Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOSTATISTIK

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biostatistik

Dosen Pengampu : Bapak Yusuf M Romli,M.Epid

Disusun Oleh :

Nafil Ikhsan Hibatullah C2114201059

3B

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2024
SOAL KASUS 1 :

(a) Untuk menjawab pertanyaan pertama, kita perlu menghitung probabilitas


terpilihnya eksekutif pria atau eksekutif puncak.

P(pria atau puncak) = P(pria) + P(puncak) - P(pria dan puncak)

Karena eksekutif pria dan eksekutif puncak tidak dapat dipilih secara bersamaan, maka
P(pria dan puncak) = 0.

P(pria atau puncak) = P(pria) + P(puncak) - P(pria dan puncak)

P(pria atau puncak) = 78/200 + 2/200 - 0

P(pria atau puncak) = 80/200

P(pria atau puncak) = 2/5

Jadi, probabilitas terpilihnya eksekutif pria atau eksekutif puncak adalah 2/5 atau 40%.
(b) Untuk menjawab pertanyaan kedua, kita perlu menghitung probabilitas
terpilihnya eksekutif pria dan seorang eksekutif wanita.

P(pria dan wanita) = P(pria) x P(wanita)

Karena pemilihan eksekutif pria dan eksekutif wanita dilakukan secara independen,
maka kita dapat menggunakan rumus perkalian probabilitas.

P(pria dan wanita) = P(pria) x P(wanita)

P(pria dan wanita) = 78/200 x 122/200

P(pria dan wanita) = 9506/40000

P(pria dan wanita) = 237,65/1000

P(pria dan wanita) ≈ 0,238

Jadi, probabilitas terpilihnya eksekutif pria dan seorang eksekutif wanita adalah sekitar
0,238 atau 23,8%.

(c) Untuk menjawab pertanyaan ketiga, kita perlu menghitung probabilitas


terpilihnya eksekutif pria pada pemilihan pertama dan terpilihnya eksekutif pria
lagi pada pemilihan kedua.

P(pria pada pemilihan pertama dan pria pada pemilihan kedua) = P(pria pada
pemilihan pertama) x P(pria pada pemilihan kedua)

Karena pemilihan eksekutif pria pada pemilihan pertama dan pemilihan kedua
dilakukan secara independen, maka kita dapat menggunakan rumus perkalian
probabilitas.

P(pria pada pemilihan pertama dan pria pada pemilihan kedua) = P(pria pada
pemilihan pertama) x P(pria pada pemilihan kedua)

P(pria pada pemilihan pertama dan pria pada pemilihan kedua) = 78/200 x 77/199

P(pria pada pemilihan pertama dan pria pada pemilihan kedua) = 6006/39800

P(pria pada pemilihan pertama dan pria pada pemilihan kedua) = 300,3/1990

P(pria pada pemilihan pertama dan pria pada pemilihan kedua) ≈ 0,151
Jadi, probabilitas terpilihnya eksekutif pria pada pemilihan pertama dan terpilihnya
eksekutif pria lagi pada pemilihan kedua adalah sekitar 0,151 atau 15,1%.

Soal Kasus 2 :

1. Untuk menjawab pertanyaan pertama, kita perlu menghitung probabilitas terpilihnya


warga wanita yang meminta pemeriksaan Hb.

P(wanita meminta Hb) = P(wanita) x P(meminta Hb | wanita)

Diketahui bahwa dari 500 orang, 200 orang adalah wanita. Jadi, probabilitas wanita
adalah 200/500 = 2/5.

Diketahui juga bahwa dari 200 orang wanita, 100 orang meminta pemeriksaan Hb. Jadi,
probabilitas wanita meminta pemeriksaan Hb adalah 100/200 = 1/2.

P(wanita meminta Hb) = P(wanita) x P(meminta Hb | wanita)

P(wanita meminta Hb) = 2/5 x 1/2

P(wanita meminta Hb) = 1/5


Jadi, probabilitas terpilihnya warga wanita yang meminta pemeriksaan Hb adalah 1/5
atau 20%.

2. Untuk menjawab pertanyaan kedua, kita perlu menghitung probabilitas terpilihnya


warga wanita yang meminta pemeriksaan Hb dengan syarat wanita.

P(wanita meminta Hb | wanita) = 1/2

Jadi, probabilitas terpilihnya warga wanita yang meminta pemeriksaan Hb dengan


syarat wanita adalah 1/2 atau 50%.

3. Untuk menjawab pertanyaan ketiga, kita perlu menghitung probabilitas terpilihnya


warga pria dan pria tsb meminta pemeriksaan Hb.

P(pria meminta Hb) = P(pria) x P(meminta Hb | pria)

Diketahui bahwa dari 500 orang, 300 orang adalah pria. Jadi, probabilitas pria adalah
300/500 = 3/5.

Diketahui juga bahwa dari 300 orang pria, 100 orang meminta pemeriksaan Hb. Jadi,
probabilitas pria meminta pemeriksaan Hb adalah 100/300 = 1/3.

P(pria meminta Hb) = P(pria) x P(meminta Hb | pria)

P(pria meminta Hb) = 3/5 x 1/3

P(pria meminta Hb) = 1/5

Jadi, probabilitas terpilihnya warga pria dan pria tsb meminta pemeriksaan Hb adalah
1/5 atau 20%.
Soal Kasus 3 :

Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat dihitung probabilitas menemukan rumah sakit


yang kurang sehat di negara "X" sebagai berikut:

P(kurang sehat) = 60% / (80% + 15% + 5%)

P(kurang sehat) = 60% / 100%

P(kurang sehat) = 0,6

Jadi, probabilitas menemukan rumah sakit yang kurang sehat di negara "X" adalah 0,6
atau 60%.
Soal Kasus 4 :

(1) Probabilitas pasien kelas A yang pulang paksa adalah 0,5% dari total pasien
rawat inap. Oleh karena itu, probabilitasnya adalah 0,5/ 100 = 0,005 atau 0,5%.
(2) Probabilitas pasien kelas C yang pulang paksa adalah 2,0% dari total pasien
rawat inap, dan probabilitas pasien kelas Ekonomi 1 yang pulang paksa adalah
0,6% dari total pasien rawat inap. Jadi, probabilitas pasien kelas C dan Ekonomi
1 yang pulang paksa adalah:
2,0/ 100 × 0,6/ 100 =0,02 × 0,006 = 0,00012 atau 0,012%.
(3) Dari tabel di atas, dapat dihitung probabilitas pasien kelas A atau B yang pulang
paksa sebagai berikut:

P(A atau B) = P(A) + P(B) - P(A dan B)

Karena pasien kelas A dan B tidak dapat dipulangkan secara bersamaan, maka P(A dan
B) = 0.

P(A atau B) = P(A) + P(B) - P(A dan B)


P(A atau B) = 0,5/5 + 1,5/5 - 0

P(A atau B) = 2/5

Jadi, probabilitas pasien kelas A atau B yang pulang paksa adalah 2/5 atau 40%.

Soal Kasus 5 :

(a) Berapa persen , mahasiswa pria lulus tepat waktu dan IPK dibawah 3,0% ?
Peluang mahasiswa lulus tepat waktu IPK < 3,0 :
P( B^E^A = 0,4 x 0,4 x 0,5 = 0,08
Jadi, mahasiswa yang lulus tepat waktu dan IPK dibawah 3,0 adalah sebanyak
0,08 %.
(b) Berapa persen , mahasiswi lulus tepat waktu dan IPK diatas 3,0% ?
Peluang Mahasiswi lulus tepat waktu dan IPK diatas 3,0 :
P ( A^C^G = 0,6 x 0,9 x 0,8 = 0,432
Jadi, mahasiswi yang lulus tepat waktu dan IPK diatas 3,0 adalah sebanyak
0,432%.

Anda mungkin juga menyukai