Anda di halaman 1dari 62

Aliran-aliran Psikolinguistik

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa, sebagai salah satu masalah komleks manusia, selain
berkenaan !engan masalah bahasa, juga berkenaan !engan masalah kegiatan berbahasa.
"e!angkan kegiatan berbahasa itu bukan han#a berlangsung se$ara makanistik, tetai juga
berlangsung se$ara mentalistik. Artin#a, kegiatan berbahasa itu berkaitan juga !engan
roses atau kegiatan mental %otak&. 'leh karena itu, !alam kaitann#a !engan embelajaran
bahasa, stu!i linguistik erlu !ilengkai !engan stu!i antar!isilin antara linguistik !an
sikologi, #ang la(im !isebut sikolinguistik.
)un!t a!alah Baak Psikologi Ekserimen #ang ertama kali membangun Laboratorium
Psikologi !i Lei(ig, *erman a!a aba! ke-1+. Di saming itu, )un!t telah
memerkenalkan aa #ang a!a ,aktu itu !i sebut Psikologi Bahasa %Ps#$hologie Der
"ra$he& #ang materin#a ti!ak jauh berbe!a !engan aa #ang !ibahas !alam Psikolinguistik
!e,asa ini. Istilah Psikolinguistik meruakan istilah lain !ari Psikologi Bahasa #ang mun$ul
setelah Perang Dunia -e!ua.
Pa!a tahun 1+.. )un!t menulis buku tentang sikolingistik #ang berju!ul /Die "ra$he/
ter!iri atas !ua jili!. Die "ra$he inji meruakan bagian !ari satu set buku karangan )un!t
#ang berju!ul /0olker Ps#$hologie/ %Psikologi Bangsa& #ang membahas tentang
kebu!a#aan, struktur sosial bahasa, moral, !an lain-lain !ari elbagai bangsa #ang berbe!a
!i !unia. Isin#a sema$am antroologi terha!a keban#akan ara sikolog #ang ti!ak
men#a!ari atau mengetahuin#a.
Dalam bukun#a itu, )un!t berusaha !engan keras mennabungkan !ua aliran #ang sangat
kuat a!a aba! ke-1+, #aitu aliran i!ealisme atau rasionalisme !engan alirn emirisme.
1.1 2ujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui3
1. Aakah #ang !imaksu! !engan sikologi4
1. Aakah #ang !imaksu! !engan lingustik4
5. Aakah #ang !imaksu! !engan sikolinguistik4
6. Aliran-aliran aa sajakah #ang ter!aat !alam sikolinuistik4

BAB II
PE7BAHA"AN
A. Psikologi
"e$ara etimologi kata sikologi berasal !ari bahasa 8unani -uno s#$he !an logos. kata
s#$he berarti ji,a, roh, atau sukma, se!angkan kata logos berarti ilmu. *a!i, se$ara har9iah
berarti ilmu ji,a atau ilmu #ang objek kajiann#a a!alah ji,a. !ulu ketika sikologi a!alah
ilmu #ang mengkaji ji,a masih bisa !iertahankan. Dalam keustakaan a!a tahun :.an
nama ilmu ji,a la(im !igunakan sebagai a!anan kata sikologi. Namun, kini istilah ilmu
ji,a ti!ak !igunakan lagi karena bi!ang ilmu ini memang ti!ak meneliti ji,a, roh, atau
sukma, sehingga istilah itu kurang teat.
Dalam erkembangan lebih lanjut, sikologi lebih membahas atau mengkaji sisi ; sisi
manusia !ari segi #ang bisa !iamati. -areba ji,a itu bersi9at abstrak, sehingga ti!ak !aat
!iamati se$ara emiris, a!ahal objek kajian setia ilmu harus !aat !iobser<asi se$ara
in!ra,i. Dalam hal ini ji,a atau kea!aan ji,a han#a bisa !iamati melalui gejala ; gejalan#a
seerti orang #ang se!ih akan berlaku murung, !an orang #ang gembira tamak !ari gerak
; gerikn#a #ang riang atau !ari ,ajahn#a #ang binar ; binar. 7eskiun !emikian, kita juga
sering men!aat kesulitan untuk mengetahui kea!aan ji,a seseorang !engan han#a
melihat tingkah lakun#a saja. 2i!ak jarang kita jumai seseorang #ang sebenarn#a se!ih
tetai teta tersen#um. Atau seseorang #ang sebenarn#a jengkel atau marah tetai teta
tenang atau malah terta,a.
)alauun besar gerak ; gerik lahir seseorang belum tentu menggambarkan kea!aan ji,a
#ang sebanarn#a, namun, se$ara tra!isional, sikologi la(im !iartikan sebagai satu bi!ang
ilmu #ang men$oba memelajari erilaku manusia. =aran#a a!alah !engan mengkaji
hakikat rangsangan, hakikat reaksi terha!a rangsangan itu !an mengkaji hakikat roses ;
roses akal #ang berlaku sebelum reaksi itu terja!i. Para ahli sikologi belakangan ini juga
$en!erung untuk mengangga sikologi sebagai suatu ilmu #ang me$oba mengkaji roses
akal manusia !an segala mani9estasin#a #ang mengatur erilaku manusia itu. 2ujuan
engkajian akal ini a!alah untuk menjelaskan, memre!iksikan, !an mengontrol erilaku
manusia.
Dalam erkembangann#a, sikologi telah menja!i beberaa aliran sesuai !engan aham
9ilsa9at #ang !ianut. -arena itulah !ikenal a!an#a sikologi #ang mentalistik, #ang
baha<ioristik, !an #ang kogniti9istik.
Psikologi #ang mentalistik melahirkan aliran #ang !isebut sikologi kesa!aran. 2ujuan
utama sikologi kesa!aran a!alah men$oba mengkaji roses ; roses akal manusia !engan
$ara mengintroseksi atau mengkaji !iri. 'leh karena itu, sikologi kesa!aran la(im juga
!isebut sikologi introseksionisme. Psikologi ini meruakan suatu roses akal !engan $ara
melihat ke!alam !iri sen!iri setelah suatu rangsangan terja!i.
Psikologi #ang beha<ioristik melahirkan aliran #ang !isebut sikologi erilaku. 2ujuan utama
sikologi erilaku ini a!alah men$oba mengkaji erilaku manusia #ang berua reaksi aabila
suatu rangsangan terja!i, !an selanjutn#a bagaimana menga,asi !an mengontrol erilaku
itu. Para akar sikologi beha<ioristik ini ti!ak berminat mengkaji roses ; roses akal #ang
membangkitkan erilaku tersebut karena roses ; roses akal ini ti!ak !aat !iamati atau
!iobser<asi se$ara langsung. *a!i, ara akar sikologi erilaku ini ti!ak mengkaji i!e ; i!e,
engertian, kemauan, keinginan, maksu!, engharaan, !an segala mekanisme 9isiologi.
8ang !ikaji han#alah eristi,a ; eristi,a #ang !aat !iamati, #ang n#ata !an konkret, #aitu
kelakuan atau tingkah laku manusia.
Psikologi #ang kogniti9istik !an la(im !isebut sikologi kogniti9 men$oba mengkaji roses;
roses kogniti9 manusia se$ara ilmiah. 8ang !imaksu! kogniti9 a!alah roses;roses akal
%ikiran, berikir& manusia #ang bertanggung ja,ab mengatur engalaman !an erilaku
manusia. Hal utama #ang !ikaji oleh sikologi kogniti9 a!alah bagaimana $ara manusia
memeroleh, mena9sirkan, mengatur, men#iman, mengeluarkan, !an menggunakan
engetahuann#a, termasuk erkembangan !an enggunaan engetahuan bahasa.
Perbe!aann#a !engan sikologi kesa!aran a!alah bah,a menurut aham mentalisme
roses;roses akal itu berlangsung setelah terja!in#a rangsangan. "e!angkan menurut
sikologi kogniti9 roses; roses akal itu !aat terja!i karena a!an#a kekuatan !ari !alam,
tana a!an#a rangsangan terlebih !ahulu.kekuatan !ari !alam, tana a!an#a rangsangan
terlebih !ahulu. Perilaku #ang mun$ul sebagai hasil roses akal seerti ini !isebut erilaku
atau tin!akan bertujuan sebagai hasil kreati<itas organisme manusia itu sen!iri.
Psikologi sangat berkaitan erat !engan kehi!uan manusia !alam segala kegiatann#a #ang
sangat luas. 'leh karena itu, mun$ullah berbagai $abang sikologi #ang !iberi nama sesuai
!engan enaraann#a. Diantara $abang;$abang itu a!alah sikologi sosial, sikologi
erkembangan, sikologi klinik, sikologi komunikasi, !an sikologi bahasa.
B. Linguistik
"e$ara umum linguistik la(im !iartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu #ang mengambil
bahasa sebagai objek kajiann#a. Pakar linguistik !isebut lingui, !alam bahasa inggris juga
berarti orang #ang mahir menggunakan beberaa bahasa, selain bermakna akar linguistik.
"eseorang linguis memelajari bahasa bukan !engan tujuan utama untuk mahir
menggunakan bahasa itu, melainkan untuk mengetahui se$ara men!alam mengenai kai!ah
; kai!ah struktur bahasa, beserta !engan berbagai asek !an segi #ang men#angkut
bahasa itu. An!aikata si linguis ingin memahirkan enggunaan bahasa bahasa itu tentu juga
ti!ak a!a salahn#a. Bahkan akan menja!i lebih baik. "ebaikn#a, seseorang #ang mahir !an
lan$ar !alam menggunakan beberaa bahasa, belum tentu !ia seorang linguis kalau !ia
ti!ak men!alami teori tentang bahasa. 'rang seerti ini lebih teat !isebut seorang oliglot
/berbahasa ban#ak/, sebagai !ikotomi !ari monoglot /berbahasa satu/.
-alau !ikatakan bah,a linguistik atu a!alah ilmu #ang objek kajiann#a a!alah bahaasa,
se!angkan bahasa itu sen!iri meruakan 9enomena #ang ha!ir !alam segala akti<itas
kehi!uan manusia, maka linguistik itu un menja!i sangat luas bi!ang kajiann#a. 'leh
karena itu, kita bisa lihat a!an#a berbagai $abang linguistik #ang !ibuat ber!asarkan
berbagai kriteria atau an!angan. "e$ara umum embi!angan linguistik itu a!alah sebagai
berikut.
1.7enurut objek kajian, linguistik !aat !ibagi atas !ua $abang besar, #aitu linguistik mikro
!an linguistik makro. 'bjek kajian linguistik mikro a!alah struktur internal bahasa itu sen!iri,
men$aku struktur 9onologi, mor9ologi, sintaksis, !an leksikon. "e!angkan objek kajian
linguistik makro a!lah bahasa !alam hubungann#a !engan 9aktor !i luar bahasa seerti
9aktor sosiologis, sikologis, antroologi, !an neurologi. Berkaitan !engan 9aktor ; 9aktor !i
luar bahasa itu mun$ullah bi!ang ; bi!ang seerti sosiologistik, sikologistik, neurolinguistik
!an etnolinguistik. Disini, linguistik !ian!ang sebagai !isilin utama, se!angkan ilmu-ilmu
lain sebagai !isilin ba,ahan.
1.7enurut tujuan kajiann#a, linguistik !aat !ibe!akan atas !ua bi!ang besaar #aitu
linguistik teoteris !an linguistik teraan. -ajian teoteris han#a !itujukan untuk men$ari atau
menentukan teori ; teori linguistik. Han#a untuk membuat kai!ah ; kai!ah linguistik se$ara
!eskriti9. "e!angkan kajian teraan !itujukan untuk menerakan kai!ah ; kai!ah linguistik
!alam kegiatan raktis, seerti !alam engajaran bahasa, enerjemahan, en#usunan
kamus, !an sebagain#a.
5.A!an#a #ang !isebut linguistik sejarah !an sejarah linguistik. Linguistik sejarah mengkaji
erkembangan !an erubahan suatu bahasa atau sejumlah bahasa, baik !engan
!ierban!ingkan mauun ti!ak. "ejarah linguiatik mengkaji erkembangan ilmu linguistik,
baik mengenai tokoh ; tokohn#a, aliran ; aliran teorin#a, mauun hasil ; hasil kerjan#a.
Dalam kaitann#a !engan sikologi, linguistik la(im !iartikan sebagai ilmu #ang mun$oba
memelajari hakikat bahasa, atruktur bahasa, bagaimana bahasa itu !ieroleh, bagaimana
bahasa itu bekerja, !an bagaimana bahasa itu berkembang. Dalam konse ini tamak
bah,a #ang naman#a sikolinguistik !iangga sebagai $abang !ari linguistik, se!angkan
linguistik itu sen!iri !iangga sebagai $abang !ari sikologi.
=. Psikolinguistik
Psikolinguistik terbentuk !ari kata sikologi !an kata linguisti$, #akni !ua bi!ang ilmu #ang
berbe!a, #ang masing ; masing ber!iri sen!iri, !engan rose!ur !an meto!e #ang
berlainan. Namun, ke!uan#a sama ; sama meneliti bahasa sebagai objek 9ormaln#a. Han#a
materin#a #ang berbe!a, linguistik mengkaji struktur bahasa, se!angkan sikologi mengkaji
erilaku berbahasa atau roses berbahasa. Dengan !emikian $ara !an tujuann#a juga
berbe!a.
7eskiun $ara !an tujuan berbe!a, tetai ban#ak juga bagian ; bagian objekn#a #ang !ikaji
!engan $ara #ang sama !an !engan tujuan #ang sama, tetai !engan teori #ang berlainan.
Hasil kajian ke!ua !isilin ini un ban#ak #ang sama, meskiun ti!ak se!ikit #ang berlainan.
'leh karena itulah, telah lama !irasakan erlu a!an#a kerja sama !i antara ke!ua !isilin ini
untuk mengkaji bahasa !an hakikat bahasa. Dengan kerja sama ke!ua !isilin itu
!iharakan akan !ieroleh hasil kajian #ang lebih baik !an lebih berman9aat.
"ebagai hasil kerjasama #ang baik, lebih terarah, !an lebih sistematis !iantara ke!ua ilmu
itu, lahirlah satu !isilin ilmu baru #ang !isebut sikolinguistik, sebagai ilmu antar!isilin
antara sikologi !an linguistik. Istilah sikolinguistik itu sen!iri baru lahir tahun 1+6:, #akni
tahun terbitn#a buku s#$holinguisti$s 3 A "ur<e# o9 2heor# an! >eser$h Problems #ang
!isunting oleh =harles E. 'sgoo! !an 2homas A. sebeok, !i Bloomington, Amerika "erikat.
Psikolinguistik men$oba menguraikan roses ; roses sikologi #ang berlangsung
jika seseorang mengu$akan kalimat ; kalimat #ang !i!engarn#a a!a ,aktu
berkomunikasi, !an bagaimana kemamuan berbahasa itu !ieroleh oleh manusia %"lobin,
1+?6@ 7eller, 1+A6@ "lama =a(ahu, 1+?5&. 7aka se$ara teoteris tujuan utama sikolinguistik
a!alah men$ari satu teori bahasa #ang se$ara linguistik bisa !iterima !an se$ara sikologi
!aat menerangkan hakikat bahasa !an emeerolehann#a. Dengan kata lain, sikolinguistik
men$oba menerangkan hakikat struktur bahasa, !an bagaimana struktur ini !ieroleh,
!igunakan a!a ,aktu bertutur, !an a!a
,aktu memahami kalimat; kalimat !alam ertuturan itu. Dalam raktekn#a sikolinguistik
men$oba menerakan engetahuan linguistik !an sikologi a!a masalah ; masalah seerti
engajaran !an embelajaran bahasa, engajaran memba$a ermulaan !an memba$a
lanjut, ke!,ibahasaan !an kemultibahasaan, en#akit bertutur seerti a9asia, gaga, !an
sebagain#a@ serta masalah ; masalah sosial lain #ang men#angkut bahasa, seerti bahasa
!an en!i!ikan,
bahasa !an embangunan nusa !an bangsa.
D. "ejarah Perkembangan Psikolnguistik
Istilah sikolinguistik baru mun$ul a!a tahun 1+:6 !alam buku 2homas A. "ebeok !an
=harles E. 'sgoo! #ang berju!ul Psh#$olinguiati$s3 A "ur<e# o9 2heor# an! >esear$h
Problems, namun sebenarn#a sejak (aman anini, ahli bahasa !ari In!ia, !an "okrates ahli
9ilsa9at !ari 8unani, engkajian bahasa telah !ilakukan orang. -ajian mereka ti!ak terleas
!ari ahamBaliran 9ilsa9at #ang mereka anut, karena 9ilsa9at meruakan in!uk !ari semua
!isilin ilmu.
Pa!a aba! #ang lalu ter!aat !ua aliran 9ilsa9at #ang saling bertentangan !an saling
memengaruhi erkembangan linguistik !an sikologi. 8ang ertama a!alah aliran emirisme
#ang erat kaitann#a !engan sikologi asosiasi. Aliran emirisme melakukan kajian terha!a
!ata emiris atau objek #ang !aat !iobser<asi !engan $ara menganalisis unsur ; unsur
embentukann#a samai #ang seke$il ; ke$iln#a. 'leh karena itu, aliran ini !isebut bersi9at
atomistik, !an la(im !ikaitkan !engan asosianisme !an ositi<isme.
Aliran ke!ua !ikenal !engan nama rasionalisme. Aliran ini mengkaji akal sebagai satu
keseluruhan !an men#atakan bah,a 9aktor ; 9aktor #ang a!a !alam akal inilah #ang atut
!iteliti untuk bisa memahami erilaku manusia itu. 'leh karena itu, aliran ini !isebut bersi9at
holistik, !an biasa !ikaitkan !engan aham nati<isme, i!ealisme, !an mentalisme.
Psikolinguistik bermula !ari a!an#a akar linguistik #ang berminat a!a sikologi, !an
a!an#a akar sikologi #ang berke$imung !alam linguistik. Dilanjutkan !engan a!an#a
kerjasama antara akar linguistik !an akar sikologi, !an kemu!ian mun$ullah akar ;
akar sikolinguistik sebagai !isilin man!iri.
a. Psikologi !alam Linguistik
Dalam sejarah linguistik a!a sejumlah akar linguistik #ang menaruh erhatian besar a!a
sikologi. 0on Humbol!t %1?A?-1C5:&, akar linguistik berkebangsaan *erman telah
men$oba mengkaji hubungan antara bahasa %linguistik& !engan emikiran manusia
%sikologi&. =aran#a, !engan memban!ingkan tata bahasa !ari bahasa ; bahasa #ang
berlainan !engan tabiat ; tabiat bangsa ; bangsa enutur itu. 0on Humbol!t sangat
!iengaruhi oleh aliran rasionalisme. Dia mengangga bahasa bukanlah sesuatu #ang
su!ah sia untuk !iotong ; otong !an !iklasi9ikasikan seerti aliran emirisme. 7enurut
0on Humbol!t bahasa itu meruakan satu kegiatan #ang memiliki rinsi ; rinsi sen!iri.
Der!inan! !e "aussure %1C:C-1+15&, akar linguistik berkembangsaan ",iss, telah
berusaha menerangkan aa sebenarn#a bahassa itu %linguistik& !an bagaimana kea!aan
bahasa itu !alam otak %sikologi&. Beliau memerkenalkan tiga istilah tentang bahasa #aitu
langage %bahasa a!a umumn#a #ang bersi9at abstrak&, langue %bahasa tertentu #ang
bersi9at abstrak&, !an arole %bahasa sebagai tuturan #ang bersi9at konkret&. Dia
menegaskan objek kajian linguistik a!alah langue., se!angkan objek kajian sikologi a!alah
arole. Ini berarti, kalau ingin mengkaji bahasa se$ara lengka, maka ke!ua !isilin, #akni
linguistik !an sikologi harus !igunakan. Hal ini !ikatakann#a karena !ia mengangga
segala sesuatu #ang a!a !alam bahasa itu a!a !asarn#a bersi9at sikologis.
E!,ar! "air %1CC6-1+5+&, akar linguistik !an antroologi bangsa Amerika, telah
mengikutsertakan sikologi !alam engkajian bahasa. 7enurut "air, sikologi !aat
memberikan !asar ilmiah #ang kuat !alam engkajian bahasa. Beliau juga men$oba
mengkaji hubungan bahasa %linguistik& !engan emikiran %sikologi&. Dari kajian itu beliau
berkesimulan bah,a bahasa, terutama strukturn#a, meruakan unsur #ang menentukan
struktur emikiran manusia. Beliau juga menekankan bah,a linguistik !aat memberikan
sumbangan #ang enting kea!a sikologi Eestalt, !an sebalikn#a sikologi Eestalt !aat
membantu !isilin linguistik.
b. Linguistik !alam Psikologi
Dalam sejarah erkembangan sikologi a!a sejumlah akar sikologi #ang menaruh
erhatian a!a linguistik. *ohn De,e# %1C:+-1+:1&, akar sikologi berkebangsaan
Amerika, seorang emirisme murni. Beliau telah mengkaji bahasa !an erkembangann#a
!engan $ara mena9sirkan analisis linguistik bahasa kanak ; kanak ber!asarkan rinsi ;
rinsi sikologi. Umaman#a, beliau men#arankan agar enggolongan sikologi akan kata
; kata #ang !iu$akan kanak ; kanak !ilakukan ber!asarkan makna seerti #ang !iahami
kanak ; kanak, !an bukan seerti #ang !iahami orang !e,asa !engan bentuk ; bentuk
tata bahasa orang !e,asa. Dengan $ara ini, maka ber!assarkan rinsi ; rinsi sikologi
akan !aat !itentukan hubungan antara kata ; kata berkelas a!<erbia !an reosisi !isatu
ihak !engan kata ; kata berkelas nomina !an a!jekti<a !iihak lain. *a!i, !engan
engkajian kelas kata ber!asarkan emahaman kanak ; kanak kita akan !aat menentukan
ke$en!erungan akal %mental& kanak ; kanak #ang !ihubungkan !engan erbe!aan ;
erbe!aan linguistik. Pengkajian seerti ini, menurut De,e#, akan memberi bantuan #ang
besar keaa!a sikologi bahasa a!a umumn#a.
)atson %1C?C-1+:C&, ahli sikologi beha<iorisme berkebangsaan Amerika. Beliau
menematkan erilaku atau kegiatan berbahasa sama !engan erilaku atau kegiatan
lainn#a, seerti makan, berjalan, !an melomat. Pa!a mulan#a )atson han#a
menghubungkan erilaku berbahasa #ang imlisit, #akni #ang terja!i !i!alam ikiran,
!engan #ang ekslisit, #akni #ang berua tuturan. Namun, kemu!ian !ia men#amakan
erilaku berbahasa itu !engan teori stimulus-resons #ang !ikembangkan oleh Po<lo<.
7aka, en#amaan ini memerlakukan kata ; kata sama !engan ben!a ; ben!a lain sebagai
resons !ari suatu stimulus.
)eiss, ahli sikolo!i beha<iorisme Amerika. Beliau mengakui a!an#a asek mental
!alm bahasa. Namun, karena ,uju!n#a ti!ak memiliki kekuatan bentuk 9isik, maka ,uju!n#a
itu sukar !ikaji atau !itunjukkan. 'leh karena itu, )eiss lebih $en!erung mengatakan bah,a
bahasa itu sebagai satu bentuk erilaku aabila seseorang men#esuaikan !irin#a !engan
lingkungan sosialn#a. )eiss a!alah salah seorang tokoh #ang terkemuka #ang telah
merintis jalan kearah lahirn#a sikolinguistik. -arena !ialah #ang telah berhasil mengubah
Bloom9iel! !ari enganut aliran mentalistik menja!i enganut aliran beha<iorisme. )eiss
juga telah mengemukakan sejumlah masalah #ang harus !ie$ahkan oleh linguistik !an
sikologi #ang !ilihat !ari su!ut beha<iorisme. Di antara masalah ; masalah itu a!alah
sebagai berikut 3
1.Bahasa meruakan satu kumulan resons #ang jumlahn#a ti!ak terbatas terha!a suatu
stimulus.
1.Pa!a !asarn#a erilaku bahasa men#atukan anggota suatu mas#arakat ke alam
organisasi gerak sara9.
5.Perilaku bahasa a!alah sebuah alat untuk mengubah !an meragam-ragamkan kegiatan
seseorang sebagai hasil ,arisan !an hasil erolehan.
6.Bahasa !aat meruakan stimulus terha!a satu resons, atau meruakan satu resons
terha!a satu stimulus.
:.>esons bahasa sebagai satu stimul engganti untuk ben!a !an kea!aan #ang
sebenarn#a memungkinkan kita untuk memun$ulksn kembali suatu hal #ang ernah terja!i,
!an menganalisis keja!ian ini !alam bagian ; bagiann#a.
$. -erjasama Psikologi !an Linguistik
-erjasama se$ara langsung antara linguistik !an sikologi sebanarn#a su!ah !imulai sejak
1CA. #aitu, oleh He#man "teintthal, seorang ahli sikologi #ang beralih menja!i ahli
linguistik, !an 7ori( La(arus seorang ahli linguistik #ang beralih menja!i ahli sikologi
!engan menrbitkan sebuah jurnal #ang khusus membi$arakan masalh sikologi bahasa !ari
su!ut linguistik !an sikologi.
Dasar ; !asar sikolinguistik menurut beberaa akar !i!alam buku #ang !isunting oleh
'sgoo! !an "ebeok !iatas a!alah berikut ini 3
1.Psikolinguistik a!alah satu teori linguistik ber!asarkan bahasa #ang !iangga sebagai
sebuah sistem elemen #ang saling berhubungan erat.
1.Psokolinguistik a!alah satu teori embelajaran %menurut teori beha<iorisme& ber!asarkan
bahasa #ang !ianggansebagainsatu sistem tabiat !an kemamuan #ang menghubungkan
is#arat !engan erilaku.
5.Psikolinguistik a!alah satu teori in9ormasi #ang mengangga bahasa sebagai sebuah alat
untuk men#amaikan suatu ben!a.
!. 2iga Eenerasi !alam Psikolinguistik
1. Psikolinguistik Eenerasi ertama
Psikolinguistik generasi ertama a!alah sikolinguistik !engan ara akar #ang menulis
artikel !alam kumulan karangan berju!ul s#$holinguisti$s3 A "ur<e# o9 2heor# an!
>eser$h Problems #ang !isunting oleh =harles E. 'sgoo! !an 2homas A. "ebeok. 2itik
an!ang 'sgoo! !an "ebeok berkaitan erat !engan aliran beha<iorisme %aliran erilaku&
atau lebih teat lagi aliran neobeha<iorisme. 2eori ; teori ini mengi!enti9ikasikan bahasa
sebagai stu sistem reson #ang langsung !an ti!ak langsung terha!a stimulus <erbal !an
non<erbal. 'rientasi stimulus resons ini a!alah orientasi sikologi.
2okoh lain !ari generasi ertama ini a!alah L. Bloom9iel!. Beliau a!alah tokoh
linguistik Amerika #ang menerima !an menerakan teori ; teori beha<iorisme !alam analisis
bahaa. 2eknik analisis bahasa !an an!angann#a tentang hakikat bahasa sama !engan
an!angan !an teori sikolinguistik erilaku.
7anusia #ang normal sejak lahir telah !ilengkai !engan kemamuan belajar. 'leh sebab
itu, kemamuan berbahasa !i!aat atau !i$aai melalui roses belajar. Hal ini menunjukkan
bah,a itu harus !ielajari. Dengan kata lain, kemamuan berbahasa a!alah satu
kemamuan hasil belajar, !an bukan sebagai sesuatu #ang !i,arisi.
2okoh lain !ari sikolinguistik generasi ertama, !an #ang !iangga sebagai tokoh utama
a!alah B. D. "konner. Beliau menja!i tokoh #ang kemu!ian !itentang oleh Noam =homsk#
#ang menganut aliran kogniti9 !alam roses berbahasa. Namun, teori ; teori "kinner inilah
#ang !ianut oleh teori ; teori linguistik aliran Bloom9iel!.
1. Psikolinguistik Eenerasi -e!ua
-arena a!a sikolinguiatik generasi ertama ti!ak menja,ab ban#ak masalah
roses berbahasa, !an teori ; teori itu kekurangan !a#a enjelas, maka !ierlukan teori
#ang lain !alam sikolinguistik. Lahirlah teori ;teori sikolinguiatik generasi ke!ua, !engan
!ua tokoh utaman#a #akni Noam =homsk# !an Eeorge 7iller.
7enurut 7ehler !an Noi(et, sikolinguistik generasi ke!ua telah !aat mengatasi $iri ; $iri
atomistik !ari sikolinguistik 'sgoo!-"ebeok. Psikolinguistik generasi ke!ua beren!aat
bah,a !alam roses berbahasa bukanlah butir ; butir bahasa #ang !ieroleh, melainkan
kai!ah !an sistem kai!ahlah #ang !ieroleh.
5. Psikolinguistik Eenerasi -etiga
-elahiran sikolinguistik generasi ketiga ini oleh E. )erst$h !alam bukun#a 2,o Problems
9or the Ne, Ps#$holinguisti$s !iberi nama Ne, Ps#$holinguisti$s. =iri ; $iri sikolinguistik
generasi ketiga ini a!alah sebagai berikut 3
Pertama, orientasi mereka kea!a sikologi, tetai bukan sikologi erilaku. 7ereka
berorientasi kea!a sikologi seerti #ang !ikemukakan oleh Dresse !an Al 0allon !ari
eran$is, !an mungkin juga kea!a sikologi akti<itas !ari Uni "o<#et atau seerti
!itekankan oleh E. )erst$h bah,a terja!i roses #ang seremak !ari in9ormasi linguistik
!an sikologi.
-e!ua, keterleasan mereka !ari kerangka sikolinguistik kalimat !an keterlibatan
!alam sikolinguistik #ang ber!asarkan situasi !an konteks. Ini berarti, analisis
sikolinguistik bbukan lagi menentukan kalimat hubungan antara struktur gramatikal !an
kai!ah semantik mo!el Noam =homsk# !engan teori generati9 trans9ormasin#a, tetai
hubungan ini !ierluas !engan memerhitungkan situasi !an konteks.
