Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok : Rian Kurniawan (23081000640)

Rizki Indriani Arifah (23081000641)


Majdiyah Mawaddah (23081000642)
Bella Pratiwi (23081000643)
Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
Topik : Topik 4 - Ruang Kolaborasi (Kasus 1)
Dosen : Dr. Munifah Bahfen, M.Pd.

Tugas 4.1 Memberikan Tanggapan terhadap Kasus di Ruang Kelas


Kasus 1
Reina adalah seorang peserta didik yang duduk di bangku kelas III SD. Ketika Reina mengikuti
pembelajaran SBK (Seni Budaya dan Keterampilan) dengan materi melukis, Reina tidak
mencuci dan mengembalikan palet lukis yang telah ia gunakan. Hal itu karena Reina tidak
pernah mendapat tugas untuk merapikan barang ketika di rumah dengan alasan bahwa Reina
masih terlalu kecil untuk melakukan hal tersebut.
Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan peranan
keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman bagi peserta didik.

1. Tuliskan pendapat Anda mengenai hal yang diajarkan oleh keluarga Reina di rumah.
Menurut kami, hal yang diajarkan oleh keluarga Reina mungkin adalah hal yang terkesan
biasa apabila sudut pandangnya dilakukan di dalam keluarga Reina saja, namun ajaran tersebut
tidak baik jika diterapkan di luar lingkungan keluarga. Sebagai seorang peserta didik, perilaku
Reina dalam menyepelekan tugas mencuci dan merapikan barang yang ia gunakan merupakan
tanda anak yang tidak tanggung jawab terhadap dirinya dan sekitarnya. Jika mempertahankan
kebiasaan tersebut, khawatir akan tidak baik kedepannya bagi hubungan Reina dengan
sekitarnya.
Keluarga adalah pondasi dasar untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan baik yang akan
dilakukan anak di dalam hidupnya. Dalam keluarga-lah terwujud pendidikan pertama serta
utama dalam perkembangan karakter individu. Keluarga Reina mungkin menganggap
memanjakan Reina adalah wajar, dan melakukan hal tersebut sebagai bentuk rasa sayang
kepada Reina. Namun, bentuk ungkapan rasa sayang kepada anak yang masih kecil, dengan
tidak memberikan mereka tanggungjawab, sebetulnya tidak tepat.
Kebiasaan keluarga Rena membuat Reina tidak sadar pentingnya rasa tanggung jawab
terhadap pada apa yang telah dikerjakan, serta pentingnya merawat dan merapikan barang-
barang setelah digunakan. Keluarga menjadi tempat pendidikan pertama dalam membentuk
karakter anak, baik terhadap dirinya, orang lain, maupun lingkungan sekitarnya. Maka dari itu,
sebaiknya keluarga selalu mencontohkan hal-hal yang baik, sebagai karakter yang kelak
disematkan dalam diri anak dalam menjalankan kehidupannya.
2. Jika Anda menjadi guru Reina, bagaimana cara Anda menjelaskan kepada Reina agar dapat
memulai untuk belajar merapikan barang-barang setelah digunakan?
Pertama, sebagai guru Reina kami akan memahami bagaimana Reina dan berkomunikasi
kepada Reina dengan bahasa yang baik dan menyesuaikan Reina. Anak seusia Reina sudah
bisa ditanamkan hal-hal baik dan nilai moral, sehingga kami akan memberitahu Reina
mengenai betapa pentingnya kerapihan dan pentingnya memiliki rasa tanggung jawab, seperti
dalam merapikan kembali apa yang telah digunakan.
Tidak kalah penting, kami akan mencontohkan langsung kepada Reina, bagaimana yang
seharusnya ia lakukan setelah menggunakan alat-alat lukis. Dengan guru sebagai role model,
maka anak akan lebih mudah memahami hal apa yang kami ingin untuk sang anak lakukan.
Setelahnya, kami meminta Reina mengikuti hal apa yang kami contohkan. Kami juga akan
bergerak untuk sambil membantunya, agar Reina tidak merasa kesulitan untuk pertama kali
melakukannya.
Setelah ia mau berusaha merapikan barang-barangnya seperti yang kami contohkan, kami
memberi Reina apresiasi, berupa pujian karena sudah menjadi anak yang baik. Apresiasi akan
membuat anak merasa dihargai. Hal tersebut perlu dilakukan agar Reina menanamkan bahwa
tidakannya adalah hal yang baik dan perlu untuk terus dilakukan. Harapannya, perilaku baik
itu akan terus dipelihara olehnya.
3. Bagaimana cara Anda mengkomunikasikan kepada orang tua Reina mengenai hal yang telah
Anda sampaikan kepada Reina di pertanyaan nomor 2?
Dengan berkomunikasi dengan orang tua Reina, pertama kami akan menjelaskan
mengenai apa yang Reina lakukan di sekolah dan upaya kami dalam mengajari Reina untuk
merapikan barang sendiri di sekolah. Kami akan mengambil pendekatan kepada orang tua yang
berfokus pada menyamakan persepsi dan berkolaborasi dalam mendidik. Sehingga, dengan
pemahaman yang sama mengenai rasa sayang versus tanggung jawab, kami dapat mendidik
Reina menjadi anak yang berperilaku lebih baik.
Kami akan menjelaskan kepada orang tua Reina bahwa keterlibatan mereka dalam
mendukung pembelajaran anak di rumah sangat penting. Sebagai guru, tanggung jawab kami
adalah membantu Reina berkembang hanya saat di sekolah. Kami akan berbagi pengalaman
dan pengamatan kami selama proses pembelajaran dengan Reina di kelas, serta mengundang
orang tua untuk berdiskusi tentang cara terbaik untuk mendukung Reina dalam
mengembangkan kebiasaan merapikan barang di rumah.
Apabila komunikasi yang baik telah tercapai, kami juga akan mengapresiasi peran orang
tua Reina dalam mendukung upaya pembelajaran anak mereka, menekankan pentingnya
kolaborasi antara sekolah dan rumah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman,
nyaman, dan suportif bagi Reina. Dengan pendekatan ini, kami yakin kami dapat bekerja sama
untuk membantu Reina berkembang secara positif dalam kehidupan sehari-hari dan di
lingkungan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai