Anda di halaman 1dari 14

VALIDITAS & RELIABILITAS

VALIDITAS KONSTRUK

• Tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana tes


mengungkap suatu traits atau konstruk teoritik yang
hendak di ukur ( Allen & Yen, 1979)
• Pengujian validitas konstruk merupakan proses yang
terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep
mengenai traits yang diukur.
• Memerlukan pengujian statistik yang kompleks seperti
analisis faktor. Akan tetapi hasil estimasi validitas
konstruk tidak dinyatakan dalam bentuk koefisien
validitas
• Ada 2 jenis analisi faktor yaitu analisis faktor
eksplanatori (Explanatory Factor Analysis) dan analisis
faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis)
• Analisis faktor dimana beberapa faktor
yang terbentuk berupa variabel laten
yang belum dapat ditentukan sebelum
analisis ditentukan
EXPLANATORY • Analisis faktor eksplanatori digunakan
ketika peneliti/penyusun tes/penyusunan
FACTOR ANALYSIS instrumen tidak atau belum mempunyai
(EFA) pengetahuan atau teori bahkan hipotesis
yang menyusun struktur faktor-
faktornya yang akan dibentuk atau yang
terbentuk sehingga analisis faktor ini
merupakan teknik untuk membantu
membangun teori baru
ESTIMASI RELIABILITAS

1. Pendekatan Tes Ulang (test-retest)


2. Pendekatan Tes Sejajar (alternate-
forms)
3. Pendekatan Konsistensi Internal
(internal consistency)
• Analisis faktor dimana secara apriori
berdasarkan teori dan konsep yang sudah
diketahui, di pahami atau ditentukan
CONFIRMATORY sebelumnya, sehingga dibuat sejumlah faktor
FACTOR ANALYSIS yang akan dibentuk, serta variabel apa saja
yang termasuk ke dalam masing-masing faktor
(CFA) yang dibentuk dan sudah pasti tujuan nya.
• Pembentukan faktor pada analisis ini
berdasarkan teori dan konsep
Click icon to add picture

VALIDITAS BERDASAR KRITERIA

Dalam pengujian validitas berdasarkan kriteria, bukti validitas suatu tes diperlihatkan oleh
adanya hubungan skor pada tes tersebut dengan skor suatu kriteria
Suatu kriteria merupakan variabel perilaku yang akan diprediksi oleh skor tes atau berupa suatu
ukuran lain yang relevan

Ada dua jenis validitas yaitu validitas prediktif dan validitas konkuren
VALIDITAS KONKUREN

VALIDITAS PREDIKTIF • Skor tes dan skor kriteria diperoleh


dalam waktu yang sama.
• Berfungsi sebagai prediktor bagi • Merupakan validitas yang sangat
performansi di waktu yang akan penting dalam diagnostic
dating • Contoh : penyusunan suatu skala
• Contoh : seleksi mahasiswa baru, inteligensi (menghitung korelasi
penempatan karyawan, bimbingan antara skor skala yang kita susun
karir dengan skor skala pada tes inteligensi
lain yang telah valid).
INTERPRETASI KOEFISIEN VALIDITAS

 • Sifat nya relatif, artinya tidak ada


batasan pasti mengenai koefisien
terendah yang harus dipenuhi agar
validitas dinyatakan memuaskan
• Validitas dianggap memuaskan apabila
melebihi
• Berasal dari kata reliability
• Keterpercayaan, keterhandalan, keajegan,
konsistensi, kestabilan
• Sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya
• Dapat dipercaya memberi arti bahwa apabila
RELIABILITAS dalam beberapa kali pengukuran terhadap
kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama (jika aspek yang diukur dalam
diri subjek memang belum berubah)
• Relatif menunjukkan bahwa ada toleransi
terhadap perbedaan-perbedaan kecil di antara
hasil pengukuran . Apabila perbedaan itu besar
dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran
tidak dapat dipercaya / tidak reliabel
•  Secara empirik tinggi rendahnya
reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka
yang disebut dengan koefisien reliabilitas
KOEFISIEN • Koefisien reliabilitas :
RELIABILTAS • Koefisien reliabilitas berkisar anatar 0-1,00
akan tetapi pada kenyataan nya koefisien
sebesar 1,00 tidak pernah dijumpai
• Koefisien reliabilitas selalu bernilai positif.
Meskipun bernilai positif, akan tetapi jika
bernilai 0 maka tidak ada artinya.
INTERVAL KRITERIA
< 0,200 Sangat Rendah

INTERPRETASI 0,200 – 0,399 Rendah


KOEFISIEN
RELIABILITAS 0,400 – 0,599 Cukup

0,600 – 0,799 Tinggi

0,800 – 1,00 Sangat Tinggi 


Pendekatan Tes Ulang

Menguji keandalan instrumen pengukuran/hasil


pengukuran yang didapatkan dari pengukuran
secara berulang. Setiap subjek mendapatkan tes
yang sama sebanyak dua kali. Estimasi reliabilitas
ini dilakukan dengan cara mengkorelasikanhasil
pengukuran pertama dan kedua
Pendekatan Tes Sejajar
• Tes paralel adalah dua buah tes yang disusun dari tujuan ukur
yang sama dan blue print yang sama sehingga jumlah aitem
atau taraf kesukarannya untuk tes kognif adalah sama. Secara
statistik, tes paralel diasumsikan dengan nilai varian skor
tampak dan varian eror yang setara (paralel) atau
ditambahkan dengan asumsi rerata skor yang setara (strict
parallel) antar kedua tes
• Contoh, melakukan eksperimen mengenai efektifitas
penggunaan cerita bergambar untuk meningkatkan penalaran
moral remaja dengan menggunakan pre-test dan post-test
design. Untuk mengurangi terjadinya efek pembelajaran
ketika subjek dikenakan post-test maka peneliti menggunakan
dua buah tes yang paralel. Satu diberikan ketika pre-test dan
satu diberikan ketika post-test. Untuk menguji reliabilitasnya
peneliti menggunakan teknik estimasi reliabilitas tes paralel
Pendekatan Konsistensi Internal

• Reliabilitas konsistensi internal adalah relikonsistensi


antar aitem (antar bagian) menunjukkan konsistensi
respon subjek dalam satu alat ukur pada satu kali
pengukuran. Koefisien reliabilitas ini dapat langsung
diketahui meskipun tes hanya diberikan satu kali saja.
Cara yang biasa digunakan adalah melihat hubungan
antar belahan pada tes. Dengan membelah tes
menjadi beberapa bagian kemudian membandingkan
hubungan antar bagian.
• Teknik pembelahan yang dapat digunakan antara lain
Formula Spearman Brown, Formula Rulon, Formula
Alpha, Formula Kuder-Ricahrdson, Formula Krostof,
Formula analisis varian

Anda mungkin juga menyukai