Abstrak
Asuhan kesehatan gigi dan mulut keluarga merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kualitas
kesehatan seseorang melalui peningkatan kesehatan gigi. Asuhan keperawatan gigi keluarga dengan strategi
jemput bola memberikan motivasi kemauan atau kehendak untuk melakukan kegiatan ke arah positif. Kegiatan
pengabdian masyarakat bertujuan untuk pemberdayaan kemandirian keluarga melalui inovasi asuhan
keperawatan gigi dalam meningkatkan status kebersihan gigi di Kota Banda Aceh. Pengabdian masyarakat ini
dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Sasaran pengabdian ini adalah 30 anak dan ibunya. Analisis data
menggunakan analisis univariat. Intervensi yang diberikan berupa penyuluhan berbasis masalah, mengukur
perilaku ibu dan status kebersihan gigi anak dan demontrasi cara menyikat gigi. Hasil pengabdian masyarakat
ini memperlihatkan bahwa ada peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktik ibu (pre-test, post test I, post test II)
dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan penerapan asuhan keperawatan gigi. Kesimpulannya
adalah terdapat perubahan ke arah yang lebih baik status kebersihan gigi dan mulut anak dengan penerapan
asuhan keperawatan gigi dari pre test, post-test I dan post-test II. Direkomendasikan kepada Puskesmas membuat
program UKGM menggunakan pola asuhan keperawatan gigi dengan layanan kunjungan rumah dalam
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut keluarga.
Kata kunci: inovasi asuhan; pemberdayaan kemandirian keluarga; status kebersihan gigi
Abstract
Family dental and oral health care is an effective approach to improving dental health. Family dental care with a
pick-up strategy motivates the willingness or will to carry out activities toward positive family dental health actions.
Community service aims to empower family independence through dental care innovations in improving dental
hygiene status in Banda Aceh City. This community service is carried out with a descriptive method, with the target
of children and their mothers as respondents. Data analysis used univariate analysis. The intervention provided was
in the form of problem-based counselling, measuring the dental hygiene status of children, and demonstration of
dental procedures. The result of community service is that there is an increase in knowledge, attitudes, and practices
of mothers (pre-test, post-test I, post-test II) in maintaining oral and dental health with the application of dental
care. In conclusion, there is a change towards a better dental and oral hygiene status of children with the application
of dental care from pre-test, post-test I, and post-test II. It is recommended the public health services make a UKGM
program using a dental nursing care pattern with home visit services in improving the dental and oral health of the
family.
82
Reca et. al
Page 83
Reca et. al
resiko karies tinggi, dilaksanakan selama 3 bulan mengembangkan suatu model yang dapat
dapat menurunkan angka karies dan merubah status kesehatan gigi dan mulut, salah
meningkatkan kebersihan gigi dan mulut pada satunya melalui pemberdayaan kemandirian
anak (Kohli et al. 2021). keluarga melalui inovasi asuhan kesehatan gigi
Berdasarkan survei awal pada tahun 2021 dan mulut dengan layanan kunjungan rumah
dalam rangka studi kasus tentang faktor-faktor dalam meningkatkan status kesehatan gigi dan
yang berpengaruh terhadap tingginya karies di mulut dengan strategi jemput bola yaitu
Gampong Peuniti yang dilakukan oleh mendatangi langsung keluarga dengan
mahasiswa D.IV Keperawatan Gigi didapatkan mengedepankan upaya promotif dan preventif
bahwa 65% anak mengalami karies gigi dan rata- untuk tercapainya perubahan perilaku
rata kebersihan gigi dan mulut anak di gampong pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya
tersebut dengan kategori buruk dengan skor 37, secara mandiri (Kemenkes 2016).
