TREATMENT
TREATMENT
SCENE 1
SCENE 2
SCENE 3
SCENE 4
SCENE 5
Paul bangun tidur langsung ke kamar mandi tapi dia melihat ibunya sedang sakit-sakitan.
SCENE 6
Setibanya di rumah Paul melihat ibunya sedang pingsan di belakang pintu kamar. Ia pun
memindahkan ibunya ke tempat tidur mengistirahatkannya dan Paul pun ketiduran disamping
tempat tidurnya.
SCENE 7
INT. RUMAH. MALAM
Ibunyapun siuman, tak lama kemudian Paul ikut terbangun dengan cepat mengambil air hangat
untuk ibunya
SCENE 8
SCENE 9
Dalam perjalanan Paul berpikir untuk bekerja karna merasakan kasian bahwa ibunya bekerja
sendirian.
SCENE 10
Paul kebingungan karena susah mendapatakan pekerjaan tiba tiba datang seorang pemuda dan
bertanya
Roy : ouhh kalo lo mau kerja bisa ikut gue mau gak ?
Paul : kemana ?
SCENE 11
INT. BESCAME. SORE
Paul dan pemuda tersebut telah sampai tujuan, ia pun langsung menjelaskan pekerjaanya sebagai
Paul : …….
Paul tidak mennjawab karna kebingungan,setelah di pikir pikir ia pun menyutujuinya, dan langsung
diberi barang dan sebuah telepon gengam.
SCENE 12
Dan keesokan harinya Paul mulai beroperasi jadi pengedar, Hari demi hari pun berlalu Paul
menjalankan tugasnya dengan rapih dan tenang di sekolah maupun di luar sekolah.
SCENE 13
Paul sedang mengantarkan barang ke pelanggan ada seorang siswa yang mengikutinya Paul pun
tidak menyadarinya, saat ia mau mengasih barang tersebut ke pelanggan siswa yang
mengikutinya memfoto transaksi tersebut.
SCENE 14
Saat Paul mau pulang kerumah ada seorang siswi yang menghalanginya
Siswi : ini
Siswi tersebut menunjukan sebuah poto di handphone nya, Paul pun melihat poto tersebut
setelahitu menyeritkan dahinya.
SCENE 15
Paul sedang tiduran sambil memikirkan yang tadi takut dilaporkan ke guru
SCENE 16
Setiap mengantarkan barang ada yang selalu mengikutinya Paul pun sadar bahwa di sekolah sudah
tidak aman lagi ia pun berniat melaporkanya ke bandar
SCENE 17
Paul datang untuk melaporkan apa yang terjadi selama mengantarkan barang
Roy : itu berarti lu gak mampu masa gitu aja udah ketahuan, besok besok jangan di sekolah lagi
ngantarnya
SCENE 18
SCENE 19
Paul mulai beroperasi lagi tapi di luar sekolah, hari demi hari Paul mulai berfikir bahwa apa yang
dikerjakannya salah
SCENE 20
Paul : permisi....
SCENE 21
Paul ; sebenarnya gue mau cerita tapi lu jangan ngasih tau ke siapa-siapa
SCENE 22
Keesokan harinya Paul dan Jackson pun sampai di luar bescame yang menjadi tempat
persembunyian bandar tersebut
Paul : lo tunggu di luar kalo ada apa-apa jangan kedalam nyalain aja ini
SCENE 23
Paul : gue mau berhenti jadi pengedar soalnya hati gue gak tenang kalau kerja yang kayak gini
Roy : lo harusnya tau kalo udah kerja kayak gini gak bakalan bisa keluar
SCENE 24
Paul berantem dengan tiga orang pemuda, bila dia mau keluar harus membereskan tiga orang itu.
Tapi lama kelamaan Paul mulai lelah dan mendapati banyak luka.
Paul sudah tidak kuat lagi dipukuli mereka bertiga, penglihatanya mulai buram tapi tiba tiba ada
suara srine mobil polisi alhasil tiga pemuda tersebut langsung melarikan diri. Tak lama
kemudian datang Jackson menghampirinya dan merangkul Paul untuk pergi.
SCENE 25
Paul : santai gak papa cuman luka dikit, anterin gue pulanng kerumah
Jackson : mau langsung pulang lu gak ke rumah gue dulu buat obatin itu luka
SCENE 26
Paul : okee
SCENE 27
Ibu : gak papa apanya kamu tidak lihat itu ada luka, kenapa bisa bicara ?
SCENE 28
INT. RUMAH.
Paul sudah mencoba menjalani kehidupan yang normal tidak kerja sebagai pengedar tapi banyak
sekali cobaanya, banyak yang memesan barang dari anak sekolah maupun preman dan
melihat ibunya sakitnya makin parah.
SCENE 29
Paul : apa ?
Jackson : itu loh pemakai barang lu yang di sekolah pada dirawat di rumah sakit
SCENE 30
Ada seseorang yang sedang berbaring di Kasur rumah sakit yang berbaring itu ternyata si pemakai,
dan tiba tiba ada seseorang yang memasukinya ruanganya adalah kakaknya
Kakak : siapa ?
Si pemakai tersebut memberikan sebuah poto ke kakaknya dan dia pun langsung mengangguk-
nganguk..
SCENE 31
Paul dan Jackson sedang nongkrong di warung tiba tiba datang seorang pemuda, ia langsung
melambrak mereka
Pemuda : bukan apa apa (sambil memukul Paul) inget kalo lu ngejual lagi yang kayak gini ke adik
gue, lu habis sama gue, awas lo !!!
