Anda di halaman 1dari 4

Kebutuhan Biaya Investasi dan Penilaian Investasi

Kebutuhan Biaya Investasi


Investasi merupakan penanaman modal untuk suatu usaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan di masa depan. Dalam memulai suatu usaha, terdapat berbagai kebutuhan biaya
yang perlu dipertimbangkan, mulai dari pra investasi, biaya pembelian tetap, hingga biaya
operasional.
1. Biaya Pra Investasi
Biaya pra investasi adalah biaya yang dikeluarkan sebelum memulai suatu usaha. Biaya ini
meliputi:
Studi Kelayakan: Biaya untuk melakukan penelitian dan analisis terhadap potensi pasar,
lokasi, dan kelayakan usaha.
Perizinan Usaha: Biaya untuk mendapatkan izin usaha dari pemerintah terkait.
Desain dan Perencanaan: Biaya untuk membuat desain dan perencanaan bangunan atau
infrastruktur yang diperlukan.
Pembuatan Prototipe: Biaya untuk membuat prototipe produk yang akan dijual.
Pelatihan dan Konsultasi: Biaya untuk pelatihan karyawan dan konsultan untuk membantu
memulai usaha.

2. Biaya Pembelian Tetap


Biaya pembelian tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli aset yang digunakan
dalam jangka panjang. Biaya ini meliputi:
Tanah dan Bangunan: Biaya untuk membeli tanah dan bangunan yang akan digunakan untuk
usaha.
Mesin dan Peralatan: Biaya untuk membeli mesin dan peralatan yang diperlukan untuk
produksi.
Kendaraan Operasional: Biaya untuk membeli kendaraan yang digunakan untuk operasional
usaha.
Peralatan Kantor: Biaya untuk membeli peralatan kantor seperti komputer, meja, dan kursi.
Perangkat Lunak: Biaya untuk membeli perangkat lunak yang diperlukan untuk operasional
usaha.

3. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha secara
berkelanjutan. Biaya ini meliputi:
Biaya Bahan Baku: Biaya untuk membeli bahan baku yang digunakan untuk produksi.
Biaya Tenaga Kerja: Biaya untuk gaji dan tunjangan karyawan.
Biaya Sewa: Biaya untuk menyewa tempat usaha.
Biaya Utilitas: Biaya untuk air, listrik, dan internet.
Biaya Pemasaran: Biaya untuk mempromosikan dan memasarkan produk.
Biaya Pemeliharaan: Biaya untuk memelihara mesin dan peralatan.
Biaya Pajak: Biaya untuk membayar pajak penghasilan dan pajak lainnya.

Berikut contoh perhitungan kebutuhan biaya investasi:


1. Biaya Pra Investasi:
Studi Kelayakan: Biaya ini tergantung pada kompleksitas proyek dan metodologi yang
digunakan. Biaya bisa berkisar dari Rp 5 juta hingga Rp 100 juta.
Perizinan Usaha: Biaya ini tergantung pada jenis usaha dan lokasi usaha. Biaya bisa berkisar
dari Rp 1 juta hingga Rp 10 juta.
Desain dan Perencanaan: Biaya ini tergantung pada kompleksitas desain dan skala proyek.
Biaya bisa berkisar dari Rp 5 juta hingga Rp 100 juta.
Pembuatan Prototipe: Biaya ini tergantung pada jenis produk dan kompleksitasnya. Biaya
bisa berkisar dari Rp 1 juta hingga Rp 100 juta.
Pelatihan dan Konsultasi: Biaya ini tergantung pada jenis pelatihan dan konsultan yang
dibutuhkan. Biaya bisa berkisar dari Rp 5 juta hingga Rp 100 juta.

