ASKEP KEP KRITIS - KAD - KEl 2
ASKEP KEP KRITIS - KAD - KEl 2
MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Disusun untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Keperawatan Kritis
Dosen Pengampu: Hana Ariyani, M. Kep
Disusun oleh:
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan asuhan
keperawatan ini tepat pada waktunya dengan judul “Makalah Asuhan Keperawatan
Ketoasidosis Diabetikum” dan tidak lupa juga kami berterimakasih kepada Ibu Dosen
selaku pembimbing mata kuliah Keperawatan Kritis.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan askep ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya
bagi teman-teman mahasiswa di Universitas Muhamaddiyah Tasikmalaya
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita Aamiin..
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik
yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh
defisiensi insulin absolut atau relatif. Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan
komplikasi akut diabetes melitus yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan
elektrolit dan asidosis. Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi
berat insulin dan disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
Ketoasidosis diabetikum adalah merupakan trias dari hiperglikemia, asidosis,dan
ketosis yang terlihat terutama pada pasien dengan diabetes tipe-1. (Samijean
Nordmark, 2008).
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik
yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh
defisiensi insulin absolut atau relatif.
(http://medical-dictionary.thefreedictionary.com)
2
B. Patofisiologi
Ketoasidois terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena
dipakainya jaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan
terbentuk keton. Bila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam
sehingga jaringan tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya
terjadi karena tidak mematuhi perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan
insulin, tidak tahubahwa dirinya sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau
penyakit beratlainnya seperti kematian otot jantung, stroke, dan sebagainya.
3
rangkaian dari siklus interlocking vicious yang seluruhnya harus diputuskanuntuk
membantu pemulihan metabolisme karbohidrat dan lipid normal. Apabila jumlah
insulin berkurang, jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang juga .
Disamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali. Kedua faktor
ini akan menimbulkan hiperglikemi.
C. Terapi Diet
3. Lakukan olahraga secara rutin untuk membantu mengontrol kadar gula darah.
4. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang yang rendah gula dan tinggi
serat.
5. Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari
atau sesuai kebutuhan untuk mencegah dehidrasi.
4
D. Farmakologi
1. Terapi cairan intravena (IV) untuk mengatasi dehidrasi dan mencairkan glukosa
dalam darah.
2. Pemberian insulin melalui infus, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian
insulin subkutan untuk menurunkan kadar gula darah.
3. Terapi elektrolit, seperti kalium, natrium, dan klorida, untuk mengoreksi
gangguan elektrolit yang mungkin terjadi.
4. Pengobatan penyakit penyerta, seperti infeksi, yang mungkin memerlukan
pemberian antibiotik.
Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk menstabilkan kondisi pasien, mengatasi
asidosis, dan mencegah kejadian berulang dari ketoasidosis diabetikum.
5
BAB III
A. Pengkajian
1. Data Diri
Nama, umur, tempat tanggal lahir, agama, tempat tinggal, pendidikan,
pekerjaan, status perkawinan, nomor registrasi, masuk rumah sakit,
diagnosa medis
2. Keluhan Utama
Klien merasa sesak dan muntah
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan mengidap penyakit diabetes militus type 1, muntah –
muntah dan sesak nafas, tidak bisa tidur, klien tampak meringis, lemah,
nyeri tekan pada abdomen.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien memiliki riwayat hipertensi dan hiperglikemia
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien juga ada yang mengidap diabetes yaitu nenek klien.
6. Pola Aktivitas
Gangguan istirahat/tidur, Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat
atau aktifitas.
7. Pola nutrisi
7
C. Intervensi Keperawatan
8
membaik Cairan
4. Integritas kulit R/ agar klien
dan jaringan mendapatkan asupan
membaik cairan yang tepat
- Berikan asupa cairan
oral
R/ agar klien dapat
menambah asupan
cairan
Edukasi
- Anjurakan
memeperbanyak
asupan oral
R/ agar terpenuhi
asupan cairan klien
Kolaborasi
- Kolaborasikan
pemberian cairan IV
isotonis
R/ NaCl atau RL
9
semenit napas.
meningkat - Monitor suara napas
2. Pennggunaan tambahan
otot bantu napas R/ untuk mengetahui
menurun ada tidaknya
3. Frekuensi napas suaratambahan pada
membaik klien
4. Kedalaman Terapeutik
napas membaik - Posisikan semi
fowler dan fowler
R/ agar klien
mendapatkan
kelonggaran jalan
napas
- Berikan oksigen,
jika perlu
R/ agar saturasi
oksigen klien
meningkat
Edukasi
- Anjurkan asupan
cairan 2000ml per
hari, jika tidak
kontra indikasi
R/Agar melancarkan
sirkulasi darah
Kolaborasi
- Kloaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
10
mukolitik, jika perlu
R/untuk
memberikan
kepatenan jalan
napas klien
3. Risiko infeksi b.d Tingkat Nyeri Pencegahan Infeksi
Diabetes militus (D. (L.14137) (I.14539)
0142) Selama dilakukan Observasi
tindakan - Monitortanda dan
keperawatan gejala infeksi lokal
selama 3X24 jam dan sistemik
maka di harapkan R/untuk mengetahui
menurun dengan infeksi
kriteria hasil : Terapeutik
1. Demam - Batasi jumlah
menurun pengunjung
2. Bengkak R/ untuk mencegah
menurun terinfeksinya klien
3. Kadar sel darah dari pengunjung
putih membaik - Cuci tangan sebelum
4. Kultur urine dan sesudah kontak
membaik dengan pasien dan
lingkungan pasien
R/ agar tidak
terinfeksi klien
Edukasi
- Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
R/ untuk memberi
pengetahuan ke
klien
11
- Anjurkan
meningkatkan aspan
cairan
R/ agar klien dapat
memenuhi asupan
cairan dan
meningatkan
metabolisme tubuh
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika perlu
R/Untuk
mengurangi terkena
infeksi
4. Risiko syok b.d Tingkat Syok Pencegahan Syok
Kekurangan volume (L.03032) (I.02068)
cairan (D. 0039) Selama dilakukan Observasi
tindakan - Monitor status
keperawatan kardiopulmonal
selama 3X24 jam ( frekuensi dan
maka di harapkan kekuatan nadi,
menurun dengan frekuensi napas, TD,
kriteria hasil : MAP)
1. Kekuatan nadi R/untuk mengontrol
meningkat kardiopulmonal
2. Akral dingin - Monitor status
menurun oksigen
3. Pucat menurun R/untuk mengetahui
4. Output urine status oksigen
meningkat - Monitor tingkat
12
kesadaran dan
respon pupil
R/untuk mengetahui
tinkat kesadaran
klien
Terapeutik
- Berikan oksigen
untuk
memepertahankan
saturasi oksigen
>94%
R/ untuk menjaga
kepatenan napas
- Pasang jalur IV, jika
perlu
R/untuk memasukan
cairan ke tubuh klien
Edukasi
- Jelaskan
penyebab/faktor
risiko syok
R/ agar klien tau
penyebab syok
- Jelaskan tanda dan
gejala awal syok
R/ agar klien tau
tabda dab gejala
syok
- Anjurkan perbanyak
asupan cairan oral
R/untuk mengurangi
13
resiko syok pada
klien
Kolaborasi
- Kolaborasikan
pemberian transfusi
darah, jika perlu
- R/ untuk mencegah
anemia
D. Analisa Jurnal
Pengaruh Terapi Pijat dan Senan Kaki Terhadap Resiko Terjadinya Ulkus Kaki
Diabetik Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Rita Erlina, Dewi Gayatri, Rohman Azzam1, Fitrian Rayasari1, Dian
NoviatiKurniasih Volume 14Nomor S3, September2022
14
Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan
Ploblem/population
komplikasi akut diabetes melitus tipe 1 yang ditandai
dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit, asidosis dan
disebabkan oleh pembentukan keton yang berlebihan.
Keadaan ini merupakan gangguan metabolisme yang
paling serius dan mengancam jiwa
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA