Anda di halaman 1dari 11

Rencana Bisnis Era Revolusi 4.

Catering Mbk Tini


MENERIMA PESANAN MACAM-MACAM NASI KOTAK
DAN TUMPENG

Bangil.
28-Mei-2018

Disusun oleh:
Nama : Muchamad Alfian
Jabatan: Sales Support

Jalan Ra.Kartini No.69 RT/RW 001/001 Dermo Bangil Pasuruan


No. Telepon 082140759929 No. Fax 0343
Alamat E-mail : alfaridmuchamad23@gmai.com
Situs Web : Pesanan Nasi Kotak & Tumpeng Pasuruan.
1. Latar Belakang Perusahaan
1.1 Data Perusahaan
1.2 Biodata Pemilik / Pengurus
1.3 Struktur Organisasi
2. Analisis Pasar Dan Pemasaran
2.1 Produk Pasar Dan Pemasaran
2.2 Gambaran Pasar
2.3 Target
2.4 Trend Perkembangan Pasar
2.5 Strategi Pemasaran
2.6 Analisis Pesaing
3. Analisis Swot
4. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)
4.1 Analisis Kompetensi SDM
4.2 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM
5. Analisis Keuangan
5.1 Rencana Kebutuhan Investasi
5.2 Rencana Kebutuhan Pinjaman
5.3 Rencana Pengembalian Dana Pinjaman
5.4 Agunan Yang Dimiliki
6. Analisis Dampak dan Resiko Usaha
6.1 Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar
6.2 Dampak Terhadap Lingkungan
6.3 Analisis Resiko Usaha
6.4 Antisipasi Resiko Usaha
1. Latar Belakang Perusahaan
Penurunan kenaikan tingkat penjualan ini diperkirakan adanya pelaku
bisnis yang serupa dengan Catering Mbak Tini sehingga pelayanan dan kesan yang
berbeda sangat diperlukan dalam persaingan bisnis tersebut. Salah satu cara yang
dapat dilakukan pihak Catering Mbak Tini yaitu berusaha memberikan produk dan
layanan yang terbaik agar dapat mempertahankan konsumen, mendapatkan
konsumen baru, dan menciptakan loyalitas konsumen.
Belajar dari sistem yang sudah ada dan dari perkembangan teknologi
web yang semakin mutahir, penulis ingin membuat sistem baru yang mengadopsi
fungsi dasar dari sistem lama namun dengan fungsionalitas yang lebih luas. Namun
mampu memberikan sesuatu yang menarik untuk lebih mudah mendapatkan
pelanggan, menjalin hubungan erat dengan pelanggan dan tentu saja
mempertahankan pelanggan. Hasil akhir yang diharapkan adalah proses yang
semakin terstruktur dan tentu saja peningkatan layanan serta penghasilan
perusahaan.
Harga Pokok Produksi merupakan kumpulan dari biaya–biaya yang
dikeluarkan untuk mengola bahan baku menjadi barang jadi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis perhitungan harga pokok produk Makanan di
Catering Mbk.Tini. Sistem Informasi yang pernah dibuat adalah sistem penjualan
yang hanya menampilkan produk beserta harga. Produk dipesan sesuai dengan
harga yang tertera, dan costumer tidak dapat memesan produk secara custom
dengan harga yang diinginkan.
1.1 Data Perusahan

Catering Mbk tini membuka usahanya mulai sejak tahun 2009, bergerak
dalam bidang keahlianya memasak. Berawal dari minat dan hobby pemilik
dalam dunia tata boga. Setelah itu beliau mendapat ide untuk menyalurkan
usahanya untuk di promosikan. Pertama kali hasil produksi makanan tersebut
terjual dari mulut ke mulut, dari teman, saudara, dan tetengga karena merasa
cocok dan layak dipasarkan seorang sahabatnya pun menyarankan untuk
mencoba dipromosikan atau di perjualkan .
Dari waktu kewaktu yang berjalan dengan melihat peningkatan
pemesanan pada tahun 2009 - 2010 yang cukup menjanjikan maka pada tahun
2010 Mbak Tini pun mencoba mempromosikan pesanan ke masyarakat lewat
stempel dikotak untuk mencantumkan nama pemilik, alamat, serta no hp. Saat
bisnis cateringnya berjalan beliau dibanjiri pesanan dari pelangganya dari nasi
kotak dan tumpeng yang berbagai model dan harga yang berbeda. Dibantu
oleh dua karyawannya yang setia membantu berjalanya bisnis cateringnya.
Tetangganya pun kadang biasa membantu saat karyawanya tak masuk atau ada
halangan karena karyawan Mbk Tini hanya terbatas karena tempatnya
karyawan yangbiasanya keluar tanpa berpamitan. Dan banyak juga
karyawanya keluar karena membuka catering sendiri. Dan sampai saat ini
Catering Mbk Tini cukup berhasil menerima pesanan ke beberapa masyarakat
di kota Bangil, Pasuruan dan sekitarnya.
Adapun alasan beliau membangun usaha ini adalah sebagai bentuk dari
perealisasian kreatifitas Ibu rumah tangga yang positif dan inovatif, dan juga
untuk mengembangkan bakat, minat dan hobby positif yang ada dalam diri
pemiik. Karena Ibu rumah tangga bukan hanya mengurus anak dan rumah tapi
juga bisa membuka usaha.
a. Visi Perusahaan
Visi Catering Mbk Tini adalah diakui dalam masyarakat luas bangil
pasuruan dengan mengedepankan kepuasan konsumen dan kesejahteraan
yang terlibat didalam Catering Mbk Tini itu sendiri, serta ingin
memperbanyak karyawan dan memperbesar dapur.
b. Misi Perusahaan
Menjadikan penjualan makanan sebagai suatu usaha bisnis penjualan yang
terdepan bagi Catering itu sendiri. Menjalankan kegiatan usaha yang
mengutamakan suatu hubungan ikatan yang baik dan menciptakan suatu
kenyamanan dalam usaha.
1.2 Biodata Pemilik/Pengurus
Nik : 3514145206680002
Nama : Sumartini
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : JL.RA.Kartini 69
RT/RW : 001/001
Kel/Desa : Dermo
Kecamatan : Bangil
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah kawin
Pekerjaan : Wirausaha
Kewarganegaraan : WNI
1.3 Struktur Organisasi

Owner Mbak
Tini Catering

2. Analasis Pasar Dan Pasar


Dilakukan untuk mendapatkan gambaran sistem lebih detail (As is
System) dan rencana pengembangan ke depan ( Tube System). Analisa dilakukan
dengan melakukan wawancara dan observasi dari pihak Catering Mbk Tini. Hasil
analisis yang sifatnya masih textual kemudian akan digambarkan dengan Use Case
Diagram dan Activity Diagram.
2.1 Produk Pasar Dan Pemasaran
a. Produk Pasar
Pasar Sasaran Para penjual dapat mengambil 3 pendekatan pada pemasaran
(James A.F. Stones Alfonsus Sirait.(1994), yaitu:
1. Pemasaran massal adalah keputusan untuk memproduksi dan
mendistribusikan sacara massal satu produk dan berusaha memikat
segala jenis pembeli.
2. Pemasaran beragam produk (deferensial produk) adalah keputusan untuk
memproduksi dua atau lebih penawaran pasar yang produknya berbeda
dalam modelfeatur, mutu, ukuran dan sebagainya, yang dirancang untuk
menyediakan keragaman bagi pasar serta untuk membedakan produk
penjual dari produk pesaingnya.
3. Pemasaran target adalah keputusan untuk membedakan berbagai
kelompok pembeli yang membentuk pasar dan mengembangkan bauran
produk serta pemasaran yang sesuai untuk masing-masing pasar sasaran.
Para penjual masa kini sedang beralih dari pemasaran massal dan
deferensial produk kearah pemasaran target, karena pemasaran target
lebih membantu dalam mengenali peluang-peluang pasar dan pemasaran
yang efektif. Salah satu keuntungan utama periklanan lewat internet
adalah kemampuannya dalam kustomisasi iklan agar sesuai dengan
masing-masing pengunjung perorangan.
b. Pemasaran
Segmentasi pasar untuk pemasaran produk konsumen , variable segmentasi
utama adalah geografi, demografi, psikografi, perilaku, dan manfaat.
Beberapa penjelasan diantaranya;
1. Segmentasi Geografi, merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit
geografis yang berbeda. Misalnya: wilayah, negara, negara bagian,
propinsi, kota dan kepulauan.
2. Segmantasi Demografi, dimana pasar dikelompokkan berdasarkan
variabelvariabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah
penduduk, usia, ukuran keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi,
kewarganegaraan dan kelas sosial.
3. Segmentasi Psikografi, mengelompokkan pasar dalam variable gaya
hidup, nilai dan kepribadian. Gaya hidup juga ditunjukkan oleh orang-
orang yang menonjol pada kelas sosial. Minat terhadap suatu produk
juga dipengaruhi oleh gaya hidup. Oleh karena itu barang yang dibeli
oleh orang-orang tersebut adalah untuk menunjukkan gaya hidupnya.
4. Segmentasi Perilaku, membagi kelompok berdasarkan status pemakai,
kejadian, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli,
sikap. Pasar disini dapat dikelompokkan menjadi bukan pemakai, bekas
pemakai, pemakai potensial, pemakai pertama kali dan pemakai tetap
dari suatu produk.
5. Segmentasi Manfaat, mengklasifikasikan pasar berdasarkan atribut/nilai
atau manfaat yang terkandung dalam suatu produk, misalnya: Crest,
membuat gigi anti berlubang.
2.2 Gambaran Pasar
a. Tahap Survey Periset melakukan wawancara untuk mencapai penjelasan
dan membedakan kelompok focus untuk mendapatkan pemahaman atas
motivasi, sikap, perilaku konsumen. Selanjutnya, periset menyiapkan
kuesioner resmi untuk mengumpulkan data.
b. Tahap Analisis Menerapkan analisis terhadap data tersebut untuk
membuang variabelvariabel yang berkorelasi tinggi.
c. Tahap Pembentukan Dibentuk berdasarkan perbedaan, sikap, perilaku,
demografi, pikologis dan pola media.
2.3 Target
Sebagaimana telah dipaparkan bahwa perusahaan pada era ini
cenderung mencari masalah untuk dipecahkan yang juga kemudian mengambil
keuntungan secara tidak langsung (soft selling), merupakan ciri-ciri dari
pemasaran di era ini. Inovasi sepertinya menjadi kata kunci dalam
berkompetisi pada era ini karena inovasi yang dapat menjawab permasalahan
dan inovasi pula yang dibutuhkan dalam menciptakan model bisnis yang dapat
memberi nilai tambah bagi perusahaan.
Target untuk perusahaan ini adalah mendukung social media yang
akan memasarkan di tempat-tempat tertentu seperti pabrik,sekolah, maupun
insitusi.
2.4 Trend Perkembangan Pasar
Perusahaan penyedia energi harus dapat memanfaatkan temuan tentang
millennial ini untuk memahami dan menciptakan nilai bagi produk dan
layanannya, karena preferensi dan perilaku konsumen mengubah lanskap pasar
dengan sangat cepat. Penyedia energi yang sukses akan selalu menempatkan
proses desain di tengah-tengah bisnis mereka dan menjadikan pelanggan dan
operasi ritel sebagai aset yang strategis. Hasil survei juga menunjukkan bahwa
generasi millennial memberikan peluang bisnis yang besar bagi para penyedia
energi dikarenakan pengaruh mereka yang semakin kuat di pasar ketimbang
konsumen dari kelompok umur lainnya. Sebagai contoh, 41% dari generasi
millennial berinteraksi lebih sering dengan penyedia energi menggunakan
media sosial, dan mereka juga akan lebih puas jika mereka bisa masuk ke
portal penyedia layanan energi melalui media sosial.
Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa penawaran nilai baru sangatlah
menarik bagi millennial. Sebanyak 77% generasi millennial lebih tertarik
dengan pasar online yang dipersonalisasi, untuk memilih dan membeli produk
dan layanan terkait energi. Kelompok millennial juga memiliki ekspektasi
tinggi terhadap inovasi produk dan layanan hasil pengolahan energi.
Hampir 1/3 generasi millennial dapat tertarik untuk menggunakan solusi
rumah otomatis (automated home solution) dan bersedia mengeluarkan biaya
untuk menggunakan layanan tersebut. Dengan adanya tren teknologi digital,
millennial pun sangat aktif menggunakan media sosial dan media online untuk
berinteraksi dengan brand pilihan mereka. Dari hasil survey di negara
bertumbuh, 83% dari generasi milennial tidak akan tertarik menggunakan
produk dan layanan jika para penyedia tidak mampu memberikan pengalaman
terbaik bagi mereka.
“Di banyak negara bertumbuh dengan peraturan pasar yang kuat, konsumen
masih menerima tagihan dalam bentuk kertas (hardcopy) yang dikirimkan
melalui surat (60%), hanya 19% dan 2% menerima tagihan melalui email dan
aplikasi mobile. Dalam hal pembayaran, lebih dari 80% konsumen lebih
memilih untuk memiliki pilihan lain yang bervariasi dalam sistem pembayaran
mereka. Mereka lebih memilih saluran digital untuk membayar tagihan (45%),
menginformasikan perubahan alamat (31%) dan berlangganan produk dan
layanan energi (25%), tanpa harus datang ke kantor penyedia layanan energi.
Hal ini menandakan bahwa layanan yang ada masih belum sejalan dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat.” tambah Fuad. Oleh karena itu,
Accenture menyarankan agar penyedia layanan energi harus bergerak cepat
untuk menyusun transformasi bisnis mereka, membangun kemampuan,
menjemput peluang, meraih dan terus berinovasi untuk menggunakan
digitalisasi, otomatisasi dan operasi beragam.
2.5 Strategi Pemasaran
Pengusaha masa kini harus sadar terhadap pengaruh ini ketika
merancang strategi pemasaran modern. Ditambah dengan kecenderungan
Millenial yang tak terpisahkan dari teknologi seperti ponsel pintar, tablet,
laptop dan komputer, sehingga bentuk pemasaran harus memperhitungkan hal
ini. Digital marketing merupakan bentuk pemasaran yang cocok untuk
mengenai pangsa pasar dari generasi millennial. untuk membidik pasar
millennial harus memahami strategi pemasaran sebagai berikut:
Rekomendasi Melalui Sosial Media
Sosial media bukan hanya sekadar sebagai media untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan orang lain, melainkan juga digunakan sebagai sumber
untuk mendapatkan informasi terbaru, berita terkini, dan sarana untuk
menggali dan menciptakan tren kekinian. Banyak kini anak muda mencari
berbagai produk atau jasa melalui rekomendasi di sosial media. Beragam
sosial media sudah ada dengan segala fitur dan fungsinya yang menarik,
setelah Facebook dan Twitter, sekarang sudah mencakup Instagram,
Whatsapp, Pinterest, Path, Snapchat, Youtube, dan sebagainya. Millenial
sudah semakin jarang menonton TV bahkan membaca surat kabar, karena
mereka memilih semuanya di internet melalui sosial media. Salah satu strategi
rekomendasi yang bisa dilakukan adalah bekerjasama dengan selebriti untuk
mempromosikan sebuah merk melalui Twitter atau instagram. Hal tersebut
dapat mempengaruhi generasi millenial.
Iklan Menarik & Tidak Memaksa
Seperti yang disampaikan sebelumnya, Millenial enggan dengan
sesuatu yang sifatnya “memaksa”, tidak menyukai dengan hal yang sifatnya
menyuruh. Iklan yang disukai dan dapat memancing para Millenial cenderung
kreatif, nyeleneh, dan orisinal. Melalui digital marketing, buatlah iklan yang
sesuai dengan karakter The Millenials. Seperti istilah “out of the box”, hal-hal
yang terlihat tidak umum dan berbeda justru akan membuat para generasi Y
ini suka dan mudah untuk diingat.
Reward Memikat
Millenial antusias dalam mencari kesempatan untuk mendapatkan
hadiah. Itulah mengapa pebisnis senang menggunakan sosial media untuk
berpromosi dan membagikan hadiah kepada para pelanggannya yang setia dan
menjadi bagian dari sosial media. Misalnya, jika pelanggan ingin mendapatkan
reward, mereka harus bergabung dalam jejaring sosial media si pemilik bisnis,
mengajak teman dengan men-tag teman untuk turut bergabung dan pelanggan
bisa mendapatkan imbalan seperti voucher, diskon khusus, atau barang gratis.
Bidik Kelompok Sosial
Berbeda zaman berbeda pula cara yang dilakukan dalam membidik
target pasar. Dengan perkembangan teknologi dan tren yang semakin maju,
para pebisnis harus mulai berpikir untuk melakukan strategi yang dilakukan
dengan menentukan siapakah yang menjadi sasaranya?. Dulu dalam berbisnis
segmentasi hanya dilihat dari rentang usia. Saat ini sudah berbeda, semua
kalangan bisa dijadikan sebagai target pasar. Tidak perlu lagi melihat usia
melainkan lakukan untuk membidik suatu kelompok atau komunitas.
Misalnya, olahraga lari tidak hanya dilakukan oleh para usia muda, usia tua
pun masih ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sementara dalam bisnis
properti, tidak hanya orang yang sudah berumur dan berpengalaman yang
ingin memiliki properti. Kini generasi muda pun sudah berpikir cara untuk
berinvestasi properti.
Membidik kelompok akan memberikan pemasaran yang lebih fokus dan
terpusat serta mudah dikembangkan. Untuk itu melakukan strategi pemasaran
digital yang menarik sangat penting dilakukan agar mau dilirik produk atau
jasa Anda oleh generasi millenial.
2.6 Analisis Pesaing
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, mengungkapkan pemerintah
mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan perubahan
era revolusi industri jilid empat atau 4.0. Ancang-ancang yang perlu dilakukan
yakni di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi.
Menurut dia, langkah pertama kebijakan yakni memastikan adanya link and
match antara kompetensi tenaga kerja, kebutuhan pasar kerja dengan industri
berbasis teknologi digital.
"Melalui komite vokasi yang merupakan wadah kolaborasi antara
pemerintah dan industri telah dilakukan sinergi. Mulai dari perancangan
program dan disain kurikulum, standar pelatihan hingga penyelenggaran
pelatihan kerja," kata Hanif saat membuka Company Gathering Undip Career
Center (UCC) di Karawang, Kamis (29/3/2018).
Lanjut dia, langkah kedua adalah memfasilitasi pelatihan kerja dan sertifikasi
profesi. Transformasi program dan desain pelatihan dan pendidikan secara
simultan, juga harus beriringan dengan upaya memfasilitasi pelatihan kerja
dan sertifikasi profesi.
"Strategi ini menjadi penting untuk memastikan terpenuhinya
kebutuhan tenaga kerja terampil (skilled workers) sekarang, dan di masa yang
akan datang," ungkap Hanif. Dia juga meminta mahasiswa untuk terus
meningkatkan kemampuan dan keterampilan agar siap bersaing di dunia kerja.
Mahasiswa juga dituntut memiliki kompetensi yang berada di atas standar
karena kalau berada di atas standar pasti dapat memenangkan persaingan
global. Selain itu, dia juga kembali menyinggung persoalan miss match yang
masih tinggi antara lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan dunia kerja.
Terkait hal ini, Hanif meminta perguruan tinggi menyesuaikan kurikulum
pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.
"Sebanyak 63% lulusan perguruan tinggi tidak match dengan
kebutuhan dunia kerja. Sistem pendidikan di perguruan tinggi harus
berorientasi dengan kebutuhan dunia kerja. Perguruan tinggi harus bisa
menjawab tantangan ini," tutup Hanif.
3. Analisi Swot

Anda mungkin juga menyukai