-etiga, a!an#a satu ergeseran !ari analisis mengenai roses ujaran #ang abstrak
ke satu analisis sikologis mengenai komunikasi !an ikiran. Pergeseran !ari ujaran #ang
abstrak ke komunikasi !an ikiran ini !ikemukakan oleh *. ". Bruner !alam artikeln#a
berju!ul Drol =ommuni$ation to Language #ang !imuat !alam =ognition tahun 1+?6-:.
-etiga $iri utama !ari sikolinguistik generasi ketiga ini menunjukkan telah terja!in#a
satu eningkatan kualitati9 !alam erkembangan sikolinguistik !i negara ; negara Barat.
Namun, menurut Leonti<e %1+C1& !iban!ingkan !engan erkembangan linguistik !i Eroa,
maka osikolinguistik !i >usia su!ah lebih !ulu berkembang karena sejak a,al sikolinguistik
!i >usia telah memerhitungkan jurus komunikasi !an ikiran !alam analisas sikolinguistik.
E. Aliran-aliran Psikolinguistik
1& Aliran Beha<ioristik
2eori Beha<ioristik ertama kali !imun$ulkan oleh *hon B.)atson %1C?C-1+:C&. Dia a!alah
seorang ahli sikologi berkebangsaan amerika. Dia mengembangkan teori "timulus-
>esons Bon! %" ; > Bon!& #ang telah !ierkenalkan oleh I<an P.Pa<lo<. 7enurut teori ini
tujuan utama sikologi a!alah membuat re!iksi !an engen!alian terha!a rilaku, !an
se!ikitun ti!ak a!a hubungann#a !engan kesa!aran. 8ang !ikaji a!alah ben!a-ben!a atau
hal-hal #ang !iamati se$ara langsung, #aitu rangsangan %stimulus& !an gerak balas%resons&
F1GF1G.
Ekserimen #ang !ilakukan oleh )atson !alam membuktikan kebenaran teori
beha<iorismen#a terha!a manusia a!alah er$obaan terha!a ba#i #ang bernama albert
berusia 11 tahun !an tikus utih. Dimana kesimulan akhirn#a a!alah ela(iman !aat
merubah rilaku seseorang se$ara n#ata.
Dalam embelajaran #ang !i!asarkan a!a hubungan stimulus reson, )atson
mengemukakan !ua hal enting3
1. >e$en$# Prin$ile %rinsi kebaruan&
8aitu *ika suatu stimulus baru saja menimbulkan resons, maka kemungkinan stimulus itu
untuk menimbulkan resons #ang sama aabila !iberikan uman lagi akan lebih besar
!aria!a kalau stimulus itu !iberikan uman setelah lama berselang.
1. DreHuen$# Prin$ile %rinsi 9rekuensi&
7enurut rinsi ini aabila suatu stimulus !ibuat lebih sering menimbulkan satu resons,
maka kemungkinan stimulus itu akan menimbulkan resons #ang sama a!a ,aktu #ang
lain akan lebih besar.
"elain itu. )atson mengatakan bah,a ke#akinan a!a a!an#a kesa!aran berkaitan !engan
ke#akinan masa-masa nenek mo#ang mengenai taha#ul. 7agis-magis senantiasa hi!u.
-onse-konse ,arisan masa rabera!ab ini telah membuat kebangkitan !an ertumbuhan
sikologis ilmiah menja!i sangat sulit. -riteria )atson !alam menentukan aakah sesuatu
itu a!a atau ti!ak a!a a!alah ber!asarkan aakah hal tersebut !aat !iamati atau ti!ak
!aat !iamati.
"elanjutn#a Bell %1+C13 16& mengungkakan an!angan aliran beha<iorisme #ang !iangga
sebagai ja,aban atas ertan#aan bagaimanakah sesungguhn#a manusia memelajari
bahasa, #aitu3
1. Dalam ua#a menemukan enjelasan atas roses embelajaran manusia, hen!akn#a
ara ahli sikologi memiliki an!angan bah,a hal-hal #ang !aat !iamati saja #ang akan
!ijelaskan, se!angkan hal-hal #ang ti!ak !aat !iamati hen!akn#a ti!ak !iberikan
enjelasan mauun membentuk bagian !ari enjelasan.
1. Pembelajaran itu ter!iri !ari emerolehan kebiasaan, #ang !ia,ali !engan eniruan.
5. >eson #ang !iangga baik menghasilkan imbalan #ang baik ula.
6. -ebiasaan !ierkuat !engan $ara mengulang-ulang stimuli !engan begitu sering
sehingga reson #ang !iberikan un menja!i sesuatu #ang bersi9at otomatis.
1& Aliran -ogniti9
7enurut teori ini bahasa bukanlah suatu $iri ilmiah #ang terisah, melainkan salah satu
!iantara beberaa kemamuan #ang berasal !ari kematangan kogniti9. Bahasa !i
instruksikan oleh nalar. Perkembangan bahasa harus berlan!askan a!a er$obaan #ang
lebih men!asar !an lebih umum !i !alam kognisi. *a!i urutan-urutan erkembnagan kogniti9
menentukan erkembangan bahasa7enurut teori kogniti9 #ang utama sekali harus !i$aai
a!alah erkembangan kogniti9, barulah engetahuan !aat keluar !alam bentuk
keteramilan berbahasa semenjak lahir samai umur 1C bulan bahasa belum a!a, si anak
memahami !unia melalui in!ran#a.
A!aun tokoh #ang terkenal !engan teori kogniti9 ini a!alah Noam =homsk# men#atakan
bah,a manusia !ilahirkan !engan akal #ang berisi engetahuan batin #ang berkait !engan
sejumlah bi!ang #ang berbe!a-be!a. "alah satu !ari engetahuan tersebut berkait !engan
bahasa. =homsk# men#ebut engetahuan batin #ang berkait !engan bahasa ini sebagai
Language A$Huisition De<i$e atau #ang lebih ouler sebagai LAD, #ang !alam mo!ul
!isebut sebagai Alat Pemerolehan Bahasa atau APB. =homsk# beren!aat bah,a !a#a-
!a#a !alam bi!ang #ang berbe!a #ang !isebut !i atas, relati9 man!iri satu sama lain. Artin#a
ti!ak saling berkait. Bahkan !alam kaitan !engan emerolehan bahasa, =homsk#
beren!aat bah,a bagi emerolehan bahasa, engetahuan batin saja su!ah $uku !an
engetahuan matematis serta engetahuan logika ti!ak !ierlukan !alam kegiatan ini.
7asih menurut =homsk# beha<iorisme %"->&, sangat ti!ak mema!ai untuk menerangkan
roses emerolejhan bahasa. "ebab masukan !ata linguistikn#a sangat se!ikit untuk
membangkitkan rumus-rumus linguisti$. a!a bagian akhir subokok bahasan
!iketengahkan argumen-argumen #ang !ikemukakan =homsk# !alam memertahankan
APB #ang tertuang !alam bentuk emat argumen, #akni %1& keunikan tata bahasa, %1& !ata
masukan #ang ti!ak semurna, %5& keti!akselarasan intelegensi, !an %6& kemu!ahan !an
ke$eatan emerolehan bahasa anak.
5& Aliran 7entalistik
Pa!a subokok bahasan ini, kita telah membahas sejumlah konse en!aat-en!aat
ara teorisi mengenai bagaimana seseorang memahami !an meresons terha!a aa-aa
#ang a!a !i alam semesta ini. -ita telah berbi$ara mengenai an!angan-an!angan kaum
mentalis !an kaum baha<ioris, terutama !alam kaitan !engan keterhubungan antara
bahasa, ujaran !an ikiran. 7enurut kaum mentalis, seorang manusia !ian!ang memiliki
sebuah akal %min!& #ang berbe!a !ari ba!an %bo!#& orang tersebut. Artin#a bah,a ba!an
!an akal !iangga sebagai !ua hal #ang berinteraksi satu sama lain, #ang salah sati !i
antaran#a mungkin men#ebabkan atau mungkin mengontrol eristi,a-eristi,a #ang terja!i
a!a bagian lainn#a. Dalam kaitan !engan erilaku se$ara keseluruhan, an!angan ini
beren!aat bah,a seseorang bererilaku seerti #ang mereka lakukan itu bisa meruakan
hasil erilaku ba!an se$ara tersen!iri, seerti bernaas atau bisa ula meruakan hasil
interaksi antara ba!an !an ikiran. 7entalisme !aat !ibagi menja!i !ua, #akni emirisme
!an rasionalisme.
-e!ua en!aat ini un memiliki an!angan-an!angan #ang berbe!a !alam memahami
ersoalan gagasan-gagasan batin atau engetahuan. "emua kaum mentalis berseakat
mengenai a!an#a akal !an bah,a manusia memiliki engetahuan !an gagasan !i !alam
akaln#a. 7eskiun !emikian, mereka ti!ak berseakat !alam hal bagaimana gagasan-
gagasan tersebut bisa a!a !i !alam akal. Aakah gagasan-gagasan tersebut seluruhn#a
!ieroleh !ari engalaman %en!aat kaum emiris& atau gagasan-gagasan tersebut su!ah
a!a !i !alam akal sejak lahir %gagasan kaum rasional&. Bahkan !i !alam ke!ua aliran ini
un, ter!aat erbe!aan en!aat #ang rin$iann#a akan kita bahas nanti.
-emu!ian, !iketengahkan embahasan mengenai emirisme. Dalam kaitan ini telah
!ibahas ken#ataan bah,a kata emiris !an emirisme telah berkembang menja!i !ua istilah
#ang memiliki !ua makna #ang berbe!a. "etelah itu, !ibahas ula isu lain #ang
mengelomokkan kaum emiris, #akni isu #ang berkenaan !engan ertan#aan aakah
gagasan-gagasan !i !alam akal manusia #ang membentuk engetahuan bersi9at uni<ersal
atau umum !i saming juga bersi9at 9isik.
PENU2UP
1.-esimulan
2eoriBAliran Beha<ioristik tujuan utama sikologi a!alah membuat re!iksi !an engen!alian
terha!a rilaku, !an se!ikitun ti!ak a!a hubungann#a !engan kesa!aran. 8ang !ikaji
a!alah ben!a-ben!a atau hal-hal #ang !iamati se$ara langsung, #aitu rangsangan
%stimulus& !an gerak balas%resons&
2eori -ogniti9 beran!angan 7enurut teori ini bahasa bukanlah suatu $iri ilmiah #ang
terisah, melainkan salah satu !iantara beberaa kemamuan #ang berasal !ari
kematangan kogniti9
-aum mentalis beren!aat seorang manusia !ian!ang memiliki sebuah akal %min!& #ang
berbe!a !ari ba!an %bo!#& orang tersebut. Artin#a bah,a ba!an !an akal !iangga sebagai
!ua hal #ang berinteraksi satu sama lain,
DAD2A> PU"2A-A
=haer, Ab!ul. 1..+. Psikolinguistik -ajian 2eoritik. *akarta3 P2 >ineka =ita.
Dar!jo,i!jojo, "oenjono. 1.1.. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa
7anusia. *akarta3 8a#asan 'bor In!onesia.
7arIat, "amsunu,i#ati. 1..+. Psikolingustik "uatu Pengantar. *akarta3 >e9ika A!itama.
htt3BBrasastie.multil#.$omBjournalBitemB5C
F1G htt3BBmasso9a.,or!ress.$omB1..CB.1B16Bmenengok-bahasan-sikolinguistikB 'LEH
PA-DE "'DA
htt.BB,,,.s$rib.$om
B. Bahasa !an Berbahasa
Bahasa !an berbahasa, a!alah !ua hal #ang berbe!a. Bahasa a!alah alat <erbal
#ang !igunakan untuk berkomunikasi, se!angkan berbahasa a!alah roses en#amaian
in9ormasi !alam berkomunikasi itu. Pa!a bagian a,al telah !ikatakan bah,a bahasa a!alah
objek kajian linguistik, se!angkan berbahasa a!alah objek kajian sikologi.
Para akar linguistik !eskriti9 biasan#a men!eni9isikan bahasa sebagai satu sistem
lambang bun#i #ang bersisa9 arbitrer. 8ang kemu!ian la(im !itambah !engan #ang
!igunakan oleh sekelomok anggota mas#arakat untuk berinteraksi !an meni!enti9ikasikan
!iri. %=haer,1++6&.
Bagian ertama !e9inisi !iatas men#atakan bah,a bahasa itu a!alah satu sistem,
sama !engan sistem ; sistem lain, #ang sekaligus beri9at sistematis !an bersi9at sistemis.
*a!i, bahasa itu bukan meruakan satu sistem tunggal melainkan !ibangun oleh sejumlah
subsistem %subsistem 9onologi, sintaksis, leksikon&. "istem bahasa ini meruakan sistem
lambang, sama !engan sistem lambang lalu lintas, atau sistem lambang lainn#a. Han#a,
sistem lambang bahasa ini a!alah bun#i, bukan gambar atau tan!a lain, !an bun#i a!alah
bun#i bahasa #ang !ilahirkan oleh alat u$a manusia. "ama !engan lambang lain. "istem
lambang bahasa ini juga bersi9at atbitrer. Artin#a, antara lambang #ang berua bun#i itu
ti!ak memiliki hubungan ,ajib !engan konse #ang !ilambangkann#a.
Bahasa !ilihat !ari segi sosial #aitu, bah,a bahasa itu a!alah alat interaksi atau alat
komunikasi !i!alam mas#arakat. 2entu saja konse linguiatik !!eskriti9 tentang bahasa itu
ti!ak lengka, sebab bahasa bukan han#a alat interaksi sosial, melainkan juga memiliki
9ungsi !alam berbagai bi!ang lain. 'leh karena itu sikologi, antriologi, etnologi, neurologi,
!an 9ilologi juga menja!ikan bahasa sebagai salah satu objek kajiann#a !ari su!ut atau segi
#ang berbe!a ; be!a.
a. Eangguan Berbahasa
7anusia #ang normal 9ungsi otak !an alt bi$aran#a, tentu !aat berbahasa !engan
baik. Namun, meraka #ang memiliki kelainan 9ungsi otak !an alat berbi$aran#a, tentu
memun#ai kesulitan !alam berbahasa, baik ro!ukti9 mauoun reseti9. *a!i, kememuan
berbahasan#a terganggu.
Eangguan berbahasa ini se$ara garis besar !aat !ibagi menja!i !ua #aitu 3
1. Eangguan akibat 9aktor me!is, a!alah gangguan baik akibat gangguan otak mauun
akibat kelainan alat ; alat bi$ara.
1. Eangguan akibat 9aktor lingkungan sosial, a!alah lingkungan kehi!uan #ang ti!ak
alamiah manusia, seerti tersisih atau terisolasi !ari lingkungan kehi!uan mas#arakat
manusia #ang se,ajarn#a.
