Anda di halaman 1dari 13

PERJANJIAN KERJASAMA BODY REPAIR

Nomor: 001 / MOU / ASR.BINTANG / NSC MGL / IV / 2019

Pada hari ini ----(hari)----, ------------ (--/--/----), telah


dibuat dan ditandatangani perjanjian kerjasama (selanjutnya
disebut “Perjanjian”) oleh dan antara pihak-pihak:

I. PT. Asuransi --- berkedudukan dan berkantor di ----,


dalam hal ini diwakili oleh ------------ yang bertindak
dalam kedudukannya selaku ------------ selanjutnya dalam
perjanjian ini akan disebut sebagai Pihak Pertama.

II. PT. NASMOCO MAGELANG, yang berkedudukan di Magelang dan


berkantor di Jl. Ry.Magelang – Yogyakarta Km.5, Magelang
dalam hal ini diwakili oleh Buyung Ama Unky Raharjo, yang
bertindak dalam jabatannya selaku Branch Manager,
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai “Pihak Kedua”

Pihak Pertama dan Pihak Kedua (selanjutnya secara bersama-sama


disebut Para Pihak) terlebih dahulu menerangkan :
1. Pihak Pertama adalah perseroan terbatas yang bergerak
dalam bidang usaha asuransi yang memerlukan bengkel untuk
memperbaiki kendaraan bermotor yang diklaim oleh
tertanggung Pihak Pertama (Tertanggung).
2. Pihak Kedua adalah perseroan terbatas yang bergerak dalam
bidang usaha perbaikan kerusakan kendaraan bermotor merk
Toyota.

3. Pihak Pertama menunjuk Pihak Kedua untuk melakukan


perbaikan terhadap kerusakan pada kendaraan bermotor yang
diklaim oleh Tertanggung dan Pihak Kedua menyatakan
menerima penunjukan tersebut.

Para Pihak telah setuju dan sepakat satu sama lain untuk
mengadakan Perjanjian ini dengan ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
Pihak Pertama : ...................
Pihak Kedua : ................... Page 1 of 13
PENUNJUKAN

1. Pihak Pertama menunjuk Pihak Kedua untuk melakukan


perbaikan terhadap kerusakan pada kendaraan bermotor yang
diklaim oleh Tertanggung, dan Pihak Kedua menyatakan
menerima penunjukkan tersebut.

2. Melalui penunjukkan tersebut, Pihak Kedua dapat membantu


proses penerimaan klaim dari Tertanggung di bengkel Pihak
Kedua tanpa mengharuskan kendaraan bermotor milik
Tertanggung untuk dibawa kepada Pihak Pertama.

PASAL 2
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. Setiap perintah pekerjaan dari Pihak Pertama kepada Pihak


Kedua akan dilakukan dengan penyerahan Surat Perintah Kerja
(SPK) yang berisi informasi kendaraan tersebut kepada Pihak
Kedua. Informasi yang dimaksud meliputi:
a. Nama Tertanggung.
b. Nomor Polis Tertanggung.
c. Nomor Polisi Kendaraan.
d. Nomor Rangka Kendaraan
e. Nama Bengkel Tujuan.
f. Surat Persetujuan Harga
g. PIC Pihak Pertama yang menangani klaim kendaraan
tersebut.

2. Pihak Kedua harus memberikan estimasi biaya perbaikan dan


penggantian final kepada Pihak Pertama setelah kendaran
Tertanggung masuk bengkel Pihak Kedua.
A. Kerusakan Ringan hingga Sedang tanpa pembongkaran,
estimasi terbit pada hari yang sama.
B. Kerusakan Ringan hingga Sedang yang memerlukan
pembongkaran, estimasi terbit selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari kerja.
C. Kerusakan Berat hingga TLO, estimasi terbit selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja.

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 2 of 13
3. Pihak Pertama akan mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK)
atau Work Order (WO) apabila Pihak Pertama setuju dengan
estimasi biaya perbaikan final Pihak Kedua.

4. PIHAK Pertama akan menerbitkan SPK yang dilengkapi dengan


kesepakatan harga setelah Pihak Kedua menerbitkan
perkiraan/estimasi biaya perbaikan.
A. Biaya perbaikan ringan kurang dari Rp. 5.000.000,- (lima
juta Rupiah) SPK terbit pada hari yang sama
B. Biaya perbaikan Sedang Rp. 5.000.000,- (lima juta
Rupiah) s.d Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta Rupiah) SPK
terbit selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya.
C. Biaya perbaikan berat Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta
Rupiah) s.d Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima juta
Rupiah) SPK terbit selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kerja.
D. Biaya perbaikan berat lebih dari Rp. 25.000.000,- (Dua
Puluh Lima juta Rupiah) s.d TLO SPK terbit selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja.

5. Pihak Kedua tidak diizinkan untuk melakukan perbaikan


kendaraan bermotor tanpa ada SPK yang dilengkapi dengan
kesepakatan harga dari Pihak Pertama, jika Pihak Kedua
melakukan perbaikan tanpa ada SPK dari Pihak Pertama maka
Pihak Pertama tidak bertanggung jawab terhadap perbaikan
tersebut dan sepenuhnya menjadi beban Pihak Kedua.

6. Apabila dikemudian hari Pihak Kedua menemukan kerusakan


diluar dari estimasi biaya perbaikan dan penggantian final
kepada Pihak Pertama dan Pihak Pertama setuju atas estimasi
biaya perbaikan dan penggantian final tersebut dengan
mengeluarkan SPK tambahan kepada Pihak Kedua, maka Pihak
Kedua dapat mengirimkan estimasi tambahan kepada Pihak
Pertama untuk dapat disetujui.

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 3 of 13
PASAL 3
PRICE LIST DAN PERUBAHANNYA

1. Pihak Kedua berkewajiban untuk menyerahkan daftar harga


(price list) jasa berkenaan dengan jasa perbaikan dan/atau
pemasangan suku cadang dan lain-lainnya, yang berlaku untuk
jangka waktu tertentu.

2. Price List tersebut dalam ayat 1 di atas, merupakan bagian


dan satu kesatuan tak terpisahkan dengan Perjanjian ini, dan
dalam hal terjadi perubahan, maka perubahan itu harus
diberitahukan secara tertulis oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama, dan perubahan itu berlaku sah sejak tanggal
diterimanya pemberitahuan tersebut oleh Pihak Pertama.

3. Price List yang wajib diserahkan oleh Pihak Kedua kepada


Pihak Pertama adalah Price List yang dikeluarkan oleh ATPM
(Agen Tunggal Pemegang Merk) atau oleh Distributor atau yang
dikeluarkan oleh Pihak Kedua sendiri.

4. Apabila terdapat item-item pekerjaan yang belum tercantum


dalam pricelist dari Pihak Kedua, maka Pihak Kedua akan
memberikan penawaran kepada Pihak Pertama berdasarkan acuan
luasan panel dan model kendaraan.

PASAL 4
JASA PERBAIKAN

1. Jasa perbaikan kendaraan sesuai Daftar Tarif Biaya


Perbaikan terlampir dengan potongan harga (discount)
maksimal sebesar 10%( sepuluh per sen) untuk jasa.

2. Tarif Biaya Perbaikan tersebut berlaku selama Perjanjian


ini berjalan. Apabila terjadi perubahan kebijakan Moneter
yang berpengaruh terhadap harga, Pihak Kedua dapat
mengusulkan penyesuaian atas Tarif Biaya Perbaikan
tersebut untuk dipertimbangkan oleh Pihak Pertama.

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 4 of 13
3. Tarif Biaya Perbaikan Kendaraan tersebut sudah termasuk
PPN dan akan dipotong Pajak Penghasilan (Pph pasal 23).

4. Pihak Pertama tidak dikenakan biaya atas pembuatan


estimasi biaya perbaikan bila kendaraan Pihak Pertama
melakukan perbaikan di bengkel Pihak Kedua. Sebaliknya
Pihak Pertama dikenakan biaya atas pembuatan estimasi
biaya perbaikan bila kendaraan Pihak Pertama tidak jadi
melakukan perbaikan di bengkel Pihak Kedua atau karena
klaim yang bersangkutan di-Total Loss-kan. Besarnya biaya
estimasi ditentukan oleh Pihak Kedua sebesar Rp.
400.000,00 (empat ratus ribu rupiah).

PASAL 5
SUKU CADANG (SPARE PART)

1. Pihak Kedua adalah pihak yang menyediakan dan/atau


mensuplai suku cadang (spare part) untuk setiap kendaraan
Tertanggung yang diperbaiki di bengkel Pihak Kedua.

2. Suku cadang yang disuplai Pihak Kedua kepada kendaraan


tertanggung dan/atau Pihak Pertama adalah suku cadang baru
dengan merk Toyota.
3. Apabila suku cadang tidak tersedia sehingga Pihak Kedua
membutuhkan waktu untuk menyediakannya maka Pihak Kedua
wajib menginformasikan kepada Pihak Pertama sehingga dapat
mengetahuinya.

4. Harga suku cadang adalah harga Price List yang berlaku


dari Authorized Dealer dengan potongan harga (discount)
sebesar 5%( lima per sen) untuk merk Toyota Genuine Part.

5. Khusus suku cadang yang sulit diperoleh atau harganya


tidak sesuai dengan harga Price List maka Pihak Kedua
diperbolehkan untuk membeli dari supplier umum setelah
mendapatkan persetujuan dari Pihak Pertama melalui SPK
yang dilengkapi dengan persetujuan harga (jangka waktu
penerbitaan SPK mengacu pada Pasal 2 ayat 4).

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 5 of 13
PASAL 6
PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN BIAYA

1. Penagihan atas seluruh biaya jasa perbaikan maupun


penggantian komponen/parts, dapat dilakukan oleh Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama setelah estimasi biaya disetujui oleh
Pihak Pertama dan kendaraan telah selesai diperbaiki dan
diserahkan kepada Tertanggung.

2. Dokumen yang menjadi syarat penagihan pembayaran dari Pihak


Pertama kepada Pihak Kedua adalah:
- Dokumen Invoice
- Dokumen Work Order (WO)
- Surat Perintah Kerja (SPK) dengan persetujuan harga
- Tanda Terima Penyelesaian Klaim/ Surat Puas

3. Pihak Pertama berdasarkan invoice dan dokumen pendukung


tagihan sesuai pasal 6 ayat 2 wajib melakukan pembayaran
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak
invoice tagihan dicetak oleh Pihak Kedua.

4. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran (overdue) dari


Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, yang meliputi jasa
perbaikan maupun penggantian komponen/parts, maka Pihak
Kedua akan memberlakukan Account Receivable (AR) Lock dan
tidak dimungkinkan untuk mencetak WO pada sistem sehingga
Tertanggung yang akan melakukan perbaikan kendaraan harus
melakukan pembayaran langsung kepada Pihak Kedua untuk
kemudian melakukan reimburse ke Pihak Pertama dan Pihak
Kedua berhak mengevaluasi Perjanjian Kerja Sama ini serta
memutuskan secara sepihak Perjanjian Kerja Sama ini.

5. Kendaraan milik Pihak Pertama/ Tertanggung bisa melakukan


perbaikan di bengkel Pihak Kedua apabila :
a. Pihak Pertama melunasi pembayaran
b. Tertanggung melakukan pembayaran langsung kepada Pihak
Kedua untuk kemudian melakukan reimburse ke Pihak
Pertama.

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 6 of 13
6. Pembayaran tagihan via transfer bank yang dilakukan oleh
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua harus menyertakan rincian
pembayaran (nomor invoice dan nominal rupiah), apabila Pihak
Pertama tidak menyertakan rincian pembayaran maka Pihak
Pertama dianggap belum melakukan pembayaran kepada Pihak
Kedua.

7. Bukti setor pajak penghasilan (Pph pasal 23) harus


dikirimkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua selambat-
lambatnya setiap tanggal 20 bulan berikutnya.

8. Apabila bukti potong pajak penghasilan (Pph 23) tidak


diterima oleh Pihak Kedua sampai dengan 1 bulan, maka Pihak
Kedua akan memberlakukan Account Receivable (AR) Lock dan
tidak dimungkinkan untuk mencetak WO pada system serta Pihak
Pertama harus membayar secara tunai Pph 23 kepada Pihak
Kedua.

9. Kelengkapan tagihan (invoice dan dokumen tagihan) yang


dikirimkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dianggap
lengkap dan benar, apabila dalam waktu maksimal 5 (lima)
hari kerja setelah tagihan dikirimkan tidak ada konfirmasi
dari Pihak Pertama terkait kekurangan kelengkapan tagihan
(invoice dan dokumen tagihan).
PASAL 7
JAMINAN (WARRANTY)

1. Pihak Kedua memberikan garansi atas hasil kerja selama 6


(enam) bulan terhitung sejak diserahkannya kendaraan kepada
pihak Tertanggung.

2. Apabila Tertanggung mengajukan claim atas hasil kerja Pihak


Kedua, dan claim tersebut dikarenakan bukan karena kesalahan
atau kelalaian dari Pihak Kedua dalam melakukan pekerjaan
sebagaimana mestinya, maka Pihak Kedua tidak berkewajiban
untuk melayani claim tersebut dan menjadi tanggung jawab
tertanggung sendiri.

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 7 of 13
PASAL 8
KOMPONEN/ PARTS BEKAS (WRECK/ SALVAGE)

1. Pihak Kedua akan menyimpan dan membantu menjaga keutuhan


“Wreck” yang dititipkan oleh Pihak Pertama baik berupa suku
cadang maupun unit kendaraan dan belum diambil oleh
Tertanggung atau oleh Pihak Pertama selama 2 (dua) minggu
sejak cetak invoice.

2. Wreck akan diambil secara periodik 2 (dua) minggu sekali


oleh Pihak Pertama. Apabila “Wreck” tersebut tidak diambil
dan atau melewati waktu periodik 2 (dua) minggu dari masa
pengambilan, maka Pihak Kedua berhak secara penuh untuk
membuang dan/atau membersihkannya, dan Pihak Kedua tidak
lagi bertanggung jawab atas keberadaan “Wreck” tersebut.

3. Apabila terdapat wreck yang hilang dalam jangka waktu 2


(dua) minggu sejak cetak invoice, maka Pihak Kedua wajib
membeli wreck tersebut sesuai kesepakatan/negosiasi dengan
Pihak Pertama dalam jangka waktu negosiasi selama 1 (satu)
minggu.

4. Khusus kendaraan TLO, maka Pihak Pertama wajib mengambil


kendaraan tersebut maksimal 1 (satu) bulan sejak kendaraan
di Total Loss-kan selebihnya Pihak Kedua tidak bertanggung
jawab atas kendaraan tersebut dan Pihak Pertama akan
dikenakan biaya parkir sebesar Rp. 100.000,00 per hari.

PASAL 9
KONTRIBUSI

1. Pihak Kedua mentargetkan seluruh unit polis Toyota yang


Pihak Pertama dapatkan dari Pihak Kedua untuk melakukan
perbaikan di bengkel milik Pihak Kedua, tetapi jika customer
menghendaki pengerjaan di bengkel selain milik Pihak Kedua
(Nasmoco Group), customer tersebut harus mengisi perjanjian
secara tertulis (tersurat) yang menerangkan bahwa unit atas
customer tersebut menginginkan untuk dikerjakan di bengkel
lain selain milih Pihak Kedua.

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 8 of 13
2. Semua Unit Toyota yang melakukan klaim di area Jawa Tengah
dan DIY kepada Pihak Pertama, maka unit klaim tersebut tidak
diarahkan/direkomendasikan untuk klaim di bengkel selain
milik Pihak Kedua dan jika Pihak Pertama terbukti
merekomendasikan unit klaim di bengkel lain, maka otomatis
perjanjian kerjasama ini berakhir.

