Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cinta dan kasih sayang merupakan bentuk dari rasa sayang yang diungkapkan dengan
kenginan seseorang untuk menunjukan rasa empati ,rasa ingin menjaga ,rasa kasih sayang, dan
rasa social yang ada dalam dirinya kepada seseorang yang dia sayangi ,dia kagumi , dia hormati
dan dia jaga , cinta dan kasih sayang akan membuat seseorang melakukan hal hal yang belum
pernah dilakukan yaitu dengan mengorbankan dirinya dan waktu untuk menyayangi dirinya.
Cinta dan kasih sayang merupakan aplikasi dari rasa kepedulian diri kita kepada seseorang
yang dekat dengan diri kita atau bahkan orang yang belum pernah kita kenal sebelumnya , rasa
cinta dan kasih sayang akan timbul dengan seirinya waktu atau mungkin akan terus bertambah
dengan berjalannya waktu dari hari kehari, dari bulan ke bulan ,atau bahkan dari tahun ke tahun ,
hal itu mungkin akan terasa indah ,bila cinta dan kasih sayang berjalan sesuai yang direncanakan
, tapi cinta dan kasih sayang juga ada masa untuk berselisih atau bahkan dengan permasalahan
yang akan menghampiri , ada saat nya hal seperti itu bumbu dari cinta dan kasih sayang yang akan
mempererat lagi.
Cinta dan kasih sayang dalam ruang lingkup ilmu social budaya dasar dalam keperawatan
begitu sangat erat karena dalam dunia keperawatan sangat berkaitan dengan interaksi dengan
pasien yang dalam kondisi yang membutuhkan kasih sayang ,kepedulian seorang perawat untuk
merawat klien tersebut .
Ilmu social dan budaya dasar merupakan alternative pembelajaran
keperawatan tentang disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan
masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita dan memberikan dasar-dasar pengetahuan
tentang konsep untuk mengkaji gejala social.
Ilmu social dan budaya dasar ini merupakan aspek kehidupan tentang ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya, hakikat budaya serta sistem nilai budaya. Ruang lingkup ini meliputi
Manusia dan cinta kasih., Keindahan.,Tanggung jawab., keadilan. Kegelisahan.,Harapan. dan
Pandangan hidup. Hal ini yang di pelajari .
Jadi , Ilmu social dan budaya dasar dengan cinta dan kasih sayang merupakan hal yang
sangat berkaitan dalam keperawatan memberikan dasar- dasar seorang perawat berperan dalam
kehidupan klien dan mengkaji permasalan yang di rasakan klien , agar seorang perawat bisa
membantu memecahkan permasalan klien dengan memberikan solusi yang tepat. karena ada rasa
cinta dan kasih sayang untuk membantu penyelesaian masalah serta rasa kepedulian tentang
perasaan yang dihadapi pasien

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah pengertian cinta dan kasih sayang ?
2. Apakah hubungan cinta kasih dengan ISBD ?
3. Apa sajakah macam-macam cinta ?
4. Apa sajakah Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan cinta dan kasih saying?
5. Apa sajakah Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada kebutuahan cinta dan kasih
sayang?
6. Apa sajakah Bagaimana cara mengaplikasikan cinta kasih dan ISBD dengan Perawat ?
7. Apa sajakah Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Cinta Dan Kasih Sayang?

1.3 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan masalah
di atas .
1. Untuk mengetahui makna cinta dan kasih sayang
2. Untuk mengetahui hubungan cinta kasih dengan ISBD
3. Untuk mengetahui macam-macam cinta
4. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan cinta dan kasih saying?
5. Untuk mengetahui Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada kebutuahan cinta dan
kasih sayang?
6. Untuk mengetahui Bagaimana cara mengaplikasikan cinta kasih dan ISBD dengan Perawat ?
7. Untuk mengetahui Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Cinta Dan Kasih
Sayang?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cinta dan Kasih sayang


Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa
sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih,
artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti
cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta.
Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasihan.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta
itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan
materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab,
perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsur yaitu
ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku
yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-
panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau
sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai,
rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa
sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka
cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Jadi , cinta kasih antar manusia adalah cinta kasih yang nyata dalam kehidupan
keseharian cinta bisa terwujud dengan berbagai tindakan dan pembuktian , cinta merupakan
keajaiban yang Allah SWT berikan kepada setiap manusia , rasa kasih sayang ,rasa ingin memiliki,
menjaga dengan sepenuh hati ,rela melakukan sesuatu hal demi membahagikan pasangan dan
orang di sekitarnya, melihat sesorang yang di cintai bahagia ia akan lebih bahagia ,. Bila yang di
cintainya sakit dan sedih dia lebih sakit dan sedih . itulah kekuatan cinta kasih . cinta dan kasih
sayang merupakan satu paket yang diberikan , semakin ia bersamanya cinta dan kasih sayang
semakin bertambah bukan berkurang , cinta dan kasih sayang merupakan pengorbanan yang begitu
besar yang bisa di berikan seseorang kepada orang yang di cintainya lewat tindakan dan
pengorbanan demi membahagian orang yang ia cintai dan ia kasihi.

