PDF LP Kraniotomi Icu Compress
PDF LP Kraniotomi Icu Compress
dari bagian otak dengan cara membuat suatu lubang pada tulang tengkorak kepala
(Siska & Zam, 2017)
Craniotomy
Craniotomy adalah suatu tindakan radikal yang dilakukan
dilakukan sebagai
sebagai penanganan
penanganan
untuk
untuk pening
peningkat
katan
an tekana
tekanan
n intrak
intrakran
ranial,
ial, dimana
dimana dilaku
dilakukan
kan pengan
pengangka
gkatan
tan bagian
bagian
terten
tertentu
tu dari
dari tulang
tulang tengko
tengkorak
rak kepala
kepala dan durama
duramater
ter dibeba
dibebaska
skan
n agar
agar otak
otak dapat
dapat
membesar tanpa adanya herniasi. Bagian dari tulang tengkorak kepala yang diangkat
ini desebut dengan bone flap. Bone flap ini dapat disimpan pada perut pasien dan
da
dapa
patt dipa
dipasa
sang
ng ke
kemb
mbal
alii ke
keti
tika
ka pe
peny
nyeb
ebab
ab da
dari
ri pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n ICP
ICP terseb
tersebut
ut telah
telah
dising
disingkir
kirkan
kan.. Materia
Materiall sintet
sintetik
ik diguna
digunakan
kan sebaga
sebagaii pengga
pengganti
nti dari
dari bagian
bagian tulang
tulang
C. Indika
Indikasi
si Krani
Kranioto
otomi
mi
Indika
Indikasi
si tindak
tindakan
an kranio
kraniotom
tomii atau
atau pembed
pembedaha
ahan
n intrak
intrakran
ranial
ial adalah
adalah sebaga
sebagaii
berikut :
a. Pengangka
Pengangkatan
tan jaringa
jaringan
n abnormal
abnormal baik tumor maupun
maupun kanker.
kanker.
b. Mengurangi tekanan intrakranial.
c. Meng
Mengev
evak
akua
uasi
si bek
bekua
uan
n dara
darah
h.
d. Meng
Mengon
ontr
trol
ol bek
bekua
uan
n dara
darah,
h,
e. Pemben
Pembenaha
ahan
n orga
organ-o
n-orga
rgan
n iintr
ntrakr
akrani
anial,
al,
f. Tumor ot
otak,
g. Perd
Perdar
arah
ahan
an (h
(hem
emor
orra
rage
ge),
),
h. Kelemahan
Kelemahan dalam pembuluh
pembuluh darah (cerebral
(cerebral aneurysm
aneurysms)
s)
i. Pera
Perada
dan
ngan
gan dala
dalam
m otak
otak
j. Trauma pada tengkorak.
D. Etiolo
Etiologi
gi Kranio
Kraniotom
tomii
a. Oleh
Oleh bend
enda ttaj
ajam
am
b. Pukulan benda tumpul
tumpul
c. Puku
Pukula
lan
n ben
benda
da taja
tajamm
d. Kece
Kecela
laka
kaan
an lalu
lalu lint
lintas
as
e. Terjatuh
f. Kece
Kecela
laka
kaan
an ker
erja
ja
E. Patofi
Patofisio
siolog
logii Kraniot
Kraniotomi
omi
Setelah dilakukannya op kraniotomi terjadi insisi pada bagian kepala frontalis
sehingga timbul luka pada daerah kepala yang dilakukan operasi. Akibat adanya luka
insisi pada kepala timbul gejala seperti gatal, panas, nyeri, kulit mengelupas atau
kemerahan, bahkan terjadi perdarahan. Dari gejala-gejala tersebut sehingga timbul
masala
masalah
h resiko
resiko terjad
terjadiny
inyaa infeks
infeksi,
i, nyeri
nyeri akut,
akut, kerusa
kerusakan
kan intreg
intregita
itass kulit,
kulit, terjadi
terjadi
gangguan perfusi jaringan, bahkan bisa kehilangan atau kekurangan volume cairan.
Akibat adanya luka insisi pada bagian kepala timbul gejala dan masalah seperti yang
disebutkan diatas. Karena adanya luka insisi supaya keadaan lebih membaik, biasanya
diberikan obat anestesi sesuai indikasi yang diberikan oleh dokter. Namun pemberian
obat anestesi juga menimbulkan efek samping pada tubuh maupun pada luka yang
dialami.
Efek pada obat anestesi bisa menimbulkan masalah yang bermacam-macam.
Sebagai contoh pola nafas yang tidak efektif terjadi akibat diberikannya obat anestesi
sehingga bisa timbul penekanan pada pusat pernapasan. Karena terjadi penekanan
sehingga
sehingga kerja organ pernapasan
pernapasan tidak bisa bekerja secara efektif
efektif sehingga
sehingga ekspansi
paru mengalami penurunan dan suplai
suplai O2 untuk tubuh menjadi
menjadi berkurang.
Selain ekspansi paru akibat fungsi organ pernapasan tidak bisa bekerja secara efektif,
bisa timbul penumpukan secret pada organ pernapasan sehingga timbul masalah
ketidakbersihan jalan napas.
Se
Sela
lain
in or
orga
gan
n pern
pernap
apas
asan
an yang
yang terg
tergan
angg
ggu,
u, ef
efek
ek ob
obat
at an
anes
este
tesi
si ju
juga
ga bi
bisa
sa
mengganggu sistem perkemihan. Efek dari obat-obatan biasanya bisa menimbulkan
masalah pada ginjal kita. Karena terjadi gangguan pada ginjal, reflek berkemih bisa
mengalami
mengalami penura
penuran
n sehing
sehingga
ga seseora
seseorang
ng tidak
tidak bisa
bisa menaha
menahan
n reflek
reflek berkem
berkemihn
ihnya.
ya.
Kemudian timbul masalah perubahan pola eliminasi urin.