"e$ara me!is menurut "i!harta %1+C6& gangguan berbahasa !aat !ibe!akan atas tiga
golongan, #aitu 3
Eangguan berbi$ara
Eangguan berbahasa
Eangguan berikir
-etiga gangguan ini masih !aat !iatasi kalau en!erita gangguan itu memun#ai !a#a
!engar #ang normal, bila ti!ak tentu menja!i sukar atau sangat sukar.
b. Eangguan Berbi$ara
Berbi$ara meruakan akti<itas motorik #ang mengan!ung mo!alitas sikis. 'leh
karena itu, gangguan berbi$ara ini !aat !ikelomokan ke !alam !ua kategori, #aitu 3
1. Eangguan 7ekanisme Berbi$ara
7ekanisme berbi$ara a!lah suatu roses ro!uksi u$aan %erkataan& oleh
kegiatan tera!u !ari ita suara, li!ah, otot ; otot #ang membentuk rongga mulut serta
kerongkongan, !an aru ; aru. 7aka gangguan berbi$ara ber!asarkan mekanismen#a ini
!aat !irin$i menja!i gangguan berbi$ara akibat kelainan a!a aru ; aru %ulmonal&, a!a
ita suara %laringal&, a!a li!ah %lingual&, !an a!a rongga mulut !an kerongkongan
%resonantal&.
J Eangguan Akibat Daktor Pulmonal
Eangguan berbi$ara ini !ialami oleh ara en!erita en#akit aru ; aru. Para en!erita
en#akit aru ; aru ini kekuatan berna9asn#a sangat kurang, sehingga $ara berbi$aran#a
!i,arnai oleh na!a #ang monoton, <olume suara #ang ke$il sekali, !an berutus ; utus,
meskiun !ari semantik !an sintaksis ti!ak a!a masalah.
J Eangguan Akibat Daktor Laringal
Eangguan ita suara men#ebabkan suara #ang !ihasilkan menja!i serak atau hilang sama
sekali. Eangguan berbi$ara akibat 9aktor laringal ini !itan!ai oleh suara #ang serak atau
hilang, tana kelainan semantik !an sintaksis. Artin#a, !ilihat !ari segi semantik !an
sintaksis u$aann#a bisa !iterima.
J Eangguan akibat Daktor Lingual
Li!ah #ang saria,an atau terluka akan terasa e!ih kalau !igerakkan. Untuk men$egah
timbuln#a rasa a!ih ini ketika berbi$ara maka gerak akti<itas li!ah itu !ikurangi se$ara
semaun#a. Dalam kea!aan seerti ini maka engu$aan sejumlah 9onem menja!i ti!ak
semurna. Pa!a orang #ang terkena stroke !an ba!ann#a lumuh sebelah maka li!ahn#a
u lmauk sebelah. 'leh karena itu, $ara berbi$aran#a juga akan terganggu, #aitu menja!i
elo atau $a!el. Istilah me!isn#a !isatria %#ang berarti tergangguan#a artikulasi&.
J Eangguan Akibat Daktor >esonansi
Eangguan akibat 9aktor resonansi ini men#ebabkan suara #ang !ihasilkan menja!i
bersengau. Pa!a orang sumbing, misaln#a, suaran#a menja!i bersengau %bin!eng& karena
rongga mulut !an rongga hi!ung #ang !igunakan untuk berkomunikasi melalui !e9ek !i
langit ; langit keras %alatum&, sehingga resonansi #ang seharusn#a menja!i terganggu. Hal
ini trja!i juga a!a orang #ang mengalami kelumuhan a!a langit ; langit lunak %<elum&.
>ongga langit ; langit itu ti!ak memberikan resonansi #ang seharusn#a, sehingga suarn#a
menja!i besengau. Pen!erita en#akit miastenia gra<is %gangguan #ang men#ebabkan otot
menja!i lemah !an $eat lelah& sering !ikenali se$ara langsung karena kengauan ini.
1. Eangguan Akibat 7ulti9aktorial
Akibat gangguan multi9aktorial atau berbagai 9aktor bisa mn#ebabkan terja!in#a berbagai
gangguan berbi$ara. Antara lain a!alah 3
J Berbi$ara "eramangan
Berbi$ara seramangan atau sembrono a!alah berbi$ara !enga $eat sekali, !engan
artikulasi #ang rusak, !itambah !engan menelan sejumlah suku kata, sehingga aa #ang !i
u$akan sukar !iahami. Dalam kehi!uan sehari ; hari kasus ini memang jarang !ijumai,
tetai !i !alam raktek ke!okteran sering !itemui. Umaman#a kalimat /kemarin agi sa#a
su!ah beberaa kali ke sini / !iu$akan !engan $eat menja!i /kemar# s!a!a brali ksni/.
Berbi$ara seramangan ini karena kerusakan !i serebelum atau bisa jug terja!i sehabis
terkena kelumuhan ringan sebelah ba!an.
J Berbi$ara Proulsi9
Eangguan berbi$ara roulsi9 biassan#a ter!aat a!a ara en!erita en#akit arkinson
%kerusakan a!a otak #ang men#ebabkan otot menja!i gemetar, kaku, !an lemah&. Para
en!erita en#akit ini biasan#a bermasalah !alam melakukan geraka ; gerakan. 7ereka
sukar sekali untuk memulai suatu gerakan. Namun, bila su!ah bergerak maka ia !aat terus
; menerus tana henti. Eerak #ang laju terus itu !isebut roulsi. Pa!a ,aktu berbi$ara $iri
khas ini akan tamak ula. Artikulasi sangat terganggu karena elastisitas otot li!ah, otot
,ajah, !an ita suara, sebagaian besar len#a. Dalam a!a itu <olume suaran#a ke$il,
iraman#a !atar %monoton&. "uaran#a mula ; mula tersen!at ; sen!at, kemu!ian terus ;
menerus, !an akhirn#a tersen!at ; sen!at kembali. 'leh karena itu, $ara berbi$ara seerti
ini !isebut ruilsi9.
J Berbi$ara 7utis %7utisme&
Pen!erita gangguan mutisme ini ti!ak berbi$ara sama sekali. "ebagian !ari meraka
mungkin !aat !iangga membisu, #akni memang sengaja ti!ak mau berbi$ara. 7utisme ini
sebenarn#a bukan han#a ti!ak !aat berkomunikasi se$ara <erbal saja, tetai juga tiak
!aat berkomunikasi se$ara <isual mauun is#arat, seerti !engan gerak ; gerik !an
sebagain#a.
7utisme ti!ak bisa !isamakan !engan orang bisu, aalagi !engan bisu ; tuli. Dalam hal
kebisuan ini sebenarn#a erlu !ibe!akan a!n#a tiga ma$am en!erita. Pertama, orang #ang
bisu karena kerusakan ataua kelainan alat artikulasi, sehingga !ia ti!ak bisa memro!uksi
ujaran-bahasa, tetai alat !engarn#a normal sehingga !ia !aat men!engar suara-bahasa
orang lain. -e!ua, orang #ang bisu karena kerusakan atau kelainan alat artikulasi !an alat
en!engarn#a, sehingga !ia ti!ak bisa memro!uksi ujaran-bahasa !an juga ti!ak bisa
men!engar ujaran-bahasa orang lain. -etiga, orang bisu #ang sebenarn#a alat artikulasin#a
normal ti!ak a!a kelainan, tetai alat en!engarann#a rusak atau a!a kelainan. 'rang
golongan ketiga iini menja!i bisu karena !ia ti!ak ernah men!engar ujaran-bahasa orang
lain, sehingga !ia ti!ak bisa menirukan ujaran-bahasa itu.
5. Eangguan Psikogenik
Eanguan berbi$ara sikogenik ini sebenarn#a ti!ak bisa !isebut sebagai suatu
gangguan berbi$ara. 7ungkin lebih teat !isebut sebagai <ariasi $ara berbi$ara #ang
normal, tetai #ang meruakan ungkaan !ari gangguan !i bi!ang mental. 7o!alitas mental
#ang terungka oleh $ara berbi$ara sebagaian besar !itentukan oleh na!a, inotonassi, !an
intensitas suara, la9al, !an ilihan kata. Ujaran #anng berirama lan$ar atau tersen!at ;
sen!at !aat juga men$erminkan sika mental si embi$ara. Eangguan berbi$ara
sikogenetik ini antara lain sebagai berikut 3
, Berbi$ara 7anja
Disebut berbi$ara manja karena a!a kesan anak %orang& #ang melkaukan#a
meminta erhatian untuk !imanja. Umaman#a kanak #ang baru terjatu, terluka, atau
men!aat ke$elakaan, ter!engar a!an#a erubahan a!a $ara berbi$aran#a. Donem atau
bun#i FsG !ila9alkan sebagai bun#i F$G sehinga kalimat /sa#a sakit, ja!i ti!ak suka makan,
su!ah saja #a/ akan !iu$akan menja!i /$a#a $akit, ja!i ti!ak $uka makan, $u!ah saja #a/.
Dengan berbi$ara !emikian !ia mengungkakan keinginann#a untuk !imanja. Eejala seerti
ini kita !aati juga a!a orang tua ikun atau jomo %biasan#a ,anita&. Eejala ini
memberikan kesan bah,a struktur bahasa memiliki substrat serebral. Namun, bagaimana
struktur organisasin#a belum !iketahui !engan jelas. 7asih !alam enelitian.
, Berbi$ara -ema#u
Berbi$ara kema#u berkaitan !engan erangai ke,anitaan #ang berlebihan. *ika
seorang ria bersi9at atau bertingkah laku kema#u jelas sekali gambaran #ang !imaksu!kan
oleh istilah tersebut. Berbi$ara kema#u !i$irikan oleh gerak bibir !an li!ah #ang menarik
erhatian !an la9al #ang !ilakukan se$ara ekstra menonjok atau ekstra lemah gemulai !an
ekstra memanjang. 7eskiun berbi$ara seerti ini bukan suatu gangguan eksresi bahasa,
tetai !aat !ian!ang sebagai sin!rom 9onologik #ang mengungkaakan gangguan
i!entitas kelamin terutama jika #ang !ilan!a a!alah kaum ria.
, Berbi$ara Eaga
Eaga a!alah berbi$ara #ang ka$au karena sering tersen!at ; sen!at, men!a!ak
berhenti, lalu mengulang ; ulang suku kata ertama, kata ; kata berikutn#a, !an setelah
berhasil mengu$akan kata ; kata itu kalimat !aat !iselesaikan. A$akali si embi$ara
ti!ak berhasil mengu$akan suku kata a,al, han#a !engan susah a#ah berhasil
mengu$akan konsonan atau <okal a,aln#a saja. Lalu !ia memilih kata lain, !an berhasil
men#elesaikan kalimat tersebut meskiun !engan susah a#ah juga. Dalam usahan#a
mengu$akan kata ertama #ang barangkali gagal, si embi$ara menamakkan rasa letih
!an rasa ke$e,an#a. Beberaa hal !iangga memun#ai eranan !alam men#ebabkan
terja!in#a kegagaan, #aitu 3
K Daktor ; 9aktor stres !alam kehi!uan berkeluarga
K Pen!i!ikan anak #ang !ilakukan se$ara keras !an ketat, !engan membentak-bentak,
serta ti!ak mengi(inkan anak berargumentasi !an membantah.
K A!an#a 9aktor kerusakan a!a belahan otak #ang !ominan
K Daktor neurotik 9amial
, Berbi$ara Latah
Latah sering !isamakan !engan ekolalla, #aitu erbuatan membeo atau menirukan
aa #ang !ikatakan orang lain, tetai sebenarn#a latah a!alah sin!rom #ang ter!iri atas
$urah <erbal reetiti9 #ang bersi9at jorok %karolalla& !an gangguan lokomotorik #ang !aat
!ian$ing. -arolalla a!a latah ini beroriantaasi a!a alat kelaminlaki ; laki. 8ang sering
!ihinggai en#akit latah a!alah orang eremuan berumur 6. tahun ke atas. A,al mula
timbuln#a latah ini, menurut mereka #ang terserang latah, a!alah setelah bermimi melihat
ban#ak sekali enis lelaki besar !an seanjang belut. Latah ini un#a $use atau alasan
untuk !aat berbi$ara !an bertingkah laku orno, #ang hakikatn#a berimlikasi in<itasi
seksual.
, Eangguan Berbahasa
Berbahasa, berarti berkomunikasi !engan menggunakan suatu bahasa. Untuk !aat
berbahasa !ierlukan kemamuan mengeluarkan kata ; kata. Ini berarti, !aerah Bro$a !an
)erni$ke harus ber9ungsi !engan baik. -erusakan a!a !aerah tersebut !an sekitarn#a
men#ebabkan terja!in#a gangguan bahasa #ang !isebut a9asia.
a. A9asia 7otorik -ortikal
2emat men#iman san!i ; san!i erkataan a!alah !i korteks !aerah Bro$a. 7aka aabila
gu!ang en#imanan itu musnah, ti!ak akan a!a lagi erkataan #ang !aat !ikeluarkan.
*a!i, a9asia motorik kortikal ini masih bisa mengerti bahasa lisan !an bahasa tulisan.
Namun, eksresi <erbal ti!ak bisa sama sekali, se!angkan eksresi <isual masih !ilakukan.
b. A9asia 7otorik "ubkortikal
"an!i ; san!i erkataan !isiman !i laisan ermukaan !aerah Bro$a, maka aabila
kerusakan terja!i a!a bagian ba,ahn#a semua erkataan masih tersiman utuh !i !alam
gu!ang. Namun, erkataan itu ti!ak !aat !ikeluarkan karena hubungan terutus, sehingga
erintah untuk mengeluarkan erkataan ti!ak !aat !isamaikan. 7elalui jalur lain
tamakn#a erintah untuk mengeluarkan erkataan masih !aat !isamaikan ke gu!ang
en#imanan erkataan itu %gu!ang Bro$a& sehingga eksresi <erbal masih mungkin
!engan mengeluarkan isi ikirann#a !engan menggunakan erkataan, tetai masih bisa
mengeluarkan erkataan !engan $ara membeo. "elain itu, engertian bahasa <erbal !an
<isual ti!ak terganggu, !an eksresi <isual un berjalan normal.
$. A9asia 7otorik 2ranskortikal
A9asia motorik trankortikal terja!i karena terganggun#a hubungan antara !aerah
Bro$a !an )erni$ke. Ini berarti, hubungan langsung antara engertian !an eksresi bahasa
terganggu. Pa!a umumn#a a9asia motorik transkortikal ini meruakan lesikortikal #ang
merusak sebagian !aerah Bro$a. *a!i, en!erita a9asia motorik transkortikal !aat
mengutarakan erkataan #ang singkat !an teat, tetai masih mungkin menggunakan
erkataan substitusin#a.
"emua en!erita a9asia motorik jenis aaun bersika ti!ak ber!a#a, karena
keinginan untuk mengutarakan isi ikirann#a besar sekali, tetai kemamuan untuk
melakukann#a ti!ak a!a sama sekali. 7ereka un sering jengkel karena aa #ang
!ieksressikanti!ak !iahami sama sekali oleh orang !isekelilingn#a, a!ahal untuk
menghasilkan $urah <erbal #ang ti!ak !iahami itu, mereka su!ah berusaha keras.
!. A9asia "ensorik
Pen#ebab terja!in#a a9asia sensorik a!alah akibat a!an#a kerusakan a!a
lesikortikal !i!aerah )erni$ke a!a hemis9erium #ang !ominan. Daerah itu terletak !i
ka,asan asosiati9 antara !aerah <isual, !aerah sensorik, !aerah motorik, !an !aerah
en!engaran. -eruskan !i !aerah )erni$ke ini men#ebabkan bukan saja engertian !ari
aa #ang !ilihatikut terganggu. *a!i, en!erita a9asia sensorik ini kehilangan engertian
bahasa lisan !an bahasa tulis. Namun, !iamasih memiliiki $urah <erbal meskiun hal ini
ti!ak !iahami oleh !irin#a sen!iri, mauun oleh orang lain.
=urah <erbaln#a itu meruakan bahasa baru %neologisme& #ang ti!ak !iakami oleh
siaaun. =urah <erbaln#a itu sen!iri ter!iri !ari kata ; kata, a!a #ang miri, a!a #ang teat
!engan erkataan suatu bahasa., tetai keban#akan ti!ak sama atau sesuai !engan
erkataan bahasa aa un.
Neologismen#a itu !iu$akann#a !engan irama, na!a, !an melo!i #ang sesuai
!engan bahasa asing #ang a!a. "ika mereka un ,ajar ; ,ajar saja, seakan ; akan !ia
ber!ialog !alam bahasa #ang saling !imengerti. Dia bersika biasa, ti!ak tegang, marah,
atau !eresi. "esungguhn#a aa #ang !iu$akann#a mauun aa #ang !i!engarn#a
ke!uan#a sama sekali ti!ak !iahamin#a.
6. Eangguan Berikir
Dalam sosiolinguistik a!a !ikatakan bah,a setis orang memun#ai ke$en!erungan
untuk menggunakan erkataan ; erkataan #ang !isukain#a sehingga $orak bahasan#a
a!alah khas bagi !irin#a. Hal ini !alam sosiolinguistik !isebut i!iolek, atau ragam bahasa
erseorangan.
Dalam memilih !an menggunakan unsur leksikal, sintaksis, !an semantik tertentu seseotang
men#iratkan a9eksi !an nilai riba!in#a a!a kata ; kata !an kalimat ; kalimat #ang
!ibuatn#a. Hal ini berarti, setia orang memro#eksikan keriba!iann#a a!a ga#a
bahasan#a. Lalu kalau !iingat bah,a eksresi <erbal meruakan engutaraan isi ikiran,
maka #ang tersirat !alam ga#a bahasa tentu a!alah isi ikiran itu. 'leh karena itu, bisa
!isimulkan bah,a eksresi <erbal #ang terganggu bersumber atau !isebabkan oleh ikiran
#ang terganggu ikiran berua hal ; hal berikut 3
a. Pikun %Demensia&
'rang #ang ikun menunjukkan bn#ak sekali gangguan seerti agnosia, araksia,
amnesia, erubahan keriba!ian, erubhan erilaku, !an kemun!uran !alam segala ma$am
9ungsi intelektual. "emua gangguan itu men#ebabkan kurangn#a ber9ikir, sehingga eksresi
<erbaln#a !i,arnai !engan kesukaran menemukan kata ; kata #ang teat. -alimat
seringkali terutus karena arah embi$araan ti!ak teringat atau ti!ak !iketahui lagi,
sehingga berin!ah ke toik lain.
Dr. 7artina )i,ie ". Nasrun mengtakan bah,a keikunan atau !emensia a!alah
suatu enurunan 9ungsi memori atau !a#a ingat !an !a#a ikir lainn#a #ang !ari hari ke hari
semakin buruk. Eangguan kogniti9 ini meliuti tergangguan#a ingatan jangka en!ek,
kekeliruan mengetahui temat, orang, !an ,aktu. *uga gangguan kelan$aran bi$ara.
Pen#ebab ikun ini antara lain karena terganggun#a 9ungsi otak !alam jumlah besar,
termasuk menurunn#a jumlah (at ; (at kimia !alam otak. Biasan#a <olime otak akan
menge$il atau men#usut, sehingga rongga ; rongga !alam otak melebar. "elai itu !aat
ula !isebabkan oleh en#akit seerti stroke, tumor otak, !eresi !an gangguam sistemik.
Pikun #ang !isebabkan oleh !eresi !an gangguan sistemik !aat ulih kembali, tetai
keban#akan kasus !emensia lainn#a ti!ak !aat kembali ke kon!isi sebelumn#a.
b. "iso9renik
"iso9rrenik a!alah gangguan berbahasa akibat gangguan berikir. Dulu a!a ara
en!erita siso9renik kronik juga !ikenal istilah s$hi(ohrenik ,or! sala!. Para en!erita ini
!aat mengu$akan ,or! sala! ini !engan lan$ar. Dengan <olume #ang $uku, atauun
lemeh sekali. =urah <erbaln#a enuh !engan kata ; kata neologisme. Irama serta
intonasin#a menghasilkan $urah <erbal #ang melo!is.
Pen!erita sisi9renia !aat berbi$ara terus ; menerus. '$ehan#a han#a meruakan
ulangan $urah <erbal semula !engan tambahan se!ikit ; se!ikit atau !ikurangi beberaa
kalimat. E#a bahasa sisi9ren !aat !ibe!akan !alam beberaa taha !an menurut berbagai
kriteria. 8ang utama a!alah !i9erensiasi !alam ga#a bahasa siso9renia halusinasi !an as$a
halusinasi.
"ebelum !iganggu halisinasi, bahasa ara en!erita siso9renik ini tamak terganggu. Pa!a
taha a,al en!erita siso9renia ini mengisolasi ikirann#a. 2i!ak ban#ak berkomunikasi
!engan !unia luar, tetai ban#ak ber!ialog !engan !iri sen!iri. Eksresi <erbal terbatas,
tetai kegiatan !alam !unia bahasa internal %berbahasa !alam ikiran !iri sen!iri&sangat
ramai. 'leh karena itu, gangguan eksresi <erbal siso9renia taha a,al ini men#eruai
mutisme e9ekti9.
$. Deresi9
'rang #ang tertekan ji,an#a memro#eksikan en!eritaann#a a!a ga#a
bahasan#a !an makna $urah <erbaln#a. 0olume $urah <erbaln#a lemah lembut !an
kelan$arann#a terutus ; utus oleh inter<al #ang $uku anjang. Namun, arah arus isi
ikiran ti!ak terganggu. -elan$aran bi$aran#a terutus oleh tarikan na9as !alam, serta
eleasan naas keluar #ang anjang. Perangai emosional #ang terasosiasi !engan !eresi
itu a!alah uni<ersal. =urah <erbal #ang !eresi9 !i$oraki oleh toik #ang men#e!ihkan,
men#alahi !an mengutuk !iri sen!iri, kehilangan gairah bekerja !an gairah hi!u, ti!ak
mamu menikmati kehi!uan. 7alah $en!erung mengakhirin#a.
!. Eangguan Lingkungan "osial
8ang !imaksu! !engan 9aktor lingkungan a!alah terasingn#a seorang anak
manusia, #ang asek biologis bahasan#a normal !ari lingkungan kehi!uan manusia.
-eterasingann#a bisa !isebabkan karena !ierlakkukan !engan sengaja %sebagai
ekserimen& bisa juga karena hi!u bukan !alam alam lingkungan manusia, melainkan
!ielihara oleh binatang serigala, seerti kasus -amala !an 7ougli.
Anak terasing ti!ak sama !engan kasus anak tuli. Anak tuli masih hi!u !alam
mas#arakat manusia. 7aka, meskiun !ia terassing !ari kontak bahasa, tetai !ia masih
!aat berkomunikasi !engan orang !isekitarn#a. "e!angkan anak terasing menja!i ti!ak
bisa berkomunikasi !engan manusia karena !ia ti!ak ernah men!engar suara-ujaran
manusia. Be!a antara anak terasing #ang ti!ak ernah men!engar suara orang !an anak
tuli a!alah bah,a anak tuli !irugikan karena ti!ak bisa men!engar suaran#a sen!iri mauun
suara orang lain. "uara ; suaran#a sen!iri han#a bisa !irasakan sebagai gerak ; gerak urat
!an otot !!aging mulut. "uara anak tuli ti!ak seberaa kuat jika !iban!ingkan !engan anak
#ang ti!ak tuli. "uara ; suara anak tuli lekas sekali berhenti, meskiun ia teta mamu
merasakan gerakan mulut !an suara ; suaran#a ,aktu se!ang mengeluarkan suara itu. Dia
merassakan gerak mulut itu karena a!an#a rasa akan getaran ; getaran organ ; organ
embentuk suara, atau karena !ia melihat gerak mulut oranng lain !an lalu !ia
menirukann#a. Pa!a anak tuli ini ti!ak a!a $uku moti<asi agar suara ; suaran#a bisa
berkembang. Hal ini berbe!a !engan anak normal #ang ter$erai !ari mas#arakat. Dia !aat
mengeluarkan suaran#a, tetai ia ti!ak ernah men!engar suara +erkataan& orang !ari
sekeliling anak itu sangat bereran !alam mengembangkan kemamuan berbi$ara. 2ana
men!engar suara-bahasa orang sekeliling ti!ak mungkin kemamuan berbahasa !aat
berkembang. *a!i anak terasing karena ti!ak a!a orang #ang mengajak !an !iajak
berbi$ara, ti!ak mungkin !aat berbahasa. -arena !ia sama sekali terasing !ari kehi!uan
so!ial mas#arakat, maka !engan $eat ia menja!i sama sekali tak !aat berbahasa.
'takn#a menja!i ti!ak lagi ber9ungsi se$ara manusia,i karena ti!ak a!a #ang membuatn#a
atau memungkinkann#a ber9ungsi !emikian. 7aka, sebenarn#a anak terasing, #ang ti!ak
un#a kontak !engan manusia, bukan lagi manusia, sebab manusia a!a hakikatn#a a!alah
makhluk sosial. 7eskiun bentuk ba!ann#a a!alah manusia tetai !ia ti!ak bermatabat
sebagai manusia. 'takn#a ti!ak berkembang seenuhn#a, ti!ak !aat ber9ungsi !alam
mas#arakat manusia, !an akhirn#a menja!i ti!ak mamu sebagai manusia setelah
beberaa tahun. Anak terasing ti!ak sama !engan anak rimiti9, sebab orang rimiti9 masih
hi!u !alam suatu mas#arakat. 7eskiun tara9 kebu!a#aann#a sangat ren!ah, tetai teta
!alam suatu lingkungan sosial. -anak ; kanak memun#ai segala kemungkinan untuk
menja!i manusia han#a selama masa kanak ; kanak, seleas umur tujuh tahun anak itu tak
!aat !i!i!ik untuk memelajari kebu!a#aan #ang lebih tinggi.
Dalam sejarah ter$atat sejumlah kasus anak terasing, baik #ang !iasuh oleh he,an
%serigala& mauun #ang teraasingkan oleh keluargan#a, berikut akan !ikemukakan !ua
$ontoh kasus3
1. -asus -amala
-etika baru !itemukan -amala !ierkirakan berumur C tahun, !an a!ikn#a berumur
1 tahun. -amala masih hi!u samai + tahun kemu!ian se!angkan a!ikn#a tak lama
!itemukan meninggal. -arena hi!u !i tengah serigala, ia sangat miri !engan serigala. Ia
berlari $eat sekali !engan ke!ua kaki !an tangan, mengaum-aum, lebih sering bergaul
!engan serigala, ti!ak ber$aka satu atah kata un, !an ti!ak terlihat a!an#a mimik emosi
!i ,ajahn#a. "angat sukar untuk mengajar !ia ber!iri, berjalan, menggunakan tangan,
aalagi ber$aka ; $aka. Dia men$ium ; $ium, !an mengen!us ; en!us makanan. Dia
memeriksa segala sesuatu !engan alat en$iuman, memun#ai englihatan malam #ang
tajam, !an memiliki en!engaran #ang tajam ula. Dia ti!ak tersen#um mauun terta,a.
Hi!u !itengah binatang membuat manusia bukan manusia lagi. Namun, hal ini
membuktikan kemamuan anak manusia !aat men#elaraskan !iri hi!u !engan serigala
se$ara mengagumkan. Berbe!a haln#a !engan binatang #ang !ijinakkan !an !imanusiakan,
binatang teta ti!ak !aat memelajari bahasa #ang sebenarn#a.
2ingkat ke$er!asan -amala ti!ak !iketahui hingga !ia meninggal, sebab !ia ti!ak
ernah !ites !engan tes ; tes objekti9 #ang memungkinkan kita mengetahui aakah
ke$er!asan raktis -amala #ang terbahasakan itu lebih tinggi atau ti!ak !ari ke$er!asan
seorang anak #ang ti!ak ber$aka atau !ari seekor kera. Namun, bagaimana un -amala
ti!ak lagi memun#ai ikiran #ang sebenarn#a, ikiran #ang re9lekti9.
1. -asus Eenie
-alau -amala terasing !ari mas#arakat manusia, !an lalu !ielihara atau !ibesarkan
!i tengah ; tengah serigala, maka Eenie teta bera!a !alam asuhan orang tuan#a, tetai
!engan $ra #ang terleas !ari kehi!uan manusia #ang ,ajar. "ejak berusis 1. bulan
samai berusia 15 tahun + bulan Eenie hi!u terku$il !alam ruang #ang semit !an gela
!alam osisi !u!uk !an kaki terikat. Pintu ruangan itu selalu tertutu !an jen!ela
berkelambu tebal. 2i!ak a!a ra!io atau tele<isi !irumah itu, !an a#ahn#a memben$i suara
aaun. A#ahn#a ti!ak mengi(inkann#a men!engar suara aa un, !ia akan !ihukum
se$ara 9isik bila membuat suara. "atu ;saatun#a orang #ang sering !itemuin#a a!alah
ibun#a. Namun, si ibu un !ilarang untuk tinggal lama ; lama !engan Eenie saat
memberin#a makan. 2ana berbi$ara aa ; aa si ibu memberi makan Eenie !engan selalu
tergesa ; gesa.
-etika !itemukan tahun 1+?., Eenie bera!a !alam kon!isi #ang kurang terlibat
se$ara sosial, rimiti9, terganggu se$ara emosional, !an tak !aat berbahasa %berbi$ara&.
Dia !ikirim ke rumah anak ; anak Los Angeles !engan !iagnosis a,al sebagai anak #ang
men!erita kurang gi(i #ang arah.
Pertama kali men!aat era,atan Eenie ti!ak mamu menggunakan bahasa.
Namun, !ari e<aluasi era,atan bulan ; bulan ertama !i!aat kesimulan bah,a Eenie
a!alah anak #ang terbelakang, tetai erilakun#a ti!ak seerti anak lemah mental. 7eskiun
!ia mengalami gangguan se$ara emisional, tetai !ia ti!ak mengalami gangguan 9isik atau
mental #ang !aat memerkuat ketrbelakangann#a. *a!i, keterbelakangann#a a!alah
karena laman#a tekanan sikososial !an 9isik #ang !ialamin#a.
-emamuan berbahasa Eenie, #ang jelas ketika !itemukan !ia ti!ak !aat
berbi$ara, meskiun telah berumur hamir 16 tahun. Untuk mengetahui aakah !ia su!ah
mengenal bahasa Inggris sebelum !iku$ilkan, kea!an#a !iberikan sebagian tes. Dari tes
a,al !iketahui bah,a Eenie memahami sejumlah kata ; kata leas #ang !iu$akan orang
lain, tetai !ia han#a memahami se!ikit sekali gramatika. 7aka !alam hal ini tamakn#a !ia
men!aat tugas #ang sulit !an rumit, #akni memeroleh bahasa ertama !engan otak #ang
su!ah masa uber. Namun, ken#ataan menunjukkan bah,a Eenie mamu memeroleh
bahasa itu meski !alam usia #ang su!ah mele,ati masa kritis emerolehan bahasa.
