Anda di halaman 1dari 2

PERAN REMAJA DALAM PENURUNAN STUNTING

Peran remaja dalam penurunan stunting, untuk mengubah masa depan generasi penerus.
Stunting adalah masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk di
indonesia. Stunting mengacu pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang terhambat
pada anak-anak akibat gizi buruk dan kekurangan nutrisi yang berlangsung pada jangka
waktu yang lama. Salah satu kelompok yang dapat yang dapat memiliki peran penting dalam
penurunan stunting adalah remaja. Remaja memiliki potensi besaruntuk memengaruhi dan
mendorong perubahan sosial yang positif dalam upaya penuruna stunting.

Adolescent are a power full and influential group in society. Mereka memiliki akses
informasi dan teknologi, serta memiliki energi dan semnangat untuk melakukan perubahan.
Berikut adalah beberapa peran penting yang dapat dimainkan oleh remaja dalam upaya
penurunan stunting:
1. Pendikan dan Kesadaran: Adolescent can serve as change agents by providing
education and raising awareness about stunting. Remaja dapat berperan sebagai agen
perubahan dalam memberikan edukasi dan kesadaran kepada masyarakat tentang
stunting. They can organize informention campaigns in school and their surronding
communities to spreat knowledge about the importance of belanced nutrition and
ways to prefent stunting. Mereka dapat mengorganisir kampanye informasi di
sekolah-seklolah dan lingkungan sekitar mereka untuk menyebarkan pengetahuan
tentang pentingnya gizi yang seimbang dan cara menghindari stunting. Remaja juga
dapat memanfaatkan media sosial dan platform online untuk menciptakan konten
udukatif yang menarik bagi kalangan remaja lainnya.
2. Peningkatan Akses Pangan: adolescent can collaborate with local goverments and
non-goverments organization to improve acces to quality food. Remaja dapat bekerja
sama dengan pemerintah lokal dan organisasi non-pemerintah untuk meningkatkan
akses terhadap pangan yang berkualitas. They can participate in school feeding
programs or food assistance intiartives for impoverished families. Merkeka dapat
terlibat dalam program pangan sekolah atau prpgram bantuan pangan untuk keluarga
miskin. Remaja juga dapat berpera dalam menggalang dana untuk melakukan aksi
pengumpulan makanan bagi mereka yang membutuhkan.
3. Promoting Healty Eating Habits: adolescent can inlfuence the eating habits within
their families by introducing healty and nutritions foods. Remaja dapat mempengarui
pola makan di keluaraga mereka dengan memperkenalkan dengan makanan yang
sehta dan bergizi. They can help belanced menus, reduce the comsuption of fast food,
and replace it with nutrience-rich meals. Mengeraka dapat membantu menyusun menu
seimbang dengan mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan menggantinya
dengan makanan yang kaya akan nutrisi. Remaja juga dapat membantu dalam
memasak dan menyiapkan makanan yang sehat dirumah.
4. Training and Learning: adolescents can undergo training on child nutrition and health.
Remaja dapat mengikkuti pelatihan mengenai gizi dan kesehatan anak. With the
knowledge they acquere, they cant provide information and consulations to pregnand
and breastfeeding mother regading the importance of proper nutrition for their infants’
growth and development. Dengan pengetahuan yang meraka dapatkan, remaja dapat
memberikan inform.

Saya akan melakukan soisalisasi dan edukasi kepada orang dewasa dan yang paling di
khususkan ialah mereka anak-anak yang baru meranjak dewasa seperti SMP dan
SMA.
Penanaman tersebut bisa dimulai dengan pengenalan tentang bahayanya stunting
dalam jangka panjang nya. Kepada mereka yang baru saja mulai mengalami pubertas
dengan munculnya berbagai perubahan pada diriya. Tentang mulai munculnya hasrat
melakukan sex yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan terjadinya pembuahan
dengan kondisi sel telur yang belum matang dan gizi atau keadaan imun yang buruk
sehingga mengakibatkan terjadinya stunting.

Anda mungkin juga menyukai