Tidak hanya sistem perkemihan,
perkemihan, sistem pencernaan
pencernaan juga bisa terganggu
terganggu akibat
akibat
diberi
diberikan
kannya
nya obat
obat anestes
anestesi.
i. Efek
Efek dari
dari obat
obat sendir
sendirii biasan
biasanya
ya menyeb
menyebabk
abkan
an nafsu
nafsu
makan pada seseorang menjadi menurun. Sehingga menstimulasi medulla kemudian
bisa terjadi reflek muntah atau mual. Karena makanan yang sudah dicerna
dikeluarkan kembali sehingga tubuh bisa menjadi kekurangan nutrisi.
F. PATHWAY
Ganggua
Pola Napas
n memori
Risiko Tidak Efekf
Gangguan Ansietas Perfusi
Mobilitas
Serebral
Fisik
Desit
Nutrisi
G. Manifest
Manifestasi
asi Klinis
Klinis Kranioto
Kraniotomi
mi
Manifestasi klinik umum (akibat dari peningkatan TIK, obstruksi dari CSF).
1. Saki
Sakitt k
kep
epala
ala
2. Nausea atau muntah
muntah proyek
proyektil
til
3. Pusi
Pusing
ng
4. Peruba
Perubahan
han mental
mental
5. Keja
Kejang
ng
Manifestasi klinik lokal (akibat kompresi tumor pada bagian yang spesifik dari otak) :
1. Peruba
Perubahan
han pengli
penglihat
hatan,
an, misaln
misalnya:
ya: hemian
hemianops
opsia,
ia, nystag
nystagmus
mus,, diplop
diplopia,
ia, kebuta
kebutaan,
an,
tanda-tanda papil edema.
2. Perubahan
Perubahan bicara, misalnya
misalnya : aphasia
aphasia
3. Perubahan
Perubahan sensorik,
sensorik, misalnya
misalnya : hilangnya
hilangnya sensasi
sensasi nyeri, halusinasi
halusinasi sensorik.
sensorik.
4. Perubahan
Perubahan motorik,
motorik, misalnya
misalnya : ataksia, jatuh, kelemahan,
kelemahan, dan paralisis.
paralisis.
5. Peru
Peruba
baha
han
n bo
bowe
well atau
atau blad
bladde
der,
r, misal
misalny
nya:
a: in
inko
kont
ntin
inen
ensia
sia,, re
reten
tensia
sia ur
urin
in,, da
dan
n
konstipasi.
6. Perubahan
Perubahan dalam
dalam pendengaran,
pendengaran, misalnya
misalnya : tinnitus,
tinnitus, deafness.
deafness.
7. Peruba
Perubahan
han dala
dalam
m seksua
seksuall
H. Komplikas
Komplikasii Pascabed
Pascabedah
ah Kraniot
Kraniotomi
omi
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pasien pascabedah intrakranial atau
kraniotomi adalah sebagai berikut :
1. Pening
Peningkat
katan
an teka
tekanan
nan intrak
intrakran
ranial
ial
2. Perdar
Perdaraha
ahan
n dan
dan syo
syok
k hipo
hipovol
volemi
emik
k
3. Perdarahan
Perdarahan epidural
epidural:: Yaitu penimbun
penimbunan
an darah dibawah
dibawah durame
durameter.
ter. Terjadi
Terjadi secara
akurat dan biasanya karena perdarahan arteri yang mengancam jiwa.
4. Perd
Perdara
araha
han
n su
subd
bdur
ural
al
5. Ketida
Ketidaksei
kseimba
mbanga
ngan
n cairan
cairan dan elek
elekrol
rolit
it
6. Kejang
7. Edem
dema cere
cereb
bra
rall
8. Ganggu
Gangguan
an perfus
perfusii jaringa
jaringan
n sehubun
sehubungan
gan dengan
dengan tromb
trombopl
oplebi
ebitis.
tis. Trombo
Trombople
plebit
bitis
is
post operasi biasanya timbul 7-14 hari setelah operasi.
9. Infeksi:
Infeksi: Infeksi
Infeksi luka
luka sering muncul
muncul pada 36-46
36-46 jam
jam setelah
setelah operasi
operasi
10. Kerusa
Kerusakan
kan integr
integritas
itas kulit
kulit sehubun
sehubungan
gan dengan
dengan dehisen
dehisensi
si luka
luka atau
atau evisera
eviserasi.
si.
Factor penyebab dehisensi atau eviserasi adalah infeksi luka, kesalahan menutup
waktu pembedahan
I. Pemer
Pemeriks
iksaan
aan Diagno
Diagnosti
stik
k Krani
Kranioto
otomi
mi
2012)
1. Tomografi
Tomografi kompu
komputer
ter (pemindai
(pemindaian
an CT)
Untuk
Untuk menunj
menunjukk
ukkan
an lesi dan memper
memperlih
lihatka
atkan
n derajat
derajat edema
edema otak
otak sekita
sekitarny
rnya,
a,
ukuran ventrikel, dan perubahan posisinya/pergeseran jaringan otak, hemoragik.
Catatan : pemeriksaan berulang mungkin diperlukan karena pada iskemia/infark
mungkin tidak terdeteksi dalam 24-72 jam pasca trauma.
2. Pencitraan
Pencitraan resonan
resonanss magnetik
magnetik (MRI)
Sama dengan skan CT, dengan tambahan keuntungan pemeriksaan lesi di potongan
lain.
