Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

Rekayasa Lalu-Lintas
Dengan

Rekayasa Lalu-Lintas dan Keselamatan Jalan

Disusun Oleh :

Muhammad Ibnu Fauzan (5221250010)

Dosen Pengampuh :

Dody Sibuea S.T, M.T

S-1 TEKNIK SIPIL / KELAS B


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOPEMBER, 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................ 2


KATA PENGANTAR ................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4
1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report (CBR) ................... 4
1.2 Tujuan Penulisan Critical Book Report (CBR) ................................ 4
1.3 Manfaat Critical Book Report (CBR) .............................................. 4
1.4 Identitas Buku Yang Di Report ........................................................ 5
BAB II RINGKASAN BUKU ..................................................................... 6
2.1 Buku Utama ......................................................................................... 6
2.2 Buku Pembanding ............................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................ 8
3.1 Kelebihan Buku ................................................................................... 8
3.2 Kekurangan Buku ................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP.................................................................................... 11
4.1 Kesimpulan........................................................................................ 11
4.2 Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya, penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Adapun Critical Book Report ini yaitu
mengenai “---”.

Critical Book Report (CBR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata kuliah
Teknik Lalulintas, dan menjadikan penambah wawasan sekaligus pemahaman terhadap materi
yang di sampaikan. Harapan saya semoga setelah menyelesaikan penulisan Critical Book
Report ini saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan Critical Book Report yang
baik dan benar.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Report ini masih sangat jauh
dari kata senpurna, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbangan
dari para dosen demi menyempurnakan Critical Book Report ini di masa-masa yang akan
datang. Semoga karya tulis Critical Book Report ini bermanfaat bagi saya dan pembacanya.

Medan, 20 Nopember 2023

Muhammad Ibnu Fauzan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report (CBR)


Critical Book Report (CBR) sangat penting untuk kalangan pendidikan terutama
mahasiswa maupun mahasiswi, karena dengan mengkritik suatu buku, dan
membandingkan buku satu dengan yang lainnya, mahasiswa/i dapat melihat buku mana
yang perlu diperbaiki dan buku mana yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan
dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis buku tersebut. Setelah dapat
mengkritik buku, maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu buku karena
sudah mengetahui bagaimana kriteria buku yang baik dan benar untuk digunakan dan
sudah mengerti bagaimana cara menuliskan atau langkah – langkah apa saja yang
diperlukan dalam penulisan buku tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan Critical Book Report (CBR)


Critical Book Report ini dibuat dengan tujuan untuk belajar melalui pemenuhan
tugas mata kuliah, sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau
membandingkan dua atau beberapa buku yang baik dan yang benar. Setelah dapat
membandingkannya maka akan dapat membuat suatu buku karena telah dapat
membandingkan mana buku yang baik dan buku mana yang masih perlu di revisi, dan
juga karena sudah mengerti langkah – langkah dari pembuatan suatu buku.

1.3 Manfaat Critical Book Report (CBR)


Manfaat penulisan Critical Book Report (CBR), yaitu :
• Dapat membandingkan dua atau lebih buku yang di review.
• Dapat meningkatkan analisis kita sebagai penulis terhadap suatu buku.
• Agar kita dapat mengetahui teknik – teknik penulisan CBR yang benar.
• Mengetahui pengetahuan tentang isi yang terkandung dalam buku.
1.4 Identitas Buku Yang Di Report
a. Buku Utama
1. Judul Buku : Rekayasa Lalu-Lintas
2. Nama Penulis : G.R. Wells
3. Tahun Terbit : 1993
4. Penerbit : Bharatara
5. Kota Terbit : Jakarta
6. ISBN : 979 – 410 – 034 – X

b. Buku Pembanding
1. Judul Buku : Rekayasa Lalu-Lintas dan
Keselamatan Jalan
2. Nama Penulis : Dwi Prasetyanto
3. Tahun Terbit : 2019
4. Penerbit : Itenas
5. Kota Terbit : Bandung
6. ISBN : 978 – 602 – 53531 – 4 – 7
BAB II
RINGKASAN BUKU

2.1 Buku Utama


Pada bab 5 “Pengendalian Lalu Lintas – Arus Lalu Lintas” berisikan tentang teknik
pengendalian lalu lintas dan arus lalu lintas. Bab ini menjelaskan tentang tiga kemungkinan
penanggulangan masalah lalu lintas, yaitu dengan mengurangi jumlah kendaraan,
meningkatkan kapasitas jalan ataupun mengatur penggunaan jalan. Selain itu, bab ini juga
membahas tentang survei lalu lintas, menghitung secara manual, perhitungan mekanis, teknik
pemasangan, fluktuasi lalu lintas, dan macam – macam perhitungan. Bab ini juga membahas
tentang sistem satu arah dan arus pasang, serta cara – cara untuk meningkatkan kapasitas jalan.
Bab ini memberikan informasi yang berguna untuk perencana dan penentu kebijakan dalam
menangani masalah lalu lintas di kota – kota besar di Indonesia.

Namun, pada bab 6 “Pengaturan Lalu Lintas – pada Persimpangan” membahas tentang
teknik pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan. Di bab ini juga menjelaskan tentang
berbagai jenis persimpangan jalan, seperti persimpangan sederhana, persimpangan tiga,
persimpangan empat, dan persimpangan bundaran. Selain itu, bab ini juga membahas tentang
rambu – rambu lalu lintas, tanda – tanda jalan, lampu lalu lintas, dan semboyan lalu lintas.
Kemudian juga memberikan informasi yang berguna bagi para perencana dan penentu
kebijakan dalam menangani masalah lalu lintas di kota – kota besar di Indonesia, terutama
dalam hal pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan guna untuk mengurangi jumlah
kecelakaan.

2.2 Buku Pembanding


Pada bab 5 berisikan mengenai persimpangan, persimpangan merupakan daerah
dimana 2 atau lebih ruas jalan bertemu atau bersilang. Persimpangan sendiri dapat dibedakan
menjadii persimpangan sebidang, persimpangan tidak sebidang, dan persimpangan
persilangan. Pengaturan arus lalu lintas di persimpangan dapat dibedakan atas ; persimpangan
tanpa pengendalian, persimpangan dengan pengendalian pemisah lajur, persimpangan dengan
pengendalian rambu beri kesempatan (giveaway) dan rambu stop, persimpangan dengan
pengendalian bundaran (roundabout), dan persimpangan dengan pengendalian lampu lalu
lintas (traffic signal). Untuk mengetahui kriteria suatu simpang perlu dipasang lampu lalu lintas
dipengaruhi oleh ; volume lalu lintas, fluktuasi arus lalu lintas, volume pejalan kaki, jumlah
kecelakaan, jumlah konflik, dan pengurangan tenaga polisi lalu lintas. Berdasarkan
pengalaman, diperoleh bahwa penggunaan lampu lalu lintas akan efektif jika volume lalu lintas
yang masuk ke persimpangan mencapai antara 800 kendaraan/jam s.d 1200 kendaraan/jam.
Pada persimpangan sebidang terdapat 4 jenis pergerakan arus lalu lintas yang dapat
menimbulkan konflik yaitu ; pemisah (diverging), penggabungan (merging), persilangan
(crossing), dan jalinan (weaving). Berdasarkan cara kerja pengatur lampu lalu lintas dapat
dibedakan atas 3 macam, yaitu ; sinyal lalu lintas waktu tetap, pengendali gerak lalu lintas
penuh, dan pengendali gerak lalu lintas semi.

Pada bab 7 “Manajemen Lalu Lintas” berisikan mengenai pengertian manajemen lalu
lintas yang berarti pengaturan sistem lalu lintas dan sistem prasarana jalan dengan
menggunakan beberapa metode ataupun teknik rekayasa tertentu tanpa membangun jalan baru
dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang berhubungan dengan masalah lalu lintas.
Tujuan manajemen lalu lintas ini yaitu guna untuk mendapatkan tingkat efisiensi dari
pergerakan lalu lintas secara menyeluruh, sehingga tingkat aksesibilitas cukup tinggi,
meningkatkan tingkat keselamatan, memperbaiki kondisi lingkungan, dan penggunaan energi
yang lebih efisien. Kebijakan pelaksanaan manajemen lalu lintas yang meliputi pengaturan rute
dan volume lalu lintas, pengaturan yang berkaitan dengan perilaku pengemudi, pengaturan
yang berkaitan dengan keselamatan berlalu lintas dan pengaturan yang berkaitan dengan
lingkungan. Penerapan manajemen lalu lintas sangat tergantung pada prasarana yang harus
tersedia seperti rambu dan marka yang merupakan salah satu pendukung keberhasilan
manajemen lalu lintas. Tujuan dari manajemen kapasitas jalan yaitu untuk meningkatkan
kapasitas jalan yang ada. Manajemen prioritas adalah pengaturan lalu lintas dengan
memprioritaskan pada suatu moda tertentu. Manajemen prioritas adalah pengaturan lalu lintas
dengan memprioritaskan pada suatu moda tertentu. Beberapa kebijakan yang berkaitan dengan
manajemen permintaan yaitu kebijakan pergeseran waktu pada lokasi yang sama, kebijakan
pergeseran rute pada waktu yang sama, kebijakan pergerakan pada waktu dan lokasi yang sama
dengan moda yang berbeda, kebijakan pergeseran lokasi tujuan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku


1. Buku Utama
o Memberikan penjelasan yang lengkap dan terperinci tentang teknik
pengendalian lalu lintas dan arus lalu lintas, termasuk survei lalu lintas,
penghitungan tangan, penghitungan mekanis, teknik pemasangan, fluktuasi lalu
lintas, dan macam-macam perhitungan.
o Memberikan informasi tentang tiga kemungkinan penanggulangan masalah lalu
lintas, yaitu dengan mengurangi jumlah kendaraan, meningkatkan kapasitas
jalan, atau mengatur penggunaan jalan.
o Memberikan penjelasan tentang sistem satu arah dan arus pasang, serta cara-
cara untuk meningkatkan kapasitas jalan.
o Memberikan informasi yang berguna bagi para perencana dan penentu
kebijakan dalam menangani masalah lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia.
o Dilengkapi dengan contoh-contoh dan ilustrasi yang membantu memperjelas
penjelasan.
o Memberikan penjelasan yang lengkap dan terperinci tentang teknik pengaturan
lalu lintas pada persimpangan jalan, termasuk berbagai jenis persimpangan
jalan, seperti persimpangan sederhana, persimpangan tiga, persimpangan
empat, dan persimpangan bundaran.
o Memberikan informasi tentang rambu-rambu lalu lintas, tanda-tanda jalan,
lampu lalu lintas, dan semboyan lalu lintas.
o Dilengkapi dengan contoh-contoh dan ilustrasi yang membantu memperjelas
penjelasan.
o Memberikan informasi yang berguna bagi para perencana dan penentu
kebijakan dalam menangani masalah lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia,
terutama dalam hal pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan untuk
mengurangi jumlah kecelakaan.
o Menjelaskan pentingnya pertundaan pada persimpangan dan gerak belok kanan,
serta memberikan contoh gambar untuk memperjelas penjelasan.
2. Buku Pembanding
o Memberikan penjelasan yang singkat, padat, dan jelas.
o Membahas secara detail tentang pengaturan arus lalu lintas di persimpangan,
termasuk jenis-jenis persimpangan, persimpangan sebidang, dan pengaturan
persimpangan sebidang dengan dan tanpa lampu lalu lintas.
o Dilengkapi dengan ilustrasi dan contoh kasus yang membantu pembaca
memahami konsep dan penerapannya secara lebih baik.
o Dapat memahami bagaimana mengatur lalu lintas di persimpangan dengan baik
dan aman.
o Buku ini juga membahas tentang perancangan lalu lintas secara menyeluruh,
sehingga pembaca dapat memahami bagaimana pengaturan arus lalu lintas di
persimpangan berhubungan dengan sistem lalu lintas secara keseluruhan .
o Memberikan pembahasan tentang pengaturan sistem lalu lintas dan sistem
prasarana jalan dengan menggunakan beberapa metode atau teknik rekayasa
tertentu tanpa membangun jalan baru dalam usaha untuk mencapai tujuan
tertentu yang berhubungan dengan masalah lalu lintas.
o pembahasan tentang prinsip-prinsip manajemen lalu lintas, termasuk
pengumpulan data, analisis data, perencanaan, implementasi, dan evaluasi 3. 3.
Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi dan contoh kasus yang membantu pembaca
memahami konsep dan penerapannya secara lebih baik.
o pembaca dapat memahami bagaimana mengelola lalu lintas dengan baik dan
efektif, sehingga dapat menciptakan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
dalam pergerakan orang dan barang.

3.2 Kekurangan Buku


1. Buku Utama
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang teknologi terbaru dalam
pengendalian lalu lintas, seperti sistem transportasi pintar atau sistem
transportasi berbasis sensor.
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang pengendalian lalu lintas
pada jalan tol atau jalan raya yang lebih besar.
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang pengendalian lalu lintas
pada situasi darurat, seperti kecelakaan atau bencana alam.
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang pengendalian lalu lintas
pada situasi khusus, seperti saat ada konvoi kendaraan atau saat ada acara besar
di jalan.
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang pengendalian lalu lintas
pada situasi khusus di daerah pedesaan atau daerah terpencil.
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang pengaturan lalu lintas
pada persimpangan yang kompleks atau sangat padat.
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang pengaturan lalu lintas
pada persimpangan yang terletak di daerah pedesaan atau daerah terpencil.
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang pengaturan lalu lintas
pada persimpangan yang terletak di daerah dengan kondisi cuaca ekstrem,
seperti hujan deras atau salju.
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang pengaturan lalu lintas
pada persimpangan yang terletak di daerah dengan kondisi topografi yang sulit,
seperti pegunungan atau lembah.
o Tidak memberikan informasi yang cukup detail tentang pengaturan lalu lintas
pada persimpangan yang terletak di daerah dengan kondisi sosial dan budaya
yang berbeda, seperti daerah dengan kebiasaan berkendara yang berbeda atau
daerah dengan bahasa yang berbeda.
2. Buku Pembanding
o Tidak terdapat dan tidak diketahui bagaimana cara menghitung volume
maupun kapasitas pada persimpangan.
o Tidak diketahui juga adanya rumus – rumus perhitungan untuk
menyelesaikan permasalahan pada persimpangan.
o Kurangnya contoh – contoh soal untuk memperjelas suatu permasalahan
apabila di lapangan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
pentingnya pengendalian arus lalu lintas untuk menjaga kelancaran dan
keamanan di jalan raya. Teknologi dan strategi pengendalian modern dapat membantu
mengoptimalkan penggunaan jalan dan mengurangi kemacetan di kota – kota besar.
Sistem pengendalian lalu lintas seperti lampu lalu lintas dan rambu – rambu, membantu
mengkoordinasikan gerakan kendaraan dan pejalan kaki. Untuk pemilihan sistem
pengendalian yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan berlalu lintas.

Desain persimpangan harus mempertimbangkan volume lalu lintas, kecepatan


kendaraan, dan hingga keamanan bagi pejalan kaki. Pengaturan geometri dan tanda –
tanda persimpangan memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan aliran lalu lintas.
Pemilihan antara rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, atau tanda – tanda lainnya harus
didasarkan pada karakteristik lalu lintas di setiap persimpangan. Sinyal lalu lintas dapat
membantu mengurangi angka kecelakaan dan mempercepat pergerakan kendaraan.
Penerapan teknologi cerdas, seperti sistem penginderaan dan pengaturan adaptif, dapat
meningkatkan respons persimpangan terhadap perubahan lalu lintas secara real-time.

4.2 Saran
Melakukan analisis arus lalu lintas secara rutin untuk memahamu pola lalu
lintas yang ada. Gunakan data historis untuk mengidentifikasi jam sibuk dan perubahan
musiman. Sesuaikan siklus lampu lalu lintas sesuai dengan fluktuasi arus lalu lintas.
Terapkan tekonologi sinkronisasi lampu lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran lalu
lintas. Prioritaskan jalur khusus untuk transportasi publik. Koordinasikan jadwal
transportasi publik dengan pengaturan sinyal lalu lintas.

Pemasangan lampu pengatur lalu lintas yang jelas dan mudah dipahami juga
perlu diperhatikan dalam membangun persimpangan yang efisien dan kondusif.
Sediakan jalur pejalan kaki yang aman dan mudah diakses, atau perlu juga gunakan
penyeberangan pejalan kaku bersinyal untuk meningkatkan keselamatan. Perlu juga
sebagai perhatian untuk pemasangan sinyal suara untuk membantu pejalan kaki dengan
gangguan penglihatan. Pemasangan CCTV berguna untuk memantau kondisi lalu lintas
dan mendeteksi keadaan darurat jika ada.
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyanto, D. (2019). Rekayasa Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan.


Bandung: Itenas.
Wells, G. R. (1969). TRAFFIC ENGINEERING, AN INTRODUCTION.
London: PT Bhratara.

Anda mungkin juga menyukai