Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

JENIS - JENIS PEMBAWA ACARA


(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pranata acara)

Dosen Pengampu:
Fitri Nura Murti, S.Pd. M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 9 / Kelas A

Muhammad Faris Naufal Al Ihsan 230210402004


Mayang Ananta Purwaningtyas 230210402006
Rista Endarani 230210402008
Fitria Janubatul Magfiro 230210402036
Dimas Indra Saputra 230210402050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2024
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembawa acara atau biasa disebut dengan pewara merupakan seorang
yang bertanggung jawab terhadap jalannya suatu acara. Seorang pembawa
acara harus mampu mengendalikan/memandu sebuah acara dari awal sampai
akhir. Oleh karena itu, seorang pembawa acara dituntut memiliki keterampilan
dan kreativitas tinggi untuk membangun suasana yang nnyaman. Pembawa
acara apapun jika tanpa adanya keterampilan dan kreativitas, suatu acara akan
kurang menarik atau kurang berkesan sehingga para tamu akan bosan dan
jenuh. Keterampilan dan kreativitas yang harus dimiliki seperti cara
berbicara, cara membangun suasana, cara berkomunikasi dengan para tamu
dan lain-lain.
Pada situasi santai pembawa acara harus mampu membawakan acara
dengan suasana santai, penuh dengan keceriaan serta kegembiraan. Oleh sebab
itu, bahasa yang digunakan yaitu bahasa non-formal, namun harus tetap dalam
koridor yang santun sehingga acara tetap berjalan meskipun mengguanakan
bahasa non-formal. Misalnya pada acara program musik yang ditayangkan di
televisi memiliki tujuan utama yaitu memberikan hiburan dan tontonan yang
baik bagi masyarakat. Tetapi untuk pembawa acara harus membawakan acara
dengan baik serta mampu membangun suasana agar acara terkesan dikenang
oleh audiens.
1.2. Rumusan Masalah
Tidak semua jenis pembawa acara dibahas di dalam makalah ini. Hal ini
dibatasi dengan adanya rumusan masalah berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembawa acara?
2. Apa saja jenis-jenis pembawa acara?
1.3. Tujuan
Pembuatan makalah ini ditujukan sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pembawa acara
2. Mengetahui jenis-jenis pembawa acara
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pembawa Acara


Menurut KBBI, pembawa acara merupakan orang yang bertugas memandu
dan memgatur suatu acara agar berjalan sesuai rencana. Sedangkan menurut
Wiyanto dan Astuti (2002: 2), pembawa acara merupakan orang yang pertama
berbicara dalam suatu acara. Sebagai seorang pembawa acara harus mampu
menarik perhatian audiens agar merasa terlibat dalam suatu acara. Sementara
menurut Tantra Wisanggeni (2011: 51), pembawa acara merupakan orang
yang membawakan sebuah informasi atau narasi dalam suatu acara atau
kegiatan, bertugas memandu sebuah acara dan bertanggung jawah atas
lancarnya juga suksesnya acara.

2.2. Jenis-Jenis Pembawa Acara


Pembawa acara terbagi atas beberapa jenis, yaitu:
1. Pembawa Acara Resmi
Pewara atau singkatan dari pembawa acara, secara resmi
merupakan seseorang dengan tugas untuk membawakan acara yang di
dalamnya terdapat aturan baku. Pada setiap aturannya harus dipatuhi
oleh para hadirin atau orang-orang yang datang. Acara ini ditandai
dengan adanya rangkaian kerangka acara yang pasti, menggunakan
bahasa yang formal atau resmi. Serta hadirin yang datang memakai
pakaian yang sesuai dengan acara. Pembawa acara resmi ini terbagi
kedalam dua jenis sebagai berikut :

a. Pembawa Acara Resmi Dalam Ruangan


Ketentuan resmi atau tidak resminya acara dapat dilihat dari
adanya aturan-aturan yang ketat dan aturan itu harus dipatuhi oleh
semua orang yang hadir dalam acara tersebut juga dipengaruhi oleh
waktu, karena biasanya waktu pada acara resmi tersebut terbatas,
dan para hadirinnya dari berbagai macan kalangan, seperti pejabat
dan tokoh-tokoh penting sehingga waktu merupakan acuan bagi
mereka untuk dapat hadir. Begitu pula dengan pewara dalam acara
ini, karena sifat dari keresmian acara yang dipersiapkan sedemikian
rupa, maka dari itu pewara harus terkesan kaku dengan mematuhi
segala aturan yang berlaku. Beberapa aturan tersebut misalnya
tenang tidak banyak bergerak, senantiasa menunjukkan
keanggunan, berwibawa, dan memperhatikan cara berdiri/duduk,
serta pandangan tidak liar, agar acara terkesan khidmat.

Contoh: Pembawa acara resmi pada semua acara pembukaan-


pembukaan/peresmian, acara wisuda/diesnatalis, sambut-kisah,
serah terima jabatan dan sebagainya.

b. Pembawa Acara Resmi di Lapangan

Acara resmi di lapangan pada umunya terkesan seperti


acara / upacara militer. Maka pembawa acara resmi ini harus
terlihat tegas, baik dalam gerakan maupun ucapan. Sehingga tidak
terdapat kesan bermain-main dan tidak serius.

Contoh: Pembawa acara resmi pada semua bentuk upacara di


lapangan, seperti: upacara hari nasional, upacara hari kemerdekaan,
upacara hari senin, upacara pelantikan dan segala bentuk upacara
lainnya.

2. Pembawa Acara Hiburan


Pembawa acara hiburan merupakan pembawa acara yang
membawakan sebuah acara non-formal sekaligus aturannya bebas serta
cara berpakaiannya bebas (sopan). Pembawa acara hiburan tidak ketat
layaknya pembawa acara resmi. Dalam membawakan sebuah acara
harus terkesan lincah (artian bergerak lincah dan memilih diksi yang
menarik) sehingga acara yang dibawakan bisa lebih hidup dan marak.
Pembawa acara hiburan ini diharapkan mampu mengomentari
setiap acara yang akan ditampilkan dengan cara yang tepat, menarik,
serta efektif. Tujuan dikomentari agar terkesan saling menyambung,
serta dapat menambah pengetahuan audien terhadap informasi
mengenai setiap bentuk hiburan yang ditampilkan. Misalnya
petunjukkan musik, seorang pembawa acara hiburan harus mengetahui
judul, tema, makna musik yang akan dibawakan, hingga proses
penciptaannya. Selain itu, pembawa acara hiburan juga diharapkan
bisa memberikan guyonan terhadap audien, terutama dalam acara
yamg melibatkan anak kecil, misalnya ulang tahun. Seorang pembawa
acara hiburan harus kreatif dalam mengelola acara yang dibawakan.

3. Pembawa Acara Setengah Resmi


Pembawa acara setengah resmi merupakan Pembawa Acara yang
pada saat acara dilakukan menggunakan bahasa yang tidak terlalu
resmi namun menggunakan bahasa baik dan sopan. Dalam
melaksanakan acara pembawa acara setengah resmi memiliki biasanya
terdapat aturan dalam berpakaian sesuai acara yang dilaksanakan,
namun terkadang pakaian yang digunakan bebas rapi sesuai acara.
Dalam pelaksanaan acara setengah resmi ini memiliki aturan yang
tidak terlalu ketat, serta yang menjadi protokoler atau yang mengatur
acara tidak terlalu disiplin dalam penyelenggaraan acara. Suasana
dalam acara setengah resmi tidak tidak terlalu formal, tetapi suasana
yang terkesan pada acara setengah resmi ini cenderung suasana
kekeluargaan.
Contoh dari acara setengah resmi yaitu;
1. Acara syukuran
2. Acara arisan
3. Acara rapat
4. Acara ulang tahun

4. Host
Host dalam sebuah acara diartikan sebagai tuan rumah. Host
memiliki tanggung jawab penuh dalam memandu jalannya sebuah
acara serta menjaga agar acara berjalan dengan lancar dan tetap
menarik, informatif bagi para tamu undangan yang telah hadir.
Host memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, yakni:
a. Membuka dan menutup acara
b. Memandu jalannya acara yang sudah tertera pada rundown
c. Disiplin terhadap tugasnya
d. Menghibur tamu undangan yang telah dating ke acara
e. Menjaga suasana acara tetap kondusif

Menjadi seorang host dituntut memiliki kemampuan berbicara yang


baik dan jelas. Hal tersebut karena sebagai host kita akan berbicara dari
awal acara dimulai hingga selesai. Selain itu, host juga harus pintar
dalam improvisasi supaya acara tetap kondusif.

Ada beberapa tips menjadi host yang baik, yaitu:

1) Melakukan riset mengenai acara dan tamu


2) Menyiapkan rundown acara dengan baik dan detail
3) Melatih kemampuan berbicara
4) Berpakaian rapi dan sopan sesuai dengan jenis acara yang
didatangi
5) Datang lebih awal ke acara untuk mempersiapkan diri
6) Bersikap ramah terhadap tamu selama acara berlangsung hingga
selesai
7) Bersikap tenang dan professional
Host yang mampu yaitu menjaga acara tetap kondusif dan menarik,
berkesan serta bersifat informatif terhadap tamu undangan yang hadir.

5. Presenter
Presenter merupakan orang yang bertanggung jawab untuk
melakukan, menyajikan acara atau program kepada publik. Mereka
bisa bekerja di berbagai bidang seperti acara TV, stasiun radio,
konferensi, seminar, acara olahraga, dan lainnya. Adapun tugas mereka
yaitu menyampaikan informasi dengan jelas dan menarik kepada
publik.

1. Tugas Presenter
a. Menyampaikan Informasi

Presenter memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan


sebuah informasi menggunakan teknik atau cara yang mudah
dipahami agar menarik perhatian bagi audiens. Para audiens
diharuskan mampu menata dan menata materi dengan baik dan
menyajikannya dengan gaya yang menarik.

b. Interaksi Audiens

Presenter juga memainkan peran interaktif dengan penonton.


Mereka dapat mengajukan pertanyaan, menjalankan sesi tanya
jawab, atau melibatkan penonton dalam aktivitas terkait acara.
Kemampuan berkomunikasi dengan baik dan membaca
feedback audiens merupakan skill penting yang harus dimiliki
seorang presenter.

c. Manajemen Waktu
Keterampilan manajemen waktu yang baik sangat penting bagi
seorang presenter. Kemampuan untuk mengatur waktu
presentasi dengan efektif, menjaga jalannya acara, dan
memastikan penuturan semua materi sesuai jadwal adalah hal
yang harus dikuasai.

2. Skill Presenter

a. Komunikasi yang baik

Keterampilan manajemen waktu yang baik sangat penting bagi


seorang presenter. Kemampuan untuk mengatur waktu
presentasi dengan efektif, menjaga jalannya acara, dan
memastikan penuturan semua materi sesuai jadwal adalah hal
yang harus dikuasai.

b. Persiapan yang matang

Seorang presenter diwajibkan untuk teliti dan mulai


menyiapkan kebutuhannya supaya matang sebelum melakukan
presentasi. Karena ada beberapa hal yang harus memahami
materi untuk mereka sampaikan dengan baik dan mempunyai
tahapan presentasi yang jelas. Persiapan juga mengajak para
audiens untuk memahami dan menyesuaikan konten presentasi
sesuai dengan kebutuhan dan skill mereka.

c. Kepercayaan Diri

Seorang presenter yang kompeten harus memiliki tingkat


kepercayaan diri yang tinggi. Mereka harus bisa tampil dengan
tenang dan penuh keyakinan di hadapan audiens, meskipun
dalam hati mereka merasakan kegugupan. Kepercayaan diri
yang kokoh akan membantu mereka menyampaikan pesan
secara efektif dan mempengaruhi audiens dengan lebih baik.
d. Pengelolaan Waktu

Keterampilan dalam mengelola waktu secara efektif merupakan


hal yang penting bagi seorang pengulas. Mereka perlu mampu
mengatur waktu dengan akurat agar dapat menyelesaikan
presentasi sesuai jadwal yang telah ditentukan, tanpa terburu-
buru atau melebihi batas waktu yang ditentukan.

e. Koneksi dengan Audiens

Seorang presenter mampu menjalin hubungan dengan audiens


mereka. Mereka harus dapat mengamati tanggapan yang
diberikan audiens dan menyesuaikan presentasi mereka sesuai
dengan kebutuhan dan minat yang dimiliki oleh mereka.
Keahlian dalam berempati dengan audiens dapat membantu
memperkuat ikatan dan membuat presentasi menjadi lebih
menarik dan relevan bagi mereka.

6. Master of Ceremony (MC)

Master of Ceremony (MC) merupakan seorang yang memandu


jalannya suatu rangkaian acara secara teratur dan rapi, mulai dari
pembukaan hingga penutupan. Kemampuan MC akan sangat
menentukan bagaimana keberlangsungan sebuah acara. Apakah
sukses, lancar, dan meriah, atau sebaliknya acara menjadi monoton,
tidak menarik dan berantakan. Oleh karena itu, seorang MC harus
benar-benar menguasai seluruh poin yang dapat mempengaruhi
kelancaran suatu acara. Maka dapat dikatakan, seorang MC adalah
sebenar – benarnya produser atau sutradara pada suatu acara tersebut.

Tugas dan peran penting MC sering diringkas dalam istilah TIM


(Time, Introducer, Mood Setter). Dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Time:

MC bertanggungjawab untuk memastikan acara


berjalan sesuai waktu dan sesuai dengan urutan acara yang
telah ditetapkan. Dalam hal ini MC bisa disebut juga
sebagai the king of the programme, karena MC berperan
sebagai pengendali acara sesuai dengan waktu dan
susunan rangkaian acara. Selain itu MC juga
bertanggungjawab dalam memastikan dimulainya dan
diakhirinya acara dengan tepat waktu. Jika kehadiran
pengisi acara atau “tamu istimewa” belum datang, maka
MC harus dapat membuat audience tidak hanya menatap
sebuah panggung kosong, melainkan MC harus dapat
menghidupkan suasana ditengah keadaan yang tidak
terduga seperti itu.

2. Introducer

MC memiliki tugas untuk mengenalkan pembicara


atau pengisi acara kepada audience. Maka dari itu mutlak
bagi seorang MC untuk mengenal lebih mendalam
mengenai profil dan latar belakang pengisi acara
(background knowledge), seperti nama asli, nama
panggilan, profesi, jabatan, tempat tanggal lahir, prestasi,
dan lain sebagainya. Knowledge tersebut dapat diperoleh
MC melalui riset sederhana. Dalam hal lain MC juga harus
menjembatani untuk membangun kredibilitas pengisi acara
atau pembicara dengan audience. MC sekaligus menjadi
jembatan dalam menjalin hubungan antara pengisi acara
dan audience. Oleh karenanya MC harus dapat
mengenalkan pengisi acara sebaik mungkin sehingga
audience mengapresiasi pengisi acara

3. Mood Setter

Pada bagian ini seorang MC haruslah mampu untuk


menjaga antusiasme, gairah, dan kemeriahan suasana.
Tidak dianjurkan untuk membiarkan audience merasa
bosan. Karena pada dasarnya MC adalah pemimpin
audience yang dapat memberikan “komando” tepuk tangan
sebagai apresiasi kepada pengisi acara. MC juga dapat
berarti sebagai pengarah bagi audience. Layaknya juga
seperti seorang produser atau pengarah acara dalam sebuah
program televisi. Maka sudah seharusnya untuk MC
menunjukkan semangat dan gairah, serta keceriaan.
Sehingga sikap MC tersebut akan menular atau beralih
kepada audience.

BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pembawa acara merupakan orang yang memiliki tanggung jawab penuh
terhadap jalannya suatu acara. Berhasil atau tidaknya sebuah acara bergantung
terhadap sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh pembawa acara. Pembawa
acara ada beberapa jenis yakni, pembawa acara resmi, pembawa acara
hiburan, pembawa acara setengah resmi, host, presenter, master of
ceremony(mc). Sebagaimana tugasnya pembawa acara diharuskan
berpenampilan sesuai dengan acara dan juga memiliki keterampilan berbicara
yang baik.

3.2. Saran

Pada proses pembuatan makalah, tentunya penulis menyadari akan


kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah di atas. Pemulis juga
mengharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca
mengetahui jenis-jenis pewara dan tugas-tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Fitria, R. A. (2020, November 10). Master of Ceremony (MC) Untuk


Meningkatkan Potensi Diri Bagi Siswa SMKN 49 Jakarta Utara.
Retrieved from
https://journals.upi-yai.ac.id/:https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/
IKRAITH-ABDIMAS/article/view/983
Kusuma, C. S. (n.d.). Retrieved from https://staffnew.uny.ac.id/:
https://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/TIPS
%20MENJADI%20MASTER%20OF%20CEREMON-ppm
%20chusnu.pdf

R, Fybria Rahma. 2015. Retorika.


https://mempelajariretorika.blogspot.com/2015/05/pewara.html?m=1
(Diakses pada 19 Maret 2024).

K, Chusnu Syarifa Diah. ___. Tips Menjadi Master of Ceremony (MC) yang Baik.
https://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/TIPS
%20MENJADI%20MASTER%20OF%20CEREMONppm%20chusnu.pdf
(Diakses 19 Maret 2024.).

Arief, E. (2012). “Performance” Pembawa Acara yang Profesional. Komposisi:


Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni, 10(1).

Susanti, E. (2022). Pembawa Acara (Pewara).

Anda mungkin juga menyukai