3. Si
Sin
nar-X
ar-X
Mendeteksi adanya perubahan struktur tulang (fraktur), pergeseran struktur dari
garis tengah (karena perdarahan,edema), adanya fragmen tulang
4. Brain Auditory
Auditory Evoked
Evoked Respon (BAER)
(BAER) : menentukan
menentukan fungsi
fungsi korteks dan batang
otak
5. Fung
Fungsi
si lu
lumb
mbal
al,, CSS : dap
apat
at men
mendu
duga
ga kemu
emung
ngki
kin
nan ad
adan
any
ya pe
perd
rdar
arah
ahan
an
subarachnoid
6. Gas Darah Artery (GDA)
(GDA) : mengetahui
mengetahui adanya masalah ventilasi
ventilasi atau oksigenasi
oksigenasi
J. Pena
Penata
tala
laks
ksan
anaa
aan
n Medis
Medis
1. Praoperasi
Pada penatalaksaan bedah intrakranial praoperasi pasien diterapi dengan medikasi
antikonvu
antikonvulsan
lsan (fenitoin)
(fenitoin) untuk menguran
mengurangi
gi resiko
resiko kejang
kejang pascaopera
pascaoperasi.
si. Sebelum
Sebelum
pembedahan, steroid (deksametason) dapat diberikan untuk mengurangai edema
sere
serebr
bral
al.. Cair
Cairan
an da
dapa
patt di
diba
bata
tasi
si.. Agen
Agenss hipe
hipero
rosm
smot
otik
ik (man
(manit
itol
ol)) dan
dan diur
diuret
etik
ik
(furosemid) dapat diberikan secara intravena segera sebelum dan kadang selama
pembedahan bila pasien cenderung menahan air, yang terjadi pada individu yang
mengalami
mengalami disfungsi
disfungsi intrakrani
intrakranial.
al. Kateter
Kateter urinarius
urinarius menetap
menetap di pasang
pasang sebelum
sebelum
pasien dibawa ke ruang operasi
operasi untuk mengalirkan kandung
kandung kemih selama pemberian
pemberian
diuret
diuretik
ik dan untuk
untuk memung
memungkin
kinkan
kan haluar
haluaran
an urinar
urinarius
ius dip
dipant
antau.
au. Pasien
Pasien dapat
dapat
diberi
diberikan
kan antibi
antibioti
otik
k bil
bilaa serebr
serebral
al sempat
sempat terkon
terkontam
tamina
inasi
si ata
atau
u deaze
deazepam
pam pada
pada
praoperasi untuk menghilangkan
menghilangkan ansietas.
ansietas.
Kulit kepala di cukur segera sebelum pembedahan (biasanya di ruang operasi)
2. Pasc
ascaope
aoperrasi
asi
Jalur
Jalur ar
arte
teri
ri da
dan
n jalu
jalurr tek
tekan
anan
an ve
vena
na sentra
sentrall (CVP
(CVP)) da
dapa
patt di
dipa
pasan
sang
g un
untu
tuk
k
mema
memant
ntau
au tekan
tekanan
an da
darah
rah da
dan
n meng
menguk
ukur
ur CVP.
CVP. Pa
Pasi
sien
en mung
mungki
kin
n at
atau
au tida
tidak
k
diintubasi dan mendapat terapi oksigen tambahan.
Mengurangi Edema Serebral : Terapi medikasi untuk mengurangi edema
serebrall meliputi
serebra meliputi pemberian
pemberian manitol,
manitol, yang meningkatkan
meningkatkan osmolalitas serum dan
menarik air bebas dari area otak (dengan sawar darah-otak utuh). Cairan ini
kemudian dieksresikan
kemudian dieksresikan malalui
malalui diuresis
diuresis osmotik.
osmotik. Deksametason
Deksametason dapat diberikan
melalui intravena setiap 6 jam selama 24 sampai 72 jam ; selanjutnya dosisnya
dikurangi secara bertahap.
n Nyeri dan Mencegah Kejang : Asetaminofen biasanya diberikan
Meredakan
Meredaka
selama suhu di atas 37,50C dan untuk nyeri. Sering kali pasien akan mengalami
sakit
sakit kepala
kepala setelah
setelah kranio
kraniotom
tomi,
i, biasany
biasanyaa sebaga
sebagaii akibat
akibat syaraf
syaraf kulit
kulit kepala
kepala
diregangkan dan diiritasi selama pembedahan. Kodein, diberikan lewat parenteral,
biasanya cukup untuk menghilangkan sakit kepala. Medikasi antikonvulsan
(fenitoin, deazepam) diresepkan untuk pasien yang telah menjalani kraniotomi
su
supr
prat
aten
ento
tori
rial,
al, ka
karen
renaa resik
resiko
o ting
tinggi
gi ep
epil
ilep
epsi
si setel
setelah
ah pr
pros
osed
edur
ur be
beda
dah
h ne
neur
uro
o
supratentor
supratentorial.
ial. Kadar serum dipantau
dipantau untuk
untuk mempertahan
mempertahankan
kan medikasi
medikasi dalam
rentang terapeutik.
Memantau Tekanan Intrakranial
Intrakranial : Kateter ventrikel, atau beberapa tipe
drainase, sering dipasang pada pasien yang menjalani pembedahan untuk tumor
fossa posterior. Kateter disambungkan ke sistem drainase eksternal. Kepatenan
kateter diperhatikan melalui pulsasi cairan dalam selang. TIK dapat di kaji dengan
menyusun sistem dengan sambungan stopkok ke selang bertekanan dan tranduser.
TIK dalam
dalam dipant
dipantau
au dengan
dengan memuta
memutarr stopko
stopkok.
k. Perawa
Perawatan
tan diperl
diperluka
ukan
n untuk
untuk
menjamin bahwa sistem tersebut kencang pada semua sambungan dan bahwa
stop
stopko
kok
k ada
ada pada
pada posi
posisi
si yang
yang tepa
tepatt un
untu
tuk
k meng
menghi
hind
ndar
arii dr
drai
aina
nase
se ca
cair
iran
an
serebro
serebrospi
spinal
nal,, yang
yang dapat
dapat mengak
mengakiba
ibatka
tkan
n kolaps
kolaps ventri
ventrikel
kel bila
bila cairan
cairan terlalu
terlalu
banyak dikeluarkan. Kateter diangkat ketika tekanan ventrikel normal dan stabil.
s tabil.
Ahli bedah neuro diberi tahu kapanpun kateter tampak tersumbat. Pirau ventrikel
kadang
kadang dilakukan
dilakukan sebelum prosedur
prosedur bedah tertentu untuk
untuk mengontro
mengontroll hipertensi
hipertensi
intrakranial, terutama pada pasien tumor fossa posterior.
II. KONSEP DA
DASAR AS
ASUHAN KE
KEPERAWATAN
A. Pengka
Pengkajia
jian
n Keperaw
Keperawat
atan
an
1. Identi
Identitas
tas Klien
Klien dan Keluar
Keluarga
ga (Penang
(Penanggun
gung
g Jawab)
Jawab)
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,
bangsa, status perkawinan, alamat, dll.
2. Peng
Pengka
kaji
jian
an Prim
Primar
ary
y Surv
Survay
ay
a. Airway
Pasien dengan post op craniotomy akan terpasang ventilator sebagai penunjang
alat pernafasan serta juga terpasang ETT, OPA. Pada jalan akan tertumpuk
Kesadaran
Kesada ran akan
akan menuru
menurunn karena
karena telah
telah di lakuka
lakukan
n pembed
pembedaha
ahan
n pada
pada otak.
otak.
Besar pupil normal (±2 mm). Reflek terhadap cahaya ada. Semua aktifitas di
bantu karena mengalami penurunan kesadaran serta harus bedrest total.
3. Pengka
Pengkajia
jian
n Second
Secondary
ary Survey
Survey
a. Riwa
Riwaya
yatt Keseh
Kesehat
atan
an Sek
Sekara
arang
ng
Biasanya pasien dengan post op craniotomy mengalami penurunan kesadaran
atau masih d bawah pengaruh obat (GCS < 15), lemah, terdapat luka di daerah
kepala, terdapat secret pada saluran pernafasan kadang juga kejang.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
4. Pe
Peng
ngka
kaji
jian
an Fok
Fokus
us B6
B6
a. B1 Br
Brea
eatthing
Hal yang perlu dikaji diantaranya :
- Adakah
Adakah sumb
sumbata
atan
n jalan
jalan karena
karena penump
penumpuka
ukan
n sputum
sputum dan
dan kehila
kehilanga
ngan
n reflek
reflek
batuk
- Adak
Adakah
ah tan
tanda
da-ta
-tand
ndaa lida
lidah
h jatu
jatuh
h ke be
bela
laka
kang
ng
- Adak
Adakah
ah suara
suara na
nafa
fass tamb
tambah
ahan
an denga
dengan
n ca
cara
ra melaku
melakuka
kan
n au
ausk
skul
ulta
tasi
si suara
suara
nafas
- Cata
Catatt jum
jumla
lah
h dan
dan ir
iram
amaa naf
nafas
as
b. B2 (Blood/sirkulasi)
Kaji adanya tanda-tanda peningkatan TIK yaitu peningkatan tekanan darah
disertai dengan pelebaran nadi dan penurunan jumlah nadi.
c. B3 (Bra
(Brain/
in/per
persara
sarafan
fan otak
otak))
- Kaji
Kaji adanya
adanya keluha
keluhan
n ny
nyer
erii ke
kepa
pala
la hebat,
hebat, periks
periksaa ad
adan
anya
ya pupil
pupil unila
unilate
teral
ral
dan observasi tingkat kesadaran
- Kaji
Kaji st
stat
atus
us ment
mental
al Obse
Observ
rvas
asii pe
pena
namp
mpil
ilan
an,, ting
tingka
kah
h la
laku
ku,, ga
gaya
ya bi
bica
cara
ra,,
ekspresi wajah dan aktifitas motorik
- Kaji
Kaji fungs
fungsii in
inte
telek
lektu
tual
al Obser
Observa
vasi
si adanya
adanya penur
penurun
unan
an dalam
dalam ingat
ingatan
an dan
memori baik
memori baik jangka
jangka pendek
pendek maupu
maupunn jangka
jangka panjan
panjang
g serta
serta penuru
penurunan
nan
kemampuan berhitung dan kalkulasi
- Kaji
aji kemam
emampu
puan
an bah
ahas
asaa Kaji
Kaji ad
adan
anya
ya disfa
isfasi
siaa bai
aik
k di
disf
sfas
asia
ia rese
resept
ptif
if
maupun disfasia ekspresif, disartria dan apraksia
- Kaji
aji Lob
obus
us Fron
Fronta
tall Kaji
aji ad
adan
anya
ya ke
keru
rusa
sak
kan fu
fung
ngsi
si ko
kogn
gnit
itif
if da
dan
n ef
efek
ek
psikologis seperti kesulitan dalam pemahaman, mudah lupa, kurang
motivasi, frustasi dan depresi.
- Hemi
Hemisfe
sferr Stro
Stroke
ke hemis
hemisfer
fer kiri
kiri di
dida
dapa
patk
tkan
an hemip
hemipar
arase
ase pada
pada sisi
sisi se
sebe
bela
lah
h
kanan dan sebaliknya.
