Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENYULUHAN

GASTROESOPHAGEAL REFLUKS DISEASE/GERD


DI RUANG CENDRAWASIH RSUD S.K LERIK KOTA KUPANG

OLEH:
KELOMPOK VI
STASE KMB :
1 Linda Rumyati Riwu Rohi
2 Citra Pili Mangngi
3 Devinta Malelak
4 Jelfi R.Non
5 Fransiskus Sina Piran

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG
2024
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah pembimbing kegiatan penyuluhan, menerangkan
bahwa, mahasiswa/i program studi Ners kelompok 6, atas nama:
1. Linda Rumyati Riwu Rohi
2. Citra Pili Mangngi
3. Devinta Malelak
4. Jelfi Runiana Non
5. Fransisku Sina Piran

Telah melakukan penyuluhan kesehatan tentang Gastroesophageal Refluks Disesase/GERD di


ruang Cendrawasih RSUD S.K Lerik Kota Kupang pada hari Jumat, 23 Pebruari 2024.

Kupang, 23 Pebruari 2024

Pembimbing

Ns. Sakti Oktariana Batubara, S.kep., M.Kep. PhD


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Rendahnya pengetahuan tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat tentang GERD


merupakan penyebab utama tidak tertangani secara tepat, terutama pada pasien dengan keluhan
GERD (Park, J.B., 2015). Hal- hal yang dapat dilakukan sebagai upaya perbaikan kesehatan bukan
sekadar memperbaiki kerusakan atau kelainan fisik, tetapi melibatkan kompleksitas kebutuhan,
motivasi dan prioritas individu yang dapat dilakukan melalui komunikasi intrapersonal yang
melibatkan jiwa, kemauan, kesadaran, dan pikiran (Arianto, 2013).
Dalam keadaan normal, makanan seharusnya masuk kemulut melalui sfingter esophagus
bagian bawah, dan menutup saat makanan sudah masuk ke lambung untuk mencegah naiknya
makanan atau asam lambung kembali ke esophagus. Di sana makanan umumnya bertahan
selama tiga hingga empat jam untuk dicerna. Namun pada kasus GERD terdapat kelaianan
berupa terlalu kendur (relaksasi) atau lemahnya sfingter esophagus bagian bawah sehingga
makanan yang sudah ditampung dilambung naik kembali ke kerongkongan atau bisa saja hanya
berupa cairan asam lambungnya.
Ketika asam lambung atau makanan naik kembali ke kerongkongan, umumnya penderita
mengalami sensasi terbakar atau panas di dadanya. GERD jika tidak ditangani dengan baik,
maka dapat menimbulkan komplikasi misalnya peradangan pada esophagus(esofagitis) yang
dapat menyebabkan perdarahan, luka, tukak hingga jaringan parut pada esophagus.
Hal- hal yang dapat dilakukan sebagai upaya perbaikan kesehatan bukan sekadar
memperbaiki kerusakan atau kelainan fisik, tetapi melibatkan kompleksitas kebutuhan, motivasi
dan prioritas individu yang dapat dilakukan melalui komunikasi intrapersonal yang melibatkan
jiwa, kemauan, kesadaran, dan pikiran (Arianto, 2013).
2. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah di berikan pendidikan kesehatan tentang GERD selama 15 menit, di harapkan
keluarga pasien dapat memahami pentingnya pengetahuan tentang GERD
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang GERD selama 30 menit, keluarga pasien
dapat kembali menjelaskan tentang :
a. Menyebutkan pengertian GERD
b. Menyebutkan tanda dan gejala GERD
c. Menyebutkan faktor resiko GERD
d. Menyebutkan komplikasi GERD
e. Menyebutkan pencegahan GERD
f. Menyebutkan penatalaksanaan GERD
3. Rumusan Masalah
a. Apa itu GERD
b. Apa saja penyebab GERD
c. Apa saja tanda dan gejala GERD
d. Apa faktor resiko GERD
BAB 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Pembahasan : Gastroesophageal Refluks Diseases/GERD