2.2 Hubungan Cinta dan kasih sayang dengzn ISBD


Cinta dan kasih sayang merupakan Perasaan seseorang kepada orang yang dia sayangi ,
dia kagumi ,dia jaga dan dia hormati , cinta dan kasih sayang bisa diwujudkan dengan ungkapan
perasaan dan tindakan kepada seseorang yang ia cintai dan sayangi .
Ilmu sosial budaya dasar (ISBD) dapat dikatakan sebagai panduan atau integrasi dari
kajian ISD dan IBD. Sebagai integrasi dari ISD dan IBD, ISBD memiliki kompetisi dasar menjadi
ilmuwan yang profesional, yakni yang berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan
luas, etis, serta memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah sosial dan
budaya secara arif (SK Dirjen Dikti No.44 tahun 2006).
Jadi , hubungan cinta dan kasih sayang dengan ISBD sangat erat kaitannya karena dalam
Ilmu social budaya dasar juga mempelajari manusia dan cinta kasih , karena manusia pasti
memiliki cinta dan kasih sayang dalam kehidupan nya , cinta dan kasih sayang dapat ditunjukan
dalam kehiduan keseharian dengan orang di sekitarnya, keluarga, tetangga ,teman sebaya ,orang
tua dll. Dalam Ilmu social budaya dasar mempelajari aspek social dan budaya dalam kehidupan
begitu juga dengan cinta kasih yang dintunjukan dalam kehidupan rasa kepedulian, perhatian, rasa
ingin menjaga, memiliki dan rasa sayang.
Cinta kasih dalam Ilmu social budaya dasar juga sangat berkaitan dalam aplikasi
pembelajan keperawatan dikarnakan Perawat dalam hal ini sangat berkaitan erat dengan seorang
klien yaitu seseorang yang sedang sakit atau pasien dalam kondisi yang menurun , bisa diakibatkan
oleh penyakit yang dia alami dan juga bisa juga adanya permasalahan yang dia alami di
kehidupnya . jadi, dalam hal ini seorang perawat harus tau bagaimana cara menanganinya dengan
memperhatikan unsur budaya dan social pasien/klien. Seorang perawat juga dalam menangani
pasien/ klien harus memiliki rasa kasih sayang , kepdulian dan empati terhadap permasalahan
pasien/klien

2.3 Macam-macam Cinta


Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang
adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang
menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini
bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri,
sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan
demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik.
2. Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan
watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama
manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena
seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari
hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang
mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup
sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
3. Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan
sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan
cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan
cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan
yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang
membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa
ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga
perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih
sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai
bayarannya.
4. Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri
seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan
memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu.
Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena
fisologis, melainkan dorongan psikis.
5. Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan
tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang
ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
6. Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagai sifat luhur lainnya.
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan cinta dan kasih sayang Menurut Dr. Sarlito W.
Sarwono terdapat 3 unsur yang mempengaruhi cinta dan kasih sayang:
1. Keterikatan Adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau
pergi dengan orang lain kecuali dengan dia.
2. Keintiman Adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa tidak ada jarak lagi.
3. Kemesraan Adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa rindu, adanya ungkapan-ungkapan
yang menunjukan rasa sayang.
2.5 Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada kebutuahan cinta dan kasih sayang
1. Dalam masalah intelektual
a. Mempengaruhi kemampuan pikir seperti halnya memahami proses ‘sebab-akibat’.
Ketidakstabilan atau ketidak konsistenan sikap orang tua, mempersulit anak melihat
hubungan sebab akibat dari perilakunya dengan sikap orang tua yang diterimanya.
Dampaknya akan meluas pada kemampuannya dalam memahami kejadian atau peristiwa-
peristiwa lain yang dialami sehari-hari. Akibatnya, anak jadi sulit belajar dari kesalahan
yang pernah dibuatnya.
b. Kesulitan belajar
Kurangnya kasih sayang dengan orang tua, membuat anak lamban dalam memahami, baik
itu instruksi maupun pola- pola yang seharusnya bisa dipelajari dari perlakuan orang tua
terhadapnya, atau kebiasaan yang dilihat/dirasakannya.
c. Sulit mengendalikan dorongan
Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi, membuat anak sulit menemukan kepuasan
atas situasi/perlakuan yang diterimanya, meski bersifat positif. Ia akan terdorong untuk
selalu mencari dan mendapatkan perhatian orang lain. Untuk itu, ia berusaha sekuat tenaga,
dengan caranya sendiri untuk mendapatkan jaminan bahwa dirinya bisa mendapatkan apa
yang diinginkan.

2. Dalam masalah emosional


a. Gangguan bicara
Menurut sebuah hasil penelitian, problem kasih sayang yang dialami anak sejak usia dini,
dapat mempengaruhi kemampuan bicaranya. Dalam dunia, psikologi, hingga usia 2 tahun
dikatakan sebagai masa oral. Pada masa ini anak mendapatkan kepuasan melalui mulut
(menghisap-mengunyah makanan dan minuman). Oleh sebab itulah, proses menyusui
merupakan proses yang amat penting untuk membangun rasa aman yang didapat dari
pelukan dan kehangatan tubuh sang ibu.
b. Memang, secara psikologis anak yang merasakan ketidaknyamanan akan kurang percaya
diri dalam mengungkapkan keinginannya. Atau kurangnya kasih saying tersebut membuat
anak berpikir bahwa orang tua tidak mau memperhatikannya sehingga ia lebih banyak
menahan diri. Akibatnya, anak jadi tidak terbiasa mengungkapkan diri, berbicara atau
mengekspresikan diri lewat kata-katanya. Perlu diketahui, melalui komunikasi yang hangat
seorang ibu terhadap bayinya, lebih memacu perkembangan kemampuan bicara anak
karena si anak terpacu untuk merespon kata-kata ibunya.
c. Gangguan pola makan
Ada banyak orang tua yang kurang reponsif/ kurang tanggap terhadap tangisan bayinya.
Mereka takut jika terlalu menuruti tangisan bayinya, kelak ia akan jadi anak manja dan
menjajah orang tua. Padahal, tangisan seorang bayi adalah suatu cara untuk
mengkomunikasikan adanya kebutuhan seperti halnya rasa lapar atau haus.
d. Perkembangan konsep diri yang negative
Ketiadaan perhatian orang tua, sering mendorong anak membangun image bahwa dirinya
mandiri dan mampu hidup tanpa bantuan siapa pun, image itu berusaha keras ditampilkan
untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya. Padahal, dalam dirinya tersimpan ketakutan,
rasa kecewa, marah, sakit hat terhadap orang tua, sementara ia juga menyimpan presepsi
yang buruk terhadap diri sendiri. Ia merasa tidak diperhatikan, merasa disingkirkan, merasa
tidak berharga sehingga orang tua tidak mau mendekat padanya- dan, memang ia juga
merasa tidak ingin didekati. Tanpa sadar semua perasaan itu diekspresikan melalui tingkah
laku yang aneh-aneh, yang orang menyebutnya ‘nakal’, ‘liar’, ‘menyimpang’. Mereka juga
terlihat suka menuntut secara berlebihan, suka mencari perhatian dengan cara-cara yang
negatif.

e. Sulit membedakan sesuatu


Anak akan sulit melihat mana yang baik dan tidak, yang boleh dan tidak boleh, yang
penting dan kurang penting, dari keberadaan orang tua yang juga tidak bisa menjamin ada
tiadanya, yang tidak dapat memberikan patokan moral dan norma karena mereka
mengalami kesulitan dengan dirinya sendiri. Tidak jarang anak-anak tersebut
memunculkan sikap dan tindakan seperti: suka berbohong(yang sudah tidak wajar),
mencuri(karena ingin mendapatkan keinginannya), suka merusak dan menyakiti(baik diri
sendiri maupun orang lain), dan menurut sebuah penelitian, mereka cenderung tertarik
pada darah, api dan benda tajam