d. B4 (Blad
(Bladder
der/Pe
/Perkem
rkemiha
ihan)
n)
Kajii adanya
Kaj adanya tanda-
tanda-tan
tanda
da inkont
inkontine
inensi
nsiaa uri akibat
akibat ketida
ketidakma
kmampu
mpuan
an untuk
untuk
mengendalikan kandung kemih karena adanya kerusakan kontrol motorik dan
postural
e. B5 (Bowel
(Bowel/Pe
/Pence
ncerna
rnaan)
an)
Kaji adanya kesulitannya menelan, nafsu makan menurun, mual muntah &
konstipasi
f. B6 (Bon
(Bone/T
e/Tula
ulang
ng dan
dan inte
integum
gumen
en )
Kaji adanya kelumpuha
kelumpuhan n atau kelemahan, kaji adanya
adanya dekubitus,
dekubitus, warna kulit
dan turgor
5. Peme
Pemerik
riksaa
saan
n fisik
fisik he
head
ad to
to toe
toe
a. Kepala
Pasien
Pasien dengan
dengan post op crani
craniotomy
otomy tampak luka bekas operasi pada kepala
klien dan terpasang drain, tidak terdapat pembengkakan pada kepala
b. Mata
Pasien
Pasien dengan
dengan post
post op craniot
craniotomy
omy akan
akan terjadi
terjadi pengel
pengeluar
uaran
an darah
darah yang
yang
berlebih jadi conjuntiva pucat, ukuran pupil (2 mm). Reaksi terhadap cahaya
ada, tidak ada edema pada palpebra, palpebra tertutup, sklera tidak ikterik.
c. Hidung
Pasien akan terpasang NGT untuk pemenuhan nutrisi, hidung bersih, tidak
ada perdahan pada hidung. Tidak ada pembengkakan pada daerah hidung.
d. Mulut
Mukosa bibir tampak kering, pasien akan terpasang ETT dan OPA, mulut.
sinistra, batas kanan jantung : linea parasternal dextra, batas kiri jantung :
midclavicula sinistra
- Ausk
Auskul
ulta
tasi
si : tida
tidak
k menga
mengala
lami
mi kelain
kelainan
an pada
pada suara
suara jantun
jantung
g : S1 dan
dan S2
normal reguler, tidak ada suara jantung tambahan seperti gallop kecuali
pasien mengalami riwayat penyakit jantung.
h. Abdo
Abdome
men
n
- Inspek
Inspeksi
si : Peru
Perutt d
datar
atar,, tida
tidak
k ada
ada lesi pada
pada abdo
abdomen
men
- Ausk
Auskul
ulta
tasi
si : Bi
Bisi
sing
ng us
usus
us no
norm
rmal
al 12 x/
x/ii
B. Diagnosa
Diagnosa Keper
Keperawat
awatan
an Yang
Yang Mungkin
Mungkin Muncul
Muncul
1. Pola Napas Tidak Efe
fek
ktif
2. Risi
Risiko
ko Pe
Perf
rfus
usii Ser
Sereb
ebra
rall Tid
Tidak
ak Ef
Efek
ekti
tiff
3. Pe
Penu
nuru
runa
nan
n Kapa
Kapasi
sita
tass Adapt
Adaptif
if Intr
Intrak
akra
rani
nial
al
4. Risiko Cedera
5. Gang
Ganggu
guan
an Mob
Mobil
ilit
itas
as Fisi
Fisik
k
6. Gangguan Memori
7. Konfusi Akut
8. Nyeri Akut
9. Ansietas
10.
10. Defi
Defisi
sitt Nutri
Nutrisi
si
C. Rencana
Rencana Asuhan
Asuhan Keperawa
Keperawatan
tan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi Keperawatan
Hasil
1. Pola Napas Tidak Efektif Setelah dilakukan intervensi Manajemen Jalan Napas
Definisi : selama ... x... jam, maka Observasi :
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang pola napas membaik Monitor pola napas
tidak memberikan ventilasi dengan (frekuensi, kedalaman, usaha
adekuat. kriteria hasil : napas)
Penyebab : 1. Pola
Pola Napa
Napass Monitor bunyi napas
Depresi pusat pernapasan Ventilasi semenit (5) tambahan (mis. gurgling,
Hambatan upaya napas (mis. Kapasitas vital (5) mengi, wheezing, ronkhi
nyeri saat bernapas, kelemahan Diameter thoraks anterior kering)
otot pernapasan) posterior (5) Monitor sputum (jumlah,
Deformitas dinding dada Tekanan ekspirasi (5) warna, aroma)
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Embolisme Moni
Monito
torr CPP
CPP (Cer
(Cereb
ebra
rall
Cedera kepala Perfusion Pressure)
Embolisme Kolaborasi
Kolabora
rassi pemberian
Endocarditis infektif
sedasi dan anti konvulsan,
Fibrilasi atrium
jika perlu
Hiperkolesterolemia Kolabora
rassi pemberian
Hipertensi diuretik osmosis, jika perlu
Monitor penurunan
frekuensi jantung
Monitor
Monitor ireguleritas
ireguleritas irama
napas
Monitor penurunan tingkat
kesadaran
Monit
Monitor
or perlam
perlambat
batan
an atau
atau
ketida
ketidaksi
ksimet
metrisa
risan
n respon
respon
pupil
Moni
Monito
torr ka
kada
darr CO2
CO2 da
dan
n
pertahankan dalam rentang
yang diindikasikan
Moni
Monito
torr te
teka
kana
nan
n pe
perf
rfus
usii
serebral
Monitor jumlah, kecepatan,
dan karakt
karakteri
eristik
stik draina
drainase
se
cairan serebrospinal
Moni
nito
torr ef
efek
ek stim
stimu
ulu
luss
lingkungan terhadap TIK
Terapeutik
Ambil
mbil sa
samp
mpel
el dr
drai
aina
nase
se
cairan serebrospinal
Kalibrasi transduser
Perta
rtahankan ster
eriilitas
sistem pemantauan
Pertahankan
Pertahankan posisi kepala
kepala
dan leher netral
Bilas
Bilas sistem
sistem pemant
pemantaua
auan,
n,
jika perlu
Aturr interv
Atu interval
al pemant
pemantaua
auan
n
sesuai kondisi pasien
Doku
kume
men
nta
tasi
sik
kan hasi
hasill
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
3. Penurunan Kapasitas Adaptif Setelah dilakukan asuhan Mana
Manaje
jeme
menn Peni
Pening
ngka
kata
tan
n
Intrakranial keperawatan selama Tekanan Intrakranial
serebral
Monitor jumlah, kecepatan,
dan karakt
karakteri
eristik
stik draina
drainase
se
cairan serebrospinal
Moni
nito
torr ef
efek
ek stim
stimu
ulu
luss
lingkungan terhadap TIK
Terapeutik
Ambil
mbil sa
samp
mpel
el dr
drai
aina
nase
se
cairan serebrospinal
Kalibrasi transduser
Perta
rtahankan ster
eriilitas
sistem pemantauan
Pertahankan
Pertahankan posisi kepala
kepala
dan leher netral
Bilas
Bilas sistem
sistem pemant
pemantaua
auan,
n,
jika perlu
Aturr interv
Atu interval
al pemant
pemantaua
auan
n
sesuai kondisi pasien
Doku
kume
men
nta
tasi
sik
kan hasi
hasill
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
4. Risiko Cedera Setelah dilakukan asuhan Pencegahan Cedera
Definisi: keperawatan selama Observasi
seseorang tidak lagi sepenuhnya
sehat atau dalam kondisi baik …….x……. maka Risiko Identifikasi area
Berisiko mengalami bahaya atau Cedera membaik dengan
lingkungan yang
kerusakan fisik
kriteria hasil berpotensi menyebabkan
Faktor Risiko 1. Ting
Tingka
katt Cede
Cedera
ra:: cedera .
Terpapar patogen Kejadian Cedera Identifikasi obat yang
□ Ajar
Ajarka
kan
n amb
ambul
ulas
asii
sederhana yang harus
dilakukan (mis. berjalan
dari temapt tidur ke kursi
roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai toleransi)
Dukungan Mobilasi
Observasi
□ Identi
Identifik
fikasi
asi adanya
adanya nyeri
nyeri
atau keluhan fisik lainnya
□ Identifikasi
Identifikasi toleransi
toleransi fisik
melakukan pergerakan
□ Monitor
Monitor frekuensi
frekuensi jantung
jantung
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
□ Monito
Monitorr kondis
kondisii umum
umum
selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
□ Fasili
Fasilitasi
tasi aktivi
aktivitas
tas
mobilisasi dengan alat
bantu (mis. pagar tempat
tidur)
□ Fasili
Fasilitasi
tasi mela
melakuk
kukan
an
pergerakan, jika perlu
□ Libatk
Libatkan
an keluarg
keluargaa untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
□ Jelaska
Jelaskan
n tujua
tujuan
n dan
prosedur mobilisasi
□ Anjurk
Anjurkan
an melaku
melakukan
kan
mobilisasi dini
□ Ajarka
Ajarkan
n mobi
mobilis
lisasi
asi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk di
tempat tidur, duduk di sis
tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
Hipoksia Verbalisasi
Verbalisasi kemampuan
kemampuan kemampuan pasien
Gang
Ganggu
guan
an ne
neur
urol
olog
ogis
is (mis
(mis.. mengingat peril
rilaku Stimu
Stimulasi
lasi memori
memori dengan
dengan
EEG
EEG po
posit
sitif
if,, ce
cede
dera
ra ke
kepa
pala,
la, tert
terten
entu
tu yan
ang
g per
erna
nah
h meng
mengul
ulan
ang
g pi
piki
kiran
ran ya
yang
ng
Tid
idak
ak mamp
ampu men
eng
gin
ing
gat Fasilita
tasi
si kemampuan
informasi faktual konsentrasi
konsentrasi (mis. bermain
bermain
Tid
idak
ak mamp
ampu men
eng
gin
ing
gat kartu pasangan), jika perlu
Tid
idak
ak mamp
ampu men
eng
gin
ing
gat yan
ang
g baru
baru te
terj
rjad
adii (mis
(mis..
Tid
idak
ak mam
mampu melak
elakuk
ukan
an perlu
kemamp
kemampuan
uan yang
yang dipela
dipelajari
jari Edukasi :
Lupa
Lupa mela
melaku
kuka
kan
n peri
perila
laku
ku visual, perangkat
dijadwalkan memori
memori,, isyara
isyaratt memori
memori,,
Kejang
Orientasi Realita
Penyakit Alzheimer Observasi
Depresi Monitor perubahan
Intoksikasi alkohol orientasi
Penyalahgunaan zat Monitor perubahan
kognitif dan perilaku
Terapeutik :
Perk
Perken
enal
alka
kan
n nam
nama sa
saat
at
memulai interaksi
Orientasikan orang,
tempat, dan waktu
Hadirkan realita (mis. beri
penjelasan alternatif,
hindari perdebatan)
Sediak
Sediakan
an lingku
lingkunga
ngan
n dan
rutinitas secara konsisten
Atur stimulus sensorik dan
lingkungan (mis.
kunjungan
kunjungan,, pemandang
pemandangan,
an,
suara,
suara, pencah
pencahaya
ayaan,
an, bau,
bau,
dan sentuhan)
Guna
Gunaka
kan
n simb
simbol
ol da
dala
lam
m
mengorientasikan
ling
lingku
kung
ngan
an (mis.
(mis. tanda
tanda,,
gambar, warna)
Libatkan dalam terapi
kelompok orientasi
Beri
Berika
kan
n wakt
waktu
u isti
istira
raha
hatt
dan tidur yang cukup,
sesuai kebutuhan
Fasili
Fasilitasi
tasi akses
akses inform
informasi
asi
(mis. televisi, surat kabar,
radio), jika perlu
Edukasi
Anju
Anjurk
rkan
an pe
pera
rawa
wata
tan
n di
diri
ri
secara mandiri
Anjurkan penggunaan alat
bantu (mis. kacamata, alat
bantu dengar, gigi palsu)
Aj
Ajar
arka
kan
n ke
kelu
luarg
argaa da
dala
lam
m
perawatan orientasi realita
7. Konfusi Akut (D.0064) Sete
Setela
lah
h dila
dilaku
kuka
kan
n asuha
asuhan
n Manajemen Delirium
Definisi : keperawatan selama (I.06189)
Gangguan
Gangguan kesadaran,
kesadaran, perhatian,
perhatian, …… x …….jam diharapkan Observasi
kognitif, dan perse
sep
psi yang Tingkat Konfusi Menurun Ident
Identifikasi
ifikasi faktor
faktor risiko
reversibel,
reversibel, berlangsung
berlangsung tiba-tiba
tiba-tiba dengan kriteria hasil : deli
deliri
rium
um (mis
(mis.. usia
sia >75
>75
Demensia Aktiv
Aktivitas
itas psikom
psikomoto
otorik
rik fungsional, infeksi,
Subjektif: Memori
Memori jangka
jangka pendek
pendek (mis. hipoaktif,
hipoaktif, hiperaktif,
hiperaktif,
Stroke in
inter
terpr
pret
etas
asii reali
realita
ta ya
yang
ng
Sediakan
Sediakan lingkungan
lingkungan fisik
dan rutini
rutinitas
tas harian
harian yang
yang
konsisten
Gunakan isyarat
lingkungan untuk stimulasi
memo
memori,
ri, reori
reorien
enta
tasi,
si, da
dan
n
meni
mening
ngka
katk
tkan
an pe
peri
rila
laku
ku
ya
yang
ng sesua
sesuaii (mis
(mis.. ta
tand
nda,
a,
gambar, jam, kalender, dan
kode warna pada
lingkungan)
Beri
Berika
kan
n in
info
form
rmas
asii ba
baru
ru
se
seca
cara
ra pe
perl
rlah
ahan
an,, se
sedi
diki
kitt
demi sedikit, diulang-ulang
Edukasi
Anjurkan kunjungan
keluarga, jika perlu
Anjurkan penggunaan alat
bantu sensorik (mis.
kacamata, alat bantu
dengar, dan gigi palsu)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
ansiet
ansietas
as atau agitasi
agitasi,, jika
jika
perlu
mendadak atau lambat dan Keluhan nyeri (5) Identifikasi skala nyeri
berintensitas ringan hingga berat Meringis (5) Identi
Identifik
fikasi
asi respons
respons nyeri
nyeri
yang
yang berlan
berlangsu
gsung
ng kurang
kurang dari
dari 3 Sikap protektif (5) non verbal
bulan Gelisah (5) Id
Iden
enti
tifik
fikasi
asi fa
fakt
ktor
or ya
yang
ng
Bersik
sikap protektif (mis. Frekuensi nadi (5) men
mengu
gura
ran
ngi ra
rasa
sa nye
yeri
ri
Gelisah bi
biof
ofee
eedb
dbac
ack,
k, tera
terapi
pi pijat,
pijat,
Proses berpikir (5)
aromaterapi, teknik
Frekuensi nadi meningkat Fokus (5)
imajinasi terb
rbiimbing,
Sulit tidur Fungsi kemih (5)
ko
komp
mpres
res ha
hang
ngat
at/d
/din
ingi
gin,
n,
Perilaku (5)
terapi bermain)
Gejala dan Tanda Minor Nafsu makan (5)
Kontro
Kontroll lingku
lingkunga
ngan
n yang
yang
Subjektif
Pola tidur (5)
memp
memper
erbe
bera
ratt ra
rasa
sa ny
nyer
erii
-
(mis. Suhu ruangan,
Objektif
Tekanan darah meningkat pencahayaan, kebisingan)
Fasilitas istirahat dan tidur
Pola napas berubah
Pertim
Pertimban
bangka
gkan
n jenis
jenis dan
Nafsu makan berubah
sumber nyeri dalam
Proses berpikir terganggu
pemilihan strategi
Menarik diri
meredakan nyeri
Berfokus pada diri sendiri
Edukasi
Diaforesis
Jelaskan penyebab,
Kondisi klinis terkait
periode, dan pemicu
Kondisi pembedahan Jelaskan strategi
Cedera traumatis
meredakan nyeri
Infeksi
Anjurkan memonitor nyeri
Sindrom koroner akut secara mandiri
Glaukoma Anju
Anjurk
rkan
an meng
menggu
guna
naka
kan
n
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
no
nonf
nfar
arma
mako
kolo
logi
giss untu
untuk
k
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kola
Kolab
bor
oras
asii pembe
emberi
rian
an
analgetik, jika perlu
Kekh
Kekhaw
awat
atir
iran
an meng
mengalamii Ko
alam Kons
nsen
entr
trasi
asi memb
membai
aik
k meng
mengur
uran
angi
gi ke
kece
cema
masan
san,,
Disfungsi system keluarga Pola tidur membaik (5) Pahami situasi yang
Hubu
Hubung
ngan
an or
oran
ang
g tua-
tua-an
anak
ak membuat ansietas
Merasa
asa khawat
awatiir den
eng
gan Edukasi
dihadapi te
term
rmas
asu
uk se
sen
nsa
sasi
si yan
ang
g
autoimun) Id
Iden
enti
tifi
fika
kasi
si pe
penu
nuru
runa
nan
n
Kond
Kondisi
isi diag
diagno
nosis
sis pe
peny
nyak
akit
it la
lain
in yan
ang
g men
eng
gga
gan
ngg
ggu
u
medi
medita
tasi
si,, na
napa
pass da
dala
lam,
m,
relaksasi otot progresif)
Jelaskan secara rinci
interv
intervens
ensii relaksa
relaksasi
si yang
yang
dipilih
Anjurkan mengambil
posisi nyaman
Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
Anjurkan sering
mengul
mengulang
angii atau melati
melatih
h
teknik yang dipilih
Demons
Demonstra
trasik
sikan
an dan lat
latih
ih
teknik rel
elaaksa
sasi
si (mi
(mis.
