KELOMPOK 1 MAGELANG
DISUSUN OLEH :
JUDI ANDRIWANTO
ANA OKTIFYANI
NUR WAHYUNI
ERWAN ADITANTO
TRINI PRASETYANTI
RITA WIDYANINGSIH
SRI RATNA WIDININGSIH
0 0
A. KONSEP STUNTING
1. Pengertian
yang ditunjukkan dengan nilai z-score panjang badan menurut umur (PB/U)
kronis yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang dalam waktu cukup
lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi (Farid, dkk.
2017).
adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis dan atau penyakit infeksi kronis
berulang yang ditunjukkan dengan nilai z-score tinggi badan menurut usia
anak. Faktor penyebab stunting ini dapat disebabkan oleh faktor langsung
maupun tidak langsung. Penyebab langsung dari kejadian stunting adalah asupan
gizi dan adanya penyakit infeksi sedangkan penyebab tidak langsung adalah
0 0
pemberian ASI dan MP-ASI, kurangnya pengetahuan orang tua, faktor ekonomi,
rendahnya pelayanan kesehatan dan masih banyak faktor lainnya (Mitra, 2015).
a. Asupan Gizi.
pada tahun ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara pesat. Konsumsi
makanan yang tidak cukup merupakan salah satu faktor yang dapat
setiap penambahan satu persen tingkat kecukupan energi balita, akan menambah
terhadap berat badan akan tetapi juga berdampak pada pertumbuhan linier.
Infeksi juga mempunyai kontribusi terhadap defisiensi energi, protein, dan gizi
Pemenuhan zat gizi yang sudah sesuai dengan kebutuhan namun penyakit
infeksi yang diderita tidak tertangani tidak akan dapat memperbaiki status
kesehatan dan status gizi anak balita. (Dewi dan Adhi, 2016).
Menurut penelitian dari Sari dkk, 2016 menunjukkan prevalensi stunting pada
0 0
2. Faktor penyebab tidak langsung.
tambahan lain pada bayi berusia 0-6 bulan. ASI sangat penting bagi bayi karena
memiliki komposisi yang dapat berubah sesuai kebutuhan bayi. Pada ASI
terdapat kolostrum yang banyak mengandung gizi dan zat pertahanan tubuh,
foremik (susu awal) yang mengandung protein laktosa dan kadar air tinggi dan
lemak rendah sedangkan hidramik (susu akhir) memiliki kandungan lemak yang
tinggi yang banyak memberi energi dan memberi rasa kenyang lebih lama
semula hanya ASI menuju ke makanan semi padat. Tujuan pemberian MP-ASI
adalah sebagai pemenuhan nutris yang sudah tidak dapat terpenuhi sepenuhnya
oleh ASI selain itu sebagai latihan keterampilan makan, pengenalan rasa. MP-
ASI sebaiknya diberikan setelah bayi berusia 6 bulan secara bertahap dengan
energinya (Ruslianti dkk, 2015). Hasil penelitian dari Aridiyah dkk, 2015
mengatakan bahwa pemberian ASI dan MP-ASI memberi pengaruh 3,27 kali
mengalami stunting.
memberikaan asuhan pada keluarga dengan baik pula. Pengetahuan orang tua
tentang gizi akan memberikan dampak yang baik bagi keluarganya karena,
0 0
akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang
c. Faktor ekonomi.
lebih murah dan menu yang kurang bervariasi, sebaliknya pendapatan yang
penghasilan yang tinggi tidak menjamin tercapainya gizi yang baik. Pendapatan
yang tinggi tidak selamanya meningkatkan konsumsi zat gizi yang dibutuhkan
meskipun makanan tersebut tidak bergizi tinggi Ibrahim dan Faramita, 2014.
bahwa anak dengan status ekonomi keluarga yang rendah lebih berisiko 4,13
masyarakat yang menderita sakit tidak akan bertindak terhadap dirinya karena
merasa dirinya tidak sakit dan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan
fasilitas pelayanan kesehatan seperti jarak fasilitas kesehatan yang jauh, sikap
petugas yang kurang simpati dan biaya pengobatan yang mahal (Ma’rifat, 2010).
0 0
terdeteksinya masalah kesehatan kususnya kejadian stunting di masyarakat
Menurut Kementrian desa, (2017) balita stunting dapat dikenali dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
• Pertumbuhan melambat.
4. Patofisiologi Stunting
usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah dengan tidak terimbanginya kejar tumbuh
atau non patologis, karena penyebab secara langsung adalah masalah pada
asupan makanan dan tingginya penyakit infeksi kronis terutama ISPA dan diare,
2018).
berulang menjadi faktor utama kejadian kurang gizi. Faktor sosial ekonomi,
0 0
pemberian ASI dan MP-ASI yang kurag tepat, pendidikan orang tua, serta
gizi. Kejadian kurang gizi yang terus berlanjut dan karena kegagalan dalam
perbaikan gizi akan menyebabkan pada kejadian stunting atau kurang gizi
kronis. Hal ini terjadi karena rendahnya pendapatan sehingga tidak mampu
lapisan lemak di bawah kulit hal ini terjadi karena kurangnya asupan gizi
sehingga tubuh memanfaatkan cadangan lemak yang ada, selain itu imunitas dan
produksi albumin juga ikut menurun sehingga balita akan mudah terserang
dengan gizi kurang akan mengalami peningkatan kadar asam basa pada saluran
0 0
• PATHWAY
(Maryunani, 2016)
0 0
5. Dampak Stunting
Menurut Kementrian desa, 2017 dampak buruk yang ditimbulkan akibat stunting
antara lain:
• Saat tua berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan pola makan.
(BB/U), tinggi badan berdasar umur (TB/U) dan berat badan berdasar tinggi
badan (BB/TB) yang dinyatakan dengan standar deviasi (SD). Keadaan stunting
standar. Secara fisik balita stunting akan tampak lebih pendek dari balita
seusianya. Klasifikasi status gizi stunting berdasarkan indikator tinggi badan per
0 0
7. Pemeriksaan Penunjang
serum.
8. Penatalaksanaan Stunting
setiap bulan.
• Pemberian vitamin A.
meningkatkan asupan energi dan zat gizi yang besar bagi banyak pasien.
kekurangan gizi.
0 0
B. KONSEP NUTRISI
1. Definisi Nutrisi
sangat pesat terutama pada dua tahun pertama kehidupan. Pada masa ini seorang
anak akan lebih aktif dalam bergerak dan memiliki rasa keingin tahuan yang
tinggi terhadap apa yang ada disekitarnya karena itulah balita memerlukan
untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Zat gisi tersebut antara lain
sebagai berikut:
0 0
1. Kalori
Balita memerlukan asupan kalori sekitar 1500 kalori/ hari ini dikarenakan
gerakan balita yang cukup aktif sehingga memerlukan kalori yang cukup.
Kalori dapat diperoleh dari makanan yang mengandung protein, lemak dan
2. Protein
Protein merupakan molekul ysng kompleks, besar dan tersusun atas unit
dan perkembangan yang normal. Protein dalam tubuh akan dipecah menjadi
energi ketika kadar karbohidrat dan lemak tidak mencukupi. Protein disimpan
dalam otot, tulang, darah, kartilago dan limfe (Rusilanti dkk, 2015).
3. Lemak
karena mereka menggunakan energi yang lebih selama masa pertumbuhan dan
4. Karbohidrat
5. Serat
Serat merupakan bagian dari karbohidrat dan protein nabati yang tidak
dipecah dalam usus kecil dan berguna untuk mencegah sembelit. Serat akan
0 0
memberikan dampak perut terasa cepat penuh dan kenyang, sehingga akan
sangat kecil. Mineral adalah zat organik yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai
mineral yang bervariasi juga sehingga akan memenuhi jumlah yang cukup dari
7. Zat besi
8. Kalsium
gerakan yang aktif bisa terhindar dari patah tulang. Kebutuhan kalsium pada
balita sekitar 500-650 mg/hari.kalsium dapat diperoleh dari susu, keju, kacang-
tidak puasa mengalami atau berisiko mengalami penurunan berat badan yang
0 0
berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolisme nutrient
yang tidak adekuat untuk kebutuhan metabolik (Kusuma dan Nurarif, 2016).
evaluasi:
1. Pengkajian
untuk promosi kesehatan. Dimana menurut model Betty Neuman (Anderson and
dan riwayat kesehatan individu yang dipengaruhi oleh sub system komunitas
1) Data Inti
0 0
b. Status kesehatan komunitas meliputi keluhan yang dirasakan saat ini,
bulan terakhir)
kesehatan
0 0
7) Pendidikan : pendidikan orang tua balita
stresor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul
Menurut SDKI diagnosa yang muncul pada askep stunting di komunitas adalah :
(SDKI)
1) Defisit Nutrisi berubungan dengan intake yang tidak adekuat, proses infeksi,
(D.0116)
0 0
4) Defisit Pengetahuan Tentang Nutrisi dan Tumbuh Kembang Anak
(D.0111)
( D.0142 )
keletihan/kelemahan (D.0109 )
No Masalah A B C D E F G H I J K L
Kesehatan
Keterangan Huruf:
A= sesuai dengan peran CHN
B= sesuai dengan program pemerintah
C= sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
D= Risiko terjadi
E= Risiko parah
F= Minat masyarakat
G= kemudahan untuk diatasi
H= tempat
I= dana
J= Waktu
K= fasilitas
L= petugas
0 0
Keterangan angka:
1=Sangat rendah
2= Rendah
3= Cukup
4= Tinggi
5=Sangat tinggi
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang
0 0
- nafsu makan
a) Lakukan oral hygiene sebelum makan
membaik.
bila perlu
(L.03030)
b) Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis.piramida makanan)
c) Sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
d) Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
e) Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
f) Berikan suplemen makanan bila perlu
g) Hentikan pemberian makanan melalui
nasogastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
a) Anjurkan posisi duduk
b) Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis pereda nyeri, antiemetik
jika perlu
b) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumla kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan jika perlu
(SIKI, I.03119)
2 Tujuan :
Gangguan Tumbuh Observasi
Setelah dilakukan
intervensi a) Identifikasi pencapaian tugas
Kembang keperawatan selama perkembangan anak
3 hari maka
berhubungan ekspektasi membaik
b) Identifikasi isyarat perilaku dan
fisisologis yg ditunjukkan bayi/balita
dengan kriteria hasil:
dengan - Keterampilan/perilaku
mis lapar,tdk nyaman
sesuai usia meningkat Terapeutik
ketidakadekuatan - Kemampuan
melakukan perawatan Perawatan perkembangan ( I.10339)
nutrisi, infeksi, diri meningkat a) Pertahankan lingkungan yang
- BB sesuai usia mendukung perkembangan optimal
ekonomi lemah. - PB/TB sesuai usia
- Lingkar kepala b) Motivasi anak berinteraksi dengan
(D.0106) meningkat anak lain
- Kecepatan c) Sediakan aktivitas yg memotivai anak
pertambahan BB berinteraksi dengan anak lain
0 0
- Kecepatan
pertambahan PB/TB d) Dukung anak mengekspresikan diri
- IMT meningkat melalui penghargaan positif
- Asupan nutrisi e) Pertahankan kenyamanan anak
meningkat
(L.10101 L.10102) f) Fasilitasi anak melatih ketrampilan
pemenuhan kebutuhan secara mandiri
mis makan, siakt gigi, cuci tangan,
memakai baju
Edukasi
a) Jelaskan orang tua tentang milestone
perkembangan anak
b) Anjurkan orang tua berinteraksi
dengan anaknya
c) Ajarkan anak keterampilan
berimteraksi
d) Ajarkan anak teknik asertif
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling bila perlu
0 0
E Risiko parah
F= Minat masyarakat
G= kemudahan untuk diatasi
H= tempat
I= dana
J= Waktu
K= fasilitas
L= petugas
Keterangan angka:
1=Sangat rendah
2= Rendah
3= Cukup
4= Tinggi
5=Sangat tinggi
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang
0 (keluarga,
cocok dengan kondisi klien 0 masyarakat) yang sesuai dengan
0 0
- nafsu makan
a) Lakukan oral hygiene sebelum makan
membaik.
bila perlu
(L.03030)
b) Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis.piramida makanan)
c) Sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
d) Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
e) Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
f) Berikan suplemen makanan bila perlu
g) Hentikan pemberian makanan melalui
nasogastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
a) Anjurkan posisi duduk
b) Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis pereda nyeri, antiemetik
jika perlu
b) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumla kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan jika perlu
(SIKI, I.03119)
2 Tujuan :
Gangguan Tumbuh Observasi
Setelah dilakukan
intervensi a) Identifikasi pencapaian tugas
Kembang
keperawatan selama perkembangan anak
3 hari maka
berhubungan ekspektasi membaik
b) Identifikasi isyarat perilaku dan
fisisologis yg ditunjukkan bayi/balita
dengan kriteria hasil:
dengan - Keterampilan/perilaku
mis lapar,tdk nyaman
sesuai usia meningkat Terapeutik
ketidakadekuatan - Kemampuan
melakukan perawatan Perawatan perkembangan ( I.10339)
nutrisi, infeksi, diri meningkat a) Pertahankan lingkungan yang
- BB sesuai usia mendukung perkembangan optimal
ekonomi lemah. - PB/TB sesuai usia
- Lingkar kepala b) Motivasi anak berinteraksi dengan
(D.0106) meningkat anak lain
- Kecepatan c) Sediakan aktivitas yg memotivai anak
pertambahan BB berinteraksi dengan anak lain
0 0
- Kecepatan
pertambahan PB/TB d) Dukung anak mengekspresikan diri
- IMT meningkat melalui penghargaan positif
- Asupan nutrisi e) Pertahankan kenyamanan anak
meningkat
(L.10101 L.10102) f) Fasilitasi anak melatih ketrampilan
pemenuhan kebutuhan secara mandiri
mis makan, siakt gigi, cuci tangan,
memakai baju
Edukasi
a) Jelaskan orang tua tentang milestone
perkembangan anak
b) Anjurkan orang tua berinteraksi
dengan anaknya
c) Ajarkan anak keterampilan
berimteraksi
d) Ajarkan anak teknik asertif
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling bila perlu
0 0
meningkat
(D.0116) a) Jelaskan faktor resiko yang dapat
- Verbalisasi kesultan
mempengaruhi kesehatan
dalam menjalankan
program b) Ajarkan PHBS
perawatan/pengobatan c) Ajarkan strategi yg dpt digunakan
menurun
untuk meningkatkan PHBS
(L.12104)
Pelibatan Keluarga (I.14525)
Promosi Kesiapan Penerimaan
Informasi ( I.12470)
4 Tujuan :
Defisit Pengetahuan Edukasi Kesehatan ( I.12383)
Setelah dilakukan
intervensi Edukasi Diet (I.12369)
Tentang Nutrisi dan keperawatan selama
3 hari maka Edukasi Nutrisi Anak ((I.12396)
Tumbuh Kembang ekspektasi membaik Edukasi Nutrisi Bayi (I.12397)
dengan kriteria hasil:
Anak berhubungan Edukasi pemberian makan (I.12403)
- Perilaku sesuai anjuran
menigkat
dengan kurang - Verbalisasi minat
dalam belajar
terpapar informasi, meningkat
- Kemampuan
keterbatasan menjelaskan
pengetahuan yang
kognitif. (D.0111) sesuai dengan topik
- Perilaku sesuai
pengetahuan
- Pertanyaan ttg masalah
yg dihadapi menurun
- Persepi yg keliru thd
masalah menurun
- Perilaku membaik
(L.12111)
0 0
5 Tujuan :
Diare berhubungan Edukasi Kesehatan ( I.12383)
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan Edukasi Diet (I.12369)
dengan infeksi selama 3 hari maka
ekspektasi membaik Edukasi Nutrisi Anak ((I.12396)
saluran pencernaan dengan kriteria hasil: Edukasi Nutrisi Bayi (I.12397)
- Kontrol pengeluaran
feses meningkat Edukasi therapi cairan (I.12455)
( D.0020 )
- Nyeri abdomen
menurun
- Konsistens feses
membaik
- Peristaltik usus
membaik
6 Tujuan :
Resiko Infeksi - Pencegahan infeksi (I. 14539)
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan - Manajemen nutrisi (I.03119)
berhubungan dengan selama 3 hari maka
ekspektasi membaik - Pemantauan nutrisi (I.03123)
malnutrisi, dengan kriteria hasil: - Manajemen imunisasi ( I.03116)
- Kebersihan tangan
penurunan daya meningkat
- Nafsu makan
tahan tubuh meningkat
- Demam menurun
- Kemeraha, nyeri,
(D.0142 ) 0
bengkak menurun 0
- Letargi menurun
- Kadar sel darah putih
membaik
7 Tujuan :
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan - Dukungan perawatan diri :
makan/minum (I.11351)
intervensi keperawatan
: makan berhubungan selama 3 hari maka
- Manajemen nutrisi (I.03119)
ekspektasi membaik
dengan gangguan dengan kriteria hasil: - Perawatan mulut (I.11356)
- Kemampuan mandi - Pemberian makanan (I.03125)
pertumbuhan, meningkat
- Kemampuan makan
keletihan/kelemahan meningkat
- Minat melakukan
(D.0109 ) perawatan diri
meningkat
- Mempertahankan
kebershan mulut
meningkat
8 Tujuan :
Resiko gangguan - Perawatan integritas kulit (I.11353)
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan - Edukasi pencegahan infeksi
intregitas kulit selama 3 hari maka (I.14539)
ekspektasi membaik
/jaringam dengan kriteria hasil: - Edukasi perawatan kulit (I.12426)
- Elastisitas, hidrasi dan - Pemantauan nutrisi (I.03123)
berhubungan dengan perfusi jaringan
meningkat
perubahan status - Kerusakan jaringan dan
lapisan kulit menurun
nutrisi (penurunan - Pigmentasi,0kemerahan 0
menurun
turgor kulit (D.0129) - Suhu kulit,
sensasi,pertumbuhan
rambut, tekstur
membaik
3. Pelaksanaan (Implementasi)
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
0 0
keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera terhadap
c. Pencegahan tersier
kemajuan kondisi klien dan lainnya harus dicatat secara obyektif serta
4. Evaluasi
diharapkan. Evaluasi terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses
asuhan keperawatan.
0 0
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Data Inti
Kramat merupakan sebuah Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Magelang utara,
Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan Kramat merupakan pusat pendidikan
perguruan tinggi di Kota Magelang. Dua perguruan tinggi negeri besar di Kota Magelang
antara lain Universitas Tidar dan Akademi keperawatan berlokasi di Kelurahan ini. Wilayah
kerja Kelurahan Kramat dibagi menjadi dua lingkungan antara lain Lingkungan Kramat
Utara, dan Lingkungan Kramat Selatan. Luas wilayah Kelurahan Kramat adalah 142,8 ha.
Kelurahan Kramat yang berada di Kota Magelang apabila dilihat dari Topografinya
merupakan dataran sedang yang dulunya masih dalam kondisi sejuk, namun semenjak
perkembangan Kota Magelang Kelurahan Kramat menjadi cukup panas di siang hari. Jarak
Kelurahan Kramat dengan Kantor Kecamatan Magelang Utara yaitu 3 km, sedangkan jarak
dengan pusat kantor balai Kota Magelang yaitu 4 km. Sedangkan untuk batas wilayah dengan
0 0
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Secang
Kelurahan Kramat merupakan Kelurahan yang berada di pusat Kota Magelang. Banyak
terdapat lingkungan yang padat akan penduduk. Beikut ini merupakan data mengenai jumlah
penduduk Kelurahan Kramat beserta Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW).
b. Data Demografi
Usia
Berdasarkan data diatas usia balita di RW 01 Kelurahan Kramat yang terbanyak adalah
usia 4 tahun yaitu 15 orang (30%) dan usia terendah adalah usia < 2 tahun dan 5 tahun
yaitu 7 orang(14%).
Berdasarkan data posyandu keluhan saat ini yang dirasakan balita di RW 01 Kelurahan
Kramat adalah yang terbanyak adalah balita sehat yaitu 45 orang (90%) dan yang
Penyakit keluarga yang dialami keluarga balita di RW 01 Kelurahan Kramat adalah yang
terbanyak menderita batuk pilek yaitu020 0rang0 (40%), Asma 3 balita (6 %), Thypoid 7
Data kebiasaan makan balita RW 01Kelurahan Kramat adalah yang terbanyak yaitu 3 kali
Frekuensi Makan Habis= 8 balita(16% ), makan 1/2 porsi = 16 balita (32%), makan 1/4
Berdasarkan data variasi makanan setiap hari balita RW 01 Kelurahan Kramat adalah
yang terbanyak yaitu variasi nasi,sayur, lauk, buah, camilan = 20 orang (40%), variasi
nasi, sayur,lauk = 30%, variasi nasi, sayur lauk, buah = 20 %, variasi nasi,sayur=10%
Berdasarkan data diatas stasus gizi balita RW 01 Kelurahan Kramat adalah yang
terbanyak berstatus baik yaitu 43 orang(86%) sedangkan yang berstatus kurang yaitu 6
Berdasarkan data stasus gizi balita RW 01 Kelurahan Kramat adalah yang terbanyak
berstatus normal yaitu 38 balita (76%) sedangkan yang berstatus pendek yaitu 10 balita
Berdasarkan data pemberian ASI Eksklusif balita RW 01 Kelurahan kramat adalah yang
adalah yang terbanyak merokok yaitu 40 orang (80%) dan terendah tidak merokok yaitu
10 orang (20%).
a. Pemukiman
Pencahayaan
0 0
Berdasarkan data diatas pencahayaan pada siang hari rumah balita RW 01 Kelurahan
remang.
