Anda di halaman 1dari 25

KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT
BAB 2
KEGIATAN PENANGANAN
AKSES
BAB 2REFORMA
KEGIATANAGRARIA
PENANGANAN AKSES

2.1 Penetapan Lokasi Penanganan Akses Reforma Agraria

Penetapan lokasi dilakukan untuk menentukan lokasi desa/kelurahan,


tempat dilaksanakannya kegiatan Penanganan Akes Reforma Agraria.
Berdasarkan SK Penlok Kantor Pertanahan Kabupaten Garut Nomor: 372/SK-
32.05.UP.02.03/III/2023 Tanggal 31 Maret 2023 telah ditetapkan lokasi
Penangan Akses Reforma Agraria Tahun 2023 yaitu di Kecamatan Pasirwangi
yang meliputi Desa Padaawas dengan total target sebanyak 500 KK dan Desa
Karyamekar dengan total 100 KK serta Kelurahan Lengkongjaya Kecamatan
Karangpawitan dengan total 200 KK. Berikut evidence dari kegiatan penetapan
lokasi kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria.

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-1
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.1 Penetapan Lokasi Penanganan Akses Reforma Agraria


Kabupaten Garut

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-2
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.2 Berita Acara Kegiatan Penetapan Lokasi Reforma Agraria


Kabupaten Garut

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-3
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.3 Daftar Hadir Rapat Penetapan Lokasi


Penanganan Akses Reforma Agraria Kabupaten Garut

2.2 Penyuluhan Penanganan Akses Reforma Agraria


Penyuluhan sebagai bentuk usaha peningkatan pengetahuan kepada
individu atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara sistematik,
terencana dan terarah dalam perubahan perilaku yang berkelanjutan demi
tercapainya peningkatan nilai tambah produksi, pendapatan, dan perbaikan
kesejahteraan. Pelaksanaan Penyuluhan Kegiatan Penanganan Akses Reforma
Agraria Kota Garut Tahun Anggaran 2023 telah dilaksanakan di Aula
Kelurahan Lengkongjaya Kecamatan Karangpawitan pada tanggal 2-4 Mei
2023, Aula Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi pada tanggal 12-13 Mei
2023, dan Aula Desa Padaawas Kecamatan Pasirwangi pada tanggal 23-26 Mei
2023. Berikut evidence penyuluhan dalam rangka Penaganan Akses Reforma
Agraria berupa notulensi rapat, dokumentasi rapat dilihat dibawah dan daftar
hadir peserta penyuluhan dapat dilihat pada lampiran.

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-4
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.4 Notulensi Penyuluhan Penanganan Akses Reforma Agraria


Kelurahan Lengkongjaya

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-5
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.5 Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan


Penanganan Akses Reforma Agraria Kelurahan Lengkongjaya

Gambar 2.6 Notulensi Penyuluhan Penanganan Akses Reforma Agraria


Desa Karyamekar

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-6
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.7 Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan


Penanganan Akses Reforma Agraria Desa Karyamekar

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-7
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.8 Notulensi Penyuluhan Penanganan Akses Reforma Agraria


Desa Padaawas

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-8
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.9 Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan


Penanganan Akses Reforma Agraria Desa Padaawas

2.3 Pemetaan Sosial

Pemetaan sosial adalah proses pengumpulan dan penggambaran data,


informasi, potensi, kebutuhan dan permasalahan sosial, ekonomi, teknis serta
kelembagaan untuk menemukenali dan mendalami kondisi masyarakat.
Pemetaan Sosial sudah dilaksanakan kepada 800 KK yang berada di tiga desa
yaitu Kelurahan Lengkongjaya Kecamatan Karangpawitan, Desa Padaawas dan
Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi. Adapun Hasil Pemetaan Sosial
sebagai berikut:
2.3.1 Potret Kesejahteran Penerima Manfaat
Memuat informasi mengenai data tingkat pendapatan dan pengeluaran
rumah tangga penerima manfaat. Informasi ini juga disangdingkan dengan
data akses terhadap pemenuhan kebutuhan, usaha sampingan, hunian, dan
akses terhadap permodalan usaha.

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-9
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

2.3.1.1 Jumlah Subjek Akses Reforma Berdasarkan Gender


Subjek Penanganan Akses Reforma Agraria (PARA) adalah perorangan
(Kepala Keluarga) yang memiliki tanah dan telah bersertipikat maupun
belum bersertipikat untuk menjadi penerima manfaat kegiatan Penanganan
Akses Reforma Agraria. Subjek Akses Reforma berdasarkan gender
menjelaskan keadaan dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki-
laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai
laki-laki dan perempuan melalui atribut-atribut maskulinitas dan feminitas
yang sering didukung oleh nilai-nilai atau sistem dan simbol di masyarakat
yang bersangkutan. Berdasarkan hasil pemetaan sosial, Jumlah Subjek
Akses Reforma Agraria berdasarkan gender di Desa Karyamekar Kecamatan
Pasirwangi, Desa Padaawas Kecamatan Pasirwangi dan Kelurahan
Lengkongjaya Kecamatan Karangpawitan dijelaskan sebagai berikut:
A. Desa Karyamekar

Subjek Akses Reforma berdasarkan gender di Desa Karyamekar dapat


dilihat pada grafik diagram berikut:

Subjek Akses Reforma Agraria


70
63
60

50

40 37

30

20

10

0
Laki-Laki Perempuan

Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Desa Karyamekar, 2023

Gambar 2.10 Grafik Jenis Kelamin Responden Desa Karyamekar

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-10
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Berdasakan data tersebut dapat terlihat bahwa responden terbanyak


adalah Laki-Laki sebanyak 63 responden. Hal ini merupakan modal
berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan Sumber Daya Manusia.
B. Desa Padaawas
Subjek Akses Reforma berdasarkan gender di Desa Padaawas dapat
dilihat pada grafik diangram berikut:

Subjek Akses Reforma Agraria


350
307
300

250

200 193

150

100

50

0
LAKI-LAKI PEREMPUAN

Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Desa Padaawas, 2023

Gambar 2.11 Grafik Jenis Kelamin Responden Desa Padaawas

Berdasakan data tersebut dapat terlihat bahwa responden terbanyak


adalah Laki-Laki sebanyak 307 responden. Hal ini merupakan modal
berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan Sumber Daya Manusia.

C. Kelurahan Lengkongjaya

Subjek Akses Reforma berdasarkan gender di Kelurahan Lengkongjaya


dapat dilihat pada grafik diangram berikut:

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-11
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Subjek Akses Reforma Agraria


140
120
120

100
80
80

60

40

20

0
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Kelurahan Lengkongjaya, 2023

Gambar 2.12 Grafik Jenis Kelamin Responden Kelurahan Lengkongjaya

Berdasakan data tersebut dapat terlihat bahwa responden terbanyak


adalah Perempuan sebanyak 120 orang. Dalam situasi yang setara ini tidak
adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin seseorang dalam
memperoleh kesempatan dan alokasi sumber daya, manfaat atau dalam
mengakses pelayanan. Dengan mempunyai kedudukan yang sama, maka
setiap individu mempunyai hak-hak yang sama, menghargai fungsi dan
tugas masing-masing, sehingga tidak ada salah satu pihak yang mereka
berkuasa, merasa lebih baik atau lebih tinggi kedudukannya dari pihak
lainnya.
2.3.1.2 Upah Minimum Regional Kabupaten Garut
Upah Minimum Regional (UMR) adalah standar minimum yang
digunakan oleh pemberi kerja dalam pengupahan buruh atau pekerja.
Tujuan ditetapkannya Upah Minimum Regional (UMR) adalah untuk
memastikan agar para pekerja mendapatkan upah sebagai penghasilan yang
layak. Setiap daerah di Indonesia memiliki standar UMR yang berbeda-beda
tergantung kebijakannya. Penetapan Upah Minimum Regional (UMR) 2023
tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 561.7/Kep.776-
Kesra/2022 Tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten 2022. Komponen
UMR upah minimum regional bisa terdiri dari gaji pokok saja tanpa

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-12
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

tunjangan tetap atau gaji pokok yang sudah termasuk tunjangan tetap untuk
karyawan.

Upah minimum ini biasanya ditinjau selambat-lambatnya setiap dua


tahun sekali, dan ditetapkan dengan beberapa pertimbangan sebagai
berikut:

 Kebutuhan hidup di suatu daerah;


 Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK);
 Kemampuan, perkembangan, dan kelangsungan sebuah
perusahaan;
 Upah pada umumnya yang berlaku di daerah tertentu dan antar
daerah;
 Kondisi pasar kerja saat itu dan
 Tingkat perkembangan perekonomian negara dan pendapatan per
kapita negara

Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2023 di Kabupaten Garut, Jawa Barat


sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor
18 Tahun 2022 yang besarnya berada di tengah-tengah antara usulan
pengusaha dengan buruh. Upah Minimun Regional (UMR) di Kabupaten
Garut pada tahun 2022 sebesar Rp.1.975.220,- dan mengalami kenaikan
pada tahun 2023 sebesar Rp.142.098,- menjadi Rp.2.117.318,-.

2.3.1.3 Jumlah Subjek Akses Reforma Berdasarkan Mata Pencaharian


Mata pencaharian adalah kegiatan pekerjaan atau aktivitas yang
dilakukan oleh penduduk yang termasuk dalam golongan bekerja, sedang
mencari pekerjaan, dan pernah bekerja dengan tujuan mendapatkan
penghasilan, dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup selama minimal
seminggu sebelum waktu pencatatan data. Subjek Akses Reforma Agraria
berdasarkan mata pencaharian menjelaskan terkait salah satu struktur
penduduk yang umumnya memberikan corak tingkat sosial ekonomi,
klasifikasi dan tahap-tahap pembangunan ekonomi di suatu wilayah. Jumlah

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-13
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Subjek Akses Reforma Agraria berdasarkan mata pencaharian di Desa


Karyamekar Kecamatan Pasirwangi, Desa Padaawas Kecamatan Pasirwangi
dan Kelurahan Lengkongjaya Kecamatan Karangpawitan dijelaskan sebagai
berikut:
A. Desa Karyamekar

Hasil pemetaan sosial subjek Akses Reforma berdasarkan mata


pencaharian di Desa Karyamekar sesuai jenis sektor usaha dapat dilihat
pada gambar berikut:

Mata Pencaharian Masyarakat


45
41 41
40
35
30
25
20
15
10 8 8
5
0 1 1
0
PETANI UMKM PETERNAK JASA PETANI & JASA & LAINNYA
UMKM UMKM

Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Desa Karyamekar, 2023


Gambar 2.13 Grafik Diagram Mata Pencaharian Desa Karyamekar

Gambar diatas menunjukan mata pencaharian di Desa Karyamekar


didominasi oleh Petani sebanyak 41 responden, hal ini dikarenakan
luasnya lahan pertanian di Desa Karyamekar. Sebagian besar masyarakat
sudah memiliki sertipikat untuk lahan pertaniannya yang ditanami jenis
hortikultura. Selain itu mayoritas mata pencaharian lain di Desa
Karyamekar adalah bidang jasa sebanyak 41 responden yaitu buruh tani
dan ojek angkutan hasil tani. Hal ini dikarenakan masih banyak
masyarakat yang tidak memiliki lahan untuk bertani tetapi memiliki
keahlian di bidang pertanian sehingga mereka ikut mengelola atau bekerja
sebagai buruh tani di masyarakat yang telah memiliki lahan pertanian,

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-14
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

selanjutnya sebanyak 8 responden bekerja disektor UMKM dan lainnya


yang tergabung dari (PNS dan Wiraswsta), lalu mata pencaharian sebagai
Petani & UMKM, Jasa & UMKM masing-masing sebanyak 1 responden.
B. Desa Padaawas
Hasil pemetaan sosial subjek Akses Reforma berdasarkan mata
pencaharian di Desa Padaawas sesuai jenis sektor usaha dapat dilihat pada
gambar berikut:

Mata Pencaharian Masayarakat


350 333

300

250

200

150 125
100

50
20 20
0 1 1
0
PETANI UMKM PETERNAK JASA PETANI & PETANI & LAINNYA
UMKM PETERNAK

Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Padaawas, 2023


Gambar 2.14 Grafik Diagram Mata Pencaharian Desa Padaawas

Gambar diatas menunjukan mata pencaharian di Desa Padaawas


didominasi oleh jasa yang terdiri dari buruh tani dan buruh harian lepas
sebanyak 333 responden, hal ini dikarenakan masyarakat yang tidak
memiliki lahan pertanian namun memiliki keahlian di bidang pertanian
ikut mengelola sebagai buruh tani di masyarakat yang telah memiliki lahan
pertanian. Selanjutnya sebanyak 125 responden dengan mata pencaharian
sebagai Petani, lalu responden dengan mata pencaharian di sektor UMKM
sebanyak 20 responden, selain itu yang tergabung dari sektor mata
pencaharian Lainnya (PNS dan TNI) sebanyak 20 responden, yang terakhir
(Petani & UMKM) dan (Petani & Peternak) masing-masing sebanyak 1
responden.
A. Kelurahan Lengkongjaya

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-15
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Hasil pemetaan sosial subjek Akses Reforma berdasarkan mata


pencaharian di Kelurahan Lengkongjaya sesuai jenis sektor usaha dapat
dilihat pada gambar berikut:

Sumber: Hasil Pemataan Sosial Kelurahan Lengkongjaya, 2023


Gambar 2.15 Grafik Diagram Mata Pencaharian Kelurahan Lengkongjaya

Gambar diatas menunjukan mata pencaharian di Kelurahan


Lengkongjaya didominasi oleh sektor jasa sebanyak 112 responden yang
menjadi pekerja harian atau buruh di industi kulit. Hal ini dikarenakan
masyarakat masih sulit untuk mendirikan usaha sendiri karena
keterbatasan modal sehingga masyarakat bekerja pada industri kulit yang
sudah ada. Selanjutnya sebanyak 33 responden bekerja disektor UMKM
kulit, lalu responden dengan mata pencaharian Petani sebanyak 32
responden, sektor lainnya yang tergabung dari PNS, Pensiunan, Karyawan
Honorer sebanyak 13 responden, serta di sektor Jasa dan UMKM sebanyak
7 responden, sektor Peternakan 2 responden dan responden yang terakhir
Petani dan UMKM sebanyak 1 responden.
2.3.1.4 Total Pendapatan Satu Bulan
Kesejahteraan masyarakat dapat ditinjau dari beberapa aspek antara
lain data tingkat pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, fase yang
dimiliki, dan lain-lain. Masyarakat dikatakan mampu jika dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari keluarganya. Tingginya kebutuhan sebuah keluarga

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-16
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

yang tidak diimbangi dengan penghasilan yang tetap, akan menjadi sebuah
permasalahan dalam kesejahteraan sebuah keluarga. Ketidakmampuan
seseorang untuk mencukupi kebutuhan dapat menjadi salah satu faktor
penting penyebab kesejahteraan rumah tangga itu terganggu. Minimnya
pendidikan serta kurangnya keterampilan bekerja merupakan salah satu
penyebab terhambatnya masyarakat dalam mendapatkan penghasilan yang
tetap sehingga kebutuhan keluarga tidak dapat dipenuhi dengan maksimal.
Berdasarkan hasil pemetaan sosial, total pendapatan satu bulan di Desa
Karyamekar Kecamatan Pasirwangi, Desa Padaawas Kecamatan Pasirwangi
dan Kelurahan Lengkongjaya Kecamatan Karangpawitan dapat dijelaskan
sebagai berikut:

A. Desa Karyamekar
Sektor usaha merupakan penggerak perekonomian, salah satu indikator
ekonomi dilihat dari adanya perputaran uang yang dihasilkan dan
dikeluarkan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Adapun penghasilan
responden di Desa Karyamekar sesuai jenis sektor usaha dapat dilihat pada
gambar berikut:

Penghasilan Masyarakat
60

50 48

40

30

20 16
11
10 7
3 4 4 2 2 2
1
0

<Rp.500.000 Rp.500.001 – Rp.1.000.000 Rp.1.000.001 – Rp.1.500.000


Rp.1.500.001 – Rp.2.000.000 Rp.2.000.001 – Rp.2.500.000 Rp.2.500.001 – Rp.3.000.000
Rp.3.000.001 – Rp.3.500.000 Rp.3.500.001 – Rp.4.000.000 Rp.4.000.001 – Rp.4.500.000
Rp.4.500.001 – Rp.5.000.000 >Rp.5.000.001

Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Desa Karyamekar, 2023


Gambar 2.16 Pendapatan Satu Bulan Responden Desa Karyamekar

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-17
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Hasil pemetaan sosial di Desa Karyamekar didominasi oleh pendapatan


dikisaran >Rp.5.000.001 sebanyak 48 orang. Lalu pendapatan
<Rp.500.000 sebanyak 1 responden, Rp.500.001-Rp1.000.000 sebanyak 3
responden selanjutnya pendapatan Rp.1.000.001-Rp.1.500.000 sebanyak
16 responden, Rp1.500.001-Rp.2.000.000 sebanyak 11 responden,
Rp.2.000.001-Rp2.500.000 sebanyak 7 responden, Rp.2.500.001-
Rp.3.000.000 sebanyak 4 responden, Rp.3.000.001-Rp.3.500.000
sebanyak 4 responden, Rp.3.500.001-Rp.4.000.000 sebanyak 2
responden, Rp.4.000.001- Rp.4.500.000 sebanyak 2 responden,
Rp.4.500.001-Rp.5.000.000 sebanyak 2 responden. Dari data tersebut
dapat dilihat bahwa responden di Desa Karyamekar masih didominasi oleh
masyarakat dengan penghasilan diatas UMK Regional Kab. Garut yaitu
berada di Rp2.117.318.
B. Desa Padaawas
Sektor usaha merupakan penggerak perekonomian, salah satu indikator
ekonomi dilihat dari adanya perputaran uang yang dihasilkan dan
dikeluarkan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Adapun penghasilan
responden di Desa Padaawas sesuai jenis sektor usaha dapat dilihat pada
gambar berikut:

Penghasilan Masyarakat
250
214
200

150

100
59 64
50 37 40 38
11 11 15
5 6
0

<500.000 500.001 – 1.000.000 1.000.001 – 1.500.000


1.500.001 – 2.000.000 2.000.001 – 2.500.000 2.500.001 – 3.000.000
3.000.001 – 3.500.000 3.500.001 – 4.000.000 4.000.001 – 4.500.000
4.500.001 – 5.000.000 >5.000.000

Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Padaawas, 2023

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-18
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.17 Pendapatan Satu Bulan Responden Desa Padaawas

Hasil pemetaan sosial di Desa Padaawas didominasi oleh pendapatan


dikisaran Rp.1.000.001 sebanyak 214 orang. Lalu pendapatan
<Rp.500.000 sebanyak 37 responden, Rp.500.001-Rp1.000.000 sebanyak
59 responden selanjutnya pendapatan Rp.1.500.001-Rp.2.000.000
sebanyak 64 responden, Rp2.000.001-Rp.2.500.000 sebanyak 40
responden, Rp.2.500.001-Rp3.000.000 sebanyak 38 responden,
Rp.3.000.001-Rp.4.000.000 masing-masing sebanyak 11 responden,
Rp.4.000.001-Rp.4.500.000 sebanyak 5 responden, Rp.4.500.001-
Rp.5.000.000 sebanyak 6 responden, >Rp.5.000.000 sebanyak 15
responden. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa responden di Desa
Padaawas masih didominasi oleh masyarakat dengan penghasilan diatas
UMK Regional Kab. Garut yaitu berada di Rp2.117.318.
C. Kelurahan Lengkongjaya
Sektor usaha merupakan penggerak perekonomian, salah satu indikator
ekonomi dilihat dari adanya perputaran uang yang dihasilkan dan
dikeluarkan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Adapun penghasilan
responden di Kelurahan Lengkongjaya sesuai jenis sektor usaha dapat
dilihat pada gambar berikut:

Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Kelurahan Lengkongjaya, 2023

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-19
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Gambar 2.18 Pendapatan Satu Bulan Responden Kelurahan Lengkongjaya