data tersebut masih jauh dari harapan karena Pelaksanaan kunjungan rumah memerlukan
tidak sesuai dengan ketetapan pemerintah perencanaan dan persiapan yang matang dari
bahwa status kebersihan gigi dan mulut skor terapis gigi dan memerlukan kerja sama yang
(PHP-M) < 15 sehingga memberikan dampak baik dari keluarga. Fungsi utama bimbingan yang
karies bagi anak-anak seperti rasa sakit, ditopang oleh kegiatan kunjungan rumah ialah
gangguan fungsi kunyah yang menghambat fungsi pemahaman (Suryani 2018). Asuhan
konsumsi makanan atau nutrisi, anemia, keperawatan gigi keluarga dimaksudkan dapat
gangguan kenyamanan berupa kurang tidur dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman
berujung pada menurunnya kualitas hidup anak kesehatan gigi dan mulut, serta memberi
tersebut. Dampak lainnya adalah gangguan motivasi agar melakukan tindakan yang
konsentrasi belajar yang akan berpengaruh pada mendukung pada perilaku kesehatan gigi dan
prestasi belajar. Masalah gigi memang tidak mulut keluarga (Mardelita 2018).
masuk dalam daftar penyakit mematikan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini
Kondisi inilah yang membuat sebagian adalah (1) memberdayaan kemandirian keluarga
masyarakat mengesampingkan upaya mencegah melalui inovasi asuhan keperawatan gigi dalam
bahkan juga mengobati penyakit gigi dan mulut meningkatkatkan status kebersihan gigi anak,
(Sköld et al. 2022). (2) meningkatkan pengetahuan pemeliharaan
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di kesehatan gigi dan mulut keluarga, dan (3)
Gampong Peuniti disebabkan oleh belum meningkatkan kemampuan dalam memelihara
pernah/ belum terlaksananya asuhan diri dibidang kesehatan gigi dan mulut,
keperawatan gigi keluarga sehingga mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut,
mengakibatkatkan pengetahuan dan perilaku serta meningkatkan status kesehatan gigi dan
keluarga yang kurang mengenai kesehatan gigi mulut yang optimal.
dan mulut, khususnya cara menyikat gigi yang Manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini
baik dan benar. Keluarga belum memiliki adalah (1) pemberdayaan keluarga dalam
pengetahuan yang cukup terkait dengan meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut,
permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada (2) meningkatkan mutu cakupan, efisiensi
anak. Selama ini terapis gigi dan mulut hanya pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi rangka tercapainya kemampuan pelihara diri
dan mulut berpusat di pelayanan kesehatan atau keluarga dibidang kesehatan gigi serta terhadap
puskesmas tanpa melibatkan unsur keluarga. peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk yang optimal, dan (3) meningkatkan penerapan
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan gigi. pola asuhan keperawatan gigi keluarga terhadap
Di Gampong Peuniti belum pernah/ belum peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut.
terlaksananya asuhan keperawatan gigi keluarga
dengan layanan kunjungan rumah/ home visit Metode Pelaksanaan
dengan strategi jemput bola sehingga kurangnya Dalam Program Kemitraan Masyarakat ini,
motivasi orang tua mengenai pemeliharaan metode pendekatan yang digunakan untuk
kesehatan gigi dan mulut anaknya. Asuhan mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi
keperawatan gigi selama kunjungan di rumah mitra adalah dengan cara pendekatan
perlu diberikan bimbingan antisipatif pada orang partisipatif aktif secara berkelanjutan antara tim
tua dan pengasuh anak. peneliti dengan mitra, sebagai pengendali
Banyak program yang sudah berjalan, baik itu program Kemitraan Masyarakat berperan aktif
melalui program pemerintah, media massa, iklan melakukan pendampingan dan pembinaan
di televisi, atau penyuluhan di pusat kesehatan, secara berkala kepada mitra. Pengabdian
akan tetapi kurang dapat meningkatkan derajat masyarakat ini dilakukan dengan metode
kesehatan gigi di sektor masyarakat, sehingga kuantitatif dengan pendekatan deskriptif,
diperlukan gagasan inovatif untuk dengan sasaran keluarga yang memiliki anak
Page 84
Reca et. al
berusia antara 3-5 tahun, memiliki keluarga menyikat gigi menggunakan teknik
lengkap, ayah dan ibu , bersedia ikut serta dalam yang baik dan benar
kegiatan dan bersedia dilakukan layanan • Membangun kerjasama antara
kunjungan rumah. Intervensi yang diberikan orang tua, anak dan tenaga
berupa penyuluhan berbasis masalah, mengukur kesehatan dalam pemeliharaan
status kebersihan gigi anak dan demonstrasi cara kesehatan gigi dan mulut keluarga
menyikat gigi. Pelaksanaan kegiatan ini juga akan • Bekerja sama memelihara
selalu dimonitoring dan evaluasi, pendampingan, kebersihan gigi anak dengan peran
dan penilaian atas capaian program yang telah orang tua dalam mengontrol anak
dilaksanakan antara tim terhadap mitra. Tim untuk menyikat gigi tepat waktu
peneliti memfasilitasi dan mendampingi serta dan teknik menyikat gigi yang baik
membina mitra dari mulai awal hingga akhir
dan benar.