"eerti teori sebelumn#a mengatakan bah,a otak bera!a !alam kon!isi aling sia
untuk memelajari bahasa tertentu a!alah selama masa kanak ; kanak hingga masa uber,
atau seerti kata Lenneberg antara usia !ua tahun samai masa akil balig. Namun, !isini
Eenie #ang baru belajar bahasa ertama, setelah masa kritisn#a !ilalui tern#ata !aat
memeroleh kemamuan berbahasa itu. Dalam ban#ak hal erkembangan bahasa Eenie
sama !engan emerolehan bahasa ertama kanak ; kanak #ang normal.
Dari sejumlah tes !ieroleh in9ormasi bah,a Eenie ti!ak mamiliki 9asilitas bahasa
a!a hemis9er kiri melainkan menggunakan hemis9er kanan, baik untuk 9ungsi bahasa
mauun 9ungsi nonbahasa. Dalam tes men#imak rangka !ia memun#ai keunggulan
telinga kiri #ang sangat kuat untuk is#arat ; is#arat <erbal mauun non<erbal. Hasil tes
men#imak rangka ini memerkuat hiotesis bah,a Eenie menggunakan hemis9er kanan
untuk berbahasa. 2emuan ini juga memerkuat hiotesis mengenai a!an#a hemis9er #ang
!ominan !an #ang ti!ak !ominan.
Dari kasus -amala !an Eenie sebagai $ontoh kanak ; kanak #ang men!aat
kesulitan berbahasa karena terasingkan !ari lingkungann#a, memang bisa !ilihat a!an#a
satu hal #ang sangat berbe!a. -amala terasing !ari lingkungan sosial manusia sejak ba#i,
sehingga !ia ti!ak lagi memun#ai kemamuan untuk berbahasa. "e!angkan Eenie
memang terasing tetai masih bera!a !alam lingkungan sosial manusia, maka meskiun
!engan sangat sukar !ia kemu!ian masih memiliki kemamuan berbahasa meskiun
sebagai kemamuan ermulaan.
=. Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa a!alah roses #ang berlangsung !i !alam otak
seseorang kanak ; kanak ketika !ia memeroleh bahasa ertaman#a atau bahasa ibun#a.
A!a !ua roses #ang terja!i ketika seorang kanak ; kanak se!ang memeroleh bahasa
ertaman#a, #aitu, -ometensi a!alah roses enguasaan tata bahasa #ang berlangsung
se$ara ti!ak !isa!ari. Proses kometensi ini menja!i s#arat untuk terja!in#a roses
er9ormasi #ang ter!iri !ari !ua buah roses, #akni 3
J Proses emahaman melibatkan kemamuan atau kean!aian mengamati atau
kemamuan memersesikan kalimat ; kalimat #ang !i!engar.
J Penerbitan melibatkan kemamuan mengeluarkan atau menerbitkan kalimat ; kalimat
sen!iri.
-e!ua roses ini meruakan !ua roses #ang berlainan !an aabila telah !ikuasai kanak ;
kanak akan menja!i kemamuan linguistik kanak ; kanak itu. *a!i, kemamuan linguistik
ter!iri !ari kemamuan memahami !an kemamuanmelahirkan atau menerbitkan kalimat ;
kalimat baru #ang !alam linguistik transormasi generatis !isebut erlakuan, atau
elaksanaan bahasa, atau er9ormasi.
"ejalan !engan teori =homsk#, kometensi itu men$aku tiga buah komonen tata bahasa,
#aitu 3
a. -omonen "intaksis, meruakan komonen sentral !alam embentukan kalimat.
"intaksis a!alah urutan !an organisasi kata ; kata %leksikon& #ang membentuk 9rase atau
kalimat !alam suatu bahasa.tugas utama komonen ini a!alah menentukan hubungan
antara ola ; ola bun#i bahasa itu !engan makna ; maknan#a !engan $ara mengatur
urutan kata ; kata #ang membentuk 9rase atau kalimat itu agar sesuai !engan makna #ang
!iinginan oleh enuturn#a,
b. -omonen "emantik, sebagai komonen !alam otak #ang terisah !ari komonen
sintaksis !engan garis #ang tegas. Namun, sejumlah akar engikut generati9 trans9ormasi
#ang lain mengangga ke!ua komonen itu, sintaksis !an semantik, ti!ak memun#ai garis
emisah #ang tegas.
$. -omonen Donologi, a!alah sistem bun#i suatu bahasa. -omonen 9onologi ini,
sebagai komonen ketiga !alam tata bahasa generati9 trans9ormasi memiliki rumus ; rumus
9onologi #ang bertugas mengubah struktur luar sintaksis menja!i reresentasi 9onetik #aitu
bun#i ; bun#i bahasa #ang kita !engar #ang !iu$akan oleh seorang enutur.
'leh karena itu, emerolehan bahasa ini la(im juga !ibagi menja!i emerolehan sintaksis,
emerolehan semntik, !an emerolehan 9onologi.
1. Hiotesis Nurani
Hiotesis nurani !ari beberaa engamatan #ang !ilakukan ara akar terha!a
emerolehan bahasa kanak ; kanak %Lenneberg, 1+A?, =homsk#, 1+?.&. Diantara
engamatan itu a!alah 3
J "emua kanak ; kanak #ang normak akan memeroleh bahasa ibun#a asal saja
/!ierkenalkan/ a!a bahasa ibun#a itu. 7aksu!n#a, !ia ti!ak !iasingkan !ari kehi!uan
ibun#a %keluargan#a&.
J Pemerolehan bahasa ti!ak a!a hubungann#a !engan ke$eer!asan kanak ; kanak.
Artin#a, baik anak #ang $er!as mauun #ang ti!ak $er!as akan memeroleh bahasa itu.
J -alimat ; kalimat #ang !iajarkan kanak ; kanak seringkali ti!ak lengka, !an
jumlahn#a se!ikit.
J Bahasa ti!ak !aat !iajarkan kea!a mekhluk lain, han#a manusia #ang !aat
berbahasa.
J Proses emerolehan bahasa oleh kanak ; kanak !i mana un sesuai !engan ja!,al
#ang erat kaitann#a !engan roses ematangan ji,a kanak ; kanak.
J "truktur bahasa sangat rumit, komleks, !an bersi9at uni<ersal. Namun, !aat
!ikuasai kanak ; kanak !alam ,aktu #ang relati9 singkat, #aitu !alam ,aktu antara tiga atau
emat tahun saja.
Ber!asarkan engamatan !i atas !aat !isimulkan bah,a manusia berbahasa !engan
mu!ah !an $eat. 7engenai hiotesis nurani bahasa, =homsk# !an 7iller %1+:?&
mengatakan a!an#a alat khusus #ang !imiliki setia kanak ; kanak sejak lahir untuk !aat
berbahasa. Alat itu naman#a language a$Huisition !e<i$e %LAD&, #ang ber9ungsi untuk
memungkinkan seorang kanak ; kanak memeroleh bahasa ibun#a.
1. Hiotesis 2abularasa
2abularas se$ara har9iah berarti /kertas kosong/, !alam arti belum !iisi aa ; aa. Lalu,
hiotesis tabularas ini men#atakan bah,a otak ba#i a!a ,aktu !ilahirkan sama seerti
kertas kosong, #ang nanti akan !itulis atau !iisi !engan engalaman ; engalaman.
Hiotesis ini !engan a!a mulan#a !ikemukakan oleh *hon Lo$ke seorang tokom emiris
#ang sangat terkenal, kemu!ian !ianut !an !isebarluskan oleh *hon )atson seorang tokoh
terkemuka aliran beha<iorisme !alam sikologi.
Dalam hal ini, menurut hiotesis tabularasa, semua engetahuan !alam bahasa manusia
#ang tamak !alam erilaku berbahasa a!alah meruakan hasil !ari integrasi eristi,a ;
eristi,a linguiatik #ang !ialami !an !iamati oleh manusia itu. "ejalan !engan hiotesis ini,
beha<iorisme mengangga bah,a engetahuan linguitik ter!iri han#a !ari rangkaian
hubungan ; hubungan #ang !ibentuk !engan $ara embelajaran stimulus ; resons.
5. Hiotesis -esemestaan -ogniti9
Dalam kogniti9isme hiotesis kesemestaan kogniti9 #ang !ierkenalkan oleh Piaget telah
!igunakan sebagai !asar untuk menjelaskan roses ; roses emerolehan bahasa kanak ;
kanak. Piaget sen!iri sebenarn#a ti!ak ernah se$ara khusus mengeluarkan satu teori
mengenai emerolehan bahasa karena beliau mengangga bahasa meruakan satu bagian
!ari erkembangan kogniti9 %intelek&se$ara umum.
7enurut teori #ang !i!asarkan a!a kesemestaan kogniti9, bahasa !ieroleh ber!asarkan
struktur ; struktur kogniti9 !eriamor. "truktur ; struktur ini !ieroleh kanak ; kanak melalui
interaksi !engan ben!a ; ben!a atau orang ; orang !i sekitarn#a.
D. Pembelajaran Bahasa
Digunakann#a istilah embelajaran bahasa karena !i#akini bah,a bahasa ke!ua !aat
!ikuasai han#a !engan roses belajar, !engan $ara sengaja !an sa!ar. Hal ini berbe!a
!engan enguasaan bahasa ertama atau bahasa ibu #ang !ieroleh se$ara alamiah,
se$ara ti!ak sa!ar !i!alam lingkungan keluarga engasuh kanak ; kanak itu. Bahasa ke!ua
juga meruakan sesuatu #ang !aat !ieroleh, baik se$ara 9ormal !alam en!i!ikan 9ormal,
mauun in9ormal !alam lingkungan kehi!uan.
a. Dua tie embelajaran bahasa
Ellis %1+CA311:& men#ebutkan a!an#a !ua tie embelajaran bahsa #aitu3
J 2ie Naturalistik, bersi9at alamiah tana guru !an tana kesengajaan. Pembelajaran
berlangsung !i!alam lingkungan kehi!uan bermas#arakat. Dalam mas#arakat bilingual
atau multilingual tie naturalistik ban#ak !ijumai.seorang kanak ; kanak #ang !i!alam
lingkungan keluargan#a menggunakan B1, misaln#a bahasa L, begitu keluar !ari rumah
berjuma !engan teman ; teman lain #ang berbahasa lain, misaln#a bahasa 8, akan
men$oba !an berusaha menggunakan bahsaa 8.
J 2ie 9ormal berlangsung !i !alam kelas !engan guru, materi, !an alat ; alat bantu
belajar #ang su!ah !iersiakan. "eharusn#a hasil #ang !ieroleh se$ara 9ormal !alam
kelas ini jauh lebih baik !aria!a hasil se$ara naturalistik.
b. Hiotesis ; hiotesis embelajaran bahasa
Hasil #ang telah !i$aai oleh ara akar embelajaran bahasa samai saat ini belum se$ara
manta bisa !isebut sebagai teori karena belum teruji !engan manta. 'leh karena itu,
masih lebih umum !isebut sebagai suatu hiotesis. Diantara hiotesis ; hiotesia #ang
!iketengahkan a!alah 3
1 Hiotesis -esamaan Antara B1 !an B1
Hiotesis ini men#atakan a!an#a kesamaan !alam roses belajar B1 !an belajar B1.
kesamaan itu terletak a!a urutan emerolehan struktur bahasa, seerti mo!us interogasi,
negasi, !an moor9em ; mor9em grgamatikal. Hiotesis ini men#atakan bah,a unsur ; unsur
bahasa bahasa !ieroleh terlebih !ahulu, sementara unsur kebahasaan lain !ieroleh baru
kemu!ian. "tu!i tentang ururtan emerolehan mor9em gramatika bahasa Inggris telah
membuktikan hal ini %Nurha!i, 1++.3:&. Namun, !alam hal enguasaan la9al, kanak ; kanak
!aat menguasai B1 !enan ela9alan #ang baik !an se$ara alami, sse!angkan B1 !aat
!ikuasai !engan ela9alan #ang kurang semurna.
1 Hiotesis -ontrasti9
Hiotesis ini juga men#atakan bah,a seorang embelajaran bahasa ke!ua seringkali
melakukan trans9er B1 ke !alam B1 !alam men#amaikan suatu gagasan. 2rans9er ini
!aat terja!i a!a semua tingkat kebahasaan 3 tata bun#i, tata bentuk, tata kalimat, mauun
tata kata %leksikon&. Dalam hal ini bisa terja!i trans9er ositi9, #akni kalau struktur B1 !an B1
itu sama, !an ini akan menimbulkan kemu!ahan. Daat juga terja!i trans9er negati9, #akni
kalau struktur B1 !an B1 itu ti!ak sama !an ini akan menimbulkan kesuliatan.
5 Hiotesis -rashen
Berkenaan !engan roses emerolehan bahasa, "tehen -tashen mengajukan sembilan
buah hiotesis #ang saling berkaitan, #aitu 3
J Hiotesis Pemerolehan !an Belajar
7enurut hiotesis ini !alam enguasaan suatu bahasa erlu !ibe!akan a!an#a
emerolehan %a$Huisition& !an belajaar %learning&. Pemerolehan a!alah enguasaan suatu
bahasa melalui $ara ba,ah sa!ar atau alamiah, !an terjaa!i tana kehen!ak #ang
teren$ana. Proses emerolehan ti!ak melaui usaha belajar a!alah uusaha sa!ar untuk
se$ara 9ormal !an ekslisit menguasai bahasa #ang !ielajari, terutama #ang berkenan
!engan kai!ah ; kai!ah bahasa. Belajar terutama terja!i atau berlangsung !alam kelas.
J Hiotesis Urutan Alamiah
Hiotesis ini men#atakan bah,a !alam roses emerolehan bahasa kanak ; kanak
memerolsh unsur - unsur bahasa menurut urutan tertentu #ang !aat !ire!iksikan.
Ururtan ini bersi9at alamiah. Hasil enelitian menunjukan a!an#a ola emerolehan unsur ;
unsur bahasa #ang relati9 stabil untuk bahasa ertama, bahasa ke!ua, mauun bahasa
asing.
J Hiotesis 7onitor
Hiotesis monitor ini men#atakan a!an#a hubungan antara roses sa!ar !alam
emerolehan bahasa. Proses sa!ar menghasilkan hasil belajar !an roses ba,ah sa!ar
menghasilkan emerolehan. -ita !aat berbi$ara !alam bahasa tertentu a!alah karena
sistem #ang kita miliki sebagai hasil !ari emerolehan, !an bukan !ari hasil belajar. "emua
kai!ah tata bahasa #ang !iha9alkan ti!ak semua membantu kelan$aran !alam berbi$ara.
-ai!ah tata bahasa #ang kita kuasai han#a ber9ungsi sebagai monitor saja !alam
elaksanaan %er9ormasi& berbahasa.
J Hiotesis 7asukan
Hiotesis ini men#atakan bah,a seseorang menguasai bahasa melaui masukan #ang !aat
!iahami #aitu !engan memusatkan erhatian a!a esan atau isi, !an bukann#a a!a
bentuk. Hal ini berlaku bagi semua orang !e,asa mauun kanak ; kanak, #ang se!ang
belajar bahasa. Hiotesis ii men#atakan bah,a kegiatan men!engarkan untuk memehami
isi ,a$ana sangat enting !alam roses n !engngemerolehan bahasa, !an enguasaan
bahasa se$ara akti9 akan !atang a!a ,aktun#a nanti.
J Hiotesis A9ekti9 %sika&
Hiotesis ini men#atakan bah,a orang !engan keriba!ian !an moti<asi tertentu !aat
memeroleh bahasa ke!ua !engan lebih baik !iban!ingkan orang !engan keribasian #ang
agak tertutu.
J Hiotesis Pemba,aan
Hiotesis ini men#atakan bah,a bakat bahasa memun#ai hubungan #ang jekas !engan
keberhasilan belajar bahasa ke!ua. -rashen men#atakan bah,a sika se$ara langsung
berhubungan !engan emerolehan bahasa ke!ua, se!angkan bakat berhubungan !engan
belajar. 7ereka #ang men!aFat nilai tinggi !alam tes bakat bahasa, a!a umumn#a berhasil
baik !alam tes tata bahasa. *a!i, asrk ini ban#ak berkaitan !engan belajar, !an bukan
!engan emerolehan.
J Hiotesis Dilter A9ekti9
Hiotesis ini men#atakan bah,a sebuah 9ilter #ang bersi9at a9ekti9 !aat menahan masukan
sehinngga seseorang ti!ak atau kurang berhasil !alam usahan#a untuk memerileh bahasa
ke!ua. Dilter itu !aat berua keer$a#aan !iri #ang kurang, situasi #ang menegangkan,
sika !e9ensi !an sebagain#a, #ang !aat mengurangu kesematan bagi masukan untuk
masuk ke!alam sistem bahasa #ang !imiliki seseorang. Dilter a9ekti9 ini la(im juga !isebut
menal blo$k.
J Hiotesis Bahasa Pertama
Hiotesis ini men#atakan bah,a bahasa ertama anak akan !igunakan untuk menga,ali
u$aan !alam bahasa ke!ua, selagi enguasaan bahasa ke!ua belum tamak. *ika
seseorang anak a!a taha ermulaan belajar bahasa ke!ua !iaksa untuk menggunakan
atau berbi$ara !alam bahasa ke!ua, maka !ia akan menggunakan kosa kata !an aturan
tata bahasa ke!ua, maka !ia akan menggunakan kosa kata !an aturan tata bahasa
ertaman#a. 'leh karena itu, sebaikn#a guru ti!ak memaksa sis,an#a untuk menggunakan
bahasa ke!ua #ang se!ang !ielajarin#a. Berilah kesematan a!a anak untuk
men!aatkan inut #ang bermakna !an untuk mengurangi 9ilter a9ekti9n#a. Dengan
!emikian, enguassan bahasa ke!ua !engan sen!irin#a akan berkembang a!a ,aktun#a.
J Hiotesis 0ariasi In!i<i!ual Penggunaan 7onitor
Hiotesis ini men#atakan bah,a $ara seseorang memoonitor enggunaan bahasa #ang
!ielajarin#a tern#ata ber<ariasi. A!a #ang erus ; menerus menggunakann#a se$ara
sistematis, tetai a!a ula #ang ti!ak ernah menggunakann#a. Namun, !i antara ke!uan#a
a!a ula #ang menggunakan monitor itu sesuai !engan keerluan atau kesematan untuk
menggunakann#a.
6 Hiotesis Bahasa-Antara
Bahasa antara %interlanguage& a!alah bahasaBujaran #ang !igunakan seseorang #ang
se!ang belajar bahassa ke!ua a!a satu taha tertentu, se,aktu !ia belum !aat
menguasai !engan baik !an semurna bahasa ke!ua itu. Bahsa antara ini memiliki $iri
bahasa ertama !an $iri bahassa ke!ua. Bahsa ini bersi9at khas !an memun#ai
karakteristik tersen!iri #ang ti!ak sama !engan bahasa ertama !an bahasa ke!ua.
2amakn#a sema$am erin!ahan !ari bahasa ke bahasa ke!ua.
: Hiotesis Pijinisasi
Hiotesis ini men#atakan bah,a !alam roses belajar bahasa ke!ua, bisa saja selain
terbentukn#a bahasa antara terbentuk juga #angg !isebut bahasa ijin, #aitu sejenis bahasa
#ang !igunakan oleh satu kelomok mas#arakat !alam ,ila#ah tertentu #ang bera!a
!i!alam !ua bahasa tertentu. Bahasa ijin ini !igunakan untuk keerluan singkat !alam
mas#arakat #ang masing ; masing memiliki bahasa sen!iri. *a!i, bisa !ikatakan bahasa
ijin ini ti!ak memiliki enutur asli %=haer !an Agustina, 1++:&
$. Daktor ; Daktor Penentu !alam Pembelajaran Bahasa -e!ua
1. Daktor 7oti<asi
Dalam kaitann#a !engn embelajaran bahasa ke!ua, moti<asi itu memun#ai !ua 9ungsi
#aitu, 9ungsi integritas a!alah men!orong seseorang untuk memelajari suatu bahasa
karena a!an#a keinginan untuk berkomunikasi !engan memelajari suatu bahasa karena
a!!an#a keinginan untuk berkomunikasi !engan mas#arakat enutur bahasa itu atau
menja!i anggota mas#arakat bahasa tersebut. "e!angkan moti<asi ber9ungsi instrumental
a!alah kalau moti<asi itu men!orong seseorang untuk memiliki kamauan untuk memelajari
bahasa ke!ua itu karena tujuan #ang berman9aat atau karena !orongan ingin memeroleh
suatu ekerjaan atau mobilitas sosial a!a laisan atas mas#arakat tersebut %Ear!ner !an
Lambert, 1+?135&
1. Daktor usia
A!a anggaan umum !alm embelajar bahasa ke!ua bah,a abak ; anak lebih baik !an
lebih berhasil !alam embelajaran bahasa ke!ua !iban!ingkan !engan orang !e,asa. Anak
; anak tamakn#a lebih mu!ah !alam memerolah bahasa baru, se!angkan orang tua
tamakn#a men!aat kesulitan !alam memerolah tingkat kemahiran bahasa ke!ua.
5. Daktor Pen#ajian Dormal
Pembelajaran atau en#ajian embelajaran bahasa se$ara 9ormal tentu memiliki engaruh
terha!a ke$eatan !an keberhasilan !alam memeroleh bahassa ke!ua karena berbagai
9aktor !an <ariabel telah !isiakan !an !ia!akan !engan sengaja. Demikian juga kea!aan
lingkungan embelajar bahasa ke!ua se$ara 9ormal, !i!alam kelas, sangat berbe!a !engan
lingkungan embelajaran bahasa ke!ua se$ara naturalistik atau alami.
6. Daktor bahasa ertama
Para akar embelajar bahasa ke!ua a!a umumn#a er$a#a bah,a bahasa ertama
memun#ai engaruh terha!a roses enguasaan bahasa ke!ua embelajaran. Bahasa
ertama ini telah lama !iangga menja!i engganggu !i alam roses embelajaran bahsa
ke!ua. Hal ini karena biasa terja!i seorang embelajar se$ara sa!ar atau ti!ak melakukan
trans9er unsur ; unsur bahasa ertaman#a ketika menggunakan bahasa ke!ua. Akibatn#a,
terja!ilah #ang !isebut inter9erensi, alih ko!e, $amur ko!e, atau kekhila9an.

BAB III
PENU2UP
A. -esimulan
Anak-anak normal memeroleh bahasa se$ara alamiah !an mamu mengikuti embelajaran
bahasa. Namun, sebagian lainn#a karena berbagai sebab mengalami kesulitan !alam
memeroleh bahasa !an embelajaran bahasa. Pa!ahal bahasa a!alah salah satu asek
enting bagi manusia untuk !aat mengeksresikan !iri, bersosialisasi, !an memeroleh
ilmu !alam en!i!ikan, serta !igunakan !alam komunikasi !engan lingkungan sekitar.
B. "aran
Perlu a!an#a erhatian khusus !alam emerolehan bahasa ibu, bahasa ke!ua, !an
selanjutn#a. Penggunaan istilah bahasa ibu erlu !ilakukan !engan hati ; hati sebab
ban#ak kasus terja!i, terutama !ikota besar #ang multilingual. Dengan ban#akn#a kasus
#ang terja!i maka, !engan enggunaan istilah bahasa ertama akan lebih teat !aria!a
enggunaan bahasa ibu.
DAD2A> PU"2A-A
=haer, Ab!ul. 1..5. Psikolinguistik kajian teoretik. *akarta3 >ineka =ita.
1
"E*A>AH PE>-E7BANEAN P"I-'LINEUI"2I- 'leh "u$i "un!usiah
1. Pen!ahuluan
Pa!a a,aln#a, sikolinguistik bukanlah ilmu man!iri #ang !ikaji se$ara khusus.
Psikolinguistik meruakan ilmu #ang !ikaji se$ara terisah baik oleh akar linguistik mauun
akar sikologi. Istilah sikolinguistik sen!iri ertama kali !igunakan oleh 2homas A.
"ebeok !an =harles E. 'sgoo! a!a tahun 1+:6 a!a sebuah buku #ang berju!ul
Ps#$holinguistik 3 A "ur<e# o9 2heor# an! >esear$h Problems. )alauun sebetuln#a,
engkajian ilmun#a telah !imulai sejak (aman "okrates !an Panini. Dua aliran 9ilsa9at, #akni
emirisme !an rasionalisme turut berkontribusi !alam erkembangan emikiran ara ilmuan
!i !ua ranah ilmu ta!i. Dilsa9at emirisme mengagngga bah,a ilmu meruakan objek
kajian #ang !aat !ikenali se$ara in!era,i. Dilsa9at ini erat kaitannn#a !engan sikologi
asosiasi. Aliran ini mengkaji objek ilmu !engan menganalisis unsur-unsur embentukn#a
samai seke$il-ke$iln#a. Aliran 9ilsa9at rasionalisme mengkaji bah,a akal sebagai 9aktor
#ang harus !ikaji agar memahami erilaku manusia. 2urunan aliran rasionalisme ini a!alah
9aham nati<isme, i!ealisme, !an mentalisme.
1. Psikologi !alam Linguistik
Beberaa tokoh linguistik #ang tertarik untuk mengkaji bahasa se$ara sikologi a!alah 0on
Humbolt, Der!inan! !e "aussure, E!,ar! "air, Leonar! Bloom9iel!, !an 'tto *esersen.
0on Humbolt %1?A?-1C5:& ialah ahli linguitik asal *eman #ang memban!ingkan tatabahasa
antar bahasa #ang berlainan !engan tabiat enutur bahasa. Hasil enelitiann#a
menunjukkan bah,a tatabahasa suatu
1
bangsa menunjukkan an!angan hi!u bangsa tersebut. 0on Humbolt sangat !iengaruhi
aliran rasionalisme #ang mengangga bah,a bahasa a!alah bagian #ang ti!ak !aat
!iotong-otong atau !iklasi9ikasikan seerti a!a en!aat aliran emirisme. Der!inan! !e
"aussure %1C:C-1+15&, !alam erkuliahann#a memerkenalkan tiga istilah enting !alam
linguistik, #aitu langue, langage !an arole. Langue bermakna bahasa tertentu #ang masih
bersi9at abstrak, langage bermakna bahasa #ang bersi9at umum, se!angkan arole
meruakan bahasa tuturan se$ara konkret. "aussure menegaskan bah,a kajian linguistik
a!alah langue, se!angkan objek kajian sikologi a!alah arole. 'leh karena itu, linguis
berkebangsaan ",iss ini beren!aat, jika ingin mengkaji bahasa se$ara utuh, maka ilmu
#ang !aat mengkajin#a a!alah linguistik !an sikologi. E!,ar! "air %1CC6-1+5+&,
mengkaji hubungan antara bahasa !engan ikiran. Ber!asarkan kajiann#a, linguis !an
antroologis asal Amerika ini berkesimulan bah,a bahasa terutama strukturn#a
meruakan unsur #ang mennetukan struktur ikiran manusia. Dia un menambahkan bah,a
linguistik !aat berkontribusi a!a teori sikologi Eestalt, begitu ula sebalikn#a. Leonar!
Bloom9iel! %1CC?-1+6+&, a!a erkembangan ilmun#a ban#ak !iengaruhi oleh !ua aliran
sikologi #ang bertentangan, #akni beha<iorisme !an mentalisme. Pa!a a,aln#a, linguis
Amerika ini mengkaji bahasa !engan en!ekatan mentalisme. Dia beren!aat bah,a
berbahasa !imulai !ari melahirkan engalaman luar biasa , terutama karena enjelmaan
tekanan emosi #ang sangat kuat. -arena tekanan emosi itulah maka akan keluar u$aan
atau kalimat berbentuk eklamasi, lalu keluar keinginan berkomunikasi berua !eklarasi. *ika
keinginan !eklasi ini keluar !alam bentuk keingintahuan maka keluarlah interogasi. Pa!a
tahun 1+1: Bloom9iel! meninggalkan aliran emirisme !an beralih a!a aliran beha<iorisme,
#ang memun$ulkan teori bahasa Mlinguistik struktural/ !an Mlinguistik taksonomi/.
5
'tto *eserson, beraliran mentalistik !an berbau beha<iorisme. *eserson beren!aat
bah,a bahasa bukanlah suatu ,uju! engertian satu ben!a tetai meruakan 9ungsi-9ungsi
lambang !i !alam otak manusia #ang melambangkan ikiran. 7enurutn#a, satu kata un
!aat !i,uju!kan !alam erilaku.
5. Linguistik !alam Psikologi
Pa!a erkembangann#a, a!a beberaa akar sikologi #ang juga mengkaji sikologi se$ara
linguistis. Pakar-akar itu a!alah *ohn De,e#, -arl Bu$hler, )un!t, )atson, !an )eiss.
*ohn De,e# %1C:+-1+:1& meruakan sikolog kebangsaan Amerika #ang menganut
emirisme murni. Beliau mena9sirkan bahasa kanak-kanak ber!asarkan rinsi-rinsi
sikologi. Beliau men#arankan agar enggolongan kata-kata untuk anak-anak ber!asarkan
a!a makna #ang !iahami anak-anak. -arl Bu$hler, ialah akar silogi kebangsaan
*erman. Beliau menulis buku berju!ul "ar$h 2heorie %1+56& #ang men#atakan bah,a
bahasa manusia memiliki tiga 9ungsi #ang !isebut 'rganon 7o!ell !er "ar$h #aitu
-ungabe %Aus!ru$k& Aell %Auslosung& !an Darstellung. -ungabe a!alah tin!akan
komunikati9 ber,uju! <erbal. Aell a!alah ermintaan #ang !itujukan kea!a orang lain.
Darstellung a!alah enggambaran masalah okok #ang !ikomunikasikan.
