Anda di halaman 1dari 9

ORLI Vol. 46 No.

1 Tahun 2016 Ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan karsinoma sel skuamosa

Laporan Penelitian

Hubungan ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan gambaran


klinikopatologi karsinoma sel skuamosa kepala-leher

Azwar*, Sofia Mubarika**, Agus Surono***


*
Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/
Rumah Sakit Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
**
Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
***
Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok- Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/ Rumah Sakit Dr. Sardjito
Yogyakarta

ABSTRAK
Latar belakang: Karsinoma sel skuamosa kepala dan leher merupakan salah satu kanker tersering
di seluruh dunia. Pendekatan pengobatan agresif dan multidisiplin telah dilakukan, namun belum ada
peningkatan yang signifikan dalam kelangsungan hidup 5 tahun, selama 20 tahun terakhir. Kegagalan
pengobatan terjadi dalam bentuk kekambuhan lokoregional, metastasis jauh, dan/atau tumor primer kedua.
Berbagai penanda molekular tumor telah diteliti untuk mengetahui potensinya dalam memprediksi hasil
penyakit atau respon terhadap terapi. Tujuan: Mengetahui hubungan ekspresi protein p53, Bcl-2, c-Myc,
dan MMP-9 berdasarkan gambaran klinikopatologis karsinoma sel skuamosa kepala dan leher di Rumah
Sakit dr. Zainoel Abidin. Metode: Studi menggunakan desain cross sectional. Sampel terdiri dari 60
blok parafin karsinoma sel skuamosa kepala dan leher. Prosedur pewarnaan imunohistokimia dilakukan
dengan menggunakan antibodi monoklonal terhadap p53, Bcl-2, c-Myc, dan MMP-9. Ekspresi protein
p53, Bcl-2, c-Myc, dan MMP-9 dianalisis secara imunohistokimia pada karsinoma sel skuamosa kepala
dan leher kemudian hasilnya dihubungkan dengan parameter klinikopatologis seperti usia, jenis kelamin,
lokasi tumor, diferensiasi tumor, metastasis kelenjar getah bening dan stadium tumor, kemudian dianalisis
statistik dengan Chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna tingkat
ekspresi p53 dengan metastasis lokal (p=0,021) dan ada hubungan bermakna tingkat ekspresi MMP-9
dengan lokasi tumor (p=0,026). Tidak terdapat hubungan ekspresi p53, Bcl-2, cMyc, dan MMP-9 terhadap
usia, jenis kelamin, stadium tumor, diferensiasi histologi, tingkat T, N, dan metastasis jauh. Kesimpulan:
Ada hubungan ekpresi p53 dengan metastasis kelenjar limfe regional dan ekspresi MMP-9 dengan lokasi
tumor pada karsinoma sel skuamosa kepala dan leher.

Kata kunci: Karsinoma sel skuamosa kepala dan leher, p53, Bcl-2, c-Myc, MMP-9

ABSTRACT
Background: Head and neck squamous cell carcinoma (HNSCC) is one of the most common
cancers world wide. Although aggressive and multidisciplinary approach to the treatment has been done,
there is no significant improvement in 5-year survival in the last 20 years. Treatment failure occurred
in the form of locoregional recurrence, distant metastasis, and/or a second primary tumor. A variety of
tumor molecular markers have been studied to determine their potential in predicting disease outcome or
response to the therapy. Purpose: To investigate correlation p53, Bcl-2, c-Myc, and MMP-9 expression
to clinicopathologic parameter in head and neck squamous cell carcinoma patient in dr. Zainoel Abidin
hospital. Methods: Cross sectional design study. The sample was consisted of 60 paraffin blocks of
head and neck squamous cell carcinoma. Procedure of immunohistochemical staining used monoclonal
antibodies against p53, Bcl-2, c-Myc, and MMP-9. Expression of p53 protein, Bcl-2, c-Myc, and MMP-9
were analyzed by immunohistochemistry in head and neck squamous cell carcinoma. Then, the results

53
ORLI Vol. 46 No. 1 Tahun 2016 Ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan karsinoma sel skuamosa

were linked to clinicopathologic parameters such as age, sex, tumor location, tumor differentiation,
lymph node metastasis and tumor stage, and statistically analyzed with Chi square. Results: The results
showed there were significant correlation between p53 expression level with local metastasis (p=0,021)
and significant correlation of MMP-9 expression levels with tumor location (p=0,026). There were no
relationship of p53, Bcl-2, cMyc and MMP-9 expressions based on age, sex, stage tumor, histologic
differentiation, level of T, N, and distant metastases. Conclusion: There were relationships between p53
expression with local metastasis and MMP-9 expression with tumor location in head and neck squamous
cell carcinoma.

Keywords: Head and neck squamous cell carcinoma, p53, Bcl-2, c-Myc, MMP-9

PENDAHULUAN kepala dan leher. Kegagalan pengobatan


Kanker kepala dan leher adalah jenis bahkan untuk lesi stadium dini, menunjukkan
kanker ke-enam tersering di seluruh dunia. perlunya faktor tambahan dalam memilih
Lebih dari 90% kanker kepala dan leher terapi yang lebih komprehensif serta mampu
adalah karsinoma sel skuamosa (head and memprediksi hasil terapi dengan tepat.4
neck squamous cell carcinoma-HNSCC), Strategi diagnosis berdasarkan analisis
yang timbul dari epitel yang melapisi histologik sampel biopsi, terbukti belum
saluran sinonasal, rongga mulut, faring, dan memadai karena tingginya frekuensi penderita
laring. Merokok, tembakau tanpa asap, dan dengan penyakit berulang. Pengetahuan
penggunaan alkohol merupakan faktor risiko biologi molekuler yang berperan dalam
yang penting dan interaksi keduanya sinergis pertumbuhan dan perkembangan sel kanker
dalam terjadinya HNSCC, di samping infeksi kepala dan leher sangat penting dalam
human papillomavirus (HPV).1 menentukan biomarker deteksi dini, indikator
Separuh pasien karsinoma sel skuamosa prognosis atau luaran klinis bahkan terhadap
kepala dan leher sudah dalam stadium perkembangan terapi yang memiliki target
lanjut pada saat diagnosis, dengan tingkat spesifik pada gen atau protein tertentu yang
kelangsungan hidup 5 tahun sebesar 10- mendasari proses karsinogenesis.5
40%. Meskipun pengobatan berupa operasi, Pada tingkat sel, keseimbangan
radioterapi, dan/atau kemoterapi telah proliferasi dan apoptosis berkontribusi
mengalami kemajuan, namun kelangsungan untuk perkembangan dan metastasis tumor.
hidup jangka panjang keseluruhan masih Onkogen dan gen supresor tumor telah
rendah karena penyakit persisten atau dilaporkan berperan dalam jalur apoptosis.
berulang.2 Diketahui bahwa p53 dan Bcl-2 mengatur
Karsinoma sel skuamosa kepala dan apoptosis. Berbagai studi telah meneliti
leher yang diobati berdasarkan lokasi, stadium hubungan antara akumulasi protein-protein
penyakit, dan pertimbangan klinikopatologi dan prognosis kanker kepala dan leher,
dianggap masih terbatas kemampuannya tetapi hasil yang diperoleh banyak yang
dalam memprediksi hasil terapi secara bertentangan. Pada penelitian ini, kami
tepat. Kegagalan pengobatan dapat berupa menganalisis hubungan ekspresi p53, Bcl-2,
kekambuhan lokoregional, metastasis jauh, c-Myc, dan MMP-9 secara imunohistokimia
dan risiko mengalami keganasan primer pada karsinoma sel skuamosa kepala dan
kedua.3 Penderita juga mengalami morbiditas leher. Hasil temuan dibandingkan dengan
akibat pengobatan, kegagalan pengobatan, parameter klinikopatologis seperti usia dan
kekambuhan penyakit, dan metastasis jenis kelamin pasien, lokalisasi tumor dan
meskipun banyak pilihan pengobatan tersedia diferensiasi tumor, tingkat T, tingkat N,
untuk mengobati karsinoma sel skuamosa stadium klinis, regional dan metastasis jauh.

54
ORLI Vol. 46 No. 1 Tahun 2016 Ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan karsinoma sel skuamosa

Penelitian ini diharapkan dapat p53. Sel-sel tumor dengan pewarnaan


meningkatkan kemampuan identifikasi lesi sitoplasma dianggap sebagai positif untuk
pra-ganas pada penderita dengan kecurigaan protein Bcl-2 dan MMP-9. Hasil interpretasi
kanker kepala dan leher serta melakukan ditetapkan dari persentase populasi sel yang
intervensi pada pasien sebelum berkembang terwarnai dengan p53, Bcl-2, dan c-Myc,
menjadi stadium lanjut sehingga dapat dan MMP-9. Hubungan ekspresi protein
digunakan untuk skrining tumor, diagnosis, p53, Bcl-2, c-Myc, dan MMP-9 terhadap
terapi dan prognosis pasien karsinoma sel parameter klinikopatologis (usia, jenis
skuamosa kepala dan leher. kelamin, tingkat T dan N, stadium tumor,
lokasi tumor, diferensiasi histopatologis,
metastasis regional dan jauh) pada karsinoma
METODE sel skuamosa kepala dan leher dianalisis
Penelitian dilakukan setelah mendapat dengan Chi square. Nilai p<0,05 dianggap
persetujuan dari komite etik penelitian bermakna secara statistik.
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala. Penelitian menggunakan rancangan
HASIL
analitik yang dilakukan secara cross sectional
study dengan sampel jaringan karsinoma Terdapat 60 penderita karsinoma sel
sel skuamosa kepala dan leher. Populasi skuamosa kepala dan leher, terdiri dari 45
terjangkau penelitian adalah penderita kanker laki-laki (75%) dan 15 perempuan (25%),
kepala dan leher yang belum menjalani sehingga rasio laki-laki dan perempuan
kemoterapi atau radioterapi sejak Januari 3:1. Pada laki-laki, laring merupakan lokasi
2010 hingga Desember 2013. Sampel dipilih tumor terbanyak diikuti sinonasal, rongga
secara non probability sampling yaitu mulut, dan orofaring. Pada perempuan,
consecutive sampling sebanyak 60 buah sinonasal dan rongga mulut merupakan
dan telah memenuhi kriteria inklusi dan lokasi terbanyak. Sebagian besar penderita
ekslusi. Jaringan hasil biopsi/pembedahan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher
yang dibuat blok parafin selanjutnya berusia ≥50 tahun sebanyak 41 pasien
dilakukan pemeriksaan imunohistokimia di (68,3%). Pada kelompok usia <50 tahun,
Bagian Patologi Anatomi RSUP dr. Sardjito sebanyak 10/19 (52,6%) karsinoma sel
Yogyakarta. Variabel terikat pada penelitian skuamosa kepala dan leher terjadi pada
ini ialah usia, jenis kelamin, lokasi tumor, stadium lanjut. Metastasis regional di
derajat histopatologis tumor, tingkat T dan leher sebanyak 5/9 (55,6%) penderita pada
N, stadium tumor, metastasis regional dan kelompok usia <50 tahun. Pada penelitian
jauh. Variabel bebas adalah ekspresi protein ini, pasien termuda didiagnosis pada usia
p53, Bcl-2, c-Myc, dan MMP-9, pada sel 10 tahun dan paling tua pada usia 87 tahun,
tumor yang telah dilakukan pengecatan secara dengan umur rerata pasien adalah 54,8 tahun.
imunohistokimia. Interpretasi pewarnaan
Karsinoma sel skuamosa kepala
imunohistokimia dilakukan oleh 2 orang ahli
dan leher lebih banyak terdapat pada
patologi tanpa mengetahui aspek klinik sampel
laring (38,33%), diikuti sinonasal (30%),
yang diperiksa. Dilakukan penghitungan
kavum oris (21,7%), dan orofaring (10%).
secara kuantitatif dengan menghitung
Karsinoma sel skuamosa pada laring,
imunoreaktivitas positif menggunakan lensa
kavum nasi dan orofaring lebih banyak
obyektif 40x pada 5 lapangan pandang (hot
terdiagnosis pada stadium awal, sedangkan
spot), selanjutnya dihitung reratanya. Sel-
pada sinonasal sama jumlahnya antara
sel tumor dengan pewarnaan inti dianggap
stadium awal dan lanjut. Pembesaran
sebagai positif untuk ekspresi c-Myc dan

55
ORLI Vol. 46 No. 1 Tahun 2016 Ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan karsinoma sel skuamosa

kelenjar getah bening leher lebih banyak HNSCC. Frekuensi ekspresi p53 berbeda
disebabkan tumor yang berasal dari laring berdasarkan lokasi tumor primernya. Tumor
(44,4%) diikuti kavum oris dan orofaring. kavum oris menunjukkan tingkat ekspresi
Sebanyak 30 (50%) penderita karsinoma sel positif p53 tertinggi diikuti laring, orofaring,
skuamosa kepala dan leher berdiferensiasi dan sinonasal. Tidak ditemukan hubungan
baik, sisanya berdiferensiasi buruk (28,3%), yang signifikan antara ekspresi positif p53
dan sedang (21,7%). Sembilan pasien dengan jenis kelamin, usia, lokasi tumor,
mengalami metastasis kelenjar getah bening stadium, tingkat T, N, gradasi histologis,
leher (regional), terbanyak diferensiasi baik dan metastasis jauh (semuanya p>0,05).
dan sedang. Sebaliknya terdapat hubungan signifikan
(p=0,021) tingkat ekspresi protein p53
Pewarnaan positif protein p53 terdapat
berdasarkan metastasis lokal.
pada 52 (86,7%) sampel dari 60 tumor primer

Gambar 1. Pewarnaan imunohistokimia ekspresi protein p53. Immunostaining p53 pada karsinoma sel skuamosa
kepala dan leher. Prosedur immunostaining dilakukan menggunakan antibodi monoklonal anti p53. A) Tumor
dengan pewarnaan +1 (<10% sel terwarnai), B) +2 (10-50%) dan C) pewarnaan +3 (>50%).

Sebanyak 52 (86,7%) sampel tumor protein c-Myc, diikuti laring 95,6%. Ekspresi
HNSCC, menunjukkan pewarnaan positif protein c-Myc akan meningkat dengan
untuk protein Bcl-2. Imunoreaksi sitoplasma peningkatan T, tumor stadium lanjut dan
Bcl-2 positif ditemukan pada kavum oris adanya metastasis.
(92,3%), laring (91,3%), orofaring (83,3%),
Terdapat 86,7% (52/60) kasus karsinoma
dan sinonasal (77,8%). Ekspresi Bcl-2
sel skuamosa kepala dan leher dengan protein
ditemukan lebih tinggi pada sel tumor
MMP-9 terwarnai positif. Protein MMP-9
diferensiasi baik, peningkatan luas tumor
terekspresi positif tinggi pada karsinoma sel
(T), stadium lanjut dan metastasis. Tidak ada
skuamosa kavum oris. Makin tinggi tingkat
perbedaan bermakna ekspresi protein Bcl-2
T tampak terjadi peningkatan eskpresi positif
berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tumor,
protein MMP-9. Ekspresi protein MMP-9
stadium tingkat T, N, diferensiasi histologis
makin meningkat pada stadium lanjut. Pada
serta metastasis lokal dan jauh (p>0,05).
pasien dengan metastasis lokal dan jauh,
Analisis imunohistokimia menunjukkan semua sampel menunjukkan ekspresi positif
93,3% HNSCC terekspresi positif protein protein MMP-9. Tidak ditemukan hubungan
c-Myc. Berdasarkan kelompok usia, ekspresi bermakna antara tingkat ekspresi MMP-9
protein c-Myc lebih tinggi pada usia <50 tahun. dengan usia, jenis kelamin, stadium, tingkat
Laki-laki lebih banyak ekspresi positif protein T, N, gradasi histologi, serta metastasis lokal
c-Myc dibanding perempuan. Karsinoma sel dan jauh. Terdapat hubungan signifikan antara
skuamosa kavum oris semuanya terekspresi tingkat ekspresi MMP-9 dengan lokasi tumor
(p=0,026).
56
ORLI Vol. 46 No. 1 Tahun 2016 Ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan karsinoma sel skuamosa

DISKUSI Keterlibatan kelenjar limfe hanya


Karsinoma sel akuamosa kepala dan sebesar 15% kasus, sementara di Iran 50%
leher (HNSCC) biasanya mengenai pria pasien HNSCC pada biopsi kelenjar limfe
lanjut usia (lansia) dan memiliki hubungan leher menunjukkan metastasis.11 Penelitian
kuat dengan merokok dan konsumsi alkohol.6 menunjukkan adanya keterlibatan kelenjar
Meskipun studi terbaru menunjukkan limfe leher terjadi pada usia muda. Hal ini
peningkatan kejadian HNSCC kalangan menjelaskan perilaku agresif tumor stadium
dewasa muda, angka kejadian HNSCC pada lanjut. Meskipun tidak ada perbedaan yang
orang muda masih lebih rendah dari orang bermakna dalam stadium tumor antara
yang lebih tua.7 Pada penelitian ini hanya pasien muda dan tua, namun penelitian
31,7% pasien HNSCC berusia <50 tahun. lain menunjukkan hubungan yang kuat
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan antara HNSCC kelompok tua dan dewasa
penurunan rasio laki-laki dan perempuan muda. 10 Pasien muda memiliki proporsi
dalam distribusi jenis kelamin pasien muda.8 yang lebih tinggi untuk tumor berdiferensiasi
Perubahan ini dapat disebabkan oleh tren baik.12 Namun, pada penelitian ini, tumor
peningkatan merokok dan/atau minum alkohol berdiferensiasi baik lebih banyak ditemukan
pada perempuan dan prevalensi yang lebih pada usia >50 tahun (56,7%). Pasien dengan
besar pada pria disebabkan karena mereka karsinoma diferensiasi sedang/diferensiasi
lebih terpapar dengan karsinogen di tempat buruk memiliki tingkat kelangsungan
kerja, toksin, dan faktor risiko lain seperti hidup rendah. Kanker dengan diferensiasi
ganja dibandingkan dengan perempuan.9 buruk merupakan faktor signifikan untuk
Terjadinya pergeseran jenis kelamin tetap kelangsungan hidup penyakit. Karena
belum diketahui tetapi mungkin terkait dengan kanker diferensiasi sedang/buruk cenderung
harapan hidup lebih lama pada perempuan lebih sering dengan N+ dari pada tumor
lanjut usia dibandingkan dengan laki-laki. berdiferensiasi baik. 13 Hasil sedikit
Dalam penelitian ini perempuan hanya berbeda didapat pada penelitian ini, kanker
25%, mungkin mencerminkan perbedaan berdiferensiasi baik/sedang mempunyai
dalam prevalensi merokok atau minum nilai yang sama untuk terjadinya metastasis
alkohol antara laki-laki dan perempuan kelenjar limfe leher.
Aceh. Tidak adanya minuman beralkohol Pada kelompok usia muda (<50 tahun),
yang dijual bebas dan perempuan perokok 52,6% tumor ada dalam stadium lanjut saat
masih dianggap kebiasaan yang tidak lazim pertama diagnosis. Hal ini sesuai dengan
di daerah yang menerapkan syariat Islam, pendapat Gawecki et al10 bahwa tumor pada
turut menurunkan angka risiko kanker kepala orang dewasa muda secara klinis lebih lanjut
dan leher. Penelitian juga menunjukkan dibandingkan pasien yang lebih tua, karena
bahwa karsinoma sel skuamosa laring secara orang dewasa muda cenderung menunda
bermakna lebih sering pada usia >50 tahun kunjungan ke dokter, meskipun gejala klinis
dibandingkan dengan pasien muda (<50 jelas. Kejadian HNSCC pada dewasa muda
tahun), dan laring adalah lokasi yang paling tampaknya cukup tinggi di Aceh, sehingga
sering HNSCC.10,11 menjadi kewajiban untuk mengurangi
Sinonasal merupakan lokasi terbanyak faktor risiko terutama merokok tembakau.
terjadinya HNSCC pada kelompok usia <50 Sedangkan minuman beralkohol sangat
tahun, sementara penelitian lain menunjukkan sulit ditemukan karena Aceh sebagai daerah
lidah adalah lokasi paling sering HNSCC syariat Islam melarang penjualan minuman
pada dewasa muda, sedangkan faring dan beralkohol. Peningkatan jumlah pasien
laring bersama-sama merupakan lokasi paling HNSCC berusia muda, tanpa faktor risiko
sering pada kelompok usia yang lebih tua.12 yang khas perlu diketahui penyebab lain

57
ORLI Vol. 46 No. 1 Tahun 2016 Ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan karsinoma sel skuamosa

seperti diet, virus onkogenik, dan predisposisi membuat sel-sel tidak mengalami apoptosis
genetik. atau program penuaan setelah terpapar stres
selular, kontribusi untuk pembentukan tumor.
Ekspresi tinggi p53 secara
Selanjutnya, p53 membantu dalam inisiasi
imunohistokimia dalam sampel tumor
dan progresi tumor sehingga tumor lebih
dipertimbangkan mewakili p53 mutan,
cepat memperoleh fasilitator metastasis.
karena p53 mutan terakumulasi dalam sel,
Unal et al17 menyelidiki p53 positif tumor
sedangkan tipe wild p53 cepat terdegradasi.
primer dan metastasis kelenjar getah bening
Imunoekspresi positif p53 pada penelitian
leher pada kanker lidah dan melaporkan
ini cukup tinggi (86,7%) dibandingkan hasil
bahwa mutasi p53 mungkin terjadi sebelum
beberapa peneliti lain seperti Waitzberg
metastasis dan memicu potensi metastasis sel
et al 14 sebanyak 50,7% dan Yuen et al15
neoplastik.
sebanyak 52%. Perbedaan hasil ini dapat
disebabkan beberapa faktor yaitu jumlah Muzio et al18 dalam penelitiannya pada
pasien yang berbeda dan heterogenitas pasien karsinoma sel skuamosa kavum oris
sampel, jenis jaringan yang dianalisis (beku mendapatkan 54,5% menunjukkan ekspresi
dan ditanam dalam parafin), pengobatan positif untuk Bcl-2. Sementara Wilson et al19
awal, antibodi yang digunakan, hasil positif hanya mendapatkan hasil positif sebanyak
palsu dan negatif palsu, dan kesepakatan 12,8%. Hasil penelitian ini menunjukkan
ambang batas persentase sel terwarnai ekspresi Bcl-2 sebesar 86,7% dan sebaliknya
yang digunakan untuk menentukan bagian tidak ada hubungan antara tingkat ekpresi Bcl-
positif atau negatif.16 Tingkat ekspresi p53 2 dengan umur, jenis kelamin, lokasi tumor,
positif yang tinggi dapat menyebabkan tingkat T dan diferensiasi tumor. Costa et al20
ketidakstabilan molekul dan selanjutnya menemukan bahwa ekspresi Bcl-2 dikaitkan
terjadi ketidakseimbangan hubungan gen-gen dengan risiko tinggi kekambuhan dan
yang terkait kanker sehingga menyebabkan kelangsungan hidup yang buruk pada stadium
onkogenesis dan metastasis. Unal et al17 awal kanker kepala dan leher. Homma et al21
mendapatkan adanya korelasi antara ekspresi menemukan adanya korelasi antara tumor
p53 dengan tingkat N kelenjar. Sementara positif Bcl-2 dengan peningkatan kontrol
Yuen et al 15 tidak menemukan hubungan lokoregional.
bermakna antara ekspresi p53 dengan
Ekspresi c-Myc penelitian ini cukup tinggi
tingkat N klinis atau metastasis kelenjar.
(93,3%), sementara hasil lebih rendah ekspresi
Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan
protein c-Myc sebesar 57% dilaporkan pada
bermakna antara overekspresi p53 dan
pasien NPC.22 Ekspresi c-Myc lebih rendah
parameter klinikopatologi seperti derajat
pada karsinoma kavum oris, dibandingkan
diferensiasi histologi, tingkat T, N atau
dengan laring atau karsinoma orofaring.23
stadium penyakit (p>0,05). Berdasarkan
Pada penelitian ini, ekspresi protein c-Myc
hasil analisis statistik dengan Chi square
rendah ditemukan pada karsinoma sinonasal
didapatkan hubungan bermakna tingkat
dan ekspresi c-Myc tidak menunjukkan
ekspresi protein p53 dengan metastasis lokal
hubungan dengan parameter klinikopatologis.
(p=0,021). Proses dimana transisi epitel-
Hayry et al24 menyatakan bahwa tidak ada
mesenkimal (EMT) dan aktivasi protease yang
korelasi yang bermakna ekspresi protein
mendegradasi membran basal dan matriks
c-Myc dengan prognosis pada karsinoma
ekstraselular (ECM) berpengaruh dalam
sel skuamosa lidah. Sedangkan Papakosta et
proses metastasis. Sel tumor yang mengalami
al25 menyimpulkan bahwa ekspresi protein
metastasis memerlukan sejumlah besar mutasi
c-Myc dan p53 pada stadium dini keganasan
somatik dan perubahan dalam ekspresi gen
rongga mulut dapat digunakan untuk
dan metabolisme. Hilangnya fungsi p53

58
ORLI Vol. 46 No. 1 Tahun 2016 Ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan karsinoma sel skuamosa

deteksi dini lesi premalignant. Hasil senada membantu mengidentifikasi penderita yang
dilaporkan Waitzberg et al,14 amplifikasi memerlukan terapi adjuvan secara intensif.
c-Myc merupakan penanda prognostik kuat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
yang dapat memperkirakan rekurensi lebih perlunya pemahaman yang baik tentang
dini pada pasien kanker payudara kelenjar biologi molekuler karsinoma sel skuamosa
negatif. Tingkat kekambuhan c-Myc positif kepala dan leher yang akan membuka peluang
lebih rendah dibandingkan kelompok c-Myc penting pengembangan penanda klinis untuk
negatif.26 pemilihan pengobatan dan prognosis pasien
Ruokolainen et al 27 melaporkan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher.
imunoekspresi positif MMP-9 diamati pada Pengetahuan biologi molekuler pertumbuhan
82% kanker kepala dan leher, sedangkan dan perkembangan sel kanker kepala dan leher
menurut Liu et al28 pada penderita karsinoma sangat penting dalam menentukan biomarker
nasofaring (KNF), hasil positif sebanyak deteksi dini, indikator prognosis atau luaran
77,4%. Pada penelitian ini terdapat 86,7% klinis bahkan terhadap perkembangan terapi
(52/60) kasus karsinoma sel skuamosa yang memiliki target spesifik pada gen atau
kepala dan leher dengan protein MMP-9 protein tertentu yang mendasari proses
terwarnai positif. Tidak ditemukan hubungan karsinogenesis.
signifikan tingkat ekspresi MMP-9 dengan Metastasis kelenjar getah bening
usia, jenis kelamin, ukuran tumor (klasifikasi karsinoma sel skuamosa kepala dan leher
T), stadium, status kelenjar getah bening diyakini sebagai prognosis buruk, sehingga
(klasifikasi N), gradasi histologi, serta deteksi dini tumor dengan kecenderungan
metastasis lokal dan jauh. Terdapat hubungan invasi dan penyebaran melalui limfatik
bermakna antara tingkat ekspresi MMP-9 merupakan langkah penting manajemen
dengan lokasi tumor (p=0,026). Pasien dengan pasien. Kemampuan memprediksi adanya
MMP-9 positif secara bermakna lebih sering metastasis jauh selama masa follow up
kambuh dibandingkan pasien dengan MMP- dengan mendeteksi adanya protein marker
9 negatif. Pasien dengan ekspresi MMP-9 tertentu, akan mempengaruhi keputusan
tinggi memiliki kelangsungan hidup lebih perlakuan penderita karsinoma sel skuamosa
buruk dibandingkan dengan tingkat ekspresi kepala leher dini. Oleh karena itu, sangat
protein MMP-9 rendah (p=0,001). Ekspresi dibutuhkan adanya penanda akurat yang bisa
berlebihan MMP-9 pada HNSCC juga dapat memprediksi metastasis jauh.
mempercepat pertumbuhan tumor dengan
menginduksi angiogenesis dan meningkatkan Kanker kepala dan leher merupakan salah
invasi sel lokal dan metastasis melalui satu penyakit kanker yang banyak ditemukan,
degradasi matriks ekstraselular. Karsinoma terutama kanker laring, sinonasal, kavum
sel skuamosa kepala dan leher ditandai oris dan orofaring. Terjadi kecenderungan
dengan tingginya invasi lokal dan metastasis usia muda sudah mengalami penyakit
kelenjar getah bening leher, tetapi rendah kanker, meskipun perbandingan prevalensi
laju metastasis ke organ jauh. Pasien dengan berdasarkan jenis kelamin belum tampak
immunostaining MMP-9 positif memiliki menonjol. Persoalan yang perlu menjadi
risiko relatif 11 kali lipat kematian dibanding perhatian penyelenggara pelayanan kesehatan
pasien dengan MMP-9 immunostaining seiring adanya peningkatan kasus serta
negatif. Pasien dengan ekspresi protein MMP- peningkatan kesadaran masyarakat untuk
9, memiliki waktu kelangsungan hidup yang memeriksakan kesehatan, adalah menyiapkan
lebih pendek. Pencarian penanda yang dapat sarana dan prasarana yang mampu mendeteksi
diandalkan untuk memprediksi respon terapi dan diagnosis dini serta melakukan terapi
dan prognosis sangat penting. Penanda dapat adekuat dengan tepat.

59
ORLI Vol. 46 No. 1 Tahun 2016 Ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan karsinoma sel skuamosa

Rumah Sakit Umum dr. Zanoel Abidin 2. Psyrri A, Licitra L, Lacombe D, Schuuring
(RSUZA) Banda Aceh sebagai rumah E, Budach W, Ozsahin M, et al. Strategies
sakit pendidikan tipe A dan rumah sakit to promote translational research within
the European Organisation for Research
rujukan provinsi, belum mempunyai fasilitas and Treatment of Cancer (EORTC) Head
diagnosis penyakit kanker yang adekuat serta and Neck Cancer Group: a report from the
belum ada fasilitas radioterapi. Sampai saat Translational Research Subcommittee. Ann
ini pasien harus mendapatkan pelayanan Oncol . 2010; 21(10): 1952–1960.
pengobatan ke Medan, Jakarta, bahkan
3. Argiris A, Brockstein BE, Haraf DJ, Stenson
Malaysia yang tentu saja memberatkan pasien KM, Mittal BB, et al. Competing causes of
dari segi biaya serta kehilangan kasus yang death and second primary tumors in patients
menarik untuk pembelajaran. Jika tersedia with locoregionally advanced head and neck
fasilitas pemeriksaan imunohistokimia maka cancer treated with chemoradiotherapy.
akan dapat dilakukan pemeriksaan beberapa Clin Cancer Res. 2004; 10, 1956-62.
protein marker seperti p53, Bcl-2, c-Myc 4. Rodrigo, Ferlito A, Suarez C, Shaha
dan MMP-9, sehingga bisa memperkirakan AR, Silver CE, Devaney KO, et al. New
kemungkinan adanya metastasis regional molecular diagnostic methods in head and
dan metastasis jauh karsinoma sel skuamosa neck cancer. Head Neck. 2005; 27: 995–
kepala dan leher. Kondisi ini diharapkan dapat 1003.
memberikan kontribusi dalam meningkatkan 5. Braakhuis BJM, Senft A, de Bree R, de
kemampuan identifikasi lesi pra ganas Vries J, Ylstra B, Cloos J, et al. Expression
dan melakukan intervensi pada pasien profiling and prediction of distant metastases
sebelum berkembang menjadi stadium lanjut in head and neck squamous cell carcinoma.
sehingga bisa digunakan untuk skrining J Clin Pathol. 2006; 59:1254–1260.
tumor, diagnosis, terapi, dan prognosis pasien 6. Vokes EE, Weichselbaum RR, Lippman
karsinoma sel skuamosa kepala dan leher. SM, Hong WK. Head and neck cancer. N
Engl J Med. 1993; 328:184-94.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
terdapat hubungan bermakna tingkat ekspresi 7. Llewellyn CD, Linklater K, Bell J, Johnson
positif p53 dengan metastasis tumor pada NW, Warnakulasuriya S. An analysis of
karsinoma sel skuamosa kepala dan leher risk factors for oral cancer in young people:
serta terdapat hubungan bermakna tingkat a case–control study. Oral Oncol. 2004;
40(3):304–313.
ekspresi positif MMP-9 dengan lokasi tumor.
Tidak terdapat hubungan bermakna antara 8. Toner M, O’Regan EM. Head and neck
ekspresi p53, Bcl-2, cMyc, dan MMP-9 squamous cell carcinoma in the young: a
dengan usia, jenis kelamin, stadium tumor, spectrum or a distinct group? Part 1. Head
diferensiasi histologi serta tingkat T dan N. Neck Pathol. 2009; 3(3): 246–248.

9. Dahlstrom KR, Little JA, Zafereo ME, Lung


M, Wei Q, Sturgis EM. Squamous cell
DAFTAR PUSTAKA carcinoma of the head and neck in never
1. Mehanna H, Paleri V, West CM, and smoker–never drinkers: a descriptive
Nutting C. Head and neck cancer part epidemiologic study. Head Neck. 2008; 30,
1: Epidemiology, presentation, and 75-84.
preservation. Clinical otolaryngology :
official journal of ENT-UK; official journal 10. Gawecki W, Szyfter K, Szyfter W. Clinical
of Netherlands Society for Oto-Rhino- and histopathological analysis of squamous
Laryngology & Cervico-Facial Surgery. cell carcinoma of the head and neck in
2010; 36, 65-68. young adults. Otolaryngol Pol. 2007; 61,
11-6.

60
ORLI Vol. 46 No. 1 Tahun 2016 Ekspresi p53, Bcl-2, c-Myc dan MMP-9 dengan karsinoma sel skuamosa

11. Andisheh-Tadbir A, Ashrafi MJ, Jafari- 20. Costa A, Licitra L, Veneroni S, Daidone
Ashkavandi Z, Paknahad M, Taheri F. MG, Grandi C, Cavina R, et al. Biological
Head and neck squamous cell carcinoma markers as indicators of pathological
in Southern Iran. Iran Red Crescent Med J. response to primary chemotherapy in oral-
2008; 10, 309-13. cavity cancers. Int J Cancer. 1998; 79: 619-
623.
12. O’Regan EM, Timon C, Sheils O, Codd
M, O`Leary JJ, Toner M. Squamous cell 21. Homann N, Nees M, Conradt C, Dietz A,
carcinoma of the head and neck in young Weidauer H, Majer H, et al. Overexpression
Irish adults. Br J Oral Maxillofac Surg. of p53 in tumor-distant epithelia of head
2006; 44, 203-6. and neck cancer patients is associated with
an increased incidence of second primary
13. Liao CT, Wang HM, Ng SH, Yen TC, Lee carcinoma Clin Cancer Res. 2001; 7:290-
LY, Hsueh C. et al. Good tumor control and 296.
survivals of squamous cell carcinoma of
buccal mucosa treated with radical surgery 22. Yu Y, Dong W, Li X, Yu E, Zhou X, Li S.
with or without neck dissection in Taiwan. Significance of c-Myc and Bcl-2 protein
Oral Oncol. 2006; 42:800–9. expression in nasopharyngeal carcinoma.
Arch Otolaryngol Head Neck Surg. 2003;
14. Waitzberg AF, Nonogaki S, Nishimoto IN, 129:1322-1326.
Kowalski LP, Miguel RE, Brentani RR, et
al. Clinical significance of c-myc and p53 23. Freier K, Bosch FX, Flechtenmacher
expression in head and neck squamous cell C, Devens F, Benner A, Lichter P. et
carcinomas. Cancer Detect Prev. 2004; al. Distinct site-specific oncoprotein
28(3):178-86. overexpression in head and neck squamous
cell carcinoma: a tissue microarray analysis.
15. Yuen PW, Chow V, Choy J, Lam KY, Anticancer Res. 2003; 23(5A):3971-7.
Ho WK, Wei WI. The clinicopathologic
significance of p53 and p21 expression 24. Hayry V, Makinen LK, Atula T, Sariola H,
in the surgical management of lingual Makitie A, Leivo I, et al. Bmi-1 expression
squamous cell carcinoma. Am J Clin Pathol. predicts prognosis in squamous cell
2001; 116:240-245. carcinoma of the tongue. British Journal of
Cancer. 2010; 102: 892 – 897.
16. Nylander K, Dabelsteen E, Hall PA. The
p53 molecule and its prognostic role in 25. Papakosta V, Vairaktarisi E, Vylliotis
squamous cell carcinomas of the head and A, Derka S, Nkenke E, Vassilioui S, et
neck. J Oral Pathol Med. 2000; 29:413–425. al. The co-expression of c-myc and p53
increases and reaches a plateau early in oral
17. Unal OF, Ayhan A, Hosal AS. Prognostic oncogenesis. Anticancer Research. 2006;
value of p53 expression and histopathologic 26: 2957-2962.
parameters in squamous cell carcinoma
of oral tongue. J Laryngol Otol 1999; 26. Shi Y, Glynn JM, Guilbert LJ. Role for
113:446–450. c-Myc in activation-induced apoptosis cell
death in T cell hybridomas. Science. 1992;
18. Muzio LL, Farina A, Rubini C, Pezzetti 257:212-214.
F, Stabellini G, Laino G, et al. Survivin
as prognostic factor in squamous cell 27. Ruokolainen H, Pääkkö P, Turpeenniemi-
carcinoma of the oral cavity. Cancer. 2005; Hujanen T. Expression of matrix
Volume 225, Issue 1, Pages 27–33. metalloproteinase-9 in head and neck
squamous cell carcinoma: a potential
19. Wilson GD, Saunders MI, Dische S, marker for prognosis. Clin Cancer Res.
Richman PI, Daley FM, Bentzen SM. Bcl- 2004; 10(9):3110-6.
2 expression in head and neck cancer: an
enigmatic prognostic marker. Int J Radiat 28. Liu Z, Li L, Yang Z, Luo W, Li X, Yang
Oncol Biol Phys. 2001; 1;49(2):435-41. H, et al. Increased expression of MMP9
is correlated with poor prognosis of
nasopharyngeal carcinoma. BMC Cancer.
2010; 10:270.
61

Anda mungkin juga menyukai