program.
b. Kunjungan II
Untuk dapat mencapai keberhasilan dalam
melaksanakan pengabdian perlu dirancang • Memberikan Edukasi kesehatan gigi
(Dental Health Education) pada
tahapan yang baik. Pelaksanaan kegiatan ini
keluarga tentang pemeliharaan
direncanakan meliputi berbagai kegiatan antara
kebersihan gigi dan mulut anak atau
lain sebagai berikut. anggota keluarga
• Menerangkan kepada keluarga
1. Tahap Persiapan mengenai kasus-kasus yang
• Koordinasi pelaksanaan program selama berkaitan dengan penyakit gigi dan
6 bulan antara tim pengabdian dan mitra. mulut dan bagaimana melakukan
Pada tahap ini dilakukan persiapan- pencegahan serta pengobatan
persiapan yang berhubungan dengan misalnya mengenai kasus karies
pelaksanaan program. gigi, kasus karang gigi, kasus
• Survei ke Gampong Peuniti Kota Banda kebiasaan buruk bagi kesehatan gigi
Aceh. dan mulut, kasus halitosis, dan
• Pertemuan dengan geuchik dan aparat gingivitis.
gampong membicarakan kegiatan yang • Menerangkan tentang
dilaksanakan serta prasyarat untuk pemeliharaan kebersihan gigi dan
keluarga yang memenuhi kriteria. mulut.
• Membantu keluarga dalam
2. Tahap Pelaksanaan memecahkan masalah kesehatan
• Pelaksanaan program sesuai dengan gigi
kesepakatan bersama antara tim pengusul • Menggali kontribusi keluarga dalam
dan mitra. melakukan tindakan perawatan
• Kegiatan pelayanan asuhan keperawatan • Memotivasi keluarga (anak dan
gigi direncanakan selama 5 hari atau 40 orang tua) dalam memelihara
jam efektif dengan 3 kali kunjungan. kesehatan gigi
Page 85
Reca et. al
• Memberikan motivasi agar rajin tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan orang
untuk memeriksakan gigi keluarga tua terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan
ke poliklinik gigi, setiap 6 bulan mulut anaknya. Evaluasi dilakukan sebelum
sekali, walaupun gigi tidak pelaksanaan asuhan keperawatan gigi keluarga
memberikan keluhan apa pun. (pre-test) dan sesudah pelaksanaan asuhan
• Membangun kesadaran keluarga keperawatan gigi keluarga (post-test) untuk
untuk mempertahankan kesehatan membandingkan pengetahuan , sikap dan
gigi keluarga, dengan selalu
tindakan orang tua sebelum dan sesudah
mengonsumsi makanan yang baik
dilakukan asuhan keperawatan gigi keluarga.
untuk kesehatan gigi, dan
mengurangi mengonsumsi gula Teknik analisis data menggunakan analisis
yang tinggi univariat, lokasi pengabdian masyarakat yaitu
• Mengingatkan untuk mengontrol Gampong Peuniti Banda Aceh. Koordinasi
kesehatan gigi keluarga dengan pelaksanaan program selama 6 bulan.
rutin setiap enam bulan sekali.
Hasil dan Pembahasan
Asuhan keperawatan gigi keluarga (layanan 1. Hasil Kegiatan
kunjungan rumah) juga akan mengikutsertakan Hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan
orang tua sebanyak 3 kali kunjungan pada pada keluarga di Gampong Peuniti yang
masing-masing rumah selama 1 bulan (rentang berjumlah 30 anak dan ibunya sebagai
waktu per kunjungan yaitu 1 minggu dan responden. Kegiatan ini dilaksanakan bulan Mei
diberikan pendidikan kesehatan gigi tentang dan Juni 2022. Kegiatan Pemberdayaan
cara-cara pemeliharaan kesehatan gigi dan Kemandirian Keluarga Melalui Inovasi Asuhan
mulut pada orang tua masing-masing rumah Keperawatan Gigi dalam meningkatkan status
kesehatan gigi di Gampong Peuniti Kota Banda
selama 30 menit). Selain itu, untuk memotivasi
Aceh terlaksana dengan baik seperti terlihat
anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan
pada Gambar 1. Hal ini ditunjukkan dengan
mulut di rumah, tim kegiatan pengabdian perhatian dan kerja sama anak dan ibu yang
masyarakat akan memberikan stiker yang menjadi responden kegiatan ini. Setelah
menarik (icon emoticon) yaitu sebuah gambar dilakukan edukasi kesehatan gigi (dental health
karakter untuk mengekspresikan perasaan yang education) pada keluarga tentang pemeliharaan
tidak dapat diutarakan dengan kata-kata melalui kebersihan gigi dan mulut anak atau anggota
orang tuanya setiap hari sehingga menambah keluarga, tim pengabdian menjelaskan kepada
semangat anak dalam melakukan pemeliharaan keluarga mengenai kasus-kasus yang berkaitan
kesehatan gigi termasuk di dalamnya menyikat dengan penyakit gigi dan mulut dan bagaimana
gigi minimal 2x sehari secara rutin. melakukan pencegahan serta pengobatan,
membantu keluarga dalam memecahkan
3. Tahap monitoring dan evaluasi masalah kesehatan gigi, menggali kontribusi
keluarga dalam melakukan tindakan perawatan
Pelaksanaan asuhan keperawatan gigi
dan memotivasi keluarga (anak dan orang tua)
keluarga ini dilakukan pendampingan dan dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.
penilaian atas capaian program yang telah Selain itu, dilakukan monitoring dan
dilaksanakan antara tim pengusul terhadap mengingatkan peran orang tua agar selalu
mitra. Kemudian evaluasi terhadap kegiatan juga mengontrol anak untuk menyikat gigi dengan
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana teknik yang benar dan tepat waktu.
Page 86
Reca et. al
Tabel 1. Distribusi frekuensi pengetahuan orang tua tahap pre-test, post-test I dan post-test II
Pengetahuan n %
Pre-test 1. Kurang 4 13,3
2. Cukup 26 86,7
Baik 0 0
Post-test I 1. Kurang 0 0
2. Cukup 7 23,3
• Baik 23 76,7
Post-test II 1. Kurang 0 0
2. Cukup 0 0
• Baik 30 100
Tabel 2. Distribusi frekuensi sikap responden tahap pre test, post test I dan post test II
Sikap n %
Pre-test Kurang 2 6,7
Cukup 26 86,6
Baik 2 6,7
Post-test I Kurang 0 0
Cukup 7 23,3
• Baik 23 76,7
Post-test II Kurang 0 0
Cukup 0 0
• Baik 30 100
Page 87
Reca et. al
Tabel 4. Distribusi frekuensi Status Kebersihan gigi dan mulut anak tahap pre-test, post-test I dan
post-test II
Status kebersihan gigi dan mulut anak n %
Pre-test Sangat Buruk 16 53,3
Buruk 9 30
Baik 5 16,7
Sangat Baik 0 0
Post-test I Sangat Buruk 0 0
Buruk 2 6,7
Baik 28 93,3
• Sangat Baik 0 0
Post-test II Sangat Buruk 0 0
Buruk 0 0
Baik 25 83,3
• Sangat Baik 5 16,7
Page 88
Reca et. al
Page 89
Reca et. al
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan Service. International Dental Journal, 71(6):
pemberdayaan kemandirian keluarga melalui 508–515.
inovasi asuhan keperawatan gigi dalam Kemenkes. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan
meningkatkan status kebersihan gigi Di nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. 2) Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
Adanya perubahan ke arah yang lebih baik status dengan Pendekatan Keluarga, Lembar
Negara. Kemenkes RI: Jakarta.