Hasil pemetaan sosial di Kelurahan Lengkongjaya didominasi oleh


pendapatan dikisaran Rp.5.000.001-Rp.1.000.000 sebanyak 36 orang. Lalu
pendapatan <Rp.500.000 sebanyak 27 responden, pendapatan
Rp.1.000.001-Rp.1.500.000 sebanyak 32 responden, Rp1.500.001-
Rp.2.000.000 sebanyak 21 responden, Rp.2.000.001-Rp2.500.000
sebanyak 25 responden, Rp.2.500.001-Rp.3.000.000 sebanyak 26
responden, Rp.3.000.001-Rp.3.500.000 sebanyak 1 responden,
Rp.3.500.001-Rp.4.000.000 sebanyak 7 responden, Rp.4.000.001-
Rp.4.500.000 sebanyak 3 responden, Rp.4.500.001-Rp.5.000.000 sebanyak
3 responden, >Rp.5.000.000 sebanyak 19 responden. Dari data tersebut
dapat dilihat bahwa responden di Kelurahan Lengkongjaya masih
didominasi oleh masyarakat dengan penghasilan diatas UMK Regional
Kabupaten Garut yaitu berada di Rp2.117.318.

2.3.1.5 Total Pengeluaran Pengeluaran Pangan Satu Bulan


Pengeluaran pangan menggambarkan proporsi pengeluaran yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan, makanan merupakan salah satu
indkator ketahanan pangan yang mencerminkan kesejahteraan. Berdasarkan
hasil pemetaan sosial, total pengeluaran pangan satu bulan di Desa
Karyamekar Kecamatan Pasirwangi, Desa Padaawas Kecamatan Pasirwangi
dan Kelurahan Lengkongjaya Kecamatan Karangpawitan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
A. Desa Karyamekar
Adapun total pengeluaran pangan responden sesuai jenis sektor usaha
masing-masing rumah tangga dapat dilihat pada Gambar berikut:
Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Desa Karyamekar, 2023

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-20
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Pengeluaran Pangan
35 32
30

25 24

20 18

15

10 8 8
6
5 2
1 1 0 0
0

<Rp.500.000 Rp.500.001 – Rp.1.000.000 Rp.1.000.001 – Rp.1.500.000


Rp.1.500.001 – Rp.2.000.000 Rp.2.000.001 – Rp.2.500.000 Rp.2.500.001 – Rp.3.000.000
Rp.3.000.001 – Rp.3.500.000 Rp.3.500.001 – Rp.4.000.000 Rp.4.000.001 – Rp.4.500.000
Rp.4.500.001 – Rp.5.000.000 >Rp.5.000.001
Gambar 2.19 Pengeluaran Pangan Responden Desa Karyamekar

Hasil pemetaan sosial total pengeluaran pangan di Desa Karyamekar


selama satu bulan didominasi kisaran Rp.1.000.001- Rp.1.500.000
sebanyak 32 responden. Lalu pengeluaran pangan < Rp.500.000 sebanyak
6 responden, Rp.500.001 – Rp1.000.000 sebanyak 8 responden
selanjutnya pendapatan, 1.500.001- 2.000.000 sebanyak 24 responden,
Rp.2.000.001-Rp2.500.000 sebanyak 8 responden, Rp.2.500.001-
3.000.000 sebanyak 18 responden, Rp.3.000.001- 3.500.000 sebanyak 1
responden, Rp.3.500.001-Rp.4.000.000 sebanyak 2 responden,
Rp.4.000.001-Rp.4.500.000 sebanyak 1 responden, dan tidak ada
pengeluaran pangan dikisaran Rp.4.500.001-Rp.5.000.000.
B. Desa Padaawas
Adapun total pengeluaran pangan responden sesuai jenis sektor usaha
masing-masing rumah tangga dapat dilihat pada Gambar berikut:

Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Padaawas, 2023

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-21
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Pengeluaran Pangan Masyarakat


180
157
160 145
140
120
100 84
80
60 47
40 31
19
20 4 6 3
2 2
0

<500.000 500.001 – 1.000.000 1.000.001 – 1.500.000


1.500.001 – 2.000.000 2.000.001 – 2.500.000 2.500.001 – 3.000.000
3.000.001 – 3.500.000 3.500.001 – 4.000.000 4.000.001 – 4.500.000
4.500.001 – 5.000.000 >5.000.000

Gambar 2.20 Pengeluaran Pangan Responden Desa Padaawas

Hasil pemetaan sosial total pengeluaran pangan di Desa Padaawas


selama satu bulan didominasi kisaran Rp.1.000.001- Rp.1.500.000
sebanyak 157 responden. Lalu pengeluaran pangan <Rp.500.000 sebanyak
4 responden, Rp.500.001 – Rp1.000.000 sebanyak 84 responden
selanjutnya pendapatan, 1.500.001- 2.000.000 sebanyak 154 responden,
Rp.2.000.001-Rp2.500.000 sebanyak 47 responden, Rp.2.500.001-
3.000.000 sebanyak 31 responden, Rp.3.000.001- 3.500.000 sebanyak 19
responden, Rp.3.500.001-Rp.4.000.000 sebanyak 6 responden,
Rp.4.000.001-Rp.4.500.000 sebanyak 2 responden, pengeluaran pangan
Rp.4.500.001-Rp.5.000.000 sebanyak 2, dan >Rp.5.000.000 sebanyak 3
responden.
C. Kelurahan Lengkongjaya

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-22
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

Adapun total pengeluaran pangan responden sesuai jenis sektor usaha

masing-masing rumah tangga dapat dilihat pada Gambar berikut:

Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Kelurahan Lengkongjaya, 2023


Gambar 2.21 Pengeluaran Pangan Responden Kelurahan Lengkongjaya

Hasil pemetaan sosial total pengeluaran pangan di Kelurahan


Lengkongjaya selama satu bulan didominasi kisaran Rp.1.000.001-
Rp.1.500.000 sebanyak 64 responden. Lalu pengeluaran pangan <
Rp.500.000 sebanyak 20 responden, Rp.500.001 – Rp1.000.000 sebanyak
42 responden selanjutnya pendapatan, 1.500.001- 2.000.000 sebanyak 29
responden, Rp.2.000.001-Rp2.500.000 sebanyak 23 responden,
Rp.2.500.001-3.000.000 sebanyak 14 responden, Rp.3.000.001- 3.500.000
sebanyak 6 responden, Rp.4.000.001-Rp.4.500.000 sebanyak 1 responden,
>Rp.5.000.000 sebanyak 1 responden, serta yang tidak ada pengeluaran
pangan dikisaran Rp.3.500.000-Rp.4.000.000 dan Rp.4.500.001-
Rp.5.000.000.

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-23
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

2.3.1.6 Total Pengeluaran Non Pangan Satu Bulan

2.3.1.7 Jenis Program Bantuan

2.3.1.8 Jumlah Program Bantuan yang Diterima Berdasarkan Kepala


Keluarga

2.3.2 Potret Sebaran dan Produktifitas Sektor Ekonomi

2.3.2.1 Sumber Status Tanah

2.3.2.2 Status Tanah


Status Kepemilikan beserta LUAS TANAHNYA

2.3.2.3 Pengelola Tanah

2.3.2.4 Penggunaan Sertipikat

2.3.2.5 Pihak Penjamin Sertipikat

2.3.2.6 Pemanfaatan Tanah

2.3.2.7 Jenis dan Kondisi Sektor Usaha

2.3.2.8 Jenis dan Jumlah Pendampingan

2.3.3 Kelembagaan Ekonomi

2.3.3.1 Jumlah dan Jenis Kelembagaan

2.3.3.2 Kondisi Kelembagaan

2.3.4 Potret Pengalaman Pelaksanaan Program

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-24
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GARUT

2.3.5 Permasalahan dan Kebutuhan Pengembangan Program

2.3.6 Peta Stakeholder

2.3.7 Pembelajaran Pelaksanaan Program

2.4 Penyusunan Model Pemberdayaan


DILAMPIRKAN BUKTI KEGIATAN (FOTO, NOTULENSI RAPAT DLL)

2.5 Penyusunan Data Penerima Akses Reforma Agraria


DILAMPIRKAN BUKTI KEGIATAN (FOTO, NOTULENSI RAPAT DLL)

2.6 Infografik

LAPORAN AKHIR
PENANGANAN AKSES REFORMA AGRARIA
2-25

Anda mungkin juga menyukai