GRAMEDIA (PT.
GRAMEDIA ASRI MEDIA)
KOMPAS GRAMEDIA
April 15, 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan
masyarakat terhadap buku atau bahan pustaka, berbagai
industri penerbitan dan percetakan pun mulai bersaing
untuk menerbitkan buku yang berkualitas. Kondisi
tersebut menciptakan peluang usaha bagi para distributor
buku, karena membaca telah menjadi bagian vital bagi
setiap orang, tidak terbatas usia. Membaca bukan
suatu trend yang hanya booming pada suatu waktu
tertentu, namun merupakan hal yang terus-menerus
menjadi bagian dari masyarakat, sehingga kemudian
banyak muncul berbagai toko buku di sekitar
masyarakat yang mencoba memenuhi kebutuhan pasar
terhadap buku atau bahan pustaka.
Ada banyak toko buku tersebar di seluruh
Indonesia, dari mulai yang berskala nasional hingga
lokal. Beberapa toko buku ternama di Indonesia antara
lain adalah Gramedia Bookstore, Karisma Bookstore,
Tisera, Gunung Agung, dan Times Bookstore. Di kota
Malang sendiri terdapat beberapa toko buku seperti
Gramedia Bookstore, Karisma, Tisera, Siswa, Toga
Mas, dan Dian Ilmu. Namun sebelum munculnya
beberapa toko buku lokal di kota Malang, beberapa
waktu yang lalu penjualan buku dikuasai oleh tiga toko
buku besar, yaitu Gramedia Bookstore, Gunung Agung,
dan Siswa, jika melihat keadaan saat ini keberadaan toko
buku Gunung Agung dan Siswa telah tergeser dengan
hadirnya toko buku lokal. Gunung Agung yang dahulu
2
terletak di Sarinah Dept. Store bahkan sekarang sudah
tidak beroperasi lagi di kota Malang, sedangkan Siswa
meskipun masih beroperasi namun telah tertinggal jauh
dengan toko buku lainnya yang sekarang ada.
Toko buku yang masih bertahan dan dapat
dikatakan semakin menguasai pasar saat ini adalah
Gramedia Bookstore, bahkan hingga bulan Januari 2011
Gramedia Bookstore telah memiliki 98 cabang yang
tersebar di seluruh Indonesia, tidak hanya di kota-kota
besar melainkan juga di beberapa kota kecil seperti
Madiun, Kediri, dan Magelang. Setiap cabang toko buku
memiliki 30.000 – 50.000 judul buku (Laoli, 2011).
Gramedia Bookstore telah menjadi market leader dalam
hal toko buku retail, hal ini terbukti dengan diraihnya
penghargaan Marketing Award 2009 dalam kategori The
Best Experiential Marketing. Experiential Marketing
yang dimiliki oleh Gramedia Bookstore adalah
bagaimana menciptakan kenyamanan konsumen selama
berada dalam toko tersebut, kenyamanan tersebut
diciptakan dari pelayanan toko yang baik dan desain
serta interior yang menarik (Nisa, 2009).
Tidak hanya meraih penghargaan Marketing Award,
Gramedia Bookstore juga berhasil mempertahankan
gelar Top Brand Award 2010. Gramedia Bookstore
dinobatkan sebagai toko buku paling dikenal oleh public
dengan Top Brand Index sebesar 78,1% dan
meninggalkan pesaingnya Gunung Agung hanya dengan
3
indeks sebesar 12,4%. Sedangkan toko buku lainnya
seperti Toga Mas, Karisma, dan Wali Songo hanya
mendapat indeks di bawah 3%. Merek Gramedia begitu
lekat di hati masyarakat sehingga 78,1% dari 2.400
responden di enam kota besar di Indonesia memilih
Gramedia sebagai merek paling top (Damanik, 2010).
PT Gramedia Asri Media (GAM) sebagai pemilik
jaringan Gramedia Bookstore tentunya memiliki kiat-
kiat tertentu dalam menjalankan usahanya sehingga
mampu meraih kesuksesan yang luar biasa hingga
sekarang. Tidak hanya memperhatikan kebutuhan pasar,
tentu GAM juga memperhatikan bauran pemasaran yang
terdiri dari 4P (Product, Price, Place, Promotion) serta
analisis SWOT. Hal tersebut lah yang kemudian
mendorong peneliti untuk melakukan observasi pada
Gramedia Bookstore yang ada di kota Malang, tepatnya
yang terletak di Jalan Basuki Rachmad dan Jalan
Veteran MATOS.
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Di
pundak mahasiswa masa depan suatu bangsa
dipertaruhkan. Tidak hanya dengan menuntut ilmu di
kampus, tetapi mahasiswa harus bisa
mengimplementasikan ilmu yang di dapat di bangku
universitas di dunia nyata. Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) merupakan suatu kegiatan positif yang dilakukan
supaya mahasiswa maupun mahasiswi bisa mengetahui
dan memahami bagaimana keadaan dunia kerja yang
4
sebenarnya. KKL meruapakan salah satu syarat penting
untuk mengikuti sidang skripsi bagi mahasiswa tingkat
akhir. Kegiatan KKL memiliki banyak manfaat bagi
mereka yang melaksanakannya. Selain untuk menambah
pengalaman dibidang Pekerjaan yang diminati, KKL
bias memudahkan kita untuk beradaptasi dalam dunia
kerja serta menambah banyak link yang nantinya akan
sangat dibutuhkan ketika kita masuk ke dunia kerja.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
merupakan bagian dari mata kuliah yang harus ditempuh
sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa dan
mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Komunikasi, Universitas Gunadarma. Tujuan
kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk
pengaplikasian ilmu-ilmu secara teoritis yang telah
didapat selama perkuliahan yang
pengimplementasiannya dilakukan dalam kegiatan ini.
Penulis melakukan KKL di salah satu satu
perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia,
Kelompok Kompas Gramedia. Gramedia Asri
Media adalah anak perusahaanKompas Gramedia yang
menyediakan jaringan toko bukudengan nama Toko
Buku Gramedia dan Trimedia di beberapa kota
di Indonesia dan Malaysia. Perusahaan ini didirikan
pada tanggal 2 Februari 1970 dengan diawali dari satu
toko buku kecil berukuran 25m² di daerah Jakarta Barat
dan sampai tahun 2002 telah berkembang menjadi lebih
5
dari 50 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain
menyediakan buku, Toko Buku Gramedia juga
menyediakan berbagai produk lain seperti alat
tulis,perlengkapan kantor, alat olahraga, dll.
Perusahaan ini bekerja sama dengan penerbit-
penerbit buku baik dalam maupun luar negeri. Dari
kelompok usahanya sendiri, pemasok ke Toko Buku
Gramedia antara lain adalah Gramedia Pustaka
Utama,Elex Media Komputindo, Gramedia Widya
Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan Gramedia Majalah,
sementara dari luar negeri misalnya Prentice
Hall, McGraw Hill, Addison Wesley.
Tujuan
BAB II
8
dinamisme dari perusahaan, dan menggambarkan
pergerakan arus informasi yang cepat
1996
Dengan perkembangan perekonomian dan dunia
bisnis di Indonesia, pada tahun 1996 Kompas Gramedia
mendirikan PT. Grahanusa Mediatama yang
menerbitkan Tabloid KONTAN, yang terbit pertama
kali pada tanggal 27 September 1996. Untuk menjawab
kebutuhan pembaca, diterbitkan pula pada Januari 2006
edisi khusus bulanan KONTAN dan pada tanggal 27
September 2007 diterbitkan harian bisnis dan investasi
KONTAN.
1998
Perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada
perkembangan tren di masyarakat yang menunjukkan
fenomena meningkatnya penggunaan jaringan internet
untuk mendapatkan informasi, maka Harian KOMPAS
membuat versi online dari harian KOMPAS cetak yang
disebut Kompas Online dengan alamat
http://www.kompas.com. Pada tahun 1998, Kompas
Online berkembang menjadi unit bisnis tersendiri
dibawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM).
Saat ini Kompas Online diubah menjadi Kompas.com.
16
1999
Pada tahun 1999, dengan tujuan memberikan
informasi yang lebih khas bagi warga Jakarta dan
sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi),
diterbitkanlah Harian Warta Kota, tepatnya pada tanggal
3 Mei 1999. Diawali dari koran 12 halaman, Warta Kota
terbit setiap hari Senin sampai Sabtu. Dengan
mempertimbangkan respon yang baik dari para
pembaca, pada tahun 2001 diterbitkan pula Warta Kota
edisi hari Minggu.
2000
Pengembangan bisnis Kompas Gramedia kembali
dilakukan pada tahun 2000, dengan didirikannya PT
Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, tepatnya pada
tanggal 22 Maret 2000, yang pada waktu itu dikenal
dengan sebutan TV7. Pada perkembangannya TV7
resmi berubah nama menjadi Trans7 pada tanggal 15
Desember 2006 dengan masuknya PT Trans Corporation
dalam kepemilikan saham.
2005
Upaya diversifikasi kembali dilakukan pada tanggal
25 November 2005, dengan mendirikan Universitas
Multimedia Nusantara (UMN) yang dikelola oleh
Yayasan Media Informasi Kompas Gramedia. UMN
merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dengan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam
setiap proses belajar mengajar. Pada awalnya, sebagai
17
tempat belajar mengajar, UMN menyewa gedung BNI46
Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Pada tahun 2009 UMN
membangun gedung sendiri dan diresmikan pada tanggal
2 Desember 2009, bertempat di Gading Serpong,
Summarecon, Tangerang.
2009
Seiring dengan perkembangan teknologi dan situasi
lingkungan bisnis di media, bisnis media cetak
diarahkan untuk melakukan transformasi menuju era
digital. Dengan demikian sosok media selanjutnya
ditampilkan melalui multi media, multi channel, dan
multiplatform (MMM). Maka pada awal tahun 2009
media televisi mulai dijajagi kembali. Kompas
Gramedia Television (KOMPAS GRAMEDIA TV)
menjadi kendaraan perusahaan untuk menjalankan bisnis
di televisi yang dimulai dengan pembentukan proyek
KOMPAS GRAMEDIATV pada awal Oktober 2009.
Proyek ini memulai kegiatannya dengan membentuk
KOMPAS GRAMEDIA Production yang diberi tugas
untuk memproduksi program acara yang memberikan
value added kepada pemirsa, sehingga program-program
yang akan ditayangkan mengandung nilai-nilai
kemanusiaan, nilai sosial dan pendidikan. Proyek
KOMPAS GRAMEDIATV sekaligus juga
mempersiapkan terbentuknya KOMPAS GRAMEDIA
TV Network, Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA
Vision, dan Kompas TV.
18
2.3 Budaya Perusahaan
19
Menghargai perbedaan budaya; adaptif; inkulturatif;
cross-cultural.
Management by walking around; saling menyapa;
mengenal satu sama lain.
Saling menghargai, saling memahami (toleransi).
Peduli pada kesejahteraan karyawan; membina
bawahan; delegasi, kaderisasi.
2. CREDIBLE
3. COMPETENT
4. COMPETITIVE
21
5. CUSTOMER DELIGHT
26
pembangun lalu lintas yang baik bagi Mal maupun Dept.
Store mereka.
Gramedia Bookstore dimiliki dan dikelola oleh PT
Gramedia Asri Media (GAM), sebuah anak perusahaan
yang sepenuhnya dimiliki oleh Kompas Gramedia
Group (KGG). GAM adalah saluran distribusi retail
untuk KGG yang juga menangani penerbit dan mitra
asing. Kemudian pada tahun 1972 KGG mendirikan
sebuah pabrik percetakan di Jakarta dalam rangka
memenuhi kebutuhan terhadap koran dan majalah yang
semakin meningkat, hingga kemudian pada tahun 1973
dibentuk PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) dan mulai
menerbitkan judul pertamanya. Perusahaan tersebut
telah meraih sukses yang luar biasa, hingga kini mampu
menerbitkan lebih dari 600 judul per tahun, kisaran judul
buku terdiri dari buku anak-anak dan remaja, buku
bahasa dan sastra, kamus dan referensi, buku teks
universitas, buku mengenai life style dan masih banyak
lagi. GPU memiliki 60% judul buku asing yang
diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia, secara
kolektif GPU menangani sekitar 4000 judul aktif yang
didistribusikan oleh Gramedia Bookstore.
Melonjaknya kebutuhan terhadap pendidikan
teknologi membuat KGG mendirikan PT Elex Media
Komputindo (EMK) pada tahun 1985. EMK
menerbitkan buku-buku tentang komputer, elektronik,
teknologi, komik, dan perangkat lunak komputer. Setiap
27
tahun EMK menerbitkan 1500 judul baru dan lebih dari
50% judul merupakan terjemahan dari bahasa asing.
Kemudian pada tahun 1990 KGG mendirikan PT
Gramedia Widiasarana Indonesia atau yang dikenal
dengan Grasindo. Grasindo berkonsentrasi pada buku
pelajaran sekolah dan bahan pendidikan lainnya untuk
TK hingga SMA, sampai dengan sekarang Grasindo
mampu menerbitkan 300 judul baru setiap tahun. Tidak
hanya di bidang penerbitan buku, KGG juga telah
memiliki Gramedia Majalah yang menangani sekitar 43
judul tabloid dan majalah, yang terdiri dari 30 judul asli
dan 13 berlisensi, seperti National Geographic,
TopGear, Disney Junior dan masih banyak lagi.
Indonesia telah melihat suatu transformasi selama
40 tahun terakhir, sebuah negara yang memiliki
keragaman luar biasa dan geografis yang sangat luas,
kaya akan seni dan tradisi budaya membuat Indonesia
harus menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan.
Pada tahun 1970-an, ketika Gramedia baru saja berdiri,
lebih dari 31% penduduk Indonesia berusia di atas 10
tahun mengalami buta huruf. Namun pada tahun 2003,
angka buta huruf turun menjadi 9,07% untuk kelompok
yang sama. Wajib belajar 9 tahun bagi setiap penduduk
Indonesia yang dilaksanakan bersamaan dengan
berkembangnya kelas menengah dengan pesat
menciptakan kondisi yang haus akan ilmu pengetahuan
dan buku bacaan setiap harinya yang belum
28
pernah terjadi sebelumnya. Dalam hal tersebut tentu
saja Gramedia telah berperan penting untuk ikut serta
mencerdaskan bangsa.
39
BAB III
METODE PRAKTIK
42
Seorang customer service support harus dapat
menjaga hubungan baik dengan sesama karyawan dan
juga dengan Marketing and Communication
Department, dan terutama harus menjaga hubungan baik
dengan pelanggan
Berdasarkan hasil observasi partisipatif yang
dilakukan, penulis mengamatai bagaimana setiap
karyawan memberikan pelayangan yang terbaik kepada
konsumen. Petugas buku bertanggung jawab untuk
menyampaikan buku yang berkualitas sampai ke tangan
konsumen sebagai end user. Karyawan gramedia adalah
enlightening people, bertugas menyampaikan ilmu
pengetahuan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan
tersebut. Gramedia telah 43 tahun turut serta dalam
mencerdaskan bangsa melalui buku buku yang
berkualitas.
Setiap pagi hari diadakan briefing pagi yang berisi
seminar dan sharing, setiap karyawan gramedia wajib
memahami isi buku yang nantinya akan di jual kepada
masyarakat. Produk knowledge merupakan sebuah
keharusan karena Gramedia tidak hanya menjual buku
namun turut serta dalam menyebarluaskan ilmu
pengetahuan. Sharing berguna untuk musyawarah dalam
memecahkan setiap masalah agar setiap karyawan
semakin kokoh dan kompak, setiap pagi dibacakan visi
dan misi perusahaan, slogan dan nilai budaya dari
43
pendiri perusahaan agar bisa selalu di implementasikan
oleh setiap karyawan Kompas Gramedia.
Kekuatan
Kekuatan meliputi kemampuan internal, sumber
daya, dan faktor situasional positif yang dapat
membantu perusahaan melayani pelanggannya dan
mencapai tujuannya (Kotler & Armstrong, 2008:64).
44
Kekuatan Gramedia Bookstore yang pertama terletak
pada kelengkapan produk yang tersedia, dengan
menyediakan produk yang beragam dan berkualitas
maka Gramedia Bookstore dapat memenuhi kebutuhan
para konsumen. Sehingga diharapkan kebutuhan
konsumen yang beragam dapat terpenuhi ketika mereka
berbelanja di Gramedia Bookstore.
Selain itu Gramedia Bookstore juga berusaha
menawarkan harga yang bersaing demi kepuasan para
konsumen, frekuensi pemberian diskon juga menjadi
salah satu kekuatan Gramedia Bookstore, sebab tidak
dapat dipungkiri bahwa diskon menjadi daya tarik
tersendiri. Apalagi sekarang dengan hadirnya Kompas
Gramedia Value Card-Flazz (KGVC), akan semakin
membentuk potensi yang kuat bagi Gramedia Bookstore
untuk menarik konsumen yang loyal. KGVC
memberikan berbagai manfaat bagi pemiliknya, hal
tersebut dianggap Gramedia sebagai bentuk
penghargaan untuk konsumen yang setia pada Gramedia
Bookstore.
Lokasi outlet Gramedia Bookstore yang tersebar di
berbagai kota di seluruh Indonesia juga merupakan
kekuatan yang membuat Gramedia Bookstore dikenal
oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hingga Januari
2011, jumlah outlet yang tersebar yaitu 98 outlet, yang
antara lain berada di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok,
Bogor, Cirebon, Bandung, Semarang, Surakarta,
45
Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Jember, Malang,
Madiun, Kediri, Pangkal Pinang, Manado, Bali, Kupang,
Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan,
Pekanbaru, Batam, Balikpapan, Banjarmasin,
Samarinda, Pontianak, Makasar, Kendari, dan Jayapura.
Dengan banyaknya jumlah outlet yang tersebar, maka
diharapkan Gramedia Bookstore mampu memenuhi
kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia dan tidak
terbatas oleh wilayah, hal tersebut terbukti dari lokasi
sejumlah outlet yang tersebar mulai dari Medan hingga
Jayapura.
Kekuatan Gramedia Bookstore yang lainnya adalah
strategi pemasaran yang baik. Hal ini terbukti dengan
diraihnya penghargaan Marketing Award 2009 dalam
kategori The Best Experiential Marketing, yang
diselenggarakan oleh MajalahMarketing bekerja sama
dengan dosen-dosen senior dari universitas magister
manajemen terkemuka di Jakarta. Nisa (2009)
mengatakan bahwa experiential marketing yang dimiliki
Gramedia adalah bagaimana menciptakan kenyamanan
bagi konsumen selama berada di dalam toko buku,
sehingga ketika konsumen datang toko tidak hanya
membeli barang, tapi juga
mendapatexperience tersendiri di dalam toko tersebut,
itulah yang diciptakan oleh Gramedia
Bookstore. Experience yang diperoleh para konsumen
antara lain karena kenyamanan toko, pelayanan yang
46
baik, juga dari segi desain, dan interior toko buku yang
menarik.
Selanjutnya yang menjadi kekuatan utama bagi
Gramedia Bookstore adalah citra merek dan reputasi
yang sangat baik, menurut Damanik (2010) hal ini
dibuktikan dengan gelar Top Brand Award 2010 yang
berhasil dipertahankan oleh Gramedia Bookstore. Acara
yang diselenggarakan oleh
Majalah Marketingdan Frontier Consulting
Group tersebut menobatkan Gramedia Bookstore
sebagai toko buku paling dikenal oleh publik,
denganTop Brand Index (TBI) sebesar 78,1%. Gramedia
Bookstore meninggalkan jauh pesaingnya TB Gunung
Agung dengan indeks 12,4%, sementara toko buku
lainnya seperti Toga Mas, Karisma, dan Wali Songo
harus puas dengan indeks di bawah 3%. Berdasarkan
index tersebut, merek Gramedia memang begitu lekat di
hati masyarakat sehingga sekitar 78,1% dari 2.400
responden di enam kota besar di Indonesia memilih
Gramedia sebagai merek paling top. Merek Gramedia
menempati top of mind di masyarakat, memiliki market
share yang tinggi, dan memiliki pelanggan dengan
tingkat loyalitas yang tinggi.
Kelemahan
Kotler & Armstrong (2008:64) mengatakan bahwa
kelemahan meliputi keterbatasan internal dan faktor
47
situasional negatif yang dapat menghalangi performa
perusahaan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh
peneliti, salah satu kelemahan Gramedia Bookstore
adalah harga buku impor yang masih bergantung pada
nilai kurs. Ketika nilai kurs Rupiah terhadap mata uang
asing lemah, maka hal tersebut akan berdampak pada
harga buku impor yang ditawarkan. Semakin lemah nilai
kurs Rupiah, maka semakin mahal harga buku impor
tersebut. Alangkah baiknya jika Gramedia Bookstore
memiliki kendali terhadap harga buku impor yang dijual,
sehingga harga yang dibandrol dapat disesuaikan dengan
daya beli konsumen.
Meskipun pada umumnya harga produk yang
tersedia di Gramedia Bookstore dapat dijangkau oleh
konsumen kelas menengah, namun terdapat beberapa
produk yang harganya relatif lebih mahal, seperti alat
tulis dan produk multimedia. Ketika peneliti
membandingkan harga alat tulis yang tersedia di
Gramedia Bookstore dengan toko lain seperti Royal
ATK di Jalan Ciliwung Malang, terdapat beberapa alat
tulis yang harganya terbukti lebih mahal. Sedangkan
untuk produk multimedia seperti laptop dan handphone,
Gramedia Bookstore menawarkan harga yang lebih
tinggi dibandingkan harga yang ditawarkan oleh toko-
toko elektronik lainnya. Kelemahan tersebut
dikarenakan oleh kekurangmampuan Gramedia
Bookstore dalam menyetarakan harga dengan toko-toko
48
yang khusus menjual alat tulis dan barang elektronik,
sebab Gramedia Bookstore sendiri merupakan toko buku
yang lebih berkonsentrasi pada penjualan buku.
Hal lain yang menjadi kelemahan Gramedia
Bookstore adalah pelayanan
operasional online Gramedia yang hanya terbatas pada
hari Senin – Jumat, pukul 08.00 – 17.00 WIB saja.
Sehingga pada malam hari dan weekend,
situs online Gramedia tersebut tidak beroperasi. Kondisi
tersebut akan menyulitkan konsumen yang ingin
melakukan transaksi pada malam hari atau pada hari
Sabtu atau Minggu, misalnya seperti orang-orang yang
sibuk dan tidak memiliki cukup waktu untuk
bertransaksi pada jam kerja.
Peluang
Menurut Kotler & Armstrong (2008:64), peluang
adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada
lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan. Buku merupakan
kebutuhan bagi semua orang, tidak terbatas usia. Baik
anak-anak maupun dewasa pada umumnya
membutuhkan buku sebagai media untuk mendapatkan
wawasan atau ilmu pengetahuan, terutama bagi para
pelajar. Setiap tahun ajaran baru, para pelajar
membutuhkan buku untuk menunjang kebutuhannya
dalam bersekolah, sehingga dapat dikatakan permintaan
49
terhadap buku tidak pernah menurun bahkan cenderung
bertambah. Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi
Gramedia Bookstore untuk terus memperluas dan
memperkaya usahanya.
Dalam era globalisasi sekarang ini, internet telah
menjadi bagian dari setiap kehidupan masyarakat,
penggunaan internet secara positif mampu memberikan
banyak manfaat kepada penggunanya. Banyak informasi
yang didapat dari internet, bahkan internet juga telah
dijadikan media bisnis seperti penjualan barang
secara online, dan juga media pembelajaran. Hal
tersebut yang kemudian menciptakan suatu produk yang
disebut e-book atauelectronic book, yaitu buku yang
berupa soft copy dan umumnya berupa file PDF. E-
book juga disebut paperless book, karena
penggunaannya harus melalui media ekektronik
seperti computer,laptop, atau notepad. Bisa dikatakan
bahwa saat ini sudah banyak masyarakat yang
menggunakan e-book sebagai bahan bacaan mereka.
Gramedia Bookstore dalam situasi ini berpeluang untuk
turut menyediakan e-book bagi konsumennya, hal
tersebut akan menjadi hal baru bagi Gramedia
Bookstore, sehingga tidak hanya menyediakan buku
dalam bentuk hard copy, namun juga menyediakan e-
book.
Ancaman
50
Ancaman adalah factor pada lingkungan eksternal
yang tidak menguntungkan dan menghadirkan tantangan
bagi performa perusahaan (Kotler & Armstrong,
2008:64). Ancaman bagi Gramedia Bookstore yaitu toko
buku lainnya yang juga hadir di sekitar masyarakat,
seperti misalnya TB Gunung Agung, Toga Mas, Tisera,
Karisma, dll. Selain toko buku yang disebutkan di atas,
keberadaan pasar buku juga menjadi ancaman bagi
Gramedia Bookstore, apalagi pasar buku umumnya
menjual buku bekas atau buku baru yang kualitasnya
bajakan atau palsu dengan harga yang jauh lebih murah.
Seperti yang ada di kota Malang yaitu Pasar Buku Wilis
yang menyediakan berbagai jenis buku bekas atau baru
dengan harga murah.
Penjualan buku melalui media internet kini juga
telah marak di masyarakat. Meskipun Gramedia
Bookstore juga memiliki situsonline, namun keberadaan
situs penjualan buku online lainnya juga dapat menjadi
ancaman bagi Gramedia Bookstore, seperti contohnya
Amazon, Ebay, Kaskus, dll. Dalam hal ini Gramedia
Bookstore harus memiliki cara tertentu agar konsumen
lebih memilih untuk berbelanja di situs online Gramedia
daripada situs lainnya, misalnya seperti prosedur
pembelian dan pembayaran yang mudah.
Situs penjualan buku online yang telah disebutkan di
atas tidak hanya menjual buku namun e-book, sedangkan
untuk saat ini Gramedia Bookstore belum menyediakan
51
produk berupa e-book. Tentu saja kondisi tersebut
menjadi ancaman bagi Gramedia Bookstore. Pihak
manajemen perlu menerapkan strategi yang baik dalam
menyiasati setiap ancaman yang ada agar tidak timbul
kerugian.
BAB IV
KESIMPULAN
52
Analisis SWOT Toko
Bookstor
BAB 1
PENDAHULUAN
56
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Di
pundak mahasiswa masa depan suatu bangsa
dipertaruhkan. Tidak hanya dengan menuntut ilmu di
kampus, tetapi mahasiswa harus bisa
mengimplementasikan ilmu yang di dapat di bangku
universitas di dunia nyata. Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
merupakan suatu kegiatan positif yang dilakukan
supaya mahasiswa maupun mahasiswi bisa mengetahui
dan memahami bagaimana keadaan dunia kerja yang
sebenarnya. KKL meruapakan salah satu syarat penting
untuk mengikuti sidang skripsi bagi mahasiswa tingkat
akhir. Kegiatan KKL memiliki banyak manfaat bagi
mereka yang melaksanakannya. Selain untuk
menambah pengalaman dibidang Pekerjaan yang
diminati, KKL bias memudahkan kita untuk beradaptasi
dalam dunia kerja serta menambah banyak link yang
nantinya akan sangat dibutuhkan ketika kita masuk ke
dunia kerja.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan
bagian dari mata kuliah yang harus ditempuh sebagai
salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa dan
mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Komunikasi, Universitas Gunadarma. Tujuan kegiatan
ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk
pengaplikasian ilmu-ilmu secara teoritis yang telah
57
didapat selama perkuliahan yang
pengimplementasiannya dilakukan dalam kegiatan ini.
Penulis melakukan KKL di salah satu satu
perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia,
Kelompok Kompas Gramedia. Gramedia Asri
Media adalah anak perusahaanKompas Gramedia yang
menyediakan jaringan toko bukudengan nama Toko
Buku Gramedia dan Trimedia di beberapa kota
di Indonesia dan Malaysia. Perusahaan ini didirikan
pada tanggal 2 Februari 1970 dengan diawali dari satu
toko buku kecil berukuran 25m² di daerah Jakarta Barat
dan sampai tahun 2002 telah berkembang menjadi
lebih dari 50 toko yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain menyediakan buku, Toko Buku Gramedia juga
menyediakan berbagai produk lain seperti alat
tulis,perlengkapan kantor, alat olahraga, dll.
Perusahaan ini bekerja sama dengan penerbit-
penerbit buku baik dalam maupun luar negeri. Dari
kelompok usahanya sendiri, pemasok ke Toko Buku
Gramedia antara lain adalah Gramedia Pustaka
Utama,Elex Media Komputindo, Gramedia Widya
Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan Gramedia Majalah,
sementara dari luar negeri misalnya Prentice
Hall, McGraw Hill, Addison Wesley.
58
1.2 Materi Kerja Praktik
Tujuan
59
1. Untuk mengetahui cara memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi konsumen.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang
memuaskan dapat mempengaruhi minat konsumen
untuk berbelanja kembali.
60
5. Untuk menambah pengalaman kerja bagi peserta didik
selama mengikuti pendidkan
BAB II
62
Hampir 3 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal
28 Juni 1965, diterbitkan Surat Kabar KOMPAS, yang
berawal dari ide menerbitkan koran untuk melawan
pers komunis. Pada mulanya KOMPAS terbit sebagai
surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4
kali seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun
telah berkembang menjadi surat kabar harian nasional
dengan oplah mencapai 30.650 eksemplar.
1970
Melihat perkembangan usaha yang sangat baik dan
dengan semangat membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan
lapangan kerja baru, PK Ojong mulai melakukan
diversifikasi usaha. Pada tanggal 2 Februari 1970
didirikan Toko Buku Gramedia untuk memperkuat
penyebaran produk dan menjual buku-buku yang
berasal dari luar negeri. Sebagai langkah awal, dibuka
sebuah toko kecil berukuran 25 m2, di Jalan Gajah
Mada, Jakarta Pusat.
1971
Pada awalnya harian KOMPAS dicetak di
percetakan PT Keng Po. Seiring perkembangan oplah
yang semakin meningkat, dan agar dapat menjamin
KOMPAS dapat terbit pagi hari, dipandang perlu
63
memiliki usaha percetakan sendiri. Pada tahun 1971
perusahaan mendirikan Percetakan Gramedia di Jalan
Palmerah Selatan, yang mulai beroperasi pada bulan
Agustus 1972, dan diresmikan pada tanggal 25
November 1972 oleh Ali Sadikin, selaku Gubernur DKI
Jakarta saat itu. Dalam perkembangannya, pada tahun
1997 dibangunlah sistem cetak jarak jauh (remote
printing) sebagai terobosan baru teknologi percetakan
untuk mempercepat distribusi koran harian KOMPAS di
daerah. Sistem cetak jarak jauh yang pertama kali
didirikan pada tahun 1997 di Bawen, dan dilanjutkan
dengan kota-kota lainnya seperti Makasar (Oktober
1998), Surabaya (November 1999), Palembang (Juni
2001), Medan (Juni 2003), Banjarmasin (Agustus 2002),
Bandung I (Februari 2006), Bandung II (Januari 2007),
Bali (Maret 2009).
1972
Hampir bersamaan dengan mulai beroperasinya
Percetakan Gramedia, pada tahun yang sama didirikan
unit bisnis Radio Sonora, berkedudukan di Jalan Gajah
Mada, Jakarta Pusat. Radio Sonora didirikan oleh para
pendiri Kompas Gramedia untuk memberikan layanan
informasi bagi masyarakat melalui media elektronik,
selain melalui media tertulis.
64
1973
Untuk mengisi kekosongan bacaan khusus anak-
anak, diterbitkanlah majalah anak-anak Bobo pada
tanggal 14 April 1973. Sebelum majalah Bobo terbit,
harian KOMPAS menerbitkan sisipan halaman khusus
untuk anak-anak. Seiring dengan respon yang positif
dari pembaca terhadap sisipan halaman khusus anak-
anak di harian KOMPAS tersebut, perusahaan bekerja
sama dengan penerbit majalah Bobo di Belanda, untuk
menerbitkan majalah Bobo di Indonesia. Pada awalnya,
majalah Bobo terdiri dari 16 halaman kertas koran,
dengan oplah mencapai 50.000 eksemplar, dan menjadi
majalah anak-anak pertama yang berwarna di
Indonesia. Usaha di bidang majalah ini kemudian
semakin berkembang dan merambah ke segmen
remaja, wanita, pria, otomotif, pengetahuan, teknologi
dan umum, yang semuanya tergabung dalam unit bisnis
Kelompok Majalah.
1974
Pada tahun 1974 didirikan unit bisnis PT Gramedia
Pustaka Utama (GPU) sebagai penerbit buku umum.
Buku pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila
karya Marga T, yang sebelumnya merupakan cerita
bersambung di Harian KOMPAS. Produk penerbitan
65
buku GPU mendapatkan respon yang positif di
masyarakat, maka usaha penerbitan buku merambah
ke berbagai segmen, seperti buku anak-anak, novel,
buku resep makanan, buku nonfiksi seperti buku seri
manajemen, budaya, filsafat, sains, buku perguruan
tinggi, dan lain sebagainya.
1985
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang terus
semakin berkembang berkait dengan beragamnya jenis
buku, pada 15 Januari 1985 didirikan unit usaha khusus
untuk menerbitkan buku-buku elektronik, buku
komputer, yang kemudian juga merambah ke buku-
buku komik, yaitu PT Elexmedia Komputindo. Khusus
untuk buku-buku ajar, khususnya untuk pendidikan
dasar dan menengah, pada 20 September 1990
didirikan penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia
(Grasindo), dan kemudian pada 1 Juni 1996 juga
didirikan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG),
kemudian Penerbit Buku Kompas, yang antara lain
mendaur ulang tulisan-tulisan yang pernah dimuat di
harian KOMPAS.
1976
Pada tahun 1976, Kompas Gramedia mendirikan
unit bisnis PT Gramedia Film. Saat itu, selain menggarap
66
film-film dokumenter, Gramedia Film juga membuat
film cerita. Salah satu film cerita yang berprestasi
adalah Suci Sang Primadona yang mendapat Piala Citra,
penghargaan tertinggi perfilman Indonesia. Hanya saja
Gramedia Film tidak berumur panjang, karena kalah
bersaing dengan produksi film lainnya yang lebih
mengutamakan konten hiburan.
1981
Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha di
luar core business dengan membangun unit bisnis
perhotelan, yang dimulai dengan didirikannya PT
Grahawita Santika (PT GWS) pada tanggal 22 Agustus
1981. PT GWS pertama kali membeli Hotel Soeti di Jl.
Sumatera, Bandung, yang kemudian di renovasi dan
diganti menjadi Hotel Santika Bandung hingga saat ini.
Usaha di bidang perhotelan berkembang sangat pesat
dan Hotel Santika telah hadir di berbagai kota besar di
Indonesia.
1984
Kompas Gramedia kembali mengembangkan
produk yang dimilikinya dengan menerbitkan rubrik
BOLA pada tanggal 3 Maret 1984 sebagai sisipan harian
KOMPAS setiap hari Jumat. Rubrik BOLA dicetak
pertama kali sebanyak 412.000 eksemplar sesuai
67
dengan oplah KOMPAS pada waktu itu, dan mendapat
respon yang sangat baik dari para pembaca dan
pemasang iklan. Atas gagasan Jakob Oetama, selaku
Pemimpin Redaksi KOMPAS pada waktu itu, bahwa
setiap rubrik KOMPAS yang digemari pembaca dapat
dikembangkan menjadi terbitan tersendiri, maka 4
tahun kemudian tepatnya pada bulan April 1988, BOLA
dilepas oleh KOMPAS untuk berdiri sendiri menjadi
Tabloid BOLA. Keputusan tersebut diambil dengan
mempertimbangkan pula kemampuan desk olahraga di
KOMPAS yang dipandang sebagai salah satu desk yang
kuat karena dukungan wartawannya, sehingga rubrik
olahraga menjadi salah satu rubrik yang digemari
pembacanya. Dalam perkembangannya, BOLA
menambah bauran produk dalam bentuk buku dan
majalah. Tidak hanya terpaku pada dunia olahraga,
BOLAmerambah juga ke bidang kesehatan, dengan
diterbitkannya Tabloid SENIOR, dan kemudian berubah
menjadi Tabloid Gaya Hidup Sehat.
1987
Pada tahun 1987, Kompas Gramedia mengambil-
alih kepemilikan perusahaan penerbitan harian
Sriwijaya Post di Palembang. Pada masa itu ada
himbauan dari Menteri Penerangan RI agar koran-koran
besar membantu koran-koran daerah yang terhambat
68
permasalahan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers).
Maka pada akhir 1987 didirikan unit usaha Kelompok
Pers Daerah (Persda) yang tugas awalnya adalah
membantu koran-koran daerah yang membutuhkan
pertolongan. Pada tahun 1988, Kompas Gramedia
mengambil-alih perusahaan penerbitan koran Swadesi
yang namanya diubah menjadi Serambi Indonesia di
Banda Aceh. Tahun 1992, Kompas Gramedia
mengambil-alih perusahaan penerbitan koran Pos
Kupang, dan pada tahun 1994 mengambil-alih
perusahaan penerbitan koran Banjarmasin Post. Pada
perkembangan selanjutnya, Persda memperkuat
bisnisnya dengan mendirikan sendiri koran daerah di
hampir seluruh propinsi dengan brand Tribun.
1988
Diversifikasi usaha kembali dilakukan oleh Kompas
Gramedia dengan pendirian PT Graha Kerindo Utama
(GKU) pada tahun 1988, sebagai perusahaan converting
tissue berkualitas dengan brand Tessa dan Multi.
Seiring persaingan yang semakin ketat, GKU
menginginkan jaminan kesediaan pasokan bahan baku
kertas agar produksi bisa stabil, maka didirikanlah
pabrik pembuatan kertas tissue (paper mill). Pada tahun
yang bersamaan dengan berdirinya GKU, Kompas
Gramedia mengambil-alih surat kabar mingguan Surya,
69
yang didirikan oleh perusahaan penerbitan koran Pos
Kota pada tahun 1986, dan kemudian diubah menjadi
Harian Pagi Surya.
1996
Dengan perkembangan perekonomian dan dunia
bisnis di Indonesia, pada tahun 1996 Kompas Gramedia
mendirikan PT. Grahanusa Mediatama yang
menerbitkan Tabloid KONTAN, yang terbit pertama kali
pada tanggal 27 September 1996. Untuk menjawab
kebutuhan pembaca, diterbitkan pula pada Januari
2006 edisi khusus bulanan KONTAN dan pada tanggal
27 September 2007 diterbitkan harian bisnis dan
investasi KONTAN.
1998
Perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada
perkembangan tren di masyarakat yang menunjukkan
fenomena meningkatnya penggunaan jaringan internet
untuk mendapatkan informasi, maka Harian KOMPAS
membuat versi online dari harian KOMPAS cetak yang
disebut Kompas Online dengan alamat
http://www.kompas.com. Pada tahun 1998, Kompas
70
Online berkembang menjadi unit bisnis tersendiri
dibawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM). Saat
ini Kompas Online diubah menjadi Kompas.com.
1999
Pada tahun 1999, dengan tujuan memberikan
informasi yang lebih khas bagi warga Jakarta dan
sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi),
diterbitkanlah Harian Warta Kota, tepatnya pada
tanggal 3 Mei 1999. Diawali dari koran 12 halaman,
Warta Kota terbit setiap hari Senin sampai Sabtu.
Dengan mempertimbangkan respon yang baik dari para
pembaca, pada tahun 2001 diterbitkan pula Warta Kota
edisi hari Minggu.
2000
Pengembangan bisnis Kompas Gramedia kembali
dilakukan pada tahun 2000, dengan didirikannya PT
Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, tepatnya pada tanggal
22 Maret 2000, yang pada waktu itu dikenal dengan
sebutan TV7. Pada perkembangannya TV7 resmi
berubah nama menjadi Trans7 pada tanggal 15
Desember 2006 dengan masuknya PT Trans Corporation
dalam kepemilikan saham.
2005
71
Upaya diversifikasi kembali dilakukan pada tanggal
25 November 2005, dengan mendirikan Universitas
Multimedia Nusantara (UMN) yang dikelola oleh
Yayasan Media Informasi Kompas Gramedia. UMN
merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dengan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar
dalam setiap proses belajar mengajar. Pada awalnya,
sebagai tempat belajar mengajar, UMN menyewa
gedung BNI46 Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Pada tahun
2009 UMN membangun gedung sendiri dan diresmikan
pada tanggal 2 Desember 2009, bertempat di Gading
Serpong, Summarecon, Tangerang.
2009
Seiring dengan perkembangan teknologi dan situasi
lingkungan bisnis di media, bisnis media cetak
diarahkan untuk melakukan transformasi menuju era
digital. Dengan demikian sosok media selanjutnya
ditampilkan melalui multi media, multi channel, dan
multiplatform (MMM). Maka pada awal tahun 2009
media televisi mulai dijajagi kembali. Kompas Gramedia
Television (KOMPAS GRAMEDIA TV) menjadi kendaraan
perusahaan untuk menjalankan bisnis di televisi yang
dimulai dengan pembentukan proyek KOMPAS
GRAMEDIATV pada awal Oktober 2009. Proyek ini
memulai kegiatannya dengan membentuk KOMPAS
72
GRAMEDIA Production yang diberi tugas untuk
memproduksi program acara yang memberikan value
added kepada pemirsa, sehingga program-program
yang akan ditayangkan mengandung nilai-nilai
kemanusiaan, nilai sosial dan pendidikan. Proyek
KOMPAS GRAMEDIATV sekaligus juga mempersiapkan
terbentuknya KOMPAS GRAMEDIA TV Network,
Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA Vision, dan
Kompas TV.
2.3 Budaya Perusahaan
2. CREDIBLE
74
Integritas tinggi; jujur; satu kata dengan perbuatan
(konsisten)
Dapat dipercaya (reliable); dapat diandalkan (capable)
Bertanggungjawab; menepati janji (komitmen); disiplin
Berwatak baik; berniat baik; berpikir positif.
Ber-etika bisnis bersih; transparan (keterbukaan)
Berjalan sesuai regulasi (pemerintah, stakeholders,
shareholders)
Loyal; setia pada lembaga & profesi; dedikatif
Fair (tidak curang)
3. COMPETENT
75
Berwawasan luas
Senantiasa mengembangkan diri; continuous learning
Proaktif
Mengambil keputusan dengan arif; pertimbangan
matang
Bekerjasama demi hasil terbaik bersama tim (sinergi;
aliansi strategik; involving; teamwork)
Trampil teknologi
4. COMPETITIVE
76
Tidak puas dengan kondisi saat ini, ingin berubah
menjadi lebih baik
Mengelola jejaring /networking yang semakin world
wide
5. CUSTOMER DELIGHT
78
Kompas telah menjadi surat kabar yang paling banyak
dibaca di Indonesia dengan sirkulasi yang terluas.
Keberhasilan yang mereka raih tersebut, membawa
keduanya berkembang ke dalam usaha penerbitan,
percetakan, danretail buku serta majalah. Hingga pada
tahun 1970 untuk pertama kalinya toko buku Gramedia
didirikan di jalan Gajah Mada Jakarta, dan sampai
dengan Januari 2011 telah memiliki 98 cabang yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan slogan bahwa “Membaca adalah kunci
yang akan memperkuat masyarakat Indonesia untuk
menciptakan masa depan mereka sendiri”, Gramedia
Bookstore memiliki visi dan misi sebagai berikut,Tak
bisa dipungkiri bahwa distribusi merupakan mata rantai
yang lemah dalam dunia bisnis di Indonesia. Penerbit
dan percetakan saja tidaklah cukup untuk dapat
mendistribusikan produk secara merata ke seluruh
pelosok tanah air. Itulah sebabnya Kelompok Kompas -
Gramedia (KKG) mendirikan jaringan toko buku, dengan
maksud memperkuat penyebaran produk, tanpa
berkeinginan untuk lepas dari jaringan distribusi yang
ada.
Toko Buku Gramedia didirikan 02 Februari 1970
oleh P.K. Ojong, yang juga merupakan pendiri KKG,
dengan misi turut serta menyebarkan produk
79
pendidikan dan informasi, demi tercapainya cita-cita
bersama mencerdaskan kehidupan bangsa, menuju
masyarakat baru Indonesia yang berkehidupan
Pancasila.
Dari sebuah toko buku kecil berukuran 25 m2, yang
berlokasi di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Toko Buku
Gramedia sampai dengan akhir tahun 2010 telah
tumbuh dan berkembang menjadi 94 toko buku
Gramedia, Rumah Buku sebanyak 2 buah, Gramedia
Book International sebanyak 1 buah, Trimedia sebanyak
3 buah, yang seluruhnya tersebar di Indonesia bahkan
manca negara. Mengantisipasi perkembangan ilmu dan
teknologi, Toko Buku Gramedia membentuk 'Gramedia
Online'.
Semula - pada saat berdiri - Toko Buku Gramedia
hanya menawarkan buku. Namun saat ini ragam
produknya sudah semakin berkembang, antara lain :
stationery, fancy, peralatan kantor, peralatan olahraga,
dan produk berteknologi tinggi seperti CD-ROM, audio-
video book, dan berbagai produk lain.
Pemasaran produk tersebut, didukung ratusan
penerbit dan pemasok dalam dan luar negeri, termasuk
didalamnya beberapa penerbit intern KKG, seperti :
Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo,
80
Gramedia Widya Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan
Penerbit Gramedia Majalah.
Departemen Impor bertugas khusus untuk
mengelola dan mengembangkan jalinan kerja sama
dengan penerbit luar negeri yang kini berjumlah lebih
dari 250 penerbit. Penerbit luar negeri yang aktif
menjalin kerja sama:
Amerika Serikat: Simon & Schuster, Prentice Hall,
McGraw Hill, Maxwell Macmillan, Addison Wesley,
John Wiley, Harper Collins, Bantam, Random
House, Baker & Taylor, dan lain-lain.
Eropa: Penguin, Cambridge, Oxford, Elsevier,
Grossohaus, Hachette, Longman, MacMillan UK,
dan lain-lain.
Asia: Kondasha, Japan Publication, Toppan,
Canfonian, Asiapac, UBSPD, S. Chand, S.S. Mubaruk,
Pan Pacific, Mighty Mind, Federal Publication, dan
lain-lain.
Sejak pertama kali dibuka tahun 1970, Gramedia
Bookstore telah menjadi pemimpin dalam penjualan
buku dan penerbitan, berada jauh di atas dari pesaing-
pesaing terdekatnya. Gramedia Bookstore telah
mengembangkan citra merek dan reputasi yang sangat
bagus selama bertahun-tahun. Masyarakat Indonesia
81
telah tumbuh bersama Gramedia dan belajar untuk
mempercayai Gramedia dalam menyediakan berbagai
buku berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau
bagi mereka. Gramedia Bookstore telah menyediakan
bahan bacaan berkualitas selama lebih dari 40 tahun
dan telah menjadi sebuah merek yang teruji dan
terpercaya di dalam retail buku dan penerbitan.
Penerbit dari Gramedia sendiri terdiri dari enam
perusahaan yang memasok sekitar 40% dari total buku
yang diterbitkan, buku-buku tersebut terdiri dari buku
asli berbahasa Indonesia dan buku terjemahan.
Gramedia menjalin hubungan yang baik dengan para
pemasok dan mitra kerjanya, Gramedia dikenal atas
keadilan dan integritas dalam segala urusan bisnis.
Pemasok selalu dibayar tepat waktu dan pihak Mal atau
Dept. Store yang bekerja sama dengan Gramedia
mengerti bahwa Gramedia Bookstore selalu menjadi
pembangun lalu lintas yang baik bagi Mal maupun Dept.
Store mereka.
Gramedia Bookstore dimiliki dan dikelola oleh PT
Gramedia Asri Media (GAM), sebuah anak perusahaan
yang sepenuhnya dimiliki oleh Kompas Gramedia Group
(KGG). GAM adalah saluran distribusi retail untuk KGG
yang juga menangani penerbit dan mitra asing.
Kemudian pada tahun 1972 KGG mendirikan sebuah
82
pabrik percetakan di Jakarta dalam rangka memenuhi
kebutuhan terhadap koran dan majalah yang semakin
meningkat, hingga kemudian pada tahun 1973 dibentuk
PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) dan mulai
menerbitkan judul pertamanya. Perusahaan tersebut
telah meraih sukses yang luar biasa, hingga kini mampu
menerbitkan lebih dari 600 judul per tahun, kisaran
judul buku terdiri dari buku anak-anak dan remaja,
buku bahasa dan sastra, kamus dan referensi, buku teks
universitas, buku mengenai life style dan masih banyak
lagi. GPU memiliki 60% judul buku asing yang
diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia, secara
kolektif GPU menangani sekitar 4000 judul aktif yang
didistribusikan oleh Gramedia Bookstore.
Melonjaknya kebutuhan terhadap pendidikan
teknologi membuat KGG mendirikan PT Elex Media
Komputindo (EMK) pada tahun 1985. EMK menerbitkan
buku-buku tentang komputer, elektronik, teknologi,
komik, dan perangkat lunak komputer. Setiap tahun
EMK menerbitkan 1500 judul baru dan lebih dari 50%
judul merupakan terjemahan dari bahasa asing.
Kemudian pada tahun 1990 KGG mendirikan PT
Gramedia Widiasarana Indonesia atau yang dikenal
dengan Grasindo. Grasindo berkonsentrasi pada buku
pelajaran sekolah dan bahan pendidikan lainnya untuk
83
TK hingga SMA, sampai dengan sekarang Grasindo
mampu menerbitkan 300 judul baru setiap tahun. Tidak
hanya di bidang penerbitan buku, KGG juga telah
memiliki Gramedia Majalah yang menangani sekitar 43
judul tabloid dan majalah, yang terdiri dari 30 judul asli
dan 13 berlisensi, seperti National Geographic,
TopGear, Disney Junior dan masih banyak lagi.
Indonesia telah melihat suatu transformasi selama
40 tahun terakhir, sebuah negara yang memiliki
keragaman luar biasa dan geografis yang sangat luas,
kaya akan seni dan tradisi budaya membuat Indonesia
harus menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan.
Pada tahun 1970-an, ketika Gramedia baru saja berdiri,
lebih dari 31% penduduk Indonesia berusia di atas 10
tahun mengalami buta huruf. Namun pada tahun 2003,
angka buta huruf turun menjadi 9,07% untuk kelompok
yang sama. Wajib belajar 9 tahun bagi setiap penduduk
Indonesia yang dilaksanakan bersamaan dengan
berkembangnya kelas menengah dengan pesat
menciptakan kondisi yang haus akan ilmu pengetahuan
dan buku bacaan setiap harinya yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Dalam hal tersebut tentu
saja Gramedia telah berperan penting untuk ikut serta
mencerdaskan bangsa.
84
Bauran Pemasaran Gramedia Bookstore
85
Buku-buku di Gramedia Bookstore 80% adalah
karya lokal yang diproduksi di Indonesia atau bahan
asing yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia dan 20% sisanya merupakan buku impor. Ini
termasuk buku-buku tentang berbagai subyek dan
tema, bahan studi, kamus, direktori jalan, majalah dan
komik. Alat tulis yang disediakan di Gramedia Bookstore
meliputi pena, pensil, perlengkapan menggambar, map,
buku tulis, dan masih banyak lagi. Untuk peralatan
multimedia meliputi digital camera dan
aksesorisnya, laptop dan
aksesorisnya, printer, fax,scanner, handphone, dll.
Adapun peralatan olahraga yang disediakan meliputi
alat-alat fitness, berbagai macam bola, raket, scooter,
sepatu roda, perlengkapan renang, dll. Sedangkan alat-
alat musik yang tersedia yaitu keyboard, gitar, drum,
seruling, pianika, dll.
Produk-produk yang disediakan oleh Gramedia
Bookstore sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
Gramedia tidak hanya mengutamakan kuantitas produk
yang disediakan, namun juga memperhatikan kualitas
yang baik. Buku-buku yang tersedia dijamin
keasliannya, sebab Gramedia menjalin kerjasama
dengan sejumlah penerbit, sehingga setiap buku yang
dijual merupakan produk orisinil. Kualitas yang baik
86
tidak hanya terletak pada buku, berbagai produk
berupa alat tulis yang tersedia di Gramedia Bookstore
juga merupakan produk yang berkualitas. Sama halnya
dengan produk multimedia dan berbagai peralatan
musik serta olahraga, pemasok produk-produk tersebut
berasal dari perusahaan ternama yang telah dipercaya
oleh konsumen. Sehingga dari segi kualitas, Gramedia
Bookstore tidak hanya menjadi one-stop shop yang
menyediakan beragam produk, namun juga mampu
memuaskan pelanggan dengan produknya yang
berkualitas.
Gramedia Bookstore menyediakan buku-buku
dengan berbagai subjek dan tema, hal tersebut
merupakan hasil dari kerjasama pihak Gramedia dengan
sejumlah penerbit antara lain Penerbit Erlangga,
Salemba Empat, Arruzz Media, Trans Media, Penerbit
Diva, Prestasi Pustaka, Gema Insani, dll. Selain buku-
buku dari penerbit tersebut, Gramedia juga mendapat
pasokan buku dari penerbit yang dimiliki oleh
perusahaan induk Kompas Gramedia Group (KGG),
antara lain Gramedia Pustaka Utama, Elexmedia
Komputindo, Gramedia Widiasarana Indonesia
(Grasindo), Kepustakaan Populer Gramedia, Penerbit
Buku Kompas, Bhuana Ilmu Populer, dan Gramedia
Majalah. Macam-macam alat tulis yang tersedia di
87
Gramedia Bookstore merupakan produk-produk dari
Steadler, Fiber Castel, Pentel, Stabilo, Joyko, Snowman,
Paperline, dll. Untuk perlengkapan sekolah seperti tas,
Gramedia menyediakan beberapa produk dari Eiger,
Export, Realpolo, serta Planet Ocean. Beberapa
perlengkapan olahraga yang tersedia mulai dari merek
Yonex, Spalding, Mikasa, hingga merek Wish. Namun
untuk alat-alat musik didominasi oleh produk dari
Yamaha, sedangkan produk multimedia terdiri dari
berbagai macam merek, antara lain Panasonic, Sony,
Canon, Samsung, HP, Alfalink, beberapa produk dari
Nokia, Sony Ericsson, dan Blackberry juga tersedia.
Harga
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan
pelanggan untuk memperoleh produk (Kotler &
Armstrong, 2008:63). Berbagai produk yang disediakan
oleh Gramedia Bookstore memiliki harga yang
umumnya dapat dijangkau oleh konsumen kelas
menengah. Bahkan Gramedia Bookstore pun terus
berupaya agar produknya juga mampu dijangkau oleh
konsumen kelas menengah ke bawah.
Untuk produk buku, harga yang ditawarkan oleh
Gramedia Bookstore bermacam-macam, mulai dari
puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Jumlah
88
harga masing-masing buku tersebut ditentukan
berdasarkan jenis buku itu sendiri. Antara buku
pelajaran sekolah, buku teks universitas, novel, komik,
dan jenis-jenis buku yang lain tentunya memiliki harga
berbeda-beda. Sedangkan untuk produk lainnya, seperti
alat tulis, perlengkapan musik dan olahraga, serta
produk multimedia, harga yang ditawarkan sesuai
dengan harga eceran yang disarankan oleh masing-
masing pemasok produk.
Salah satu cara Gramedia Bookstore untuk
memuaskan pelanggan adalah dengan memberikan
diskon atau potongan harga. Gramedia Bookstore yang
terletak di Jalan Basuki Rachmad Malang selalu
menggelar program diskon buku setiap periode-periode
tertentu dengan durasi selama 1bulan. Program
tersebut digelar di halaman depan Gramedia Bookstore
dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat.
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 5.000,- Rp.
7.000,- Rp. 10.000,- hingga Rp. 15.000,- umumnya
harga tersebut telah didiskon 50% dari harga semula
atau harga asli buku. Buku-buku yang didiskon terdiri
dari berbagai macam jenis dan subjek yang berasal dari
beberapa penerbit seperti Arruzz Media, Trans Media,
Mizan, Prestasi Pustaka, Gema Insani, Diva, dll.
89
Tidak hanya memberikan diskon pada periode
tertentu, Gramedia Bookstore yang terletak di Jalan
Basuki Rachmad Malang juga menyediakan buku-buku
khusus mahasiswa yang didiskon 25% sampai dengan
40% setiap harinya. Terdapat pula beberapa buku teks
universitas yang dibandrol dengan harga Rp. 5.000,- Rp.
10.000,- dan Rp. 15.000,-. Selain memberikan diskon
untuk produk yang berupa buku, Gramedia Bookstore
juga memberikan diskon untuk produk lainnya, seperti
salah satu contohnya yaitu VCD/DVD Film. Harga yang
ditawarkan untuk 2buah VCD/DVD Film yaitu mulai dari
Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- Rp. 30.000,- hingga
Rp.40.000,- .
Gramedia Bookstore juga memberikan potongan
harga khusus untuk pembelian buku terbitan Kompas
Gramedia (Penerbit Buku Kompas) bagi pelanggan yang
memiliki Kompas Gramedia Value Card-Flazz. Potongan
harga yang diberikan yaitu, regular discount10% untuk
semua buku terbitan Kompas Gramedia dan seasonal
discount 20% pada setiap acara Book Lovers Time
Kompas Gramedia. Terdapat pula keuntungan lain yang
diberikan Gramedia Bookstore bagi pelanggan yang
memiliki kartu tersebut, seperti salah satunya yaitu
kesempatan untuk indent buku dengan harga khusus.
Tempat
90
Menurut Kotler & Armstrong (2008:63), tempat
meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk
tersedia bagi pelanggan sasaran. Sejak pertama kali
dibuka pada tahun 1970 hingga Januari 2011, Gramedia
Bookstore telah memiliki 98 cabang yang tersebar di
seluruh Indonesia, bahkan menurut Laoli (2011)
Gramedia Bookstore akan segera membuka 10 cabang
baru lagi untuk beberapa daerah di Jakarta, Bandung,
dan Gorontalo. Sehingga kemungkinan sampai dengan
waktu sekarang ini, diperkirakan Gramedia Bookstore
telah memiliki lebih dari 100 cabang.
Setiap outlet Gramedia Bookstore menikmati lokasi
yang strategis dalam setiap kota-kota besar di Indonesia
dan beberapa kota kecil seperti Madiun, Kediri, dan
Magelang. Setiap outlettelah direncanakan dan
diposisikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
Gramedia Bookstore di setiap daerah tertentu. Di Kota
Malang sendiri terdapat dua outlet Gramedia
Bookstore, yaitu di Jalan Basuki Rachmad dan Jalan
Veteran, Matos.
Kedua lokasi Gramedia Bookstore di Kota Malang
merupakan tempat yang strategis. Jalan Basuki
Rachmad merupakan daerah yang terletak di pusat
kota, letak Gramedia Bookstore berdekatan dengan
alun-alun kota, Sarinah dan Ramayana Dept. Store,
91
beberapa tempat ibadah seperti masjid dan gereja,
kantor pemerintahan, serta berbagai macam
pertokoan. Alat transportasi umum yang lewat di
sekitar Gramedia Bookstore juga beragam, mulai dari
jurusan GA, AG, LG, GL, MM, dan LDG, hal tersebut
memudahkan masyarakat Malang dari berbagai daerah
untuk datang ke Gramedia Bookstore.
Letak Gramedia Bookstore yang berada di Matos
Jalan Veteran juga termasuk lokasi yang strategis,
karena berdekatan dengan beberapa sekolah dan
perguruan tinggi, seperti SMAN 8 Malang, SMKN 2
Malang, SMPN 4 Malang, MAN 3 Malang, MTSN 1
Malang, MIN 1 Malang, TK B.A Restu Malang, dan
Universitas Negeri Malang serta Universitas Brawijaya.
Selain itu, Matos sendiri juga merupakan salah satu Mal
yang memiliki banyak pengunjung sehingga
memberikan pengaruh positif bagi Gramedia Bookstore.
Beberapa alat transportasi umum yang lewat di sekitar
Matos antara lain AL, GL, LDG, dan ASD.
Selain tempat atau lokasi yang strategis, Gramedia
Bookstore juga berusaha untuk
menciptakan outlet yang nyaman bagi setiap pelanggan
yang datang. Kenyamanan tersebut selain dari
pelayanan prima juga diciptakan melalui segi design dan
interior yang baik. Pada umumnya design dan interior
92
antara kedua outletGramedia Bookstore yang ada di
Kota Malang hampir sama, perbedaannya hanya
terletak pada jumlah lantai, outlet di Jalan Basuki
Rachmad memiliki 3 lantai, sedangkan di Matos Jalan
Veteran hanya memiliki 2 lantai. Lantai 1 menyediakan
berbagai alat tulis, perlengkapan musik dan olahraga,
serta produk multimedia. Sedangkan lantai 2 khusus
menyediakan berbagai macam buku.
Penataan buku-buku di Gramedia Bookstore
dirancang sedemikian rupa untuk memberikan
kenyamanan pada pelanggan yang datang. Buku-buku
yang merupakan kebutuhan bagi kategori pelajar, mulai
dari TK, SD, SMP, SMA, dengan subjek seperti buku
pendidikan, kamus, buku referensi, buku anak dan
remaja (komik dan novel) dan buku sekolah diletakkan
di sisi yang berbeda dengan subjek buku yang
merupakan kebutuhan bagi kategori mahasiswa hingga
umum, yang meliputi agama dan filsafah, sosial dan
politik, majalah, teknik, TI, hukum, ekonomi, bisnis
manajemen, pariwisata, dan pertanian. Untuk buku-
buku impor, dan buku-buku mengenai gaya hidup,
kesehatan, bahasa dan sastra diletakkan di bagian
tengah, sedangkan di bagian terdepan merupakan
display untuk kategori buku pilihan, buku baru, danbest
seller.
93
Lantai 3 yang terletak di outlet Jalan Basuki
Rachmad merupakan area khusus buku mahasiswa
special promo. Sehingga semua buku yang terdapat di
lantai 3 tersebut khusus memenuhi kebutuhan para
mahasiswa. Terdapat berbagai macam tema, seperti
SPSS, Science, Metodologi Penelitian, Akuntansi,
Manajemen, Kedokteran, Ekonomi, Psikologi, Sosiologi,
Teknik, dan Statistik. Gramedia Bookstore tidak hanya
melayani konsumen secara langsung namun juga secara
tidak langsung. Hal tersebut dilakukan melalui
situs online Gramedia yang dapat diakses
diwww.gramediaonline.com, di situs tersebut
konsumen dapat melakukan pemesanan ataupun
pembelian berbagai produk secaraonline yang tidak
terbatas pada buku.
Promosi
Kotler & Armstrong (2008:63) mengatakan bahwa
promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat
produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya.
Gramedia Bookstore melakukan promosi melalui
pemasangan iklan di beberapa media cetak, dengan
memanfaatkan sejumlah surat kabar harian dan
majalah yang ditebitkan oleh anak perusahaan dari
Kompas Gramedia Group (KGG) seperti penerbit
Gramedia Majalah. Beberapa contoh surat kabar harian
94
yang menjadi media promosi Gramedia Bookstore
adalah Kompas, Jakarta Post, Warta Kota, Tribun Jabar,
Surya, dll. Sedangkan beberapa majalah dan tabloid
yang menjadi media promosi adalah Bobo, Hai,
Kawanku, Idea, Motor Plus, Nova, Starnova, dll.
Tidak terbatas pada pemasangan iklan saja,
Gramedia Bookstore juga melakukan promosi dengan
menjadi sponsor dalamevent tertentu seperti seminar
atau acara perlombaan. Beberapa seminar mengenai
bedah buku tertentu yang diterbitkan oleh Gramedia,
akan menjadi kesempatan bagi Gramedia Bookstore
untuk promosi kepada masyarakat. Tidak jarang pula
Gramedia Bookstore menjadi sponsor untuk acara
perlombaan yang bertema pendidikan, seperti yang
diselenggarakan di berbagai sekolah dan universitas.
Gramedia Bookstore baru-baru ini menawarkan
promosi khusus berupa promosi penjualan melalui
Kompas Gramedia Value Card-Flazz (KGVC) yang baru
saja launching pada tanggal 16 Juli 2011. Seperti yang
dilansir di situs resmi Kompas Gramedia (2011), KGVC
adalah bentuk penghargaan Kompas Gramedia Group
kepada para pelanggan setia di seluruh Business Unit
Kompas Gramedia. Melalui kerjasama dengan Flazz
BCA,membership card tersebut memberikan berbagai
manfaat bagi para pelanggan Gramedia Bookstore,
95
antara lain pemberian regular discount 10%
dan seasonal discount 20% untuk pembelian produk
Kompas Gramedia, diskon khusus untuk harga tiket
event seperti seminar dan acara perlombaan,
kesempatan indent buku dengan harga khusus, dan
mendapatkan katalog produk secara berkala.
Cara untuk mendapatkan KGVC tersebut juga
tergolong mudah, yaitu dengan hanya membayar
sebesar Rp. 50.000,- atau bisa didapatkan secara gratis
jika berbelanja akumulasi Rp. 500.000,- untuk semua
produk dalam waktu 1 minggu di semua Gramedia
Bookstore dan berlaku kelipatan. Dengan berbagai
manfaat dan syarat yang ditentukan untuk kepemilikan
KGVC tersebut, maka dapat dikatakan bahwa
terciptanya KGVC juga merupakan salah satu cara
Gramedia Bookstore untuk melakukan promosi dengan
membujuk pelanggan untuk membeli produk. Manfaat
yang didapatkan dari KGVC akan membuat pelanggan
semakin loyal kepada Gramedia Bookstore dan lebih
memilih untuk membeli kebutuhannya di Gramedia
daripada di toko buku lainnya.
96
BAB III
METODE PRAKTIK
101
Menurut Kotler & Armstrong (2008:64), analisis
SWOT adalah penilaian menyeluruh terhadap kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) suatu
perusahaan. Perusahaan harus menganalisis pasarnya
dan lingkungan pemasarannya agar menemukan
peluang yang menarik dan mengidentifikasi ancaman
dari lingkungannya. Perusahaan harus menganalisis
kekuatan dan kelemahan perusahaan serta tindakan
pemasaran saat ini dan yang mungkin dilakukan untuk
menentukan peluang mana yang paling baik untuk
dikejar. Tujuannya adalah untuk mencocokkan
kekuatan perusahaan dengan peluang menarik yang
ada pada lingkungan, sekaligus menghilangkan atau
mengatasi kelemahan dan meminimalisasi ancaman.
Kekuatan
Kekuatan meliputi kemampuan internal, sumber
daya, dan faktor situasional positif yang dapat
membantu perusahaan melayani pelanggannya dan
mencapai tujuannya (Kotler & Armstrong, 2008:64).
Kekuatan Gramedia Bookstore yang pertama terletak
pada kelengkapan produk yang tersedia, dengan
menyediakan produk yang beragam dan berkualitas
102
maka Gramedia Bookstore dapat memenuhi kebutuhan
para konsumen. Sehingga diharapkan kebutuhan
konsumen yang beragam dapat terpenuhi ketika
mereka berbelanja di Gramedia Bookstore.
Selain itu Gramedia Bookstore juga berusaha
menawarkan harga yang bersaing demi kepuasan para
konsumen, frekuensi pemberian diskon juga menjadi
salah satu kekuatan Gramedia Bookstore, sebab tidak
dapat dipungkiri bahwa diskon menjadi daya tarik
tersendiri. Apalagi sekarang dengan hadirnya Kompas
Gramedia Value Card-Flazz (KGVC), akan semakin
membentuk potensi yang kuat bagi Gramedia
Bookstore untuk menarik konsumen yang loyal. KGVC
memberikan berbagai manfaat bagi pemiliknya, hal
tersebut dianggap Gramedia sebagai bentuk
penghargaan untuk konsumen yang setia pada
Gramedia Bookstore.
Lokasi outlet Gramedia Bookstore yang tersebar di
berbagai kota di seluruh Indonesia juga merupakan
kekuatan yang membuat Gramedia Bookstore dikenal
oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hingga Januari
2011, jumlah outlet yang tersebar yaitu 98 outlet, yang
antara lain berada di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok,
Bogor, Cirebon, Bandung, Semarang, Surakarta,
Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Jember, Malang,
103
Madiun, Kediri, Pangkal Pinang, Manado, Bali, Kupang,
Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan,
Pekanbaru, Batam, Balikpapan, Banjarmasin,
Samarinda, Pontianak, Makasar, Kendari, dan Jayapura.
Dengan banyaknya jumlah outlet yang tersebar, maka
diharapkan Gramedia Bookstore mampu memenuhi
kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia dan tidak
terbatas oleh wilayah, hal tersebut terbukti dari lokasi
sejumlah outlet yang tersebar mulai dari Medan hingga
Jayapura.
Kekuatan Gramedia Bookstore yang lainnya adalah
strategi pemasaran yang baik. Hal ini terbukti dengan
diraihnya penghargaan Marketing Award 2009 dalam
kategori The Best Experiential Marketing, yang
diselenggarakan oleh MajalahMarketing bekerja sama
dengan dosen-dosen senior dari universitas magister
manajemen terkemuka di Jakarta. Nisa (2009)
mengatakan bahwa experiential marketing yang dimiliki
Gramedia adalah bagaimana menciptakan kenyamanan
bagi konsumen selama berada di dalam toko buku,
sehingga ketika konsumen datang toko tidak hanya
membeli barang, tapi juga
mendapatexperience tersendiri di dalam toko tersebut,
itulah yang diciptakan oleh Gramedia
Bookstore. Experience yang diperoleh para konsumen
104
antara lain karena kenyamanan toko, pelayanan yang
baik, juga dari segi desain, dan interior toko buku yang
menarik.
Selanjutnya yang menjadi kekuatan utama bagi
Gramedia Bookstore adalah citra merek dan reputasi
yang sangat baik, menurut Damanik (2010) hal ini
dibuktikan dengan gelar Top Brand Award 2010 yang
berhasil dipertahankan oleh Gramedia Bookstore. Acara
yang diselenggarakan oleh
Majalah Marketingdan Frontier Consulting
Group tersebut menobatkan Gramedia Bookstore
sebagai toko buku paling dikenal oleh publik,
denganTop Brand Index (TBI) sebesar 78,1%. Gramedia
Bookstore meninggalkan jauh pesaingnya TB Gunung
Agung dengan indeks 12,4%, sementara toko buku
lainnya seperti Toga Mas, Karisma, dan Wali Songo
harus puas dengan indeks di bawah 3%. Berdasarkan
index tersebut, merek Gramedia memang begitu lekat
di hati masyarakat sehingga sekitar 78,1% dari 2.400
responden di enam kota besar di Indonesia memilih
Gramedia sebagai merek paling top. Merek Gramedia
menempati top of mind di masyarakat, memiliki market
share yang tinggi, dan memiliki pelanggan dengan
tingkat loyalitas yang tinggi.
105
Kelemahan
Kotler & Armstrong (2008:64) mengatakan bahwa
kelemahan meliputi keterbatasan internal dan faktor
situasional negatif yang dapat menghalangi performa
perusahaan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh
peneliti, salah satu kelemahan Gramedia Bookstore
adalah harga buku impor yang masih bergantung pada
nilai kurs. Ketika nilai kurs Rupiah terhadap mata uang
asing lemah, maka hal tersebut akan berdampak pada
harga buku impor yang ditawarkan. Semakin lemah nilai
kurs Rupiah, maka semakin mahal harga buku impor
tersebut. Alangkah baiknya jika Gramedia Bookstore
memiliki kendali terhadap harga buku impor yang
dijual, sehingga harga yang dibandrol dapat disesuaikan
dengan daya beli konsumen.
Meskipun pada umumnya harga produk yang
tersedia di Gramedia Bookstore dapat dijangkau oleh
konsumen kelas menengah, namun terdapat beberapa
produk yang harganya relatif lebih mahal, seperti alat
tulis dan produk multimedia. Ketika peneliti
membandingkan harga alat tulis yang tersedia di
Gramedia Bookstore dengan toko lain seperti Royal ATK
di Jalan Ciliwung Malang, terdapat beberapa alat tulis
yang harganya terbukti lebih mahal. Sedangkan untuk
produk multimedia seperti laptop dan handphone,
106
Gramedia Bookstore menawarkan harga yang lebih
tinggi dibandingkan harga yang ditawarkan oleh toko-
toko elektronik lainnya. Kelemahan tersebut
dikarenakan oleh kekurangmampuan Gramedia
Bookstore dalam menyetarakan harga dengan toko-
toko yang khusus menjual alat tulis dan barang
elektronik, sebab Gramedia Bookstore sendiri
merupakan toko buku yang lebih berkonsentrasi pada
penjualan buku.
Hal lain yang menjadi kelemahan Gramedia
Bookstore adalah pelayanan
operasional online Gramedia yang hanya terbatas pada
hari Senin – Jumat, pukul 08.00 – 17.00 WIB saja.
Sehingga pada malam hari dan weekend,
situs online Gramedia tersebut tidak beroperasi. Kondisi
tersebut akan menyulitkan konsumen yang ingin
melakukan transaksi pada malam hari atau pada hari
Sabtu atau Minggu, misalnya seperti orang-orang yang
sibuk dan tidak memiliki cukup waktu untuk
bertransaksi pada jam kerja.
Peluang
Menurut Kotler & Armstrong (2008:64), peluang
adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada
107
lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan. Buku merupakan
kebutuhan bagi semua orang, tidak terbatas usia. Baik
anak-anak maupun dewasa pada umumnya
membutuhkan buku sebagai media untuk mendapatkan
wawasan atau ilmu pengetahuan, terutama bagi para
pelajar. Setiap tahun ajaran baru, para pelajar
membutuhkan buku untuk menunjang kebutuhannya
dalam bersekolah, sehingga dapat dikatakan
permintaan terhadap buku tidak pernah menurun
bahkan cenderung bertambah. Hal tersebut dapat
menjadi peluang bagi Gramedia Bookstore untuk terus
memperluas dan memperkaya usahanya.
Dalam era globalisasi sekarang ini, internet telah
menjadi bagian dari setiap kehidupan masyarakat,
penggunaan internet secara positif mampu
memberikan banyak manfaat kepada penggunanya.
Banyak informasi yang didapat dari internet, bahkan
internet juga telah dijadikan media bisnis seperti
penjualan barang secara online, dan juga media
pembelajaran. Hal tersebut yang kemudian
menciptakan suatu produk yang disebut e-
book atauelectronic book, yaitu buku yang berupa soft
copy dan umumnya berupa file PDF. E-book juga
disebut paperless book, karena penggunaannya harus
108
melalui media ekektronik seperti computer,laptop,
atau notepad. Bisa dikatakan bahwa saat ini sudah
banyak masyarakat yang menggunakan e-book sebagai
bahan bacaan mereka. Gramedia Bookstore dalam
situasi ini berpeluang untuk turut menyediakan e-
book bagi konsumennya, hal tersebut akan menjadi hal
baru bagi Gramedia Bookstore, sehingga tidak hanya
menyediakan buku dalam bentuk hard copy, namun
juga menyediakan e-book.
Ancaman
Ancaman adalah factor pada lingkungan eksternal
yang tidak menguntungkan dan menghadirkan
tantangan bagi performa perusahaan (Kotler &
Armstrong, 2008:64). Ancaman bagi Gramedia
Bookstore yaitu toko buku lainnya yang juga hadir di
sekitar masyarakat, seperti misalnya TB Gunung Agung,
Toga Mas, Tisera, Karisma, dll. Selain toko buku yang
disebutkan di atas, keberadaan pasar buku juga
menjadi ancaman bagi Gramedia Bookstore, apalagi
pasar buku umumnya menjual buku bekas atau buku
baru yang kualitasnya bajakan atau palsu dengan harga
yang jauh lebih murah. Seperti yang ada di kota Malang
yaitu Pasar Buku Wilis yang menyediakan berbagai jenis
buku bekas atau baru dengan harga murah.
109
Penjualan buku melalui media internet kini juga
telah marak di masyarakat. Meskipun Gramedia
Bookstore juga memiliki situsonline, namun keberadaan
situs penjualan buku online lainnya juga dapat menjadi
ancaman bagi Gramedia Bookstore, seperti contohnya
Amazon, Ebay, Kaskus, dll. Dalam hal ini Gramedia
Bookstore harus memiliki cara tertentu agar konsumen
lebih memilih untuk berbelanja di situs online Gramedia
daripada situs lainnya, misalnya seperti prosedur
pembelian dan pembayaran yang mudah.
Situs penjualan buku online yang telah disebutkan di
atas tidak hanya menjual buku namun e-book,
sedangkan untuk saat ini Gramedia Bookstore belum
menyediakan produk berupa e-book. Tentu saja kondisi
tersebut menjadi ancaman bagi Gramedia Bookstore.
Pihak manajemen perlu menerapkan strategi yang baik
dalam menyiasati setiap ancaman yang ada agar tidak
timbul kerugian.
110
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
112
Damanik, C. 2010. Toko Buku Gramedia Pertahankan Top
Oktober 2011.
Gramedia Online. 2011. Cara Belanja. (Online), (http://www.gramediaonline.com), diakses 14 Oktober 2011.
Kompas Gramedia. 2011. Kompas Gramedia Value Card. (Online), (http://www.kgvaluecard.com), diakses 2
Oktober 2011.
Kotler, P & Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Terjemahan ___. Jakarta:
Erlangga.
113
Laoli, N. 2011. Gramedia dan Times Buka 10 Cabang Baru. (Online), (http://www.kompas.com), diakses 5 Oktober
2011.
Nisa. 2009. Toko Buku Gramedia Raih Marketing Award 2009. (Online), (http://www.kompas.com), diakses 5
Oktober 2011.
DAFTAR RUJUKAN
Oktober 2011.
115
Gramedia Online. 2011. Cara Belanja. (Online), (http://www.gramediaonline.com), diakses 14 Oktober
2011.
Kotler, P & Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Terjemahan ___.
Jakarta: Erlangga.
Laoli, N. 2011. Gramedia dan Times Buka 10 Cabang Baru. (Online), (http://www.kompas.com), diakses
5 Oktober 2011.
Nisa. 2009. Toko Buku Gramedia Raih Marketing Award 2009. (Online), (http://www.kompas.com),
116