Contoh Perhitungan Biaya Pra Investasi:


Misalkan, sebuah perusahaan ingin memulai usaha baru di bidang manufaktur. Biaya pra
investasi yang diperkirakan adalah:
Studi Kelayakan: Rp 20 juta
Perizinan Usaha: Rp 5 juta
Desain dan Perencanaan: Rp 30 juta
Pembuatan Prototipe: Rp 10 juta
Pelatihan dan Konsultasi: Rp 25 juta
Total Biaya Pra Investasi = Rp 90 juta
2. Biaya Pembelian Tetap:
Tanah dan Bangunan: Biaya ini tergantung pada lokasi, luas, dan kondisi tanah dan
bangunan. Biaya bisa berkisar dari Rp 1 miliar hingga Rp 100 miliar.
Mesin dan Peralatan: Biaya ini tergantung pada jenis mesin dan peralatan yang dibutuhkan.
Biaya bisa berkisar dari Rp 100 juta hingga Rp 10 miliar.
Kendaraan Operasional: Biaya ini tergantung pada jenis kendaraan dan kebutuhan
operasional. Biaya bisa berkisar dari Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar.
Peralatan Kantor: Biaya ini tergantung pada jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan.
Biaya bisa berkisar dari Rp 10 juta hingga Rp 100 juta.
Perangkat Lunak: Biaya ini tergantung pada jenis dan kompleksitas perangkat lunak yang
dibutuhkan. Biaya bisa berkisar dari Rp 1 juta hingga Rp 100 juta.

Contoh Perhitungan Biaya Pembelian Tetap:


Misalkan, perusahaan yang sama membutuhkan tanah dan bangunan untuk pabrik, mesin dan
peralatan produksi, serta kendaraan operasional. Biaya pembelian tetap yang diperkirakan
adalah:
Tanah dan Bangunan: Rp 20 miliar
Mesin dan Peralatan: Rp 5 miliar
Kendaraan Operasional: Rp 500 juta
Peralatan Kantor: Rp 50 juta
Perangkat Lunak: Rp 20 juta
Total Biaya Pembelian Tetap = Rp 26.07 miliar

3. Biaya Operasional:
Biaya Bahan Baku: Biaya ini tergantung pada jenis bahan baku, harga bahan baku, dan
volume produksi.
Biaya Tenaga Kerja: Biaya ini tergantung pada jumlah karyawan, gaji karyawan, dan
tunjangan karyawan.
Biaya Sewa: Biaya ini tergantung pada lokasi dan luas tempat usaha.
Biaya Utilitas: Biaya ini tergantung pada jenis utilitas dan konsumsi utilitas.
Biaya Pemasaran: Biaya ini tergantung pada strategi pemasaran yang digunakan.
Biaya Pemeliharaan: Biaya ini tergantung pada jenis mesin dan peralatan, serta intensitas
pemeliharaan.
Biaya Pajak: Biaya ini tergantung pada jenis pajak dan penghasilan perusahaan, (PPh Badan,
PBB, PPN, PPh Pasal 4 (2), 15, 21, 22, 23, 24, 25, 29)

Contoh Perhitungan Biaya Operasional:


Misalkan, perusahaan yang sama memiliki biaya bahan baku Rp 10 miliar per tahun, biaya
tenaga kerja Rp 5 miliar per tahun, biaya sewa Rp 1 miliar per tahun, biaya utilitas Rp 500
juta per tahun, biaya pemasaran Rp 1 miliar per tahun, biaya pemeliharaan Rp 200 juta per
tahun, dan biaya pajak Rp 1 miliar per tahun.
Total Biaya Operasional = Rp 18.7 miliar per tahun

Total Kebutuhan Biaya Investasi:


Total kebutuhan biaya investasi adalah:
Total Biaya Pra Investasi + Total Biaya Pembelian Tetap + Total Biaya Operasional
= Rp 90 juta + Rp 26.07 miliar + Rp 18.7 miliar per tahun
= Rp 44.86 miliar + Rp 18.7 miliar per tahun

Sumber
Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio oleh Chandra Hamdani (2020), Penerbit
Salemba Empat
Teori Portefolio dan Analisis Investasi oleh Bertoni Rio (2019), CV. ANDI OFFSET
Brigham, Eugene F., and Joel F. Houston. Fundamentals of Financial Management. 14th ed.,
Cengage Learning, 2018.
Brealey, Richard A., and Stewart C. Myers. Principles of Corporate Finance. 12th ed.,
McGraw-Hill Education, 2017.
Manajemen Keuangan oleh Jogiyanto Hartono (2019), Penerbit BPFE Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai