massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Adapun
persamaan reaksinya yaitu:

+ -
NaHCO3(s) + CH3COOH CO2(g) + H2O(l) + Na (aq) + CH3COO (aq)

Soal 2
PEMBAHASAN
1. Persamaan reaksi pembentukan gas karbon monoksida (CO):
C(S) + O2(g) 2CO(g)
2. Massa padatan karbon C mula mula
= massa CO setelah reaksi – massa O2 awal – massa C setelah rekasi
= (64 – 40) + 14
= 38 gram
3. Soal ini menerapkan hukum kekekalan massa

Soal 3
PEMBAHASAN
 ASESMENT SUMATIF

Kisi-Kisi Penulisan Soal Tes Kognitif Hukum Dasar Kimia


Jenjang Penddidikan : SMA Negeri 5 Parepare
Mata Pelajaran/ Materi : Kimia/ Hukum Dasar Kimia
Kelas/ Semester : X/ 2
Bentuk Soal : PG
N Level Nomor Kunci
Materi Indikator Soal Kognitif Soal Jawaban
o
1. Hukum Disajikan data dan persamaan rekasi, peserta didik dapat menganalisis massa oksigen C4 1 B
Lavoiser yang digunakan berdasarkan hukum lavoiser
Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menyebutkan bunyi hukum dasar C1 2 D
lavoiser

2 Hukum Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menyebutkan bunyi hukum C1 3 D
Prouts perbandingan tetap
Disajikan data dua senyawa dengan berat A dan B masing masing, peserta didik dapat C3 4 E
menentukan perbandingan kedua senyawa tersebut dengan menggunakan hukum Prouts

Disajikan data perbandingan massa karbon dan oksigen, peserta didik dapat menentukan C3 6 E
jumlah massa setelah reaksi berdasarkan perbandingan tersebut

Disajikan data perbandingan massa magnesium dan oksigen, peserta didik dapat C4 7 A
menganalisis massa Mg dan O berdasarkan hukum Prouts

3 Hukum Disajikan beberapa data senyawa I dan II, peserta didik dapat menganalisis perbandingan C4 10 A
Dalton massa Q berdasarkan hukum Dalton

4 Hukum Disajikan beberapa data volume gas nitrogen dan oksigen, peserta didik dapat C4 8 C
Lavoiser menganalis rumus molekul oksida nitrogen berdasarkan data tersebut.

Disajikan data volume gas nitrogen dan oksigen, peserta didik dapat menentuakn volume C3 5 B
gas hydrogen yang direaksikan

5 Hipotesis Disajikan data persamaan reaksi dengan jumlah volume gas propana, peserta didik dapat C3 9 C
Avogadro menentukan volume oksigen yang diperlukan untuk membakar sempurna gas propane
tersebut

Asesmen ini dapat diakses pada link

https://quizizz.com/embed/quiz/65e125e9a424971d751bd153

Catatan:
Kode Nilai/ Predikat, dengan KKM = 72 81 – 100 = Sangat
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Baik (SB) Nilai = x 100
72 – 80 = Baik (B) 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
SOAL PENGAYAAN

Jenis Soal : Essay


Bacalah wacana berikut.
“Laut dan Potensinya dalam Ulasan Hukum Dasar Kimia”
Air laut menyimpan potensi yang menarik dari aspek kimianya. Apakah itu ?
Senyawa garam. Garam telah memainkan peran utama dalam sejarah.Produksi garam
sudah dilakukan manusia pada sekitar 800 tahun SM. Bangsa Cina telah mengambil
garam dari air laut sejak 6000 tahun SM.
Tubuh manusia rata-rata mengandung 56 gram garam. Garam bisa berkurang dari
tubuh karena dikeluarkan lewat air seni, keringat, dan ekskresi lainnya. Garam adalah
bagian dari konsumsi manusia sehari-hari. Kekurangan garam dapat menyebabkan pusing
kepala, kram, kehilangan selera makan, bahkan kematian. Rasa asin adalah sensasi rasa
yang paling mendasar. Rasa air laut mengungkapkan rasa asin. Bagaimana air laut
menjadi asin ? dan mengapa ion klorida adalah ion terbanyak dalam air laut ? Interaksi
CO2 di atmosfer dan air menghasilkan ion hidronium dan ion bikarbonat menurut
persamaan reaksi kimia berikut :
CO2 (g) + H2O (l) ⟶ H2CO3(aq)
H2CO3(aq) + H2O (l) ⟶ H3O+(aq) + HCO− (aq)
Ion hydronium (H3O+) bersifat asam sehingga air hujan umumnya juga bersifat
asam yang bisa perlahan-lahan melarutkan batuan gamping dan koral menghasilkan ion
kalsium dan menambah ion-ion bikarbonat (HCO−) menurut persamaan reaksi kimia
berikut :
CaCO3 (aq) + CO2 (g) + H2O (l) ⟶ Ca2+ (aq) + 2HCO− (aq)
Bagaimana ion natrium bisa berada dalam air laut ? Persamaan reaksi kimia yang
terjadi hampir sama dengan larutnya batuan gamping dan koral tersebut. Dalam hal ini
batuan mineral albit (NaAlSi3O6) terekstrak oleh air hujan asam kemudian ion-ion
natriumnya terbawa ke sungai menuju laut. Sementara itu jumlah rerata ion klorida dari
batuan di kerak bumi hanya 0,01%. Jadi hanya sebagian kecil dari ion klorida di lautan
yang berasal dari pelapukan batuan dan mineral. Kalau begitu dari manakah ion klorida
dalam air laut? Jawabannya adalah dari gunung berapi. Gas HCl adalah komponen utama
gas dari gunung berapi.
Berdasarkan sejarah terbentuknya bumi, mula-mula bumi lebih panas dan gunung
berapi tersebar di mana-mana. Gas HCl yang diemisikan dari gunung berapi bersifat
sangat larut dalam air sehingga mudah berubah fasa menjadi larutan HCl. Sementara ion-
ion Na dari batuan yang melapuk adalah sumber garam-garaman di laut. Seandainya
Kalian adalah seorang oseanografer yang ingin menentukan kadar ion klorida dalam
sampel air laut, bagaimana Kalian dapat melakukan hal ini dan hasil apakah yang akan
Kalian peroleh ?
Ada banyak cara untuk menganalisis kandungan ion klorida dalam suatu larutan.
Salah satu cara yang sudah sejak dulu dilakukan adalah metode Mohr. Larutan yang
mengandung ion klorida dititrasi dengan larutan perak nitrat (AgNO3) yang telah
diketahui kadarnya. Persamaan reaksi kimia yang terlibat adalah :
Ag+ (aq) + Cl− (aq) ⟶ AgCl (s) endapan putih
AgCl adalah perak klorida yang merupakan endapan putih hasil reaksi antara ion
klorida dalam air laut dan larutan perak nitrat. Berdasarkan penjelasan ini maka Kalian
bisa membuktikan keberadaan garam dapur dalam sampel air laut atau bahkan sampel
larutan lainnya yang diduga mengandung garam NaCl dengan membuat rancangan
hitungan sesuai dengan konsep Hukum Dasar Kimia. Ayo lakukan Aktivitas kerja ilmiah
berikut.
Diketahui :
 Sampel air laut sebanyak 500 mL.
 Massa jenis air laut pada suhu 20℃ adalah 1,02 g cm3
 Kadar garam NaCl dalam air laut tersebut adalah 3,5%.
 Ternyata setelah bereaksi dengan larutan perak nitrat (AgNO3), maka diperoleh
cairan yang mengandung endapan putih pada bagian bawah tabung sebanyak
69,70 gram
Jawablah Beberapa Pertanyaan Berikut.

1. Berdasarkan konsep reaksi terbentuknya endapan AgCl berwarna putih tersebut maka
berapa gram larutan AgNO3 yang diperlukan untuk bereaksi dengan air laut ?
Tahapannya sebagai berikut :
a. Tulislah persamaan reaksi kimia yang terlibat.
b. Karakteristik reaksi kimia yang manakah pada kasus ini ?
c. Lakukan tahapan perhitungan untuk menjawab pertanyaan ini:
 massa air laut =......gram
 massa NaCl =.......gram
 massa AgNO3 yang diperlukan =......gram
d. Hukum Dasar Kimia yang manakah yang terlibat dalam kasus ini ? Mengapa ?
Catatan:
Kode Nilai/ Predikat, dengan KKM =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
72 81 – 100 = Sangat Baik (SB) Nilai = x 100
72 – 80 = Baik (B) 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
60 – 71 = Cukup (C)
Dibawah 60 = Kurang (K)
SOAL REMEDIAL
Catatan:
Kode Nilai/ Predikat, dengan KKM =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
72 81 – 100 = Sangat Baik (SB) Nilai = x 100
72 – 80 = Baik (B) 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
60 – 71 = Cukup (C)
Dibawah 60 = Kurang (K)

Anda mungkin juga menyukai