Anda di halaman 1dari 7

Kecerdasan Emosional, Sosial dan Spiritual Menurut Iman Kristiani Kejadian 1:7 Takut akan TUHAN adalah permulaan

n pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. 1. Kecerdasan Emosional Teori mengenai ke erda!an emo!ional pertama kali di etu!kan oleh "alo#e$ dan %a$er tahun 1&&'."alo#e$ dan %a$er mende(ini!ikan ke erda!an emo!ional atau $ang !ering di!ebut )* !ebagai : himpunan bagian dari ke erda!an !o!ial $ang melibatkan kemampuan memantau pera!aan !o!ial $ang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah+milah !emuan$a dan menggunakan in(orma!i ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Ke erda!an emo!i pertama kali bera!al dari kon!ep ke erda!an !o!ial $ang dikemukakan oleh Thordike pada tahun 1&,' dengan membagi - bidang ke erda!an $aitu ke erda!an ab!trak .!eperti kemampuan memahami dan memanipula!i !imbol #erbal dan matematika/, ke erda!an konkrit !eperti kemampuan memahami dan memanipula!i objek, dan ke erda!an !o!ial !eperti kemampuan berhubungan dengan orang lain. 2. Kecerdasan sosial Ke erda!an !o!ial menurut Thordike $ang dikutip 0oleman .,'',/ adalah kemampuan untuk memahami dan mengatur orang lain untuk bertindak bijak!ana dalam menjalin hubungan, meliputi ke erda!an interper!onal dan ke erda!an intraper!onal. Ke erda!an interprer!onal adalah ke erda!an untuk kemampuan untuk memahami orang lain, !edangkan ke erda!an intraper!onal adalah kemampuan mengelola diri !endiri .%angkunegara, ,''1 !edangkan, ke erda!an emo!ional adalah kemampuan !e!eorang mengatur kehidupan emo!in$a dengan inteligen!i .to manage ouremotional li(e 2ith intelligen e/3 menjaga ke!elara!an emo!i dan pengungkapann$a .the appropriatene!! o( emotion and it! e4pre!!ion/ melalui keterampilan ke!adaran diri, pengendalian diri, moti#a!i diri, empati dan keterampilan !o!ial. Terlihat keterkaitan antara ke erda!an !o!ial dan emo!i. 5rang dengan ke erda!an !o!ial tinggi tidak akan menemui ke!ulitan !aat memulai !uatu interak!i dangan !e!eorang atau !ebuah kelompok baik kelompok ke il maupun be!ar. 6a dapat meman(aatkan dan menggunakan kemampuan otak dan baha!a tubuhn$a untuk memba a teman bi aran$a. Ke erda!an !o!ial dibangun antara lain ata! kemampuan inti untuk mengenali perbedaan, !e ara khu!u! perbedaan be!ar dalam !ua!ana hati, temperamen, moti#a!i, dan kehendak. 7alam bentuk $ang lebih maju, ke erda!an ini memungkinkan orang de2a!a memba a kehendak dan keinginan orang lain, bahkan ketika keinginan itu di!embun$ikan. Ke erda!an !o!ial ini juga men akup kemampuan bernegoi!a!i, mengata!i
1

!egala kon(lik, !egala ke!alahan, dan !itua!i $ang timbul dalam pro!e! negoi!a!i. "emua keterampilan itu membolehkan !e!eorang dengan ke erda!an !o!ial tinggi !anggup berperan !ebagai teman bi ara dan !ekaligu! pendengar $ang baik, !erta !anggup berhubungan dengan ban$ak orang. Ada beberapa ara $ang bi!a di oba untuk meningkatkan ke erda!an !o!ia8 : 1. Tubuh bi ara lebih ban$ak ,. Tubuh dapat lebih ban$ak bi ara dari kata+kata. -. Tubuh diran ang untuk berkomunika!i dengan orang lain. 9. 11: makna $ang akan di!ampaikan dalam akti#ita! ter ermin pada !ikap (i!ik. 1. Tanpa kata+kata tubuh dapat mengkomunika!ikan apakah !e!eorang !edang !edih, !enang, marah, ke e2a, bahagia, malu, takut, kha2atir, gugup,antu!ia!, per a$a diri, minder, ema! 3. Kecerdasan Emosional dan Sosial Menurut Iman kristiani Adakah keterkaitan ke erda!an emo!i dengan takut akan Tuhan; "ekila! pengertian takut akan Tuhan menurut penuli! Kitab Am!al: Am!al <:1- Takut akan TUHAN ialah memben i kejahatan3 aku ben i kepada ke!ombongan, ke ongkakan, tingkah laku $ang jahat, dan mulut penuh tipu mu!lihat. Am!al Am!al 19:, "iapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang $ang !e!at 19:,= 7alam takut akan TUHAN ada ketenteraman $ang be!ar, bahkan ada jalann$a, menghina 7ia. perlindungan bagi anak+anak+N$a. >ila mengamati teori ke erda!an emo!i, maka ke erda!an emo!i terkait dengan kebia!aan !ehari+hari. Ada 1' .!epuluh/ kebia!aan dari orang+orang $ang memiliki emo!i $ang erda!, antara lain : %emberi label pada pera!aan+pera!aan mereka, lebih dari pemberian label pada orang maupun !itua!i3 1. %embedakan antara pikiran dan pera!aan3 ,. >ertanggungja2ab terhadap pera!aan+pera!aann$a3 -. %enggunakan pera!aan+pera!aann$a untuk membantu dalam membuat keputu!an3 9. %enunjukkan perhatian terhadap pera!aan+pera!aan orang lain3 1. %era!a penuh energi, tidak pemarah3 =. %embenarkan pera!aan orang lain3 7. >elajar mendapatkan nilai po!iti( dari emo!i+emo!i negati#e mereka3
2

