SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Riau
2023
PERNYATAAN ORIGINALITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku Pembimbing I dan Pembimbing
II, dengan ini menyetujui bahwa Skripsi berjudul “Penegakan Hukum Perda Kota
Pekanbaru No 8 Tahun 2014 Tentang Penyediaan Wadah Penampungan Sampah
Sesuai Jenis Sampah pada Dinas Lingkunga Hidup dan Kebersihan Kota
Pekanbaru” yang ditulis oleh:
Nama : Wahyu Rizky Nasution
NIM : 190701172
Program studi : Ilmu Hukum
Diajukan dalam Seminar Hasil pada Program Sarjana (S1) Fakultas Hukum
Universitas Muhamadiyah Riau,
TIM PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
NIM : 190701172
Fakultas : Hukum
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Hukum
Ilmu Hukum
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
atas setiap rahmat, hidayah dan taufiknya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah menuntun kita semua hingga saat ini dan semoga
kita mendapatkan pertolongannya di Yaumul Mahsyar kelak. Amiin.
Skripsi ini berjudul “Penegakan Hukum Perda Kota Pekanbaru Tentang
Penyediaan Wadah Penampungan Sampah Sesuai Jenis Sampah Pada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru” yang disusun guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum dari
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Riau.
Penulis menyadari masih terdapat banyak keterbatasan dan kekurangan
dalam penulisan skripsi ini, semoga kedepannya penulis dapat lebih memperbaiki
karya ilmiah penulis, baik dari segi substansi maupun metodologi penulisan. Atas
karunia Allah SWT Penulis mendapat banyak doa, semangat, motivasi, saran, dan
dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu
pada kesempatan ini, izinkan penulis menyebutkan beberapa nama, dengan setulus
hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Saidul Amin, M.A selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Riau.
2. Bapak Raja Desril, S.H., M.H selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Riau.
3. Bapak Dr. Saut Maruli Tua Manik,S.Hi,S.H.,M.H selaku Dosen Wakil
Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Riau.
4. Bapak Umar Dinata, S.H., M.H selaku Kaprodi Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Riau.
5. Bapak Pembimbing Aksar, S.H., M.H selaku Dosen Pembimbing I,
sekaligus Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan,
nasehat, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Pembimbing Miftahur Rachman, Sh.,Mkn selaku Pembimbing II,
yang telah banyak memberikan bimbingan, nasehat, arahan, dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Raja Desril, S.H., M.H selaku Dosen Penguji I yang telah memberi
semangat, nasehat, motivasi, saran selama mengerjakan skripsi ini.
8. Bapak Umar Dinata, S.H., M.H selaku Dosen Penguji II yang telah memberi
semangat, nasehat, motivasi, saran selama mengerjakan skripsi ini.
9. Bapak atau Ibu Dosen serta Staf Pegawai Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Riau yang telah memberikan pengetahuan yang bermanfaat
selama saya melakukan perkuliahan.
10. Kedua orang tuaku tercinta, Ayah alm. M. Chairil Nasution Dan Mama Sri
Turmini yang telah memberikan kasih sayang yang paling tulus, doa yang
tiada henti, dukungan serta nasihat dalam pencapaian cita-citaku.
Terimakasih kepada Ayah dan Mama yang selalu berjuang untuk kehidupan
saya, teruntuk Mama Sehat selalu dan hiduplah lebih lama lagi, Mama harus
selalu ada dalam setiap pencapaian saya.
11. Saudara tersayang Winda Sustiya, S.H, Ningrum Julianty S.Pd.,terimakasih
untuk segala kasih sayang, support, dan do’a selama ini.
12. Saudara tak sedara Roki Marli Putra, Anggi Saputra, Andre Tri Putra,
Kurnia Okto Sweta, Rahmi Safitri, Atika Puri Arifa yang selalu
menyemangati dan memotivasi dalam mengerjakan skripsi ini.
Saya ucapkan ribuan terimakasih kepada seluruh rekan-rekan dan saudara
yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu atas segala dukungannya dalam
penulisan skripsi ini.
Dengan Ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Penegakan
Hukum Perda Kota Pekanbaru Tentang Penyediaan Wadah Penampungan Sampah
Sesuai Jenis Sampah Pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
Pekanbaru adalah benar karya saya dengan arahan dari Dosen Pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apapun Kepada Perguruan Tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan atau sudah
diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka dibagian akhir Skripsi.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dan karya tulis kepada Universitas
Muhammadiyah Riau.
Masalah sampah memang menjadi suatu permasalahan yang sangat rumit bagi
setiap kawasan ataupun daerah daerah yang berkembang terutama di daerah
kawan perkotaan terutama di kota pekanbaru, peraturan daerah kota pekanbaru
nomor 8 tahun 2014 tentang penegelolaan sampah pasal 9 ayat (2) huruf a
mengatur tentang penyediaan wadah penampungan sampah sesuai jenis sampah di
depan bangunan tempat tinggal ataupun tempat usaha, yang menjadi fokus dalam
penulisan ini yaitu: bagaimana penegakan hukum peneydiaan wadah
penampungan sampah sesuai dengan jenis sampah pada dinas lingkungan hidup
kota pekanbaru, kemudian apa yang menjadi faktor penghambat penegakan
hukum penyediaan penampungaan sampah sesuai jenis sampah pada dinas
lingkungan hidup dan kebersihan kota pekanbaru. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian diskriptif kualitatif. Yang
dimana metode ini menggambarkan secara sistematis mengenaifakta-fakta atau
fenomena yang ada dilapangan. Setelah dilakukan penelitian penulis dapat
menyimpulkan penegakan hukum yang dilakukan dinas lingkungan hidup dan
kebersihan kota pekanbaru belum berjalan dengan baik, dapat dilihat dari hanya
beberapa kali DLHK melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang
penyediaan wadah penampungan yang harus dibagi sesuai dengan jenis
sampahnya, yang mengakibatkan masih banyaknya warga yang belum mengetahui
tentang peraturan tersebut. Kemudian terdapat 5 faktor yang penjadi penghambat
bagi dinas lingkungan hidup dan kebersihan kota pekanbaru untuk menegakan
hukum tersebut yaitu: faktor hukum, faktor penegak hukum, faktor sarana dan
fasilitas, faktor masyarakat dan faktor budaya.
ABSTRACT
The waste problem has indeed become a very complicated problem for every area
or region that is developing, especially in urban friendly areas, especially in
Pekanbaru City, Pekanbaru City Regional Regulation number 8 of 2014
concerning waste management Article 9 paragraph (2) letter a regulates the
provision of containers Garbage storage according to the type of waste in front of
residential buildings or places of business, which is the focus of this writing,
namely: how to enforce the law on the provision of waste storage containers
according to the type of waste at the Pekanbaru City Environmental Service, then
what are the inhibiting factors for law enforcement in providing shelter? waste
according to the type of waste at the environmental and sanitation department of
Pekanbaru City. The research method used in this study is a qualitative
descriptive research method. Which is where this method describes systematically
the facts or phenomena that exist in the field. After doing the research, the authors
can conclude that law enforcement by the environmental and sanitation services
in Pekanbaru City has not gone well, it can be seen from only a few times that the
DLHK has conducted outreach to the community regarding the provision of
storage containers which must be divided according to the type of waste, which
has resulted in many residents who do not know about these rules. Then there are
5 factors that become obstacles for the environmental and cleaning services of
Pekanbaru City to uphold the law, namely: legal factors, law enforcement factors,
facilities and facilities factors, community factors and cultural factors.