SCENE 32
Paul berfikir sudah tidak nyaman lagi buat sekolah dan berniat untuk mengundurkan diri dari
sekolahnya. Ia pun mulai menulis buat surat pengunduran diri sekolah dengan diam-diam
karna takut ibunya tahu
SCENE 33
Paul sedang ke toko print untuk ngeprint surat yang semalam ia buat. Setelah selesai diprint ia pun
langsung berangkat ke sekolah.
SCENE 34
Setibanya di sekolah Paul langsung menyerahkan surat pengunduran diri sekolah. Setelah
menyerahkan surat itu ia langsung pergi dari sekolah
SCENE 35
Paul sedang jalan habis dari sekolah tiba tiba di kejauhan ia melihat dua orang preman yang selalu
mengganggu karna minta terus barang. Dan meraka pun mulai mendekatinya, Paul
mencoba menghindari tapi mereka terus mendekat Paul langsung lari akhirnya terjadi kejar-
mengejar. Tapi naasnya Paul terjebak jalan buntu.
Preman 1 : mau lari kemana lagi nih
Paul : uhukkk.....uhukkkk
SCENE 36
Paul tiba di rumah dan ibunya terkejut melihat anaknya pulang terluka lagi
SCENE 37
Paul sudah siap siap mau pergi dan ibunya pun bertanya
SCENE 38
Dari pagi sampai siang Paul mencoba mencari pekerjaan tapi sampai sekarang pun belum dapat
Tiba tiba dari kejauhan Paul melihat anak buah bandar yang dulu memukulinya Paul pun langsung
kabur tapi kedua anak buah bandar tersebut mengejar, dan terjadi saling kejar mengejar.
Hampir setiap hari Paul merasa tidak aman karna tiap dia keluar pasti ada yang ganggu mau itu
preman atau anak buah bandar.
SCENE 39
Paul merasa frustasi akan kehidupanya, ia menyesal karna telah mengambil pekerjaan yang ilegal
atau jadi pengedar. Ia berfikir bagaimana untuk mengakhiri penderitaan yang di alaminya,
tiba tiba sekilas terlintas dalam pikiran untuk membunuh bandar yang menawarinya
pekerjaan itu. Paul pun sudah membulatkan tekad untuk membunuh bandar. Paul pun
pulang kerumah untuk persiapan seperti membawa pisau.
SCENE 40
Dalam perjalanan Paul melihat preman yang biasa mengganggunya dan Paul pun menghampiri
mereka.
Paul pun mengacuhkan perkataan mereka dan mendekatinya lalu menusuk salah satu dari mereka
Perkelahian pun di mulai dengan preman yang satunya lagi karna satu sudah tergeletak di tanah.
Pertarungan pun makin sengit tapi preman mulai lengah karna khawatir sama temanya dan
akhirnya tertusuk pisau.
Setalah selesai menusuknya Paul mencabut pisau tersebut dan langsung pergi.
SCENE 41
Setelah berurusan dengan preman Paul mulai mencari bandar ke bascame dan ternyata bandar
tersebut masih di tempat itu tidak pindah ke tempat lain.
Ketiga anak buah itu pun mulai nyerang tapi Paul masih bisa bertahan karna pakai pisau untuk
menyerang.
Dan perterungan pun mulai sengit kedua belah pihak udah sama sama terluka dan pihak anak buah
tersisa satu.
Paul pun belari untuk menusuk anak buah tersebut
SCENE 42
Paul : banyak bacot lo roy, gara gara lo hidup gue jadi gini
Paul berlari dan meninju roy, roy pun membalas tinju tersebut dan Paul langsung terpental karna
udah lemas.
Paul bangkit lagi dan membawa balok kayu yang ada di sampingnya
Roy : bangsat lu
Terjadilah perkelahian saling balas tinju dan tendangan, roy pun terlihat sudah mulai lelah dia pun
terjatuh karna tendangan dari Paul
SCENE 43
SCENE 44
Ia berniat untuk tidak pulang kerumah karena takut ada polisi yang datang ke rumahnya
SCENE 45
SCENE 46
INT.RUMAH. PAGI
Sudah tiga hari Paul gak pulang akhirnya ibu paul memustuskan untuk ke sekolahnya menanyakan
Paul
SCENE 47
Tibanya di sekolah sang ibu langsung menumui gurunya Dari gurunya ia mendapat kabar bahwa
anaknya sudah tidak sekolah lagi karna mengundurkan diri Sang ibu sedih dan tertekanIa
pun langsung pulang kerumah
SCENE 48
INT.RUMAH. PAGI
Ibu merasa khawtir kepada sang anak bahkan sampai tidak makan dan tidur
Kirain ibu itu sang anak tapi setelah di buka ternyata polisi
Polisi tersebut menanyakan sang anak karna telah terlibat dalam kasus pembunuhan
Sang ibu pun langsung shock dan menangis setelah mendapat kabar itu
SCENE 49
Dimalam hari sang ibu sedang duduk di kursi sambil memikirkan anak tiba tiba dia mau ke kamar
mandi mau wudhu dia pingsan dan terjatuh ke lantai. Dan secara berlahan nafasnya mulai
redup.
SCENE 50
Ada seorang tetangga datang dan memanggil ibu tersebut tapi tidak ada yang menjawab akhirnya ia
coba buka pintu rumah aneh tidak tekunci setelah masuk dia menemukan ibu itu sudah tak
bernyawa di lantai akhirnya ia memanggil warga.
SCENE 51
EXT.LUAR RUMAH.PAGI
Tapi anehnya rumahnya ramai ia mencoba bertanya ada apa dan ternyata ibunya sudah meninggal
tiga hari yang lalu
SCENE 52
EXT.KUBURAN.PAGI
Di depan kuburanya Paul minta maaf ke ibunya atas yang ia perbuatanya bahwa ia menyesal
Setelah selesai menangis Paul langsung pergi ke kantor polisi untuk mengakui atas perbuatanya
selama ini.