PASAL 10
EVALUASI

1. Terdapat 4 (empat) poin utama evaluasi kerjasama, yakni:


A. Kualitas pekerjaan dari Pihak Kedua
B. Kontribusi Unit dari Pihak Pertama
C. Lama waktu tunggu SPK yang dilengkapi persetujuan harga
D. Kelancaran pembayaran dari Pihak Pertama

2. Kontribusi unit adalah total unit dari Pihak Pertama yang


melakukan pekerjaan perbaikan kendaraan di perusahaan Pihak
Kedua pada suatu kurun waktu tertentu.

3. Leadtime SPK adalah lama waktu sejak pengiriman estimasi


harga dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sampai dengan
Pihak Pertama mengeluarkan SPK yang dilengkapi persetujuan
harga kepada Pihak Kedua dengan mengacu pada Pasal 2 ayat 4.

4. Kelancaran pembayaran dinilai dari persentase nilai AR


Overdue dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua terhadap total
revenue atas Pihak Pertama pada bulan tertentu. Rasio AR
Overdue terhadap Revenue maksimal 25%.

PASAL 11
SANKSI

1. Dalam hal Pihak Pertama lalai dalam melaksanakan kewajiban


seperti tertera dalam Pasal 6 di atas, Pihak Kedua berhak
menghentikan seluruh pekerjaan perbaikan dan/atau
pemeliharaan Kendaraan milik Tertanggung sampai dengan semua

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 9 of 13
kewajiban-kewajiban pembayaran Pihak Pertama termasuk Pph 23
kepada Pihak Kedua diselesaikan.

2. Dalam hal Pihak Kedua telah selesai melaksanakan


kewajibannya untuk memperbaiki dan/atau memelihara kendaraan
Pihak Pertama, ternyata Kendaraan tersebut mengalami
kerusakan berdasarkan kepada ketidaksesuaian pengerjaan yang
sudah tersebut pada spesifikasi SPK atau terjadi hal-hal
yang tidak dikehendaki akibat dari pemasangan atau perbaikan
yang berdasarkan SPK pada kendaraaan Pihak Pertama, maka
Pihak Kedua akan bertanggung jawab atas pekerjaaanya sesuai
dengan masa garansi yang telah disepakati Para Pihak, dengan
pengecualian apabila terbukti kerusakan bukan dikarenakan
kesalahan dari Pihak Kedua maka Pihak Kedua berhak untuk
menolak perbaikan tersebut

PASAL 12
ETIKA KERJASAMA

1. Masing-masing pihak setuju dan sepakat untuk saling menjaga


nama baik Pihak lainnya sedemikian rupa dan dihadapan
siapapun juga, serta saling menjaga rahasia dan informasi
perusahaan yang diperoleh dari Pihak lainnya.

2. Para Pihak setuju dan sepakat bahwa masing-masing Pihak


dilarang untuk memberi imbalan jasa dalam bentuk apapun
dan dengan cara apapun juga kepada petugas dan/atau karyawan
Pihak lainnya yang langsung maupun tidak langsung
berhubungan dengan Perjanjian ini maupun dalam
pelaksanaannya, kecuali pembayaran-pembayaran yang sah yang
menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak berdasarkan
Perjanjian ini.

3. Para Pihak setuju dan sepakat, bahwa masing-masing Pihak


tidak akan bekerjasama dengan Tertanggung dengan melanggar
norma-norma dan kebiasaan bisnis pada umumnya yang dapat
merugikan pihak lainnya sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan berdasarkan perjanjian ini.

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 10 of 13
PASAL 13
FORCE MAJEURE

1. Tidak ada satu pihak pun yang bertanggung jawab atas


keterlambatan atau kegagalan pelaksanaan suatu kewajiban
yang ditentukan di dalam Perjanjian ini, jika hal itu
disebabkan oleh atau timbul karena keadaan yang memaksa
(Force Majeure) yang meliputi peristiwa-peristiwa di luar
kekuatan manusia (Acts of God), kebakaran, bencana alam,
blokade, boikot, pemogokan atau gangguan perburuhan lainnya,
perang, kerusuhan huru-hara dan hal-hal lainnya yang tidak
memungkinkan bagi Para Pihak untuk melaksanakan kewajibannya
berdasarkan Perjanjian ini.

2. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka Pihak yang terkena


force majeure wajib untuk memberitahukan hal tersebut secara
tertulis kepada Pihak lainnya dalam waktu selambat-lambatnya
2 (dua) hari kerja terhitung sejak tanggal kejadian force
majeure, selanjutnya Para Pihak akan melakukan musyawarah
untuk mufakat.

PASAL 14
MASA BERLAKU DAN PEMBATALAN

1. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani


oleh Para Pihak untuk jangka waktu 2 (dua) tahun atau akan
berakhir pada tanggal …………………. dan akan dievaluasi dalam
waktu 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani.

2. Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada Pasal


10. Jika dalam evaluasi ada salah satu point diatas yang
tidak sesuai maka perjanjian akan ditinjau ulang.

3. Setelah jangka waktu Perjanjian berakhir, maka Perjanjian


ini dapat diperpanjang kembali dengan persetujuan secara
tertulis dahulu dari Para Pihak.

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 11 of 13
4. Perjanjian ini dapat dibatalkan oleh Pihak Pertama maupun
Pihak Kedua secara sepihak dengan cara pemberitahuan
tertulis dari Pihak yang akan membatalkan kepada Pihak
lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender
sebelum mulai tanggal berlakunya pembatalan Perjanjian ini.

5. Para Pihak harus menyelesaikan semua hak dan kewajiban yang


timbul sebelum pembatalan ini berlaku dan dalam waktu yang
sesingkat mungkin.

Pasal 15
Pemberitahuan

Setiap Pemberitahuan dari Para Pihak wajib untuk menggunakan


tanda terima, kecuali apabila pemberitahuan tersebut dilakukan
melalui e-mail. Pemberitahuan mengenai perubahan alamat dan
lain sebagainya dapat ditujukan masing-masing :

PIHAK PERTAMA
Nama Perusahaan: PT. ASURANSI --------------
Alamat : -----------------
No. NPWP : -----------------
No. Telp. : -----------------
No. Fax : -----------------
PIHAK KEDUA
Nama Perusahaan : PT. Nasmoco Magelang
Alamat : Jl. Ry.Magelang – Yogyakarta Km.5
Magelang
No. Telp. : (0293) 326871
No. Fax : (0293) 326611
Contact Person : Subhan Firdaus / 0812 1566 9705
E-mail : ar_magelang@yahoo.com /
firdaussubhan17@yahoo.com

PASAL 16
Pihak Pertama : ...................
Pihak Kedua : ................... Page 12 of 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Bilamana terjadi suatu perselisihan sebagai akibat pelaksanaan


perjanjian ini, akan diselesaikan oleh Para Pihak secara
musyawarah dan bila tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah, maka Para Pihak menunjuk Pengadilan Negeri
Kabupaten Magelang untuk penyelesaiannya.

PASAL 17
LAIN-LAIN

1. Dengan terjadinya pemutusan hubungan kerjasama antara


Para Pihak, maka dalam hal Pihak Pertama dan atau Pihak
Kedua berniat untuk melakukan atau melanjutkan kerjasamanya
kembali maka, Para Pihak memiliki hak penuh untuk menolak
atau melanjutkan kerjasama tersebut.

2. Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur sehubungan


dengan pelaksanaan Perjanjian ini, akan diselesaikan dan
diatur bersama oleh Para Pihak secara tertulis atas dasar
persetujuan dan kesepakatan bersama dan merupakan bagian
satu kesatuan tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-


masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan yang sama
sebagai lembar asli. Lembar asli pertama dipegang oleh Pihak
Pertama dan lembar asli kedua dipegang oleh Pihak Kedua.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

…………………………………………. Buyung Ama Unky Raharjo


…………………….. Branch Manager

Pihak Pertama : ...................


Pihak Kedua : ................... Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai