Anda di halaman 1dari 6

Sistem persamaan linier

BAB VIII
SISTEM PERSAMAAN LINIER
8.1. SISTEM PERSAMAAN LINER
Bentuk umum sistem persamaan linier (SPL) dengan m buah persamaan dan n
peubah (variable) ditulis dalam bentuk :
a11x1  a12 x2   a1n xn  b1

a21x1  a22 x2   a2n xn  b2


    
am1 x1  am2 x2   amn xn  bm

Dengan a ij dan bi masing-masing menyatakan koefisien-koefisien dan konstanta

SPL di atas dapat ditulis sebagai perkalian matriks : AX  B , dengan

 a11 a12  a1n   x1   b1 


a a 22  a2n   
x2  b 
A   21 , X  , B 
2

       
     
a m1 am2  a mn   xn  bm 

179
Sistem persamaan linier

8.1.1 Metode Penyelesai Sistem Persamaan Linier


Untuk menyelesai sistem persamaan linier, ada beberapa metode penyelesaian
yang digunakan. Diantaranya adalah
i) Metode Determinan Matriks
ii) Metode Invers Matriks
iii) Metode Gauss

Ketiga metode tersebut pada dasarnya adalah untuk mencari bilangan x yang tidak
diketahui, tetapi harus dicari nilainya. Dalam menggunakan meteode tersebut, haruslah
diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut :
a) Jika hasil determinan dari matriks Ann sama dengan nol ( |Ann|=0 ), maka matriks
tersebut dikatakan matriks singular. Dalam hal ini persamaan tidak diselesaikan.
b) Jika hasil determinan dari matriks Ann tidak sama dengan nol ( |Ann|  0 ). Dalam
hal ini persamaan dapat diselesaikan.

i) Metode Determinan Matriks


Dalam metode ini, untuk menetukan nilai x digunkan rumus :
Ai
xi  , i=1,2,3,….n
A
Contoh 1
Persamaan :
3x1  x 2  2 x3  11
3x1  4 x 2  2 x3  5
 x1  2 x 2  5 x3  18
Dapat diubah menjadi persamaan matriks : A . X = B, atau :

3 1 2  x1  11
A   3 4  2 X   x 2  B   5 
 1 2 5   x3  18

180
Sistem persamaan linier

3 1 2 3 1 2 3 1
A   3 4  2   3 4  2 3 4  79
 1 2 5   1 2 5  1 2

Dari hasil perhitungan determinan matriks Ann = 79, dalam hal ini dikatakan matriks
non-singular. Dengan demikian, persamaan dapat diselesaikan.
11 1 2  11 1 2 11 1 
A1   5 4  2  5 4 2
 5 4  79
18 2 5  18 2 5 18 2

 3 11 2   3 11 2 3 11
A2   3 5  2   3 5 2
 3 5   158
 1 18 5   1 18 5  1 18

 3 1 11  3 1 11 3 1
A3   3 4 1   3 4 5
 3 4  237
 1 2 18  1 2 18  1 2

A1 79
x1   1
A 79

A2 158
x2   2
A 79

A3 237
x3   3
A 79

ii) Metode Invers Matriks


Diketahui bentuk persamaan matriks adalah : A.X = B atau dengan A-1 adalah
invers matriks A. Untuk mencari nilai x, terlebih dahulu harus dicari nilai dari A-1 dan
kemudian dikalikan dengan matriks B.
Contoh 2
3x1  2 x 2  3x3  10
5 x1  x 2  x3  3
2 x1  4 x 2  x3  5

181
Sistem persamaan linier

3  2 3  3  2 3 3  2
A1  5 1  1  5 1  1
 5 1   55
2 4  1 2  4 1 2  4

Karena hasil dari |A|  0, maka persamaan dapat diselesaikan


(A adalah matriks non-singular).
T
 1 1 5 1 5 1 
   
 4 1 2 1 2 4
  3  7  22
T

 2 3 1 2
  10  5 0 
1 3
adj. A     
 4 1 2 1 2 4
  1 16 11 
 2 3 1 3 1 2
 1 1

5 1

5 1 

  3  10  1
adj.A =   7  5 16 
 22 0 11 

  3  10  1
A  (adj. A)     7  5 16 
1
1 1 
A 55
 22 0 11 

  3 / 55  10 / 55  1 / 55  10 
   7 / 55  5 / 55 16 / 55   3 
 22 / 55 0 11 / 55   5

Rumus Metode invers matriks adalah : X = A-1 . B


 x1    3 / 55  10 / 55  1 / 55  10 
 x     7 / 55  5 / 55 16 / 55   3 
 2   
 x3   22 / 55 0 11 / 55   5

x1 = 30/55 + 30/55 – 5/55 = 1


x2 = 70/55 + 15/55 + 80/55 = 165/55 = 3
x3 = 220/55 + 0 + 55/55 = 275/55 = 5

iii) Metode Gauss


Penyelesaian persamaan linier dengan Metode Gauss pada prinsipnya
adalah merubah matriks koefisien menjadi matriks segitiga atas.

182
Sistem persamaan linier

Misalkan matriksnya adalah :


 a11 a12  a1n  a11 a12  a1n 
a a 22  a 2 n  0 a  a 2 n 
Ann   21
diubah menjadi  22

         
   
a n1 a n 2 a nn  0 0 a nn 

Contoh 3
Persamaan :
x1  x 2  2 x3  5
x1  2 x 2  x3  4
x1  3x 2  x3  8
Persamaan di atas diubah ke dalam bentuk matriks :
1 1 2 5 1 1 2 5
1 2  1 4 O21(-1) 0 1  3  1 O31(-1)
   
1 3 1 8 1 3 1 8 

1 1 2 5 1 1 2 5
0 1  3  1 O32(-1) 0 1  3  1
   
0 2  1 3  0 0 5 5 

Bentuk matriks segitiga atas


Jelas terlihat dari matriks segitiga atas adalah :
- pada baris ketiga adalah : 5x3  5  x3  1

- pada baris kedua adalah : x2  3x5  1  x2  2

- pada baris pertama adalah : x1  x2  2 x3  x1  1

SOAL – SOAL LATIHAN


Selesaikan soal-soal sistem persamaan linier di bawah ini dengan menggunakan metode :
1) Determinan Matriks
2) Invers Matriks

183
Sistem persamaan linier

3) Gauss

2 x1  x2  4 x3  16
3x1  2 x2  x3  10
1. Persamaan :
x1  3x2  3 x3  16
2 x1  3x2  2 x3  1

 3x1  7 x2  5 x3  1
2. Persamaan :
2 x1  5x2  8 x3  1

x2  x3  1
3. Persaman : x1  2 x2  2 x3  6
x1  2 x2  x3  3
4. selesaikan sistem persamaan linier dengan menggunakan Metode Invers Matriks dari:
13x1  2 x2  8 x3  11
 9 x1  6 x 2  4 x3  3
 3x1  2 x2  x3  1
5. Selesaikan sistem persamaan linier dengan metode menggunakan determinan Matriks
dari :
2 x1  x2  x3  1
x1  2 x2  3 x3  0
2 x1  3x 2  4 x3  0
6. Dengan metode Gauss, selesaikan persamaan :
8 x1  3x2  2 x3  20
 3x1  10 x 2  x3  10
2 x1  x2  12 x3  16
7. Selesaikan saol nomor (7) dengan metode :
a. Determinan Matriks
b. Invers Matriks
c. Gauss

184

Anda mungkin juga menyukai