Anda di halaman 1dari 39

Analisa & Perancangan

Sistem Informasi
Pertemuan VI

Hari Purwanto, S,Kom., MMSI


Outline Course
 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
 Notasi DFD :
 Terminator (External Entity)
 Proses
 Data Store
 Data Flow
 Tingkatan DFD
 Penomoran Proses
 Pedoman Pembuatan DFD
 Kesalahan DFD
 Studi Kasus
Pengertian DFD
• Data Flow Diagram (DFD) atau DAD (Diagram Arus Data)
adalah suatu modeling tool yang memungkinkan sistem
analis menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan
kerja proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain
oleh penghubung yang disebut alur data.
• Sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang
telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan
secara logika.
• Menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai
dengan keluaran data, tingkatan diagram arus data mulai
dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu
system atau batasan system dari level 0 dikembangkan
menjadi level 1 sampai system tergambarkan secara rinci.
Barang Ditanya,
Barang Dibeli,
Uang Pembayaran

Laporan Penjualan
Barang
Pembeli Pemilik
Sistem Penjualan
Barang

Informasi Barang,
Jumlah Uang Harus Dibayar
Notasi DFD (Yourdon/Demarco
• Ada beberapa simbol digunakan pada DFD untuk mewakili :
SIMBOL KETERANGAN
Nama Entitas • Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan
(entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa
orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada
Mahasiswa lingkungan luarnya yang memberikan input atau
menerima output dari sistem.
BAAK • Merupakan simbol untuk menunjukkan tempat asal
data (sumber) atau tempat tujuan data (Tujuan).
SISTEM • Nama entitas eksternal (terminator) ditulis dalam
KEUANGAN bentuk tunggal.
• Proses (process) menunjukan pada bagian yang
Nama mengubah input menjadi output, yaitu menunjukan
Proses
bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi
beberapa output.
• Simbol proses ini tidak hanya menunjukkan alur data
1.0 1.1 yang keluar dari proses tersebut, tetapi juga
Entry Olah menunjukkan alur data yang masuk dalam proses ini.
KRS KRS
SIMBOL KETERANGAN
• Menunjukkan tugas atau proses yang dilakukan baik
5.0 secara manual atau otomatis.
Cetak • Simbol Proses ini tidak hanya menunjukkan alur data
Laporan yang keluar dari proses tersebut, tetapi juga
menunjukkan alur data yang masuk dalam proses ini
• Nama proses hendaknya berupa kalimat perintah yang
berupa kata kerja aktif dan diikuti oleh klausa objek
untuk menjelaskan proses tersebut.
• Nomor proses menunjukkan angka referensi dari
proses tersebut.

DATA FLOW • Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatu
panah.
• Arus data ini mengalir di antara kesatuan luar, proses
dan simpan data
Daftar Kehadiran
• Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat
berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses
Lap. Penjualan barang sistem.
• Menunjukkan alur data (informasi/objek) yang mengalir.
Data Judul Buku, • Nama alur data menunjukkan nama dari data yang
Data Penerbit,
Data Pengarang
mengalir tersebut, dan bisa lebih dari satu.
SIMBOL KETERANGAN
DATA STORE • Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat
berupa suatu file atau database pada sistem komputer.
• Terlepas dari media penyimpanan fisik, simbol ini
menunjukkan gudang informasi atau data.
• Sangat sering terjadi bahwa unsur-unsur data tidak
berjalan dari suatu proses ke proses berikutnya secara
langsung, melainkan disimpan terlebih dahulu,
D1 MATA KULIAH sementara operasi lainnya atau penyusunan ulang
unsur-unsur data berlangsung.
MATA KULIAH • Bila data store hanya diperbaharui selama atau
sesudah proses tertentu, maka untuk menunjukkan
arah alur data ke gudang dibuat gambar anak panah
D2 PEGAWAI yang mengarah pada gudang data tersebut.
• Bila data dari gudang dipakai pada proses itu, maka
GAJI
kita gunakan satu anak panah yang mempunyai dua
arah.
Pedoman Pemberian nama
• A. Pedoman pemberian nama External Entity
• Nama terminal berupa kata benda
• Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali
memang objeknya sama (diagram digambarkan dua
kali) bila demikian maka terminal ini perlu di beri garis
miring pada pojok kiri atas.

Keuangan Manager Manager


• B. Pedoman pemberian nama Proses/Process
• Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang
mencerminkan fungsi proses tersebut, mis : Hitung
Bonus, Pendataan Karyawan, Cetak Faktur, dll.
• Jangan menggunakan kata proses sebagai bagian dari
nama suatu proses (bubble).
• Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama
yang sama.
• Proses harus diberi nomor, urutan nomor sedapat
mungkin mengikuti aliran atau urutan proses.
• Penomoran proses pada tingkat pertama (diagram Nol)
adalah 1.0, 2.0, 3.0 dan seterusnya

1.0 1.1 5.0


2.0
Cek Nilai Input Nilai Cetak Nilai
Olah KRS
Matakuliah Matakuliah
• C. Pedoman pemberian nama Data Flow
• Nama aliran data yang tediri dari beberapa aliran kata
dihubungkan dengan garis sambung.
• Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan
pemberian nama harus mencerminkan isinya.
• Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat
dinyatakan dengan group elemen.
• Hindari penggunaan kata “data” dan “informasi” untuk
memberi nama pada aliran data, sedapat mungkin nama
aliran data ditulis lengkap.

Daftar_kehadiran
Tingkatan Dalam Data Flow
Diagram (DFD) / DAD

• Tingkatan pertama disebut dengan Diagram


Konteks (Context Diagram), yang
menggambarkan mengenai sistem secara
global.
• Dalam hal ini ditetapkan entitas-entitas
eksternal yang terlibat dalam proses, baik
sebagai sumber maupun tujuan.
• Tingkatan berikutnya dikatakan sebagai Digram
level nol (Zero Diagram / overview diagram),
yakni memberikan gambaran mengenai proses-
proses apa saja yang akan dilakukan dan
melibatkan entitas-entitas eksternal yang ada
serta data store –data store tertentu.

• Diagram level 1, merupakan penjabaran rinci


dari setiap proses yang ada pada diagram level
nol, secara khusus. Dimungkinkan muncul
proses-proses detilnya.
• Diagram level 2, merupakan penjabaran rinci
dari setiap proses yang baru muncul pada
diagram level 1, secara khusus. Dalam hal ini
juga dimungkinkan akan muncul proses-proses
detilnya.

• Tingkatan berikutnya akan kita definisikan


sesuai dengan keadaan dari level sebelumnya,
dengan harapan diagram ini akan memberikan
pemahaman secara detil atau rinci mengenai
sistem yang sedang akan dikerjakan.
Diagram Konteks
• Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari
suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup
suatu sistem.
• Diagram konteks merupakan level tertinggi dari
DFD yang menggambarkan seluruh input ke
sistem atau output dari sistem.
• Diagram ini akan memberi gambaran tentang
keseluruhan sistem.
• Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.
Barang Ditanya,
Barang Dibeli,
Uang Pembayaran

Laporan Penjualan
Barang
Pembeli Pemilik
Sistem Penjualan
Barang

Informasi Barang,
Jumlah Uang Harus Dibayar

Diagram Konteks
Diagram Zero (Nol)
• Tujuan dari diagram nol adalah untuk “memerinci”
sebuah sistem menjadi “proses-proses”.
• Apa saja proses yang harus dilakukan agar
mencapai sistem tersebut.
• Jadi, diagram ini adalah kelanjutan dari diagram
konteks, yang “memperbanyak lingkaran”,
sedangkan untuk (jumlah dan isi) terminator serta
(jumlah dan isi) data flow dari dan ke terminator
tersebut harus tetap.
• Pada diagram ini pula mulai ditampilkan data store
(penyimpan data/ file) yang dibutuhkan
Diagram Zero (Nol)
Diagram Rinci
• Diagram Rinci adalah diagram yang memungkinkan proses
yang ada di diagram nol lebih diperinci lagi. Misalkan untuk
proses 1 di atas.
BARANG
1.1.
Barang Ditanya
Masukkan
PEMBELI Berdasarkan
Merek
Barang

Informasi Barang Merek Barang

1.2.
Tampilkan
Seluruh Jenis
Barang dari
Merek Tsb. Merek Barang

Barang
Dicari
Tersedia
1.3. Stok Barang
Tampilkan
Stok Barang
Tersedia

Barang Dicari
Tidak
Tersedia
Stok Barang
1.4.
Beri Informasi
Kepada
Pembeli
Penomoran Proses
• Penomoran proses pada tiap tingkat/level DFD :

NAMA LEVEL NAMA DIAGRAM NOMOR PROSES


0 Context
1 Diagram 0 1.0, 2.0, 3.0, 4.0, ……….
2 Diagram 1.0 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, ……….
2 Diagram 2.0 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, ………
2 Diagram 3.0 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, ………
2 Diagram 4.0 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, ………
3 Diagram 1.1 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, …….
3 Diagram 1.2 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, …….
3 Diagram 1.3 1.3.1, 1.3.2, 1.3.3, ……..
3 Diagram 1.4 1.4.1, 1.4.2, 1.4.3, ………
dst ………………………. ……………………………………….
Contoh : DFD Sistem Informasi Penggajian

Diagram Konteks
Diagram Zero
Diagram Rinci Level 3
Balancing

• Balancing DFD ini


maksudnya keseimbangan
antara alur data yang
masuk/keluar dari suatu
level harus sama dengan
alur data yang
masuk/keluar pada level
berikutnya.
• Contoh DFD balancing :

Diagram Konteks Restauran

• Pada gambar (Gane/Sarson) dapat dilihat ada satu input ke dalam


sistem yaitu Customer Order dan tiga ouput yang keluar dari sistem
yaitu Receipt, Food Order, dan Management Reports
• Gambar diatas sudah dikatakan seimbang karena
mempunyai input dan output yang sama dan tidak
memasukan input ataupun output baru.
Contoh DFD Unbalancing :

• Dalam diagram konteks mempunyai satu inputan yaitu A


dan satu keluaran yaitu B. Sedangkan pada diagram
level 0 ada penambahan inputan baru yaitu C, berarti
DFD tersebut dapat dikatakan tidak seimbang.
Langkah Membuat DFD
1. Identifikasi external entity, input dan output
2. Buat Diagram Konteks (diagram context)
– Tentukan nama sistemnya.
– Tentukan batasan sistemnya.
– Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
– Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
3. Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)
– Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
– Tentukan data apa yang diberikan/diterima masing-masing proses
ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan
– Munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur
data.
– Hindari perpotongan arus data.
– Beri nomor pada proses utama
4. Buat Diagram Level Satu
– Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama
yang ada di level zero.
– Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-
proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
– Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai
sumber maupun tujuan alur data.
– Hindari perpotongan arus data.
– Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya.Contoh : 1.1, 1.2, 2
Kesalahan Dalam Membuat DFD

• Proses mempunyai input tetapi tidak


menghasilkan output. Kesalahan ini disebut
dengan black hole (lubang hitam), karena data
masuk ke dalam proses dan lenyap tidak
berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang
hitam.

Proses
• Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah
menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle
(ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah
menerima input.

Proses

• Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses.

Daftar_Ulang Hitung Nilai


Nilai
• Data Store tidak memiliki keluaran.

Proses

• Data Store tidak memiliki masukan.

Proses

• Hubungan langsung antar external entity.

External Entity External Entity


• Masukan langsung entitas ke data store.
External Entity

• Keluaran langsung data store ke entitas


External Entity

• Hubungan langsung antar data store


LATIHAN
• PT. PERMATA adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang Pembelian Kredit barang-barang elektronik. Semua
transaksi di perusahaan masih dilakukan secara manual.
Berikut ini adalah kegiatan kegiatan yang dilakukan
oleh Bagian Pembelian dalam melaksanakan transaksi
pembelian Barang di dalam perusahaan :
1. Pemesanan barang
Setiap kali Bagian pembelian akan membeli barang ia selalu
menerima Form Permintaan Pembelian dari bagian Gudang yang
kemudian oleh Bagian Pembelian dicatat dan disimpan kedalam
arsip FPP, kemudian berdasarkan arsip FPP tersebut bagian
pembelian membuatkan surat pesanan yang diserahkan
kepada Suplier dan rangkapnya disimpan kedalam arsip pesanan
2. Transaksi Pembayaran
Berdasarkan Surat Pesanan tersebut,
Suplier mengirimkan Faktur yang diterima oleh Bagian Pembelian
sebagai bukti bahwa barang yang dipesan sudah terealisasi dan
rangkapnya disimpan kedalam Arsip Faktur.
Apabila sudah sampai Tanggal jatuh tempo berdasarkan Faktur dari
suplier bagian pembelian membuat Bukti Pengeluaran Kas yang
diserahkan kepada Suplier sebagai bukti bahwa barang yang beli
sudah dilunasi pembayarannya kemudian rangkapnya disimpan
kedalam arsip BPK.
• 3. Pembuatan Laporan
Setiap akhir bulan Bagian Pembelian selalu membuat Laporan
Pembelian berdasarkan Arsip Faktur dan Laporan
Pesanan berdasarkan Arsip Pesanan yang ditujukan
kepada Pimpinan

Dari deskripsi diatas buatlah Diagram Konteks dan Diagram Nol.


1. Identifikasi External entity, input dan output
 External entity : Bagian Pembelian, Gudang, Supplier
dan pimpinan.
 Input dan output : Form Permintaan Pembelian (FPP),
Surat Pesanan (SP), Faktur, Bukti Pengeluaran Kas (BPK),
Lap. Pembelian dan Lap. Pesanan
2. Buat Diagram Konteks
• 3. Buat Diagram Zero
 Proses : Pemesanan Barang, Transaksi Pembayaran,
Pembuatan Laporan
 Data Store : File FPP, File Pesanan, File Faktur, File
BPK
• Edhy Sutanta, “Sistem Informasi Manajemen”, Graha Ilmu, 2003
• I Putu Agus Eka Pratama , “Integrasi dan Migrasi Sistem”, Informatika, 2016
• Tata Sutabri, “Analisa Sistem Informasi”, Andi, 2003
• Budi Sutedjo Dharma Oetomo, “Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Andi, 2006
• Moch Idochi Anwar., “Pengembangan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi”,Rajawali Pers,
2009
• Teguh Wahyono, “Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis, Desain dan Implementasi)”, Graha
Ilmu ,2004
• Richardus Eko Indrajit,”Peranan TI pada Perguruan Tinggi”, Graha Ilmu, 2014.
• Dony Ariyus & Rum Andri., “Komunikasi Data”, Andi, 2008
• Husni Iskandar Pohan, “Pengantar Perancangan Sistem”, Erlangga, 1997
• Adi Nugroho., “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi
Objek”, Informatika, 2005
• Sholiq, “Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML”, Graha Ilmu, 2006.

Anda mungkin juga menyukai