kebersihan gigi dan mulut anak (pre-test, post-
Kohli R, Arora G, Blanc AF, Pham E, Gubrud-Howe
test I dan post-test II) dari 53,3% kategori sangat
P. 2021. Oral health clinical training and
buruk menjadi 83,3% kategori baik. Implikasi dental referral program for nurses: An
dari kegiatan ini, orang tua dapat memberikan interprofessional collaborative project.
motivasi kepada anak untuk memulai Geriatric Nursing, 42(4):880-886.
menciptakan kebiasaan pemeliharaan kesehatan Mardelita S. 2018. Faktor-faktor yang
gigi dan mulut anak sehingga tercapainya berhubungan dengan kecemasan anak pada
perubahan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi perawatan gigi di Puskesmas Bandar Baru
dan mulut keluarga secara mandiri. Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2018. Jurnal
Direkomendasikan bagi ibu agar dapat Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
membimbing anak dalam pemeliharaan Universitas Sari Mutiara Indonesia, 3(1):48-
kebersihan gigi di rumah khususnya dalam hal 56.
mempraktikkan sikat gigi yang baik dan benar Osman BM, Elshara HM, Elkarmalawy E. 2018.
Oral and dental nursing care knowledge and
dan tepat waktu dan diharapkan puskesmas
practice among nurses working at primary
membuat program UKGM menggunakan pola dental clinic: a survey study. International
asuhan keperawatan gigi dengan layanan Journal of Research in Applied, Natural and
kunjungan rumah dalam meningkatkan derajat Social Sciences (IJRANSS), 6:67-78.
kesehatan gigi dan mulut keluarga. Rahayu ES, Reca R. 2022. Knowledge and attitude
of the mother in maintenance of dental
Ucapan Terima Kasih cleaning in Qurratul Ayyun Early Childhood
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Education at Banda Aceh City. Science
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Midwifery, 10(2):999-1003.
Aceh dan semua pihak yang telah membantu Reca, Liana I. 2019. Efektivitas Asuhan
kelancaran pelaksanaan kegiatan pengabdian Keperawatan Gigi Keluarga Terhadap
Perubahan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut
masyarakat ini.
Pada Murid Kelas V SDN 12 Dan SDN 60 Kota
Banda Aceh.
Daftar Pustaka Reca R, Zahara E. 2022. Hubungan pengetahuan
Boyd LD, Mallonee LF, Wyche CJ, Halaris JF. 2020. ibu dengan status kebersihan gigi dan mulut
Wilkins' Clinical practice of the dental pada 3-5 tahun Gampong Peuniti Kota Banda
hygienist. Jones & Bartlett Learning: Aceh. Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat,
Burlington. 7(1):1–5.
Clarke L, Stevens C. 2019. Preventing dental Riskesdas. 2018. Badan Penelitian dan
caries in children : why improving children’s Pengembangan Kesehatan Kementerian
oral health is everybody’s business. Kesehatan RI. Jakarta.
Paediatrics and Child Health, 29(12):536–542. Sköld UM, Birkhed D, Xu JZ, Lien KH, Stensson M,
Darby ML, Walsh MM. 2015. Dental Hygiene Liu JF. 2022. Risk factors for and prevention
Theory and Practice. 2nd Edition. Sounders: of caries and dental erosion in children and
Missouri. adolescents with asthma. Journal of Dental
Dinkes. 2014. Profil Kesehatan Kota Banda Aceh. Sciences, 17(3):1387-1400.
Friedman MM, Bowden VR, Jones EG. 2010. Buku Suryani L. 2018. Pengaruh home visit asuhan
ajar keperawatan keluarga: Riset, teori, dan keperawatan gigi keluarga terhadap status
praktik, alih bahasa, Akhir Yani S. Hamid dkk. kebersihan gigi dan mulut pada balita di Desa
EGC: Jakarta. Lambhuk Banda Aceh. Jurnal Kesehatan
Hu W, Wang Y, Chen R, Pan T. 2022. Oral health Masyarakat Dan Lingkungan Hidup, 3(1):69–
status and literacy / knowledge amongst 79.
pregnant women in Shanghai. International
Dental Journal, S0020-6539:1–7.
Hui S, Tan X, Teo Y, Hui M, Tan X, Gao X. 2021.
Childhood factors and dental caries in the
permanent dentition : findings of an 8-year
study under a Nationwide School Dental
Page 90