Anda di halaman 1dari 2

Rian Munajat, Sukses Mochinya Terinspirasi dari Perpustakaan

Saya memiliki ketergantungan tersendiri dengan Kapusda Sukabumi. Selain karena koleksi bukunya yang
lengkap, sekarang sudah ada akses intern

Citizen6, Sukabumi Lelaki ini sama sekali tidak menyangka kalau kesenangannya menghabiskan waktu di
perpustakaan bisa mengantarkannya ke gerbang kesuksesan.

Rian Munajat, wirausahawan Sukabumi, awalnya ‘hanya’ punya cita-cita ingin cepat-cepat lulus kuliah,
kemudian menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Maka, ketika mencapai tahap akhir di Jurusan
Pendidikan Ekonomi, STKIP PGRI Sukabumi, Rian bersungguh-sungguh menyelesaikannya. Ia kerap
mengunjungi Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten (Kapusda) Sukabumi, Jawa Barat, untuk mencari
materi-materi yang berkaitan dengan tugas-tugas perkuliahan.

“Awalnya, saya datang ke perpus untuk memenuhi tugas-tugas kuliah. Karena semakin asyik di
perpustakaan, terutama membaca buku-buku kewirausahaan, saya coba praktikkan pengetahuan yang
ada di buku-buku itu ke kehidupan nyata. Pertama kali, yang saya coba adalah usaha penjualan eceran
baju dan makanan. Jadi, cara kerjanya itu, saya beli baju dan makanan dari orang lain atau pihak ketiga.
Barang-barang itu kemudian saya jual lagi,” urai Rian.

Bisnis perdananya ini tidak terlalu menuai sukses. Rian merasa perlu banyak belajar, terutama perihal
teknik pemasaran dan branding. Setelah akhirnya lulus dari STKIP PGRI pada tahun 2012, Rian tidak
menghentikan kebiasaannya mengunjungi Kapusda. Ia merasa banyak sekali buku yang bermanfaat di
perpustakaan itu. Apalagi, jika ditambah dengan fasilitas komputer dan internet yang telah tersedia di
sana.

“Saya memiliki ketergantungan tersendiri dengan Kapusda Sukabumi. Selain karena koleksi bukunya
yang lengkap, sekarang sudah ada akses internet yang sangat menunjang kebutuhan saya akan ilmu
tentang wirausaha,” senyum Rian.

Sejak Kapusda Sukabumi bermitra dengan PerpuSeru Coca-Cola Foundation Indonesia tahun 2010,
PerpuSeru menyediakan layanan komputer dan akses internet di beberapa perpustakaan daerah di
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB. Salah satu perpustakaan tersebut adalah Kapusda
Sukabumi, Jawa Barat.

“Perpustakaan Sukabumi telah memiliki fasilitas komputer dan internet untuk memfasilitasi kegiatan
masyarakat mulai dari pelatihan pelatihan seperti menulis, IT dasar, pelatihan penyiar radio untuk
pemuda, workshop kerajinan tangan untuk perempuan, hingga seminar UKM. Banyak orang terbantu,
termasuk Mas Rian,” tutur Dewi Saparini, Capacity Building Officer (CBO) PerpuSeru Coca-Cola
Foundation Indonesia. Rian mengangguk-angguk sepakat.

Akses internet dari PerpuSeru ini pula-lah yang membuka mata dan wawasan Rian hingga akhirnya ia
mengubah cara pikir dari karyawan ke wirausaha. Kini, Rian telah menjadi pengusaha mochi (camilan
khas Sukabumi yang terbuat dari tepung) yang sukses.
“Saya sudah memulai usaha mochi ini sejak tiga bulan lalu. Setelah baca-baca buku tentang
entrepreneurship dan belajar lewat internet tentang cara memproduksi mochi, akhirnya saya
memberanikan diri untuk memulai bisnis ini,” ucap Rian.

Kini, usaha mochi ini lambat laun berkembang. Tidak hanya di wilayah Cikembar yang dikelola oleh Rian,
produk mochi Rian yang diberi nama “Dewi Mochi” ini juga berkembang di Cisaat yang dikelola oleh
paman Rian, dan di Cicurug yang dikelola oleh sepupu Rian. Di masa datang, Rian berencana untuk
melebarkan bisnis ini tidak hanya sebatas mochi, tetapi juga bakpia hingga kue-kue kering.

Akses internet di Kapusda Sukabumi telah terbukti berperan penting bagi kesuksesan bisnis Rian ini.
Internet tidak hanya dimanfaatkan sebagai mesin pencari dan pembelajaran ilmu-ilmu produksi mochi.
Di luar itu, Rian memanfaatkan jejaring sosial, seperti Facebook, untuk memasarkan produk Dewi Mochi.
Selain memasarkan, Rian juga menjalurkan networking antar UKM dari Sukabumi keluar Sukabumi.

“Perpustakaan kini mampu meningkatkan keterampilan masyarakat, meningkatkan ekonomi dengan


menginspirasi masyarakat untuk membuka usaha kecil dan menengah, sampai menyalurkan hobi,”
tambah Dewi yang mengaku kagum pada kerja keras Rian.

Komitmen Rian memotivasi masyarakat sekitar untuk membaca dan memanfaatkan fasilitas internet di
perpustakaan diwujudkan lewat adanya lembaga pendampingan bersama yang didirikan oleh Rian dan
teman-temannya, yakni Business Development Sevice Provider (BDSP) sejak Februari 2012. Lembaga
tersebut berada di bawah naungan Yayasan Rahayu Batununggal Nusantara (Ya Rahman) sebagai wujud
upaya meningkatkan kualitas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) melalui
pendampingan bagi para pelaku usaha tersebut.

Lembaga tersebut memberikan Pelatihan Wirausaha serta Kursus Bisnis bagi pemuda pelajar dan
mahasiswa yang keseluruhan kegiatannya dilaksanakan di perpustakaan daerah Kabupaten Sukabumi.
Program ini diberi nama Perpuspreneur yang bertujuan untuk mencetak entrepreneur dari komunitas
perpustakaaan.

Lepas dari semua itu, Rian merasa Kapusda Sukabumi dan PerpuSeru telah berhasil membuatnya
bersemangat menjadi wirausaha. “Saya bisa merasakan bisnis itu peluang yang asyik berkat baca-baca
buku motivasi bisnis di Kapusda, dan mendapatkan ilmu dari internet di perpustakaan. Alhasil,
pendapatan yang saya punya sekarang melebihi pendapat karyawan-karyawan yang ada di sini,”
ucapnya bangga.

Anda mungkin juga menyukai