<. Tidak mena!ehati, memerintah, mengontrol, mengadili atau menggurui orang lain3 &. %enghindari orang+orang $ang tidak membenarkan mereka, atau tidak menghargai pera!aan+pera!aan mereka3 Arden N. ?arde!en mengatakan bah2a hal $ang mendorong !eorang untuk belajar adalah: 1. Adan$a !i(at ingin tahu dan men$elidiki dunia $ang amant lua!. ,. Adan$a !i(at $ang kreati( $ang ada pada manu!ia dan keinginan untuk !elalu maju. -. Adan$a keinginan untuk mendapatkan !impati dari orang tua, guru, dan teman. 9. Adan$a ua!aha untuk memperbaiki kegagalaan $ang lalu dengan u!aha $ang baru, baik dengan kopra!i maupun dengan kompeti!i. 1. Adan$a u!aha untuk mendapatkan ra!a aman bila mengua!ai pelajaran. =. Adan$a ganjaran atau hukuman !ebagai kon!ek2en!i dari belajar. ."ur$abrata, 1&&<: ,1-/ 7engan memiliki ke erda!an emo!i maka ada gairah untuk belajar dengan e(ekti( dan mengurangi hambatan belajar. "edangkan dalam takut akan Tuhan men$ebabkan !e!eorang mengejar kekudu!an $ang identik dan ber!umber kepada Tuhan %ahakudu!. @ Am!al &:1' Aermulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Bang %ahakudu! adalah pengertian.C 7alam kekudu!an terkait dengan ban$ak a!pek terma!uk ke!eluruhan a!pek $ang di!ebutkan oleh Hein, 0oleman. 7alam takut Tuhan, hidup akan !angat memperhatikan keadaan orang lain dan menjadi berkat bagi ban$ak orang. ?ilo!o(i pendidikan Kri!ten dida!arkan pada pandangan bah2a Allah pu!at !emua kebenaran $ang adalah kebenaran Allah, dan bah2a Alkitab adalah terin!pira!i dan !atu+ !atun$a ?irman otoritati( !empurna Allah $ang mengandung kebenaran ini. Allah men iptakan !egala !e!uatu dalam enam hari dan menopang !egala !e!uatu. 5leh karena itu, alam !eme!ta dan manu!ia !e ara dinami! $ang berhubungan dengan Tuhan dan memiliki tujuan memuliakan+N$a.Karena manu!ia adalah orang berdo!a dengan alam dan pilihan, ia tidak bi!a, bagaimanapun, memuliakan atau mengenal Allah. 7ia bi!a melakukan ini han$a dengan memilih karunia ke!elamatan Allah melalui AnakN$a, Be!u!. Kri!tu!, dengan demikian melakukan hidupn$a pada ketuhanan Be!u! Kri!tu!. %elalui pertobatan $ang mendatangkan Takut kepada Tuhan dan karunia hikmat+N$a menjadi bagian dari janji+N$a. Aendidikan $ang membina per!erta didik dapat hidup lebih baik. Tanggung ja2ab bagi !i!2a D pe!erta didik meliputi !piritual, mental, intelektual, area (i!ik, !o!ial dan emo!ional !ehingga tujuan pendidikan ter apai, $akni kehidupan $ang lebih baik. 7engan takut kepada
3

