Anda di halaman 1dari 52

DISTRIBUSI

MULTIMEDIA
KOMPONEN-KOMPONEN

 Media server  digunakan untuk mendistribusikan


on-demand atau webcast suatu konten ke klien.
Juga bertanggung jawab untuk mencatat semua
aktivitas streaming, yang nantinya digunakan untuk
billing dan statistik.
 Media Player  dibutuhkan untuk menampilkan
atau mempresentasikan konten multimedia (data
stream) yang diterima dari media server.
 Metafile File-file khusus yang disebut metafile
digunakan untuk mengaktifkan player dari halaman
web. Metafile berisi keterangan dari konten
multimedia.
 Web Browser  mengunduh dan meneruskan ke
player yang tepat untuk mempresentasikannya.
Selain itu, juga berfungsi untuk melakukan
dekompresi.
PROSES DISTRIBUSI
MULTIMEDIA
 Representation Medium
Representation media ditentukan oleh pengembang berupa
informasi MM
 Storage Medium
Pembawa data yang mempunyai kemampuan untuk
menyimpan
informasi
 Transmission Medium
Pembawa informasi yang memungkinkan terjadinya transmisi
data secara kontinyu
 Presentation Medium
Tool dan device yang digunakan untuk proses output
Informasi
JENIS DISTRIBUSI

 Offline (Sistem Multimedia Stand Alone) :


◦ Installation / kiosk
◦ CDROM / software download

 Online (Sistem Multimedia Berbasis Jaringan) :


◦ KIOSK melalui jaringan komputer
◦ Video Conferencing
◦ Digital TV
◦ Internet Protocol Based Television (IPTV)
◦ Internet Radio
◦ Application Store
DISTRIBUSI OFFLINE

Information Kiosk
Adalah sebuah terminal berbasis komputer yang
digunakan untuk memberikan informasi atau jasa,
biasanya di tempat umum.

Sistem Kiosk digunakan dalam berbagai aplikasi,


termasuk direktori informasi, self-service terminal,
katalog elektronik, terminal akses internet,
panduan wisata, dan banyak lagi.
CONTOH KIOSK
Aplikasi CD Interaktif

 Interactive Company Profile


 Electronic Encyclopedia
 Electronic Book (eBook)
 Electronic Magazine (eMagazine)
 Product Catalog
 Interactive Video CD-ROM
 Marketing CD-ROM
 Portfolio / Business CD
CONTOH CD INTERAKTIF
CONTOH CD INTERAKTIF
(2)
DISTRIBUSI ON LINE

 Difokuskan pada continous media (video dan


audio)
 Karakteristik:
◦ Voluminous
 Membutuhkan data rate tinggi dan berukuran
besar
◦ Real-time and Interactive
 Membutuhkan low delay
 Membutuhkan sinkronisasi dan interaktif
JENIS DISTRIBUSI ON LINE

 ON DEMAND FILES
 LIVE BROADCASTING
On-Demand Files (Download)
 File media disimpan diserver
 Dapat diunduh (download) kapan saja
 Banyak orang secara bersamaan dapat mengunduh file
yang sama (distance learning)
 Lebih rendah pemakaian bandwidthnya daripada live
broadcast
 proses download dapat ditunda
 paket data yang dikirim dapat diperkecil
Live Broadcasting
 Merekam peristiwa saat itu juga, kemudian meng-encode
filenya  stream file
 Mengirimkan stream file tersebut ke server
 Server akan mem-broadcast stream file ke connected user
 Membutuhkan lebih banyak transfer rate daripada on-
demand file
 Proses download tidak dapat ditunda
 Paket data tidak dapat diperkecil
Penerapan Live
Broadcasting
 Video and Audio Streaming (Youtube)
 Video Conferencing (Video Call)
 Internet Protocol Based Television (IPTV)
 Digital TV (Internet TV)
 Internet Radio
Media Streaming

 Media streaming merupakan suatu sistem yang


terdiri dari komponen-komponen yang saling
mendukung.
 Sebuah teknologi yang memungkinkan distribusi
data audio, video dan multimedia secara real-
time melalui Internet.
Media Streaming (2)

 Media streaming merupakan pengiriman media


digital (berupa video, suara dan data) agar bisa
diterima secara terus-menerus (stream).
 Data tersebut dikirim dari sebuah server aplikasi
dan diterima serta ditampilkan secara realtime
oleh aplikasi pada komputer klien
 Streaming suara sering juga disebut sebagai
streaming media.
Multimedia streaming

 Streaming dapat dilakukan pada bandwith


dengan kecepatan rendah
 Web master tidak perlu risau dengan bandwith
 Web master tidak dibatasi oleh besar file
 Hanya dapat dilihat pada saat online
 Kualitas gambar jelek
Format Streaming

 Jenis format streaming yang banyak digunakan


dalam situs-situs Internet:
 Format Real Media (.rm/.ra/.ram)
 Windows Media (.asf/.wmf/.asx)
 QuickTime (.mov).
SM System Components
Stream Media (SM) System
Components
Basic streaming media system terdiri dari tiga
component :
 Encoder: Software yang mengkonversi file
multimedia ke format yang dapat di stream-kan
 Server: Software yang mengirimkan stream
kepada user member.
 Player: Software yang digunakan untuk
menjalankan streaming media

Ketiganya berkomunikasi menggunakan protokol


internet khusus
Encoder

 Sebelum file multimedia dapat dimainkan pada


streaming media, raw media harus dikonversi ke
format yang dapat di streaming-kan melalui
Internet
 Dilakukan dengan streaming media encoder,
prosesnya bernama encoding
 Encoding juga melibatkan proses mengurangi
jumlah data (mengurangi jumlah file) / kompresi
ringan & kecil untuk streaming melalui Internet
Server

 Segera setelah file di encoding, file ditaruh dalam


SM server
 SM server hampir sama dengan Web server yang
bisa menghandle request dari multiple client:
 Setelah Web server mengirimkan file ke
browser,koneksi antara Web server dan
browser terputus
 SM server, menggunakan two-way
connection
Protocol

 Pada level yang paling bawah, anda harus


mempunyai metode untuk mengirimkan SM file
melalui Internet dan bagaimana server dan
player dapat berkomunikasi
 HTTP, standar protokol untuk deliver web pages
tidak cocok untuk SM
 Untuk SM ada protokol yang ada tetapi belum
distandarkan
 Apple QuickTime dan Real System menggunakan
RTSP (Real Time Streaming Protokol)
 Microsoft menggunakan MMS (Microsoft Media
Services)
Codecs

 Setelah SM data di unpacked dan disusun


kembali, SM player harus decode data
multimedia sebelum dimainkan (Decoder)
 Dilakukan oleh aplikasi kecil (library)  codec
 Perubahan ukuran file akan mempengaruhi
kualitas.
Player

 Software yang dapat berkomunikasi dengan SM


server, dan dapat memainkan file SM
 Dapat berupa stand-alone application atau
plugin yang ada di web browser
 Menawarkan interactive control saat stream
seperti (pause, play, fast-forward, dan lainnya)
Streaming Protocol
 RSVP (Resource Reservation Protocol)
 digunakan untuk me-reserve bandwith sehingga data dapat
tiba ditujuan dengan cepat dan tepat.
 SMRP (Simple Multicast Routing Protocol)
 Protocol yang mendukung „conferencing‟ dengan
menggandakan (multiplying) data pada sekelompok user
penerima.
 RTSP (Real-Time Streaming Protocol)
 digunakan oleh program streaming multimedia untuk mengatur
pengiriman data secara real-time.
 RTP (Real Time Transport Protocol)
 suatu standard untuk mengirimkan data multimedia secara real-
time.
 RTCP (Real-Time Control Protocol)
 Protocol QoS (Quality of Service) untuk menjamin kualitas
Streaming Media Process

 Creation : Membuat audio/video content yang


akan di stream
 Encoding : Mengkonversi raw file menjadi format
yang dapat di stream
 Authoring : Men-design bagaimana media akan
disajikan
 Serving : Meletakan files pada server dan mem-
publish-nya di Internet
Kendala-kendala yang dapat
terjadi dalam melakukan
Bandwidthmultimedia
streaming

 Bandwidth sangat berpengaruh
terhadap kualitas presentasi suatu data
stream.
 Di samping kondisi jaringan juga
mempengaruhi bandwidth, hal yang
perlu diperhatikan adalah ukuran data
stream harus sesuai dengan kapasitas
bandwidth jaringan.
 Untuk mengatasinya digunakan
kompresi data dan penggunaan buffer.
Kendala-kendala yang dapat
terjadi dalam melakukan
streaming multimedia (2)
 Sinkronisasi dan delay
 Agar media yang berbeda sampai dan
dipresentasikan pada user seperti aslinya, maka
media tersebut harus tersinkronisasikan sesuai
dengan timeline presentasi tersebut dan delay
seminimal mungkin.
 Adanya kerugian sinkronisasi dan delay dapat
disebabkan oleh kondisi jaringan yang buruk,
sehingga mengakibatkan timeline presentasi
menjadi kacau.
Broadcasting

 Broadcasting merupakan proses pengiriman


sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik
melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data
pada jaringan dan lain sebagainya.
 Layanan server ke client yang menyebarkan data
kepada beberapa client sekaligus dengan cara
paralel dengan akses yang cukup cepat dari
sumber video atau audio.
Jaringan Broadcaster

 TV Internet
 Radio Internet
 Knowledge Management
 Community Radio
 Radio Swasta
Kelas Aplikasi Multimedia

 Streaming stored audio and video


 Streaming live audio and video
 Real-time interactive audio and video
Streaming Stored
Multimedia
 Client dapat melakukan pause,
rewind, FF, push slider bar
 10 detik delay awal
 1-2 detik sampai efek perintah
 membutuhkan protokol kontrol terpisah ?
• Kendala waktu untuk data yang masih ditransmisikan :
pada waktunya untuk playout
Streaming Stored
Multimedia (2/2)

2. video
sent
1. video 3. video received,
recorded network played out at client
delay
time
streaming: saat ini , klien
memainkan bagian awal dari video,
sementara server masih mengirimkan
Bagian video yang lainnya kemudian
Streaming Live Multimedia 35

Contoh
 Internet radio talk show
 Live sporting event
Streaming
 playback buffer
 playback bisa terlambat 1/10 detik setelah transmisi
 batasan waktu
Interaksi
 fast forward  tidak mungkin
 rewind, pause  mungkin
Interactive, Real-Time
Multimedia
 Applications
• IP telephony
• video conference
• distributed interactive worlds
Internet multimedia:
pendekatan paling
sederhana

 audio atau video disimpan dalam file


 File-file ditransfer sebagai obyek HTTP
 Diterima keseluruhan di client
 Kemudian disuguhkan untuk
dimainkan
Streaming vs. Download

 Download: menerima
keseluruhan konten sebelum
playback dimulai
 Streaming: media file di-
playback pada saat media file
tersebut sedang diterima
Streaming vs. Download

Download:
 Download dan simpan file dalam HD sehingga
dapat dinikmati pada saat offline.
 File dapat dengan mudah dicopy
 Tidak bisa real-time
 waktu download lama baru file bisa dimainkan
 Rawan pembajakan (piracy) tidak ada copyright
protection
Streaming vs. Download

Streaming:
 Click langsung segera dimainkan
 Mendukung live broadcast karena real time
 Mendukung User Interactivity pada saat
streaming
 Mendukung Copyright protection
 Hanya dapat dilihat pada saat online
 File dihapus setelah dimainkan (tidak dapat
dimainkan kembali secara offline?)
Progressive Download

 browser GETs metafile


 browser launches player, passing metafile
 player contacts server
 server downloads audio/video to player
Streaming from a streaming
server

 Arsitektur ini memungkinkan untuk protokol non - HTTP antara


server dan media player
 Bisa juga menggunakan UDP ( User Datagram Protocol )
sebagai pengganti TCP ( Transmission Control Protocol )
Streaming Multimedia: Client
Buffering
constant bit
rate video client video constant bit
transmission reception rate video
playout at client
variable
network

buffered
video
delay

client playout time


delay
Streaming Multimedia: Client
Buffering

constant
variable fill drain
rate, x(t) rate, d

buffered
video
Streaming Multimedia: UDP atau
TCP?
UDP (User Datagram Protocol ) :“connectionless” service

 server mengirimkan pada tingkat yang


tepat untuk klien ( menyadari kepadatan
jaringan)
 sering mengirimkan rate = tingkat
encoding = laju konstan
 kemudian , fill rate = laju konstan - packet
loss
 delay playout singkat ( 2-5 detik ) untuk
mengkompensasi jaringan delay jitter
 Pemulihan error : waktu memungkinkan
Streaming Multimedia:
UDP atau TCP? (2)
TCP (Transmission Control Protocol) : “connection-
oriented” service

 kirim pada tingkat maksimum yang


mungkin di bawah TCP
 fill rate berfluktuasi karena TCP
kontrol kongesti
 lebih besar playout delay : halus
tingkat pengiriman TCP
 HTTP / TCP lebih mudah melewati
firewall
Real-Time Streaming
Protocol (RTSP)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
 Tidak menargetkan konten multimedia
 Tidak ada perintah untuk fast forward,
etc.
RTSP: RFC 2326 (Real Time Streaming
Protocol : Request For Comment)
 Client-server application layer protocol.
 Untuk user dapat mengontrol display:
rewind, fast forward, pause, resume,
repositioning, etc…
Apa yang tidak dilakukan
?
 Tidak menggambarkan bagaimana audio/video
dienkapsulasi untuk streaming melewati jaringan
 Tidak membatasi bagaimana aliran media
ditransportasikan, dapat ditransportasikan melalui
UDP atau TCP
 Tidak menentukan bagaimana buffer
audio/video pada media player
RTSP
Scenario:
 metafile berkomunikasi dengan web browser
 browser meluncurkan player
 player mengatur sebuah koneksi kontrol RTSP, koneksi data ke
streaming server
Metafile
<title>Twister</title>
<session>
<group language=en lipsync>
<switch>
<track type=audio
e="PCMU/8000/1"
src = "rtsp://audio.example.com/twister/audio.en/lofi">
<track type=audio
e="DVI4/16000/2" pt="90 DVI4/8000/1"
src="rtsp://audio.example.com/twister/audio.en/hifi">
</switch>
<track type="video/jpeg"
src="rtsp://video.example.com/twister/video">
</group>
</session>
RTSP Operation
RTSP Exchange Example
C: SETUP rtsp://audio.example.com/twister/audio RTSP/1.0
Transport: rtp/udp; compression; port=3056; mode=PLAY

S: RTSP/1.0 200 1 OK
Session 4231

C: PLAY rtsp://audio.example.com/twister/audio.en/lofi RTSP/1.0


Session: 4231
Range: npt=0-

C: PAUSE rtsp://audio.example.com/twister/audio.en/lofi RTSP/1.0


Session: 4231
Range: npt=37

C: TEARDOWN rtsp://audio.example.com/twister/audio.en/lofi RTSP/1.0


Session: 4231

S: 200 3 OK

Anda mungkin juga menyukai