Jarak rumah
Berdasarkan data diatas jarak rumah balita dengan rumah lain di RW 01 Kelurahan
kramat adalah yang terbanyak rumah berdekatan yaitu 46 orang (92%), terpisah
4%, Bersatu 4 %.
b. Sanitasi
Air bersih
Berdasarkan data diatas sumber air bersih balita di RW 01 Kelurahan Kramat adalah
yang terbanyak dari PDAM yaitu 35 orang (70%) dan terendah dari sumur yaitu
15 orang(30%).
Berdasarkan data yang didapatkan kebiasaan BAB & BAK keluarga balita RW 01
Berdasarkan data yang didapatkan jarak sumber air dari septic tank keluarga balita di
Berdasarkan data diatas terdapat jentik dalam penampungan air di rumah balita RW
01 Kelurahan Kramat adalah ada jentik yaitu 9 orang (18%) dan tidak ada jentik
Pengelolaan Sampah
0 0
Berdasarkan data yang didapatkan pengelolaan sampah di RW 01 Kelurahan Kramat
c. Fasilitas
Pekarangan rumah
Kramat adalah terbanyak tidak ada pekarangan rumah yaitu 27 orang (54%) dan
3. Pelayanan Kesehatan
Sarana tranportasi
pribadi yaitu 30 orang (60%) dan yang ke pelayanan dengan jalan kaki sebanyak
20 orang (40%).
4. Ekonomi
Jenis pekerjaan
Berdasarkan data jenis pekerjaan orang tua balita RW 01 Kelurahan Kramat adalah
yang terbanyak sebagai wiraswasta yaitu 24 orang (55%) dan yang terendah
sebagai TNI/POLRI yaitu 1 orang (2%) dan Dosen/Guru yaitu 1 orang (2%)
sedangkan PNS yaitu 3 orang (7%), karyawan swasta 3 orang (7%) sedangkan
Kelurahan Kramat adalah yang datang tiap bulan ada 34 orang (68%) sedangkan
6. System komunikasi
yang terbanyak melalui telepon yaitu 30 orang (60%), melalui kader langsung 40
7. Pendidikan
Diploma 12 %.
8. Rekreasi
Kramat adalah yang terbanyak diam dirumah yaitu 35 orang (70%), bepergian 30%
9. Budaya
membeli makanan 30 %
Kramat adalah yang terbanyak tidak pernah yaitu 29 orang (58%), yang jarang
memberikan makanan tambahan yaitu 11 oang (22%) dan yang selalu 10 irang
(20%).
10. Pengetahuan
- Berdasarkan data pengetahuan ibu tentang cukup gizi balita RW 01 Kelurahan Kramat
adalah yang terbanyak baik yaitu 14 orang (38%), yang cukup yaitu 20 orang (40%) dan
yang kurang yaitu 16 orang (32%). Banyak dari ibu-ibu di Posyandu belum mengetahui
tentang tumbuh kembang anak sesuai usia. Dan beberapa dari ibu balita yang berat badan
kurang mengatakan anaknya tidak kurang gizi hanya terlihat kurus. Banyak ibu balita
sering bertanya tentang masalah penurunan berat badan saat posyandu di meja 4. Ada ibu
yang anaknya belum bisa berjalan dan berbicara seperti anak seusianya.
0 0
B. Analisa Data Asuhan Keperawatan Komunitas
DO:
meja 4 posyandu.
0 0
status normal yaitu 38 balita (76%)
(4%).
2 ketidakadekuatan nutrisi, DS : - Ibu balita mengatakan jika anaknya
Gangguan Tumbuh
2 infeksi, ekonomi lemah tidak kekurangan gizi hanya terlihat kurus
Kembang.
- Ibu balita mengatakan anaknya belum
(D.0106)
bisa berjalan dan berbicara seperti anak
seusianya
0 0
C. Prioritas Diagnosa dan Intervensi
Dx 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Manajemen 5 4 5 5 4 4 4 4 3 2 2 3 45
kesehatan
tidak efektif
2. Gangguan 5 4 4 5 3 4 5 4 3 2 2 3 44
Tumbuh
kembang
Keterangan
1. Sesuai dengan peran perawat komunitas / CHN
2. Jumlah yang beresiko
3. Besarnya resiko
4. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
5. Minat masyarakat
6. Kemungkinan untuk diatasi
7. Sesuai program pemerintah
8. Sumber daya tempat
9. Sumber daya waktu
10. Sumber daya dana
11. Sumber daya peralatan
12. Sumber daya manusia
Keterangan Pembobotan
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
0 0
Diagnosa Keperawatan :
1. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan kurang terpapar
informasi, kesulitan ekonomi.(D.0116)