)un!t %1+51-1+1.&, ialah akar sikologi *erman #ang ertama kali mengembangkan teori
mentalistik bahasa. )un!t mengjelaskan bahasa alat untuk melahirkan ikiran. Hal ini
terja!i karena ter!aat erasaan-erasaan serta gerak-gerak #ang melahirkan bahasa
se$ara ti!ak sa!ar. 7enurut )un!, satu kalimat meruakan suatu keja!ian akal #ang terja!i
se$ara seremak. )un!t un terkenal !engan teori er9ormansi bahasa %language
6
er9orman$e&. 2eori ini menjelaskan !ua asek, #akni 9enomena luar %$itra bun#i& !an
9enomena !alam %rekaman ikiran&. )atson %1C?C-1+:C&, men#amakan antara erilaku
berbahasa !engan erilaku lainn#a seerti makan, berjalan, !ll. Perilaku bahasa menurut
)atson a!alah hubungan stimulus-resons %"->& #ang men#amakan erilaku kata-kata
!engan ben!a-ben!a. Dengan !emikian, akar sikologi berkebangsaan Amerika ini
menganut aliran sikologi beha<iorisme. )eiss, mengakui a!an#a asek mental !alam
bahasa. Han#a saja, karena ,uju! bahasa ti!ak tamil se$ara 9isik maka sukar !ikaji !an
!i,uju!kan ke$uali jika bahasa bera!a a!a konteks sosialn#a. )eiss ban#ak berjasa bagi
erkembangan a,al sikolinguistik, beberaa masalah #ang berhasil !ie$ahkan )eiss
se$ara sikologi-bahasa menurut alirann#a, beha<iorisme a!alah 3
a. bahasa meruakan satu kumulan resons #ang jumlahn#a ti!ak terbatas terha!a suatu
stimulus.
b. a!a !asarn#a, erilaku bahasa men#atukan anggota suatu mas#arakat ke !alam
organisasi gerak s#ara9.
$. erilaku bahasa a!alah sebuah alat untuk mengubah !an meragamkan kegiatan
seseorang sebagai hasil ,arisan !an hasil erolehan.
!. Bahasa !aat meruakan stimulus terha!a suatu resons.
e. resons bahasa sebagai suatu stimulus engganti untuk ben!a !an kea!aan #ang
sebenarn#a memungkinkan kita untuk memun$ulkan kembali suatu hal #ang ernah terja!i,
!an menganalisis keja!ian ini !alam bagian-bagian.
6. -erja sama Psikologi !an Linguistik
-erja sama ke!ua !isilin ilmu ini ertama kali berlangsung a!a tahun 1CA.. Pa!a saat itu,
He#man "teinthal seorang ahli sikologi #ang beralih menja!i linguis !an 7orit( La(arus ahli
linguistik #ang beralih menja!i ahli sikologi menerbitkan jurnal MNeits$hri9t 9ur
0olkers#$hologie un!
:
"ar$h )issens$ha9t/ %*urnal Psikologi sosial !an Linguistik&. 7enurut "teinthal, ilmu
sikologi ti!ak mungkin !aat hi!u tana ilmu linguitik. Pa!a tahun 1+.1, Albert 2humb
%ahlilinguistik& !an -arl 7arbe %ahli sikologi& menerbitkan buku berju!ul EOerimentelle
Untersu$hungen iiber !ie Ps#$hologishenErun!allen !er "ar$hi$hen Analogiebiel!ung.
-e!ua akar ta!i menggunakan kai!ah-kai!ah sikologi ekserimental untuk meneliti
hiotesis-hiotesis linguistik #ang menghasilkan engaruh sangat kuat akan lahirn#a
sikolinguistik. "ebuah lembaga sosial Amerika bernama "o$ial "$ien$e >esear$h =oun$il
men#elenggarakan sebuah seminar tahun 1+:1 memertemukan ara akar linguistik,
sikologi, atologi, ahli-ahli teori in9ormasi, !an embelajaran bahasa. 7ereka merumuskan
hubungan kerjasama antara sikologi !an linguistik. -emu!ian a!a tahun 1+:5, 'sgoo!
%linguis&, "ebeok %linguis&, !an =aroll %ahli sikologi& bertemu !alam seminar !i Uni<ersitas
In!iana Amerika "erikat. Pertemuan ini menghasilkan buku Ps$holinguisti$s 3 A "ur<e# o9
2heor# an! >esear$h Problems. Buku ini kemu!ian !isunting oleh 'sgoo!s !an "ebeok.
Inilah buku sikolinguistik ertama #ang menggunakan istilah sikolinguistik. "ebelumn#a
Albert 2humb !an -arl 7arbe ti!ak memakai nama itu. 2ahun 1+6A, N.H. Pronko !alam
artikeln#a #ang berju!ul MLanguage an! Ps#$holinguisti$s 3 A >e<ie,/ !imuat !alam jurnal
Ps#$hologi$al Bulletin. Pronko mengaku istilah sikolinguistikn#a !ieroleh !ari gurun#a
*a$ob >obert -antor !alam buku An 'bje$ti<e Ps#$olog# o9 Erammar% 1+5A&. Dasar-!asar
ilmu sikologi menurut 'sgoo!s !an "ebeok a!alah 3
a. Psikolinguistik a!alah suatu teori linguistik ber!asarkan bahasa #ang !iangga sistem
elemen #ang saling berhubungan erat.
b. Psikolinguistik a!alah satu teori embelajaran %menurut beha<iorisme& #ang ber!asar
a!a bahasa #ang !iangga sebagai sistem tabiat.
$. Psikolinguistik a!alah satu teori in9ormasi #ang mengangga bahasa sebagai alat untuk
men#amaikan suatu ben!a.
A
:. Psikolinguistik sebagai Disilin 7an!iri
Dibukan#a rogram khusus sikolinguistik a!a tahun 1+:5 oleh >. Bro,n meruaakn tan!a
9ormal ilmu ini a!alah !isilin man!iri. "arjana ertama !isilin ilmu ini a!alah Eri$
Lenneberg. Pakar lain #ang kemu!ian mun$ul a!alah Leshle#, 'sgoo!s, "kinner, =homsk#,
!an 7iller #ang kesemuan#a sangat berjasa bagi erkembangan sikolinguistik. Pa!a tahun
1+:? "kinner menerbitkan buku 0erbal Beha<iour. Pa!a tahun #ang sama =homsk#
mengeluarkan buku "#nta$ti$ "tru$ture. -emu!ian Leshle# beren!aat bah,a lahirn#a
suatu u$aan bukanlah ertalian serentetan reseons tetai meruakan keja!ian seremak,
!an se$ara ti!ak langsung struktur sintaksis u$aan itu !ihubungkan !engan bentuk
urutann#a. Eeorge 7iller !alam artikeln#a #ang berju!ul M2he Ps#$olinguisti$s/ %1+A:&
menjelaskan bah,a lahirn#a ilmu sikinguistik karena kontribusi ilmu sikologi #ang
mengakui bah,a akal manusia menerima lambang-lambang linguistik, se!angkan linguistik
mengakui bah,a !ierlukan siko-motor-sosial untuk menggerakkan tata bahasa. 7iller un
memerkenalkan teori generati9 trans9ormasi =homsk# #ang mengangga bah,a bahasa
meruakan kemamuan manusia #ang sangat rumit. 'ileh karena itu, tugas eikolinguiatik
a!alah meneliti kemamuan #ang rumit itu !engan tererin$i. 7iller un menegaskan bah,a
bahasa bukan han#a memermasalahkan arti tetai bagaimana kekmamuan manusia
!alam mengatur s#ara9-sa#ara9 atau kalimat-kalimat baru #ang sangat berguna.
*ika !isimulkan, a!a a,aln#a, sikolinguistik beraliran beha<iorisme. Namun,
ber!asarkan erkembangann#a #ang bersi9at mentalis !an men$oba menjelaskan hakikat
rumus #ang !ihiotesiskan, maka kajian sikolinguistik un semakin berkembang a!a arah
kogniti9. Lahirn#a tata bahasa generati9 oleh =homsk# meruakan ino<asi tersen!iri !i
bisang
?
ini. 'leh karena itu, =homsk# !isebut sebagai MBaak Linguistik 7o!ern/ se!angkan )ilhem
)un!t !isebut sebagai MBaak Psikolinguistik -lasik/.
A. 2iga Eenerasi Psikolinguistik
Perkembangan !isilin ilmu sikolinguistik telah merangsang 7ehler !an Noi(et untuk
menulis artikel M0ers une 7o!elle Ps#$holinguistiHue !u Lo$uter/ %1+?6& #ang !imuat !i
2eOtes Pour une Ps#$holinguistiHue. Dalam artikel ini !ijelaskan bah,a a!a tiga generasi
erkembangan sikolinguistik. A.1 Psikolinguistik Eenerasi Pertama Psikolinguistik generasi
ertama ini !itan!ai oelh enulisan artikel MPs#$holinguisti$s 3 A "ur<e# o9 2her# an!
>esear$h Problems/ #ang !isunting oleh =. 'sgoo!s !an "ebeok. 7aka ke!ua tokoh ini
!inobatkan sebagai tokoh sikolinguistik generasi ertama. 2itik an!ang 'sgoo!s !an
"ebeok !iengaruhi aliran beha<iorisme. 7enurut Parera %1++A& !alam Ab!ul =haer
generasi ertama memiliki ti!a kelemahan 3
a. a!an#a si9at reakti9 !ari sikolinguistik tentang bahasa #ang meman!ang bah,a bahasa
bukanlah satu tin!akan atau erbuatan manusia,i melainkan !ian!ang sebagai satu
stimulus-resons.
b. sikolinguistik bersi9at atomistik. "i9at ini namak jelas ketika 'sgoo!s mengungkakan
teori emerolehan bahasa bah,a jumlah emerolehan bahasa a!alah kemamuan untuk
membe!akan kata atau bentuk #ang berbe!a, !an kemamuan untuk melakukan
generalisasi.
$. bersi9at in!i<i!ualis. 2eorin#a menekankah a!a erilaku berbahasa in!i<i!u-in!i<i!u
#ang terisolasi !ari ams#arakat !an komunikasi n#ata.
C
2okoh lain sikolinguistik generasi ertama ini a!alah Bloom9oel! !an "kinner.
A.1 Psikolinguistik Eenerasi -e!ua
2eori-teori generasi ertama !itolak oleh beberaa tokoh seeri Noam =homsk# !an
Eeorge 7iller. 7enurut 7ehler !an Noi(et, sikologi generasi ke!ua telah menagatasi $iri-
$iri atomistik sikolinguistik. Psikologi generasi ini beren!aat bah,a !alam roses
berbahasa bukanlah butir-butir bahasa #ang !ieroleh, melaikan kai!ah !an sistem
kai!ahn#a. Di sini, orientasi sikologis !igantikan oleh orientasi linguistik. Penggabungan
antara 7iller !an =homsk# meruaakan enggabungan mo!el-mo!el linguistik tatabahasa
=homsk# #ang relati9 berbe!a !engan roses-roses sikologi. 7alah 7ehler !an Noi(et
mengatakan bah,a silinguistik generasi ke!ua anti-sikologi. 2okoh 9ase ini lebih
mengarah a!a mani9estasi ujaran sebagai bentuk linguistik. E.". 7iller !an Noam
=homsk# men#atakan beberaa hal tentang sikolinguistik generasi ke!ua ini !alam artikel
M"ome Preliminaries to Ps#$holinguisti$s/ 3
a. Dalam komunikasi <erbal, ti!ak semua $iri-$iri 9isikn#a jelas !an terang, !an ti!ak semua
$iri-$iri #ang etrang !alam ujaran memun#ai reresentasi 9isik.
b. makna sebuah tuturan ti!ak boleh !ika$aukan !engan aa #ang !itunjukkan. 7akna
a!alah sesuatu #ang sangat komleks #ang men#angkut antar hubungan simbol-simbol
atau lambang-lambang. >esons #ang terenggal-enggal terlalu men#e!erhanakan manka
se$ara keseluruhan.
$. "truktur sintaksis sebuah kalimat ter!iri atas satuan-satuan interaksi anatara makna kata
#ang ter!aa# !alam kalimat tersebut. -alimat-kalimat itu tersusun se$ara hierarkis, tetai
belum $uku menjelaskan ,uju! luar linguistik.
+
!. *umlah kalimat !an jumlah makna #ang !aat !ieja,antahkan ti!ak terbatas jumlahn#a.
Pengetahuan seseorang akan bahasa harus !ikaitkan !engan kemamuan seseorang
men#usun bahasa !alam sisitem sintaksis !an semantik.
e. Harus !ibe!akan antara en!eksrisian bahasa !enga en!eskrisian emakaian
bahasa. "eorang ahli sikolinguistik harus merumuskan mo!el-mo!el engeja,antahan
bahasa #ang !aat meliuti engetahuan kai!ah bahasa.
9. A!a komonen biologis #ang besar untuk menentukan kemamuan berbahasa.
-emamuan berbahasa ini ti!ak tergantung aa!a intelegensi !an besarn#a otak,
melainkan bergantung a!a Mmanusia/.
A.5 Psikolinguistik Eegerasi -etiga
Psikolinguistik generasi ke!ua men#atakan bah,a analisis mereka mengakui bahasa telah
melamaui batas kalimat. Namun, a!a ken#ataann#a, analisis mereka baru samai a!a
taha kalimat saja, belum a!a ,a$ana. -ekurangan analisis a!a sikolinguistik generasi
ke!ua kemu!ian !ierbaharui oleh sikolinguistik generasi ketiga. E. )erst$h !alam
bukun#a 2,o Problems 9or the Ne, Ps#$holinguisti$s memberi karakteristik baru ilmu ini
sebagai Msikolinguistik baru/. Beberaa $iri siklonguistik generasi ketiga ini a!alah 3
a. 'rientasi mereka kea!a sikologi, tetai bukan sikologi erilaku. "eerti #ang
!iungkakan Dresse !an Al 0allon %Pran$is& !an sikolog Uni "o<iet, telah terja!i roses
seremak !ari in9ormasi sikologi !an linguistik.
b. -eterleasan mereka !ari kerangka Msikolinguistik kalimat/, !an lebih mengarah a!a
Msikolnguistik situasi !an konteks/.
$. A!an#a ergeseran !ari analisis roses ujaran #ang abstrak ke satu analisis sikologis
mengenai komunikasi !an ikiran.
1.
"ebetuln#a, sikolinguistik !i >usia lebih !ahulu berkembang !ari a!a !i negara-negara
Barat. Hal ini terja!i karena sejak a,al sikolinguistik !i >usia telah memerhitungkan
erilaku komunikasi !an erikiran !alam analisis sikolinguistik. "elain itu, sikolinguistik !i
>usia !ikenal !engan istilah M2eori Akti<itas Ujaran/ #ang men!asarkan !irin#a a!a
ostulat bah,a erilaku manusia bersi9at akti9, orusi9, !an ino<ati9. Postulat ini !i negara
batar belum ter$aai.
11
DAD2A> PU"2A-A Dar!jo,i!jojo, "unjono. 1..5. Psiko-Linguistik Pengantar Pemahaman
Bahasa 7anusia. *akarta 3 8a#asan 'bor. Djumransjah. 1..6. Pengantar Dilsa9at
Pen!i!ikan. 7alang 3 Ba#ume!ia Publishing. 7arIat, "amsuni,i#ati. 1..:. Psikolingusitik
"uatu Pengantar. Ban!ung 3 >e9ika A!itama.

Anda mungkin juga menyukai