Anda di halaman 1dari 14

SKRIPSI

PENERAPAN PERDA TATA RUANG KABUPATEN BANGLI


TERKAIT KETENTUAN SEMPADAN JURANG DI SEPANJANG
JALAN RAYA PENELOKAN KINTAMANI

NI PUTU TRISNIARI MULIARSI


NIM. 1116051034

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

SKRIPSI
PENERAPAN PERDA TATA RUANG KABUPATEN BANGLI
TERKAIT KETENTUAN SEMPADAN JURANG DI SEPANJANG
JALAN RAYA PENELOKAN KINTAMANI

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Udayana

NI PUTU TRISNIARI MULIARSI


NIM. 1116051034

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 11 AGUSTUS 2015

MENYETUJUI
Pembimbing I

Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., M.Hum


NIP. 196502211990031005

Pembimbing II

Nengah Suharta, SH.,MH.


NIP. 195511071986021001

iii

SKRIPSI INI TELAH DIUJI


PADA TANGGAL : 7 September 2015

Panitia Penguji Skripsi


Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Hukum Universitas Udayana
Nomor : 0875/ UN14.4E/ IV/ PP/ 2015
Tanggal : 28 Agustus 2015

1. Ketua

: Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., M.Hum

2. Sekretaris

: Nengah Suharta, SH.,MH

3. Anggota

: 1. Prof. Dr. I Wayan Parsa., SH.,M.Hum

2. Cokorda Dalem Dahana, SH.,M.Kn

3. Dr. Made Gde Subha Karma Resen, SH.,M.Kn

iv

KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Sehingga saya berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul

PENERAPAN PERDA TATA RUANG KABUPATEN BANGLI TERKAIT


KETENTUAN SEMPADAN JURANG DI SEPANJANG JALAN RAYA
PENELOKAN KINTAMANI, dengan sebaik-baiknya. Adapun maksud dan tujuan
dari penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi sebagai persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Hukum (SH) pada Fakultas Hukum Universitas Udayana. Dengan
penulisan skripsi ini diharapkan dapat menghasilkan suatu karya ilmiah yang dapat
lebih memahami masalah-masalah yang terdapat dalam bidang Hukum Pemerintahan.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat masukan dari berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH., MH. Dekan Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
2. Bapak I Ketut Sudiartha, SH., MH. Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, SH., MH. Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
4. Bapak I Wayan Suardana, SH.,MH. Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Udayana.

5. Bapak A.A. Gede Oka Parwata, SH., MSi. Ketua Program Ekstensi Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
6. Bapak AA. Ketut Sukranatha, SH., MH. Sekretaris Program Ekstensi
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
7. Bapak I Ketut Suardita, SH.,MH, Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
8. Kepala Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Udayana beserta staf dan
Kepala Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah
banyak membantu dalam administrasi dan peminjaman buku selama penulis
mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
9. Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli yang telah memberikan ijin kepada
penulis guna memperoleh data mengenai Sempadan Jurang dan Jalur Hijau,
serta seluruh dinas terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
10. Ibu A.A. Sri Utari, SH., MH, Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis dari awal kuliah di Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
11. Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum, Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dukungan dan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan penulisan ini.
12. Bapak Nengah Suharta, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, semangat, dan dukungan kepada penulis
dalam menyelesaikan penulisan ini.