Napas dalam, peregangan,
atau imajinasi terbimbing)
10. Defisit Nutrisi (D.0019) Setelah dilakukan
Setelah dilakukan tindakan
tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119)
Definisi: kep
keper
eraw
awat
atan
an se
sela
lam
ma ...
.... Observasi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk X .... jam menit diharapkan Identifikasi status nutrisi
memenuhi kebutuhan st
stat
atus
us nutr
nutris
isii memb
membai
aik
k Id
Iden
enti
tifi
fik
kas
asii al
aler
erg
gi dan
dan
metabolisme. dengan kriteria hasil: intoleransi makanan
Penyebab : Pors
rsii mak
akaanan yang Id
Iden
enti
tifi
fik
kas
asii keb
ebu
utu
tuh
han
Keti
Ketida
dakm
kmam
ampu
puan
an mene
menela
lan
n dihabiskan (5) kalori dan jenis nutrien
makanan Kekuatan otot Id
Ideentifikas
asii perlunya
Ketida
Ketidakma
kmampu
mpuan
an mencer
mencerna
na pengunyah (5) penggunaan sela
makanan Kekuat
Kekuatan
an otot
otot menela
menelan
n nasogastric
Ketidakmampuan (5) Monitor asupan makanan
mengabsorbsi nutrient Serum albumin (5) Monitor berat badan
Peningkatan kebutuhan Ve
Verb
rbal
alisa
isasi
si ke
kein
ingi
gina
nan
n Monit
Monitor
or hasil pemeriksaan
pemeriksaan
metabolisme un
untu
tuk
k men
menin
ing
gkatk
katkan
an laboratorium
Faktor ekonomi (mis. nutrisi (5) Terapeutik
finansial tidak mencukupi) Peng
Penget
etah
ahu
uan te
tent
ntan
ang
g Lakukan ora
rall hyg
ygie
ien
ne
Faktor psikologis (mis. stres, pilihan makanan yang sebelum makan, jika perlu
keengganan untuk makan) sehat (5) Fasi
Fasili
lita
tasi
si men
menen
entu
tuka
kan
n
Gejala dan Tanda Mayor Peng
Penget
etah
ahu
uan te
tent
ntan
ang
g pedoman diet (mis.
Subjektif pilihan minuman yang piramida makanan)
- sehat (5) Sa
Saji
jika
kan
n maka
makana
nan
n secar
secaraa
Objektif Peng
Penget
etah
ahu
uan te
tent
ntan
ang
g mena
menari
rik
k da
dan
n su
suhu
hu ya
yang
ng
Berat badan menurun minimal stand
standar
ar asupa
asupan
n nu
nutri
trisi
si sesuai
10% di bawah rentang ideal yang tepat (5) Beri
Berika
kan
n maka
makana
nan
n ting
tinggi
gi
Gejala dan Tanda Minor Penyiapan dan se
serrat untuk menceg
egaah
Subjektif penyimpanan makanan konstipasi
Cepat kenyang setelah makan yang aman (5) Beri
Berika
kan
n maka
makana
nan
n ting
tinggi
gi
Kram/nyeri abdomen Penyiapan dan kalori dan tinggi protein
Nafsu makan menurun penyimpanan minuman Berikan suplemen
yang aman (5) makanan, jika perlu
Objektif Sikap terhadap Hentikan pemberian
Bising usus hiperaktif makanan/minuman makan melalui selang
Cleft palate Tebal lipatan kulit trisep jumlah kalori dan jenis
Kanker
Infeksi
AIDS
Penyakit Cronhn’s
D. Impl
Implem
emen
enta
tasi
si
Pelaks
Pelaksana
anaan
an asuhan
asuhan kepera
keperawat
watan
an merupa
merupakan
kan realisa
realisasi
si dari
dari pada
pada rencan
rencanaa
tind
tindak
akan
an yang
yang tela
telah
h dite
diteta
tapk
pkan
an meli
melipu
puti
ti tind
tindak
akan
an in
inde
depe
pend
nden
ent,
t, de
depe
pede
dent
nt,,
interdepend
interdependent.
ent. Pada pelaksanaan
pelaksanaan terdiri dari beberapa
beberapa kegiatan,
kegiatan, validasi,
validasi, rencan
ke
kepe
pera
rawa
wata
tan,
n, mend
mendok
okum
umen
enta
tasi
sika
kan
n re
renc
ncan
anaa ke
kepe
peraw
rawat
atan
an,, memb
memberi
erika
kan
n as
asuh
uhan
an
keperawatan dan pengumpulan.
E. Evaluasi
a. Evalua
Evaluasi
si Formaa
Formaatif
tif (Merefle
(Mereflesik
sikan
an observasi
observasi perawat
perawat dan analis
analisii terhada
terhadap
p pasien
pasien
terhadap respon langsung pada ntervensi keperawatan)
b. Evaluasi Sumatif (Mereflesikan rekapitulasi dan synopsis observasi dan analisis
mengenai status kesehatan pasien terhadap waktu)
DAFTAR PUSTAKA
Chesnut RM, Gautille T, Blunt BA, et al. 2006. The Localizing Value Of Asymmetry In
Pupill
Pupillary
ary Size
Size In Severe
Severe Head
Head Injury
Injury:: Relati
Relation
on To Lesion
Lesion Type
Type And Location
Location..
Neurosurgery.
Hamilton
Hamilton MG, Frizzell
Frizzell JB, Tranmer BI. 2007.
2007. Chronic Subdural Hematoma:
Hematoma: The Role For
Craniotomy Reevaluated. Neurosurgery.
Sjamsuhidajat, R. Wim de Jong. 2012. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC, Jakarta.
Tim Pokja
Pokja SDKI DPP PPNI.
PPNI. 2017.
2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat PPNI.
Tim
Tim Pokj
Pokjaa SIKI
SIKI DPP
DPP PPNI
PPNI.. 20
2018
18.. Stand
Standar
ar Intervensi
Intervensi Keperawata
Keperawatan
n Indonesia.
Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI.