Anda di halaman 1dari 2

RTL-01B (210916)

PJB RETAIL BPKB FULL PAYMENT

LAMPIRAN I PERJANJIAN PEMBELIAN UNIT KENDARAAN (RITEL – FULL PAYMENT)

Tanggal Perjanjian :
Pihak Pertama - Penjual :
Pihak Kedua - Pembeli : PT Kawan Mobil Nusantara, KMO Building Lantai 6, Jl Kyai Maja, No 01, Kel Gunung,
Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh
[……………… ]selaku Kepala Cabang Carro Automall [……………………..]
Rekening Tujuan Pembayaran : Nama Bank :

Nomor Rekening
:

Nama Pemilik Rekening :

Unit Kendaraan : Unit / Model :

Tahun Pembuatan
:

Transmisi
:

Warna
:

Plat Nomor
:

Nomor Rangka
:

Nomor Mesin :

Harga Unit Kendaraan : IDR :

Terbilang :

Catatan Lain :
RTL-01 (210916)
PJB RETAIL BPKB FULL PAYMENT

PERJANJIAN JUAL BELI KENDARAAN


No.: STD RTL-01/CARRO-PJB/2021
Perjanjian Kerjasama (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut“Para Pihak” dan
dan antara Pihak Pertama atau Penjual Unit secara sendiri-sendiri disebut “Pihak”.
Kendaraan, dan Pihak Kedua atau Pembeli Unit Kendaraan, sebagaimana dirinci pada
Lampiran I.
Para Pihak menerangkan hal-hal sebagai berikut: Sehubungan dengan hal-hal sebagaimana disebutkan diatas, Para Pihak sepakat membuat dan
A. Pihak Pertama sepakat untuk menjual Unit Kendaraan miliknya kepada Pihak Kedua; dan menandatangani Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan sebagai berikut:
B. Pihak Kedua sepakat untuk membeli Unit Kendaraan milik Pihak Pertama.
PASAL 1 Ruang Lingkup Pasal 2 Jangka Waktu Perjanjian

Para Pihak sepakat melakukan jual beli kendaraan dengan spesifikasi sebagaimana disebutkan Jangka Waktu Perjanjian adalah dimulai sejak ditandatanganinya Perjanjian ini dan berakhir pada saat
dalam Lampiran I Perjanjian ini tentang Detail Perjanjian untuk selanjutnya disebut sebagai Unit Kendaraan serta Dokumen Kepemilikan Unit Kendaraan dalam penguasaan Pihak Kedua
“Unit Kendaraan” (“Jangka Waktu”).

Pasal 3 Harga Unit Kendaraan dan Cara Pembayaran Pasal 4 Status Kepemilikan

1. Para Pihak sepakat bahwa harga Unit Kendaraan sebagaimana dirinci pada Lampiran I. Status kepemilikan Unit Kendaraan masih tetap berada di tangan Pihak Pertama sampai dengan Pihak
2. Pihak Kedua akan melakukan upaya terbaik dalam melakukan pembayaran atas jual beli ini yang Pertama menerima keseluruhan pelunasan pembayaran atas Unit Kendaraan sebagaimana diatur dalam
dilakukan melalui transfer Bank dari rekening atas nama Pihak Pertama. Pasal 3 ayat 2 dan Pihak Kedua telah menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Unit
3. Para Pihak setuju dan sepakat bahwa segala pajak yang timbul sehubungan dengan Perjanjian Kendaraan dan menerima seluruh Dokumen Kepemilikan Unit Kendaraan termasuk pada Bukti
ini menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Pasal 5 Hak dan Kewajiban Para Pihak Pasal 6 Pernyataan dan Jaminan

1. Hak dan Kewajiban Pihak Pertama berdasarkan Perjanjian ini adalah sebagai berikut: Para Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin, bahwa:
a. Pihak Pertama berhak atas pembayaran Unit Kendaraan mobil dari Pihak Kedua. 1. Pihak Pertama menjamin bahwa Unit Kendaraan yang dimiliki bebas sengketa dan sah baik secara
b. Pihak Pertama berhak untuk meminta bukti pembayaran atas pembayaran Unit fisik dan keseluruhan dokumen kepemilikan Unit Kendaraan, Dalam hal di kemudian hari terdapat
Kendaraan. masalah terkait keabsahan dokumen dan dapat dibuktikan oleh Pihak Kedua serta telah diakui oleh
c. Pihak Pertama wajib untuk menyerahkan Unit Kendaraan dan memberikan seluruh Pihak Pertama, Pihak Kedua berhak melakukan pengembalian Unit Kendaraan dan pembatalan
Dokumen Kepemilikan Unit Kendaraan kepada Pihak Kedua. transaksi.
2. Hak dan Kewajiban Pihak Kedua berdasarkan Perjanjian ini adalah sebagai berikut: 2. Para Pihak menyatakan dalam hal terjadi tindakan penipuan dan/atau perbuatan melawan hukum
a. Pihak Kedua berhak atas Unit Kendaraan dan seluruh Dokumen Kepemilikan Unit lainnya yang berdampak merugikan salah satu pihak, karyawan dan/atau manajemen pihak yang
Kendaraan setelah melakukan pelunasan pembayaran Unit Kendaraan. bersangkutan, tidak terbatas pada gugatan perdata dan/atau tuntutan pidana.
b. Pihak Kedua berhak melakukan melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk 3. Pihak Kedua hanya akan mentransfer sejumlah Harga Jual Unit Kendaraan. Dalam hal, rekening yang
menjamin hak Pihak Kedua dalam hal Pihak Kedua telah melakukan pembayaran Unit diinformasikan oleh Pihak Pertama bukan atas namanya sendiri, maka Pihak Pertama harus menjamin
Kendaraan namun belum mendapatkan Unit Pihak Kedua bahwa segala risiko yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh Pihak Pertama.
Kendaraan dan/atau Dokumen Kepemilikan Unit Kendaraan 4. Pihak Pertama menyatakan akan bertanggung jawab dan menerima seluruh risiko termasuk
c. Pihak Kedua pada saat penandatanganan Perjanjian ini wajib sudah melakukan dilaporkan kepada kepolisian maupun gugatan secara perdata dalam hal terjadi kesalahan informasi,
pelunasan pembayaran atas Unit Kendaraan kepada Pihak Pertama. pelanggaran hukum termasuk pada Unit Kendaraan dimiliki secara melawan hukum, hasil pencurian
d. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas Unit Kendaraan setelah ditandatanganinya Berita dan/atau hal melanggar hukum lainnya yang mengakibatkan kerugian Pihak Kedua.
Acara Serah Terima (BAST) Unit Kendaraan. 5. Pihak Pertama menyanggupi untuk menyerahkan seluruh dokumen kepemilikan atas Unit Kendaraan
e. Pihak Kedua wajib menanggung proses dan biaya atas balik nama Unit Kendaraan terkait. kepada Pihak Kedua setelah pembayaran Harga Jual Unit Kendaraan diterima oleh Pihak Pertama.
6. Menyatakan terhitung sejak pembayaran telah dilakukan Pihak Kedua ke rekening sebagaimana
dimaksud pada rincian rekening dibawah ini membebaskan Pihak Kedua dari segala tuntutan hukum
dalam hal di kemudian hari terdapat sanggahan,tanggapan, termasuk segala tuntutan hukum terkait
proses pembelian oleh Pihak Kedua, kepemilikan Kendaraan atau hal terkait lainnya.
Pasal 7 Force Majeure Pasal 8 Hukum Yang Mengatur dan Penyelesaian Sengketa

1. Peristiwa Force Majeure yaitu kejadian-kejadian diluar kemampuan wajar suatu pihak sehingga 1. Perjanjian ini tunduk dan diatur menurut hukum Negara Republik Indonesia.
Pihak yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini 2. Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan secara musyawarah paling lama 30 (tiga puluh)
antara lain: hari kalender terhitung sejak timbulnya perselisihan.
a. Peristiwa terorisme, pemberontakan, aksi dari masyarakat setempat yang melumpuhkan 3. Apabila perselisihan yang timbul tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka Para Pihak sepakat
kegiatan perbankan dan perekonomian; untuk menyelesaiakan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
b. Segala macam bencana alam yang dampaknya melumpuhkan kegiatan perbankan dan
perekonomian.
c. Sabotase, kebakaran, gempa bumi dan bencana alam lainnya;
d. Kebijakan pemerintah yang membuat Perjanjian ini tidak dapat dilanjutkan serta hal-hal lain
yang berada diluar kendali Para Pihak.
2. Apabila salah satu Pihak mengalami Force Majeure, maka Pihak yang terkena langsung
atau tidak langsung terhadap akibatnya, wajib memberitahukan kepada pihak lainnya secara
tertulis, yang dikuatkan dengan surat keterangan dari pihak yang berwenang selambat-
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure.
3. Apabila ternyata terbukti benar Force Majeure, maka Para Pihak sepakat untuk mengadakan
musyawarah lebih lanjut untuk menentukan kelanjutan dari Perjanjian ini.
4. Peristiwa Force Majeure tidak menghalangi pemenuhan kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian
ini.
Pasal 9 Ketentuan Penutup Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing Pihak, dibuat dalam 2(dua)
rangkap bermaterai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur tersendiri dalam Perjanjian tambahan
atau Amandemen/Adendum yang wajib dibuat tertulis dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
Pihak Pertama Pihak Kedua

Anda mungkin juga menyukai