Anda di halaman 1dari 21

Validitas

Definisi
Validitas
Definisi

Suatu tes dikatakan valid jika tes


tersebut mengukur hal yang ingin
diukur.

Semakin valid suatu tes, maka


tes tersebut semakin mampu
mengukur variabel yang ingin
diukur.

Valid berarti sahih, berlaku.


Macam-macam
Validitas
Content-Related
Validity
Content-Related Validity

Suatu tes dilihat tingkat


validitasnya dengan cara
mengevaluasi kesesuaian item
dengan materi (bahan) yang
akan dibuat tes.

Contoh:
Tes Akhir Semester Psikometri,
soal seharusnya meliputi
seluruh bagian materi.
Content-Related Validity

Knowledge Understanding Applying


of Facts Principles Principles
History 5 5
Statistics 5 4 2 11
Norms 6 4 3 13
Reliability 6 4 3 13
Validity 7 4 3 14
Interpreting Validity 7 4 3 14
Item Analysis 7 4 3 14
Test Construction 7 5 3 14
Totals 50 30 20 100
Criterion-Related
Validity
Criterion-Related Validity

Validitas dilihat dengan cara


mencari korelasi antara hasil dari
alat tes tersebut dengan hasil dari
alat tes lain.


Terdapat dua macam kriteria:
Concurrent Validity

• Kriteria sudah ada saat ini


Predictive Validity
Kriteria belum ada sekarang
Concurrent Validity

Hasil dari alat tes tersebut


dikorelasikan dengan hasil dari
alat tes lain yang mengukur hal
yang sama, yang sudah baku,
dan tersedia saat itu. Jika hasil
korelasi sedang, maka alat tes
tersebut mengukur hal yang
sama dengan alat tes yang
sudah ada, berarti valid.
Concurrent Validity

Contoh:
Kita membuat alat ukur
kecerdasan baru, kemudian
dikorelasikan dengan hasil tes
Weschler.
PredictiveValidity

Hasil dari alat tes kita,


dikorelasikan dengan hasil dari
alat tes lain yang belum
tersedia saat itu. Jika
korelasinya tinggi, maka alat
tes kita, dapat memprediksi
hasil dari alat tes yang belum
tersedia itu.
PredictiveValidity

Contoh:
Kita membuat alat tes untuk
menjaring mahasiswa baru
yang akan mendapatkan IPK
tinggi. Jika diperoleh hasil
korelasi yang tinggi antara alat
ukur kita dengan IPK, maka
alat ukur kita dapat dikatakan
valid.
Face Validity
Face Validity

Suatu alat ukur dikatakan valid


secara face validity jika
tampak valid.

Contoh:
Alat tes Rorschach tampak
valid jika warnanya tampak
cerah, namun akan tampak
tidak valid jika warnanya
sudah pudar.
Construct
Validity
Construct Validity

Construct validity menunjukkan


keberhasilan suatu tes untuk
mengukur suatu konstrak
hipotetis.

Banyak variabel psikologis yang


terdiri atas beberapa konstrak
hipotetis. Contohnya inteligensi,
terdiri atas beberapa variasi
perilaku yang bisa diobservasi:
verbal, aritmetika, memori, dll.
Construct Validity

Intercorrelations Reflecting the Construct Validity of the General Abilities Test

Variabel GAT WAIS SAT


WAIS 0,78
SAT 0,72 0,66
GPA 0,28 0,26 0,31

Intercorrelations Reflecting the Construct Validity for the Subtests of the GAT

WAIS-R
GAT
Information Vocabulary Arithmetic
Vocabulary 0,58 0,71 0,46
Analogies 0,55 0,68 0,42
Information 0,74 0,51 0,38
Arithmetic 0,48 0,45 0,79
Construct Validity

Factor Analysis
Merupakan suatu teknik
korelasional yang digunakan
untuk menganalisis keterkaitan di
antara variabel.

Tujuannya adalah untuk


mengurangi jumlah variabel dalam
rangka untuk membuat data yang
diobservasi menjadi lebih mudah
dipahami.
Construct Validity

Hasil Penelitian Eksperimental


Penelitian eksperimental
merupakan metode yang umum
dipakai untuk membuktikan
validitas konstrak dari suatu alat
ukur.

VB adalah trait atau karakteristik


yang akan diukur, sementara VT-
nya adalah efek dari manipulasi
VB.
Construct Validity

Contoh:
Seorang psikolog ingin membuat
alat tes untuk mengukur
kemampuan coping stress. Ia
membuat sebuah eksperimen, dan
mengukur perbedaan kemampuan
coping stress pada KE dan KK,
yang diukur menggunakan alat
yang baru. Jika alat ini memang
mengukur kemampuan coping
stress, maka skor KE dan KK
akan berbeda secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai