Anda di halaman 1dari 31

(ormal# tahap ini memungkinkan remaa mampu ber(ikir se$ara lebih abstrak# mengui

hipotesis#!an mempertimbangkan apa saa peluang yang a!a pa!anya !ari pa!a seke!ar
melihat apaa!anya# kemampuan intelektual seperti ini yang membe!akan (ase remaa !ari
(ase'(asesebelumnya. %)ha" !an /ostan=o# 10>; !alam -ohama! Ali# *++;&.-asa a!olesen
merupakan suatu masa !imana in!ii!u beruang untuk tumbuh !an mena!isesuatu#
menggali serta memahami arti !an makna !ari sesuatu yang a!a # !alam melakukansegalanya
ini sekalipun mereka !i!ampingi oleh para pen!i!ik !an orang tua yang memberikan petunuk
serta bimbingan yang !iperlukan tapi !alam pelaksanaan merekalah yang paling berat
#mereka harus beruang !engan keras untuk merealisasikan !irinya# menemukan !irinya#
siapakahmereka itu sebenarnya# !an akan mena!i apakah mereka kelak !ikemu!ian hari#
oleh karena itutugas atau beban mereka benar'benar berat# sehingga sering mengalami
kesulitan'kesulitan !an banyak menimbulkan persoalan.%Da!ang )#100;&*.*.* Tugas
perkembangan remaa-enurut Haighurs %yang !ikutip oleh Da!ang )ulaiman#100;&#
setiap perio!e perkembangana!a tugas'tugas yang harus !iselesaikan !engan baik# tugas
perkembangan ini a!alah hal'halyang harus !ipenuhi !an !ilakukan oleh remaa yang !
ipengaruhi oleh harapan sosial# tugas perkaembangan berisi harapan lingkungan yang
merupakan tuntutan bagi remaa !alam bertingkah laku# a!apun tugas perkembangan pa!a
masa remaa a!alah sebagai berikut 8%1&. -en$apai hubungan yang lebih matang !engan
teman sebaya baik !engan teman'temanyang seenis maupun !engan enis kelamin yang
lain# artinya para remaa meman!ang ga!is'ga!is sebagai "anita# !an laki'laki sebagai
laki'laki# mena!i manusia !e"asa !iantaraorang+orang !e"asa%*&. Dapat menalankan
peranan'peranan sosial menurut enis kelamin masing'masing# artinyamempelaari !an
menerima peranan masing'masing sesuai !engan ketentuan !an normamasyarakat%3&. -
enerima kenyataan %realitas& asmaniahnya serta menggunakan !engan e(ekti( !
an perasaan puas.%,& -en$apai kepuasan emosional !ari orang tua !an orang !e"asa lainnya#
ia ti!ak kekanak'kanakan lagi yang selalu terikat kepa!a orang tuanya atau orang lain.%;& -
en$apai kebebasan ekonomi# ia merasa sanggup untuk hi!up ber!asarkan usaha sen!iri.%&
-empersiapkan karier !an keman!irian se$ara ekonomi.%4& -enyiapkan !iri %se$ara (isik !an
psikis& !alam mengha!api perka"inan !an kehi!upankeluarga.%>& -engembangkan
kemampuan !an keterampilan intelektual untuk hi!up bermasyarakat !anuntuk masa !epan

%0& -emperlihatkan tingkah laku yang se$ara sosial !apat !ipertanggung a"abkan# artinya
ikutserta !alam kegiatan'kegiatan sosial sebagai orang !e"asa yang bertanggung
a"ab#menghormati serta mentaati nilai'nilai sosial yang berlaku !alam lingkungannya# baik
regionalmaupun nasional%1+& -emperoleh seumlah norma'norma sebagai pe!oman !alam
tin!akannya !an sebagai pan!angan hi!upnya.*.*.3 :lasi(ikasi 7emaa-asa remaa atau masa
a!olesen a!alah suatu (ase perkembangan yang !inamis !alamkehi!upan seorang in!ii!u. -asa
ini merupakan transisi !ari masa anak ke masa !e"asa yang!itan!ai !engan per$epatan
perkembangan (isik# mental# emosional !an sosial !an berlangsung pa!a !eka!e ke!ua masa
kehi!upan. -engenai umur kronologis berapa seorang anak !apat!ikatakan remaa masih ter!
apat berbagai pen!apat. Buku'buku Pe!iatri men!e(inisikan remaaapabila telah men$apai

1
umur 1+'1> tahun untuk anak perempuan !an 1*'*+ tahun untuk laki'laki# H@ men!
e(inisikan remaa bila anak telah men$apai umur 1+'10 tahun# menurut Un!ang'un!ang
nomor , tahun 1040 mengenai keseahteraan anak# remaa a!alah in!ii!u yang
belummen$apai umur *1 tahun !an belum menikah# menurut UU perburuhan anak !ianggap
telahmen$apai remaa apabila telah berumur 1'1> tahun atau su!ah menikah !an
mempunyai tempattinggal sen!iri# menurut UU Perka"inan No 1# 104, anak su!ah !ianggap
remaa apabila su!ah$ukup matang untuk menikah yaitu 1 tahun untuk "anita !an 10 tahun
untuk anak laki'laki#se!angkan Departemen Pen!i!ikan !an :ebu!ayaan menganggap remaa
bila su!ah berusia 1>tahun yang sesuai !engan saat lulus !ari )ekolah -enengah
%Nan$y P# *++*&*.*., 9ase'(ase -asa A!olesenDalam Da!ang )ulaiman#100;. itherington
membagi masa a!olesen ini mena!i !ua (ase# yaituyang !isebut masa remaa a"al atau
pre a!olesen yang berkisar antara usia 1*'1; tahun !anmasa remaa akhir atau late
a!olesen yaitu antara usia 1;'1> tahun. Pembagian lain!ikemukakan 2ilmer sebagai berikut
8Pre a!olesen# yaitu antara usia 1+'11 tahun-asa a!olsen a"al# yaitu antara usia 1*'1 tahun-
asa a!olesen akhir# yaitu antar usia 14'*1 tahun*.*.; Perubahan pa!a masa pre a!olesen-asa
pre a!olesen !itan!ai oleh hal'hal sebagai berikut%1&. Pertumbuhan (isik beralan se$ara
$epat bila !iban!ingkan !engan masa'masa sebelumnya#terutama pertumbuhan tinggi !an
berat ba!an serta perubahan'perubahan se$ara umum !alam proporsi !ari berbagai bagian
tubuh# pa!a anak "anita masa ini !itan!ai !engan menstruasi yang

pertama kali %menar$he&%*&. Pa!a perio!e ini pre a!olesen mulai menga!akan
penyesuaian sosial# mereka senang hi!up berkelompok# mulai timbul minat terha!ap enis
kelamin.%3&.-ulai mempertimbangakan nilai'nilai# !alam tin!akannya sering ingin !
ibenarkan oleh orangtuanya%,&. Di sekolah mulai mereka banyak melakukan berbagai
penyeli!ikan# mampu untukmemikirkan hal'hal yang abstrak# bersi(at kritis terha!ap !irinya
maupun terha!ap oang lain.*.*. -asa Pre A!olesen )ebagai -asa PeralihanPa!a masa ini
berlangsung proses'proses perubahan se$ara biologis# yaitu a!anya perubahanhormonal#
se$ara psikologis yaitu a!anya perubahan pa!a aspek kogniti(# emosional# kepriba!ian!an
moral. )e$ara sosiologis perubahan pa!a pre a!olesen ini !ipengaruhi oleh masyarakat # pers!
an me!ia massa# masa ini sering !irasakan sebagai masa yang lebih sulit ika !iban!ingkan!
engan masa'masa lainnya. :on!isi ini !ipengaruhi oleh in!ii!u yang mengalami
banyak perubahan !alam !irinya# sehingga selain harus menyesuaikan !iri !engan perubahan
yang!ialaminya uga harus mampu bera!ptasi !engan tuntutan !ari lingkungan# pre a!olesen
sering!iha!apkan pa!a tuntutan yang terka!ang saling bertentangan# baik !ari orang tua#
guru# temansebaya# maupun masyarakat !ilingkungan sekitarnya# hal ini sering membuat
bingung !an engkel.A!apun peralihan atau masa transisi yang !ialami pre a!olesen meliputi
8%1&. Transisi (isik Barkaitan !engan perubahan bentuk tubuh# su!ah berbe!a !engan anak'anak
tapi belumsepenuhnya menampilkan bentuk tubuh orang !e"asa. Ini sering !apat
menyebabkankebingungan bagi remaa# hal ini !i!ukung oleh a!anya sikap masyarakat yang
kurang konsisten.%*&. Transisi kehi!upan ekonomiPerubahan hormonal !alam tubuh pre a!
olesen sangat berhubungan erat !engan peningkatanemosi# pre a!olesen sering

2
memperlihatkan keti!akstabilan emosi# sesaat mereka tampak gelisah#$epat tersinggung#
melamun# se!ih# tetapi !ilain pihak pa!a saat itu remaa akangembira#terta"a'ta"a ataupun
marah.%3&. Transisi !alam kehi!upan sosial.Lingkungan sosial pre a!olesen akan semakin
bergeser keluar !ari keluarga# !imana lingkunganteman sebaya mulai memegang peranan
penting# pergeseran nilai pa!a ikatan teman sebayamerupakan upaya remaa untuk man!iri.
%,&. Transisi !alam nilai'nilai moral

Pre a!olesen mulai meninggalkan nilai'nilai yang !ianut pa!a masa kanak'kanak# menuu
kepa!anilai yang !ianut olah orang !e"asa# saat ini remaa mulai meragukan !engan
nilai'niali yang!iterima pa!a masa kanak'kanak !an mulai men$ari nilai sen!iri.%;&. Transisi !
alam pemahaman-engalami perkembangan kogniti(6berpikir yang pesat sehingga mereka
mulai mengembangkankemampuan berpikir abstrak# !imana pa!a masa sebelumnya in!ii!u
masih berpikir se$arakonkrit %apa yang a!a !iha!apannya&.*.*.4 :arakteristik pre a!
olesenBer!asarkan $iri'$iri perkembangannya# maka se$ara umum pre a!olesen memiliki
karakter !ankebutuhan yang berbe!a !engan masa'masa yang lainnya# !iantaranya memilki
rasa ingin tahuyang besar # rasa ingin tahu ini bisa a!i akan membahayakan karena
seringkali melibatkan beberapa hal yang men!asar !an ital# rasa ingin tahu yang besar ini
seringkali !ikaitkan !engankarakteristik remaa lain yaitu kebutuhan akan keman!irian yang
men!orong remaa melakukantin!akan untuk membuktikan rasa ingin tahunya.7asa ingin
tahu !an kebutuhan akan keman!irian tersebut men!orong pre a!olesen kearahkematangan#
akan tetapi ika rasa ingin tahu ini ti!ak !iaga# !alam batasan tertentu yang ti!ak!apat !
ikuasainya akan memba"anya kepa!a pengetahuan yang sebenarnya se$ara emosional belum
siap untuk !iterima oleh remaa. @leh sebab itu per a!olesen membutuhkan bimbingan!ari
yang lebih !e"asa. -eskipun kebutuhan ini uga !imiliki oleh in!ii!u !alam
tahap perkembangan selanutnya# namun pa!a masa remaa ini sangat menonol !an
seringkali mena!isumber permasalahan !engan lingkungan# karena lingkungan kurang
memahami kebutuhan yangkhas pa!a remaa.*.*.> Tumbuh :embang (isik Pre a!
olesenCang !imaksu! !engan pre a!olesen a!alah perio!e !imana masa anak telah le"at !
an pubertas!imulai# pubertas a!alah suatu bagian penting !ari masa remaa !imana yang
lebih !itekankana!alah proses biologis yang pa!a akhirnya mengarah pa!a kemampuan
berepro!uksi# masa pubertas a!alah masa transisi antara masa anak !an !e"asa !imana tera!i
suatu per$epatan pertumbuhan %gro"th )purt&# timbul $iri'$iri seks sekun!er# ter$apai
(ertilitas# !an tera!i perubahan psikologis yang men$olok# pa!a (ase ini pre a!olesen
berusaha merespon berbagai perubahan yang tera!i pa!a !irinya %ong D.L# 100;&-enurut
Hurlo$k %*++*& antara usia !ua belas !an empat belas ter!apat perbe!aan yang
sangatmenonol pa!a pa!a !iri perempuan# anak perempuan mena!i lebih $epat matang !ari
anak laki'laki# perbe!aan ini !i$erminkan !alam tubuh yang lebih besar !an perilaku yang
lebih matang#lebih agresi( !an lebih sa!ar !iri. Pa!a anak perempuan sebagai respon terha!ap
stimulasi 9olikel)timulating Hormon# oarium mempro!uksi estra!iol !alam umlah yang
makin lama makin banyak# perkembangan payu!ara bergantung pa!a ka!ar estra!ioll serum
ini# !imana makintinggi ka!arnya# payu!ara makin berkembang % Nan$y P# *++*&.

3
%1&. TinggiPa!a anak perempuan# per$epatan tumbuh tinggi biasanya mulai segera setelah
thelar$he%mulainya pertumbuhan payu!ara& !an men$apai pun$aknya kira'kira satu tahun
kemu!ian pa!aumumnya !i$apai pa!a usia 1+'1, tahun.%*&. BeratPenambahan berat ba!an
pa!a anak perempuan pre a!olesen men$apai ;0 persen# pa!a anak perempuan setiap tahap
perkembangan masa pubertas berhubungan !engan peningkatan !arilemak tubuh# timbunan
lemak yang lebih besar biasanya ter!apat pa!a ekstremitas.%3&. 7epro!uksiIn!ikasi klinis
utama bah"a pubertas telah !imulai a!alah pembesaran !ari oarium# yangmerupakan
$iri'$iri seks primer !imana oarium mulai menalankan (ungsinya
sebagai tempat berkembang !an pelepasan sel telur !ari (olikel oarium kira'kira setiap *>
hari# sel telur inimulai matang !an mempro!uksi estrogen yang menyebabkan penebalan !an !
e(erensiasi pa!aen!ometrium sebagai persiapan untuk menstruasi !an kelahiran# se!angkan
$iri'$iri sekssekun!er pa!a anak perempuan a!alah perkembangan payu!ara %thelar$he& !
imana aringankelenar !i ba"ah areola mulai membesar sebagai respon terha!ap estrogen
yang !ipro!uksi olehoarium# bersamaan !engan tumbuhnya rambut pubis# kelenar
apokrin ula !an aksila mulai ber(ungsi yang !ikenal !engan bo!y o!or atau bau ba!an.
Dengan berkembangnya sel'sel yangmempro!uksi mukus yang melapisi uterus# !apat tera!i
leukore (isiologis yang !ianggapnormal sebagai persiapan uterus untuk menstruasi
%Nan$y P# *++*&.*.3 -enstruasi*.3.1 Pengertian-enstruasi a!alah pengeluaran se$ara perio!
ik !arah !an sel'sel tubuh !ari agina yang berasal!ari !in!ing rahim "anita %Bobak# *+
+;&# menstruasi !imulai saat pubertas !an menan!aikemampuan seorang "anita untuk
mengan!ung anak# "alaupun (aktor'(aktor kesehatan lain!apat membatasi kapasitas ini. -
enstruasi biasanya !imulai antara umur 1+ sampai 1 tahun#"alaupun pa!a beberapa kasus
bisa pa!a usia yang lebih mu!a# tergantung pa!a berbagai (aktor#termasuk kesehatan "anita#
status nutrisi# !an berat tubuh relati( terha!ap tinggi tubuh.*.3.* 9isiologi -enstruasi-enstruasi
merupakan bagian !ari proses reguler yang mempersiapkan tubuh "anita setiap bulannya
untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang !iken!alikan oleh interaksihormon
yang !ikeluarkan oleh hipotalamus#hipopise !an oarium# pa!a permulaan !aur lapisan

sel rahim mulai berkembang !an menebal# lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi
aninyang se!ang tumbuh bila "anita tersebut hamil# hormon memberi sinyal pa!a telur !i !
alamin!ung telur untuk mulai berkembang# tak lama kemu!ian sebuah telur !ilepaskan !ari in!
ungtelur "anita !an mulai bergerak menuu tuba (alopii terus ke rahim# bila telur ti!ak !
ibuahi olehsperma pa!a saat berhubungan intim %atau saat inseminasi buatan&# lapisan
rahim akan terpisah!ari !in!ing uterus !an mulai luruh serta akan !ikeluarkan melalui agina#
bila seorang "anitamena!i hamil menstruasi bulanannya mena!i berhenti# oleh karena itu
menghilangnyamenstruasi bulanan merupakan tan!a %"alaupun ti!ak selalu& bah"a seorang
"anita se!anghamil. %U$i A# *++;&*.3.3 )iklus -enstruasiPa!a a"alnya pa!a sebagian besar
pre a!olesen# menstruasi ti!ak reguler# ti!ak !apat !ipre!iksi#ti!ak nyeri !an ti!ak mengan!
4
ung telur# setelah satu tahun atau lebih# berkembang suatu iramahipo(isis'hipotalamus#
oarium mempro!uksi estrogen siklik yang a!ekuat untuk mematangkanoum# hari pertama
keluarnya rabas menstruasi !itetapkan sebagai hari pertama siklusmenstruasi# lama rata'rata
aliran menstruasi a!alah lima hari %!engan rentang tiga sampai enamhari&# !an umlah !
arah rata'rata yang hilang a!alah ;+ ml %rentang *+ sampai >+ ml&# namun halini sangat
berariasi % Bobak# *++;&.)iklus menstruasi en!ometrium ter!iri !ari empat (ase# yakni8
9ase menstruasi# (ase proli(erasi#(ase sekresi# (ase iskemik.9ase Proli(erasi merupakan
perio!e pertumbuhan $epat yang berlangsung seak sekitar harikelima hingga oulasi#
misalnya hari ke'1+ siklus *, hari# hari ke'1, siklus *> hari# atau hari ke'1> siklus 3* hari.
Permukaan en!ometrium se$ara lengkap kembali normal !alam sekitar empathari atau
menelang per!arahan berhenti# seak saat ini tera!i penebalan > sampai 1+ kali lipatyang
berakhir saat oulasi# (ase proli(erasi bergantung kapa!a stimulasi estrogen yang berasal!ari
(olikel oarium %2raa(&.9ase )ekresi berlangsung seak hari oulasi sampai sekitar tiga
hari sebelum perio!e menstruasi berikutnya. )etelah oulasi !ipro!uksi lebih bayak
Progesteron# sekarang terlihat en!ometriumyang e!ematosa# askular !an (ungsional. Pa!a
akhir (ase sekresi# en!ometrium selretorius yangmatang !engan sempurna men$apai
ketebalan seperti belu!ru yang tebal !an halus# en!ometriummena!i kaya !engan !arah !an
sekresi kelenar# tempat yang sesuai untuk melin!ungi !anmemberi nutrisi oum yang !
ibuahi.Implantasi %ni!asi& oum yang !ibuahi tera!i sekitar tuuh sampai sepuluh hari
setelah oulasi#apabila ti!ak tera!i pembuahan !an implantasi# korpus luteum %ba!an
kuning& yang mensekresiestrogen !an progesteron menyusut# seiring penurunan ka!ar
estrogen !an progesteron yang$epat# arteri spiral mena!i spasme. )elama (ase iskemi#
suplai !arah ke en!ometrium (ungsional berhenti !an tera!i nekrosis# lapisan (ungsional
berpisah !ari lapisan basal !an per!arahanmenstruasi !imulai# menan!ai hari pertama siklus
berikutnya.

MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

mika sugarni

2019, mika sugarni

Top 1%14497 Views26 Pages

1 File ▾

5
Hubungan Indeks massa tubuh dan aktivias fisik terhadap keteraturan siklus menstruasi,

swamedikasi keluhan sakit perut menstruasi

Show more ▾

menstruasi adalah peristiwa yang semua perempuan akan dan pernah mengalaminya ketika
memasuki usia pubertas. menstruasi merupakan hal fisiologis yang terjadi pada tubuh, namun
akan menjadi patologi jika terdapat gangguan dalam mekanismenya.

Download PDF

Download Full PDF Package

Translate PDF
Original PDF 52 minute read

Summary

Related

17

Gangguan Menstruasi masuk dalam klasifikasi kode D50-D89 pada bab IIIterkait penyakit
yang berhubungan dengan darah. Beberapa sumber menyatakan bahwa gangguan menstruasi
ini masuk dalam klasifikasi lain yang tidak
dijelaskan pada bab yang berhubungan dengan system dalam tubuh yakni pada bab XVIIIden
gan kode R00-R99.

H.

Dampak Penyakit Gangguan Menstruasi

Masalah yang bias muncul dengan adanya gangguan menstruasi ini yaitu :

6
VII

H00-H59

Penyakit mata dan adnexa

VIII

H60-H95

Penyakit telinga dan mastoid

IX

I00-I99

Penyakit pada sistem sirkulasi

J00-J99Penyakit pada sistem pernafasan

XI

K00-K93

Penyakit pada sistem pencernaan

XII

L00-L99

Penyakit pada kulit dan jaringan subcutaneous

XIII

M00-M99

Penyakit pada sistem musculoskletal

XIV

7
N00-N99

Penyakit pada sistem saluran kemih dan genital

XV

O00-O99

Kehamilan dan kelahiran

XVI

P00-P96

Keadaan yg berasal dari periode perinatal

XVII

Q00-Q99

Malformasi kongenital, deformasi dan kelainanchromosom

XVIII

R00-R99

Gejala, tanda, kelainan klinik dan kelainan lab ygtidak ditemukan pada klasifikasi lain

XIX

S00-T98Keracunan, cedera dan beberapa penyebab yg dariluar

XX

V01-Y98

Penyebab morbiditas dan kematian eksternal

XXI

Z00-Z99

8
Faktor faktor yg memengaruhi status kesehatan danhubungannya dengan jasa kesehatan

XXII

U00-U99

Kode kegunaan khusus

18

1.

Penderita gangguan menstruasi juga akan mulai mengalami


gangguan psikologi seperti perubahan mood yang cepat karena dipengaruhi olehtingkat stress
yang dialami.2.

Kurang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang sekitarnya3.

Timbulnya rasa malas dalam diri untuk beraktivitas

I.

Pencegahan dan Pengobatan Gangguan Menstruasi

1.

Pencegahana.

Menyeimbangkan hormon tubuh dengan Nutrisi yang cepat diserap dandibutuhkan setiap sel
dalam tubuh b.

9
Memperbaiki pola makan dengan memenuhi asupan Nutrisi yangdibutuhkan tubuh sehingga
mengurangi

craving

makanan yang tidaksehat dan tidak teraturc.

Menyeimbangkan dan memperbaiki kerja sistem saraf tubuh, termasuk diotak sehingga tidak
mudah stressd.

Melancarkan pencernaan dan mengontrol nafsu makan sehingamencegah berat badan


berlebihane.

Cegah dan atasi anemiaf.

Olahraga. Berolahraga dapat mengurangi nyeri haid.g.

Aktivitas seksual. Terdapat laporan bahwa kram akibat haid bisa berkurang akibat orgasme.h.

Rasa hangat. Nyeri dan kram akibat haid bisa dikurangi dengan
berendam pada air hangat atau menempelkan kompres hangat pada bagianabdomen.i.

Kebersihan menstruasi. Ganti pembalut setiap 4-6 jam. Hindarimenggunakan pembalut atau
tampon berparfum, serta deodoran wanitayang dapat mengiritasi bagian kewanitaan.
Douching tidak disarankan,karena dapat membunuh bakteri alami yang hidup di vagina.
Mandiseperti biasa sudah cukup (Barsom SH., et. al. 2004).

19

2.

Pengobatana.

10
Biopsi endometriumPada tes biopsi endometrium, dokter akan mengambil sedikit sampeldari
jaringan dinding rahim Anda. Hal ini berguna untuk mendiagnosisadanya gangguan seperti
endometriosis, ketidakseimbangan hormon, atauadanya potensi kanker. Endometriosis
beserta kondisi-kondisi
lainnya juga dapat didiagnosis dengan prosedur laparoskopi. Pada prosedur ini,dokter
memasukkan alat kecil bernama laparoskop melalui sayatan kecildi perut, yang kemudian
diarahkan menuju rahim dan ovarium. b.

HisteroskopiProsedur ini menggunakan alat kecil bernama histeroskop yangdimasukkan


melalui vagina dan serviks. Dengan alat ini, dokter dapatmelihat dengan jelas bagian rahim
Anda untuk mengetahui adanyakelainan seperti fibroid atau polip.c.

USGTes ultrasonografi atau USG juga dapat dilakukan untukmendiagnosis gangguan haid.
Tes USG menggunakan gelombang suarauntuk menghasilkan gambar rahim Anda.d.

MRI scane.

Kuretasef.

Periksa hormoneg.

Pengobatan hormon, seperti obat-obatan estrogen atau progestin,mungkin akan diresepkan


oleh dokter untuk membantu mengatasi pendarahan berlebih saat menstruasih.

Jika Anda mengalami rasa sakit yang luar biasa saat sedang datang bulan,dokter akan
meresepkan obat-obatan seperti ibuprofen atauacetaminophen.i.

Penggunaan obat aspirin sangat tidak disarankan karena justru dapatmemperparah aliran
darah menstruasi. Anda juga dapat mencoba mandi

20

11
air hangat atau menggunakan kompres air hangat untuk meringankankram perut akibat
menstruasi. j.

obat-obatan hormon seperti pil KB juga dapat memperlambat pertumbuhan jaringan rahim,
serta mengurangi volume darah yang hilangselama menstruasi.Pemberian suplemen zat besi
(Barsom SH., et. al. 2004).

J.

Prognosis Gangguan Menstruasi

1.

Adanya permasalahan pada system reproduksi yang bisa menyebabkan derajatkesehatan


menurun. Misalnya suspect kanker serviks, kanker ahim ataupunovarium.

2.

Darah yang tertinggal atau yang tidak luruh seluruhnya bias menyebabkanadanya penyakit
lain seperti kista ataupun tumor

21

BAB IIIPENUTUPA.

Kesimpulan

Gangguan menstruasi merupakan keluhan yang sering menyebabkanseorang wanita datang


berobat ke dokter atau ke tempat pertolongan pertama.Keluhan gangguan menstruasi
bervariasi dari ringan sampai berat dan tidak jarangmenyebabkan rasa frustasi baik bagi
penderita, keluarganya bahkan dokter yangmerawatnya. Selain menyebabkan gangguan
kesehatan, gangguan menstruasiternyata berpengaruh pada aktivitas sehari-hari dan
mengganggu emosional si penderita. (Sarwono, 2011)Berbagai gejala gangguan menstruasi
yang terlihat, antara lain:

12
Perut melilit

Nyeri punggung

Payudara mengencang

Sakit kepala

Kemunculan jerawat berlebih

Mudah lelah

Mudah lapar

Konstipasi

Gelisah

Kram perut

Diare

Absen Menstruasi

Darah yang dikeluarkan berbau khas

B.

13
Saran

Pada pembahasan ini tentang gangguan menstruasi, betapa pentingnya benar-


benar diperhatikan dan dapat bermanfaat bagi kita semua untukmengantisipasi dari pada
bentuk gangguan menstruasi yang seringkali diremehkandan tidak diperhatikan.

22

DAFTAR PUSTAKA

Barsom SH., et. al. 2004. Association Between Psychological Stress And MenstrualCycle
Characteristics In Perimenopausal Women. Women's Health Issues, 2014.DOI:
10.1016/j.whi.2004.07.006Benson, Ralp C & Martin L. Pernol. 2009. Buku Saku Obstetri &
Ginekologi. Edisi 9.Jakarta : EGC

Berek S.J “Novak’s Gynecology”, 13th Ed. Lippincott William & Wilkins ; 2002:518.

Bou-Rabee,N. M. Marsden,J. E. dan Romero,L. A. 2004.Tippe Top Inversion


asaDissipation-Induced Instability, SIAM J. Appl. Dyn. Syst. 3, 352

377.Guyton AC, Hall JE.

Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11

. Penterjemah: Irawati,Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,


2006Harahap, 2001, dalam Kurniawati D. 2008.Pengaruh Dismenore Terhadap AktivitasPada
Siswi SMK Batik 1 Surakarta. Available from:http://etd.eprints.ums.ac.id/2737/Sarwono,
2011. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal,TBS-SP,
Jakarta.Johnson, S.R., 2004. Premenstrual Syndrome, Premenstrual Dysphoric Disorder,
andBeyond: A Clinical Primer For Practitioners. Obstet Gynecol. 104: 845-859.Moller AR.
Hearing: Anatomy, Physiology, and Disorders of the Auditory System.Burlington: Elsevier
Science, 2006.Pinel, J. P. J. 2009. Biopsikologi.Ed. 7. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal 557-
565Rakhmawati.2013. Hubungan Kejadian Obesitas dengan gangguan menstruasi.
Jurnalilmiah kebidanan.

Sianipar, Olaf. 2009. Pravelensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-faktor yangBerhubungan


pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jaktim. Maj KedoktIndon. Vol 59 No7. Juli
2009. Hal 312

ABOUT AUTHOR

Privacy
14
 Copyright
 Academia ©2024

AMENORRHEA
Ella Melda Sari1 email : ellameldasari@gmail.com
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Universitas No. 21 Medan – 20155

RINGKASAN

Amenore atau dalam istilah kedokteran “Amenorrhea” adalah keadaan tidak adanya
Menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Dianggap Amenore primer bila wanita
tidak pernah mendapat daur Menstruasi dan Amenore sekunder bila ia telah mengalami daur
Menstruasi sebelumnya tetapi tidak lama. Amenore primer umumnya mempunyai sebab-
sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital
dan kelainan-kelainan genetik. Adanya Amenore sekunder lebih menunjuk kepada sebab-
sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan Gizi, gangguan
metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain. (Corwin, E. 2009).

Amenorrhea normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan
setelah menopause. Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus-
hipofisi-aksis indung telur serta organ reproduksi yang sehat.

KATA KUNCI : Menstruasi, Amenorrhea, Hipotalamus, Reproduksi

15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus Menstruasi normal yang
terjadi secara periodik. wanita akan merasa terganggu bila hidupnya mengalami perubahan,
terutama bila Menstruasi menjadi lebih lama dan atau banyak, tidak teratur, lebih sering atau
tidak Menstruasi sama sekali, bahkan bisa disertai nyeri. Diharapkan semua wanita
mengalami siklus menstruasi yang teratur, namun hampir semua wanita pernah mengalami
gangguan Menstruasi selama masa hidupnya.Gangguan ini dapat berupa kelainan siklus atau
perdarahan. Masalah ini dihadapi oleh wanita remaja, reproduksi dan klimakterium.
(Manuaba, dkk. 2010).

Menurut Bobak, (2004) masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau
masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa yang di tandai dengan
perkembangan dan perubahan fisik, mental, emosional, termasuk perubahan hormonal yang
berpengaruh pada proses terjadinya menarche (pertama kali mendapat Menstruasi). Usia
gadis remaja pada saat menarche bervariasi, yaitu antara 10 – 16 tahun, tetapi rata-ratanya
12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi oleh faktor keturunan,
keadaan gizi, dan kesehatan umum. Dikatakan menacrhe dini (menarche prekoks) apabila
menarche terjadi sebelum usia 10 tahun disertai dengan munculnya tanda-tanda seks
sekunder sebelum usia 8 tahun. Dalam hal ini hipofisis oleh sebab yang belum diketahui
memproduksi hormon gonadotropin sebelum waktunya (Wiknjosastro, 2012).

Saat umur wanita di atas umur 16 tahun belum mengalami menstruasi ataupun pada
wanita yang sudah mengalami menstruasi tetapi setelah itu tidak mengalami menstruasi
kembali, maka kemungkinan wanita tersebut mengalami Amenorrhea.

16
Dalam tulisan ini, penulis akan membahas mengenai apa yang dimaksud
Amenorrhea, yang merupakan salah satu gangguan siklus menstruasi, klasifikasinya,
bagaimana gejala klinisnya, apa penyebabnya, sampai kepada pengobatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana konsep dasar Amenorrhea?


2. Apa saja klasifikasi amenorrhea?
3. Apa penyebab terjadinya amenorrhea pada wanita usia reproduksi?
4. Apakah amenorrhea dapat menyebabkan kemandulan pada wanita?
5. Bagaimana patofisiologi amenorrhea?
6. Bagaimana penerapan pengobatan yang tepat terkait amenorrhea?

1.3 TUJUAN

1. Mahasiswa/i mampu menjelaskan konsep dasar amenorrhea.


2. Mahasiswa/i mampu menjelaskan tentang definisi, etiologi, klasifikasi, penyebab,
patofisiologi, dan penerapan pengobatan terkait Amenorrhea.
3. Mahasiswa/i dapat menambah wawasan baru mengenai salah satu gangguan siklus
menstruasi pada wanita dan dapat dijadikan referensi sebagai bahan bacaan tambahan.

1.4 MANFAAT

1.4.1 Manfaat pada pribadi :

1. Dapat mengenal lebih dalam lagi apa itu amenorrhea dan bagaimana konsep
dasarnya.
2. Dapat melatih kemampuan dalam menulis karya tulis ilmiah yang sesuai
dengan kaedah yang berlaku.

17
1.4.2 Manfaat bagi pembaca :

1. Mengetahui konsep dasar amenorrhea


2. Mengetahui apa saja penyebab terjadinya amenorrhea
3. Mengetahui bagaimana penerapan pengobatan yang benar terhadap penderita
amenorrhea.

1.5 METODE PENULISAN

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini ditempuh metode-metode tertentu untuk
mengumpulkan beberapa data dan mengolah data tersebut. Untuk pengumpulan Data
dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan berbagai sumber yang memuat
materi yang terkait dengan konsep dasar amenore. Sumber tersebut seperti internet dan
berbagai buku referensi. Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode dengan jalan menyusun data atau fakta-fakta
yang telah diperoleh secara sistematis dan menuangkannya dalam suatu simpulan yang
disusun atas kalimat-kalimat.

18
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI AMENORRHEA

Haid (Menstruasi) adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus Menstruasi ialah jarak antara tanggal
mulainya Menstruasi yang lalu dan mulainya Menstruasi berikutnya. Hari mulainya
perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Panjang siklus Menstruasi yang normal atau
dianggap sebagai siklusMenstruasi yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas,
bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Juga pada kakak
beradik bahkan saudara kembar, siklusMenstruasi tidak terlalu sama. Dari pengamatan
Hartman yang dikutip dari Wiknjosastro (2012), panjang siklus yang biasa dijumpai ialah 25
– 32 hari.Lama Menstruasi biasanya antara 3 – 5 hari, ada yang 1 – 2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit kemudian, ada yang sampai 7 – 8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama
Menstruasi itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata ± 16 cc. Pada wanita yang lebih tua
biasanya darah yang keluar lebih banyak. Jumlah darah Menstruasi yang lebih dari 80 cc di
anggap patologik (Wiknjosastro, 2012).

Amenorrhea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-
turut. Lazim diadakan pembagian antara amenorrhea primer dan amenorrhea sekunder. Kita
berbicara tentang amenorrhea primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak
pernah mendapat haid, sedang pada amenorrhea sekunder penderita pernah mendapat haid,
tetapi kemudian tidak dapat lagi (Wiknjosastro,2008).

Amenorrhea adalah tidak ada atau berhentinya menstruasi secara abnormal yang
diiringi penurunan berat badan akibat diet penurunan berat badan dan nafsu makan tidak
sehebat pada anoreksianervosa dan tidak disertai problem psikologik (Kumala, 2005).

19
Gambar 1. Siklus Menstruasi Normal Pada Wanita

2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AMENORRHEA

1. Faktor Internal
a. Organ Reproduksi
Faktor yang mempengaruhi amenorrhea adalah vagina tidak tumbuh dan
berkembang dengan baru, rahim yang tidak tumbuh, indung telur yang tumbuh.
Tidak jarang ditemukan kelainan lebih kompleks pada rahim atau rahim tidak
tumbuh dengan sempurna. Kelainan ini disebut ogenesis genitalis bersifat
permanen artinya wanita tersebut tidak akan mendapatkan haid selama-lamanya
(Pardede, 2002).

20
b. Hormonal

Alat reproduksi wanita merupakan alat akhir (endogen) yang dipengaruhi oleh
sistem hormonal yang komplek. Rangsangan yang datang dari luar masuk dipusat
panca indra diteruskan melalui Striaeterminalis menuju pusat yang disebut
“Puberitas Inhibitor” dengan hambatan tersebut tidak terjadi rangsangan terhadap
hypotalamus, yang akan memberikan rangsangan pada “Hipofise Pars Posterior”
sebagai “Mother of Glad” (Pusat kelenjar-kelenjar). Rangsangan yang terus
menerus datang di tangkap panca indra, dengan makin selektif dapat lolos menuju
hypotalamus dan selanjutnya terus menuju hipofise anterior (depan) mengeluarkan
hormon yang dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon yang dapat
merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifiknya yaitu kelenjar
tyroid memproduksi hormon tiroksin, kelenjar indung telur memproduksi hormon
estrogen dan progesteron, sedangkan kelenjar adrenal menghasilkan hormon
adrenalin. Pengeluaran hormon spesifik sangat penting untuk tumbuh kembang
mental dan fisik (Pardede, 2002).

c. Penyakit

Beberapa penyakit kronis yang menjadi penyebab terganggunya siklus haid,


Kanker payudara dan lain-lain. Kelainan ini menimbulkan berat badan yang
sangat rendah sehingga datangnya haid akan terganggu (Suhaemi, 2006).

2. Faktor Eksternal
a. Status Gizi

Kecukupan pangan yang esensial baik kualitas maupun kuantitas sangat


penting untuk siklus menstruasi. Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu
membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung zat
gizi. Zat gizi mempunyai nilai yang sangat penting yaitu untuk memelihara proses
tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan (Soetjiningsih, 2004).

21
b. Gaya Hidup

Gaya hidup terutama perilaku makan dengan porsi yang cukup dan sesuai
jadwal serta mengandung gizi seimbang ( 4 sehat 5 sempurna) dapat
menyebabkan kondisi tubuh terasa fit dan terhindar dari kekurangan gizi sehingga
siklus menstruasi berjalan normal (Soetjiningsih, 2002).

2.3 KLASIFIKASI AMENORRHEA

Klasifikasi amenorrhea adalah sebagai berikut :

1. Amenorrhea primer
Amenorrhea primer mengacu pada masalah ketika wanita muda yang berusia lebih
dari 16 tahun belum mengalami menstruasi tetapi telah menunjukkan maturasi
seksual, atau menstruasi mungkin tidak terjadi sampai usia 14 tahun tanpa disertai
adanya karakteristik seks sekunder.
2. Amenorrhea sekunder
Amenorrhea sekunder adalah tidak adanya haid selama 3 siklus atau 6 bulan setelah
menstruasi normal pada masa remaja, biasanya disebabkan oleh gangguan emosional
minor yang berhubungan dengan berada jauh dari rumah, masuk ke perguruan tinggi,
ketegangan akibat tugas-tugas. Penyebab kedua yang paling umum adalah kehamilan,
sehingga pemeriksaan kehamilan harus dilakukan.

2.4 ETIOLOGI

Penyebab Amenorrhea secara umum adalah:

1. Hymen Imperforata : Selaput darah tidak berlubang sehingga darah menstruasi


terhambat untuk keluar.

22
Gambar 2. Hymen Imperforata merupakan penyebab amenorrhea

2. Menstruasi Anavulatori : Rangsangan hormone – hormone yang tidak mencukupi


untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid atau hanya
sedikit.
 Disfungsi Hipotalamus : kelainan organik, psikologis, penambahan berat
badan
 Disfungsi hipofise : tumor dan peradangan
 Disfungsi Ovarium : kelainan congenital, tumor
 Endometrium tidak bereaksi

23
Gambar 3. Komplek hipotalamus-hipofisi-aksis-indung telur

3. Penyakit lain : penyakit metabolik, penyakit kronik, kelainan gizi, kelainan hepar dan
ginjal.

2.5 MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :

 Tidak terjadi haid


 Produksi hormon estrogen dan progesteron menurun.
 Nyeri kepala
 Badan lemah

Tanda dan gejala tergantung dari penyebabnya :

 Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan


ditemukan tanda – tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan
rambut kemaluan dan rambut ketiak serta perubahan bentuk tubuh.
 Jika penyebanya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan
pembesaran perut.
 Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah
denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
 Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat ( moon face ), perut buncit, dan
lengan serta tungkai yang lurus.

24
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore :

 Sakit kepala
 Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang
menyusui )
 Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa )
 Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
 Vagina yang kering
 Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria ),
perubahan suara dan perubahan ukuran payudara.

Tabel 1. Stadium Tanner, gambaran perkembangan pubertas pada wanita normal


Sumber : klikdokter.com

Stadium Tanner Stadium Tanner


No Perkembangan Perkembangan
Usia (Perkembangan (Perkembangan
. Payudara Rambut Pubis
Payudara) Rambut Pubis)
Pertumbuhan Papila payudara
Belum ada
1. Awal mulai 1 1
rambut pubis
(8-10 tahun) menggunung
Seperti Seperti
Thelarche
2. Adrenache Adrenache untuk 2 1
(9-11 tahun)
untuk stadium 2 Stadium 2

Adrenarche
3. 2 2
(9-11 tahun)

Puncak
4. Pertumbuhan 3 3
(11-13)

Manarche
5. 4 4
(12-14)

25
Dewasa
6. 5 6
(13-16)

2.6 PATOFISIOLOGI

Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise anterior gangguan dapat berupa
tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang membuat menjadi
terganggu. Kelainan kompartemen IV (lingkungan) gangguan pada pasien ini disebabkan
oleh gangguan mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan
neurotransmitter seperti serotonin yang dapat menghambat pelepasan gonadrotropin.Kelainan
ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekuder. Amenorrhea primer
mengalami kelainan perkembangan ovarium ( gonadal disgenesis ). Kegagalan ovarium
premature dapat disebabkan kelainan genetic dengan peningkatan kematian folikel, dapat
juga merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan. Melakukan kegiatan yang
berlebih dapat menimbulkan amenorrhea dimana dibutuhkan kalori yang banyaksehingga
cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk pembentukan hormone steroid seksual
( estrogen dan progesteron ) tidak tercukupi.

Pada keadaaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi
kebutuhan bahan bakar dan terjadilah defisiensi estrogen dan progesteron yang memicu
terjadinya amenorrhea.Pada keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan endorphin yang
merupakan derifat morfin.Endorphin menyebabkan penurunan GnRH sehingga estrogen dan
progesterone menurun.Pada keadaan tress berlebih cortikotropin realizinghormone
dilepaskan. Pada peningkatan CRH terjadi opoid yang dapat menekan pembentukan GnRH.

2.7 KOMPLIKASI

Komplikasi yang paling ditakutkan adalah infertilitas. Komplikasi lainnya adalah


tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat mengganggu kompartemen IV dan terjadilah
lingkaran setan terjadinya amenorrhea.Komplikasi lainnya muncul gejala-gejala lain akibat
hormon seperti osteoporosis.

26
2.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pada amenorrhea primer, apabila didapatkan adanya perkembangan seksual sekunder


maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung telur, rahim, perlekatan
dalam rahim) melalui pemeriksaan :

 USG
 Histerosalpingografi
 Histeroskopi, dan
 Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka


diperlukan pemeriksan kadar hormon FSH dan LH.

 Setelah kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorrhea sekunder, maka dapat


dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) karena kadar hormon
prolaktin dalam tubuh.
 Selain itu, kadar hormon prolaktin dalam tubuh juga perlu diperiksa. Apabila kadar
hormon TSH dan prolaktin normal, maka Estrogen / Progesterone Challenge Test
adalah pilihan untuk melihat kerja hormon estrogen terhadap lapisan endometrium
alam rahim. Selanjutnya dapat dievaluasi dengan MRI.

2.9 TERAPI PENANGANAN AMENORRHEA

Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorrhea yang dialami,
apabila penyebabnya adalah obesitas, maka diet dan olahraga adalah terapinya. Belajar untuk
mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik yang berlebih juga dapat membantu. Terapi
amenorrhea diklasifikasikan berdasarkan penyebab saluran reproduksi atas dan bawah,
penyebab indung telur, dan penyebab susunan saraf pusat.

A. Saluran Reproduksi

27
1. Aglutinasi labia (penggumpalan bibir labia) yang dapat diterapi dengan krim
estrogen.
2. Kelainan bawaan dari vagina, hymen imperforata (selaput dara tidak memiliki
lubang), septa vagina (vagina memiliki pembatas diantaranya). Diterapi dengan
insisi atau eksisi (operasi kecil).
3. Sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser
Sindrom ini terjadi pada wanita yang memiliki indung telur normal namun tidak
memiliki rahim dan vagina atau memiliki keduanya namunkecil atau mengerut.
Pemeriksaan dengan MRI atau ultrasonografi (USG) dapat membantu melihat
kelainan ini. Terapi yang dilakukan berupa terapi non-bedah dengan membuat
vagina baru menggunakan skin graft.
4. Sindrom feminisasi testis
Terjadi pada pasien dengan kromosom 46, XY kariotipe, dan memiliki dominan
X-linked sehingga menyebabkan gangguan dari hormon testosteron. Pasien ini
memiliki testis dengan fungsi normal tanpa organ dalam reproduksi wanita
(indung telur, rahim). Secara fisik bervariasi dari wanita tanpa pertumbuhan
rambut ketiak dan pubis sampai penampakan seperti layaknya pria namun infertil
(tidak dapat memiliki anak)
5. Parut pada rahim
Parut pada endometrium (lapisan rahim) atau perlekatan intrauterine (dalam
rahim) yang disebut sebagai sindrom Asherman dapat terjadi karena tindakan
kuret, operasi sesar, miomektomi (operasi pengambilan mioma rahim), atau
tuberkulosis. Kelainan ini dapat dilihat dengan histerosalpingografi (melihat
rahim dengan menggunakan foto rontgen dengan kontras). Terapi yang dilakukan
mencakup operasi pengambilan jaringan parut. Pemberian dosis estrogen setelah
operasi terkadang diberikan untuk optimalisasi penyembuhan lapisan dalam
rahim.

B. Gangguan Indung Telur


1. Disgenesis Gonadal
Adalah tidak terdapatnya sel telur dengan indung telur yang digantikan oleh
jaringan parut. Terapi yang dilakukan dengan terapi penggantian hormon
pertumbuhan dan hormon seksual.
2. Kegagalan Ovari Prematur
28
Kelainan ini merupakan kegagalan dari fungsi indung telur sebelum usia 40 tahun.
Penyebabnya diperkirakan kerusakan sel telur akibat infeksi atau proses autoimun.
3. Tumor Ovarium
Tumor indung telur dapat mengganggu fungsi sel telur normal.

C. Gangguan Susunan Saraf Pusat


1. Gangguan Hipofisis
Tumor atau peradangan pada hipofisis dapat mengakibatkan amenorrhea.
Hiperprolaktinemia (Hormone prolaktin berlebih) akibat tumor, obat, atau
kelainan lain dapat mengakibatkan gangguan pengeluaran hormon gonadotropin.
Terapi dengan menggunakan agonis dopamin dapat menormalkan kadar prolaktin
dalam tubuh. Sindrom Sheehan adalah tidak efisiennya fungsi hipofisis.
Pengobatan berupa penggantian hormon agonis dopamin atau terapi bedah berupa
pengangkatan tumor.

2. Gangguan Hipotalamus
Sindrom polikistik ovari, gangguan fungsi tiroid, dan sindrom cushing merupakan
kelainan yang menyebabkan gangguan hipotalamus. Pengobatan sesuai dengan
penyebabnya.
3. Hipogonadotropik
Penyebabnya adalah kelainan organik dan kelainan fungsional (anoreksia nervosa
atau bulimia). Pengobatan untuk kelainan fungsional membutuhkan bantuan
psikeater.

29
Gambar 4. Skema terapi penanganan amenorrhea primer

BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Amenorrhea adalah istilah medis untuk tidak adanya periode menstruasi, baik secara
permanen atau sementara. Amenorrhea dapat diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder.
Dalam amenorrhea primer, periode menstruasi tidak pernah dimulai (berdasarkan umur 16),
sedangkan amenorrhea sekunder didefinisikan sebagai tidak adanya menstruasi selama tiga
siklus berturut-turut atau jangka waktu lebih dari enam bulan pada wanita yang sebelumnya
menstruasi. Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor internal seperti
perubahan sementara di tingkat hormonal, stres, dan penyakit, serta faktor eksternal atau
lingkungan.

Siklus menstruasi normal terjadi karena perubahan kadar hormon dibuat dan
dikeluarkan oleh indung telur. Ovarium merespon sinyal hormon dari kelenjar pituitari yang
terletak di dasar otak, yang, pada gilirannya, dikendalikan oleh hormon yang diproduksi di

30
hipotalamus otak. Pengobatannya dapat berupa pemeriksaan USG, Histerosalpingografi,
Histeroskopi, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

3.2 SARAN

3.2.1 Bagi Penulis

Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam
memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja khususnya tentang
gangguan menstruasi yaitu Amenorrhea.

3.2.2 Bagi mahasiswa

Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi pedoman dan pertimbangan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar amenorrhea dan bagaimana cara
penanganannya.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul. 2003. Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Kumala. 2005. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Marheni, Herni. 2011. Konsep dasar amenorrhea. www.klikdokter.com. / Diakses 23


November 2014.

Soetjiningsih. 2002. Tumbuh Kembang. Jakarta : EGC.

Suparyanto. 2011. Amenorrhea. www.jurnalmedika.com/ Diakses 22 November 2014.

Winknjosastro. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP.

31

Anda mungkin juga menyukai