Anda di halaman 1dari 2

NAMA: SEPRILIA ANASTASYA

NIM:P01031221162

KELAS:5C

Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat: Penyebab Diare dan


ISPA Pada Balita

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan stunting pada balita merupakan dua
masalah kesehatan anak yang signifikan di Indonesia dan negara-negara berkembang
lainnya. Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan tubuh anak yang
terhambat, biasanya diukur dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dari nilai -2
Standar Deviasi (SD) berdasarkan tabel pertumbuhan standar. ISPA adalah infeksi yang
memengaruhi saluran pernapasan anak-anak, dan dapat berdampak negatif pada
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menggali
hubungan antara ISPA dan stunting pada balita di Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa
Timur, Indonesia, serta mempertimbangkan faktor-faktor risiko lain yang mungkin
terlibat dalam kondisi stunting.

Hasil awal dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara ISPA
dan kejadian stunting pada balita. Anak-anak dengan riwayat ISPA memiliki risiko tiga
kali lebih tinggi untuk mengalami stunting daripada anak-anak yang tidak pernah
mengalami ISPA. Selain itu, faktor-faktor lain seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
dan riwayat diare juga ditemukan berperan sebagai faktor risiko dalam kejadian stunting.

Dalam konteks diare, ini adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan
frekuensi buang air besar, tinja cair, dan mungkin mengandung darah atau lendir. Diare
dapat bersifat akut (kurus dari 2 minggu) atau kronik (2 minggu atau lebih). Diare
merupakan masalah kesehatan global, dengan angka kesakitan yang signifikan,
terutama di negara-negara berkembang. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengungkapkan bahwa angka kesakitan diare mencapai 411 penderita per 1000
penduduk pada tahun 2011, dengan kematian yang disebabkan oleh gastroenteritis
rotavirus terutama terjadi di negara berkembang seperti Indonesia.
Sanitasi lingkungan juga menjadi fokus penting dalam konteks pencegahan
penyakit diare. Sanitasi yang buruk dapat menjadi penyebab penularan berbagai
penyakit, termasuk diare. Hasil penelitian menggunakan metode systematic review
menunjukkan hubungan signifikan antara buruknya sanitasi lingkungan dan kejadian
diare.

Namun, penting untuk dicatat bahwa hubungan antara ISPA dan stunting pada
balita di Kabupaten Sampang menjadi lebih kompleks ketika dianalisis secara lebih
mendalam. Setelah mengontrol faktor-faktor potensial lainnya seperti status gizi ibu
saat hamil, riwayat berat bayi lahir, kelengkapan imunisasi anak, riwayat diare, dan
sumber air minum, hubungan antara ISPA dan stunting tidak lagi terlihat signifikan.
Meskipun begitu, penelitian ini mengungkapkan bahwa kejadian ISPA, diare, dan BBLR
tetap memiliki kontribusi terhadap kejadian stunting pada balita di Kabupaten Sampang.

Penelitian ini memiliki relevansi yang besar dalam upaya meningkatkan kesehatan
anak-anak di daerah tersebut dan dapat memberikan wawasan berharga untuk
pengembangan program-program kesehatan yang lebih efektif dalam mengatasi
stunting dan masalah kesehatan terkaitnya. Selain itu, penelitian ini juga
menggarisbawahi pentingnya perbaikan sanitasi lingkungan sebagai bagian dari
strategi pencegahan penyakit diare pada anak-anak di wilayah ini.

Anda mungkin juga menyukai