COVER…………………………………………………………………………...i
PERNYATAAN ORIGINALITAS.....................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
ABSTRAK..............................................................................................................x
ABSTRACT...........................................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................9
D. Tinjauan Pustaka...........................................................................................10
E. Teori..............................................................................................................12
F. Metode Penelitian.........................................................................................16
G. SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................19
BAB IV PENUTUP..............................................................................................56
A. Kesimpulan........................................................................................................................56
B. Saran....................................................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................59
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
1
2
6
Rizqi Puteri Mahyudin, 2017, Kajian Permasalahan Pengelolaan Sampah Dan Dampak
Lingkungan di Tpa (Tempat Pemrosesan Akhir), Jukung Jurnal Teknik Lingkungan, Volume 3
No.1 tahun, hlm. 67
7
Fitri, R. F., Ati, N. U., & Suyeno, S. 2019, Implementasi Kebijakan Pemerintah Dalam
Inovasi Pengelolaan Sampah Terpadu (Studi Kasus di Taman Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Randegan Kota Mojokerto). Respon Publik, hlm. 12-18
8
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
5
9
Pasal 9 UU tentang Pengelolaan sampah
10
Riyan Nofitra, Pengelolaan Sampah Di Pekanbaru Disebut Belum Baik,
https://www.riauonline.co.id/riau/kotapekanbaru/read/2019/02/21/pengelolaan-sampah-di-
pekanbaru-belum-baik. diakses 31 juli 2023, Pukul 16:34
7
B. Rumusan Masalah
12
Perda Kota Pekanbaru No. 8 Tahun 2014 Pasal 10 (1) tentang Pengelolaan Sampah
13
Perda Kota Pekanbaru No. 8 Tahun 2014 Pasal 69 (2) tentang Pengelolaan Sampah
9
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebaga berikut :
a. Untuk mengetahui Bagaimana penegakan hukum penampungan sampah
sesuai jenis sampah pada dinas lingkungan hidup dan kebersihan kota
pekanbaru (DLHK) menurut Perda Kota Pekanbaru No 8 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Sampah di kota pekanbaru.
b. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan apa yang menjadi faktor
penghambat penegakan hukum penyediaan wadah penampungan
sampah sesuai jenis sampahi pada dinas lingkungan hidup dan
kebersihan kota pekanbaru (DLHK) berdasarkan Perda Kota Pekanbaru
No 8 Tahun 2014 tentang pengelolaan sampah di kota pekanbaru.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai
penegakan hukum penampungan sampah sesuai jenis sampah pada
dinas lingkungan hidup dan kebersihan kota pekanbaru (DLHK)
menurut Perda Kota Pekanbaru No 8 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Sampah di kota pekanbaru.
10
D. Tinjauan Pustaka
14
Yudi Anugerah Purwadi, 2017, Implementasi Peraturan Daerah Kota Pekanbaru
Nomor 08 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah (Studi Tentang Forum Masyarakat Peduli
Sampah, Jurnal Penelitian Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau, hlm. 13
11
E. Teori
1. Teori Penegakan Hukum
Pengertian penegakan hukum dapat juga diartikan penyelenggaraan
hukum oleh petugas penegak hukum dan oleh setiap orang yang
mempunyai kepentingan sesuai dengan kewenangannya masing-masing
menurut aturan hukum yang berlaku. Penegakan hukum pidana merupakan
satu kesatuan proses diawali dengan penyidikan, penangkapan, penahanan,
peradilan terdakwa dan diakhiri dengan pemasyarakatan terpidana.16
Tujuan daripada penegakan hukum yakni untuk mengatur masyarakat
agar damai dan adil dengan mengadakan keseimbangan antara
15
Margareta H, 2019, Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 8 Tahun
2014Tentang Pengelolaan Sampah (Studi Kasus Peran Bank Sampah Bukit Hijau Berlian Di
Kecamatan Tampan),(Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan Hukum, Ilmu Hukum, Uin Suska Riau,
hlm. 58
16
Harun M.Husen, 1990, Kejahatan dan Penegakan Hukum Di Indonesia, Rineka Cipta:
Jakarta, hlm. 58
12
17
RE. Baringbing, 2001, Catur Wangsa Simpul Mewujudkan Supremasi Hukum, Jakarta:
Pusat Kajian Informasi, hlm. 54
18
Sudarsono, 2004, Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 5.
19
Soerjono Soekanto, 2005, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum,
Jakarta:PT. Raja Grafindo, hlm. 5.
13
20
Ibid, hlm. 6
14
F. Metode Penelitian
Istilah metode penelitian terdiri dari dua kata, yaitu kata metode dan kata
penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos yang
berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode penelitian adalah cara
melakukan sesuatu dengan menggunakan secara seksama untuk mencapai
suatu tujuan dengan cara mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa
sampai menyusun laporan Secara umum metode penelitian diartikan sebagai
cara ilmiahq untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.21
Metodologi yang berarti jalan, namun demikian menurut kebiasaan metode
dirumuskan dengan kemungkinan-kemungkinan suatu tipe yang
dipergunakan dalam penelitian dan penilaian.22
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian empiris. Jenis
penelitian ini adalah jenis penelitian yang melihat hukum dalam realitanya
dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum dalam masyarakat.
2. Lokasi penelitian
Adapun lokasi penelitian yang penulis lakukan adalah di Rumah Sakit
Tabrani Kota Pekanbaru. Dimana alasan dipilih lokasi ini adalah karena
masih belum terlaksana dengan baik mengenai Penyediaan Wadah
Penampungan Sampah Berdasarkan Jenis Sampah Organik Dan An
Organik Di Rumah Sakit Tabrani Kota Pekanbaru Berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah.
3. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan sekumpulan objek yang hendak diteliti.
Sehubungan dengan judul penelitian yang dijadikan sebagai populasi dari
penelitian ini adalah :
1. Kepala dinas lingkungan hidup dan kebersihan kota pekanbaru
21
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : CV. Alfabeta, hlm. 3
22
Soerjono Soekanto, 2012, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Universitas Indonesia
Press,hlm.5
17
Table 1.1
Daftar Wawancara
2 Masyarakat 10 5
4. Sumber Data
a. Data Primer, Yaitu Data Yang Diperoleh Dari Masyarakat (Lapangan)
Yang Dilakukan Dengan Cara Wawancara Sesuai Dengan
Permasalahan Yaitu Tentang Penyediaan Wadah Penampungan Sampah
Berdasarkan Jenis Sampah Organik Dan An Organik Di Rumah Sakit
Tabrani Kota Pekanbaru Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun
2014 Tentang Pengelolaan Sampah.
b. Data Sekunder, Yaitu Data Yang Diperoleh Melalui Kepustakaan Yang
Bersifat Mendukung Data Primer, yakni berupa buku-buku (literatur),
makalah, jurnal, majalah, dokumen dan data-data dari internet yang
berkaitan dengan penelitian jurnal,dan peraturan
c. Data Tertier, Yaitu Data Yang Diperoleh Melalui Kamus, Ensiklopedia,
Dan Sejenisnya, Yang Berfungsi Untuk Mendukung Data Primer Dan
Data Sekunder.
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggung-
jawabkan, sehingga dapat memberikan gambaran permasalahan secara
18
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat
D. Tinjauan Pustaka
E. Teori
F. Metode Penelitian
23
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
2019, Edisi III, hlm. 31.
19
G. Sistematika Penulisan
24
Satjipto Raharjo,2009 Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Yogyakarta:
Genta Publishing, hlm. 24.
21
22
29
Otje Salman, Anton F.Susanto,2009 Teori Hukum Mengingat, Mengumpulkan Dan
MembukaKembali,PT Refika Aditama, Bandung,hlm.154
30
Abdulkadir Muhammad,2006 Etika Profesi Hukum, Citra aditya
Bakti,Bandung,hlm.115.
31
Soerjo no Soekanto,2008 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum,Jakarta: Raja Grafindo Persada,hlm. 5-8.
32
Departemen Pendidikan Nasional, 2007 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai
Pustaka, hlm.410.
33
Achmad Ali, 2008, Menguak Tabir Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia,hlm.30-31.
24
36
Ibid, hlm.8.
27
37
Ilhami Bisri,2011 Sistem Hukum Indonesia: Prinsip-prinsip & Implementasi Hukum di
Indonesia,Rajagrafindo Persada, Jakarta,hlm.130.
28
d. Composting (pengomposan)
Merupakan pemanfaatan sampah organik menjadi bahan komps.
Untuk tujuan pengomposan maka sampah harus dipilah-pilah sehingga
sampah organik dan anorganik terpisah.
e. Disharge To Seweres
Disini sampah harus dihaluskan dahulu kemudian dibuang kedalam
saluran pembuangan air bekas. Cara ini dapat dilakukan pada rumah
tangga atau dikelola secara terpusat dikota-kota. Cara ini membutuhkan
biaya yang besar serta tidak mungkin dilakukan jika sistem
pembuangan air kotor baik.
39
Arif Sumantri, 2017, Kesehatan lingkungan. Depok: kencana.hlm.60
33
f. Dumping (Penumpukan)
Yaitu pembuangan sampah dengan penumpukan diatas tanah
terbuka. Dengan cara ini TPA memerlukan tanah yang luas dan sampah
ditumpuk begitu saja tanpa adanya perlakukan. Sistem dumping
memang dapat menekan biaya, tetapi sudah jarang dilakukan karena
masyarakat sekitar sangat terganggu. Cara ini berpengaruh buruk
terhadap lingkungan, berupa udara serta dapat menimbulkan bahaya
kebakaran.
g. Reduction
Yaitu menghancurkan sampah menjadi jumah yang lebih kecil dan
hasilnya dimanfaatkan misalnya garbage reduction yang dapat
menghasilkan lemak. Hanya saja biayanya sangat mahal, tidak
sebanding dengan hasilnya.
h. Recycling
Yaitu menghancurkan sampah menjadi sampah yang lebih kecil dan
hasilnya dimanfaatkan misalnya kaleng, kaca, sebagainya. Cara ini
berbahaya untuk kesehatan, terutama jika tidak mengindahkan segi
kebersihan.
i. Salvaging
Pemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali misalnya, kertas
bekas. Bahannya adalah bahwa metodel ini dapat menularkan penyakit.
j. Individual inceneration
Sampah di buang ke dalam air sungai atau laut. Namun akibatnya
terjadi pencemaran air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya
banjir.40
Sampah padat dibagi menjadi belrbagai jenis yaitu.41
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dapat
dibagi menjadi berbagai jenis, yakni :
40
Ibid hlm. 69-72
41
Arif Sumantri,2017. Kesehatan lingkungan. Depok: kencana.hlm.60
34
43
Yudi Krismen,Tomi Dasri, 2019, Pengantar Sistem Hukum Indonesia, Rajawali Pers,
Depok,hlm.13
44
Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Citra aditya Bakti,Bandung, hlm.
115.
37
38
47
Wawancara kepada Bapak Fery Susanto selaku, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah
Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kota Pekanbaru, pada tanggal 1 september 2023
42
Kemudian sanksi pidana denda sebesar dua ratus limah pulu ribu rupiah
terhadap orang yang melanggar pembuangan sampah tidak sesusai denga
tong atau tempat yang di sediakan masih belum juga di laksanakan oleh
dinas lingkungan hidup dan kebersihan kota pekanbaru. Ini sangat bertolak
belakang dengan teori penegakan hukum yang di gunakan oleh penulis
menurut Abdulkadir muhamad penegkan hukum bisa di artikan sebagai
suatu upaya untuk menjalankan hukum sebagaimana hasurusnya. 52 dan
apabila terjadi pelanggaran maka hukum tersebut perlu ditegakan kembali
agar dapat terlaksana kembali.
52
John Kenedi, 2017 Kebijakan Hukum Pidana (Penal Policy): Dalam Sistem Penegakan
Hukum di Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 205
53
Muhamad Erwin, 2008, hukum lingkungan dan kebijakan pembangunan lingkungan
hidup, (bandung: Refika Aditama), hlm 12
45
itu sendiri mulai dari hukumnya, penegak hukumnya serta sarana prasarana
untuk penegakan hukum. Kedua adalah faktor yang ada di luar sistem
hukum yang meliputi kesadaran hukum masyarakat itu sendiri.
Perkembangan hukum di masyarakat sosial politik dan budaya yang
mempengaruhi hal tersebut.
Ada beberapa faktor permasalahan penegakan hukum, yang pertama
adalah faktor kualitas penegak hukum secara professional, kedua lemahnya
wawasan pemikiran bagi penegak hukum dalam memahami hukum itu
sendiri yang ketiga adalah minimnya keterampilan untuk bekerja memenuhi
kebutuhan hukum yang keempat rendahnya motivasi kerja, yang kelima
adalah rusaknya moralitas personil aparat penegak hukum yang membuat
hukum itu menjadi tidak dapat ditegakkan, yang kenam adalah tingkat
pendidikannya hukum yang rendah perlunya perbaikan pendidikan hukum
sejak dini, yang ketujuh adalah sangat sedikitnya program-program
pengembangan sumber daya manusia di kalangan organisasi-organisasi
penegak hukum untuk meningkatkan kemampuan dalam ilmu hukum.
