Anda di halaman 1dari 4

PERSAHABATAN YANG HANCUR KARNA BERTENGKAR

Karya : Muhammad Nurrohman (18/9A)

Cerpen ini di tokoh oleh Roy dan Boy. Tokoh Roy memiliki
sifat yang baik hati, rajin dan gemar membaca. Boy memiliki sifat
pemalas, egois, dan pemarah.
Roy dan Boy bersekolah di SMP N 2 ADIMULYO. Roy
memiliki hobi bermain volley dan Boy bermain sepak bola.
Roy memiliki Alamat rumah di desa Caruban. Boy memiliki
Alamat rumah di Meles.
Roy adalah orang yang gemar membaca, baik hati, Ketika ada
orang bertanya soal Pelajaran di jawab terus oleh Roy. Roy
kesehariannya di rumah membaca buku. Kalau tidak ada tugas
kelompok.
Boy adalah orang pemalas di sekolahan, tidak pernah
menggarap PR. Boy selalu mencontek, kesehariannya dirumah, Boy
hanya bermain HP. Saat diajak Roy untuk mengerjakan PR
kelompok tidak mau.
Di pagi hari yang cerah mereka berangkat sekolah Bersama.
Setelah sampai disekolah, mereka beranjak melaksanakan piket
kelas secara Bersama. Setelah melaksanakan piket Roy dan Boy
segera mempersiapkan alat tulis. Roy menyiapkan untuk berdoa.
Setelah pembelajaran yang pertama, ketiga Roy mengajak Boy
ke perpustakaan untuk membaca tetapi Boy tidak mau. Roy ke
perpustakaan sendirian, mengapa aku membaca apa gunanya kata
Boy. Setelah bel berbunyi Roy segera ke kelas begitu juga Boy
setelah kekantin. Guru mereka pun datang. Pak guru pun manyapa,
selamat siang, Jawab Roy dan Boy, siang Pak guru. Pak guru
mengasih tugas kelompok untuk menggarap halaman 38.
Setelah pulang sekolah Roy mengajak Boy untuk mengerjakan
tugas halaman 38 yang diberikan pak guru tdi. Tetapi Roy tidak
mau, lebih baik aku bermain sama teman-teman, kata Boy. Tetapi ini
kan tugas kelompok, in ikan wajib dikerjakan Bersama-sama. Ya
sudah lah entar di rumah ku ya, kata Boy.
Keesokan hrinya Roy dan Boy berangkat sekolah Bersama-
sama, sesampainya di sekolah, mereka bergegas duduk dan siap-siap
belajar. Saat pak guru datang Roy langsung memimpin doa dan
memberi salam. Pak guru menyuruh presentasi untuk tugas yang
kemarin, Roy dan Boy segera maju, setelahnya presentasi Roy dan
Boy di beri nilai 100, Roy dan Boy amat girang.
Bel istirahat berbunyi seperti biasa Roy ke perpustakaan, dan si
Boy ke kantin, setelah bel masuk berbunyi, mereka bergegas masuk
kelas dan ganti baju, mempersiapkan ada Pelajaran PJOK. Boy dan
Roy segera ke Lapangan untuk melakukan pemanasan terlebih
dahulu. Setelah pemanasan ,Roy bermain bola volley dan si Boy
bermain Sepak bola.
Saat pulang sekolah, di jalan Boy melihat pedagang es, Boy
mengajak Roy untuk beli es. Segarnya seruputan es. Selesai minum
mereka segera pulang kerumah masing-masing dan menyiapkan
buku untuk Pelajaran besok.
Boy setelah pulang sekolah asik bermain Hp sampai sore dan
dilanjutakan sampai malam. Boy terasa pusing dikepalanya.
Di keesokan harinya, Roy menghampiri Boy utnuk berangkat
sekolah Bersama. Sesampainya disana, ibunya Roy bilang bahwa
Roy sakit tidak bisa berangkat. Roy tercengang mendengar Boy
sakit. Lah emang sakit apa bu? Tanya roy. Sakit pusing karna
bermain Hp kelamaan, oh yaa ini suranya Boy, jawab Ibu Boy.
Yasudah ya bu, Roy berangkat dulu, kata Roy.
Sesampainya di sekolah, Roy segera menyiapkan buku dan siap
belajar. Pak gurupun datang, Roy Segera menyiapkan berdoa dan
memberi salam. Pak guru bertanya kenapa Boy tidak masuk. Boy
lagi sakit pak, kata Roy. Oiya, aku nanti mau menjenguk Boy pak,
apa pak guru mau ikut?. Pak guru tidak bisa ikut karena ada acara.
Nanti titipkan salam kepada Boy. Oke pak, kata Roy.
Setelah pulang sekolah Roy bergegas ganti baju dan menjenguk
Boy. Sesampainya dirumah Boy, , Roy segera mengatakan dan
memberikan salam setelah ibunya Boy keluar. Roy ijin untuk
menengok Boy. Ibunya Boy menyilahkan.
Roy pun masuk kedalam rumah dan bertemu Boy yang sedang
terbaring diatas Kasur. Boy apakah kamu sudah sembuh. Boy
menjawab, Lumayan sudah tidak terasa banget sakitnya karena
sudah minum obat. Boy ada salam dari pak guru semoga lekas
sembuh, ohh ya terima kasih, kata Boy. Ngomong-ngomong besok
kamu berangkat Boy?. Ya berangkat lah, berangkat Bersama ya Boy,
aku pulang dulu ya, sampai bertemu besok.
Keesokan harinya, Roy menghampiri Boy untuk berangkat
sekolah Bersama. Boy bergegas, sesampainya di sekolah seperti
biasa mereka menyiapkan buku dan alat tulis, Roy segera memimpin
berdoa dan memberi salam. Pak guru langsung memberikan tugas
kelompok.
Setelah pulang sekolah Roy segera ganti baju dan langsung ke
rumah Boy, sesampainya disana. Roy mengajak Boy untuk
mengerjakan tugas kelompok. Mengapa kau menganturku, Teriak
Boy. Kenapa kau jadi berubah seperti ini Boy. Serah-serah gua lah,
kenapa gas eneng!?. Bukannya gitu kita kan harus mengerjakan
tugas nanti kita dimarahin pak guru. Dasar anak kutu buku, apa kau
bilang Bou?, apa sini berantem. Duaakk!! Buakk!!. Mereka
dipisahkan oleh ibu Boy. Roy disuruh pulang dan boy disuruh
masuk .
Sampainya dirumah Roy segera mengobati lukanya tanpa
memberi tahu ibunya. Boy pun dimarahi Ibunya karena tidak mau
mengerjakan pekerjaan kelompok dan bergelut.
Keesokan harinya Roy dan Boy tidak berangkat sekolah
Bersama, Roy terlebih dahulu sampai sekolahan, Boy merasa kesal
dan mengajak Roy berantem lagi disekolahan, untungnya saja ada
pak guru, mereka pun dinasehati agar tidak bermusuhan lagi.
Setelah pulang sekolah Boy bertanya kepada ibunya. Ibu yang
salah sebenarnya siapa?. Hmm ya jelas kamu yang salah, karena
kamu tidak mau mengerjakan tugas, Roy kan sudah mengajakmu,
Langka ada orang yang seperti Roy, yang selalu mengajakmu, dia
kan orangnya baik hati. Besok kamu minta maaf ke Roy.
Keesokan harinya di sekolah, Boy meminta maaf kepada Roy
dan Roy memaafkannya. Terima kasih ya Roy sedah memaafkanku.
Mungkin ini terakhirku utnuk tidak bermalas-malasan dan tidak
egois. Dan kita harus mendengakan nasihat dari temam, ibu, dan pak
guru.

Anda mungkin juga menyukai