Anda di halaman 1dari 11

SAP

GASTROESOPHAGEAL REFLUK DISEASE (GERD)

DOSEN PENGAMPU : Ns. Mutia dwi sagita s. Kep. M. Kep

DI SUSUN OLEH :
1. Novita Sari (19010008)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
T.A 2022
A. Latar Belakang

Gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini telah mengalami perubahan akibat dari kemajuan
teknologi dan industri. Kebiasaan merokok, obesitas, makan makanan junkfood dan konsumsi
kafein merupakan salah satu gaya hidup yang tidak bisa dihindari. Dampak dari gaya hidup yang
buruk tersebut menyebabkan timbulnya penyakit, salah satunya yaitu penyakit refluks
gastroesofageal atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) (Syam et al. 2013).
Prevalensi GERD di Asia secara umum lebih rendah dibandingkan dengan negara barat,
namun demikian data terakhir menunjukkan bahwa prevalensinya semakin meningkat (Syam et al.
2013). Peningkatan ini disebabkan oleh karena adanya perubahan gaya hidup yang meningkatkan
seseorang terkena GERD, seperti merokok dan juga obesitas. Prevalensi GERD secara gender tidak
ada perbedaan yang signifikan secara statistik dengan rasio laki-laki/perempuan adalah 1:1,03.
Prevalensi GERD secara signifikan lebih tinggi pada usia 30-70 tahun dibandingkan pada mereka
yang berusia 18-29 tahun, dan kelompok usia 50-59 tahun memiliki prevalensi tertinggi.
Penyakit refluks gastroesofageal atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu
keadaan patologis dimana cairan lambung dengan berbagai kandungannya mengalami refluks ke
dalam esofagus. Penyakit ini terjadi akibat lower esophageal sphincter yang berada di antara
esofagus dan lambung tidak berfungsi dengan baik (Sudoyo et al. 2006). Menurut dr. Andi, Sp.Kj
bahwa kecemasan dan depresi berhubungan dengan risiko dua sampai empat kali lipat dari
penyakit GERD. Beberapa peneliti percaya bahwa bahan kimia otak yang disebut cholecystokinin
(CCK), yang telah dikaitkan dengan panik dan gangguan pencernaan, mungkin memainkan peran
dalam timbulnya GERD pada orang dengan gangguan kecemasan. Faktor lain yang memungkinkan
dan berkontribusi adalah ketika orang cemas mereka cenderung memicu atau memperburuk refluks
asam lambung ke kerongkongan
Penderita GERD mengalami gejala yang dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup,
sehingga diperlukan diagnosis yang tepat agar pemberian terapi adekuat. Anamnesis yang cermat
merupakan cara utama untuk menegakkan diagnosis GERD. Mengetahui keluhan utama dari
anamnesis merupakan suatu hal yang sangat penting, karena keluhan utama tersebut yang menjadi
alasan mengapa pasien tersebut datang dan meminta bantuan kepada dokter. Keluhan utama dapat
memberikan suatu gambaran bagi dokter ke mana arah penyakit yang diderita sehingga alur
anamnesis dapat berjalan dengan baik dan dokter dapat menyimpulkan dan menentukan diagnosis
dengan tepat (Gleadle dan Safitri. 2006)
B. Tujuan Intruksional Umum

Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit di harapkan

pengunjung dapat memahami tentang GERD ansietas dan cara perawatannya di rumah.

C. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan pengunjung mampu menjelaskan

kembali tentang :

a. Apa itu GERD ansietas


b. Penyebab GERD ansietas
c. Tanda dan gejala GERD ansietas
d. Cara penanganan GERD ansietas
e. Pencegahan GERD
D. Materi
a. Apa itu GERD ansietas
b. Penyebab GERD ansietas
c. Tanda dan gejala GERD ansietas
d. Cara penanganan GERD ansietas
e. Pencegahan GERD

E. Media
a. Leaflet
b. Banner GERD ansietas

F. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
G. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Respon Sasaran

1. 5 menit Pembukaan :

 Mengucapkan salam Menjawab salam

 Memperkenalkan diri Mendengarkan dan

 Menjelaskan tujuan yang telah disepakati memperhatikan

 Menyebutkan materi/pokok bahasan yang

akan disampaikan

 Kontrak waktu untuk kesepakatan

pelaksanaan penkes dengan peserta

2. 15 menit Pelaksanaan :

 Mengkaji ulang pengetahuan sasaran Memperhatikan penjelasan

tentang materi penyuluhan. materi yang akan

 Menjelaskan materi penyuluhan secara diberikan

teratur dan berurutan :

 Pengertian GERD ansietas

 Penyebab GERD ansietas

 Tanda dan gejala GERD ansietas

 Hubungan GERD ansietas dengan

kecemasan dan panik


 Cara perawatan GERD ansietas di

rumah

 Memberikan kesempatan kepada sasaran Menanyakan hal-hal yang

untuk menanyakan hal-hal yang belum di tidak dimengerti dari

mengerti dari meteri yang dijelaskan materi penyuluhan.

penyuluh.
3. 10 menit Evaluasi :

 Memberikan pertanyaan berkaitan Merespon

dengan materi yang sudah dijelaskan

4. 5 menit Penutup :

 Menyimpulkan hasil penyuluhan Mendengarkan dan

memperhatikan

 Mengakhiri dengan salam Menjawab salam

H. Pengorganisasian

RINCIAN TUGAS

Moderato : Bertugas memimpin jalanya penyuluhan

Pemateri: Bertugas memberikan penjelasan tentang materi yang akan disampaikan kepada audien.

Observator: Bertugas mengobservasi jalanya kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan.

Dokumentasi : Bertugas untuk mendokumentasikan

Fasilitator: Bertugas menyediakan semua alat yang diperlukan dalam penyuluhan.

I. Setting tempat
Moderator
Pemateri
Observator

Dokumentasi
Fasilitator
Peserta

J. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

i. Persiapan media yang akan digunakan (Standing banner, leaflet)

ii. Persiapan tempat yang akan digunakan

iii. Kontrak waktu

iv. Persiapan SAP

b. Evaluasi Proses

i. Selama penyuluhan keluarga memperhatikan penjelasan yang disampaikan

ii. Selama penyuluhan keluarga aktif bertanya tentang penjelasan yang

disampaikan

iii. Selama penyuluhan keluarga aktif menjawab pertanyaan yang diajukan

c. Evaluasi Akhir

Diharapkan keluarga dapat:

i. Menjelaskan kembali GERD ansietas

ii. Menjelaskan kembali penyebab GERD ansietas


iii. Menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala GERD ansietas

iv. Menjelaskan kembali hubungan GERD ansietas dengan kecemasan dan panik

v. Menjelaskan kembali cara perawatan pasien GERD ansietas di rumah


Lampiran Materi

1. Pengertian GERD
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu gangguan di mana isi lambung
mengalami refluks secara berulang ke bagian esofagus, yang menyebabkan terjadinya gejala
dan/atau komplikasi yang mengganggu kualitas hidup (Syam et al. 2013).

2. Faktor Penyebab GERD

Perubahan gaya hidup yang meningkatkan seseorang terkena GERD, seperti :


a. Menurut El Serag (2014) penyebab GERD meliputi :
1) Kelebihan berat badan atau Kegemukan
2) Ibu Hamil
3) yang sedang meminum obat-obatan tertentu
4) perokok aktif dan perokok pasif
b. Menurut dr. Andi, Sp.Kj. (2011) penyebab seseorang terkena GERD adalah
cemas dan depresi

3. Tanda Gejala GERD


Menurut Yusuf ( 2009) tanda gejala GERD meliputi :
a. sensasi terbakar di daerah dada dan punggung
b. mulut terasa asam dan pahit.
c. Mual dan muntah

4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan GERD menurut dr. Andi, Sp.Kj (2011) meliputi :
a. Perubahan Gaya Hidup :
1) Tidak merokok
2) Tidak minum alkohol
3) Diet rendah lemak

4) Hindari pakaian yang ketat, terutama di daerah pinggang


b. Berobat ke dokter :
1) Anti mual
2) Anti muntah
3) Anti ansietas
4) Anti depresan
5) Beta bloker

5. Pencegahan GERD

1. Ajarkan klien untuk berhenti merokok

2. Rekomendasikan untuk menurunkan BB


3. Kurangi atau hindari makanan yang berlemak, manis

4. Hindari konsumsi susu terutama pada waktu jam tidur (meningkatk sekresi asam
lambung)

5. Hindari makan terlalu malam

6. Hindari konsumsi minuman bersoda dan alkohol

7. Makan porsi kecil tapi sering

8. Kurangi atau hindari makan makanan pedas

9. Makan secara perlahan dan kunyah secara menyeluruh untuk mengu sendawa
10. Pertahankan posisi tegak selama 1 atau 2 jam setelah makan, memungkinkan
11. Naikan kepala ke tempat tidur kurang lebih 45º

12. Hindari mengangkat beban berat, mengedan, dan bekerja dengan membungkuk
DAFTAR PUSTAKA

El-Serag HB, Petersen NJ, Carter J, et al. Gastroesophageal reflux among

different racial groups in the United States. Gastroenterology.

2004;126:1692– 1699. dalam

http://lifestyle.kompas.com/read/2011/08/20/14584232/

Hubungan.GERD.dan.Ganggua n.Panik

https://www.nimh.nih.gov/health/topics/anxiety- disorders/index.shtml

http://sehatmagazine.blogspot.co.id/2017/02/hubungan-penyakit-gerd-dan-

serangan.html

Yusuf, Ismail. 2009. Diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Secara Klinis.
PPDS Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Vol. 22, No.3, Edition September - November 2009.

Anda mungkin juga menyukai