PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
Dari asul-usul katanya, etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang berarti
adatistiadat atau kebiasaadan yang baik.Etika biasanya berkaitanerat dengan kata moral
yang merupakanistilah dari bahasa latin,yaitu “Mos”dan dal am bentuk jamaknya
“Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal yang buruk. Bertolak dari
kata tersebut, akhirnya berkembanglah etikamenjadi kajian tentang kebiasaan manusia
berdasarkan kesepakatan,menurut ruang dan waktu yang berbeda.Istilah lain yang
identik dengan etika, yaitu: usila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepadadasar-dasar,
prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Dan yang kedua adalah Akhlak (Arab),
berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
1. Etika Pribadi. Misalnya seorang yang berhasil dibidang usaha(wiraswasta) dan menjadi
seseorang yang kaya raya (jutawan). Ia disibukkan dengan usahanya sehingga ia lupa
akan diri pribadinyasebagai hamba Tuhan. Ia mempergunakannya untuk keperluan-
keperluan hal yang tidak terpuji dimata masyarakat (mabuk-mabukan, suka mengganggu
ketentraman keluarga orang lain). Dari segi usaha iamemang berhasil mengembangkan
usahanya sehingga ia menjadi jutawan,tetapi ia tidak berhasil dalam mengembangkan
etika pribadinya.
3. Etika moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar
berdasarkan kod tikus manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu
perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia
yang disebut moral.
A) Etika individu, yaitu komitmen dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
B) Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia
sebagaianggota umat manusia. Etika sosial berhubungan dengan hubungan manusia
dengan manusia dengan baiksecara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga,
masyarakat, negara), sikap kritisterhadap pandangan-pandangan dunia dan idiologi-
idiologi maupun tanggung jawab umatmanusia terhadap lingkungan hidup.
BAB III
PEMBAHASAN
Kode etik asisten apoteker yang merupakan tenaga teknis kefarmasian adalah
sebagai berikut :
Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar profesinya yang
dilandasi pada kepentingan masyarakat serta melayani penjualan obat yang dapat dibeli
tanpa resep dokter.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “pengendalian diri”,
Karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri Perkataa dan etika itu
identik dengan kata moral,karena akhlak meliputi akhlak manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2004/10tahun2004uu.htm
https://www.academia.edu/8794455/
KUMPULAN_MATERI_ETIKA_KEFARMASIAN_KASUS_DAN_KODE_ETIK_SE
RTA_IMPLEMENTASINYA
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2343/05.2%20bab
%202.pdf?sequence=8&isAllowed=y