Tuhan dengan melakukan !egala keinginan, dan memahami pera!aan !erta kehendak+N$a maka hidup akan lebih berman(aat bagi diri !endiri dan !e!ama. 4. Kecerdasan Spiritual Aada ma!a pen erahan hingga a2al abad ke+,', manu!ia mengutamakan ke erda!an intelektual .6*/. "emakin tinggi 6* !e!eorang maka !emakin tinggi pula ke erde!ann$a. 5leh !ebab itu, para p!ikolog men$u!un berbagai te! untuk mengukurn$a !ehingga diperoleh tingkatan+tingkatan 6* manu!ia. Aada pertengahan 1&&'+an, para peneliti menemukan bah2a ke erda!an emo!ional !ama pentingn$a .bahkan ada mengatakan lebih penting/ dari 6*. Ke erda!an emo!ional .)*/ memberi kita ke!adaran milik kita !endiri dan juga pera!aan milik orang lain. )* memberi kita ra!a empati, inta, moti#a!i dan kemampuan untuk menanggapi ke!edihan atau kegembiraan dengan epat. )* merupakan per!$aratan da!ar untuk menggunakan 6* !e ara e(ekti(. "ekalipun 6* !e!eorang !angat tinggi, tanpa )* dia dapat men$alahgunakann$a untuk menjadi !umber keru!akan bagi manu!ia dan alam !eme!ta. Aada akhir abad ke+,', para ahli menemukan adan$a ke erda!an ketiga, $ang di!ebut dengan ke erda!an !piritual ."*/. Ke erda!an ketiga ini merupakan ke erda!an untuk menghadapi dan meme ahkan per!oalan makna dan nilai $akni ke erda!an untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam kontek! makna $ang lebih lua! dan ka$a, ke erda!an untuk menilai bah2a tindakan atau jalan hidup !e!eorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain. "* adalah landa!an $ang diperlukan untuk mem(ung!ikan 6* dan )* !e ara e(ekti(. Akhir+akhir ini di!impulkan, ke erda!an !piritual lebih tinggi daripada ke erda!an intelektual dan ke erda!an emo!ional. Kita tidak membaha! ke erda!an !piritual !e ara !pe!i(ik dalam !e!i ini karena pembaha!an mengenai ma!alah ini membutuhkan pengetahuan $ang lua! tentang !truktur otak manu!ia dan perkembangan (il!a(at .mi!aln$a ?reud, Ne2ton, Ealaluddin Fumi, Garl Eung, dan !ebagain$a/. >eberapa ahli mengatakan bah2a ke erda!an !piritual tidak !ama dengan beragama. "e!eorang $ang memahami dengan baik ajaran dan hukum agama (ormal belum tidak otomati! memiliki ke erda!an !piritual $ang baik. "ebalikn$a, !eorang athei! dan humani! $ang tidak beragama bi!a !aja memiliki ke erda!an !piritual $ang baik. %enurut mereka, ke erda!an !piritual adalah ke erda!an ji2a $ang dapat membantu kita men$embuhkan dan membangun diri !e ara utuh !ebab ke erda!an !piritual terdapat di dalam bagian terdalam dari manu!ia itu !endiri. Aendapat para ahli di ata! tidak !epenuhn$a dapat dibenarkan. "ekalipun kita dapat menerima bah2a ke erda!an !piritual tidak !ama dengan beragama, tetapi tidak dapat
4

di!angkal, pengalaman keagamaan $ang dimiliki !e!eorang !ebagai ha!il perjumpaan dengan berbagai hal .peri!ti2a, buda$a dan agama+agama lainn$a dan !ebagain$a/ akan mempertajam perenungann$a tentang makna, $ang pada akhirn$a akan mengha!ilkan ke erda!an !piritual $ang baik. Agama !ebagai keper a$aan dan aturan memang di2ari!i dari kitab !u ii, para pemimpin agama, orang tua atau keluarga, tetapi tanpa perenungan $ang mendalam terhadap !emua $ang di2ari!i itu !e!eorang tidak mungkin memiliki ke erda!an !piritualita!. 7engan kata lain, !ekalipun ke erda!an !piritual $ang dimak!udkan para ahli tidak !ama dengan !piritualita! $ang akan kita baha! di !ini tetapi keduan$a mempun$ai hubungan $ang erat. Ke erda!an !piritual tidak mungkin terjadi tanpa !piritualita!, dan !piritualita! akan mendorong .melahirkan/ ke erda!an !piritual $ang baik. "umber utama .primer/ $ang menjadi da!ar pedoman dan ukurann$a tentu tidak berbeda $akni Kitab "u i. 5leh !ebab itu jika kita hendak membaha! Ke erda!an "piritual dan "piritualita! orang+orang Kri!ten, !umber primern$a haru!lah Kitab "u i .Alkitab/ ditambah dengan !umber+!umber !ekunder lainn$a. Agar lebih jela! maka berikut ini kita akan mengelabora!i pengertian !piritualita!. 6!tilah "piritualita! .dalam hal ini Kri!ten/ menunjuk kepada dua hal $akni !ebuah pengalaman hidup dan !uatu di!iplin ilmu akademi!. "ebagai !ebuah pengalaman hidup i!tilah ini menga u pada ke!eluruhan hidup Kri!tiani $ang berorienta!i pada pengetahuan tran!enden, kebeba!an, dan ka!ih dalam nilai+ nilai dan gaga!an luhur $ang diterima dan digumuli dalam Be!u! Kri!tu! melalui Foh Kudu! dalam gereja+N$a !ebagai per!ekutuan orang+orang per a$a. "piritualita! ini berkenaan dengan !egala !e!uatu $ang berkaitan dengan pengalaman hidup Kri!tiani, khu!u!n$a per!ep!i dan upa$a men apai gaga!an atau tujuan tertinggi hidup Kri!tiani, $aitu !uatu ke!atuan $ang lebih inten!i( dengan Allah $ang din$atakan di dalam Be!u! Kri!tu! melalui kehidupan dalam Foh. 7engan demikian, !piritualita! memiliki hubungan $ang jela! dengan pengha$atan kepada ?irman Tuhan, pendalaman pengha$atan hubungan Tuhan Be!u! dengan Allah >apa, menjadi perenungan hubungan antara para muridN$a dengan Tuhan Be!u! .Boh.19+17/. 7ari hubungan itu $ang pertama+tama ditunjukkan adalah dimen!i #ertikal: Allah mengutu!, memberikan tuga!, menetapkan mi!i $ang haru! dilakukan tanpa men$impang !edikit pun dari pokok+pokok $ang diamanatkan. 7ia $ang diper a$ai melakukan mi!i itu haru! !enantia!a memiliki hubungan $ang intim dengan Aengutu!.

Kesimpulan : ke erda!an intelektual .6*/ $ang !ering dibanggakan oleh keban$akan orangtua !ebagai pertanda bah2a anakn$a telah berpre!ta!i dinilai oleh ban$ak penelitian tidak berbanding luru! dengan ke!uk!e!an hidup !e!orang. Tern$ata, (aktor $ang paling dominan memberikan pengaruh bagi ke!uk!e!an hidup !e!eorang adalah ke erda!an emo!ional .)*/. Ke erda!an emo!ional+terma!uk di dalamn$a adalah ke erda!an !o!ial+diper a$a lebih mudah membuat !e!eorang untuk men apai ke!uk!e!an dalam hidupn$a. ke erda!an !piritual membantu !e!eorang untuk menemukan makna hidup dan kebahagiaan. 6nilah kenapa ke erda!an !piritual dinilai !ebagai ke erda!an $ang paling penting dalam kehidupan !e!eorang. Karena, menemukan makna dari kehidupan dan kebahagiaan adalah tujuan dari !etiap orang dalam hidupn$a. Untuk apa mempun$ai ke erda!an intelektual $ang tinggi bila hidupn$a tidak berbahagia; Untuk apa dapat meraih ke!uk!e!an, baik itu dalam karier, keka$aan, maupun dalam kehidupan !o!ial, bila tidak bi!a mera!akan !ebuah kebahagiaan; 6tulah kenapa ke erda!an !piritual dikatakan !ebagai ke erda!an $ang paling penting dan tinggi. Ke erda!an intelektual, ke erda!an emo!ional, dan ke erda!an !piritual adalah ke erda!an $ang !angat penting untuk dikembangkan dalam diri manu!ia. Ketigan$a merupakan karunia Tuhan $ang tidak boleh diabaikan agar manu!ia dapat menjalani dan menikmati kehidupann$a dengan baik. Akan tetapi, hal $ang tidak diinginkan adalah mengembangkan ke erda!an $ang !atu, namun mengabaikan ke erda!an $ang lainn$a. %i!aln$a, keban$akan orangtua dan para guru mera!a bangga bila anak+anak men apai pre!ta!i $ang baik dalam ke erda!an intelektualn$a3 dan mereka !eakan lupa bah2a ma!ih ada ke2ajiban untuk mengembangkan ke erda!an $ang lainn$a dalam diri anak, $akni ke erda!an emo!ional dan ke erda!an !piritual. Eadi, hal $ang penting untuk diperhatikan adalah por!i dalam mengembangkan ma!ing+ma!ing ke erda!an $ang ada dalam diri anak dengan baik. DAF A! "#S AKA
Ramiatmalia. (2013). Kecerdasan sosial. http://personalityramiatmalia.wordpress.com/kecerdasan sosial/. !iakses pada 2" #o$em%er 2013 p&k&l 20.15 '&hartanatanael. (2011). (ak&t akan (&han adalah awal m&la pen)etah&an. http://operati*.%lo).com/2011/04/11/tak&t akan t&han dan kecerdasan emosi dalam pendidikan 1/ !iakses pada 2" #o$em%er 2013 p&k&l 20.15

Anda mungkin juga menyukai