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian GERD
2. Tanda dan gejala GERD
3. Faktor resiko GERD
4. Komplikasi GERD
5. Pencegahan GERD
6. Penatalaksanaan GERD
Sasaran : Keluarga Pasien
Waktu : Jam 13.00-13.30 WITA.
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Pebruari 2024.
Tempat Pelaksana : Ruang Rawat Inap Cendrawasih.
Pemberi Materi : Kelompok VI

1. Tujuan Instruksional Umum:


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit peserta dapat mengetahui dan
memahami dengan jelas tentang GERD
2. Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mendapatkan penjelasan tentang GERD diharapkan pasien dan keluarga mampu:
1. Menyebutkan pengertian GERD
2. Menyebutkan tanda dan gejala GERD
3. Menyebutkan faktor resiko GERD
4. Menyebutkan komplikasi GERD
5. Menyebutkan pencegahan GERD
6. Menyebutkan penatalaksanaan GERD
3. Metode, Media dan Materi:
Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab
Media : poster dan leaflet.
Materi :
a. Apa itu GERD
b. Apa saja penyebab GERD
c. Apa saja tanda dan gejala GERD
d. Apa faktor resiko GERD
e. Apa pencegahan penyakit GERD
f. Apa penatalaksanaan GERD
4. Pengorganisasian
Instansi kesehatan : Ns. Sakti Oktariana Batubara, S.kep., M.Kep. PhD
Pembimbing klinik : Ns. Hendrimina M.H.Suki,S.Kep
Moderator : Devinta Malelak
Pemateri : Citra Pili Mangngi
Notulis : Linda Rumyati Riwu Rohi
Observer : Jelfi R.Non
Dokumentasi : Fransiskus Sina Piran

5. Strategi Pelaksanaan

Kegiatan
No Tahapan Metode Waktu
Penyuluh Peserta

1. Pendahuluan. Fase Orientasi: Ceramah 5 menit.


 Memberikan salam.  Menjawab salam.
 Perkenalan.  Mendengarkan dan
memperhatikan.
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
penyuluhan. penyampaian tujuan.
 Kontrak waktu kesepakatan  Menyetujui kesepakatan
pelaksanaan penyuluhan. waktu pelaksanaan
penyuluhan.

2. Penyajian Fase kerja: Ceramah


Materi. - Pengertian GERD Mendengarkan dan 10 menit.
- Tanda dan gejala GERD memperhatikan.
- Faktor resiko GERD
- Komplikasi GERD
- Pencegahan GERD
3. Evaluasi Fase Kerja: Diskusi dan 10 menit
 Memberikan kesempatan  Menanyakan hal-hal tanya jawab
kepada keluarga dan yang tidak mengerti
pasienuntuk bertanya tentang dari materi
materi yang disampaikan. penyuluhan.
 Memberikan kesempatan  Menjawab pertanyaan
kepada keluarga dan dengan pengetahuan
pasienuntuk menjawab yang diketahui dan
pertanyaan yang diberikan. dipahaminya.
4. Penutup Fase Terminasi: Ceramah 5 menit
 Menyimpulkan isi  Mendengarkan
penyuluhan. penyampaian
kesimpulan.
 Mengucapkan terimakasih  Menjawab
atas waktu yang telah di ucapan
berikan oleh keluarga dan terimakasih.
pasien
 Mendengarkan
 Menutup penyuluhan dan penyuluh menutup
mengucapkan salam. acara dan menjawab
salam.

6. Evaluasi.
a. Evaluasi Struktur:
1) Materi dan media yang akan dibawakan pada saat penyuluhan telah
dikonsultasikan terlebih dahulu oleh pembimbing klinik dan telah mendapat
persetujuan.
2) Media yang diperlukan untuk penyuluhan sudah tersedia sebelum hari
penyuluhan.
3) Penyuluh telah membuat janji dan menginformasikan waktu pelaksanaan
penyuluhan kepada setiap pihak yang terlibat.

b. Evaluasi Proses.
Penyuluh:
1) Diharapkan penyuluh mampu menjelaskan materi secara komunikatif dan jelas.
2) Diharapkan penyuluh mampu mengajak sasaran untuk memperhatikan dan
mendengarkan penyuluh saat menjelaskan.
3) Diharapkan penyuluh mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh
sasaran.
Sasaran:
1) Diharapkan sasaran memperhatikan dengan cermat pada saat berlangsungnya
penyuluhan.
2) Diharapkan sasaran aktif bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti saat
dijelaskan.
3) Diharapkan sasaran mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh.
c. Evaluasi Hasil
1) Pengetahuan sasaran tentang pokok bahasan meningkat dibuktikan dengan
kemampuan sasaran dalam menjawab pertanyaan
2) Tingkat partisipasi dan keaktifan sasaran dalam kegiatan tinggi.

BAB 4
LAPORAN HASIL

4.1 Evaluasi Struktur

a) Penyuluhan kesehatan tentang GERD


b) Pengorganisasian:
Instansi kesehatan : Ns. Sakti Oktariana Batubara, S.kep., M.Kep. PhD
Pembimbing klinik : Ns. Hendrimina M.H.Suki,S.Kep
Moderator : Devinta Malelak
Pemateri : Citra Pili Mangngi
Notulen : Linda Rumyati Riwu Rohi
Observer : Jelfi R Non
Dokumentasi : Fransiskus Sina Piran
Waktu : Jam 13.00-13.30 WITA.

4.2 Evaluasi Proses


a. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada pukul :13.00
b. Kegiatan penyuluhan berakhir pada pukul :13.30
c. Total waktu penyuluhan adalah 30 menit, dengan rincian sebagai berikut:
1) Salam pembuka 5 menit.
2) Penyaji menyampaikan materi, pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan, menilai
umpan balik siswa-siswi. Total waktu yang di perlukan 20 menit.
3) Salam penutup 5 menit.
a. Audiens yang mengikuti penyuluhan berjumlah 17 orang.
b. Selama mengikuti penyuluhan audiens memberikan respon yang baik dan umpan balik
terhadap materi yang diberikan.

4.3 Evaluasi Hasil


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien dapat :
a. Menjelaskan pengertian GERD
b. Menjelaskan penyebab GERD
c. Menjelaskan tanda dan gejala GERD
d. Menjelaskan resiko tinggi GERD
e. Menjelaskan makanan yang dipantang dan diperbolehkan dan makanan yang
dianjurkan/diperbolehkan.

BAB 5
PENUTUP

1. Kesimpulan
GERD (GastroEsophageal Refluks Disease) merupakan suatu gangguan dimana isi
atau cairan dalam lambung mengalami refluks secara berulang ke bagian
esofagus/kerongkongan. GERD dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, tidak
merokok, tidak minum minuman alcohol, dier rendah lemak, jangan langsung berbaring
setelah makan , hindari memakai pakaian yang ketat (Kemenkes RI, 2014).
2. Saran
Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah GERD adalah memperbaiki pola makan
menjadi lebih baik, seperti mengkonsumsi makanan seimbang., rutin mengkonsumsi buah,
sayur dan minum air putih sesuai kebutuhan dalam sehari-hari. Selain pola makan, hal yang
dapat dilakukan adalah mengendalikan pokiran agar dapat terhindar dari stress, salah
satunya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan pikiran adalah selalu berfikir positif dan
rutin melakukan olaraga ringan.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. GERD. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2014;
Eriana, 2017.
Yulanda,, Gley.,Rika Lisiswanti. 2017. Penatalaksanaan GERD Primer.Jurnal Majority 6(1).
http/juke.kedokteran. unila.ac.id/index.php/majorit y/article/download/1526/1484. 19 juli
(05;41).
Departemen Kesehatan, 2006; dalam Hulaima, 2017. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur
Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik
LAMPIRAN

Lampiran 1:

Daftar hadir:
Lampiran 2:

Leaflet:
Lampiran 3:

Dokumentasi:

Anda mungkin juga menyukai