vi

13. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah
menuntun dan memberikan ilmu pengetahuan selama kuliah sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi ini.
14. Bapak dan Ibu Staff Laboratorium, perpustakaan, tata usaha yang telah
memberikan bantuan selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
15. Kepada Keluarga Terutama untuk Kedua orang tuaku I Wayan Muliawan
dan Ni Kadek Somaika, kakak sepupuku Maiva Utama, pacar kesayanganku
I Ketut Durmayasa yang selalu member semangat dan dukungan, seluruh
anggota keluarga yang sudah mendukung memberikan dorongan moril dan
spiritual, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas segala kebaikan yang
telah kalian berikan.
16. Teman-teman seperjuangan (Yuli, Dwik, Citra, Feby, Juli, Gek Ana, Epita)
dan seluruh mahasiswa angkatan 2011 lainnya adik tingkat, temen-temen
deket dan sahabat di luar kampus yg tidak bisa di sebutin satu-persatu,
terimakasih juga atas doa dan kerjasamanya, serta dorongan morilnya selama
penulis mengikuti pendidikan. Untuk Ibu, nenek dan keluarga tercinta yang
dengan penuh kesabaran, pengorbanan, dukungan, perhatian, dan terus
menemani serta memberikan semangat kepada penulis selama mengikuti
pendidikan dasar sampai dalam menyelesaikan studi Program Sarjana
Fakultas Hukum Universitas Udayana, penulis menyampaikan terimakasih
dan penghargaan tiada tara. Beserta segenap pihak yang tidak dapat penulis

vii

sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberikan bantuan dan
dukungan untuk penyelesaian skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberikan
balasan yang berlipat ganda kepada beliau-beliau yang telah membantu dengan tulus
iklas. Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan hasil
penelitian ini, semoga dikemudian hari penulis dapat lebih meningkatkan lagi
kemampuannya. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.
Ahkir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa dalam memperluas wawasan dan pemikiran dalam bidang hukum khususnya
Hukum Pemerintahan.

Denpasar, September 2015

Penulis

viii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN


Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi
ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang
pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini
terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau
dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis
lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang
berlaku.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah
tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Denpasar, September 2015


Yang menyatakan,

(Ni Putu Trisniari Muliarsi)


NIM. 1116051034

ix

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................

HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ..............................

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... iii


HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ..................................

iv

HALAMAN KATA PENGANTAR ..........................................................................

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN................................................

ix

DAFTAR ISI ...............................................................................................................

ABSTRAK ................................................................................................................... xiii


ABSTRACT .................................................................................................................. xiv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 10


1.3 Ruang Lingkup Masalah ....................................................................... 11
1.4 Orisinalitas Penelitian ........................................................................... 11
1.5 Tinjauan Penelitian ............................................................................... 14
a. Tujuan Umum ................................................................................. 14
b. Tujuan Khusus ................................................................................ 15
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................ 16
a. Manfaat Teoritis ............................................................................. 16
b. Manfaat Praktis ............................................................................... 17
1.7 Landasan Teoritis.................................................................................. 18
a. Teori Negara Hukum ...................................................................... 19
b. Teori Kewenangan .......................................................................... 21
c. Teori Penegakan Hukum ................................................................ 22
d. Asas Penyelenggaraan Pemerintah ................................................. 28
1.8 Metode Penelitian ................................................................................. 35
a. Jenis Penelitian ............................................................................... 35
b. Jenis Pendekatan ............................................................................. 36

c. Sifat Penelitian................................................................................ 37
d. Data dan Sumber Data .................................................................... 37
e. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 39
f. Teknik Analisis ............................................................................... 40
BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG KAWASAN PERLINDUNGAN


SETEMPAT DALAM PERDA TATA RUANG
2.1. Tinjauan Umum tentang Kawasan Perlindungan Setempat.................. 41
2.2. Tinjauan Umum Tentang Penataan Ruang ........................................... 45
2.2.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Tata Ruang ................ 45
2.2.2. Dasar Hukum Tata Ruang ......................................................... 50
2.2.3. Asas dan Tujuan Penataan Ruang ............................................. 53
2.2.4. Klasifikasi Penataan Ruang....................................................... 54
2.3. Dinas-Dinas Yang Terkait Dalam Perlindungan Jalur Hijau
Sepanjang Kawasan Perlindungan Setempat ........................................ 60
2.4. Hak dan Kewajiban Pemerintah Kabupaten Bangli terkait dalam
Penetapan Kawasan Perlindungan Setempat ........................................ 64
2.5. Pengawasan Pemerintah Terhadap Penataan Ruang ............................ 67

BAB III PENGATURAN

IZIN

DAN

PEMANFAATAN

RUANG

TERHADAP STATUS KAWASAN KOMERSIAL DI SEMPADAN


JURANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI
3.1. Pengaturan Sempadan Jurang Pada Dinding Kaldera Gunung Batur ... 70
3.2. Prosedur Pemberian Izin Pemanfaatan Ruang untuk Pembangunan
pada Kawasan Perlindungan Setempat ................................................. 79
3.3. Hak dan Kewajiban Bagi Masyarakat Dalam Penerapan Perda
Kabupaten Bangli terkait Perencanaan Penataan Ruang ...................... 88
BAB IV PERLINDUNGAN KAWASAN SEMPADAN JURANG DI JALAN
RAYA PENELOKAN KINTAMANI TERHADAP KEPENTINGAN
PEMBANGUNAN
4.1. Kriteria Bangunan yang Diperbolehkan dan Dilarang pada Kawasan
Sempadan Jurang .................................................................................. 91

xi

4.2. Tugas dan wewenang dari Pemerintah dalam Penyelenggaraan


Penataan Ruang Kab. Bangli ................................................................ 92
4.3. Dampak Terhadap Penetapan Kawasan Perlindungan Setempat
terkait Sempadan Jurang ....................................................................... 95
BAB V

AKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKAN DARI PENERAPAN


PERDA TATA RUANG TERKAIT KAWASAN SEMPADAN
JURANG DI JALAN RAYA PENELOKAN KINTAMANI
5.1. Penegakan Hukum oleh Pemerintah Kabupaten Bangli Dalam
Penerapan Perda Terkait Kawasan Sempadan Jurang .......................... 106
5.2. Sanksi Hukum Terkait Pelanggaran Yang Dapat Diterapkan
Disempadan Jurang di Jalan Raya Penelokan Kintamani ..................... 110
5.3. Kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangli dalam
Penegakan Hukum di Kawasan Sempadan Jurang ............................... 117

BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan ........................................................................................... 126
6.2. Saran ..................................................................................................... 127
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 129
DAFTAR INFORMAN .............................................................................................. 132
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

ABSTRAK
Pembangunan sarana pariwisata di Sempadan Jurang di Jalan Raya Penelokan
Kintamani yang cukup pesat di Kabupaten Bangli, untuk terselenggaranya tertib
bangunan khususnya di Sempadan Jurang di Jalan Raya Penelokan Kintamani, maka
perlu ditegakkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 9 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangli. Dalam penulisan ini ada
permasalahan yang ditulis yaituapakah daerah di sepanjang jalan raya penelokan
kintamani merupakan dinding kaldera Gunung Batur sebagaimana dimaksud pada Pasal
30 Huruf d Perda Kabupaten Bangli, Apakah bangunan-bangunan di sepanjang jalan
raya penelokan kintamani memenuhi kreteria bangunan yang diperbolehkan pada
sempadan jurang menurut Pasal 77 Perda Kabupaten Bangli, dan Sanksi hukum apa
yang di terapkan terhadap bangunan yang melanggar ketentuan sempadan jurang.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode penelitian
hukum empiris. Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Perundang-undangan,
Pendekatan Fakta dan dan Pendekatan Analisis Konsep Hukum.
Kewenangan yang diperoleh Pemerintah Daerah dan Kabupaten mengenai
pengaturan izin pemanfaatan ruang terhadap status kawasan komersial di sempadan
jurang, yakni Kawasan Perlindungan Setempat pengaturannya ada dalam Perda Tata
Ruang Kabupaten Bangli Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bangli pada pasal 30 huruf d. berdasarkan pasal tersebut, maka penerapan
mengenai rencana tata ruang wilayah Kabupaten ini yang terdapat pada Perda No.9
Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangli Tahun 20132033. Terkait dengan pembahasan dalam skripsi ini mengenai penerapan tata ruang
khususnya terhadap pembangunan di kawasan sempadan jurang di jalan raya penelokan
kintamani yang sarana pariwisatanya tidak memiliki izin, kewenangan pengaturan IMB
No. 28 Tahun 2011.terkait dengan pembahasan dalam skripsi ini mengenai Semua
kawasan lindung dipetakan sesuai keberadaannya di wilayah kabupaten. Khusus untuk
kawasan perlindungan setempat, karena luasannya relatif kecil (sempit), tidak dipetakan
dalam peta pola ruang wilayah kabupaten, namun tetap diatur dalam pengaturan pola
ruang pada RTRWK.Yang dimaksud kegiatan usaha yang dilarang meliputi
pembangunan: villa, homestay, hotel, cafe, diskotik, karaoke, tempat hiburan, panti
pijat, permainan judi, spa, dan kegiatan sejenis lainnya. Sedangkan bangunan yang
diperbolehkan bersayarat yaitu kegiatan kegiatan sepanjang tidak berdampak negatif
terhadap fungsi lindungnya mencakup : obyek wisata tanpa bangunan berupa wisata
alam dan olahraga petualangan, kegiatan terkait kehutanan, perkebunan, dan kegiatan
ritual keagamaan.
Kata Kunci : Pembangunan,Tata Ruang, Sempadan Jurang

xiii

ABSTRACT
Development of tourism facilities in the Canyon Border along the road of
Penelokan Kintamani Bangli Regency is quite rapid, for the implementation of orderly
building, especially in the Canyon Border along the road of Penelokan Kintamani,
therefore it needs to be enforced through the Local Regulation of Bangli Regency
Number 9 of 2013 on Spatial Planning of Bangli. Issues raised in this paper were: Do
the area along the road of Penelokan Kintamani is a wall of the caldera of Mount Batur
as referred to in Article 30 Letter d of the Local Regulation of Bangli Regency; Are the
buildings along the road of Penelokan Kintamani meet the criteria of the building
allowed to be built on the canyon border according to Article 77 of the Local
Regulation of Bangli Regency; and what are the legal sanctions that can be applied to
buildings that violate the provisions of the canyon border.
The method used in this undergraduate thesis was the empirical legal research
methods. The approaches used were the Statutory, Factual and the Legal Concept
Analysis Approach.
Authority obtained by the Local Government and Regencies related to the
arrangement of permits utilization of space on the status of the commercial area in the
canyon border, namely, the Protected Local Area, the arrangement is regulated on the
Local Regulation on the Spatial Planning of Bangli Regency Number 9 of 2013 on
Spatial Planning of Bangli Regency in Article 30 letter d. Based on the article, then the
implementation of the spatial planning of this regency, contained in the Local
Regulation Number 9 Year 2013 on Spatial Planning of Bangli Regency for 2013-2033.
Related to the discussion in this paper on the application of spatial development in the
region, especially on the canyon border along the road of Penelokan Kintamani, where
the tourism facilities do not have the building permits, the regulation lies on the
IMB/Building Permit Number 28 of 2011. Related to the discussion in this paper about
all protected areas are mapped according to their locations in the regency. Particularly
for local protected areas, because its range is relatively small (narrow), it is not
mapped in the patterns of spatial planning, yet it is regulated in the pattern of spatial
planning on RTRWK/ the Regency Spatial Planning. The business activities that are
prohibited include development of: villas, homestays, hotels, cafes, discotheques,
karaoke, entertainment, massage parlors, gambling, spa, and other similar activities.
Whereas the activities allowed being done provided they do not negatively affect the
protective function include: tourist attraction without building; in the form of nature
tourism and adventure sports, forestry related activities, plantation, and religious
events.
Keywords: Development, Spatial Planning, Border Canyon Border

xiv

Anda mungkin juga menyukai