Menurut Soerjono Soekanto, masalah pokok dalam penegakan hukum
terletak pada Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhinya. Faktor-faktor
tersebut mempunyai arti yang netral, sehingga dampaknya terletak pada inti
faktor-faktor tersebut. Menurut Soerjono Soekanto, faktor-faktor tersebut
terdiri dari faktor hukum, penegak hukum, faktor sarana dan fasilitas, faktor
masyarakat, dan faktor kebudayaan.54
Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan indikator dalam hambatan
penegakan hukum penyediaan wadah penampungan sampah berdasarkan
jenis sampah pada tempat usaha di kota pekanbaru:
1. Faktor Hukum
Undang-undang adalah peraturan tertulis yang berlaku umum dan
dibuat oleh penguasa pusat maupun daerah yang sah. Mengenai
berlakunya undang-undang tersebut terdapat beberapa asas yang
tujuannya adalah agar Undang-undang tersebut tersebut memiliki
dampak positif sesuai dengan tujuan dibentuknya hukum atau undang-
54
Soerjono Soekanto,1983, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum,Jakarta: Grafindo Persada,hlm.5.
46
lingkup yang sangat luas, sebab menyangkut petugas pada strata atas,
menengah, dan bawah. Artinya, di dalam melaksanakan tugas-tugas
penerapan hukum, petugas harus memiliki suatu pedoman, diantaranya
peraturan tertulis tertentu yang mencakup ruang lingkup tugas-
tugasnya. Kalau peraturan sudah baik, tetapi kualitas penegak hukum
rendah maka akan ada masalah. Demikian pula sebaliknya, apabila
peraturan buruk, sedangkan kualitas penegak hukumnya baik, mungkin
pula timbul masalah-masalah. Dalam melakukan penegakan hukum,
faktor manusia (aparat) menjadi posisi penting. Berhasil tidaknya
proses penyelesaian perkara sangat bergantung pada manusianya.
Aparat penegak hukum yang melaksanakan tugas dengan dedikasi yang
tinggi, rasa pengabdian yang tinggi, dan adanya kemampuan
profesional yang memadai akan lebih mendukung keberhasilan
pelaksanaan tugas.
Prof. Dr. Baharudin Lopa (alm.) berpendapat bahwa jelas akan
menjadi penghambat apabila aparatur penegak hukum kurang
menguasai ketentuan-ketentuan yang mengatur batas tugas dan
wewenang dan kurang mampu menafsirkan dan menerapkan peraturan
hukum menjadi tugas pokok, Dengan demikian, penegakan hukum
akan mengalami kegagalan.56 Menurut bapak Fery Susanto selaku
kepala bidang pengelolaan sampah
“Banyaknya badan usha di kota pekanbaru dan luasnya area kota
pekanbaru untuk beberapa kecamatan menjadi hambatan buat
kami, karena kurangnya personil untuk mengawasi setiap
kecamatan kota pekanbaru khususnya di bagian pegelolaan
sampah”.57
Menurutnya bapak fery susanso banyaknya badan udsaha dan
luasnya kota pekanbaru menjadi hambatan untuk penegakan hukum
tersebut karena masih kurangnya personil dari dinas lingkungan hidup
56
Baharuddin Lopa, 2001 “Kejahatan korupsi dan penegakan hukum” (Jakarta:
Penerbit Buku Kompas,),Hlm 16-17.
57
Wawancara Kepada Bapak Fery Susanto selaku, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah
Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kota Pekanbaru, pada tanggal 1 september 2023
48
58
Wawancara kepada Bapak fery susanto selaku, Kepala bidang pengelolaan sampah
Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kota Pekanbaru, pada tanggal 1 september 2023
59
Wawancara Kepada Bapak Fery Susanto selaku, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah
Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kota Pekanbaru, pada tanggal 1 september 2023
50
62
Wawancara Kepada Bapak Fery Susanto selaku, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah
Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kota Pekanbaru, pada tanggal 1 september 2023
55
A. Kesimpulan
56
57
B. Saran
A. Buku
59
60
Dokumentasi Penelitian
62
63
64
65
66
67
68