Premis : kakak yang menjemput adikbya di sekola tetapi menemukan masalah ketika sesampai rumah
karena ada bendera kuning.
Konflik : Kesedihan dan penyesalan Lily karena disaat ayahnya meninggal, mereka tidak ada di dekatnya,
Kesimpulan : Kesedihan yang terus menerus membuat keadaan Lily memburuk, dia tidak mau makan,
bahkan keluar kamar. Setelah beberapa hari berlalu Lily akhirnya mau bangkit dari kesedihan.
Hikmah : Jangan terlalu larut dalam kesedihan atau perasaan apapun itu, itu berlebihan, dan berlebihan
itu tidak baik.
Out Line
Scene 1 : Lily berangkat sekolah bersama temannya, karena ayahnya sedang terbaring sakit di rumah,
ibu tidak bisa mengendarai mobil, Nana juga sedang tidak di rumah.
Scene 2 : Di perjalanan menuju sekolah, Lily dan temannya Narin mengobrol santai.
Scene 4 : Kak Nana menelpon Ayah untuk menanyakan Lily ada bimbel atau tidak, karena Lily sendiri
lupa.
Scene 5 : Tidak ada bimbel jadi mereka pergi menghabiskan waktu sebelum pulang.
Scene 7 : Sampai di dean rumah mereka kebingungan, kenapa di luar rumah ramai sekali? Sorot mata
Lily dan Nana yang awalnya kebingungan, tiba-tiba mengeluarkan cairan bening saat melihat bendera
kuning di pasang di pagar rumah.
Scene 8 : Lily menangis terus menerus di kamarnya, mengingat ketika ayahnya selalu mengantar jemput
dia, membantu mengerjakan tugas sekolah, bahkan teman bermainnya.
Scane 9 : Ibu masuk ke kamar Lily, memeluk dan menenangkannya sekaligus menasehatinya supaya
tidak larut dalam kesedihan. Lily menangis di pelukan ibu.
Scane 10 : Lily sadar dia tidak boleh seperti ini, dan di memutuskan untuk hidup dengan baik² saja, dan
membuktikan kepada ayahnya di atas bahwa dia juga bisa mandiri.