2.6 Cara mengaplikasikan cinta kasih dan ISBD dengan Perawat


Hal yang harus di perhatikan dalam Proses keperawatan dengan pengaplikasian
cinta kasih dan Ilmu sosial budaya dasar :
1. Mengkaji Permasalahan yang dihadapi oleh Pasien/ klien bisa disebabkan Penyakit
yang dialami pasien atau pun tekanan yang dialami pasien
2. Mencari informasi yang berkaitan dengan pasien
3. Melakukan Pendekatan terhadap pasien dan tidak menyinggung ras/ suku/ bahasa
pasien
4. Menunjukan rasa empati ,kasih sayang dan rasa kepedulian terhadap pasien/klien
dengan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal
5. Membuat Perencanaan penyelesaian masalah yang dialami pasien
6. Menjaga kerahasian /privasi pasien
2.7 Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Cinta Dan Kasih Sayang
1. Pengkajian
 Faktor Predisposisi
a) Faktor genetik, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan
melalui garis keturunan.
b) Teori agresi berbalik pada diri sendiri, mengemukakan bahwa depresi diakibatkan
oleh perasaan marah yang yang dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan
bahwa kehilangan obyek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat
berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri.
c) Teori kehilangan, berhubungan dengan factor perkembangan misalnya kehilangan
orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis denagn orang yang
sangat dicintai, individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.
d) Teori kognitif, mengemukakan bahwa depresi terjadi sebagai akibat gangguan
perkembangan terhadap penilaian diri, yaitu penilaian negatif terhadap diri,
sehingga terjadi gangguan proses pikir. Individu menjadi pesimis dan
memandang dirinya tidak adekuat dan tidak berharga serta hidup sebagai
tidak harapan.
e) Model belajar ketidakberdayaan, mengemukakan bahwa depresi terjadi
karena individu mempunyai pengalaman kegagalan-kegagalan, lalu menjadi
pasif dan tidak mampu menghadapi masalah. Akhirnya timbul keyakinan
individu akan ketidakmampuannya mengendalikan kehidupannya sehingga ia
tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif.
f) Model perilaku, mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya
penguatan positif selama bereaksi dengan lingkungan.
g) Model biologis, mengemukakan bahwa pada keadaan depresi terjadi
perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin
dan hipersekresi kortisol.
 Faktor Presipitasi
a) Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan, termasuk kehilangan
cinta seseorang, fungsi tubuh, status atau harga diri.
b) Kejadian penting dalam kehidupan seseorang sebagai keadaan yang
mendahului episode depresi dan mempunyai dampak pada masalah saat ini
dan kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah.
c) Banyaknya peran dan komplik peran, dilaporkan mempengaruhi
berkembangnya depresi, terutama pada wanita.
d) Sumber koping termasuk status social ekonomi, keluarga, hubungan inter
personal dan organisasi kemasyarakatan. Kurangnya sumber pendukung
social, menambah stress individu.
e) Ketidak seimbangan metabolisme dapat menimbulkan gangguan alam
perasaan. Khususnya obat-obatan anti hipertensi dan gangguan zat adiktif.
Kebanyakan penyakit kronis yang melemahkan sering disertai depresi.
Depresi pada usia lanjut akan menjadi komplek jika disertai kerusakan
organic dan gejala depresi secara klinik.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Cinta kasih merupakan Perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini , rasa yang
begitu besar yang bisa ditunjukan kepada orang disekitar kita atau di luar sana . rasa kepedulian
yang sangat mendalam terhadap sesuatu hal yang bisa membangkitkan semangat, motivasi dll,
Ilmu social budaya dasar merupakan ilmu tentang hubungan social dan budaya seseorang
yaitu interaksi antar manusia yang harus memperhatikan ras,suku dan budaya seseorang. Serta
tidak boleh menyingung .
Dalam hal ini cinta kasih dan Ilmu social budaya dasar merupakan hal yang sangat berkaitan
karena dalam kehidupan rasa peduli ,kasih sayang, empati dan rasa tolong menolong merupakn
kunci kehidupan ,
Dalam proses keperawatan hal ini juga begitu penting mengingat perawat adalah seseorang
yang berinteraksi langsung dengan seseorang pasien / klien yang memiliki permasalahan dengan
dirinya bisa berkaitan dengan hubungan interaksi social / keluarga , Perawat juga bepreran
membantu pasien menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
3.2 SARAN
Dengan diselesaikannya makalah ini saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya saya juga mengharapkan kritik dan saran untuk
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah saya.

DAFTAR PUSTAKA

http://asbarsalim009.blogspot.co.id/2014/04/mata-kuliah-ilmu-sosial-dan-budaya.html (12 maret


2016)
http: /Makalah20Ilmu//Budaya//Dasar//Manusia//dan//Cinta//Kasih//Belajar//Blogspot.html ( 12
Maret 2016)

Anda mungkin juga menyukai